Kasus: kejahatan siber

  • Uang Rp 800 Triliun Lenyap Dirampok Penipu Penguras Rekening

    Uang Rp 800 Triliun Lenyap Dirampok Penipu Penguras Rekening

    Jakarta, CNBC Indonesia – Makin banyak terdengar kasus penipuan siber di internet. Modusnya beragam, mulai dari penipuan phishing yang umumnya terjadi di email, hingga pencurian vishing menggunakan suara dan penipuan smishing yang menyebar SMS palsu.

    Target yang disasar juga bukan cuma individu, tetapi juga lembaga pemerintahan dan korporasi besar. Di Inggris, serangan siber membuat bisnis mengalami kerugian sebesar 44 miliar poundsterling atau sekitar Rp 895 triliun.

    Kerugian tersebut berasal dari hilangnya pendapatan dalam 5 tahun terakhir, dengan 52% perusahaan sektor swasta melaporkan setidaknya satu serangan siber terjadi dalam rentang waktu tersebut.

    Menurut laporan perusahaan asuransi Howden serangan siber merugikan bisnis rata-rata 1,9% dari pendapatan mereka.

    Adapun yang paling sering mengalami serangan siber adalah perusahaan yang menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari 100 juta pound.

    Penyebab paling umum dari serangan siber adalah email yang disusupi, yaitu 20%, dan pencurian data sebanyak 18% kasus.

    Namun, hanya 61% bisnis yang menggunakan perangkat lunak anti-virus dan hanya 55% yang menggunakan firewall jaringan.

    Biaya dan kurangnya sumber daya TI internal merupakan salah satu faktor di balik rendahnya tingkat keamanan siber bisnis.

    “Kejahatan siber terus meningkat, dengan pelaku kejahatan terus memanfaatkan kerentanan keamanan siber, terutama karena perusahaan semakin bergantung pada teknologi untuk operasi mereka,” kata Sarah Neild, kepala ritel siber Inggris di Howden, dikutip dari Reuters, Kamis (12/12/2024).

    Temuan Howden didasarkan pada survei terhadap 905 pengambil keputusan TI sektor swasta Inggris yang dilakukan untuk broker oleh YouGov pada September.

    (fab/fab)

  • Tips Aman Belanja Online di Harbolnas 12.12, Apa Saja? – Page 3

    Tips Aman Belanja Online di Harbolnas 12.12, Apa Saja? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harbolnas 12.12 akan kembali hadir dalam hitungan beberapa hari ke depan, dan menjadi momen belanja online paling dinanti oleh warganet di Indonesia.

    Berdasarkan data dari Dirjen Perdangangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) tahun lalu, total transaksi saat momen Harbolnas sendiri mencapai Rp 25,7 triliun.

    Lalu bagaimana dengan tahun ini? Pemerintah sendiri menargetkan transaksi belanja online di momen Harbolnas 12.12 akan mencapai lebih dari Rp 29 triliun.

    Namun, di balik gemuruh diskon besar-besaran di platform e-commerce, ancaman siber seperti phishing, techscams, dan Adversary-in-the-Middle (AiTM) mengintai konsumen.

    Semakin meningkatnya ancaman siber di momentum seperti ini, Microsoft berbagi serangkaian tips aman belanja online Harbolnas 12.12.

    “Para pelaku kejahatan siber akan memanfaatkan rasa terburu-buru pembeli terpengaruh diskon besar, stok terbatas, dan durasi penawaran singkkat,” kata Panji Wasmana, National Technology Officer Microsoft Indonesia, dalam keterangannya, Kamis (12/12/2024).

    Jenis Ancaman Siber Perlu Diwaspadai

    1. Phishing

    Phishing adalah salah satu metode serangan siber di mana pelaku mencoba mencuri data sensitif dengan menyamar sebagai entitas terpercaya.

    Selama momen ini, phishing sering kali muncul dalam bentuk email promosi palsu, tautan mencurigakan di media sosial, atau pesan teks meminta pengguna mengklik link tersebut.

    Kini, penjahat siber sudah mulai meningkatkan aksi mereka dengan menggunakan metode ‘phishing kode QR’ di mana pengguna diarahkkan ke situs palsu melalui kode QR.

