Kasus: kekerasan seksual

  • Katy Perry Terbang ke Luar Angkasa Hanya dalam Durasi 11 Menit, Tiketnya Bisa Dibeli Rp 502 Miliar – Halaman all

    Katy Perry Terbang ke Luar Angkasa Hanya dalam Durasi 11 Menit, Tiketnya Bisa Dibeli Rp 502 Miliar – Halaman all

    Katy Perry Terbang ke Luar Angkasa dalam Durasi 11 Menit, Biayanya 30 Juta Dolar atau Rp 502 Miliar

    TRIBUNNEWS.COM- Penyanyi asal Amerika Serikat, Katy Perry baru saja merasakan pengalaman luar biasa, pergi ke Luar Angkasa.

    Namun perjalanan ke luar angkasa itu hanya membutuhkan waktu atau durasi 11 menit saja, Katy Perry merasakan pengalam berada di luar angkasa yang bebas dari gravitasi.

    Momen singkat Perry dalam wisata luar angkasa, sebuah sensasi.

    Biaya pasti misi sipil Blue Origin masih menjadi misteri karena perusahaan tidak mengungkapkannya.

    Akan tetapi, ada pernyataan di bagian bawah halaman reservasi yang memberi tahu penumpang bahwa “uang muka yang dapat dikembalikan sepenuhnya” sebesar $150.000 (Rp 2,5 miliar) akan dikumpulkan untuk “memulai proses pemesanan.”

    Pada penerbangan berawak pertamanya pada tahun 2021, Blue Origin telah melelang kursi seharga $28 juta (Rp 469 Miliar), menurut The New York Times.

    Untuk orang biasa, mereka harus membayar hingga $30 juta (Rp 502 miliar).

    Tentu saja perjalanan singkat ke luar angkasa tersebut menuai banyak komentar beragam dari netizen.

    Pertama dan terutama, pemirsa terkejut mengetahui bahwa seluruh perjalanan hanya berlangsung 11 menit dari lepas landas hingga pendaratan.

    Penerbangan dengan roket pendorong membawa kapsul penumpang ke ruang suborbital, di mana kru akan mengalami tiga hingga empat menit tanpa bobot sebelum kapsul melengkung kembali untuk mendarat di planet kita melalui parasut.

    Dilansir dari Rolling Stone, Penggemar Pop Tidak Begitu Terkesan dengan Penerbangan Luar Angkasa Katy Perry yang Berdurasi 11 Menit.

    “Mengapa saya pikir dia akan melakukan misi selama seminggu?” tanya salah satu penonton yang menyaksikan perjalanan singkat penyanyi itu dengan roket Blue Origin

    Perusahaan kedirgantaraan milik miliarder Amazon Jeff Bezos , Blue Origin, tampaknya tidak begitu dekat dengan tujuan yang dinyatakannya , yaitu dunia tempat jutaan orang tinggal dan bekerja di luar angkasa. 

    Namun, dalam hal meluncurkan selebritas dari atmosfer Bumi untuk sementara waktu, mereka sudah menguasai strateginya.

    Pada Senin pagi, enam wanita menyelesaikan penerbangan antariksa pertama yang seluruhnya dilakukan wanita sejak 1963, ketika Uni Soviet mengirim seorang kosmonot wanita sendirian. 

    Awak pesawat tersebut termasuk mantan ilmuwan roket NASA Aisha Bowe, produser film dan dokumenter Kerianne Flynn, advokat penyintas kekerasan seksual dan calon penerima Nobel Amanda Nguyễn, penyiar Gayle King, jurnalis (dan tunangan Bezos) Lauren Sánchez — dan penyanyi Katy Perry , yang tampaknya dipilih karena tema musiknya tentang pemberdayaan perempuan dan penghormatan kepada roket dan alien dalam lagu “Firework” dan “ET”

    Seperti penumpang Blue Origin sebelumnya William Shatner , yang memberikan perusahaan beberapa PR positif dengan ketenaran Star Trek -nya saat ia menjadi orang tertua yang mengunjungi luar angkasa pada tahun 2021 pada usia 90 tahun, nama Perry memimpin sebagian besar liputan media tentang peluncuran West Texas, penerbangan berawak kesebelas untuk roket New Shepard. 

    Namun mungkin dalam sifat pasukan stan untuk mengambil garis keras pada pencapaian yang seharusnya dari seorang diva pop, dan dalam ekosistem digital ini, momen singkat Perry dalam wisata luar angkasa — sebuah sensasi yang beberapa orang yang kurang terkenal telah membayar hingga $30 juta (Rp 502 miliar) — menuai banyak ulasan brutal.

