Kasus: kejahatan siber

  • Regulasi AI Harus Mampu Tangkal Hoax dan Deepfake, Pakar Ungkap Alasannya

    Regulasi AI Harus Mampu Tangkal Hoax dan Deepfake, Pakar Ungkap Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pakar kecerdasan buatan (AI) berharap regulasi AI yang tengah disusun pemerintah dapat mencegah praktik deepfake dan berita palsu atau hoaks. Teknologi AI ke depan sangat mudah untuk melahirkan kejahatan siber tersebut.

    President Akademi Kecerdasan Buatan, Bari Arijono, menekankan perlunya regulasi AI yang komprehensif untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Salah satu fokus utama adalah penangkalan hoax dan deepfake yang makin sulit dibedakan dari kenyataan.

    “Kita harus punya peraturan yang kuat untuk menangkal dan menyaring banyaknya hoax, deepfake lewat AI. Jadi AI harus hadir di situ, teknologi harus hadir untuk bisa menangkap bahwa ini adalah berita hoax, ini berita palsu, berita bohong,” ujar Bari kepada Bisnis, Senin (17/2/2025).

    Deepfake adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang membuat video, audio, atau gambar palsu yang sangat mirip dengan aslinya. Teknologi ini menggunakan algoritma deep learning untuk menganalisis gambar dan video seseorang. 

    Data Vida mencatat kasus Deepfake di Indonesia meningkatkan 1.550 persen pada periode 2022-2023, yang menandakan ancaman dari produk AI ini makin nyata. 

    Bari juga menyoroti bahaya AI bagi anak-anak. Dia mengungkapkan kekhawatiran tentang bagaimana anak-anak Gen Z kini lebih sering berinteraksi dengan AI melalui percakapan (conversational voice) daripada mengetik pesan. Hal ini dapat menimbulkan masalah psikologis, seperti ketergantungan dan depresi, bahkan mendorong tindakan berbahaya.

    “AI itu bisa bikin decision making, memberi keputusan. Kamu harus begini, harus seperti itu. Itu AI itu bisa. Itu bahayanya buat anak-anak kalau tidak kita awasin. Nanti tiba-tiba suruh menyebur ke sumur aja,” ungkapnya.

    Untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif AI, Bari mengusulkan pembatasan akses. Dia juga berharap pemerintah dapat membatasi akses AI dari handphone orang tua.

    Selain itu, Bari juga menyoroti perlunya penyatuan panduan penggunaan AI dari berbagai kementerian. Saat ini, setiap kementerian memiliki panduan yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan kebingungan di masyarakat. Dia berharap Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dapat merumuskan panduan yang sama untuk seluruh kementerian.

    “Komdigi ingin menyatukan agar setiap kementerian bisa memberikan panduan yang sama. Dewan Pers juga punya panduan sendiri kan. Punya panduan yang sama, ini perlu dirumuskan bersama-sama oleh Komdigi sama seluruh Kementerian Pembangunan untuk AI seperti apa, terutama untuk masyarakat umum,” jelasnya.

    Bari berharap regulasi AI yang akan disusun oleh Komdigi dapat mencakup poin-poin penting tersebut, sehingga AI dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kemajuan bangsa tanpa menimbulkan dampak negatif yang merugikan.

  • Waspada! Ternyata Begini Cara Customer Service Palsu Jerat Korbannya – Page 3

    Waspada! Ternyata Begini Cara Customer Service Palsu Jerat Korbannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Modus kejahatan siber makin hari makin kreatif dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. Ya, salah satu kejahatan siber yang masih kerap muncul adalah customer service palsu.

    Customer service palsu biasanya mengincar korbannya melalui berbagai saluran komunikasi seperti telepon, email, pesan singkat, atau bahkan media sosial. Mereka sering kali mengaku sebagai perwakilan dari perusahaan ternama, seperti bank, e-commerce, atau penyedia layanan teknologi. 

    Dengan menggunakan teknik social engineering, pelaku berusaha meyakinkan korban bahwa mereka sedang menangani masalah tertentu seperti transaksi mencurigakan atau masalah teknis, yang memerlukan tindakan segera dari korban. Hal ini membuat korban panik dan akhirnya terjebak dalam skema penipuan.

