Kasus: Kemacetan

  • Polisi Tertibkan Parkir Liar dan Aksi Premanisme di Kawasan Monas Jakarta – Halaman all

    Polisi Tertibkan Parkir Liar dan Aksi Premanisme di Kawasan Monas Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi bersama aparat gabungan menggelar operasi besar-besaran menertibkan parkir liar di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4/2025).

    Puluhan kendaraan yang parkir sembarangan langsung diderek, sementara sejumlah juru parkir liar diamankan.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir parkir liar yang menyebabkan kemacetan.

    “Gunakan parkir yang sudah disediakan di IRTI Monas. Jika ada praktik pemerasan oleh preman atau juru parkir liar, segera laporkan ke Call Center 110 atau Polsek terdekat,” tegas Susatyo.

    “Jangan parkir di bahu jalan, kendaraan yang melanggar akan langsung diderek,” tambahnya.

    Kapolsek Metro Gambir, Kompol Rezeki R Respati, menambahkan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa menikmati kawasan Monas tanpa terganggu parkir liar dan aksi premanisme. Penertiban ini akan terus dilakukan secara rutin,” kata Kapolsek.

    Aksi ini mendapat apresiasi dari warga yang kerap kesulitan akibat kendaraan yang parkir sembarangan.

    “Terima kasih kepada kepolisian dan petugas lainnya. Monas jadi lebih tertib, jalanan nggak macet gara-gara mobil parkir seenaknya,” ujar Budi (45), seorang pengunjung Monas.

    Penertiban ini melibatkan 100 personel gabungan, termasuk Dishub, Polisi Militer, dan Garnisun.

    Dalam operasi ini, petugas menindak dengan cara persuasif selama 15 menit sebelum akhirnya menderek kendaraan yang masih melanggar.

    Juru parkir liar yang kedapatan beroperasi langsung diamankan oleh Satpol PP.

    Aparat memastikan operasi ini berlangsung humanis dan tanpa kekerasan, tetapi tetap tegas dalam menegakkan aturan.

    Warga diimbau untuk mematuhi rambu parkir agar kawasan Monas tetap tertib dan nyaman bagi semua.

  • Begini Cara Cek One Way Arus Balik Lebaran 2025 di Google Maps, Dijamin Bebas Macet! – Page 3

    Begini Cara Cek One Way Arus Balik Lebaran 2025 di Google Maps, Dijamin Bebas Macet! – Page 3

    Google Maps menggunakan kode warna untuk menunjukkan kondisi lalu lintas: hijau (lancar), kuning (padat), dan merah (macet). Semakin gelap warna merah, semakin parah kemacetan. Perhatikan kode warna ini untuk memperkirakan waktu tempuh perjalanan Anda.

    Pastikan aplikasi Google Maps selalu diperbarui untuk mendapatkan informasi lalu lintas yang akurat dan terkini. Update aplikasi secara berkala akan memberikan Anda data yang lebih reliable.

    Jika Google Maps menunjukkan kemacetan atau jalur one way yang menghambat perjalanan, pertimbangkan untuk mencari alternatif rute. Fitur pencarian rute alternatif di Google Maps akan membantu kamu menemukan jalur alternatif yang lebih lancar.

    Selain Google Maps, kamu juga bisa mendapatkan informasi terkini tentang arus balik Lebaran 2025 dari pihak kepolisian (Korlantas Polri) melalui situs web atau media sosial resmi mereka. 

  • Puncak Arus Balik Lebaran, 57 Ribu Kendaraan Lintasi Tol Cipali Menuju Jakarta

    Puncak Arus Balik Lebaran, 57 Ribu Kendaraan Lintasi Tol Cipali Menuju Jakarta

    loading…

    Pada H+5 Lebaran 2025 atau hari ini Sabtu (5/4/2025) diprediksi menjadi puncak arus balik. Tercatat lebih 57 ribu kendaraan melintasi Tol Cipali menuju Jakarta. Foto/Astra Tol Cipali

    CIREBON – Pada H+5 Lebaran 2025 atau hari ini Sabtu (5/4/2025) diprediksi menjadi puncak arus balik. Hingga siang, tercatat lebih dari 57 ribu kendaraan melintasi Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menuju Jakarta.

