Kasus: Kemacetan

  • Rano Karno Perintahkan Dishub Tindak Tukang Parkir Liar di Monas dan Tempat Wisata Jakarta – Halaman all

    Rano Karno Perintahkan Dishub Tindak Tukang Parkir Liar di Monas dan Tempat Wisata Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menindak tegas tukang parkir liar yang beroperasi di berbagai kawasan wisata di Jakarta, termasuk sekitar Monumen Nasional (Monas).

    Penegasan ini disampaikan langsung oleh Rano Karno di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat (4/4/2025), sebagai langkah untuk menjaga kenyamanan wisatawan dan kelancaran lalu lintas di ibukota.

    Rano Karno mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada praktik parkir liar yang merugikan masyarakat.

    “Kami tidak akan memberikan toleransi,” tegas Rano Karno.

    Langkah ini diambil setelah adanya insiden yang dialami oleh seorang wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat, saat mengunjungi Monas pada libur Lebaran 2025, Rabu (2/4/2025).

    Wisatawan tersebut menjadi korban parkir liar dan mengalami kejadian tak terduga saat meninggalkan mobilnya.

    Meski begitu, Rano Karno menegaskan bahwa insiden tersebut bukanlah kejadian yang terjadi setiap hari.

    “Enggak setiap hari mereka melakukan itu,” katanya.

    Sebagai upaya konkret untuk menanggulangi masalah ini, Dishub DKI Jakarta telah mengerahkan petugas untuk melakukan penertiban di tempat-tempat wisata utama, termasuk kawasan Monas.

    Salah satu langkah penertiban yang dilakukan adalah pengawasan ketat terhadap kendaraan yang diparkir sembarangan di bahu jalan.

    Pada Jumat (4/4/2025), Suku Dinas Perhubungan (Sudin Perhubungan) Jakarta Pusat menurunkan 30 petugas yang terbagi dalam dua shift untuk mengawasi dan menertibkan kendaraan di sekitar kawasan Monas.

    Petugas Dishub ini juga ditugaskan untuk mengantisipasi kemacetan yang biasanya meningkat selama libur panjang, seperti saat Idulfitri.

    Holmes, salah satu petugas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, menyampaikan bahwa mereka mengimbau masyarakat untuk tidak memarkirkan kendaraan di bahu jalan, terutama di kawasan Medan Merdeka Selatan, yang sering mengalami kemacetan akibat parkir liar.

    “Meskipun kami mengedepankan penertiban secara humanis, kendaraan yang tetap diparkir sembarangan tetap akan ditindak sesuai peraturan,” tegasnya.

    Monas tetap menjadi destinasi wisata utama bagi banyak pengunjung, terutama saat liburan.

    Langkah penertiban ini diharapkan dapat menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung yang datang berwisata.

    Dengan adanya pengelolaan parkir yang lebih baik, Dishub berharap dapat meminimalisir penyalahgunaan wewenang oleh oknum tukang parkir liar dan memastikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat.

    Wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat, mengalami kejadian tidak menyenangkan saat wisata ke Monumen Nasional (Monas) saat libur Lebaran 2025, Rabu (2/4/2025).

     Wisatawan itu menjadi korban parkir liar hingga mengalami insiden tak terduga saat meninggalkan mobilnya.

    Karena area parkir di IRTI Monas penuh, wisatawan tersebut terpaksa mengikuti arahan juru parkir (jukir) liar yang memintanya memarkir kendaraan di pinggir jalan.

    “Di IRTI Monas penuh, akhirnya parkir di pinggir jalan karena ada (tukang parkir liar) yang mengarahkan,” kata wisatawan itu, Rabu lalu.

    Meski awalnya ragu, juru parkir liar tersebut meyakinkannya bahwa lokasi tersebut aman untuk parkir kendaraan.

    “Dia bilang aman, ya saya parkir saja,” ucapnya.

     Setelah memarkir kendaraan, juru parkir liar itu langsung meminta uang parkir Rp 30 ribu ke wisatawan tersebut.

    Namun, saat kembali ke mobilnya hanya berselang 10 menit kemudian, dia mendapati ban depan sebelah kanan mobilnya dalam keadaan kempis.

