Kasus: Kemacetan

  • Pemkot minta Jalan Yos Sudarso-Semper tak dilalui truk kontainer

    Pemkot minta Jalan Yos Sudarso-Semper tak dilalui truk kontainer

    Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Hendrico Tampubolon di Jakarta, Senin (14/4/2025). ANTARA/Mario Sofia Nasution

    Pemkot minta Jalan Yos Sudarso-Semper tak dilalui truk kontainer
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 14 April 2025 – 17:17 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) meminta agar Jalan Yos Sudarso, Jalan Enggano hingga Jalan Semper tak lagi dilalui oleh kendaraan angkutan barang, tetapi mereka dapat memakai jalur tol, baik menuju atau keluar dari Pelabuhan Tanjung Priok

    “Ke depan, kami berharap truk kontainer tidak lagi membebani jalan-jalan tersebut,” kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Hendrico Tampubolon di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan truk kontainer ini sudah bisa langsung masuk ke pelabuhan lewat jalur barat dan untuk jalur timur memang pengerjaan belum selesai.

    “Ini yang coba kami usulkan ke pemerintah pusat agar pembangunan tol yang langsung ke pelabuhan cepat selesai,” kata dia.

    Selain itu, lanjutnya jika truk keluar dari Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok maka bisa langsung masuk tol.

    Namun, katanya, mereka (para sopir) harus bayar tol dan nanti di gerbang tol Kebon Bawang yang jaraknya dekat juga juga membayar kembali.

    “Ini yang menjadi kendala truk tidak tertarik masuk tol dari jalur ini,” kata dia.

    Menurut dia, pihaknya akan mencoba mengusulkan ke pihak terkait dan meminta pengusaha angkutan dan pengemudi untuk duduk bersama menyikapi persoalan ini.

    Ia mengatakan upaya yang dilakukan jika terjadi kemacetan adalah melakukan pengalihan arus, atau melakukan rekayasa yang sifatnya sementara.

    “Kami berharap jalur ini bisa bebas dari angkutan barang dan membuat masyarakat nyaman dalam melalui jalur tersebut,” kata dia.

    Ia menekankan akan tetap menjaga iklim ekonomi tetap berjalan dengan menjamin kelancaran arus angkutan barang dari Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Kami juga bertanggungjawab memastikan warga aman berkendara di jalur-jalur tersebut dapat melalui jalan itu dengan aman dan selamat,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Perda jaringan utilitas minta segera diterbitkan untuk penataan kota

    Perda jaringan utilitas minta segera diterbitkan untuk penataan kota

    Jakarta (ANTARA) – Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengatakan bahwa peraturan daerah (perda) jaringan utilitas mendesak untuk segera diterbitkan dalam rangka menata Jakarta menuju kota global.

    “Kami melihat ini (perda jaringan utilitas) sangat mendesak untuk dilakukan percepatan,” kata Afan di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, saat ini penataan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai upaya menjadi kota global.

    Afan mengatakan bahwa ketika pembangunan SJUT tidak segera dilakukan, maka akan timbul beragam permasalahan di antaranya kemacetan.

    Ia menjelaskan, ketika tidak ada SJUT, maka setiap kali ada sambungan kabel baru akan menimbulkan kemacetan karena mereka menutup dan menggali jalan untuk menyambung kabel.

    “Ada pemeliharaan digali. Ada yang pasang kabel baru digali lagi. Jadi, saya yakin masyarakat bukan cuma capek melihatnya. Tapi capek merasakan macetnya,” ujarnya.

    Selain kemacetan yang ditimbulkan oleh semrawutnya jaringan utilitas, lanjut Afan, ada juga permasalahan genangan yang disebabkan kesemrawutan kabel. Dan itu menjadikan peraturan daerah terkait jaringan utilitas sangat mendesak.

    Sementara dari sisi kesehatan, dengan adanya kemacetan yang ditimbulkan maka penanganan kesehatan seperti penyakit stroke bisa terkendala.

    “Orang mungkin berpikir apa hubungannya dengan kesehatan. Kita tahu ada beberapa penyakit itu yang perlu penanganan amat sangat segera. Contoh orang stroke, dia punya golden time itu hanya 3 jam. Kita bisa bayangkan kalau di satu ruas ada beberapa titik galian, itu menyebabkan kemacetan yang luar biasa,” katanya.