    “Terhitung sejak pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB, sekitar 57,3 ribu kendaraan melalui Cikopo (dari Cirebon menuju Jakarta), meningkat sekitar 57% dibandingkan volume lalu lintas di jam yang sama kemarin, dengan rata-rata 4,7 ribu kendaraan melintas per jamnya,” ujar Corporate Communications & Sustainability Management Dept Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo, Sabtu (5/4/2025).

    Ardam menjelaskan, meski terjadi peningkatan volume kendaraan, terpantau arus lalu lintas di Tol Cipali mulai dari KM 188 hingga KM 72 dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta ramai lancar.

    Baik di jalur utama arah Jakarta maupun di jalur pemberlakuan rekayasa lalu lintas sistem one way ke arah Jakarta.

    “Selain itu, kondisi 8 rest area terpantau ramai pengunjung, namun tetap dengan lahan parkir dan toilet yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengguna jalan,” tuturnya.

    Berdasarkan pantauan SindoNews, tak hanya di Jalan Tol Cipali, di Jalan Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta pun terpantau ramai lancar, seperti di KM 191-KM 194 kawasan Plumbon.

    Di rest area KM 207A dan KM 208B pun terpantau tak ada kemacetan di pintu masuknya.

    Namun, pemudik yang menuju ke Jakarta harus berhati-hati saat melintasi Tol Palikanci. Pasalnya, di sejumlah titiknya terjadi hujan meski dengan intensitas ringan sebagaimana di KM 206 Tol Palikanci.

    (shf)

  • H+5 Lebaran, Pantura Cirebon Macet Imbas One Way di Tol Trans Jawa

    H+5 Lebaran, Pantura Cirebon Macet Imbas One Way di Tol Trans Jawa

    Bisnis.com, CIREBON – Arus lalu lintas di jalur pantura Cirebon, Jawa Barat mengalami kemacetan panjang hingga 5 kilometer pada Sabtu (5/4/2025) siang atau H+5 Lebaran

    Kemacetan ini dipicu oleh penerapan sistem one way dari KM 144 Gerbang Tol Kalikangkung hingga KM 72 Tol Cikopo yang menyebabkan volume kendaraan di jalur arteri pantura meningkat drastis.

    Pantauan langsung di lokasi menunjukkan antrean kendaraan pribadi mengular sejak pagi hari, terutama di wilayah Weru hingga Kedawung, Kabupaten Cirebon. Banyak pemudik terpaksa menghentikan laju kendaraannya hingga beberapa menit tanpa bergerak.

    Di tengah panas menyengat yang menyentuh lebih dari 34 derajat celsius, para pemudik memilih turun dari kendaraan untuk beristirahat sejenak di pinggir jalan. Beberapa di antaranya sempat berbincang dengan Bisnis, mengungkapkan keluh kesah selama perjalanan mudik kali ini.

    Ditemui saat beristirahat di pinggir jalan depan SPBU Weru, Herman (39), seorang pemudik asal Bekasi yang hendak menuju Brebes, mengaku frustrasi. Ia sudah terjebak dalam kemacetan sejak pukul 10.00 pagi.

    “Biasanya dari Indramayu ke Cirebon cuma 1 jam setengah, ini sudah hampir 3 jam belum juga masuk kota,” ujar Herman, yang mudik bersama istri dan dua anaknya menggunakan mobil pribadi, Sabtu (5/3/2025).

    “Anak saya sampai rewel karena kepanasan dan bosan. Mau keluar tol enggak bisa, mau muter balik juga bingung jalurnya,” imbuhnya.

    Menurut Herman, ia semula ingin melewati jalur tol seperti tahun sebelumnya. Namun, petugas di Tol Cipali mengalihkan arus ke jalur arteri karena penerapan one way.

    “Capek fisik dan mental”

    Kondisi serupa juga dialami oleh Retno (31), pemudik asal Tangerang Selatan yang hendak pulang ke kampung halaman di Blora, Jawa Tengah. 