    Seketika itu dia mencari juru parkir liar tadi, namun sudah bisa ditemuinya.

    “Tukang parkirnya sudah kabur,” ucapnya, yang ketika itu juga tidak melihat petugas dinas perhubungan.

    “Yang ada cuma Satpol PP tapi diam dan cuek saja saat tahu ada yang parkir di sini,” ujar dia.

  • Perjuangan Menuju Lingkar Gentong, Pemudik Asal Banjar Ini Rela Tertahan 2 Jam di Jalan Ciawi

    Perjuangan Menuju Lingkar Gentong, Pemudik Asal Banjar Ini Rela Tertahan 2 Jam di Jalan Ciawi

    JABAR EKSPRES – Kepadatan arus balik dari arah Tasikmalaya menuju Kota Bandung terpantau mulai mengular pada Jumat (4/4) sore. Khususnya Jalur Gentong. Kendaraan yang mengular itu hampir 10 kilometer sebelum menuju kawasan jalur tersebut.

    Seorang pemudik asal Banjar, Yana (34) mengaku butuh waktu berjam-jam lamanya untuk sampai Jalur Gentong. Kemacetan dan imbas dari oneway membuat ia dan keluarga tertahan dua jam lebih di Jalan Ciawi.

    “Hampir dua jam lebih ini barusan. Dari arah Ciawi. Cuman ini sekarang berhenti lagi karena ada sistem buka tutup jalur (oneway, red),” ungkap Yana di sela-sela mengemudi kendaraan roda empatnya.

    Yana menceritakan, bahkan waktu perjalanan yang ditempuh sudah hampir 5 jam dari Kota Banjar.

    “Iya sudah macet sekali (mudik kali ini). Berangkat dari rumah saja pukul 1 siang,” sambungnya.

    Kepadatan arus lalu lintas arus mudik maupun sebaliknya sudah terjadi di wilayah Lingkar Gentong, pada Jumat (4/4) siang. Situasi padat merayap sudah berlangsung dari sebelum masuk kawasan Lingkar Gentong, yakni Jln. Pamoyanan.

    Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres, pukul 17.15 WIB, arus mudik dari persimpangan tersebut menuju Lingkar Gentong masih padat. Sepanjang kira-kira 6 kilometer kemacetan berlangsung. Tampak sistem one-way belum sudah diberlakukan sejak kemarin.

    Diketahui, pada Kamis (3/4/2025) malam kemarin, Polres Tasikmalaya mencatat sebanyak 90.892 kendaraan melintas di Jalur Gentong, baik dari arah Bandung ke Tasikmalaya maupun sebaliknya.

    Adapun lonjakan volume kendaraan itu paling signifikan terjadi pada sore hingga malam hari. Diprediksi Jumat (4/4) hari ini bakal mengalami arus kepadatan yang lebih tinggi. (Zar)

  • Jasa Marga Siapkan Pengalihan Jalan Lalu Lintas dari Transjawa ke Jakarta

    Jasa Marga Siapkan Pengalihan Jalan Lalu Lintas dari Transjawa ke Jakarta

    Jakarta

    Arus balik ke ibu kota Jakarta diprediksi akan terjadi pada hari H+5 pada hari Sabtu (5 Maret 2025) atau H+6 pada Minggu (6 Maret 2025). Diharapkan para pemudik lebih cermat dalam menentukan kapan balik ke ibu kota.

    Meski demikian, PT Jasa Marga (Persero) dan Kepolisian Republik Indonesia sudah mempersiapkan pengalihan lalu lintas dari tol Transjawa mengarah ke Jakarta, jika kemacetan terjadi saat arus balik lebaran 2025.

    Dalam siaran resmi Jasa Marga menjelaskan, untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan pada puncak arus balik Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bersama pihak kepolisian akan menyiapkan pengalihan lalu lintas arus kendaraan dari Jalan Tol Trans Jawa menuju Jakarta melalui Ruas Tol Cisumdawu, Padaleunyi, dan Cipularang sebagai bagian dari rencana rekayasa lalu lintas apabila dibutuhkan sesuai diskresi kepolisian.

