Kasus: kejahatan siber

  • Fitur Baru WhatsApp Bisa Bantu Pengguna Hindari Link Penipuan

    Fitur Baru WhatsApp Bisa Bantu Pengguna Hindari Link Penipuan

    Jakarta

    WhatsApp terus mengembangkan fitur baru untuk menjaga keamanan dan privasi penggunanya. Salah satunya adalah fitur baru yang memungkinkan pengguna mengecek informasi tentang link yang diterima di chat.

    WABetaInfo menemukan fitur ‘Get link info’ di WhatsApp beta untuk Android versi 2.24.22.19 dan WhatsApp beta untuk iOS versi 24.22.10.77. Fitur ini sudah tersedia untuk sejumlah beta tester yang mengunduh update WhatsApp versi beta terbaru.

    Menurut pengamatan detikINET, fitur ini juga sudah bisa diakses oleh beta tester WhatsApp di Indonesia, seperti screenshot di bawah ini. Pengguna bisa menggunakan fitur ini untuk mendapatkan informasi seputar link yang dibagikan di chat WhatsApp grup atau individu.

    Saat menerima link di chat, pengguna cukup menekan dan tahan link tersebut. WhatsApp akan menampilkan halaman di bawah layar, dan pengguna bisa memilih opsi ‘Get link info on Google untuk mendapatkan informasi seputar link yang diterima.

    Fitur baru WhatsApp untuk verifikasi keaslian link Foto: Screenshot/detikINET

    WABetaInfo mengatakan hanya link yang dipilih pengguna yang dibagikan dengan Google untuk ditelusuri, dan WhatsApp tidak bisa melihat atau mengakses link yang diselidiki pengguna. Fitur ini sepenuhnya opsional, jadi pengguna tidak akan dipaksa menggunakannya, seperti dikutip detikINET, Senin (4/11/2024).

    Fitur ini berfungsi untuk semua link yang dibagikan di chat individu maupun grup. Sebelumnya WABetaInfo menemukan fitur ini hanya bisa digunakan untuk link yang sering diteruskan.

    Fitur ini akan sangat berguna untuk pengguna yang sering menerima pesan yang diteruskan atau pesan dari orang yang tidak dikenal. Berkat fitur ini, pengguna tidak perlu klik link secara langsung untuk memverifikasi keasliannya.

    Fitur ini seharusnya bisa membuat pengguna WhatsApp lebih waspada dan terhindar dari ancaman kejahatan siber yang menyebar lewat link berbahaya seperti percobaan phishing, penipuan online, hingga malware. Setelah mengetahui asal-usul link yang mencurigakan, pengguna bisa berpikir dua kali sebelum berinteraksi dengan link tersebut.

    Belum diketahui kapan WhatsApp akan merilis fitur pengecek informasi link untuk semua pengguna. Karena statusnya sudah tersedia untuk beta tester, seharusnya versi stabilnya akan dirilis untuk semua pengguna dalam waktu dekat.

    (vmp/afr)

  • OpenAI Tantang Google dengan ChatGPT Search, Mesin Pencari Baru Berbasis AI – Page 3

    OpenAI Tantang Google dengan ChatGPT Search, Mesin Pencari Baru Berbasis AI – Page 3

    Sebelumnya, OpenAI mengungkap pihaknya menggagalkan lebih dari operasi siber berbahaya yang menyalahgunakan chatbot AI ChatGPT. Pasalnya, ChatGPT dipakai para penjahat siber untuk men-debug dan mengembangkan malware, menyebarkan informasi salah, menghindari deteksi hingga melakukan serangan spear-phishing.

    Laporan tersebut berfokus pada operasi yang dilakukan sejak awal tahun. Ini menjadi konfirmasi pertama dari OpenAI bahwa tool AI generatif mereka dipakai untuk tindak kejahatan siber.

    Mengutip Bleeping Computer, Senin (14/10/2024), tanda-tanda pertama dari ChatGPT dipakai untuk mengembangkan malware pertama kali dilaporkan oleh Proofpoint pada April lalu.