    Biasanya, situs tersebut dibuat agar menyerupai website e-commerce ternama. Bila tidak sadar, pengguna pun bisa saja memasukan informasi penting seperti kartu kredit atau password.

  • Kenali Modus Penipuan Kartu Fisik DANA, Cegah dengan 3 Langkah Ini

    Kenali Modus Penipuan Kartu Fisik DANA, Cegah dengan 3 Langkah Ini

    Jakarta

    Seiring berkembangnya teknologi, metode pembayaran digital semakin populer di kalangan masyarakat. Sayangnya, kemajuan teknologi kerap memicu munculnya berbagai modus penipuan yang dapat merugikan penggunanya.

    Sepanjang 2017-2024, Kementerian Komunikasi dan Digital RI (dahulu Kementerian Komunikasi dan Informatika) menerima 572 ribu aduan terkait penipuan online. Pelaku kejahatan siber biasanya menggunakan modus keamanan digital yang biasa disebut dengan social engineering (soceng).

    Soceng merupakan tindakan mengelabui dengan mengarang atau merekayasa suatu kondisi yang dapat mempengaruhi sisi psikologi korban. Salah satu penerapan soceng yaitu phising.

    Adapun salah satu modus yang beredar di media sosial adalah penipuan terkait kartu fisik DANA. Padahal Komdigi sendiri telah memastikan informasi mengenai kartu fisik DANA adalah hoax.

    Modus Kartu Fisik DANA Palsu

    Kartu fisik biasanya memungkinkan pengguna untuk bertransaksi secara offline, mirip dengan kartu debit atau kredit konvensional. Banyak berita palsu yang menginfokan DANA mengeluarkan kartu ATM fisik.

    Namun melalui situs resmi dan Instagram-nya, DANA menjelaskan tidak pernah mengeluarkan kartu fisik untuk bertransaksi. Masyarakat juga diimbau untuk selalu bersikap waspada terhadap setiap akun media sosial yang tidak terverifikasi dan mengatasnamakan DANA.

    Oleh karenanya, DANA menghadirkan kampanye #AwasJebakanBadman untuk menghindari modus ini. Berikut tiga langkah yang bisa dilakukan agar terhindar dari modus penipuan kartu fisik DANA:

    1. Monitor

    Sadari dan deteksi jika menemukan aktivitas mencurigakan yang menghubungi kamu. Kalau ada seseorang yang menginfokan DANA memiliki kartu fisik, jangan tergiur apalagi sampai mengklik tautan yang diberikan orang tersebut! Karena bisa dipastikan, DANA tidak memiliki kartu fisik.

    2. Konfirmasi

    Konfirmasi nomor/akun/link yang menghubungi di DANA Protection untuk mengetahui apakah benar dari DANA. Caranya dengan membuka DANA Protection di aplikasi DANA, lalu masukkan nomor, sosial media, atau link tersebut untuk kemudian dicek keasliannya.

    3. Lapor

    Jika terbukti modus penipuan, segera melapor melalui DANA Protection. Nantinya, pengguna DANA akan langsung terhubung ke layanan dari Komdigi. Dengan melakukannya kamu telah membantu mencegah agar penipuan berkedok kartu fisik DANA tidak memakan korban lagi.

    Ketiga hal tersebut yang bisa dilakukan oleh para pengguna DANA agar terhindar dari modus penipuan kartu fisik DANA. Untuk menjamin keamanan, pastikan hanya mengunduh DANA di penyedia aplikasi resmi.

    Hindari juga untuk install dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram dan lainnya. Pengguna juga diminta untuk selalu menjaga kerahasiaan PIN dan kode OTP. Jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA.

    Biar transaksi makin aman dan nyaman, pastikan mengakses informasi hanya melalui platform resmi DANA Indonesia. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download dan gunakan dompet digital DANA sekarang!

    (ega/ega)

  • Teka-Teki Pengganti Kabareskrim Sepeninggal Idham Aziz

    Teka-Teki Pengganti Kabareskrim Sepeninggal Idham Aziz

    JAKARTA – Akhir pekan kemarin, Polri merotasi sejumlah nama untuk menjabat di posisi baru. Namun, jabatan Kabareskrim belum diisi. Jabatan ini kosong setelah ditinggal Idham Aziz yang naik posisi jadi Kapolri.

    Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan, kursi Kabareskrim ditunjuk oleh Kapolri dan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri. Sejumlah pertimbangan sedang digodok untuk menentukan siapa yang cocok duduk di jabatan ini.

    Dia menerangkan, berdasarkan pertimbangan sementara, ada dua nama yang tak bisa duduk di jabatan itu. Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Ari Dono dan Irwasum Komjen Pol Moechgiyarto. Alasannya, masa pensiun mereka semakin dekat.

    “Pak Wakapolri dan Pak Irwasum tidak mungkin lagi jadi Kabareskrim meskipun sudah bintang tiga,” ucap Iqbal di Jakarta, Senin 11 November 2019.

    Iqbal menambahkan, selain dua nama itu, seluruh jenderal bintang dua dan bintang tiga, memiliki kesempatan jadi Kabareskrim. “Asalkan memiliki rekam jejak, kemampuan, dan integritas. Semua perwira tinggi yang ada di lingkungan Polri. Semua bintang dua dan bintang tiga di Polri memiliki peluang,” katanya.

    Sementara itu, Komisioner Kompolnas Poengki Indarti berharap Kabareskrim yang dipilih nanti harus memiliki pengalaman di bidang reserse. Sebab, jabatan itu dituntut untuk dapat menyelesaikan kasus-kasus besar yang menjadi perhatian publik.

    Apalagi, berdasarkan data Kompolnas, ada sekitar 3.000 pengaduan per tahun yang membahas kinerja reserse yang kurang baik. Karenanya, dia berharap sosok Kabareskrim haruslah bisa menekan angka laporan aduan tersebut.

    “Tantangan penegakan hukum yang menonjol adalah menangani kejahatan-kejahatan terkait kelompok-kelompok radikal dan jaringan teroris, kejahatan siber, kejahatan transnasional termasuk narkoba, dan kejahatan-kejahatan konvensional,” kata Poengki.

  • Kemkomdigi Berhentikan 5 Pegawai Kontrak Ditjen Aptika Tak Terdaftar Resmi – Page 3

    Kemkomdigi Berhentikan 5 Pegawai Kontrak Ditjen Aptika Tak Terdaftar Resmi – Page 3

    Selain itu, situs judi online seringkali menggunakan situs ilegal dan tidak memiliki kebijakan privasi yang jelas. Data pribadi pemain yang terdaftar dalam situs judi online sangat rentan disalahgunakan.

    Ia mengatakan, data-data pribadi yang sering diretas oleh oknum sindikat judi online adalah nomor seluler, alamat email, serta nomor rekening bank. Data itu dapat digunakan pihak tidak bertanggung jawab.

    “Edukasi diri dengan cara mengenali modus kejahatan siber. Jangan sembarangan menyebarkan atau memberikan data pribadi Anda pada situs ataupun aplikasi yang tidak diketahui dan laporkan insiden kebocoran data kepada pihak yang berwenang,” tuturnya.

    Tidak hanya itu, Alexander juga menuturkan, perjuangan melawan judi online memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Karenanya, apabila masyarakat menemukan situs, konten, akun, atau promosi judi online, bisa melaporkannya.

    Kemkomdigi telah menyediakan berbagai kanal bagi masyarakat yang ingin melaporkan konten negatif, termasuk judi online. Ada Aduankonten.id, layanan WhatsApp di 0811-9224-545, serta chatbot WA Stop Judi Online di 0811-1001-5080.

  • Waspada 15 Aplikasi Pinjol Ini Bisa Kuras Rekening, 3 Buatan Indonesia

    Waspada 15 Aplikasi Pinjol Ini Bisa Kuras Rekening, 3 Buatan Indonesia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Para penjahat siber semakin ‘kreatif’ untuk menjebak para calon korbannya. Salah satu modus para penjahat siber untuk melakukan aksinya adalah membuat sebuah aplikasi palsu yang dapat merugikan pengguna ketika aplikasi tersebut terinstall di smartphone.