    Langkah Jasa Marga dan Kepolisian ini diambil untuk menjaga kelancaran arus balik, mengingat Jasa Marga memprediksi puncak kepadatan akan terjadi pada H+5 atau 6 April 2025, dengan jumlah kendaraan mencapai 168.529 kendaraan. Angka ini meningkat 3,95% dibandingkan dengan puncak arus balik tahun 2024.

    Selanjutnya dikatakan, untuk menjaga kelancaran arus balik berdasarkan diskresi kepolisian maka kendaraan dari arah Trans Jawa yang seharusnya keluar ke Gerbang Tol Cikampek Utama melalui Jalan Tol Cipali akan dialihkan melalui Ruas Tol Cisumdawu, Padaleunyi, Cipularang, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan. Kendaraan yang terdampak pengalihan akan bertransaksi di Gerbang Tol Kalihurip Utama, Gerbang Tol Sadang, atau melanjutkan perjalanan melalui Jalan Tol Fungsional Jakarta-Cikampek II Selatan.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan bahwa kebijakan ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurai kepadatan lalu lintas pada puncak arus balik Lebaran 2025.

    “Jasa Marga terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan stakeholder terkait untuk memastikan perjalanan pengguna jalan tetap lancar dan aman. Pengalihan arus ini bertujuan untuk mendistribusikan volume kendaraan agar tidak terpusat di satu titik, serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi masyarakat,” ujarnya.

    Anggota kepolisian mengatur arus lalu lintas kendaraan pemudik di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Semarang-Batang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/3/2025). Berdasarkan data PT Jasa Marga Semarang Batang pada puncak arus mudik H-3 Lebaran tercatat sebanyak 51.168 unit kendaraan melintas di Gerbang Tol Kalikangkung atau mengalami lonjakan signifikan dibandingkan H-5 Lebaran yang hanya 39.154 unit kendaraan dan pemberlakuan skema satu arah nasional mulai diterapkan hingga ruas Tol Semarang-Batang KM 414. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/agr Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar

    Selanjutnya sebagai bentuk apresiasi kepada pengguna jalan yang terkena pengalihan lalu lintas, Jasa Marga akan memberikan insentif berupa pembebasan tarif tol di Ruas Tol Padaleunyi, dan Cipularang yang dikelola oleh Jasa Marga Group.

    Dijelaskan kembali, insentif ini berlaku bagi semua golongan kendaraan dengan seluruh metode pembayaran, khusus bagi pengguna yang melakukan perjalanan jarak jauh (barrier gate to barrier gate) dari Gerbang Tol Cisumdawu Utama menuju Gerbang Tol Kalihurip Utama sepanjang 150 km, menuju Gerbang Tol Sadang sepanjang 140 km, atau apabila menerus ke fungsional Japek II Selatan (s.d Bojongmangu) sepanjang 171 km. Insentif pembebasan tarif tol ini akan diberlakukan selama periode pengalihan lalu lintas yang diperkirakan akan dilakukan pada H+5 dan H+6 atau pada 6-7 April 2025.

    Lisye mengatakan adanya insentif pembebasan tarif tol ini, pengguna jalan yang terdampak pengalihan dapat melakukan perjalanan tanpa tambahan biaya di Ruas Tol Padaleunyi, dan Cipularang yang dikelola oleh Jasa Marga Group.

    Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi rencana pemberlakuan rekayasa lalu lintas yang dilakukan berdasarkan diskresi Kepolisian. Informasi lalu lintas terkini dan permintaan pelayanan lalu lintas jalan tol dapat diakses melalui Aplikasi Travoy, One Call Center 24 jam Jasa Marga di nomor 14080, serta media sosial resmi Jasa Marga.

    (lth/rgr)

  • Arus Balik Lebaran di Kediri Mulai Meningkat, Kapolres Lakukan Patroli Roda Dua

    Arus Balik Lebaran di Kediri Mulai Meningkat, Kapolres Lakukan Patroli Roda Dua

    Kediri (beritajatim.com) – Memasuki hari keempat Lebaran 2025, arus kendaraan di sejumlah ruas jalan utama dalam wilayah hukum Polres Kediri Kota mulai mengalami peningkatan. Untuk memastikan kelancaran lalu lintas, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji turun langsung melakukan patroli menggunakan sepeda motor, Jumat (4/4/2025).