    Nah, agar tidak terjerat modus penipuan customer service palsu, kamu wajib tahu bagaimana cara mereka menjalankan modus operandinya, ya!

    1. Sebar Nomor Palsu di Internet

    Modus yang sering dilakukan customer service palsu adalah oknum kerap menyebarkan nomor palsu di media sosial, forum online, atau bahkan di kolom komentar pada situs resmi. Nomor ini biasanya dipromosikan sebagai “jalur cepat” atau “bantuan langsung”.

    2. Buat Akun Media Sosial Tiruan

    Selain menyebarkan nomor palsu, oknum juga kerap membuat akun media sosial yang menyerupai akun resmi perusahaan. Akun-akun itu pun sering menggunakan nama dan logo perusahaan sehingga terlihat meyakinkan.

    3. Menghubungi Secara Langsung

    Dalam beberapa kasus, oknum justru yang lebih dulu menghubungi korban. Mereka biasanya mengaku sebagai perwakilan perusahaan yang ingin membantu menyelesaikan masalah atau memberikan promosi tertentu.

    4. Meminta Data Pribadi

    Setelah membangun kepercayaan melalui kontak secara langsung, oknum pun mulai meminta data-data sensitif seperti nomor kartu kredit, PIN, kode OTP, atau bahkan login ke akun tertentu. Data ini kemudian digunakan untuk mencuri uang atau melakukan tindakan kejahatan lainnya.

    Itulah modus operandi customer service palsu yang masih cukup marak sampai saat ini. Nah, kamu juga perlu mengikuti langka-langkah #AwasJebakanBadman dari DANA sebagai berikut ini. Apa saja, ya?

    1. Monitor

    Langkah pertama adalah kamu perlu terus memonitor setiap aktivitas keuangan yang dilakukan. Nah, jika ada yang menghubungi dan mengaku sebagai Customer Service DANA, kamu perlu sadari dan deteksi. Pasalnya, DANA sudah tidak melayani keluhan lewat Customer Service via WhatsApp. 

    Selain itu, DANA cuma layani keluhan dan aduan via DIANA di aplikasi DANA, email help@dana.id, call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia. 

    Jadi jika ada yang ngaku sebagai Customer Service DANA di WhatsApp, atau platform lain yang tidak disebut di atas, berarti itu modus Customer Service palsu.

    2. Konfirmasi

    Jika kamu sudah sadari dan deteksi, langkah selanjutnya bisa konfirmasi melalui fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Di fitur ini, kamu bisa cek apakah nomor, link, atau akun sosial media yang menghubungimu itu benar dari DANA atau bukan. 

    Caranya pun mudah, kamu tinggal copy paste nomor, link, atau akun sosial media tersebut saja di bagian yang telah disediakan. Setelah itu nanti akan ketahuan asli atau tidaknya. 

    Yang perlu kamu ingat, Customer Service DANA nggak pernah menghubungi pengguna DANA terlebih dahulu tanpa adanya laporan. Jadi, jika ada yang mengaku Customer Service DANA dan menghubungimu tanpa ada laporanmu, berarti Customer Service tersebut palsu.

    3. Lapor

    Langkah terakhir, kamu bisa laporkan oknum yang menghubungi jika terbukti dari sumber yang tidak terpercaya via fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Di DANA Protection, sudah disediakan tombol report yang akan langsung mengarahkanmu ke layanan dari Komdigi. 

    Selain itu, kamu juga bisa mengirim laporan ke email help@dana.id atau call center DANA 1500 445 dan social media resmi DANA Indonesia. Jangan lupa juga untuk langsung block dan report nomor atau social media palsu yang menghubungi sesegera mungkin.

  • Google Beri Peringatan ke Pengguna Android, Jangan Sampai Menyesal

    Google Beri Peringatan ke Pengguna Android, Jangan Sampai Menyesal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peringatan yang sering muncul di layar pengguna Android dari Google bukanlah hal sepele. Peringatan ini muncul saat pengguna mengakses konten berbahaya yang mengandung malware atau upaya phishing.

    “Anda akan melihat peringatan jika konten yang ingin Anda lihat berbahaya atau menipu. Situs-situs ini sering disebut situs ‘phising’ atau ‘malware’,” kata Google, dikutip Sabtu (15/2/2025).