    Pertama dan terutama, pemirsa terkejut mengetahui bahwa seluruh perjalanan hanya berlangsung 11 menit dari lepas landas hingga pendaratan, dengan roket pendorong membawa kapsul penumpang ke ruang suborbital, di mana kru akan mengalami tiga hingga empat menit tanpa bobot sebelum kapsul melengkung kembali untuk mendarat di planet kita melalui parasut.

    Seorang pengguna X bercanda tentang perbedaan antara tajuk berita yang menyatakan “Katy Perry pergi ke luar angkasa!!” dan diagram “perjalanan sebenarnya,” membandingkannya dengan adegan SpongeBob SquarePants dan teman Bintang Lautnya Patrick menaiki roller coaster anak-anak yang terdiri dari satu benjolan kecil. Penulis akun yang dikhususkan untuk meliput bintang pop Ariana Grande bertanya-tanya , “Mengapa saya pikir Katy Perry akan tinggal di luar angkasa selama beberapa hari/minggu,” mengungkapkan kebingungan umum atas parameter penerbangan Blue Origin. 

    Komentator lain mengemukakan bahwa film pendek untuk lagu Taylor Swift yang berjudul “All Too Well” lebih panjang dari misi luar angkasa, menulis bahwa mereka “memiliki perjalanan ke toko kelontong yang lebih berkesan daripada apa pun [apaan itu],” dan menyimpulkan , “hanya Katy Perry yang bisa membuat perjalanan ke luar angkasa menjadi kurang mengesankan.”

    Perry juga menjadi bahan ejekan, ketika foto-foto dirinya mencium tanah setelah mendarat beredar di internet. 
    “Gadis, pantatmu pergi melihat awan, pantatmu tidak melihat angkasa, duduklah,” seorang pengguna X membalas foto itu dan menambahkan beberapa emoji menangis. 

    Pihak yang sama-sama tidak terkesan berkomentar , “oh dramatis kamu ada di sana selama 20 detik, nona.”

    Laporan bahwa Perry akan bernyanyi di atas pesawat ruang angkasa juga menimbulkan beberapa kecaman terhadapnya. 

    Membalas klip King yang mengonfirmasi bahwa Perry telah menyanyikan “What a Wonderful World” setelah pengalaman gravitasi nol mereka, seorang pengguna X menyindir , “tidak heran mereka kembali begitu cepat,” mengumpulkan lebih dari 140.000 suka pada unggahan itu. Seorang pemirsa yang mengikuti siaran BBC tentang acara tersebut mencatat sedikit waktu yang tidak menguntungkan beberapa menit setelah peluncuran: Tepat setelah seorang pembawa acara berkata, “Katy Perry memang mengatakan bahwa dia akan bernyanyi di luar angkasa” muncul audio misi yang jelas dari seseorang yang berkata, “Peringatan satu menit.” 

    Seorang penyiar BBC membagikan klip itu , menambahkan, “Tampaknya agak kasar pada Katy Perry.” (Perry menjelaskan kepada wartawan bahwa dia telah memilih “What a Wonderful World” alih-alih salah satu lagunya sendiri karena “itu bukan tentang saya,” menambahkan, “itu tentang dunia indah yang kita lihat di luar sana dan menghargainya.”)

    Begitu rekaman dari waktu kru yang mengambang di luar angkasa dirilis, pengamat yang jeli menyadari bahwa Perry, selain memamerkan bunga aster ke kamera — dibawa untuk menghormati putrinya yang berusia empat tahun, Daisy — telah memamerkan potongan berbentuk kupu-kupu yang mengungkapkan setlist untuk Lifetimes Tour mendatang , yang dimulai pada 23 April. 

    Sementara beberapa mengakui ini sebagai langkah pemasaran yang cerdik, banyak yang memutar mata mereka. “Pergi ke luar angkasa dan menghabiskan seluruh waktunya menatap kamera,” tulis seorang kritikus. 

    Penggemar Ariana lainnya langsung mengkritik, memposting , “Tunggu ini sebenarnya promo legendaris… itu akan membuat banyak kegaduhan jika itu adalah artis yang relevan.”

    Tetap saja, ketika para pembenci meremehkan petualangan astronot Perry (dan mengambil gambar di 143 , albumnya yang diterima dengan buruk dari tahun lalu), dia mengklaim kemenangan yang signifikan: roket Blue Origin tidak meledak, seperti yang mungkin telah dispekulasikan oleh para calon nabi. 

    “Jika Katy Perry meninggal, mereka akan memainkan kembang api di mana-mana yang kacau,” tulis seorang pengguna X pada hari Minggu dalam sebuah posting viral. Tetapi bahkan kepulangannya yang selamat tidak cukup untuk menghentikan semua riff media sosial: 

    “Memulai konspirasi bahwa katy perry yang kembali dari luar angkasa bukanlah orang yang sama yang naik,” satu orang mengumumkan . Hari-hari ini, tampaknya Perry dapat mengaum, atau terbang tinggi — dia tidak bisa menang.