    Ia memilih jalur darat karena membawa banyak oleh-oleh untuk keluarganya. Namun, perjalanan yang seharusnya menyenangkan berubah jadi pengalaman melelahkan.

    “Saya berangkat jam 5 pagi, sekarang udah lewat zuhur baru sampai Cirebon. Badan pegal karena nyetir terus juga capek ngadepin macet kayak gini,” katanya sambil mengusap keringat.

    Arus balik Lebaran 2025 yang terus meningkat mendorong pihak berwenang memberlakukan sistem satu arah atau one way dari Gerbang Tol Kalikangkung KM 414 hingga KM 72 Tol Cikopo. 

    Kebijakan ini mulai diterapkan sejak Jumat malam, 4 April 2025, dan masih berlanjut hingga Sabtu ini. Tujuannya adalah untuk mengurai kemacetan yang mengular akibat lonjakan volume kendaraan dari arah timur menuju barat.

    Penerapan one way dilakukan secara situasional, mengikuti kondisi lapangan dan hasil evaluasi dari petugas di lapangan. Jika arus kendaraan masih tinggi, kebijakan ini bisa diperpanjang lebih lama dari yang direncanakan. Oleh karena itu, pengguna jalan diimbau untuk memperbarui informasi secara berkala.

    Selain mengurangi kemacetan, sistem ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Pengaturan arus lalu lintas secara terfokus di satu arah dinilai lebih efektif dalam mengendalikan potensi kecelakaan akibat kepadatan dan kelelahan pengemudi.

    Masyarakat yang hendak melakukan perjalanan di jalur tol selama masa arus balik diminta untuk merencanakan perjalanan dengan cermat. 

    Pengendara disarankan menggunakan aplikasi navigasi dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan arus balik dapat berjalan lancar dan aman hingga puncaknya usai.

  • Urai Arus Balik, WFA ASN Diperpanjang Sampai 8 April

    Urai Arus Balik, WFA ASN Diperpanjang Sampai 8 April

    Jakarta

    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) memperpanjang masa Flexible Working Arrangement (FWA) atau yang dikenal dengan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kini, ASN bisa WFA hingga tanggal 8 April 2025.

    Penyesuaian pelaksanaan tugas kedinasan bagi ASN tersebut diatur dalam SE Menteri PANRB No. 3 Tahun 2025, yang ditandatangani Menteri PANRB Rini Widyantini pada Jum’at (04/04/2025). Kebijakan ini dinilai sangat strategis dalam menjaga kelancaran arus balik Lebaran sekaligus memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas penetapan penyesuaian FWA ASN. Kebijakan ini diharapkan akan memberikan fleksibilitas bagi ASN untuk bekerja secara dinamis selama periode padat mobilitas pasca-Idulfitri.

    “Kami menyampaikan apresiasi kepada Menteri PANRB atas respons cepat dan strategisnya dalam menjawab kebutuhan masyarakat dan sektor transportasi nasional. Keputusan ini mencerminkan sinergi kuat antarinstansi demi menjamin pelayanan publik tetap prima dan mobilitas masyarakat lancar,” kata Dudy, dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

    Sebelumnya pada SE Menteri PANRB No. 2 Tahun 2025 pengaturan FWA dilaksanakan selama 4 hari, sebelum libur nasional dan cuti bersama Hari Suci Nyepi 1947. Lalu pada Hari Raya Idul Fitri 1446 H, yaitu pada hari Senin tanggal 24 Maret 2025 sampai dengan hari Kamis tanggal 27 Maret 2025.

    Sedangkan melalui perubahan SE ini, dilakukan penyesuaian dengan menambahkan 1 hari yaitu pada hari Selasa tanggal 8 April 2025. Dengan fleksibilitas waktu kerja, Dudy mengatakan, masyarakat bisa merencanakan perjalanan balik mudik dengan baik, sehingga distribusi lalu lintas lebih merata dan pelayanan publik tetap optimal.

    Ia mengimbau agar instansi pemerintah tetap dapat menjamin terselenggaranya pelayanan publik dan pelaksanaan pemerintahan secara optimal walaupun menerapkan kebijakan FWA. ASN dapat melaksanakan tugas dari lokasi lain tanpa mengurangi produktivitas dan kualitas layanan.