    Dengan kondisi seperti itu, Pemprov DKI Jakarta meminta kepada Pansus DPRD terkait jaringan utilitas agar dapat segera menyetujui raperda menjadi perda agar penataan SJUT mempunyai kekuatan hukum.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jembatan Pajarakan Rusak Parah, Akses Tol Probowangi Lumpuh Sementara

    Jembatan Pajarakan Rusak Parah, Akses Tol Probowangi Lumpuh Sementara

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kerusakan pada Jembatan Pajarakan di Jalur Pantura, Kabupaten Probolinggo, sejak Minggu (13/4/2025) siang, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap kelancaran arus lalu lintas. Kondisi ini secara tidak langsung membuat akses normal melalui jalur yang terkoneksi dengan Tol Probowangi di sekitar wilayah tersebut menjadi lumpuh sementara waktu.

    Jembatan vital yang terletak di Kecamatan Pajarakan ini mengalami kerusakan pada konstruksi sisi timur bagian utara. Mengingat posisinya yang strategis di jalur arteri utama pantai utara Jawa, kerusakan ini langsung menyebabkan kemacetan parah dari arah timur (Situbondo/Banyuwangi) maupun barat (Pasuruan/Surabaya).

    Akibat penyempitan dan rekayasa lalu lintas di Jembatan Pajarakan, aksesibilitas menuju dan dari pintu Tol Probowangi yang berada di sekitar area tersebut menjadi sangat terhambat. Kemacetan di jalur Pantura membuat penggunaan ruas tol sebagai alternatif untuk melintasi Probolinggo menjadi tidak efektif selama perbaikan jembatan berlangsung.

    Proses perbaikan Jembatan Pajarakan sendiri terus dikebut oleh pihak terkait. Kasat Lantas Polres Probolinggo, AKP Safiq Jauhari, menyatakan target penyelesaian kini dipercepat dari prediksi awal tiga hari. “Ini dimaksimalkan pengerjaannya, diprediksi bisa selesai siang hingga sore hari ini (Senin, 14/4/2025),” ujar AKP Safiq.

    Untuk mengelola arus lalu lintas yang padat di jalur Pantura selama perbaikan, Satlantas Polres Probolinggo menerapkan sistem buka-tutup (contraflow) di sekitar lokasi jembatan rusak. Petugas disiagakan untuk mengatur kendaraan yang melintas secara bergantian dari kedua arah.

    Pihak kepolisian juga telah memasang papan imbauan dan mengarahkan kendaraan kecil untuk menggunakan jalur alternatif guna menghindari titik kemacetan parah di Pajarakan. Rute alternatif yang disarankan adalah melalui pertigaan Semampir ke selatan, menuju Polsek Krejengan, lalu ke barat hingga Jalan Genggong, dan kembali ke utara menuju pertigaan Pajarakan dan berlaku sebaliknya dari arah barat.

    “Untuk arus yang dari barat bisa menggunakan jalur yang sama, jalur sebaliknya,” ucap AKP Safiq Jauhari menjelaskan rute alternatif yang dapat digunakan pengendara mobil pribadi atau kendaraan kecil lainnya.

    Hingga Senin (14/4/2025) siang, petugas Satlantas Polres Probolinggo terus berjaga dan melakukan pengaturan intensif di lokasi kerusakan Jembatan Pajarakan serta di simpul-simpul jalan alternatif. Diharapkan, perbaikan dapat segera tuntas agar lalu lintas kembali normal, termasuk memulihkan aksesibilitas efektif menuju dan dari Tol Probowangi. [ada/beq]

  • Jalan Tol Tiba-Tiba Terancam Ditinggal Kendaraan Logistik, Ada Apa?

    Jalan Tol Tiba-Tiba Terancam Ditinggal Kendaraan Logistik, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana kenaikan tarif 38 jalan tol pada tahun ini membuat kalangan pelaku logistik gerah. Pasalnya kenaikan tarif bakal membuat biaya logistik bakal semakin mahal.