    Pihaknya mencurigai Scully Spider (TA547) menyebarkan loader PowerShell yang ditulis AI untuk muatan terakhir mereka.

    Selain itu, para peneliti di HP Wolf secara meyakinkan melaporkan, penjahat dunia maya yang menargetkan pengguna Prancis menggunakan tool AI untuk menulis skrip yang dipakai sebagai bagian dari rantai infeksi multistep.

    Kini, laporan terbaru OpenAI menegaskan ChatGPT telah disalahgunakan. Perusahaan juga menyajikan kasus-kasus aktor ancaman Tiongkok dan Iran yang memanfaatkannya untuk meningkatkan efekvitas operasi mereka.

  • Modus Penipuan Deepfake Naik 1.550 Persen di Indonesia – Page 3

    Modus Penipuan Deepfake Naik 1.550 Persen di Indonesia – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ternyata juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi kejahatan siber.

    PT Indonesia Digital Identity (VIDA) mencatat peningkatan yang sangat signifikan, yakni 1.550 persen, pada kasus penipuan menggunakan teknologi deepfake di Indonesia sepanjang 2022 hingga 2023.

    Co-founder dan Presiden VIDA, Sati Rasuanto, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya penipuan digital yang semakin canggih.

    “Penyalahgunaan AI, khususnya penipuan deepfake, menjadi ancaman serius bagi keamanan transaksi digital kita,” ungkap Sati, dikutip dari Antara, Sabtu (2/11/2024).

    Untuk mengatasi masalah ini, VIDA menghadirkan solusi komprehensif bernama VIDA Identity Stack (VIS).

    VIS diklaim mampu menjamin keamanan transaksi digital hingga 99,9% melalui berbagai fitur unggulan seperti verifikasi identitas, autentikasi pengguna, dan deteksi penipuan yang canggih.

    “VIS dirancang khusus untuk menghadapi empat ancaman utama penipuan berbasis AI, yaitu social engineering, account takeover, pencurian identitas, dan pemalsuan dokumen,” klaim Sati.

     

  • 3 Cara Penipu Kuras Rekening Pakai HP, Awas Banyak Korban Modus Baru

    3 Cara Penipu Kuras Rekening Pakai HP, Awas Banyak Korban Modus Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan siber kini makin banyak terjadi, modus yang digunakan juga makin beragam. Untuk itu Anda perlu tahu apa saja modus yang paling umum digunakan oleh para penjahat siber.

    Microsoft Digital Defense Report 2024 merilis data lanskap ancaman siber global yang populer. Laporan tersebut menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara. Mulai dari yang berkaitan dengan ransomware, fraud, hingga identity and social engineering.

    Bersamaan dengan perubahan tersebut, Microsoft juga menggarisbawahi sejumlah praktik keamanan siber yang perlu dilakukan, termasuk cara memperkuat keamanan siber di era baru kecerdasan buatan (AI).

    National Technology Officer Microsoft Indonesia Panji Wasmana, mengatakan bahwa sejatinya keamanan siber seperti olahraga tim karena semua orang, tidak hanya tim IT, punya peranan penting di dalamnya.

    “Sebagai bagian dari kerja sama tim ini, setiap individu perlu memiliki pemahaman dan menjalankan praktik keamanan siber yang mumpuni. Misalnya, dengan menerapkan prinsip-prinsip Zero Trust seperti selalu lakukan verifikasi secara eksplisit, berikan akses terhadap data/perangkat hanya kepada orang yang benar-benar memerlukan, dan selalu asumsikan terjadinya breach,” ujar Panji dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (1/11/2024).

    Berikut ini ancaman siber yang perlu diwaspadai oleh individu dan korporasi, menurut Microsoft Digital Defense Report 2024.

    Siapakah Bjorka, Hacker yang Bikin Pemerintah RI Ketar Ketir?

    1. Ransomware

    Ransomeware menjadi ancaman serius pertama yang semakin banyak terjadi akibat pemberian akses terhadap unmanaged device.