    SUMBER: ROLLING STONE

  • Menteri PPPA: Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien Harus Dihukum Maksimal

    Menteri PPPA: Dokter PPDS yang Perkosa Keluarga Pasien Harus Dihukum Maksimal

    Bisnis.com, JAKARTA – Tersangka Dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Priguna Anugerah Pratama (PAP), yang melecehkan keluarga pasien, harus diberi hukuman yang berat agar jera.

    Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi di Jakarta, Selasa (15/4).

    Arifah mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dam Perlindungan Anak pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengawal perkata tersebut hingga tuntas dan memastikan tersangka diberi hukuman yang berat.

    “Jadi pelaku harus diberikan sanksi seberat-beratnya agar memberikan efek jera. Kami sudah koordinasi dengan aparat penegak hukum terkait hal ini,” tutur Arifah.

    Selain itu, Arifah mengatakan pihaknya juga akan memberikan pendampingan terhadap tiga orang korban yang sudah dilecehkan dokter anastesi mesum bernama Priguna Anugerah Pratama tersebut.

    “Kami akan memberikan pelayanan berupa pendampingan untuk korban ya secara maksimal,” katanya.

    Berdasarkan catatan Bisnis, kasus tersebut mencuat setelah korban FA (21) melaporkan peristiwa dugaan kekerasan seksual yang dialaminya di RSHS Bandung, pada Selasa (18/3/2025) sekitar 01.00 WIB. 

    Kala itu, korban tengah menunggu ayahnya yang tengah dirawat di RSHS Bandung, lalu kemudian, tersangka dokter mesum Priguna Anugerah Pratama menghampiri korban dan memintanya untuk melakukan transfusi darah. Dalam pelaksanaannya, dokter mesum itu diduga telah menyuntikkan cairan yang membuat korban tidak sadarkan diri.

  • Mendikti Bakal Cabut Status ASN Guru Besar UGM yang Lecehkan Mahasiswa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 April 2025

    Mendikti Bakal Cabut Status ASN Guru Besar UGM yang Lecehkan Mahasiswa Nasional 15 April 2025

    Mendikti Bakal Cabut Status ASN Guru Besar UGM yang Lecehkan Mahasiswa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (
    Mendikti Saintek
    )
    Brian Yuliarto
    akan mencabut status Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Guru Besar
    Universitas Gadjah Mada
    (
    UGM
    ) berinisial EM yang melecehkan mahasiswa.
    Brian mengatakan, proses pencabutan
    status ASN
    dari EM memerlukan sejumlah prosedur yang masih harus dilakukan.
    “Ya nanti (kami cabut status ASN), intinya sesuai dengan prosedur yang ada, ketentuan yang ada, kita akan proses seperti itu,” ujar Brian saat ditemui di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).
    Brian menuturkan, sejauh ini pimpinan UGM telah melakukan proses sesuai aturan dalam menangani masalah tersebut.
    “Ya tentu kan di UGM sudah ada komisi disiplin atau komisi etik,” ucapnya. “Pimpinan UGM sudah melakukan proses yang sesuai ketentuan, jadi nanti kita tentu akan bekerja sama dan menindaklanjuti,” tandas Brian.
    Sebelumnya diberitakan, oknum guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berinisial EM terjerat kasus
    kekerasan seksual
    dan telah diberhentikan dari jabatannya sebagai dosen.
    Modus operandi yang dilakukan oleh EM disebutkan lebih banyak terjadi di rumahnya.
    Sekretaris UGM Andi Sandi mengungkapkan bahwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh EM lebih sering terjadi di luar kampus.
    “Modusnya kegiatannya dilakukan lebih banyak di rumah, mulai dari diskusi, bimbingan akademik baik itu skripsi, tesis, juga disertasi,” ujarnya saat ditemui di Balairung, UGM, Selasa (8/4) lalu.
    Mereka menilai UGM seharusnya segera melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian dan ke instansi terkait, agar pendampingan terhadap korban bisa dilakukan secara optimal.
    Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mengaku pihaknya belum memperoleh informasi yang utuh mengenai jumlah dan kondisi para korban karena tidak adanya laporan resmi dari UGM.
    “Kami belum bisa mendapatkan akses terhadap para korban yang jelas, sehingga kami belum bisa mendatangi juga para korbannya,” ujar Erlina saat dihubungi pada Senin (14/4) kemarin.
    Ia menegaskan, sesuai Undang-Undang Tindak Pidana
    Kekerasan Seksual
    (TPKS), setiap dugaan kekerasan seksual wajib dilaporkan agar dapat ditindaklanjuti dengan pendampingan yang memadai.
    Hal ini penting untuk memastikan penanganan korban berjalan dengan baik dan hak-haknya terlindungi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Film Walid Viral dari Kisah Nyata, Ini Kasus Ajaran Sesat di Malaysia

    Film Walid Viral dari Kisah Nyata, Ini Kasus Ajaran Sesat di Malaysia

    Jakarta

    Film Bidaah dengan tokoh antagonis Walid yang viral di internet ini rupanya terinspirasi dari kisah nyata. Inilah kasus ajaran sesat yang pernah menggegerkan Malaysia.