    “FWA bisa menjadi solusi efektif untuk mengurai beban lalu lintas, terutama di titik-titik rawan kemacetan. Kita menjamin pelayanan publik tetap berjalan dan mobilitas masyarakat saat arus balik tetap aman dan nyaman. Penyesuaian ini tentunya akan tetap menjaga kualitas layanan,” ujar Dudy.

    Dudy juga menegaskan pentingnya sinergi kebijakan antarkementerian dalam menciptakan pelayanan publik yang adaptif, dan mendukung keselamatan serta kenyamanan masyarakat selama periode arus balik Lebaran.

    “Semoga kerja sama ini bisa terus diperkuat demi menghadirkan kebijakan-kebijakan progresif yang berdampak luas bagi masyarakat, sehingga tercipta suasana arus balik lebaran yang selamat, aman, nyaman,” tutupnya.

    (shc/ara)

  • Polres Bogor Berlakukan One Way Menuju Puncak, Antrean Meningkat Pagi Ini

    Polres Bogor Berlakukan One Way Menuju Puncak, Antrean Meningkat Pagi Ini

    JABAR EKSPRES – Satlantas Polres Bogor menerapkan rekayasa lalu lintas dengan sistem one way (satu arah) menuju Puncak dari Jakarta, pagi ini.

    KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto, menjelaskan bahwa sebelum pemberlakuan one way, pihaknya telah melakukan rekayasa dengan sistem ganjil-genap di Simpang Gadog.

    Selain itu, jalur contraflow juga telah dibuka dari exit Tol Ciawi hingga KM 46+400 untuk mengurangi kepadatan.

    BACA JUGA: Arus Balik Mudik, PMI Kota Cimahi Catat Tangani 12 Kasus Kecelakaan

    “Pada pukul 07.00 WIB, arus lalu lintas menuju Puncak cukup tinggi, menyebabkan antrean sekitar 2,4 km di KM 45+600,” ujar Ardian saat ditemui di Simpang Gadog pada Sabtu (5/4/2025).

    Untuk mengatasi hal tersebut, pihak kepolisian memutuskan untuk memberlakukan sistem one way, yang mulai diterapkan sepenuhnya pada pukul 07.45 WIB, mulai dari Simpang Gadog hingga perbatasan Puncak.

    Ardian melanjutkan bahwa sejak pukul 07.00 WIB, sekitar 23 ribu kendaraan sudah melintas di kawasan Puncak.

    BACA JUGA: Bus Damri Jurusan Bandung – Indramayu Gunakan Bus Sekolah, Tidak Layak untuk Angkutan Mudik Lebaran!

    Rekayasa one way ini diperkirakan akan berlangsung selama 3 hingga 4 jam, tergantung arus kendaraan dari wilayah Cianjur yang juga menuju Puncak.

    “Keputusan ini diambil untuk mengatur arus kendaraan dan mengurangi kemacetan yang terjadi,” tutupnya.

  • Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor Diduga Dipotong Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Siapkan Uang Pengganti

    Kompensasi Sopir Angkot di Puncak Bogor Diduga Dipotong Rp200 Ribu, Dedi Mulyadi: Saya Siapkan Uang Pengganti

    Liputan6.com, Bandung – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku akan mengembalikan uang sebesar Rp200.000 bagi para sopir angkot di jalur Puncak, Kabupaten Bogor, yang diduga uang kompensasinya dipotong oleh oknum tak bertanggung jawab.

    Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menerapkan kebijakan untuk menghentikan sementara operasional angkot di jalur Puncak selama musim libur Lebaran 2025. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan panjang.

    Sebagai pengganti penghasilan, para sopir angkot akan mendapatkan kompensasi sebesar Rp3 juta. Stimulus upah kerja tersebut diberikan dalam dua tahap, yakni Rp1,5 juta sebelum Lebaran dan Rp1,5 juta setelahnya.

    Belakangan, beredar kabar yang menyebut adanya pemotongan sebesar Rp200.000 terhadap kompensasi tersebut. “Ramai kemarin sopir angkot merasa dipotong Rp200.000 oleh oknum-oknum tertentu,” katanya dalam video yang diunggah di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Jumat, 4 April 2025.