    Ransomware merupakan sejenis program jahat atau malware, yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar.

    Laporan Microsoft menunjukkan bahwa human-operated ransomware, jenis serangan ransomware penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75x tiap tahun.

    Pada lebih dari 90 persn kasus serangan masuk ke tahap tebusan, penyerang memanfaatkan perangkat tak terkelola (unmanaged devices) yang ada di jaringan organisasi untuk mendapatkan akses awal (initial access), atau untuk melakukan enkripsi terhadap aset organisasi dari jarak jauh (remote encryption).

    Teknik initial access yang paling banyak ditemukan mencakup social engineering seperti phishing melalui email, SMS, dan suara. Laporan menunjukkan bahwa serangan ransomware yang mencapai tahap enkripsi berhasil turun tiga kali lipat dalam dua tahun terakhir, salah satunya berkat kemampuan automatic attack disruption.

    Meski demikian, setiap individu dan organisasi tetap perlu waspada karena para penyerang terus berinovasi dengan model serangan siber baru.

    2. Phishing menggunakan kode QR

    Phising merupakan jenis fraud siber yang meningkat pesatsecara global, baik dari sisi jumlah maupun tingkat kecanggihan.

    Menurut TrendMicro, serangan phishing meningkat sebanyak 58% pada tahun 2023, dengan dampak keuangan diperkirakan mencapai USD3,5 miliar pada tahun 2024.

    Bahkan, phishing kini juga banyak dilakukan melalui kode QR. Pelaku ancaman akan mengirim pesan phishing berisi kode QR; meminta penerima pesan untuk memindai kode tersebut, dan mengarahkan mereka ke laman palsu yang bisa menyerap identitas atau data yang bersifat privasi dan rahasia.

    Sepanjang Oktober 2023-Maret 2024, teknologi deteksi gambar di Microsoft Defender for Office 365 telah mencegah serangan phishing kode QR, menyebabkan email phishing yang menggunakan teknik serangan ini turun 94%.

    Anda bisa menggunakan pembuat kode QR code yang terpercaya ketika harus membuat kode QR. Lalu cek elemen mencurigakan di dalam kode QR seperti kesalahan ejaan atau logo yang salah. Dan yang terpenting, jangan unduh aplikasi pemindai kode QR tersendiri karena mobile phone sudah memiliki teknologi tersebut.

    3. Serangan identitas dan social engineering

    Serangan identitdan dan social engineering merupakan ancaman nyata bagi data pribadi setiap individu. Serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, serangan berbasis kata sandi (password) masih menjadi bentuk serangan identitas yang paling banyak terjadi.

    Data dari Microsoft Entra menunjukkan, terdapat lebih dari 600 juta serangan terhadap identitas setiap harinya, dengan 99% di antaranya menyerang password pengguna.

    Di sisi lain, Microsoft telah memblokir 7.000 serangan kata sandi setiap detiknya dalam kurun waktu setahun terakhir. Para pelaku kejahatan siber pun terus memperbarui serangan mereka, misalnya dengan AiTM Phishing Attack (Adversary-in-the-Middle), sebuah teknik serangan phishing di mana penyerang menempatkan diri mereka di antara pengguna dan layanan otentikasi yang sah.

    Tujuannya mengakses akun pengguna tanpa perlu memasukkan kata sandi atau melewati autentikasi multifaktor (MFA) yang mungkin diaktifkan.

    Anda bisa mengganti password dengan passwordless authentication methods seperti passkeys. Tidak seperti password yang menggunakan informasi rahasia yang rentan atau informasi pribadi yang dapat dikenali, passkey menggunakan kunci privat yang disimpan dengan aman di perangkat pengguna. Kunci ini hanya berfungsi pada situs web atau aplikasi tempat pengguna membuatnya, dan hanya dapat diakses jika pengguna yang sama membukanya dengan biometrik atau PIN mereka.

