Kasus: kejahatan siber

  • Aplikasi Koin Jagat Mulai Ada di Bangkok, Kepolisian Thailand Beri Peringatan Keras – Halaman all

    Aplikasi Koin Jagat Mulai Ada di Bangkok, Kepolisian Thailand Beri Peringatan Keras – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Geger dan viralnya aplikasi Jagat Coin atau Koin Jagat buatan Indonesia kini mulai merambah ke negara tetangga Thailand.

    Hal ini terjadi setelah viralnya aplikasi kontroversial tersebut yang kini mulai merambat hingga ke Bangkok, Thailand.

    Pasalnya, kontroversi aplikasi tersebut berujung kepada vandalisme sejumlah fasilitas publik di Indonesia, Kepolisian Thailand pun tak mau berdiam diri.

    Hal ini diutarakan oleh Kepolisian Thailand pada Rabu (23/1/2025) dalam rilisnya yang dibagikan ke media.

    Dikutip dari Bangkok Post, Kepolisian Thailand telah memperingatkan pengguna aplikasi tersebut bahwa mereka bisa ditangkap dengan tuduhan pelanggaran dan membahayakan keselamatan pribadi saat berburu Jagat coin.

    Peringatan ini dikeluarkan oleh Komisaris Biro Penyidikan Kejahatan Siber, Trairong Phiwpan.

    Ia mengatakan, pengguna Jagat Coin yang mencoba mencari koin fisik untuk hadiah uang tunai akan melanggar peraturan Thailand dengan memasuki properti orang lain secara ilegal. 

    Pelanggaran tersebut dapat dikenakan hukuman penjara maksimal lima tahun dan/atau denda hingga 100.000 baht atau setara Rp 47,9 Juta.

    Trairong juga memperingatkan risiko bagi pengguna aplikasi Koin Jagat karena mereka secara tidak sadar membagikan data pribadi dan lokasi mereka, yang bisa diakses oleh para penjahat.

    Peringatan ini dikeluarkan setelah adanya keluhan bahwa beberapa pengguna aplikasi yang berburu Koin Jagat fisik menggunakan teknologi augmented reality tersebut telah melanggar properti pribadi dan meninggalkan tumpukan sampah di tempat umum.

    Keonaran itu terjadi setelah para pengguna Jagat Coin melakukan penggalian secara ilegal guna mencari koin yang bisa mereka gunakan untuk menebus hadiah uang tunai dari 500 hingga 200.000 baht.

    Peringatan keras serupa juga diserukan oleh Wakil Kepala Divisi Patroli dan Operasi Khusus (PSD), Wasuthep Jai-in.

    Wasuthep menyarankan agar orang berhenti menggunakan aplikasi berburu Koin Jagat tersebut. 

    Ia mengatakan hadiah dari aplikasi tersebut diduga berasal dari akun-akun kriminal dan penerimanya mungkin akan menghadapi penyelidikan terkait pencucian uang.

    Ia menyebutkan, aplikasi ini berasal dari Indonesia dan dioperasikan oleh 17 warga negara asing yang berbasis di Indonesia, Singapura, dan Vietnam.

    Koin Jagat mulai diluncurkan di Thailand pada 15 Januari lalu dengan koin fisik yang dilaporkan disembunyikan di Bangkok, Chiang Mai, Chiang Rai, Pattaya, dan Phuket.

    Kepolisian Thailand juga mengatakan, mereka sedang mencari orang yang pertama kali menempatkan koin fisik tersebut, tambahnya.

    Komandan PSD, Brigjen Worawit Yanachinda, telah memerintahkan peningkatan patroli untuk mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh pemburu Jagat coin dan kemungkinan kejahatan terhadap mereka.

    Ia juga memperingatkan bahwa pemburu koin muda yang pergi ke lokasi yang direkomendasikan pada malam hari bisa saja diserang oleh para penjahat.

    Worawit mengatakan, pihaknya juga siap memberantas kampanye pencarian koin di Thailand yang awalnya direncanakan akan berlangsung selama 30 hari tersebut.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Polri Bongkar Tiga Kasus Judi Online Besar, 11 Orang Jadi Tersangka

    Polri Bongkar Tiga Kasus Judi Online Besar, 11 Orang Jadi Tersangka

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri berhasil mengungkap tiga kasus besar terkait judi online, yaitu situs H5 GF777, RGO Casino, dan Agen138. Dari hasil penyelidikan, sebanyak 11 tersangka telah ditetapkan sebagai pelaku utama pengelola situs-situs tersebut, yang beroperasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

    Dalam kasus situs H5 GF777, Polri menetapkan dua tersangka, yakni MIA dan AL, sebagai pengelola utama.