    Beberapa aplikasi palsu itu menyamar sebagai aplikasi pinjaman online (pinjol) dan ternyata dapat diinstall oleh siapa saja pengguna Hp Android karena tersedia di Google Play Store.

    Investigasi terbaru dari McAfee Mobile Security, perusahaan keamanan siber, menemukan bahwa sebanyak 15 aplikasi berbahaya telah diunduh lebih dari 8 juta kali di seluruh dunia, termasuk 3 aplikasi asal Indonesia.

    “Mereka beroperasi secara lokal di wilayah sasaran, terutama di Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Afrika, dengan beberapa dari mereka dipromosikan melalui iklan yang menipu di media sosial,” tulis McAfee di website resminya, Senin (25/11).

    Aplikasi ini tidak hanya menipu pengguna dengan tawaran pinjaman cepat, tetapi juga mencuri data pribadi untuk digunakan dalam pemerasan dan penyalahgunaan lainnya.

    Berdasarkan data McAfee, di antara daftar 15 aplikasi SpyLoan yang teridentifikasi, terdapat tiga aplikasi yang berasal dari Indonesia, yakni KreditKu, Dana Kilat, dan RupiahKilat.

    Ketiga aplikasi ini menjanjikan kemudahan pinjaman dengan bunga rendah, tetapi di balik itu mereka mengakses data pribadi pengguna seperti kontak, pesan SMS, hingga foto pribadi untuk tujuan yang tidak etis.

    Menurut catatan McAfee, ketiga aplikasi itu bahkan sudah diinstal oleh 2 juta pengguna.

    Aplikasi SpyLoan menggunakan taktik social engineering untuk memanipulasi pengguna agar memberikan akses berlebihan pada perangkat korban. Berikut pola kerjanya.

    Pertama, iklan menyesatkan. Aplikasi ini sering dipromosikan melalui media sosial dengan janji pinjaman cepat, bunga rendah, dan persyaratan minimal.

    Kedua, tampilan profesional. Aplikasi berbahaya ini biasanya juga hadir dengan nama dan logo yang menyerupai lembaga keuangan resmi, aplikasi ini terlihat terpercaya.

    Ketiga, persetujuan privasi palsu. Saat pertama kali diakses, pengguna diminta menyetujui kebijakan privasi yang tampaknya resmi, tetapi sebenarnya berisi persetujuan untuk mengakses data sensitif.

    Keempat, permintaan akses berlebihan. Setelah terinstal, aplikasi meminta izin untuk mengakses kontak, SMS, panggilan telepon, hingga kamera dan mikrofon yang tidak relevan dengan fungsi pinjaman.

    Kelima, permintaan data-data sensitif. Korban kemudian diminta untuk memberikan dokumen identifikasi seperti KTP dan informasi pribadi yang sensitif, rekening bank, informasi karyawan, serta data perangkat yang diambil dari perangkat korban.

    “Aplikasi SpyLoan adalah aplikasi keuangan intrusif yang memikat pengguna dengan janji pinjaman cepat dan fleksibel, sering kali menampilkan suku bunga rendah dan persyaratan minimal,” tulis McAfee.

    Dampak bagi pengguna

    Pengguna aplikasi ini sering menjadi korban berbagai bentuk kejahatan, seperti:

    1. Eksploitasi finansial

    Korban yang ingin mengajukan pinjaman akan disuguhkan dengan bunga yang tinggi, namun jumlah pinjaman yang diterima lebih kecil dari yang dijanjikan. Bahkan beberapa aplikasi dapat memulai transaksi tanpa persetujuan pengguna.

    2. Pelanggaran privasi

    Data pribadi seperti kontak atau foto kerap digunakan aplikasi untuk mengancam korban agar segera melunasi hutang. Dalam beberapa kasus, gambar atau data korban bahkan dimanipulasi untuk pemerasan lebih lanjut.

    3. Tekanan psikologis

    Korban sering menerima ancaman baik kepada diri sendiri maupun keluarga melalui pesan teks atau telepon. Bahkan ada laporan tentang kasus bunuh diri di Chili akibat tekanan yang ditimbulkan dari aplikasi-aplikasi tersebut.