    Produser dan penulis film Bidaah, Erma Fatima dalam postingan di akun Instagram menunjukkan tokoh Walid dan film Bidaah menjadi sangat viral dalam pencarian Tiktok di Malaysia dan Indonesia. Seperti diberitakan media Malaysia, Majoriti, Erma mengaku kalau filmnya berdasarkan kisah nyata. Erma mengaku pernah terjebak masuk di dalam aliran sesat di Negeri Jiran.

    “Bidaah cerita betul sebab saya pernah berada dalam kumpulan jemaah seperti itu beberapa tahun lalu,” kata Erma.

    Menurut Erma, ajarannya benar, dzikirnya juga benar dan dia awalnya senang belajar agama di kelompok itu. Hingga akhirnya, terungkaplah kasus pelecehan seksual.

    “Tetapi satu hari, salah seorang jemaah wanita di situ datang pada saya dan beritahu tok guru itu telah menidurinya, malah ramai lagi yang lain turut berdepan nasib sama,” kata Erma.

    Erma tidak menyebutkan nama aliran sesat yang dimaksud. Namun beberapa tahun lalu dengan puncaknya di tahun 2024, Malaysia pernah geger dengan aliran sesat Global Ikhwan Services dan Business (GISB).

    Skandal GISB: Kasus Walid di Dunia Nyata

    Seperti pernah diberitakan The Rakyat Post Malaysia, GISB didirikan tahun 1997. Awalnya bernama Rufaqa, lalu ganti nama jadi GISB tahun 2010.

    GISB berbentuk perusahaan yang sanggup melebarkan bisnis ke 20 negara dengan 5.000 pegawai, asetnya mencapai RM 325 juta (Rp 1,2 triliun). Bisnisnya mencakup 25 anak perusahaan mulai dari supermarket, restoran, catering, EO, travel, maritim, biotek, kesehatan, pendidikan, keamanan, peternakan, media TV, permodalan, sampai properti. GISB mengklaim mengedepankan nilai-nilai Islami dalam kehidupan manusia.

    Semua tampak baik-baik saja hingga pada 11 September 2024, Polisi Diraja Malaysia menggerebek 20 rumah sosial milik GISB yang berisi anak-anak di Selangor dan Negeri Sembilan. Total ada 625 anak diselamatkan dari usia 2-28 tahun. 384 Anak ada tanda kekerasan seksual, 13 anak ada tanda disodomi. Demikian yang pernah diberitakan Sinar Daily Malaysia.

    Rupanya polisi bergerak setelah ada 14 laporan sejak tahun 2011. Polisi pun dikritik karena terlambat bergerak. Mereka beralasan butuh waktu lama untuk mengumpulkan bukti-bukti.

    GISB awalnya membantah ada kasus sodomi, lalu kemudian Dirut GISB Nasiruddin Mohd Ali mengakui ada 1-2 kasus sodomi, namun membantah tuduhan perdagangan manusia. Polisi pun bergerak. Dirut GISB, istrinya dan para petinggi GISB ditangkap. Bahkan ada yang ditangkap di perbatasan Malaysia-Thailand karena diduga hendak melarikan diri. Polisi menetapkan 171 tersangka dan membekukan 96 rekening bank GISB.

    Temuan penyimpangan ajaran Islam pada Global Ikhwan

    Kantor aliran sesat Global Ikhwan Services dan Business di Rawang, Malaysia (Foto: The Hindu)

    Meskipun badan hukumnya adalah perusahaan, Global Ikhwan pada prakteknya adalah kelompok keagamaan. Komisi fatwa di berbagai daerah di Malaysia pun satu persatu menyatakan GISB adalah sesat.

    “Anggota GISBH mengkultuskan pemimpin dan tokoh agama, menyamakan mereka dengan Nabi Muhammad SAW, mempunyai keajaiban atau mengetahui perkara ghaib seakan Tuhan adalah fahaman batiniyah. Pengkultusan itu sehingga mentaati pemimpin agama sekalipun menyimpang dari Al Quran dan Sunnah,” kata Mufti Perlis Datuk Mohd Asri Zainul Abidin diberitakan MalayMail.

    Para pengikut GISB fanatik buta meskipun tindakan pemimpin mereka bertentangan dengan ajaran Islam. Para pengikut GISB meyakini para pemimpin mereka yang telah meninggal masih hidup dan membimbing mereka, dan mereka telah menetapkan peraturan baru tentang pernikahan dan doa-doa.