    Tersangka AL, yang sebelumnya terlibat dalam kasus perjudian online melalui situs Sule 99, telah ditangkap dan ditahan di Polda Metro Jaya sejak 13 November 2024. Sementara tersangka MIA telah ditahan di Rutan Bareskrim Polri sejak 17 Desember 2024, dengan barang bukti berupa satu unit telepon genggam yang diamankan oleh penyidik.

    Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji menyebutkan bahwa situs H5 GF777 memiliki keterkaitan dengan jaringan website Sule 99 yang sebelumnya juga diungkap oleh pihak berwenang.

    Kasus kedua melibatkan situs judi online RGO Casino. Sebanyak lima tersangka telah ditangkap, yaitu HNB, IS, SR, RSS, serta HJ alias RZ alias Zeus. Para tersangka berhasil diamankan di Batam pada 5 Desember 2024 dan langsung ditahan di Rutan Bareskrim Polri sehari setelah penangkapan.

    Kasus ketiga judi online berkaitan dengan situs Agen138 yang juga terhubung dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dalam kasus ini, Polri menetapkan empat tersangka dengan inisial JO, JG, AHL, dan KW.

    Tersangka JO merupakan residivis yang pernah terlibat dalam kasus serupa pada 2023 dan telah divonis tujuh bulan penjara. Pengungkapan kasus ini juga terkait dengan penyitaan aset berupa Hotel Arus yang diduga hasil tindak pidana pencucian uang.

    Brigjen Himawan Bayu Aji menegaskan bahwa Polri akan terus berkomitmen untuk memberantas aktivitas judi online yang merugikan masyarakat. “Ketiga kasus ini menunjukkan bahwa kami serius dalam menangani kejahatan siber, terutama yang berdampak luas seperti judi online,” ujarnya dalam konferensi pers pengungkapan kasus judi online di Gedung Bareskrim Polri, Senin (20/1/2025).

  • Wanita Prancis Tertipu Brad Pitt Palsu Ciptaan AI, Uang Rp13,9 Miliar Melayang

    Wanita Prancis Tertipu Brad Pitt Palsu Ciptaan AI, Uang Rp13,9 Miliar Melayang

    Bisnis.com, JAKARTA – Seorang wanita Prancis berusia 53 tahun, menjadi korban penipuan daring setelah mengira dirinya menjalin hubungan dengan aktor ternama Brad Pitt. Uang sebesar Rp13,9 miliar raib. 

    Melansir dari Channel News Asia, Senin (20/1/2025) Anne, seorang dekorator interior, mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan hampir US$850.000 atau Rp13,9 miliar (Kurs Rp16.361) setelah dipermainkan oleh penipu yang menyamar sebagai aktor Hollywood tersebut.

    Dalam wawancaranya, Anne menjelaskan bahwa ia jatuh cinta pada sosok yang ia yakini adalah Brad Pitt, yang menghubunginya melalui akun media sosial dan WhatsApp palsu. 

    Para penipu menggunakan teknologi AI untuk membuat gambar swafoto dan pesan dari Pitt, bahkan menyatakan bahwa aktor tersebut membutuhkan uang untuk biaya perawatan ginjal setelah proses perceraian dengan Angelina Jolie. 

    Penipu tersebut meyakinkan Anne untuk mentransfer sejumlah besar uang, yang kemudian digunakan untuk memerasnya lebih lanjut.

    Setelah hampir satu setengah tahun berkomunikasi dengan sosok yang dirinya percayai sebagai Pitt, Anne menyadari bahwa dirinya telah ditipu setelah berita tentang hubungan asli Pitt dengan pacarnya, Ines de Ramon, muncul ke publik.

    Anne, mengaku tidak berpengalaman dalam media sosial, awalnya meragukan keaslian pesan-pesan yang diterimanya. Namun, ia mengaku terjebak dalam tipuan tersebut karena ketidaktahuannya tentang penipuan daring yang melibatkan identitas palsu dan teknologi canggih.

    Foto Brad Pitt tiruan AI/x.comPerbesar

    Penipuan romantis melalui internet telah menjadi masalah besar, dan para ahli mengatakan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (AI) semakin meningkatkan risiko kejahatan siber seperti ini, di mana identitas seseorang bisa disalahgunakan untuk menipu korban.