    Langkah lindungi diri

    Agar terhindar dari ancaman SpyLoan, perhatikan langkah-langkah berikut:

    1. Periksa izin aplikasi

    Jangan sembarangan memberikan akses ke data perangkat Anda. Cermati apakah izin yang diminta relevan dengan fungsi aplikasi.

    2. Pastikan keabsahan aplikasi

    Unduh aplikasi dari pengembang terpercaya dan pastikan lembaga tersebut terdaftar secara resmi di otoritas keuangan lokal. Jangan lupa baca ulasan aplikasi untuk melihat pola keluhan terkait penipuan atau pelanggaran data.

    3. Gunakan keamanan digital

    Instal perangkat lunak antivirus yang andal untuk mendeteksi aplikasi berbahaya. Selalu perbarui sistem operasi perangkat Anda untuk menutup celah keamanan.

    4. Hindari tawaran yang terlalu bagus hingga terasa mencurigakan

    Bersikap skeptis terhadap pinjaman dengan syarat yang terlalu mudah.

    5. Laporkan aktivitas mencurigakan

    Jika menemukan aplikasi mencurigakan, segera laporkan ke platform aplikasi atau pihak berwenang. Kemudian, jika menjadi korban, hubungi polisi atau unit kejahatan siber di wilayah Anda.

    Daftar 15 aplikasi berbahaya

    Selain ketiga aplikasi dari Indonesia tadi, masih banyak aplikasi-aplikasi dari negara lain yang dinilai SpyLoan, berikut daftarnya:

    Prestamo Seguro-Rapido, Seguro (1 juta download)
    Prestamo Rapido-Credit Easy (1 juta download)
    Get Baht Easily – Quick Loan (1 juta download)
    RupiahKilat – Dana Cair (1 juta download)
    Borrow Happily – Loan (1 juta download)
    Happy Money (1 juta download)
    KreditKu – Uang Online (500.000 download)
    Dana Kilat – Pinjaman Kecil (500.000 download)
    Cash Loan-Vay tien (500.000 download)
    RapidFinance (100.000 download)
    PretPourVous (100.000 download)
    Huayna Money – Prestamo Rapido (100.000 download)
    Iprestamos: Rapidon Credito (100.000 download)
    ConseguirSol-Dinero Rapido (100.000 download)
    EcoPret Pret En Ligne (100.00 download)

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Prediksi Lanskap Keamanan Siber Tahun 2025, Apa yang Bakal Jadi Tren?

    Prediksi Lanskap Keamanan Siber Tahun 2025, Apa yang Bakal Jadi Tren?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Isu mengenai keamanan siber masih menjadi salah satu topik yang bakal dibahas pada tahun 2025. Apa saja lanskap keamanan siber yang bakal ramai tahun depan?

    Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, membagikan prediksi pelanggaran siber yang berpotensi terjadi di tahun 2025. Ada beberapa poin yang jadi sorotan Kaspersky, termasuk penyalahgunaan kecerdasan buatan hingga kejahatan yang menunggangi popularitas produk yang belum dirilis.

    Menurut Kaspersky, pada tahun 2025, kecerdasan artifisial diproyeksikan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari manusia. AI yang sebelumnya dianggap sebagai teknologi inovatif kini bertransisi menjadi utilitas standar.

    “Menjelang tahun 2025, dampak paling signifikan terhadap konsumen diperkirakan akan muncul dari persimpangan antara inovasi dan regulasi. Kemajuan dalam kecerdasan buatan, perlindungan privasi,” kata Anna Larkina, pakar privasi Kaspersky, dalam keterangan resminya, Jumat (29/11).

    “Dan kerangka kerja kepemilikan data akan mengubah cara orang berinteraksi dengan teknologi dan mengelola kehidupan digital mereka,” lanjut dia.

    Sistem seperti Google dan Bing telah mengintegrasikan AI untuk meningkatkan hasil pencarian, sementara chatbot semakin banyak digunakan untuk berbagai aktivitas, termasuk menjawab pertanyaan, mengedit media, dan mempermudah alur kerja.