    Peningkatan volume kendaraan terpantau cukup signifikan, terutama di kawasan simpang empat Semampir yang menjadi jalur utama keluar Kota Kediri. Mobil pribadi dan sepeda motor dengan nomor polisi luar daerah mendominasi lalu lintas di ruas Jalan Mayor Bismo dan Mataram Barat yang mengarah ke utara, menuju Surabaya.

    “Tingkat kepadatan volume kendaraan semakin bertambah, karena sebagian di antaranya adalah masyarakat yang melakukan silaturahmi Lebaran ke rumah kerabatnya. Jadi bukan hanya pemudik saja,” kata AKBP Bramastyo Priaji.

    Ia menambahkan, sebagian pemudik memilih kembali lebih awal guna menghindari kemacetan di kota-kota besar. Diprediksi, puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 5 dan 6 April 2025. “Libur tahun hari raya tahun ini lebih panjang, ada sebagian yang balik lebih awal, ada juga yang belakangan,” jelasnya.

    Dalam patroli tersebut, AKBP Bramastyo juga sempat berinteraksi langsung dengan para pengendara. Ia mengimbau agar para pengguna jalan tetap berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas selama perjalanan.

    “Kami tadi juga memberikan himbauan kepada pengendara R-2 yang hendak keluar Kota, kalau sudah merasa lelah agar beristirahat di Pospam ataupun Posyan,” ujarnya.

    Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, Polres Kediri Kota telah menyiapkan strategi khusus. Petugas akan melakukan pengaturan lalu lintas secara manual di beberapa persimpangan yang rawan terjadi penumpukan kendaraan.

    “Karena volume kendaraan dari masing-masing jalur berbeda-beda. Dengan pengaturan manual oleh tim urai, sehingga arus lalin bisa dipercepat,” imbuh AKBP Bramastyo.

    Adapun titik-titik yang menjadi fokus pemantauan meliputi simpang empat Alun-Alun, simpang empat Mrican, simpang empat Bence, dan simpang empat Semampir. Kapolres memastikan pengaturan manual akan terus dilakukan bila terjadi peningkatan volume kendaraan. “Kami melakukan pengaturan manual di persimpangan jika arus lalin mengalami kepadatan,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Arus Balik Lebaran, Jalur Pantura Cirebon Macet

    Arus Balik Lebaran, Jalur Pantura Cirebon Macet

    loading…

    Arus balik Lebaran di Jalur Pantura Cirebon terpantau ramai oleh pemudik pada Jumat (4/4/2025) sore. Foto/Ari Sandita

    CIREBON – Arus balik Lebaran di Jalur Pantura Cirebon terpantau ramai oleh pemudik pada Jumat (4/4/2025) sore. Bahkan, kawasan Weru pun mengalami kemacetan imbas peningkatan volume pemudik dan aktivitas warga lokal.

    Pada sekitar pukul 15.00 WIB, arus lalu lintas di Jalur Pantura Cirebon terpantau macet, tepatnya di kawasan Kedawung sampai Weru. Kemacetan terjadi dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta maupun sebaliknya.

    Kemacetan terjadi karena adanya peningkatan pemudik yang hendak balik ke Jakarta dari kampung halamannya. Lalu, tingginya aktivitas warga lokal di kawasan tersebut, mengingat kawasan Kedawung sampai Weru merupakan tempat kuliner.

    Petugas kepolisian pun tampak sibuk melakukan pengaturan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Bahkan, tak jarang petugas kepolisian memberikan imbauan dan pengingat bagi para pengendara menggunakan pengeras suara untuk selalu bersabar dan hati-hati saat berkendara.

    “Mohon bersabar. Mohon bersabar (dalam berkendara),” kata anggota kepolisian lewat pengeras suaranya memberikan imbauan pada pemudik dan warga lokal di Pos Weru Plered.

    Arus pemudik di Jalur Pantura Cirebon lebih banyak didominasi oleh pengendara roda dua. Tak sedikit pemudik yang membawa muatan berlebih meskipun cukup berbahaya baginya ataupun pengguna jalan lainnya.