    Anne Dapatkan Bullyan

    Wawancara antata Anne dan pihak TF1 kemudian memicu gelombang ejekan dan pelecehan daring. Banyak komentar sinis dan meme beredar di media sosial.

    Bahkan Klub Sepak Bola Toulouse membuat cuitan yang mengolok-olok situasi tersebut dengan menyatakan, “Brad memberi tahu kami bahwa ia akan berada di stadion pada hari Rabu,” sebelum akhirnya mencabut pesan tersebut dan meminta maaf. 

    Netflix Prancis juga bergabung dengan candaan ini dengan mengunggah promo film yang diperankan oleh Brad Pitt.

    Presenter TF1, Harry Roselmack, menyatakan di akun X-nya bahwa wawancara ini telah mengakibatkan pelecehan terhadap Anne, yang berakhir dengan saluran memutuskan untuk menarik tayangan tersebut demi melindungi korban. 

    “Demi melindungi para korban, kami telah memutuskan untuk menariknya dari platform kami,” tulisnya.

  • Perusahaan Pengelola Identitas dan Transaksi Digital Indonesia Diakui Dunia – Page 3

    Perusahaan Pengelola Identitas dan Transaksi Digital Indonesia Diakui Dunia – Page 3

    Sebelumnya, penggunaan identitas digital dinilai bisa jadi salah satu solusi untuk menjaga keamanan data pribadi, dari kejahatan siber.

    Perlindungan data pribadi pun sangat dibutuhkan, bukan hanya buat pengguna, namun juga para pelaku industri teknologi finansial atau fintech, untuk meningkatkan digital trust buat masyarakat.

    Berdasarkan laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), hingga Oktober 2023 ditemukan sebanyak 361 juta serangan siber atau anomali traffic yang terjadi di Indonesia.

    Padahal, nilai transaksi digital nasional menurut Bank Indonesia dalam 5 tahun terakhir, tumbuh lebih dari 158 persen. Tingginya risiko kejahatan siber pun perlu segera ditanggulangi, terutama untuk menjamin keamanan data dalam bertransaksi digital.

    “Terdapat 1.900 kelompok pelaku kejahatan siber yang termonitor secara global dengan ancaman seperti ransomware hingga phishing,” kata Ardi Sutedja, Chairman of Indonesia Cyber Security Forum.

    Menurut Ardi, peretasan tidak bisa dilakukan seketika, sehinggga artinya apabila baru terdeteksi sekarang, maka teknologi keamanan siber yang digunakan tidak berhasil mendeteksi ancaman secara dini.

    “Dampaknya, infrastruktur tidak bisa lagi dimanfaatkan dan menyebabkan ketidakpercayaan publik,” kata Ardi dalam Media Clinic AFTECH bersama Vida akhir November lalu, mengutip siaran pers, Kamis (7/12/2023).

    Digital identity atau identitas digital pun dinilai bisa jadi solusi dalam melindungi data pribadi dan hak privasi pengguna, di tengah pesatnya penggunaan teknologi dan perkembangan kejahatan siber.

    Implementasinya pun dapat mengurangi resiko penyalahgunaan identitas, sehingga meningkatkan kepercayaan digital di masyarakat.

  • Pembatasan Media Sosial bagi Anak di Indonesia, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

    Pembatasan Media Sosial bagi Anak di Indonesia, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah akan menerbitkan aturan pembatasan akses media sosial (medsos) bagi anak-anak seperti yang diterapkan Australia. Kebijakan itu untuk mengatasi dampak buruk medsos bagi pertumbuhan anak. Lalu apa tantangannya?

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) sedang mengkaji dan merumuskan aturan pembatasan akses media sosial bagi anak-anak.

    “Ini lagi kita kaji, karena kita semua tahu media sosial ini kan ada positif dan negatifnya, dan sudah banyak sekali pengaduan, sudah banyak sekali keluhan tentang penggunaan AI yang berdampak negatif,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria di Jakarta, Rabu (16/1/2025).

    Kemenkomdigi sedang mendengarkan masukan dari berbagai pihak, termasuk usulan pembatasan umur penggunaan medsos, serta berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain, terutama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Komnas Perempuan dan Anak.

    Menurut Nezar, Presiden Prabowo Subianto memberikan dukungan positif terhadap inisiatif Kemenkomdigi menyusun aturan pembatasan penggunaan media sosial bagi anak.