    Dengan peluncuran fitur AI yang lebih canggih pada sistem operasi utama seperti iOS dan Android, AI akan semakin memengaruhi kehidupan pribadi maupun profesional.

    Namun, normalisasi AI juga membawa tantangan. Prediksi Kaspersky untuk 2025 menyoroti kemampuan AI menciptakan deepfake yang dipersonalisasi terus berkembang, menimbulkan risiko etis dan privasi.

    Hingga kini alat deteksi yang memadai belum tersedia, menyoroti perlunya langkah perlindungan lebih lanjut.

    Di sisi lain, polarisasi politik yang meningkat memperburuk fenomena cyberbullying. Konten pemecah belah di media sosial yang didukung algoritma berpotensi menjadi ladang untuk kejahatan daring.

    Penggunaan AI untuk membuat deepfake atau unggahan palsu memperbesar risiko ini, dengan serangan yang sering melampaui batas negara.

    Menurut Kaspersky, langkah-langkah seperti larangan penggunaan media sosial bagi anak di bawah 16 tahun, seperti di Australia, dapat menginspirasi kebijakan serupa di negara lain. Namun keberhasilan kebijakan ini bergantung pada teknologi verifikasi usia yang dapat diandalkan.

    Upaya serupa juga dilakukan platform seperti Instagram, yang berencana menggunakan AI untuk mendeteksi pengguna yang salah mengklaim usia mereka.

    Prediksi kejahatan siber

    Di tengah perkembangan teknologi, kejahatan siber diperkirakan semakin kompleks, terutama yang memanfaatkan peluncuran produk populer.

    Game seperti GTA V dan konsol generasi baru dari Nintendo menjadi target utama dengan modus berupa pre-order hingga alat hack palsu yang beredar.

    Selain itu, film-film blockbuster seperti Jurassic World Rebirth dan Superman juga rentan terhadap kampanye phising dan penipuan merchandise palsu yang sering menyasar para penggemar melalui media sosial.

    Kecenderungan ini juga dipengaruhi oleh model ekonomi berbasis langganan yang kian dominan. Pertumbuhan layanan berlangganan memunculkan risiko penipuan baru, seperti platform tiruan yang menipu pengguna agar memberikan informasi sensitif seperti data pribadi dan finansial.

    Pengguna yang mencari akses murah melalui sumber tidak resmi juga menghadapi ancaman malware dan pencurian data.

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Penipuan! Kalau Ada Telepon dari Nomor Ini, Jangan Kontak Balik

    Penipuan! Kalau Ada Telepon dari Nomor Ini, Jangan Kontak Balik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penipuan melalui saluran telepon sedang marak. Salah satu yang pernah ramai di Indonesia adalah Wangiri fraud atau penipuan Wangiri.

    Wangiri fraud adalah salah satu modus penipuan melalui panggilan telepon. Penipuan ini pertama kali terjadi di Jepang yang berarti “sekali dering lalu tutup” sekitar tahun 2000 dan sempat viral di Indonesia pada tahun 2018.

    Mengutip CNNIndonesia, saat ini, modus penipuan ini juga masih sering ditemukan. Jika korban terpancing dan menelpon balik nomor tersebut, pulsa otomatis akan tersedot.

    Penipu menggunakan perangkat otomatis untuk melakukan panggilan singkat ke sejumlah besar nomor acak. Panggilan ini sengaja dibiarkan tidak terjawab, hanya meninggalkan notifikasi panggilan tak terjawab (missed call).

    Dalam beberapa kasus, pelaku juga mengirim pesan melalui SMS, WhatsApp, atau email untuk mendorong korban menelepon balik.

    Kerugian lain juga mengintai Anda jika nomor tersebut termasuk ke layanan premium. Biaya tambahan yang diberikan itu sebagian besar akan masuk ke kantong pelaku.

    Menurut situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kemungkinan terburuk lainnya adalah nomor telepon korban dapat disebar pelaku ke organisasi kejahatan siber.

    Para penipu menggunakan nomor premium internasional yang mahal untuk dihubungi. Selanjutnya penipu akan berusaha mengulur waktu selama mungkin untuk menyedot pulsa sebanyak mungkin. Penipu mendapat keuntungan dari saldo pulsa korban yang tersedot.