    Cuaca di kawasan Cirebon pun terpantau gerimis, membuat pemudik harus lebih berhati-hati saat berkendara. Sebabnya, jalanan tampak lebih licin dibandingkan dalam kondisi terik.

    (rca)

  • Tak Mau Kena Macet, Pemudik Ini Pilih Berangkat ke Surabaya dari Terminal Poris Pada H+4 Lebaran

    Tak Mau Kena Macet, Pemudik Ini Pilih Berangkat ke Surabaya dari Terminal Poris Pada H+4 Lebaran

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG – Arus mudik di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang masih terlihat hingga H+4 Jumat (4/4/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, sejumlah calon penumpang masih mengantre untuk membeli tiket bus di loket.

    Sedangkan penumpang yang sudah memiliki tiket tampak menunggu kedatangan bus yang akan membawa mereka ke kota tujuan.

    Dari data yang dihimpun, jumlah pemudik selama tiga hari terakhir sudah mencapai sekitar 1.500 orang.

    Seorang pemudik bernama Fendi (41) mengaku sengaja berangkat pada H+4 Lebaran untuk menghindari kemacetan.

    “Saya mau balik ke Surabaya. Di Tangerang cuma ketemu kakak saja. Sengaja berangkat hari ini biar nggak kena macet,” kata Fendi.

    Di sisi lain, arus balik mudik Lebaran di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, belum terlihat signifikan.

    Aksi premanisme terjadi menyerang pedagang sayur yang berjualan di Pasar Baru, Rawalumbu. Pelaku melakukan aksi premanisme terhadap seorang pedagang wanita yang membuka lapaknya dipinggir jalan.

    Adapun jumlah penumpang yang tiba di Terminal Poris Plawad selama tiga hari terakhir hanya sekitar 150 orang.

    Seorang karyawan agen PO Bus Rosalia, Frida, tak menampik jika terdapat perbedaan jumlah penumpang pada arus mudik dan balik yang cukup signifikan.

    “Situasinya sudah agak sepi. Kalau arus balil kan kita mobil juga nggak selalu stand by,” kata Frida kepada wartawan di lokasi.

    “Kalau soal penumpang turun di jalan, kita nggak tahu. Kita kan memantaunya di terminal saja. Tapi kalau Rosalia gak memperbolehkan penumpangnya turun di jalan,” imbuh dia.

    Sementara itu, Kepala Terminal Poris Plawad Alwien Athena Alwie mengungkapkan, puncak arus balik mudik Lebaran tahun ini diperkirakan terjadi pada Minggu (5/4/2025).

    Arus balik mudik Lebaran di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, belum terlihat signifikan pada Jumat (4/4/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Memang kalau hari ini penumpang arus balik belum signifikan. Kemungkinan hari Minggu baru ramai,” tutur Alwien.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemerintah pantau kamtibmas selama Idul Fitri dan Nyepi

    Pemerintah pantau kamtibmas selama Idul Fitri dan Nyepi

    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolkam RI) Budi Gunawan saat ditemui di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Minggu (30/3/2025) (ANTARA/Ilham Kausar)

    Menko Polkam: Pemerintah pantau kamtibmas selama Idul Fitri dan Nyepi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 04 April 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan pemerintah Indonesia melalui seluruh kementerian/lembaga terus memberikan pengawalan penuh terhadap kelancaran arus mudik dan stabilitas keamanan nasional.

    Hal tersebut adalah tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat selama libur Idul Fitri 1446 H dan Hari Raya Nyepi tahun 2025.

    “Bapak Presiden telah menginstruksikan bahwa negara harus hadir dan bersinergi untuk menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat, terutama selama periode libur panjang ini,” kata Budi Gunawan di Jakarta, Jumat.

    Berdasarkan pemantauan terpadu yang dilakukan jajaran Kemenko Polkam, bersama TNI, Polri, Kementerian Perhubungan dan berbagai Kementerian/Lembaga lainnya, tercatat adanya lonjakan signifikan arus kendaraan dan penumpang baik melalui jalur darat, laut, maupun udara sejak 21 Maret hingga 1 April 2025.