    Menurut Google, jika sebuah situs terdeteksi berbahaya atau menipu, sistem akan menampilkan peringatan kepada pengguna. Situs semacam ini biasanya digunakan oleh pelaku kejahatan siber untuk mencuri informasi pribadi korban, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk penipuan atau dijual ke pihak lain.

    Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk selalu memperhatikan peringatan dari Google. Sistem ini bekerja secara otomatis dengan fitur deteksi phishing dan malware yang aktif secara default.

    Setidaknya ada lima peringatan yang kerap diabaikan oleh pengguna Android terkait hal tersebut. Berikut informasinya, dirangkum dari The Sun, dikutip Sabtu (15/2/2025):

    1. “The site ahead contains malware”

    Website yang Anda kunjungi mungkin akan menginstall software berbahaya alias malware ke komputer

    2. “Deceptive site ahead”

    Website yang Anda kunjungi kemungkinan besar adalah phishing

    3. “Suspicious site”

    Website yang Anda kunjungi mencurigakan dan kemungkinan berbahaya

    4. “The site ahead contains harmful programs”

    Website yang Anda kunjungi mungkin akan menjebak Anda menginstall program yang bisa menyebabkan masalah ketika menggunakan internet

    5. “This page is trying to load scripts from unauthenticated sources”

    Website yang Anda kunjungi berbahaya.

    Aplikasi di luar Play Store

    Peringatan lain dari Google adalah soal menginstal aplikasi dari luar Play Store yang biasanya berbentuk file apk atau sideloading. Tidak seperti iPhone, Google memang sudah lama mengizinkan aplikasi diunduh dan diinstal di luar toko resmi.

    Namun, CEO Google Sundar Pichai memperingatkan para pengguna HP Android untuk tidak melakukan sideloading di perangkat mereka.

    Pembahasan soal sideloading sudah lama menjadi kontroversi. Kubu terpecah menjadi dua, di satu sisi banyak yang menyatakan sideloading memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi pengguna untuk bebas mengakses aplikasi buatan pengembang yang tak tersedia secara resmi.

    Namun, di sisi yang lain menilai sideloading berisiko mendatangkan bahaya. Sebab, aplikasi yang tersedia di toko aplikasi resmi sudah melalui proses penyaringan, sehingga lebih aman.

    Pichai memberikan peringatan ke semua pengguna HP Android bahwa aplikasi sideloading memiliki risiko yang tinggi karena rentan terinfeksi malware.

    Peringatan tersebut sejalan dengan alasan Apple tak mau memberikan izin sideloading. Apple juga menjadikan pernyataan Google sebagai ‘senjata’, dan menyatakan Google saja tahu seberapa besar potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi sideloading.

    Debat soal sideloading bertumpu pada satu hal, yakni bagaimana menciptakan keseimbangan antara kebebasan pengguna dan keamanan pengguna.

    Meski sideloading berisiko mendatangkan virus bahaya, tetapi mekanisme itu dianggap memberikan kebebasan akses bagi pengguna ke semua aplikasi. Selain itu, sideloading juga mengizinkan pengguna untuk mengakses aplikasi beta yang belum resmi.

    Poin tambahan lainnya, sideloading juga turut mendukung para developer aplikasi independen yang tak mau terikat pada sistem aplikasi resmi di Google Play Store atau Apple App Store.

    (luc/luc)

  • Polisi ajak pelajar bijak gunakan media sosial

    Polisi ajak pelajar bijak gunakan media sosial

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengajak pelajar untuk bijak menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari sebagai upaya mencegah terjadinya kejahatan siber.

    “Kami minta kepada adik-adik agar jangan sampai terjerat dalam permasalahan hukum,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Kelapa Gading AKP Kiki Tanlim saat mengunjungi sejumlah sekolah di Jakarta, Jumat

    Polsek Kelapa Gading mengunjungi sejumlah sekolah di Kecamatan Kelapa Gading antara lain SMA Don Bosco, SMK Yayasan Kasih Ananda dan SMK 5 Penabur.

    Kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian Kepolisian untuk memberikan dukungan kepada pelajar. “Kami berharap para pelajar ini dapat menjadi anak yang sukses di masa mendatang,” kata dia.