    “Transportation cost-nya akan naik. Sementara transportation cost di dalam supply chain cost itu berkontribusi 40-50%. Terutama yang industri berbentuk liquid lebih gede lagi biaya transport itu di dalam biaya rantai pasok total,” kata Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto kepada CNBC Indonesia, Senin (14/4/2025).

    Karenanya minat pengusaha logistik untuk menggunakan tol bakal semakin rendah. Saat ini pun banyak truk yang lebih memilih untuk menggunakan jalan arteri dibanding jalan tol, pasalnya biaya arteri jauh lebih murah. Hal ini sudah terjadi pada jalur Pantura, dimana banyak truk melintas, padahal sudah ada jalan tol Trans Jawa.

    “Selama ini jalan tol digunakan hanya dari Jakarta sampai Cikampek, kemudian belok kiri arah Pantura selebihnya lewat jalan arteri. Jakarta-Surabaya lewat tol dan arteri bedanya cuma 10 jam kok. Costumer bilang ya udah beda 10 jam dia tidak mempengaruhi inventori saya,” kata Mahendra.

    Foto: (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Sejumlah ratusan truk angkut industri dan kendaraan pribadi roda empat terjebak kemacetan di sepanjang tol Cibitung menuju akses masuk Kawasan Industri MM2100, Kab Bekasi, Jawa Barat, Kamis, (30/11/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Sebagai gambaran biaya logistik yang bisa ditanggung pengusaha untuk truk muatan 16 ton untuk rute Jakarta-Surabaya sebesar Rp 10 juta. Nilai tersebut sudah mencakup upah supir, bensin, hingga tarif tol. Jika tarif tol naik maka biaya logistik juga otomatis bakal ikut terkerek.

    “Akhirnya penumpukan di jalan Pantura. Yang penting kita masuk dan kalau umpamanya biaya tol itu naik, yang menanggung pengguna akhir yaitu industri. Mereka juga teriak. Mereka nggak mau terima ketika tarif jalan tol naik terus kita bebankan ke mereka. Nggak mau,” kata Mahendra.

    Demi menurunkan biaya logistik, Ia meminta adanya biaya antara truk yang masuk ke golongan II, III dan IV disamakan dengan kendaraan pribadi golongan I.

    “Jumlah truk ini kan banyak, kalau pada nggak lewat jalan tol yang rugi juga operator karena mereka juga harus bayar hutang pembangunan,” sebutnya.

    (fys/wur)

  • Polisi Karawang buka putaran balik yang ditutup selama Lebaran

    Polisi Karawang buka putaran balik yang ditutup selama Lebaran

    Petugas membuka barier beton yang dipasang untuk menutup u-turn di jalan arteri Karawang selama musim mudik-balik lebaran. (ANTARA/HO-Polres Karawang)

    Polisi Karawang buka putaran balik yang ditutup selama Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Satlantas Polres Karawang membuka kembali puluhan titik akses putaran balik arah (u-turn) di sepanjang jalan arteri Karawang yang ditutup selama sekitar dua pekan sepanjang musim mudik-balik Lebaran 2025.  Kasatlantas Polres Karawang, AKP Abdurrohman Hidayat, di Karawang, Minggu menyampaikan bahwa pengamanan arus mudik dan balik lebaran sudah tuntas. 

    Atas hal tersebut, puluhan titik putaran arah yang ditutup kini dibuka kembali, untuk memudahkan mobilitas masyarakat setempat.  Kegiatan pembukaan titik putaran arah di sepanjang jalan arteri Karawang di antaranya dilakukan dengan menggunakan kendaraan truk crane untuk mengangkat barrier beton yang terpasang di sejumlah titik putaran arah. 

    Sementara itu, sebelumnya saat memasuki musim mudik lebaran, petugas Dinas Perhubungan Karawang bersama pihak kepolisian menutup puluhan titik akses putar arah di sepanjang jalan arteri Karawang. Penutupan puluhan u-turn dilakukan sebagai upaya mengatasi kemacetan di jalan arteri Karawang. Titik putaran arah atau u-turn itu seringkali menjadi penyebab terjadinya kemacetan di jalur mudik wilayah Karawang.