    “Mereka juga mencari berkah dari sisa tubuh pemimpin mereka dan membenarkan tindakan salah mereka dengan menggunakan nama Imam Mahdi, jelmaan Rasulullah, karamah Wali, keberkatan dan sejenisnya,” tambah Mufti Perlis.

    Prinsip ekonomi Islam yang dijalankan Global Ikhwan dinyatakan juga sesat karena terdapat eksploitasi dan perbudakan anak-anak, perempuan dan keluarga untuk pemimpin yang dikultuskan. Inilah dasar dari tuduhan pidana perdagangan manusia.

    Global Ikhwan terkait Al Arqam yang juga sesat

    Penyelidikan polisi mengungkapkan bahwa Global Ikhwan yang berdiri tahun 1997, terkait langsung dengan sekte Al Arqam yang dinyatakan sesat tahun 1994. Global Ikhwan rupanya didirikan langsung oleh sisa-sisa pengikut pendiri Al Arqam, almarhum Ashaari Muhammad, terutama janda Ashaari yang bernama Hatijah Aam dan anak-anak Ashaari.

    Pola-pola gerakannya pun dinilai serupa. Ashaari Muhammad mendirikan Al Arqam tahun 1968. Dimulai dari kelompok kecil, membuat yayasan dan mendapat jamaah, lalu mendirikan sekolah-sekolah. Pada awal 1990-an Al Arqam sudah menjadi konglomerasi Arqam Group.

    Ajaran Islamnya pun dinilai sesat. Seperti pernah diberitakan Bernama, ada 36 poin penyimpangan termasuk mempercayai Ashaari punya kekuatan supernatural, bisa berkomunikasi dengan Nabi Muhammad dan Imam Mahdi dan mengaku sebagai utusan Allah untuk menjadi pemimpin.

    Oleh karena itu Al Arqam dinyatakan sesat oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). Ashaari ditahan tahun 1994 dan bebas tahun 2004. Dia berusaha membangkitkan lagi Al Arqam dengan nama Rufaqa, tapi diberangus pemerintah Malaysia tahun 2006. Ashaari wafat pada 2010, namun para pengikut setianya berhasil mendirikan GISB.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Viral di Medsos, Serial ‘Bidaah’ Tembus 1 Miliar Penonton”
    [Gambas:Video 20detik]
    (fay/fyk)

  • Polisi Tangkap Guru Marawis di Tangsel Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur – Halaman all

    Polisi Tangkap Guru Marawis di Tangsel Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT-  Tiga anak di bawah umur di Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, diduga menjadi korban pelecehan seksual.

    Ketiga anak tersebut diduga dilecehkan guru marawis berinisial AA (35).

    “Tiga korban anak di bawah umur masing-masing berinisial R (7), H (7), dan R (9),” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq, Selasa (15/4/2025).

    Bambang mengungkapkan, salah satu korban sempat mengeluhkan rasa nyeri pada salah satu bagian tubuhnya.

    Korban pun mengaku mengalami kekerasan seksual oleh pelaku pada Minggu (13/4/2025).

    Seorang warga kemudian melaporkan peristiwa pelecehan tersebut melalui hotline 110 ke Polsek Ciputat Timur.

    “Kami telah mengamankan seorang pria berinisial AA (35), terduga pelaku kekerasan seksual terhadap anak,” ungkap Kapolsek.

    Saat ini polisi telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, dan memberikan pendampingan psikologi terhadap korban.

    “Kasus ini dilimpahkan ke unit PPA Polres Tangerang Selatan,” ujar Bambang.

    Penulis: Annas Furqon Hakim

  • Sosok Ni Luh Nopianti Istri Agus Buntung, Dinikahi di Balik Penjara, Diwakilkan dengan Keris

    Sosok Ni Luh Nopianti Istri Agus Buntung, Dinikahi di Balik Penjara, Diwakilkan dengan Keris

    GELORA.CO – Inilah sosok istri Agus Buntung.

    Wanita itu disebut-sebut bernama Ni Luh Nopianti.

    Keduanya menikah saat Agus Buntung masih dipenjara.

    Potret pernikahan itu pun viral.

    Mengenal sosok wanita yang baru dipersunting I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, terdakwa pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Diketahui, Agus menikah dengan seorang wanita bernama Ni Luh Nopianti.

    Ni Luh Nopianti merupakan wanita asal Desa Ulakan, Kabupaten Karangasem, Bali.

    Tak banyak informasi terkait istri Agus Buntung tersebut.

    Namun, kabar pernikahan Agus dengan Nopianti dibenarkan oleh pengacara Agus, Ainuddin.