     

    (dem/dem)

  • Waspada Missed Call dari Nomor Ini, Jangan Telepon Balik!

    Waspada Missed Call dari Nomor Ini, Jangan Telepon Balik!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jika ada missed call dari nomor asing yang tidak Anda kenal, jangan ditelepon balik. Sebab bisa jadi itu adalah modus penipuan wangiri.

    Penipuan wangiri membuat orang penasaran untuk menelepon kembali panggilan tak terjawab dari nomor luar negeri yang tidak dikenal.

    Penipuan tersebut sudah ada sejak lama dan pertama kali muncul di Jepang sekitar tahun 2000 silam.

    Melansir situs resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (dulunya Kementerian Komunikasi dan Informatika) di Indonesia kasus serupa juga pernah terjadi pada 2016.

    Saat itu beberapa pelanggan operator seluler kerap menerima panggilan telepon dari luar negeri dengan kode area atau +77.

    Komdigi pun menjelaskan, jika seseorang menelepon kembali nomor asing, pulsa dapat tersedot banyak karena itu merupakan panggilan internasional. Jika nomor tersebut adalah layanan premium, korbannya mungkin akan dikenakan biaya tambahan, yang sebagian besar masuk ke kantong penipu.

    Bukan hanya itu, kerugian selain hilangnya uang dalam bentuk pulsa, korban juga kehilangan data atau nomor telepon disebarkan ke organisasi kejahatan siber.

    Komdigi menyarankan untuk memeriksa awalan nomor dari panggilan tak terjawab. Jika berasal dari luar negeri, periksa kembali apakah nomor tersebut dikenal atau tidak. Jika tidak, sebaiknya jangan menelepon kembali.

    Diketahui, Setiap negara memiliki kode nomor yang berbeda. Misalnya, kode Indonesia adalah +62, Kongo +24, dan India +91.

    Meskipun penipuan ini bukan hal baru, peringatan tersebut masih relevan. Jangan sembarangan menerima telepon atau menelepon balik nomor yang tidak dikenal. Jika penasaran, kamu dapat mencari informasi nomor asing itu di mesin pencari.

    (fab/fab)

  • Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Incar Identitas Data Pribadi

    Ada 600 Juta Serangan Siber per Hari, Incar Identitas Data Pribadi

    Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft mengungkapkan masyarakat di seluruh dunia terus dibanjiri serangan siber dengan total serangan mencapai 600 juta per hari menyasar para pengguna internet.  

    Data dari Microsoft Entra menunjukkan terdapat lebih dari 600 juta serangan terhadap identitas setiap harinya, dengan 99% di antaranya menyerang password pengguna. 

    Di sisi lain, Microsoft telah memblokir 7.000 serangan kata sandi setiap detiknya dalam kurun waktu setahun terakhir. 

    Dilansir dari blog Microsoft, Kamis (31/10/2024) para pelaku kejahatan siber pun terus memperbarui serangan mereka, misalnya dengan AiTM Phishing Attack (Adversary-in-the-Middle), sebuah teknik serangan phishing di mana penyerang menempatkan diri mereka di antara pengguna dan layanan otentikasi yang sah.

    Tidak hanya, dalam Digital Defense Report 2024 disebutkan terdapat tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara selama 2024. Mulai dari ransomware, fraud, hingga identity and social engineering. 

    Microsoft menjabarkan beberapa lanskap ancaman siber yang perlu diwaspadai beserta actionable insights untuk masing-masing ancamannya.

    Ancaman pertama adalah Ransomware. Ancaman ini semakin lama makin serius dan banyak terjadi akibat pemberian akses terhadap unmanaged device. 

    Ransomware merupakan sejenis program jahat atau malware, yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar. 

    Lanskap terbaru menunjukkan bahwa human-operated ransomware, jenis serangan ransomware di mana penjahat siber secara aktif menyusup ke infrastruktur teknologi & informasi organisasi untuk menyebarkan ransomware, meningkat 2,75% year over year. 