    Di sepanjang jalan arteri Karawang, mulai dari wilayah Tanjungpura (perbatasan Karawang-Bekasi) hingga jalur Pantura Cikalong arah Gamon (perbatasan Karawang-Subang), terdapat 70 U-turn yang ditutup pada musim mudik-balik lebaran.

    Tidak semua titik putaran arah yang ditutup. Petugas menyisakan delapan titik putaran arah yang dibuka selama musim mudik-balik lebaran di sepanjang jalan arteri Karawang. Di antaranya Bundaran Kepuh, Bundaran Charles, Bundaran Masari, Bundaran Pancawati, Bundaran Depo Pertamina, u-turn RM Niki, u-turn Casandra, dan u-turn Cikalong. 

    Sumber : Antara

  • Polisi: Kondisi Sopir Honda BRV Tidak Beres, Tes Urine dan Darah Sudah Dilakukan – Halaman all

    Polisi: Kondisi Sopir Honda BRV Tidak Beres, Tes Urine dan Darah Sudah Dilakukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN – Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Tol Trans Jawa KM 332+000 arah B atau dari arah Semarang ke Jakarta, tepatnya di Desa Babalan Kidul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Sabtu (12/4/2025) berujung tragis.

    Sopir mobil Honda BR-V dengan nomor polisi F 1859 MO, bernama Fauzi Ramdani (29) yang diketahui membawa muatan ribuan rokok tanpa cukai, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya setelah sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Aro Pekalongan. Penumpangnya yang bernama M Hardiansyah warga Cikaret, Bogor Selatan, Jawa Barat juga tewas.

    Korban dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (12/4/2025) sekitar pukul 18.20 WIB. Sebelumnya, korban terlibat dalam kecelakaan dengan sebuah bus PO Fransindo Trans W 7842 UO yang membawa suporter Persebaya Surabaya. Usai kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh petugas gabungan untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong akibat luka serius yang dideritanya.

    Tidak hanya itu, kecelakaan ini pun viral di sosial media karena mobil BR-V melaju melawan arah (contraflow). Bahkan, kendaraan yang dikemudikan korban kedapatan mengangkut ribuan rokok tanpa cukai.

    Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Ronny Hidayat, menyebut informasi adanya razia terkait kecelakaan tersebut adalah tidak benar. Dia menegaskan tidak pernah ada razia kendaraan di dalam jalan tol. “Itu saya juga heran itu siapa yang memberikan statement seperti itu, siapa yang menggiring opini ada razia, razia apa? Kan kita nggak pernah razia di tol,” kata Ronny Minggu (13/4/2025).

    Saat ini, kata Ronny pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab mobil tersebut melawan arah hingga terjadi kecelakaan. “Kami menduga kalau menurut analisa kami itu ada yang nggak beres dengan sopir,” tuturnya.

    “Tes urine dan darah sudah kami lakukan setelah korban dilarikan ke rumah sakit,” tambah Ronny.

    Ronny Hidayat menuturkan dari hasil investigasi mobil BRV itu berisikan dua orang, satu pengemudi dan satu penumpang. Kendaraan itu melaju sangat kencang saat melawan arah. “Saya tadi cari informasi kepada pihak pengelola maupun security di situ, rupanya dia sempat 7 menit singgah di rest area KM 319 tidak turun dari mobil,” ucap Ronny.

    Mobil BRV itu mengarah dari arah Semarang ke Jakarta.  Setelah singgah di rest area lalu meninggalkan rest area namun menggunakan akses pintu masuk.

    “Saat mengarah itu dia melintasi wilayah hukum kami, Polres Pekalongan, dan singgah di rest area mengarah ke Pemalang yaitu kilometer 319 jalur B (Jakarta) pukul 05.20 WIB,” ungkapnya.

    Mobil BRV tersebut yang seharusnya ke arah barat, tetapi kembali ke jalur timur. Dengan menggunakan lajur 2 untuk kendaraan sangat cepat.  “Setelah dia dari KM 319 terus mengudara, terus memacu kendaraannya, terus pakai lajur 2 sampai dengan KM 332. Berarti dia kurang lebih lawan arus sepanjang 13 kilometer,” paparnya. Di saat KM 332 itu dari arah Timur, ada bus yang melintas ke arah barat.