    “Beliau sangat concern terhadap penggunaan ruang digital oleh anak-anak, dan beliau sangat concern juga bagaimana ruang digital kita itu sehat buat pendidikan anak-anak,” ujar Nezar dikutip dari Antara.

    Menkomdigi Meutya Hafid sudah bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/2025), menyampaikan soal rencana pembuatan aturan pembatasan medsos bagi anak-anak.

    Meutya menjelaskan, Kemenkomdigi akan mengelurkan aturan di tingkat pemerintah dan melibatkan DPR jika wacana batasan usia untuk akses media sosial itu dijadikan undang-undang.

    “Pada prinsipnya gini, sambil menjembatani aturan yang lebih ajeg, pemerintah akan mengeluarkan aturan pemerintah terlebih dahulu. Kemudian kajian yang terkait dengan perlindungan anak. Lebih kuatnya lagi yang tidak bisa di ranah kementerian karena harus melibatkan DPR, itu juga kami akan siapkan,” katanya.

    Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR akan mengkaji lebih mendalam soal rencana pembatasan akses medsos bagi anak-anak.

    “Baik buruknya, dari sisi manfaatnya dan lain-lain, kita akan kaji lebih dalam dan tentunya dari pihak pemerintah itu (buat aturan), kemudian dari legislatif itu kita kaji dan kita bicarakan bersama,” ujar Dasco.

    Anggota Komisi I DPR Amelia Anggraini mengatakan pengaruh media sosial saat ini sangat mengkhawatirkan bagi anak, karena banyak konten tidak mendidik dan mengajarkan kekerasan. Apalagi kondisi Indonesia sedang darurat kejahatan siber karena marak penipuan digital dan penyalahgunaan data pribadi.

    “Situasi ini memerlukan langkah tegas dan strategis agar ruang digital menjadi lebih aman bagi generasi muda. Karena itu kita mendukung langkah pemerintah menerbitkan aturan pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak,” ujar Amelia.

    Menurutnya Indonesia perlu belajar dari negara-negara lain yang sudah menerapkan pembatasan medsos bagi anak-anak, kemudian menyesuaikannya dengan kondisi sosial budaya di Tanah Air.

    Amelia mengusulkan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) perlu diperkuat secara kelembagaan sehingga berwenang mengawasi konten digital dan media sosial. Di sisi lain, pemerintah juga harus meningkatkan edukasi digital bagi anak-anak hingga orang tua.

    Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, dampak negatif medsos sangat mengkhawatirkan bagi pertumbuhan anak, sehingga penting adanya pembatasan akses anak dan remaja. 

    “Kita sudah lama menunggu aturan lebih tegas,” kata Vera.

    Menurutnya selama ini beberapa aplikasi membatasi usia penggunanya. Namun, banyak orang tua malah membuat akun media sosial untuk anaknya dengan memalsukan usia si anak.

    Vera mengatakan pemerintah harus jelas dalam menentukan katagori media sosial yang dilarang, karena selama ini game online juga berfungsi sebagai medsos.

    “Karena game online sekarang memungkin si anak berkomunikasi dengan orang lain dan ini mencakup media sosial juga,” ujarnya.

    Menurutnya selain medsos, pemerintah juga perlu memperhatikan pembatasan usia terhadap akses konten-konten negatif, seperti pornografi dan kekerasan.

    Data Penggunaan Internet Anak
    Berdasarkan data Stastistik Telekomunikasi Indonesia 2021 yang dirilis BPS, 89% anak usia lima tahun ke atas sudah mengakses internet untuk bermain game online dan media sosial. Hanya 33% yang mengakses internet untuk keperluan belajar.

    UNICEF beberapa waktu lalu juga merilis hasil studinya yang menyebut 89% anak-anak di Indonesia menggunakan internet setiap hari rata-rata 5,4 jam. Dalam waktu tersebut, 86,5% aktivitas mereka dihabiskan untuk mengobrol atau berteman di media sosial, kemudian mengakses konten video atau film.

    Data itu juga mengungkapkan 13,4% anak memiliki akun yang dirahasiakan dari orang tua mereka. Anak menggunakan akun rahasia atau profil palsu untuk mengikuti orang lain dan memposting sesuatu yang mereka sukai.

    Studi UNICEF juga menyebut 42% anak merasa tidak nyaman atau takut dengan pengalaman daring mereka. 37% anak tidak akan melapor ke polisi jika mereka menghadapi pengalaman daring yang tidak menyenangkan karena takut dan kurangnya pengetahuan tentang cara melapor.