    Ia meminta pelajar agar fokus belajar dan melakukan interaksi sosial dengan baik agar semakin siap menghadapi tantangan zaman.

    “Jangan korbankan masa depan karena melakukan aksi yang berdampak hukum seperti terlibat narkoba serta jauhi aksi ‘bullying’,” kata dia.

    Selain mengunjungi pelajar, Kanit Reskrim dan jajaran memberikan coklat dan bingkisan sebagai bentuk ungkapan dukungan kepada pelajar.

    Sebelumnya, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra juga meminta agar pelajar di Jakarta Utara jangan sampai menjadi korban aksi pidana sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan lainnya.

    Selain itu, jangan sampai terlibat aksi atau menjadi pelaku “love scamming” atau kejahatan siber lainnya.

    “Masa depan para pelajar masih panjang dan kerjakan hal yang positif untuk meraih masa depan gemilang,” kata lulusan Akademi Kepolisian tahun 2010 ini.

    Seto menjelaskan berdasarkan usia, aksi kejahatan siber ini menyasar orang yang berumur 13-18 tahun dan hampir 99,16 persen orang dalam usia tersebut terhubung ke internet. Selanjutnya, kelompok usia 19-36 tahun memiliki penetrasi internet sebesar 87,3 persen.

    Menurut dia, karakter dari kejahatan siber ini tanpa batas dan dapat dilakukan oleh siapapun dan mereka biasanya memiliki pemimpin dan terstruktur. “Kejahatan ini juga tidak memiliki pola,” kata dia

    Dia menambahkan, ada beragam ancaman bentuk pidana siber seperti ransomware atau perangkat perusak yang diciptakan untuk merusak sistem komputer, pencurian data dan penyamaran dengan teknik “social engineering”.

    Kemudian “crypto hijacking”, kejahatan pencurian intelektual properti hingga hoaks dan ujaran kebencian.

    “Aksi kejahatan di dunia siber berupa penipuan kartu kredit, hack, email phising, fitnah, pornografi dan lainnya,” kata Seto.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Risiko Investasi Kripto yang Wajib Diketahui, Apa Saja?

    5 Risiko Investasi Kripto yang Wajib Diketahui, Apa Saja?

    Investasi Kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat. Pada 2024, jumlah pengguna kripto di Indonesia mencapai 22,9 juta akun di semua platform, dengan total transaksi mencapai Rp650,6 triliun. Angka tersebut meningkat 335,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Adapun aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi di Indonesia, di antaranya Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE), Pepe (PEPE), dan XRP (XRP).

    Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi menjelaskan bahwa tren investasi ini mencerminkan makin luasnya penggunaan aset kripto oleh masyarakat dan posisi strategis Indonesia dalam ekosistem keuangan digital global.

    Menurut Hasan, aset kripto kini bukan hanya sekadar komoditas, melainkan telah berkembang menjadi instrumen keuangan yang lebih kompleks.

    Aset ini memiliki potensi besar untuk mendukung inovasi teknologi dan model bisnis baru yang dapat memperkuat sektor keuangan dan perekonomian nasional di masa depan.

    Namun, OJK juga mewanti-wanti bahwa investasi dalam aset kripto memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dan memahami berbagai risiko yang terlibat sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam kripto.

    Berikut beberapa risiko investasi kripto yang wajib diketahui agar dapat meminimalkan kemungkinan kerugian.

    1. Risiko fluktuatif

    Ilustrasi investasi kripto atau crypto (unsplash.com/Kanchanara)

    Harga aset kripto sangat mudah bergerak naik atau turun dengan cepat dan sering tidak dapat diprediksi. Volatilitas ini dapat menyebabkan perubahan nilai yang signifikan dalam waktu singkat, sehingga investor harus siap menghadapi kemungkinan kehilangan uang dalam jumlah besar.

    Ketidakpastian harga ini sering kali dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti regulasi baru, adopsi pasar, atau tren global.

    2. Risiko kejahatan siber dan penipuan

    Aset kripto sangat rentan terhadap ancaman kejahatan siber seperti peretasan dan skema phishing yang dapat mengakibatkan pencurian aset. Selain itu, beberapa platform atau koin kripto yang menawarkan imbal hasil tinggi bisa menjadi sasaran skema penipuan seperti “pump and dump”.