    Menurut Dedi, Rp200.000 merupakan nominal yang berarti bagi sopir angkot. Dia menilai, uang tersebut bisa untuk mencukupi kehidupan keluarga para sopir angkot selama 4 hari.

    “Rp200.000 itu berarti bagi mereka. Artinya, bahwa bisa untuk mencukupi kehidupan selama 4 hari, ibu-ibunya masak senilai Rp50.000 per hari,” ucap Dedi.

    Dedi pun mengaku akan kembali memberikan uang pengganti. “Untuk itu, sopir-sopir angkot yang dipotong jangan cemas ya, saya akan menyiapkan Rp200.000 lagi sebagai uang pengganti,” tuturnya.

    Di sisi lain, Dedi mengancam akan membawa oknum yang memotong uang kompensasi ke jalur hukum. Menurutnya, tidak ada alasan untuk melakukan tindakan premanisme seperti itu.

    “Aspek hukum saja berjalan tidak akan bisa mengembalikan uang Rp200.000, tapi Rp200.000 dikembalikan oleh saya. Dan kemudian hukumnya tetap berjalan,” tandasnya.

     

    Penulis: Arby Salim

  • 40 Persen Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta, Puncak Arus Balik Diprediksi pada 5-8 April – Halaman all

    40 Persen Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta, Puncak Arus Balik Diprediksi pada 5-8 April – Halaman all

    Masih ada sekitar 60 persen pemudik yang belum kembali. Mereka diperkirakan akan kembali ke Ibu Kota pada periode 5 hingga 8 April.

    Tayang: Sabtu, 5 April 2025 01:34 WIB

    lihat foto

    Tribunnews.com/Fersianus Waku

    ARUS BALIK- Ilustrasi 40 persen pemudik sudah kembali ke Jakarta hingga H+4 Lebaran, Jumat (4/4/2025).

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyampaikan sekitar 40 persen pemudik sudah kembali ke Jakarta hingga H+4 Lebaran, Jumat (4/4/2025).

    Data tersebut mengacu pada proyeksi total arus balik yang mencapai 2,2 juta pemudik.

    “Proyeksi arus balik itu 2,2 juta, hari ini diperkirakan sudah hampir 40 persen yang sudah mengarah ke Jakarta,” ujar Agus saat meninjau Gerbang Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah.

    Dengan demikian, masih ada sekitar 60 persen pemudik yang belum kembali. Mereka diperkirakan akan kembali ke Ibu Kota pada periode 5 hingga 8 April.

    Agus menegaskan pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi guna menghindari kemacetan parah saat puncak arus balik nanti. Salah satunya adalah penerapan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah (one way) nasional.

    “Ini sudah kita persiapkan karena memang kehadiran Bapak Kapolri ke Jawa Tengah akan memberangkatkan flag off arus balik, jadi one way nasional arus balik pada tanggal 6 (April) kurang lebih jam 9 di Kalikangkung,” jelasnya.

    Pihak kepolisian pun mengimbau para pemudik untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jakarta dengan bijak agar tak terjebak kepadatan lalu lintas. 

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Arus Balik, Jalur Pantura hingga Nagreg Padat Malam Ini

    Arus Balik, Jalur Pantura hingga Nagreg Padat Malam Ini

    Jakarta

    Kondisi arus lalu lintas di Jawa Barat saat arus balik Lebaran mengalami kepadatan. Beberapa jalur yang padat yakni Jalur Pantura dan Jalur Nagreg.

    Jalur Pantura

    Dilansir detikJabar, Sabtu (5/4/2025), kondisi kemacetan terjadi di jalur Pantura, Cirebon merupakan imbas dari one way yang diberlakukan di jalur tol. Kemacetan terjadi hingga 3 kilometer. Antrean kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah mengular.

    Pantauan detikJabar di lokasi menunjukkan, volume kendaraan yang dialihkan dari tol ke jalur Pantura menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik, terutama di jalur Pantura Cirebon.