    Sebanyak 48% anak pernah mengalami perundungan oleh anak lain. 50,3% anak telah melihat konten bermuatan seksual melalui media sosial. 2% anak telah diperlakukan atau diancam untuk melakukan kegiatan seksual, yang sepertiga di antaranya adalah anak disabilitas.

    Hampir 70% anak di Indonesia memiliki aturan tentang penggunaan internet yang diberlakukan oleh orang tua mereka. Namun, hanya 21,2% yang mematuhi aturan tersebut.

    Belajar dari Negara Lain
    Indonesia bisa belajar dari negara-negara lain yang sudah menerapkan pembatasan penggunaan medsos bagi anak-anak, seperti Australia, Norwegia, Italia, Jerman, dan lainnya. 

    Australia sudah memberlakukan pembatasan akses media sosial bagi anak-anak sejak akhir 2024. Parlemen negara itu sudah mengesahkan undang-undang yang melarang anak di bawah usia 16 tahun menggunakan Facebook, Instagram, X, TikTok, Reddit, hingga Snapchat.

  • Indonesia Nomor Satu, Ramai Diserbu Penipu Asing Kuras Rekening

    Indonesia Nomor Satu, Ramai Diserbu Penipu Asing Kuras Rekening

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman ransomware menyebar luas dan makin mengkhawatirkan. Pada tahun 2031, ransomware diprediksi akan merugikan korban sebesar US$265 miliar (Rp 4.343 triliun) per tahun, menurut laporan dari Cybersecurity Ventures.

    Berasal dari tahun 1980-an, ransomware adalah bentuk malware yang digunakan penjahat siber untuk mengunci file di komputer seseorang dan meminta tebusan uang untuk membukanya.

    Pertengahan 2024 lalu, Indonesia mendapat serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Firma keamanan siber Kapersky mengungkap serangan ransomware memang banyak menargetkan bisnis di kawasan Asia Tenggara.

    Indonesia menjadi wilayah dengan angka serangan tertinggi dibandingkan negara-negara tetangga. Tercatat ada 32.803 serangan ransomware terhadap Indonesia yang terdeteksi dan berhasil diblokir pada paruh pertama tahun 2024.

    Diikuti oleh Filipina dengan 15.208 serangan ransomware dan Thailand dengan 4.841 kasus. Malaysia berada di posisi keempat dengan 3.920 serangan berbahaya, kemudian Vietnam dengan 692 serangan, dan Singapura dengan 107 serangan.

    Ancaman yang ditimbulkan oleh ransomware bergantung pada varian virusnya. Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah ada dua kategori utama ransomware yakni ransomware locker yang memengaruhi fungsi dasar komputer, dan ransomware crypto yang membuat file individual tetap terenkripsi.

    Serangan siber ini semakin canggih dengan kemunculan tren Ransomware-as-a-Service (RaaS), di mana pelaku kejahatan siber dapat membeli malware sesuai kebutuhan mereka.

    Menurut Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, hal ini membuka banyak kemungkinan bagi pelaku kejahatan siber untuk membuat serangan mereka lebih efektif mengonfigurasi opsi penyebaran jaringan dan fungsi penghentian pertahanan.

    “Menjadi lebih berbahaya jika penyerang memiliki kredensial istimewa yang valid pada infrastruktur yang ditargetkan,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (16/1/2025).

    Untuk itu, sangat penting bagi bisnis untuk mempertimbangkan teknologi keamanan siber yang memberikan efektivitas anti-ransomware absolut dalam pengujian pihak ketiga. Karena tidak semua solusi keamanan siber dibuat sama.

    Cara Terhindar dari Serangan Ransomware

    1. Amankan Layanan dari Jarak Jauh

    Hindari mengekspos layanan desktop jarak jauh (RDP, MSSQL) ke jaringan publik. Gunakan kata sandi kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall.

    2. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala

    Bisnis perlu memastikan semua perangkat memiliki pembaruan terbaru untuk menutup celah kerentanan.

    3. Backup Data Secara Rutin

    Gunakan strategi pencadangan offline secara berkala. Pastikan Anda dapat mengaksesnya dengan cepat dalam keadaan darurat saat dibutuhkan.

    4. Tingkatkan Edukasi Karyawan

    Pelatihan keamanan siber dapat membantu mencegah kesalahan manusia.