    Per 2 April 2025, Operasi Ketupat-Lodaya dan pemantauan lainnya telah mencatat adanya penurunan kepadatan arus lalu lintas di Jakarta yang diperkirakan akan meningkat kembali pada periode arus balik 5-7 April 2025. Salah satu data yang dikumpulkan mencatat jumlah kendaraan yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol dan arteri mencapai 417.974 kendaraan, jumlah ini mengalami penurunan sebesar 73,4% dibandingkan hari sebelumnya.

    Selain itu, dalam memastikan kelancaran lalu lintas pada libur lebaran, telah dilakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik padat, seperti contraflow dari Km 70 hingga Km 47 di Tol Jakarta-Cikampek, serta opsi one way lokal ruas Brebes dan jalur alternatif Nagrek. Di luar wilayah Jabodetabek, pengalihan arus juga dilakukan secara bertahap pada ruas Tol Solo–Jogja untuk mengantisipasi antrean di Gerbang Tol Prambanan hingga Klaten.

    “Rekayasa lalu lintas bersifat dinamis sesuai kebutuhan lapangan. Ini adalah bentuk kesiapsiagaan yang dilakukan agar masyarakat tidak terjebak dalam kemacetan panjang,” ujar Budi.

    Di sektor transportasi umum, pergerakan penumpang juga mengalami peningkatan selama libur panjang. Data per 2 April 2025, menunjukkan di Bandara Soekarno-Hatta, keberangkatan dan kedatangan masing-masing mencapai 58.392 dan 48.098 penumpang. Bandara Juanda Surabaya juga mencatat total lebih dari 23.000 penumpang.

    Tidak hanya itu, peningkatan juga terjadi pada mode transportasi darat dan laut. Di Jakarta, enam stasiun mencatat jumlah keberangkatan mencapai 108.736 penumpang dan kedatangan mencapai 87.058 penumpang.

    Di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menjadi titik krusial dengan tercatat 63.795 penumpang tiba dan 39.657 berangkat. Meskipun sudah mulai terjadi penurunan dibanding hari-hari sebelumnya, lonjakan diperkirakan akan terjadi menjelang arus balik mudik, terutama volume kendaraan seperti bus yang juga mengakomodasi program-program mudik gratis.

    Selain sektor transportasi, tingginya pergerakan masyarakat juga tercatat di sejumlah tempat wisata. Di DKI Jakarta, beberapa obyek wisata seperti Ragunan, Monas, Ancol, TMII dan Kota Tua juga mengalami peningkatan pengunjung. Per 3 April 2025, diperkirakan pengunjung Monas mencapai lebih dari 20.000 orang. Di Jawa Barat, kawasan Bandung menerima sekitar 150.000–200.000 pengunjung harian, dan di Jawa Tengah, 102 titik wisata dikunjungi kurang lebih 45.996 orang.

    Pemerintah daerah, bersama TNI-Polri, telah menyiapkan titik-titik pengamanan, posko kesehatan, pengaturan lalu lintas, termasuk mengerahkan ribuan aparat untuk melakukan pengamanan. “Kami mengapresiasi kerja keras berbagai sektor dalam menjaga suasana tetap aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujar Budi Gunawan.

    Secara umum, situasi keamanan nasional dalam kondisi terkendali. Akibat penurunan kepadatan lalu lintas sejak 1 April 2025, beberapa daerah juga mengalami penurunan angka kecelakaan lalu lintas.

    Salah satunya di Jakarta, tercatat kasus kecelakaan lalu lintas mencapai 294 kejadian, angka ini juga mengalami penurunan sebesar 25,76 persen dari data tahun 2024. Selain sektor pengamanan, pemerintah juga telah mengerahkan berbagai Kementerian/Lembaga mulai dari BMKG, BNPB, hingga pemerintah daerah dalam upaya pemantauan cuaca ekstrem hingga mitigasi bencana.

    Menko Polkam menyampaikan bahwa seluruh upaya ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan pentingnya pelayanan publik terpadu dan jaminan keamanan nasional dalam memastikan masyarakat menjalankan momentum libur panjang ini dengan aman dan nyaman.