    Kepadatan yang terjadi ini bukan hanya karena arus balik, tetapi juga karena jalur pantura dipakai secara bersamaan oleh pemudik dan masyarakat lokal yang menjalankan aktivitas harian.

    Jalur Nagreg

    Sementara itu, kepadatan juga terjadi di Jalur Nagreg. Polisi memberlakukan skema contra flow di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung setelah pemudik yang melaksanakan arus balik ke arah Bandung mengalami kepadatan.

    Pantauan detikJabar pukul 20.30 WIB, arus lalu lintas telah mengalami kepadatan dari Jalan Lingkar Nagreg, terowongan Nagreg, hingga ke Jalan Lingkar Barat Nagreg. Para pemudik tidak bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan yang normal.

    Baca berita lengkapnya di sini.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Angkot Masih Jadi Penyebab Macet di Jalan Kapten Muslihat, Warga Tagih Janji Kampanye Dedie-Jenal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 April 2025

    Angkot Masih Jadi Penyebab Macet di Jalan Kapten Muslihat, Warga Tagih Janji Kampanye Dedie-Jenal Megapolitan 4 April 2025

    Angkot Masih Jadi Penyebab Macet di Jalan Kapten Muslihat, Warga Tagih Janji Kampanye Dedie-Jenal
    Editor
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Angkutan kota (
    angkot
    ) masih menjadi penyebab utama kemacetan di sepanjang Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan sopir angkot yang kerap mengetem di pinggir jalan.
    Warga pun menagih janji kampanye Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, yang berkomitmen untuk mengurangi jumlah angkot.
    Salah seorang warga Kota Bogor bernama Ahmad Salim (29) mengatakan, pengurangan jumlah angkot harus segera direalisasikan agar kemacetan bisa diatasi dengan baik.
    “Denger-denger sih memang katanya mau ngurangin angkot. Ya harus dilaksanakan. Kalau masih gak ngurangin angkot, ya pasti macet terus. Apalagi di sini (Kapten Muslihat),” kata Ahmad Salim dilansir dari
    TribunnewsBogor.com
    , Jumat (4/4/2025).
    Ahmad pun berharap Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin menepati janji kampanye mereka.
    “Namanya janji, ya harus dilaksanakan,” tegasnya.
    Menanggapi hal tersebut, Jenal Mutaqin menyampaikan bahwa program pengurangan angkot memang sudah direncanakan.
    “Ini (pengurangan angkot) program yang akan dijalankan,” kata Jenal.
    Jenal melanjutkan, nasib para sopir angkot yang terdampak dalam program pengurangan angkot nantinya akan diperhatikan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
    “Termasuk mencari pekerjaan baru bagi mereka para pengemudi angkot,” ucapnya.
    Jenal juga menegaskan bahwa ke depan akan ada penghapusan angkot di jalur-jalur padat, di antaranya Jalan Kapten Muslihat.
    “Termasuk uji coba jalur tersebut tanpa angkot nantinya. Diganti dengan transportasi masal. Akan dibahas dulu bersama Pak Wali,” ujarnya.
    Sebagai informasi, saat kampanye Pemilihan Wali Kota Bogor, Calon Wakil Wali Kota Bogor nomot urut 3 Jenal Mutaqin atau Kang JM pernah memaparkan konsep program penataan transportasi, salah satunya penataan angkutan kota (angkot) jika dirinya terpilih nanti.
    JM yang mendampingi Dedie Rachim ini berencana melanjutkan program yang sudah dirintis oleh mantan Wali Kota Bogor, Bima Arya, dalam penataan angkutan kota. Program tersebut meliputi rerouting hingga konversi angkot dengan skema 3:1.
    “Artinya rerouting tetap berjalan. Konversi 3:1 kemarin yang eksisting pun masih berjalan, yakni Biskita. Animo warga masih merasakan manfaatnya dan itu harus dilanjutkan,” kata Jenal Mutaqin kepada
    TribunnewsBogor.com
    , Sabtu (28/9/2024),
    Jenal mengakui bahwa pelaksanaan program ini cukup berat, terutama dalam hal penganggaran.
    “Penganggarannya melalui APBD atau APBN. Saya masih optimis pusat masih memberikan Biskita,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.