    Modus ini sering kali dikaitkan dengan nomor dari negara dengan kode seluler seperti Rusia (+7), Belarusia (+375), Burundi (+257), dan Nigeria (+234). Pelaku memanfaatkan regulasi internasional yang longgar untuk menyewa nomor premium dan menghasilkan pendapatan dari korban yang menelepon balik.

    Kerugian finansial akibat Wangiri cukup besar. Melansir Global Telco Consultant, korban di Inggris dilaporkan kehilangan hingga £300 (sekitar Rp5 juta) hanya karena menelepon balik satu kali.

    Selain itu, penipuan ini juga menimbulkan dampak emosional seperti stres, rasa khawatir, dan kehilangan kepercayaan dalam menggunakan ponsel.

    Langkah pencegahan

    Untuk melindungi diri dari penipuan Wangiri, berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

    1. Jangan telepon balik: Hindari menelepon balik nomor tak dikenal, terutama jika berasal dari kode negara asing.

    2. Gunakan aplikasi pendeteksi: Aplikasi seperti GetContact atau TrueCaller dapat membantu mengidentifikasi dan memblokir nomor mencurigakan.

    3. Kenali kode negara: Jika menunggu panggilan internasional, pastikan kode negara sudah sesuai dengan nomor yang Anda tunggu.

    4. Laporkan ke operator: Jika menerima panggilan mencurigakan, segera laporkan nomor tersebut ke operator seluler Anda.

    (pgr/pgr)

  • Biar Bisnis Makin Moncer, Perusahaan Perlu Manfaatkan Teknologi Pintar

    Biar Bisnis Makin Moncer, Perusahaan Perlu Manfaatkan Teknologi Pintar

    Jakarta: Upaya akselerasi transformasi digital terus berlangsung di berbagai kalangan dunia usaha, organisasi maupun lembaga, untuk kinerja bisnis, daya saing, hingga layanan pelanggan atau masyarakat.
     
    Inovasi dan adopsi teknologi baru terus berkembang, salah satunya penggunaan Generative AI atau kecerdasan buatan yang mampu menciptakan beragam solusi inovatif di berbagai bidang yang juga diiringi dengan makin tingginya kesadaran untuk penguatan sistem keamanan siber (cyber security).
     
    Adopsi atau pemanfaatan teknologi pintar, seperti Artificial Intelligence (AI), machine learning (ML), data analytic, Internet of Things (IoT), cloud, sistem otomatisasi, kian meluas di berbagai bidang untuk mendukung kinerja bisnis, daya saing, dan layanan di tengah persaingan dan perubahan perilaku konsumen yang juga kian dinamis.
     
    Mengacu kondisi itu, Majalah ItWorks bekerja sama dengan sejumlah asosiasi menggelar Top Digital Awards 2024. Beberapa perusahaan dan institusi lembaga pemerintah berhasil meraih posisi puncak dengan menyabet penghargaan tertinggi (Bintang 5 Top Digital Awards 2024-level excellent atau luar biasa).
     
    Beberapa yang meraih Bintang 5 atau level tertinggi atau TOP Digital Implementation 2024 seperti PT Pertamina Patra Niaga, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), PT Bank Nagari, PT Asian Bulk Logistic, PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Perumda Air Minum Kota Padang, PT Patra Jasa.
     
    Ada juga yang menuai Bintang 4, dengan inovasi yang luar biasa seperti Techconnect, PT Kawasan Industri Terpadu Batang, Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan, PT Pelayanan Bahtera Adhiguna, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia, serta Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
     
    Ketua Panitia Penyelenggara Top Digital Awards 2024 M. Lutfi Handayani mengatakan, kegiatan Top Digital Awards bukan sekadar penilaian dan pemberian penghargaan, namun juga untuk mendukung pembelajaran bersama dalam upaya meningkatkan pemanfaatan teknologi digital. Terutama untuk meningkatkan kinerja, daya saing bisnisnya serta layanan kepada masyarakat atau pelanggan.
     