    Meski Agus kini masih mendekam di tahanan, namun Agus tetap menggelar pernikahan adat Bali diwakilkan oleh ibu dan kakak perempuannya.

    Mengingat, saat ini Agus ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan, Kabupaten Lombok Barat terkait kasus dugaan pelecehan seksual.

    Proses adat pernikahan Agus Buntung dengan seorang wanita bernama di media sosial setelah diunggah oleh akun Tiktok @erranoviyanthi, Jumat (11/4/2025).

    Seorang wanita diduga istri Agus Buntung berpakaian baju kebaya putih dan kain bercorak hijau menjalankan adat pernikahan Bali.

    Meski tanpa dihadiri Agus, namun kehadirannya diwakilkan dengan keris yang dibungkus kain putih sebagai pengganti mempelai pria.

    Terlihat pula ibunda Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padhi mengenakan kebaya Bali dengan bawahan bercorak batik berwarna pink mengikuti acara pernikahan.

    Disebutkan Prosesi pernikahan ini dikenal sebagai Widiwidana, sebuah upacara penyatuan dua keluarga yang diakui oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

    Sebelumnya, netizen membongkar sosok wanita yang dikabarkan merupakan pasangan Agus.  

    Belakangan memang beredar video di medsos, ada seorang wanita yang kerap berpose mesra dengan Agus Buntung. 

    Seorang netizen mengaku sebagai tetangga pacar Agus.

    Ia mengatakan kalau wanita itu tinggal di Bali.

    Keduanya berkenalan melalui media sosial Facebook.

    I Wayan Agus Suartama alias Iwas atau Agung Buntung juga disebut-sebut telah memiliki istri.

    Hal itu diakuinya langsung di hadapan para korbannya.

    Soal istrinya tersebut, hal itu disampaikan Agus Buntung saat pertama kali bertemu dengan korban di Taman Udayana, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Berbagai tipu daya itu disampaikan oleh Agus Buntung agar korban percaya bahwa ia tidak akan macam-macam.

    Didakwa 12 Tahun Penjara

    Jaksa penuntut umum Dina Kurniawati mengatakan, pada sidang hari ini agendanya pembacaan dakwaan, namun penasihat Agus tidak mengajukan eksepsi kepada majelis hakim sehingga sidang dilanjutkan dengan pembuktian.

    “Pemeriksaan saksi minggu depan (Kamis, 23/1/2025) hari ini pembacaan dakwaan saja,” kata Dina, Kamis (16/1/2025).

     

    Penasihat hukum Agus, Ainuddin mengatakan alasan pihaknya menolak untuk melakukan eksepsi lantaran apa yang didakwakan di dalam persidangan, menurut terdakwa tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.

    “Sehingga kita arahkan untuk langsung ke pembuktian, itu pertimbangannya,” kata Ainuddin.

    Adapun Agus didakwa dengan pasal 6A dan atau pasal 6C, juncto pasal 15 huruf E Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.

  • Masih Mendekam di Bui, Agus Buntung Nikahi Wanita asal Bali, Mempelai Pria Diganti Keris

    Masih Mendekam di Bui, Agus Buntung Nikahi Wanita asal Bali, Mempelai Pria Diganti Keris

    GELORA.CO – I Wayan Agus Suwartama atau Agus Buntung menikah dengan seorang perempuan. Pernikahan tersebut dilaksanakan belum lama ini di Lombok.

    Dari informasi yang dihimpun media ini, mempelai perempuan diketahui bernama Ni Luh Nopianti. Pernikahan Agus dihadiri kakak kandung Agus dan ibu kandungnya, serta mempelai perempuan.

    Pernikahan Agus dibenarkan oleh kuasa hukumnya, Ainuddin membenarkan pernikahan tersebut.

    “Pernikahan sudah dilaksanakan sebelum ada kasus, tapi karena (Agus) dilanda musibah tidak bisa hadir, sudah ada kesepakatan di internal keluarga kemudian (pernikahan) dijalankan secara adat,” katanya, Minggu, 13 April 2025.

    Keunikan dari pernikahan tersebut yaitu Agus tidak dapat hadir dalam proses pernikahan karena saat ini menjadi tahanan di Rutan. Sehingga diwakili oleh sebuah keris dibungkus kain putih.

    “Prosesi (pernikahan) ini dikenal sebagai Widiwidana, sebuah upacara penyatuan dua keluarga yang diakui oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI),” ujarnya.

    Keris dianggap sebagai simbol laki-laki dalam tradisi pernikahan adat umat Hindu. Sehingga secara adat pernikahan tersebut adalah sah.

    Ainuddin menjelaskan, sebelum upacara inti, keluarga mempelai pria beserta tokoh adat (Pinandita atau Pemangku) mendatangi keluarga Ni Luh Nopianti untuk melakukan Mepamit, yaitu prosesi meminta izin secara adat agar mempelai wanita dibawa ke keluarga mempelai pria.