    Demikian tips agar terhindar dari serangan ransomware yang bisa menguras rekening. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Tren Komunikasi Bisnis di Tahun 2025 untuk Jangkau Gen Z dan Milenial – Halaman all

    Tren Komunikasi Bisnis di Tahun 2025 untuk Jangkau Gen Z dan Milenial – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komunikasi bisnis juga bertransformasi di tahun 2025 untuk menjangkau generasi digital native.

    Data Badan Pusat Statistik menunjukkan komposisi penduduk di Indonesia kini didominasi oleh Generasi Z dan Milenial.

    Direktur Magpie Public Relations Ibnu Haykal mengungkap 8 tren komunikasi bisnis yang akan mendominasi di tahun 2025.

    “83 persen generasi milenial menginginkan brand yang lebih ethical. Mereka akan lebih loyal kepada perusahaan yang membantu mereka berkontribusi terhadap permasalahan sosial dan lingkungan,” ungkap Ibnu Haykal dikutip, Selasa (14/1/2025).

    Berikut delapan tren komunikasi bisnis yang mendominasi pada tahun 2025:

    1. Millennials

    Tenaga Kerja Global Generasi ini memiliki karakteristik unik, seperti tech-savvy, mengutamakan work-life balance, dan peduli terhadap isu sosial. 83 persen millennials menginginkan brand yang lebih etis dan bertanggung jawab sosial.

     Oleh karena itu, strategi komunikasi perlu disesuaikan untuk menjangkau nilai-nilai dan preferensi millennials, dengan menekankan keaslian, storytelling, dan engagement.

    2. Metaverse

    Metaverse kian populer di kalangan millennials dan Gen Z. Platform imersif ini menawarkan peluang baru untuk branding, engagement, dan customer experience. 40 persen perusahaan global berencana meluncurkan inisiatif di metaverse pada tahun 2025.

    Brand perlu mengembangkan strategi untuk membangun kehadiran yang relevan di metaverse, menciptakan pengalaman imersif, dan menawarkan value yang menarik minat millennials.

     3. Keaslian

    Millennials sangat menghargai keaslian dan transparansi dalam komunikasi. 70 persem konsumen lebih percaya pada brand yang autentik dan menyampaikan pesan yang jujur. Brand perlu menghindari taktik marketing yang terlalu dibuat-buat dan fokus pada menciptakan konten yang genuine dan bermakna bagi millennials.

     Storytelling yang powerful dan human-centered akan lebih beresonansi dengan generasi ini.

    4. AI for PR

    Secara Efektif AI dapat membantu brand memahami preferensi dan perilaku millennials melalui analisis data dan social listening.

    AI juga dapat digunakan untuk mempersonalisasi pesan, mengotomatiskan tugas, dan menciptakan pengalaman yang lebih relevan bagi millennials. 80 persenbisnis telah mengadopsi atau berencana mengadopsi AI dalam komunikasi pada tahun 2025.

    5. Video Pendek

    70 persen pengguna internet menonton video online setiap minggu. Brand perlu memanfaatkan platform video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels untuk menciptakan konten yang menarik, informatif, dan engaging bagi millennials.

    6. Hyperlocal

     Brand perlu memperhatikan relevansi lokal dalam komunikasi mereka untuk menjangkau millennials di Indonesia secara efektif.

    Hal ini meliputi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mempertimbangkan dialek atau bahasa daerah jika relevan, dan menciptakan konten yang sesuai

    dengan konteks budaya Indonesia. Brand juga dapat bermitra dengan influencer lokal dan media daerah di Indonesia.

    7. CEO

    CEO activism dan employee advocacy menjadi strategi yang sangat efektif. Millennials cenderung mempercayai informasi dari individu yang mereka kenal atau kagumi, termasuk CEO dan karyawan perusahaan.

    CEO yang aktif menyuarakan pendapat tentang isu-isu sosial dan lingkungan dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap brand.

    8. Komunikasi Krisis

    Benteng Terakhir Melawan Serangan Siber Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 403.990.813 insiden lalu lintas anomali pada tahun 2023, menunjukkan betapa rentannya organisasi di tanah air.

    Kerugian akibat kejahatan siber di seluruh dunia mencapai angka fantastis, yaitu USD 8 triliun pada tahun 2023, semakin menggarisbawahi urgensi penanganan serangan siber.

    Dalam situasi darurat seperti ini, komunikasi krisis bukan hanya pilihan, melainkan keharusan. Komunikasi krisis yang efektif menjadi kunci untuk mengatasi dampak negatif dari serangan siber dan menjaga kepercayaan publik. Respon cepat, proaktif, transparan, dan langkah-langkah konkret sangat diperlukan untuk memulihkan citra dan bisnis yang terdampak.