    “Penghargaan Top Digital Awards diberikan kepada instansi pemerintahan dan korporasi bisnis, yang dinilai telah berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan teknologi digital. Insyaallah ini merupakan yang terbesar dan paling membanggakan di Indonesia yang di dalamnya juga sarat pembelajaran bersama,” ujar Lutfi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 6 Desember 2024.
     

     

    Dukung akselerasi transformasi digital RI
     
    Ditambahkan Lutfi, Top Digital Awards 2024 juga untuk mendorong adanya inovasi-inovasi baru digitalisasi. Terutama mendukung akselerasi transformasi digital di Tanah Air sebagai kesiapan dalam memasuki era industri 4.0 dan era Society 5.0. Termasuk adanya tren dan dinamika baru.
     
    Seperti teknologi Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) yang saling melengkapi dan dapat meningkatkan efisiensi dan perbaikan proses dalam berbagai bidang. Juga solusi IT Security yang belakangan tengah menjadi perhatian banyak kalangan di tengah tingginya proses transformasi digital saat ini.
     
    Sejauh ini, inovasi pemanfaatan teknologi digital dilakukan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi di tengah tantangan dan ancaman perubahan yang begitu cepat atau dikenal (disruption era) sebagai dampak dari pesatnya inovasi pemanfaatan digital technology ini. Hal tersebut juga selaras dengan tuntutan era revolusi industri keempat (Industri 4.0) yang sarat penggunaan teknologi digital dan otomatisasi.
     
    Demikian juga dengan tuntutan penerapan e-government (pemerintahan elektronik) maupun konsep smart city (kota pintar) untuk proses kerja dan layanan publik di lingkungan pemerintah yang lebih baik dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi.
     
    “Pesatnya pemanfaatan teknologi digital dan meluasnya penggunaan internet, meski menyuguhkan berbagai peluang baru, namun di sisi lain juga membuka celah adanya ancaman keamanan siber yang juga makin mengkhawatirkan, termasuk peretasan dan pencurian data pribadi,” kata Lutfi.  
     
    “Fenomena ini juga telah mendorong adanya kesadaran dan upaya untuk peningkatan sistem keamanan siber (cyber security) yang bisa lebih diandalkan. Termasuk dengan mengadopsi standar baru, seperti penerapan ISO/IEC 27001:2022 yang merupakan versi terbaru dari standar internasional untuk manajemen keamanan informasi,” tambah dia.
     
    Standar baru ini diterbitkan pada 25 Oktober 2022 dengan beberapa pembaruan utama, termasuk di antaranya perlindungan data pribadi (Privacy Protection). Standar baru sistem keamanan siber ini juga makin banyak diadopsi oleh berbagai organisasi, perusahaan, instansi pemerintah, dan lembaga lainnya.
     
    Bahkan beberapa perusahaan, organisasi dan Lembaga, mulai membangun tim khusus tanggap dan respons cepat terhadap ancaman kejahatan siber, di antaraya dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Chief Information Security Office (CISO).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Video: Waspada Penipuan Deepfake Makin “Ngeri”, Ini Cara Melawannya!

    Video: Waspada Penipuan Deepfake Makin “Ngeri”, Ini Cara Melawannya!

    Jakarta, CNBC Indonesia- Adopsi te kecanggihan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang semakin luas tidak hanya bermanfaat dalam mendorong efisiensi dan peningkatan kualitas layanan namun juga dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksi kejahatan siber, salah satunya lewat Deepfake

    Deepfake merupakan pemanfaatan teknologi AI yang dilakukan dengan membuat atau melakukan manipulasi konten video, gambar atau audio hingga tampak seperti asli.

    Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono menyebutkan penipuan Deepfake semakin berkembang hingga bisa menimbulkan kerugian, salah satunya deefake biometrik yang bisa membobol akses keuangan dan rekening korban.

    Dalam mengatasi ancaman deepfake, Laksana menyebutkan pentingnya literasi masyarakat untuk mengantisipasi penipuan deepfake. Lalu seperti apa bahaya penipuan menggunakan teknologi deepfake dan bagaimana mengantisipasinya?

    Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Country Manager Trend Micro Indonesia, Laksana Budiwiyono dalam Profit, CNBC Indonesia (Kamis, 05/12/2024)