    Pada lebih dari 90% kasus di mana serangan masuk ke tahap tebusan, penyerang memanfaatkan perangkat tak terkelola (unmanaged devices) yang ada di jaringan organisasi untuk mendapatkan akses awal (initial access), atau untuk melakukan enkripsi terhadap aset organisasi dari jarak jauh (remote encryption). 

    Ancaman kedua adalah Phishing menggunakan kode QR. Bentuk fraud siber ini meningkat dengan cepat selama 2024. 

    Insiden yang berkaitan dengan penipuan digital atau fraud terus meningkat secara global, baik dari sisi jumlah maupun tingkat kecanggihan. 

    Menurut TrendMicro, serangan phishing meningkat sebanyak 58% pada tahun 2023, dengan dampak keuangan diperkirakan mencapai USD3,5 miliar pada tahun 2024. 

    “Sepanjang Oktober 2023-Maret 2024, teknologi deteksi gambar di Microsoft Defender for Office 365 telah mencegah serangan phishing kode QR, menyebabkan email phishing yang menggunakan teknik serangan ini turun 94%,” tulis laporan tersebut dikutip, Kamis (31/10/2024).

    Lebih lanjut, ancaman ketiga adalah serangan identitas dan social engineering. Ancaman ini serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, serangan berbasis kata sandi (password) masih menjadi bentuk serangan identitas yang paling banyak terjadi. 

  • Kapolri Listyo Sigit Prabowo Terima Penghargaan Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia

    Kapolri Listyo Sigit Prabowo Terima Penghargaan Panglima Gagah Pasukan Polis dari Kerajaan Malaysia

    GELORA.CO –  Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima penghargaan Panglima Gagah Pasukan Polis (PGPP) dari Kerajaan Malaysia dalam sebuah upacara resmi di Istana Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Rabu (30/10).

    Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Sultan Ibrahim Ismail, Sultan Johor yang kini menjadi Yang di-Pertuan Agong Malaysia ke-17.

    Penganugerahan PGPP ini merupakan bentuk apresiasi Malaysia terhadap kontribusi Jenderal Listyo Sigit dalam memperkuat keamanan kawasan dan kerja sama berkelanjutan antara Polri dan Polis Diraja Malaysia (PDRM).

    Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Kapolri menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut dan mengungkapkan harapannya agar penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh personel Polri.

    “Alhamdulillah saya menerima penganugerahan Panglima Gagah Pasukan Polis (PGPP) dari Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda yang Di-Pertuan Agong ke-17 Sultan Ibrahim Ismail di Istana Negara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia. PGPP yang diberikan oleh Kerajaan Malaysia merupakan bentuk apresiasi terhadap komitmen yang kuat dalam menjaga keamanan di kawasan dan kerja sama berkelanjutan dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM),” tulis Jenderal Sigit.

    Penghargaan Panglima Gagah Pasukan Polis (PGPP) di Malaysia setara dengan penghargaan tertinggi dalam kepolisian di negara tersebut. PGPP diberikan kepada tokoh-tokoh kepolisian yang dianggap berjasa besar dalam menjaga ketertiban dan keamanan, baik di dalam negeri maupun dalam konteks kerja sama regional.

    Dengan penghargaan ini, Jenderal Sigit diakui sebagai tokoh yang berperan penting dalam menjaga keamanan lintas negara.

    Sebagai pimpinan Polri, Jenderal Sigit telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun hubungan yang solid dengan PDRM.

    Sinergi antara Polri dan PDRM menjadi kunci penting dalam menangani berbagai isu keamanan lintas batas, termasuk penanggulangan kejahatan transnasional, perdagangan narkoba, dan kejahatan siber.

    Kapolri berharap bahwa penghargaan PGPP ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga menjadi dorongan bagi seluruh jajaran Polri untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian di Indonesia.

    “Semoga penghargaan ini dapat memotivasi seluruh personel untuk meningkatkan kinerja demi mewujudkan Polri yang semakin Presisi,” tambahnya.