    “Ini bukan hanya soal teknis pengaturan lalu lintas atau pengamanan tempat wisata, tapi mencerminkan kesiapan nasional dalam menjawab kebutuhan masyarakat secara menyeluruh,” ujarnya.

    Lebih lanjut, pemerintah akan terus memantau situasi hingga seluruh rangkaian arus balik selesai.

    “Kami juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban bersama. Dengan kerja sama seluruh pihak, mari kita pastikan libur panjang ini dapat berlangsung dengan aman dan kondusif,” tutur Menko Polkam.

    Sumber : Antara

  • H+4 Lebaran, 34 Ribu Orang Kunjungi Taman Margasatwa Ragunan – Halaman all

    H+4 Lebaran, 34 Ribu Orang Kunjungi Taman Margasatwa Ragunan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Memasuki hari keempat lebaran 1446 H, Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan masih dipenuhi para pengunjung.

    Namun kali ini tampak suasana di Ragunan tidak sepadat ketimbang sehari-dua hari sebelumnya.

    Pantauan Tribunnews.com di lokasi, Jumat (4/4/2025), pengunjung yang masuk lewat pintu barat tidak begitu ramai. 

    Akses jalan menuju ke lokasi pun tidak menimbulkan kemacetan.

    Baik sepeda motor hingga mobil terlihat tidak menumpuk di pintu masuk maupun pintu keluar.

    Saat memasuki area satwa pun, tampak kepadatan Ragunan tidak seperti dua hari sebelumnya.

    “Untuk hari ini sementara tercatat ada 34 ribu pengunjung,” kata Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang, di lokasi.

    Wahyudi mengatakan bahwa jumlah pengunjung di Ragunan paling banyak terjadi pada H+2 lebaran dengan angka 102 ribu orang.

    “Kemudian di hari ketiga, mencapai 95 ribu,” tandas dia.

    Wahyudi mengatakan daya tarik Ragunan, selain tiket masuknya yang tergolong murah, ada pada atraksi satwa.

    Mulai dari memberi makan satwa hingga atraksi.

    Beberapa satwa yang menjadi favorit antara lain jerapah hingga gorila.

    “Satwa sendiri yang memang masih favorit saat ini jerampah ya. Kemudian disusul gajah Sumatra dan juga gorila. Gorila ini juga masih trending juga karena gorila ini satu-satunya yang ada di Indonesia, ada di Ragunan. Bahkan di Asia Tenggara hanya kami yang memiliki koleksi gorila,” tandasnya. 

     

  • One Way dan Tol Fungsional Jadi Strategi Korlantas Hadapi Arus Balik

    One Way dan Tol Fungsional Jadi Strategi Korlantas Hadapi Arus Balik

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Agus Suryonugroho telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi arus balik Lebaran 2025 yang diprediksi mencapai puncaknya pada 5 hingga 7 April 2025.

    Korlantas telah menyusun skema rekayasa lalu lintas untuk arus balik. Hal itu bertujuan untuk agar arus balik berjalan dengan tertib, aman, dan lancar.

    “Bapak Kapolri memerintahkan kepada kami untuk merumuskan cara bertindak pada saat arus balik. Tentunya kita harus melakukan langkah-langkah strategis bekerja sama dengan semua stakeholder, kaitannya dengan tata kelola rekayasa lalu lintas”, kata Agus dalam keterangannya, Jumat (4/4/2025).

    Kemudian Agus memerinci, ada beberapa langkah yang akan diterapkan seperti skema one way nasional yang akan diberlakukan mulai 6 April 2025 dengan seremoni dimulai dari Gerbang Tol Kalikangkung.

    Strategi selanjutnya, menurut Agus adalah penerapan contraflow jika volume kendaraan meningkat saat arus balik. Nantinya, contraflow akan diterapkan mulai dari Km 70 hingga Km 47 Tol Jakarta-Cikampek dan dapat diperpanjang hingga Km 36 apabila diperlukan.