  • Anggota DPR dukung pemerintah atur pembatasan penggunaan media sosial

    Anggota DPR dukung pemerintah atur pembatasan penggunaan media sosial

    Kami berharap kebijakan ini tidak hanya memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan produktif di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendukung pemerintah untuk segera membuat dan menegakkan aturan terkait pembatasan penggunaan media sosial, khususnya bagi anak-anak.

    Dia mengatakan media sosial saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, karena banyak konten yang tidak mendidik, tidak senonoh, hingga konten kekerasan yang dengan mudah dikonsumsi oleh anak-anak. Situasi tersebut memerlukan langkah tegas dan strategis agar ruang digital menjadi lebih aman bagi generasi muda.

    “Namun, pembatasan ini tidak boleh hanya bersifat represif. Pemerintah perlu mengimbanginya dengan edukasi literasi digital yang masif bagi anak-anak, orang tua, dan masyarakat,” kata Amelia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Dia mengungkapkan, Australia telah menerapkan aturan larangan penggunaan media sosial bagi anak di bawah usia 16 tahun. Kebijakan serupa juga telah diberlakukan di sejumlah negara di Asia, seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan India, serta negara-negara di Eropa seperti Inggris, Norwegia, Jerman, Belanda, dan Italia.

    “Bahkan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, telah diusulkan Undang-Undang wajib pembatasan media sosial. Indonesia perlu belajar dari penerapan kebijakan di negara-negara tersebut dan menyesuaikannya dengan kondisi sosial budaya di Tanah Air,” kata dia.

    Selain itu, menurut dia, pembatasan itu perlu disoroti menimbang situasi darurat kejahatan siber (cybercrime) yang terus meningkat, seperti kasus predator online, penipuan digital, hingga penyalahgunaan data pribadi. Karena itu, dia mendorong kebijakan itu segera diimplementasikan dengan pendekatan yang komprehensif dan strategis.

    Dia mengatakan pengawasan dan pengaturan yang efektif harus disusun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk platform digital, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil.

    Dia juga mendorong adanya penguatan kolaborasi dengan aparat penegak hukum dan lembaga terkait dalam penanganan cybercrime yang menyasar anak-anak. Selain itu, mekanisme pelaporan dan penanganan kasus harus dibuat lebih mudah diakses dan responsif.

    “Kami berharap kebijakan ini tidak hanya memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan produktif di Indonesia,” kata dia.

    Saat ini, Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid sedang berdiskusi membahas strategi pemerintah untuk melindungi anak-anak di ruang-ruang digital.

    Meutya melanjutkan ada kemungkinan untuk menyusun draf peraturan pemerintah lebih dulu sambil mengkaji regulasi yang lebih kuat untuk melindungi anak-anak di ruang digital.

    “Kami pelajari dulu betul-betul, tetapi pada prinsipnya sambil menjembatani aturan yang lebih ajeg, pemerintah akan mengeluarkan aturan pemerintah terlebih dahulu,” kata Menteri Komunikasi dan Digital (13/1).

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Tren Dark Web 2025, Grup Ransomware Terpecah Makin Kecil dan Sulit Dilacak

    5 Tren Dark Web 2025, Grup Ransomware Terpecah Makin Kecil dan Sulit Dilacak

    Bisnis.com, JAKARTA – Tren di pasar dark web diprediksi kian dinamis sepanjang 2025. Laporan teranyar Kaspersky memperkirakan sedikitnya ada 5 tren baru yang muncul di pasar dark web pada 2025.

    Pertama, migrasi dari Telegram ke forum dark web. Kendatipun terjadi lonjakan aktivitas kejahatan dunia maya di Telegram pada 2024, komunitas bayangan diperkirakan akan beralih kembali ke forum dark web.

    Riset Kaspersky menyebut saluran Telegram semakin banyak dilarang, sebagaimana dilaporkan oleh administratornya, yang mendorong migrasi ini.

    Kedua, peningkatan operasi penegakan hukum tingkat tinggi terhadap kelompok kejahatan siber. Tahun ini dinilai merupakan periode penting dalam perang melawan kejahatan siber tingkat tinggi di dunia.

    Para ahli Kaspersky mengantisipasi bahwa tahun 2025 akan membawa peningkatan penangkapan dan penindakan infrastruktur dan forum kelompok kejahatan dunia maya yang mendapat publisitas.