    Dalam kondisi ini, karena I Wayan Agus tidak dapat hadir secara fisik, kehadirannya diwakili oleh keris sebagai simbol kehormatan, kekuatan, dan kesetiaan laki-laki Bali.

    “Keris tersebut dibungkus dengan kain putih dan diarak layaknya representasi sang mempelai,” katanya.

    Agus saat ini tengah menjalani sidang. Pekan depan sidang masih akan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi. Sekitar lima kali sidang lagi dilakukan hingga sampai pada putusan hakim.

    Diketahui, I Wayan Agus Suwartama atau Agus Buntung didakwa melanggar Pasal 6A dan/atau Pasal 6C juncto Pasal 15 huruf E Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

    Selain hukuman penjara, Agus diketahui menghadapi denda sebesar Rp300 juta.

  • Garut Darurat Kejahatan Seks: Kejari Buka Posko Khusus Anak, Perempuan dan Disabilitas

    Garut Darurat Kejahatan Seks: Kejari Buka Posko Khusus Anak, Perempuan dan Disabilitas

    Liputan6.com, Garut – Kabupaten Garut, Jawa Barat, darurat kejahatan seks anak, tercatat dalam sepekan terakhir, Polres Garut sukses mengungkap dua kasus rudapaksa yang menimpa balita dan anak di bawah umur, dalam kasus berbeda.

    Sebelumnya, satu anak balita mendapat perlakukan asusila dari ayah, uwak dan kakek. Terbaru, seorang anak SMP mendapat perlakukan asusila dari oknum guru, setelah melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di salah satu kolam renang Cipanas.

    “Kasusnya masih kami lakukan pendalaman. Pengakuannya, korban dicabuli di kolam renang,” ujar Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin.

    Menanggkapi kondisi miris itu, Kajari Garut, Helena Octavianne siap menerima pengaduan masyarakat, yang masih segan untuk melaporkan hal yang masih dianggap tabu di Garut tersebut.

    “Jangan takut, kalau ragu datang saja ke kejaksaan, kami punya posko akses keadilan bagi perempuan, anak, dan penyandang disabilitas,” ujar dia, Senin (14/4/2025).

    Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat Garut untuk melaporkan tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) masih rendah. Namun setelah hadirnya posko itu, perlahan pasti keberanian masyarakat mulai meningkat.

    Hal itu dibuktikan dengan hadirnya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terhadap delapan kasus dalam bulan ini. “Alhamdulillah, masyarakat mulai teredukasi dan berani melapor,” ujar dia.

    Posko Akses Keadilan ini ujar dia, berfungsi sebagai ruang konsultasi dan edukasi hukum bagi korban kekerasan seksual, sehingga diharapkan mendapatkan keadilan.

    “Pelaporan kasusnya tetap di Kepolisian, namun kami memberikan ruang bagi korban untuk berkonsultasi sebelum melakukan pelaporan,” kata dia.

    Selama ini, banyak korban masih merasa takut untuk melaporkan kasus rudapaksa atau pencabulan yang menjerat keluarga mereka, karena alasan norma.

    “Kami pernah terima curhat dua ibu yang anak-anaknya kabur bersama, mereka datang ke posko, bingung harus bagaimana, kami beri pendampingan, dan alhamdulillah anak-anak mereka akhirnya kembali,” ungkap dia.

    Dalam prakteknya, kejaksaan terus berkoordinasi dengan penyidik kepolisian dalam penangakan kasus TPKS yang terjadi di Garut.

    “Lewat posko akses keadilan, kami ingin masyarakat tahu bahwa negara hadir untuk melindungi korban, terutama perempuan, anak, dan penyandang disabilitas,” ujar dia.

    Untuk menekan hadirnya kasus serupa, Helena terus memberikan pemahaman, termasuk meminta masyarakat berperan aktif melapor pihak berwajib, atau datang ke posko akses keadilan Kejari Garut. “Edukasi adalah kuncinya,” kata dia.

     

    Kakek Bejat Cabuli Cucu Kandungnya Selama 2 Tahun di Kebumen

  • Tiga Anak di Bawah Umur Jadi Korban Kekerasan Seksual Wilayah Ciputat, Polisi Amankan Pelaku – Halaman all

    Tiga Anak di Bawah Umur Jadi Korban Kekerasan Seksual Wilayah Ciputat, Polisi Amankan Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi kini di wilayah Serua, Ciputat pada Minggu (13/4/2025).

    Peristiwa terungkap setelah korban mengeluh merasakan nyeri di lubang anusnya.

    Warga mencari tahu pelaku dan ternyata dilakukan pria yang mengontrak di wilayah tersebut.