    Skema ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor yang tidak waspada, sehingga penting untuk selalu berhati-hati dalam memilih platform atau aset kripto.

    3. Risiko pasar

    Ilustrasi investasi kripto atau crypto (unsplash.com/Art Rachen)

    Pasar kripto sangat dipengaruhi oleh sentimen investor dan perubahan berita global, baik itu terkait ekonomi, politik, atau regulasi. Sentimen pasar yang berubah-ubah ini dapat menyebabkan harga aset kripto berfluktuasi secara tajam, bahkan dalam waktu yang sangat singkat.

    Keputusan investasi sering kali dipengaruhi oleh rumor atau kebijakan pemerintah yang memengaruhi dunia kripto, membuat pasar ini lebih sensitif terhadap berbagai faktor eksternal.

    4. Risiko likuiditas

    Tidak semua aset kripto memiliki likuiditas yang tinggi, yang berarti beberapa koin atau token mungkin sulit untuk dijual kembali ketika Anda membutuhkan uang tunai dengan cepat. Hal ini dapat menjadi masalah besar jika Anda memutuskan untuk keluar dari investasi kripto dan membutuhkan dana tunai dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

    Aset yang tidak likuid dapat menghambat kemampuan Anda untuk mengakses uang yang telah Anda investasikan jika pasar mengalami penurunan atau kekurangan pembeli.

    5. Risiko dalam segi kehalalan

    Transaksi aset digital diprediksi kembali marak. (dok. Nanovest)

    Faktor risiko lain dari investasi kripto yang sering diperdebatkan adalah dari sisi kesesuaian dalam ajaran Islam. Beberapa ulama berpendapat bahwa trading kripto bisa dianggap halal jika dilakukan dengan transparansi dan kejelasan.

    Ini termasuk pemahaman tentang risiko yang terlibat, serta memastikan bahwa transaksi dilakukan secara jujur tanpa manipulasi.

    Trading kripto juga dianggap halal jika memberikan manfaat ekonomi bagi individu dan masyarakat secara umum, misalnya jika keuntungan yang diperoleh digunakan untuk kebaikan dan meningkatkan kesejahteraan.

    Namun, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa trading kripto dikategorikan haram. Salah satu alasan utama adalah sifatnya yang spekulatif. Fluktuasi harga yang cepat dan tak terduga membuat trading kripto sering dianggap sebagai bentuk perjudian.

    Beberapa ulama juga berpendapat bahwa aset kripto tidak memiliki nilai intrinsik karena tidak didukung oleh aset fisik atau pemerintah. Hal ini menimbulkan ketidakpastian dan dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.

    Di sisi lain, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa penggunaan Cryptocurrency”>Cryptocurrency sebagai mata uang hukumnya haram. Hal ini karena adanya unsur gharar (ketidakpastian) dan dharar (kerugian) dalam transaksi kripto, serta bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

    Selain itu, volatilitas yang ekstrem pada nilai mata uang kripto dianggap dapat merugikan salah satu pihak dalam transaksi, sehingga tidak sesuai dengan prinsip keadilan dalam Islam.

  • Tetangga RI Perang Melawan Rusia, Kelompok Penipu Bisa Tumbang

    Tetangga RI Perang Melawan Rusia, Kelompok Penipu Bisa Tumbang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Australia bersama Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengungkap jaringan peretas asal Rusia. Sebuah layanan hosting dan administrator ketahuan membantu kelompok ransomware LockBit. Selama ini, LockBit kerap dikaitkan dengan Rusia, meski tidak secara terang-terangan menyebut hubungan dengan negara mana pun.

    Ketiga negara itu memberikan sanksi kepada Zservers, penyedia layanan hosting yang ditemukan memasok infrastruktur serangan penting untuk LockBit, dikutip dari Bleeping Computer, Rabu (12/2/2025).

    Selain itu, ada dua administrator utama berwarga negara Rusia bernama Alexander Igorevich Mishin dan Aleksandr Sergeyevich Bolshakov yang masuk dalam laporan. Keduanya dituduh berperan dalam mengarahkan transaksi mata uang virtual dan mendukung serangan kelompok.