    Selanjutnya yang disiapkan oleh Korlantas yaitu penggunaan jalan tol fungsional Jakarta-Cikampek (Japek) 2 Selatan yang akan difungsikan sepanjang 30 kilometer dari Sadang hingga Cibatu untuk membantu mengurai kepadatan arus balik dari arah Bandung.

    “Tentunya ini nanti akan melihat parameter-parameter  yang belakangan bangkitan arusnya seperti apa sehingga akan kita lakukan langkah-langkah yang tepat baik menganalisa di non tol arteri atau jalan nasional karena diberlakukan one way di nontol harus kita kelola dengan baik,” ucapnya.

    Sebelumnya, Korlantas telah melihat gambaran jumlah kendaraan pada arus balik berdasarkan data kendaraan yang keluar Jakarta selama arus mudik kemarin. Selama arus mudik, tercatat ada 2,1 juta kendaraan meninggalkan Jakarta. Jumlah tersebut kalau tidak diurai akan menyebabkan kemacetan pada saat puncak arus balik nanti.

  • Pantura Cirebon Mengular, Antrean Kendaraan hingga 4,5 Kilometer!

    Pantura Cirebon Mengular, Antrean Kendaraan hingga 4,5 Kilometer!

    Bisnis.com, CIREBON – Antrean kendaraan yang melewati jalur Pantai Utara alias Pantura Cirebon mengular hingga sejauh 4,5 kilometer. Penumpukan kendaraan itu tampak di Jalan Otto Iskandar Dinata hingga Ir H Juanda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lapangan, antrean kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta tampak mengular hingga sejauh 4,2 kilometer. Ratusan kendaraan roda empat maupun roda dua terlihat merayap pelan sejak pukul 09.00 WIB. 

    Kondisi ini terjadi akibat tingginya volume kendaraan pemudik yang mulai kembali ke tempat tinggal dan aktivitas mereka di Jakarta serta sekitarnya.

    Sementara itu, arus kendaraan dari arah sebaliknya atau dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah justru terpantau ramai lancar tanpa hambatan berarti. Sejumlah kendaraan pribadi, truk logistik, hingga bus antar kota masih lalu-lalang tanpa penumpukan berarti di jalur sebaliknya.

    Kepadatan di ruas Jalan Otto Iskandar Dinata hingga Ir H Juanda diduga kuat dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pertemuan arus kendaraan dari berbagai simpul dan aktivitas pasar tradisional.

    Selain itu, keberadaan persimpangan lampu lalu lintas juga turut memperlambat laju kendaraan. Sejumlah kendaraan tampak harus berhenti berulang kali karena padatnya arus masuk ke kota serta aktivitas warga lokal.

    Di tengah kemacetan panjang, sejumlah pemudik tetap berusaha bersabar. Salah satunya adalah Naufal Fadhilah (32), warga Bekasi yang baru saja kembali dari kampung halamannya di Brebes, Jawa Tengah.

    “Start dari Brebes jam 9 pagi. Sampai Cirebon sudah jam 12 macetnya luar biasa. Tapi ya dimaklumi saja, namanya juga arus balik. Yang penting bisa pulang dengan selamat,” ujar Naufal saat ditemui di pinggir jalan saat beristirahat bersama keluarganya di dalam mobil.

    Naufal mengaku lebih memilih jalur Pantura dibandingkan Tol Trans Jawa karena ingin menghindari kepadatan di rest area dan juga bisa lebih fleksibel berhenti untuk makan atau mengisi bensin. Namun, ia tidak menyangka antrean di jalur arteri ternyata cukup parah.

    Lain halnya dengan Prayudo (27), pemudik asal Depok yang memilih mudik menggunakan sepeda motor saat lebaran. Menurutnya, meski harus berjibaku dengan panas dan debu, ia tetap antusias menjalani perjalanan balik.

    “Biarpun capek dan sempat nyasar tadi, rasanya senang bisa mudik dan ketemu orang tua. Sekarang balik ke Depok, rencananya nginap dulu di Cirebon, baru lanjut besok pagi,” kata Prayudo.

    Kepadatan arus balik di jalur Pantura Cirebon diperkirakan masih akan berlangsung hingga Minggu (6/4/2025), mengingat banyak pemudik baru akan kembali menjelang masuk kerja awal pekan depan.