    “Tadi sopir bus berdasarkan pemeriksaan kami sudah melaksanakan pengereman untuk menghindari kecelakaan, namun mobil BRV itu rupanya lampunya sudah dimatiin saat keluar dari di rest area itu masih nyala,” ucap Ronny.

    Polisi memperoleh keterangan saksi bahwa mobil BRV itu tidak memakai lampu penerangan. “Tidak tahunya begitu masuk laju itu lampu dimatikan,” ucapnya.

    Kemudian, kaitannya dengan muatan rokok tanpa cukai yang ditemukan di dalam kendaraan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Pekalongan.

    “Barang bukti ribuan rokok tanpa cukai masih berada di exit tol Bojong. Sopir bus juga masih kami mintai keterangan, di kantor Satlantas Polres Pekalongan untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” imbuhnya.

    Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), Yulian Fundra Kurnianto, mengatakan, bahwa Honda BR-V yang dikemudikan oleh Fauzi Ramdani (29), warga Sukajaya, Tamansari, Bogor, melaju melawan arah (contraflow) dari KM 319 B hingga KM 332 B di lajur 2 dengan kecepatan sekitar 60 km/jam.

    Saat tiba di KM 332, kendaraan tersebut bertabrakan dengan bus PO Fransindo Trans yang melaju dari Surabaya menuju Jakarta di lajur yang sama, dengan kecepatan sekitar 90 km/jam.

    “Benturan keras membuat Honda BR-V terpental ke bahu jalan tol luar dan menabrak guardrail, sedangkan bus berhenti di lajur satu dalam kondisi normal. Kedua kendaraan mengalami kerusakan parah pada bagian depan,” kata Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), Yulian Fundra Kurnianto.

    Aan panggilan akrabnya menjelaskan, bahwa kecelakaan disebabkan oleh pengemudi Honda BR-V yang melaju contraflow. Dalam peristiwa ini, Muhamad Hatdiansyah, warga Cikaret (29) Bogor Selatan, yang merupakan penumpang BR-V juga ikut meninggal dunia di tempat akibat luka berat di bagian dada dan patah pada kedua kaki.

    “Pengemudi bus, Daniel Setiya Pribadi (33), warga Gresik, dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka serius. Kondisi jalan saat kejadian dalam keadaan baik, tidak ditemukan kerusakan maupun hambatan. Cuaca juga cerah dan arus lalu lintas landai. Kecelakaan murni akibat kesalahan pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas dengan melawan arah,” jelasnya.

    Pihaknya menambahkan, bahwa pihak tol bersama kepolisian dan petugas terkait telah melakukan evakuasi cepat guna mencegah kemacetan dan risiko kecelakaan susulan. Aan juga mengimbau pengguna jalan tol untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas demi keselamatan bersama.

    “Semua korban di bawa ke RSU Aro Pekalongan. Saat ini, kedua kendaraan telah diamankan di Gerbang Tol Bojong,” tambahnya.

     

  • Bandung Bebas Macet Belum Terealisasi, Akankah Kembali Masuk RPJMD? 

    Bandung Bebas Macet Belum Terealisasi, Akankah Kembali Masuk RPJMD? 

    JABAR EKSPRES – Kota Macet jadi predikat yang semakin melekat bagi Kota Bandung. Dua kali masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018, 2018-2023 dengan realisasi “Bandung Bebas Macet”, wacana tersebut tak kunjung terlaksana.

    Masalah kemacetan jadi kompleksitas ditengah masifnya kemajuan di tiap wilayah Kota Bandung. Padahal, kemacetan jadi isu yang kerap kali dibahas di setiap pergantian kepala daerah maupun wakil rakyat.

    Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mengebut bahasan soal perampung RKPD maupun RPJMD guna pembangunan kota ke depan.

    BACA JUGA:Bikin Macet, Dedi Mulyadi Larang Penggalangan Dana di Jalan

    “Saya setiap hari akan melakukan 3 kali rapat, pertama tentang sampah, rapat kedua tentang pengelolaan sumber daya manusia, rapat ketiga tentang persiapan RPJMD dan RKPD,” kata Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.