    Sebagai tanggapan atas keberhasilan operasi tahun 2024, para pelaku ancaman cenderung mengubah taktik mereka, bermigrasi ke forum khusus undangan.

    Ketiga, fragmentasi kelompok ransomware. Kelompok ransomware dapat terpecah menjadi unit-unit yang lebih kecil dan independen, sehingga lebih sulit dilacak. Desentralisasi ini memungkinkan penjahat dunia maya untuk beroperasi lebih fleksibel sambil tetap berada di bawah radar firma penegak hukum dan keamanan dunia maya.

    Keempat, pencuri dan penguras kemungkinan akan melihat peningkatan promosi melalui model Malware-as-a-Service. Selain itu, berbagai data dan kredensial yang dicuri dengan penggunaan jenis malware ini diperkirakan akan semakin banyak dijual di forum bayangan.

    Kelima, meningkatnya lanskap ancaman di Timur Tengah. Kawasan ini menyaksikan peningkatan hacktivisme yang didorong oleh ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung. Apabila, ketegangan ini tidak mereda tahun ini, hacktivisme diperkirakan kian meningkat.

    Lebih jauh, para ahli Kaspersky mengantisipasi peningkatan berkelanjutan dalam serangan ransomware di Timur Tengah, mengingat jumlah korban ransomware meningkat dari rata-rata 28 per setengah tahun pada 2022-2023 menjadi 45 pada paruh pertama 2024.

    Untuk melindungi diri dari malware pencuri data, kebocoran, dan aktivitas terkait dark web lainnya, individu disarankan untuk menggunakan solusi keamanan komprehensif di semua perangkat.

    Solusi ini membantu mencegah infeksi dan memperingatkan pengguna akan potensi bahaya. Di sisi lain, bisnis harus secara proaktif memantau dark web untuk mencari tanda-tanda aktivitas kejahatan dunia maya yang dapat mengancam aset perusahaan.

  • Polisi ajak pelajar Jakut jauhi tawuran dan penyalahgunaan narkoba

    Polisi ajak pelajar Jakut jauhi tawuran dan penyalahgunaan narkoba

    Jakarta (ANTARA) – Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra mengajak para pelajar di Jakarta Utara untuk menjauhi aksi tawuran, penyalahgunaan narkoba serta kejahatan siber yang marak terjadi di zaman serba digital ini.

    “Tahun 2025 ini, tawuran sudah tidak menjadi hal yang keren, tapi jadi hal yang cemen (lemah) karena dunia sudah berbicara biznet, starlink serta luar angkasa,” kata Seto Handoko saat program “Polisi Goes to School” di SMK 11 Maret, Jakarta Utara, Senin.

    Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto merencanakan 2045 merupakan tahun Indonesia emas, tetapi apabila para pelajar masih melakukan aksi tawuran, maka akan menjadi generasi cemas.

    Seto Handoko juga mengajak pelajar agar menjauhi penyalahgunaan narkoba yang berawal dari rokok, kemudian mencoba menghisap ganja, sinte (tembakau sintetis) serta jenis narkoba lainnya.

    Dia menuturkan, pada awalnya narkoba akan diberikan secara gratis oleh para bandar atau pelaku sindikat narkoba. Kemudian, setelah minggu ketiga atau keempat ada keinginan untuk membeli, maka akan terjerat narkoba dan menjadi kecanduan.

    “Adik-adik disuruh untuk mencoba terlebih dahulu dan merasakan enak serta menjadi kecanduan. Saat ini masih banyak peredaran narkoba karena adanya permintaan dari pengguna narkoba,” kata Seto Handoko dihadapan para pelajar.

    Dia juga mengingatkan kepada para pelajar, bila ada yang meminta tolong untuk mengantarkan barang oleh seseorang, maka harus diperiksa dan cek dulu barang itu karena bila tertangkap mengantarkan barang jenis narkoba, maka dapat dianggap sebagai kurir narkoba.

    Tak hanya itu, tren penipuan secara daring atau kejahatan siber di kalangan remaja seperti love scamming (penipuan dalam hubungan) dan porn revenge (kejahatan pornografi yang disebabkan balas dendam) juga marak terjadi.

    Seto Handoko meminta pelajar agar berhati-hati dengan dunia digital dan jangan sampai menjadi korban kejahatan siber

    “Kami bekerja sama dengan pihak meta (platform media sosial) untuk melakukan pelacakan akun-akun pelaku kejahatan siber melalui telepon akun yang didaftarkan,” ucapnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025