    Selanjutnya warga segera melaporkan kejadian ke Polsek Ciputat Timur.

    Kapolsek Ciputat Timur Kompol Bambang Askar Sodiq menuturkan pihaknya bergerak cepat mengamankan seorang pria berinisial AA (35), terduga pelaku kekerasan seksual terhadap anak. 

    TKP terjadinya tindak pidana itu di kawasan Perumahan Bukit Indah, Serua, Ciputat Timur.

    Korban anak berjumlah tiga orang yang masih di bawah umur masing-masing berinisial R (7), H (7), dan R (9).

    “Penangkapan dilakukan setelah adanya laporan warga melalui Hotline Polsek Ciputat Timur yang segera ditindaklanjuti oleh petugas,” ungkapnya kepada wartawan Senin (14/4/2025).

    Terduga pelaku kini telah diamankan di Polres Tangerang Selatan untuk proses hukum lebih lanjut.

    Langkah-langkah awal yang telah dilakukan meliputi olah TKP, pendataan saksi-saksi, pelaporan kepada pimpinan, serta pendampingan korban untuk membuat laporan di Unit PPA Polres.

    Menurutnya, kasus ini dilimpahkan ke unit PPA Polres Tangsel.

    Polsek Ciputat Timur menyampaikan terimakasih atas partisipasi aktif masyarakat melalui layanan hotline.

    “Kami berkomitmen untuk melindungi anak-anak dari segala bentuk kekerasan,” pungkasnya.

  • Tegas! BNN Bakal Cabut Izin Pusat Rehabilitasi ‘Nakal’ yang Peras Korban Narkoba

    Tegas! BNN Bakal Cabut Izin Pusat Rehabilitasi ‘Nakal’ yang Peras Korban Narkoba

    PIKIRAN RAKYAT – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komisaris Jenderal Marthinus Hukom, siap berantas pusat rehabilitasi yang disalahgunakan. Baik itu oleh anggota BNN maupun Polri.

    Hal ini disampaikan Marthinus saat mengisi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Jalan Setiabudi, Kota Bandung pada Senin, 14 April 2025.

    Menurut Marthinus, pusat rehabilitasi ini seharusnya menjadi tempat yang mulia. Bukanlah untuk tempat melakukan kejahatan. “Pusat rehabilitasi ini adalah untuk mengembalikan kualitas manusia yang sudah dirusak oleh narkoba. Jadi, jangan dirusak lagi dengan kegiatan-kegiatan lain,” katanya.

    Dia juga menegaskan tempat rehabilitasi yang dijadikan tempat transaksi hingga ada pemerasan, Marthinus menegaskan BNN-Polri akan menertibkan. Dia pun telah memerintahkan ke Deputi Rehabilitasi bila menemukan seperti itu, untuk segera dilaporkan.

    “Ada beberapa surat yang sudah masuk ke saya yang menjadikan rehabilitasi sebagai tempat pemerasan itu akan saya tertibkan. Apalagi kalau ada pelanggaran hukum itu bisa dicabut izinnya,” ucapnya.

    Kepala BNN Komisaris Jenderal Marthinus Hukom didampingi Wakil Rektor UPI Prof Agus Rahayu saat mengisi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Jalan Setiabudi, Kota Bandung pada Senin, 14 April 2025.

    BNN dalam memperkuat sekaligus menghalau peredaran narkotika di tanah air mencoba menggandeng dunia pendidikan, termasuk perguruan tinggi. BNN melakukan nota kesepahaman sekaligus memberikan sosialisasi terkait Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) ke para mahasiswa UPI.

    “Kami melihat bahwa mahasiswa adalah pewaris dari generasi negara ini. Maka, kami perlu membangun benteng moral mereka agar bukan saja bisa bertahan terhadap isu-isu atau serangan, melainkan menghalau serangan nilai-nilai lainnya. Kami juga ingin membangun kampus yang bersih dari narkoba dalam mewujudkan generasi yang memiliki ketahanan moral,” katanya.

    Wakil Rektor UPI bidang inovasi, kebudayaan, dan sistem informasi, Prof Agus Rahayu menilai betapa pentingnya jalinan kerjasama dengan BNN dalam mewujudkan UPI sebagai kampus sehat, kampus bersih dari narkoba. Kampus sehat ini tak hanya civitas akademiknya, tetapi juga mahasiswanya.

    Prof Agus juga menyampaikan akan membuat kebijakan dengan nama ‘zero tolerance’ bagi Narkoba.

    “Tadi, kami pun menjalin kesepahaman dengan BNN RI untuk menghadirkan kampus bersinar (bersih dari narkoba). Program kampus sehat itu ada tiga pilar, salah satunya kebijakan di mana pak Rektor menegaskan UPI tak menoleransi namanya alkohol, bullying, dan kekerasan seksual,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News