    Seperti diketahui, penyelesaian macet jadi mimpi yang diharapkan oleh masyarakat Kota Bandung. Terlebih, pinggiran kota yang dinilai kurang pengawasan akan penguraian kemacetan.

    Warga asal Sukamiskin, Dadan Kurniawan (29) berharap, kemacetan jadi prioritas penyelesaian para pemangku kepentingan. Diakuinya, macet mengular kerap terjadi di wilayah tersebut pada sore hari.

    “Bisa sampai Cicaheum macetnya. Mumpung ada kesempatan, kang Farhan coba main kesini pas jam 04.00 (WIB) sampai maghrib, bisa dilihat macetnya kaya gimana,” katanya kepada Jabar Ekspres.

    BACA JUGA:Antrean Samsat Cimareme Bandung Barat Bikin Macet, Pengendara Ngeluh: Tiga Jam Gak Gerak!

    Belum lagi, diakuinya, kendaraan yang melintas di jalan ini bercampur dengan operasional bus yang kemudian terjadi penyempitan jalur atau bottleneck.

    “Yang saya kesel ‘mah, mobil buat berempat tapi yang ngisi sendiri. Belum lagi bus kan banyak ya lalulalang disini, harusnya mah ada kebijakan lah entah aturan berkendara, atau diperbanyak transportasi publiknya,” ujarnya.

    “Udah mah jalan kecil, tambah banyak bus, udah aja pasti padat gak gerak sama sekali,” tambahnya.

    Untuk itu, Dadan menaruh harapan besar kepada Farhan dan Erwin untuk membuat solusi konkret demi menuntaskan permasalahan macet.

    Menurutnya, selain banjir, permasalahan kemacetan harus jadi prioritas penyelesaian Pemkot Bandung. (Dam)

  • KAI Group Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

    KAI Group Layani 29,17 Juta Pelanggan Selama Masa Angkutan Lebaran 2025

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatatkan peningkatan kinerja ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) kereta api selama masa Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung pada 21 Maret hingga 11 April 2025.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan OTP keberangkatan kereta api mencapai 99,69%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 99,50%. Sementara itu, OTP kedatangan juga naik menjadi 97,23% dibandingkan dengan 96,90% pada masa Angkutan Lebaran 2024.

    “Kami berupaya maksimal menjaga ketepatan waktu kereta api, meskipun jumlah pelanggan meningkat signifikan selama periode Lebaran,” kata Anne dalam keterangan tertulis, Minggu (13/4/2025).

    Anne menyebut peningkatan ini mencerminkan komitmen KAI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan.

    KAI Group mencatat total 29.170.705 pelanggan terlayani selama masa angkutan Lebaran 2025. Jumlah tersebut mencakup layanan kereta api jarak jauh dan lokal, commuter line, KA Bandara, hingga LRT dan Whoosh.

    Rinciannya, sebanyak 4.707.628 pelanggan merupakan pengguna layanan KA jarak jauh dan lokal KAI, 22.036.363 pelanggan KAI Commuter, 18.698 pelanggan KA Bandara di Medan dan Yogyakarta, 341.100 pelanggan Whoosh yang dikelola KCIC, 343.706 pelanggan LRT Sumatera Selatan, 1.222.825 pelanggan LRT Jabodebek, 18.698 pelanggan KA Makassar-Parepare, dan 19.560 pelanggan dari layanan KAI Wisata.

    Anne menyampaikan bahwa jumlah pelanggan tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api yang semakin andal, tepat waktu dan memberikan kenyamanan lebih.

    “Capaian ini adalah bentuk nyata dari kepercayaan publik terhadap layanan kami yang terus berkembang. Masyarakat kini semakin sadar pentingnya menggunakan transportasi publik sebagai solusi mobilitas yang efisien sekaligus peduli lingkungan,” ujar Anne.

    KAI menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan OTP, antara lain dengan menambah petugas operasional, melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana secara intensif, serta mengoptimalkan sistem pengaturan perjalanan kereta.