    Tahun 2022, otoritas Kanada menemukan laptop dengan mesin virtual yang terhubung ke alamat IP subsewa Zservers. Perangkat itu mengoperasikan panel kontrol LockBit selama penggerebekan.

    Pada tahun yang sama, peretas Rusia mendapatkan alamat IP Zservers untuk server chat saat melakukan aktivitas rasomware. Setahun kemudian, layanan hosting itu disebutkan menyediakan infrastruktur termasuk alamat IP Rusia yang berafiliasi pada LockBit.

    Ternyata terungkap pula Zservers digunakan pula oleh sejumlah pelaku ransomware dan hacker. Tujuannya untuk menyerang infrastruktur pemerintah secara global.

    “Pelaku ransomware dan penjahat siber lain mengandalkan penyedia layanan jaringan pihak ketiga seperti Zservers mengaktifkan serangan pada infrastruktur penting AS dan internasional,” jelasl Pt Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Bradley T.Smith.

    Pemerintah Inggris mengatakan penyedia seperti Zservers menawarkan perlindungan bagi para hackers. Termasuk mengaburkan lokasi mereka.

    “Penyedia BPH seperti Zservers, melindungi dan memungkinkan adanya kejahatan siber, menawarkan sejumlah alat yang bisa dibeli untuk menutupi lokasi, identitas dan aktivitas mereka. Menargetkan penyedia bisa mengganggu ratusan hingga ribuan pelaku,” kata pihak pemerintah.

    (fab/fab)

  • Polsek Kelapa Gading ajak pelajar waspadai kejahatan siber

    Polsek Kelapa Gading ajak pelajar waspadai kejahatan siber

    Jakarta (ANTARA) – Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra mengajak pelajar di Jakarta Utara untuk mewaspadai aksi kejahatan siber yang menjadikan remaja sebagai target utama.

    “Fenomena kejahatan siber bagi kalangan remaja yaitu love scamming,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, love scamming adalah penipuan berkedok asmara dengan menggunakan akun palsu dan mengganggu seseorang di sosial medial tersebut hingga terjebak dalam hubungan tersebut,

    “Korban akan dimanfaatkan oleh pelaku ini,” kata dia.

    Seto meminta agar pelajar di Jakarta Utara jangan sampai menjadi korban aksi pidana ini, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan lainnya. Selain itu, jangan juga sampai terlibat aksi atau menjadi pelaku love scamming atau kejahatan siber lainnya.

    “Masa depan para pelajar masih panjang dan kerjakan hal yang positif untuk meraih masa depan gemilang,” kata lulusan Akademi Kepolisian tahun 2010 ini.

    Seto menjelaskan berdasarkan usia, aksi kejahatan siber ini menyasar orang yang berumur dari 13 tahun hingga 18 tahun dan hampir 99,16 persen orang dalam usia tersebut terhubung ke internet. Selanjutnya, kelompok usia 19-36 tahun memiliki penetrasi internet sebesar 87,3 persen.

    Menurut dia, karakter dari kejahatan siber ini tanpa batas dan dapat dilakukan oleh siapapun dan mereka biasanya memiliki pemimpin dan terstruktur.

    “Kejahatan ini juga tidak memiliki pola,” kata dia

    Dia menambahkan, ada beragam ancaman bentuk pidana siber seperti ransomware atau perangkat perusak yang diciptakan untuk merusak sistem komputer, pencurian data, penyamaran dengan teknik social engineering. Kemudian crypto hijacking, kejahatan pencurian intelektual properti hingga hoaks dan ujaran kebencian.

    “Aksi kejahatan di dunia siber berupa penipuan kartu kredit, hack, email phising, fitnah, pornografi dan lainnya,” kata Seto.

    Ia menegaskan pihak kepolisian bekerja sama dengan pihak meta (platform media sosial) untuk melakukan pelacakan akun-akun pelaku kejahatan siber melalui telepon akun yang didaftarkan.

    “Segala aktivitas di sosial media akan meninggalkan jejak dan kami akan melakukan pengungkapan kasus kejahatan dari sana,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • HP Dibajak Hacker Curi Identitas-Rekening, Segera Lakukan Ini!

    HP Dibajak Hacker Curi Identitas-Rekening, Segera Lakukan Ini!