    Dengan diterimanya penghargaan ini, diharapkan kerja sama antara Polri dan PDRM semakin erat, sehingga kedua negara dapat bersama-sama menciptakan kawasan yang aman dan kondusif.

  • Pakar Hukum Pidana UB Tanggapi Serius Terbentuknya Ditressiber Polri

    Pakar Hukum Pidana UB Tanggapi Serius Terbentuknya Ditressiber Polri

    Malang (beritajatim.com) – Terbentuknya Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polri, ditanggapi serius Pakar Hukum Pidana dan Kejahatan dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Dr. Faizin Sulistio.

    “Kalau Direktorat Siber itu kan berarti spesialisasinya untuk tindak pidana siber. Karena kejahatan siber ini kan memang mulai meluas, tidak hanya di kota kota besar saja. Karena seiring perkembangan teknologi informasi komunikasi yang sudah menjadi kehidupan sehari-hari, Sehingga kejahatan siber kemudian menjadi lebih masif. Mungkin ini yang mendasari pembentukan Direktorat khusus menangani tindak pidana kejahatan siber,” ungkap Faizin, Senin (23/8/2024) dihubungi melalui sambungan telepon.

    Faizin menjelaskan, langkah perdana yang harus disiapkan Mabes Polri yakni, setiap Polda atau Polres ada yang menangani terkait tindak pidana kejahatan siber lebih dulu. “Tidak hanya konteks ilegal, tapi secara umum pada penyalahgunaan komputer. Jadi sumberdaya Polri harus lebih khusus. Kemudian orang-orangnya yang betul betul menguasai siber, misalnya seperti hacking dan kebocoran data,” tegasnya.

    Dimata Faizin, di era kecepatan akses tekhnologi seperti saat ini, tidak bisa dipungkiri apabila kejahatan siber perlu menjadi perhatian serius.

    “Masukan kami yang terpenting SDM di Kepolisian khususnya di unit siber, haruslah yang punya kompetensi terkait proses penyidikan dan penuntasan kejahatan siber perlu ditingkatkan. Soal apakah perlu ada atau tidak Direktorat khusus siber ini hal itu tergantung kebutuhan organisasi Polri. Tapi yang terpenting bagi kami SDM yang mumpuni terkait penyidikan siber, digital forensik dan lainnya,” beber Faizin.

    Ia menambahkan, secara khusus kejahatan siber bisa jadi diera mendatang semakin tinggi.

    “Kedepan ini kejahatan siber kemungkinan tinggi dan masif. Maka menurut kami tidak menjadi problem kalau ada Direktorat khusus siber, agar tidak tercampur dengan penanganan di kejahatan lain,” Faizin mengakhiri. (yog/ian)

  • Kejahatan Internet Naik Tajam, Polri Bentuk Direktorat Reserse Siber

    Kejahatan Internet Naik Tajam, Polri Bentuk Direktorat Reserse Siber

    Malang (beritajatim.com) – Menghadapi pesatnya perkembangan teknologi dan lonjakan kejahatan siber yang meresahkan masyarakat, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah mengambil langkah strategis dengan membentuk Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) di delapan Polda di seluruh Indonesia.

    Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo secara resmi menunjuk delapan perwira menengah (Pamen) untuk memimpin unit baru ini sebagai Direktur Reserse Siber di masing-masing Polda.

    Pembentukan Ditressiber ini, mencakup Polda Metro Jaya, Polda Sumatera Utara, Polda Bali, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Timur, Polda Jawa Tengah, Polda Sulawesi Tengah, dan Polda Papua.

    Langkah ini merupakan respons cepat Polri untuk menanggulangi meningkatnya kasus kejahatan siber, yang semakin kompleks dan menjadi perhatian publik.

    Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menyatakan bahwa pembentukan Ditressiber adalah jawaban konkret Polri dalam menghadapi dinamika kejahatan siber yang semakin kompleks. Dalam struktur baru ini, Ditressiber diharapkan mampu lebih cepat mengungkap berbagai kasus kejahatan siber.