    Selama masa Angkutan Lebaran, KAI Group melakukan koordinasi intensif dengan seluruh anak usahanya guna memastikan layanan berjalan optimal dan terintegrasi. KAI Commuter menjaga kelancaran perjalanan di wilayah aglomerasi, KAI Logistik berperan penting dalam distribusi barang, KCIC mengoperasikan layanan kereta cepat Whoosh, KAI Bandara mendukung konektivitas ke dan dari bandara, KAI Wisata menyediakan layanan perjalanan kelas luxury, serta KAI Services mengerahkan petugas dari berbagai lini layanan seperti kebersihan dan parkir untuk menjamin kenyamanan pelanggan di stasiun dan kereta.

    Selain itu, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi menjadi kunci dalam mendukung kelancaran operasional kereta api, termasuk dalam pengaturan jadwal dan informasi kepada pelanggan secara real-time melalui aplikasi Access by KAI.

    KAI juga terus mengembangkan sistem peringatan dini dan monitoring perjalanan kereta berbasis digital, yang mampu meminimalkan potensi gangguan serta mempercepat respons terhadap situasi di lapangan.

    “Peningkatan OTP ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang pengalaman perjalanan pelanggan yang lebih baik bebas dari kemacetan. Ketepatan waktu adalah bentuk penghargaan kami terhadap waktu para pelanggan,” jelas Anne.

    (kil/kil)

  • KAI Group layani 29,17 juta pelanggan selama Angkutan Lebaran 2025

    KAI Group layani 29,17 juta pelanggan selama Angkutan Lebaran 2025

    Jumlah tersebut mencakup layanan kereta api jarak jauh dan lokal, commuter line, KA Bandara, hingga LRT dan Whoosh

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group mencatat telah mengangkut sebanyak 29.170.705 pelanggan selama masa Angkutan Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah, yang ditetapkan sejak 21 Maret hingga penutupan 11 April 2025.

    “KAI Group mencatat total 29.170.705 pelanggan terlayani selama masa Angkutan Lebaran 2025. Jumlah tersebut mencakup layanan kereta api jarak jauh dan lokal, commuter line, KA Bandara, hingga LRT dan Whoosh,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Sabtu.

    Rincian penumpang tersebut meliputi 4.707.628 pelanggan merupakan pengguna layanan KA jarak jauh dan KAI lokal; 22.036.363 pelanggan KAI Commuter; 18.698 pelanggan KA Bandara di Medan dan Yogyakarta; 341.100 pelanggan Whoosh yang dikelola KCIC.

    Selanjutnya, 343.706 pelanggan LRT Sumatera Selatan; 1.222.825 pelanggan LRT Jabodebek; 18.698 pelanggan KA Makassar–Parepare; dan 19.560 pelanggan dari layanan KAI Wisata.

    Menurut Anne, jumlah pelanggan tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api yang semakin andal, tepat waktu dan memberikan kenyamanan lebih.

    “Capaian ini adalah bentuk nyata dari kepercayaan publik terhadap layanan kami yang terus berkembang. Masyarakat kini semakin sadar pentingnya menggunakan transportasi publik sebagai solusi mobilitas yang efisien sekaligus peduli lingkungan,” ujar Anne.

    KAI mencatatkan peningkatan kinerja ketepatan waktu atau On Time Performance (OTP) kereta api selama periode masa Angkutan Lebaran 2025

    OTP keberangkatan kereta api mencapai 99,69 persen, meningkat dari tahun sebelumnya di angka 99,50 persen. Sementara itu, OTP kedatangan juga naik menjadi 97,23 persen, dibandingkan tahun 2024 tercatat 96,90 persen.

    Dia menuturkan peningkatan itu mencerminkan komitmen KAI dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan.

    “Kami berupaya maksimal menjaga ketepatan waktu kereta api, meskipun jumlah pelanggan meningkat signifikan selama periode Lebaran,” ucap Anne.

    KAI juga menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan OTP, antara lain dengan menambah petugas operasional, melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana secara intensif, serta mengoptimalkan sistem pengaturan perjalanan kereta.

    Selama masa Angkutan Lebaran, KAI Group melakukan koordinasi intensif dengan seluruh anak usahanya guna memastikan layanan berjalan optimal dan terintegrasi.

    KAI Commuter menjaga kelancaran perjalanan di wilayah aglomerasi, KAI Logistik berperan penting dalam distribusi barang, KCIC mengoperasikan layanan kereta cepat Whoosh, KAI Bandara mendukung konektivitas ke dan dari bandara.

    Sementara itu, KAI Wisata menyediakan layanan perjalanan kelas luxury, serta KAI Services mengerahkan petugas dari berbagai lini layanan seperti kebersihan dan parkir untuk menjamin kenyamanan pelanggan di stasiun dan kereta.

    Selain itu, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi menjadi kunci dalam mendukung kelancaran operasional kereta api, termasuk dalam pengaturan jadwal dan informasi kepada pelanggan secara real-time melalui aplikasi Access by KAI.

    KAI juga terus mengembangkan sistem peringatan dini dan monitoring perjalanan kereta berbasis digital, yang mampu meminimalkan potensi gangguan serta mempercepat respons terhadap situasi di lapangan.

    “Peningkatan OTP ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang pengalaman perjalanan pelanggan yang lebih baik bebas dari kemacetan. Ketepatan waktu adalah bentuk penghargaan kami terhadap waktu para pelanggan,” jelas Anne.

    KAI mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan atas kepercayaannya, serta kepada seluruh Insan KAI Group yang telah bekerja keras mewujudkan perjalanan kereta api yang aman, nyaman, dan tepat waktu selama masa Lebaran 2025.

    “Kami akan terus menjaga momentum ini dan menjadikannya motivasi untuk memberikan pelayanan yang semakin baik, profesional, dan andal bagi seluruh pelanggan kereta api,” kata Anne.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi siapkan 2.898 personel amankan laga Persija vs Persebaya di GBK

    Polisi siapkan 2.898 personel amankan laga Persija vs Persebaya di GBK

    Arsip foto – Pesepak bola Persija Jakarta Ilham Rio Fahmi (kiri) menendang bola dengan dihadang Pesepak bola Persebaya Surabaya Bruno Moreira (tengah) dan Dusan Stevanovic (kanan) dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (30/7/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz/pri.

    Polisi siapkan 2.898 personel amankan laga Persija vs Persebaya di GBK
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 12 April 2025 – 14:22 WIB

    Elshinta.com – Aparat kepolisian menyiapkan sebanyak 2.898 personel gabungan untuk mengamankan laga lanjutan pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/2025 antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu malam.

    “Untuk memastikan laga berjalan aman dan lancar, sebanyak 2.898 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemda DKI Jakarta disiagakan mengamankan seluruh rangkaian kegiatan, baik di dalam maupun sekitar stadion,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Susatyo juga mengimbau seluruh suporter agar dapat menikmati pertandingan dengan penuh kegembiraan dan tetap menjaga ketertiban.

    “Kami mengajak seluruh suporter untuk mendukung tim kesayangannya dengan tertib dan damai. Nikmati pertandingan ini sebagai hiburan bersama, bukan ajang untuk melakukan hal-hal yang dapat merugikan,” ucapnya.

    Dia menekankan bahwa petugas pengamanan tidak akan dibekali senjata api dan akan mengedepankan pendekatan humanis dalam menjalankan tugasnya.

    “Namun, kami tidak segan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang mencoba mengganggu ketertiban umum, kata dia,

    Pihak kepolisian juga mengingatkan agar suporter tidak membawa flare, petasan, kembang api, minuman beralkohol, serta senjata tajam (sajam) ke area stadion.

    “Kepatuhan terhadap aturan ini diharapkan dapat menciptakan suasana pertandingan yang aman dan nyaman bagi semua pihak,” kata Susatyo.

    Dia menambahkan, lalu lintas di sekitar kawasan GBK juga akan diatur secara situasional, menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

    “Masyarakat diminta untuk mencari jalur alternatif demi menghindari kemacetan dan kepadatan kendaraan di sekitar lokasi pertandingan,” tuturnya.

    Laga Persija kontra Persebaya awalnya termasuk dalam empat pertandingan Persija yang tidak boleh dihadiri penonton, sebagai imbas dari masalah yang terjadi saat mereka menjamu Persib Bandung yang berlangsung pada Februari.

    Namun pada pertengahan Maret, Persija mengajukan banding kepada Komisi Banding PSSI, dan bandingnya diterima, sehingga mereka dapat menjamu Persebaya dengan kehadiran penonton.

    Sumber : Antara