    “Ini adalah salah satu langkah strategis Kapolri untuk menanggulangi kejahatan siber yang banyak terjadi dan menjadi perhatian publik serta civil society,” kata AKBP Putu Kholis, Minggu (22/9/2024).

    Beberapa contoh kejahatan siber yang sering terjadi antara lain, penipuan yang bertujuan mendapatkan informasi pribadi seperti kata sandi atau data finansial (phishing), belanja online menggunakan data kartu kredit illegal (carding), serta penipuan yang melibatkan penggantian kartu SIM untuk mengakses akun pribadi korban (SIM swap).

    Selain itu, Polri juga menghadapi ancaman serius dari peretasan illegal (cracking), serangan pemerasan dengan mengenkripsi data korban (ransomware), dan serangan yang menyasar suatu server dengan lalu lintas palsu (DDoS).

    Pembentukan Ditressiber juga dipandang sebagai bentuk legacy Kapolri bagi institusi Polri. Melalui restrukturisasi ini, Polri menunjukkan keseriusan dalam menanggulangi tidak hanya kejahatan siber, tetapi juga kejahatan yang berkaitan dengan perlindungan perempuan dan anak (PPA) serta pidana perdagangan orang (PPO).

    Dengan langkah ini, Polri berkomitmen untuk menjadi benteng utama dalam melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan digital yang terus berkembang seiring kemajuan zaman. Sosialisasi, edukasi, dan penegakan hukum yang lebih tegas diharapkan dapat menekan angka kejahatan siber di Indonesia.

    “Kami ingin masyarakat lebih paham dan waspada terhadap berbagai modus operandi yang digunakan pelaku kejahatan siber,” tegasnya.

    Kholis menyebut, keberadaan unit ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna internet, sekaligus menjadikan Polri lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat akan perlindungan di era digital ini.

    Keberadaan Ditressiber ini menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan yang lebih efektif dalam menghadapi ancaman kejahatan siber.

    “Ditressiber bukan sekadar struktur baru, tetapi juga harapan baru bagi masyarakat untuk merasakan keamanan di dunia maya,” pungkasnya. (yog/ted)

  • Kasat Reskrim Polres Tuban Sosok Berprestasi Hingga Tempuh Pendidikan di Korea

    Kasat Reskrim Polres Tuban Sosok Berprestasi Hingga Tempuh Pendidikan di Korea

    Tuban (beritajatim.com) – Sosok Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander ternyata pernah menempuh pendidikan di Korea Selatan serta memiliki segudang prestasi.

    Sebelum ia menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Tuban, pria yang akrab disapa Dimas ini bertugas di Bareskrim Polri dan berdomisili di Duren Sawit Jakarta Timur.

    Lanjut, Kasat Reskrim Polres Tuban ini berusia 31 tahun dan selama dirinya menjadi anggota Polri, banyak prestasi yang telah diraihnya yakni double degree Magister Teknik (M.T) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Master of Science (M.Sc) dari Korean National Police University.

    AKP Dimas juga tidak menyangka mendapatkan beasiswa S2 di Korea dan dibiayai penuh oleh Pemerintah Korea Selatan. “Lulus Akademi Polisi (Akpol) tahun 2016, terus belajar tentang cyber crime atau kejahatan siber,” tutur AKP Dimas.

    Selain itu, kini pihaknya baru pertama kali ditugaskan di Kabupaten Tuban menjabat sebagai Kasat Reskrim menggantikan AKP Rianto yang sebelumnya menjadi Kasat Reskrim Polres Tuban. “Kita disini bermitra sama-sama menjaga situasi keamanan, ketertiban di Kabupaten Tuban,” bebernya.

    Selain itu, pihaknya juga berpesan kepada awak media dalam sesi perkenalan ini apabila ada informasi bisa disampaikan melalui Kasi Humas terlebih dahulu agar bisa di tindak lanjuti. “Kami terbuka kepada rekan-rekan media ada saran dan masukkan kami terima,” pungkasnya. [ayu/kun]