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada ciri-ciri yang bisa dikenali ketika HP disadap atau dibajak oknum penjahat siber. Jika dibiarkan, dampaknya bisa berbahaya. Mulai dari pencurian identitas, hingga pembobolan rekening.

    Untuk itu, penting bagi Anda mengenali gejala-gejala ponsel yang telah diretas agar dapat mengambil tindakan pencegahan. Berikut tanda HP disadap dan dibajak, cara mencegah, hingga tindakan yang perlu dilakukan jika telanjur menjadi korban, dikutip dari berbagai sumber:

    Tanda HP Dibajak atau Disadap

    Baterai Bermasalah

    Salah satu tanda HP disadap adalah baterai yang tiba-tiba bermasalah. Anda perlu curiga jika tiba-tiba baterai terkuras habis dengan cepat.

    Sebenarnya masa pakai baterai ponsel dipastikan akan berkurang sesuai dengan pemakaian. Namun malware atau aplikasi mata-mata yang menyusup juga bisa menggunakan sumber daya yang banyak dengan tujuan melakukan pengiriman informasi ke server kriminal.

    HP Lelet

    Kemungkinan lain adalah performa smartphone menjadi melambat dan aplikasi sulit untuk diakses. Sejumlah aplikasi juga akan ditemukan berjalan meski sudah ditutup atau ponsel restart berulang kali.

    Jika HP disadap, malware yang masuk ke dalam perangkat akan membebani sumber daya ponsel. Salah satu kemungkinannya akan membuat bentrok dengan aplikasi lain.

    Penggunaan Data Tinggi

    Selain baterai, para hacker juga akan menguras data korbannya. Mereka baru menyadarinya saat tagihan atau penggunaan data internet melambung tinggi.

    Hal ini berasal dari malware atau aplikasi mata-mata yang terus berjalan. Semua sistem itu akan terus menerus mengirimkan informasi kembali ke server milik pelaku.

    Telepon atau SMS Aneh

    Anda juga patut waspada jika menemukan adanya panggilan atau SMS ke nomor yang tidak dikenal atau misterius. Anda dapat memeriksa tagihan telepon untuk mencari tahu apakah ada biaya yang tidak dikenali dari penggunaan tersebut.

    Iklan Pop-up

    Sebagai catatan, tidak semua iklan pop-up merujuk pada HP yang diretas. Namun pengguna tetap perlu berhati-hati jika terjadi di perangkatnya.

    Karena iklan pop-up bisa diartikan HP disusupi adware, yakni salah satu jenis malware yang memanen klik dan uang korbannya.

    Cara Mencegah HP Disadap atau Dibajak

    Hanya Mengunduh Aplikasi Terpercaya

    Menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya dapat membuka celah keamanan dan membuat ponsel Anda rentan terhadap peretasan atau penyebaran malware. Oleh karena itu, sangat penting untuk hanya mengunduh aplikasi dari toko aplikasi resmi seperti Google Play Store, App Store, atau Samsung Galaxy Store.

    Selain itu, pastikan untuk mengecek keaslian aplikasi dengan membandingkannya dengan situs web resmi pengembang untuk memastikan bahwa aplikasi yang Anda unduh adalah versi asli dan bukan aplikasi palsu yang berpotensi berbahaya.

    Gunakan Aplikasi Anti-Malware

    Malware dapat menyusup ke dalam ponsel Anda melalui berbagai cara, seperti pengunduhan aplikasi dari sumber yang tidak aman atau melalui celah keamanan lainnya.

    Menginstal dan menggunakan aplikasi anti-malware dan antivirus yang terpercaya dapat membantu mendeteksi dan menghapus malware yang mungkin telah terinstal di ponsel Anda. Lakukan pemindaian secara rutin untuk memastikan keamanan ponsel Anda.

    Cek Pakai Kode MMI

    Kode Man-Machine Interface (MMI) adalah kode rahasia yang dapat digunakan untuk mengecek apakah ada fitur pengalihan panggilan atau perekaman yang aktif di ponsel Anda.

    Kode ini dapat bervariasi tergantung pada jaringan yang Anda gunakan, tetapi umumnya menggunakan kode seperti ##002#, *72, *73, atau *#21#.

    Dengan menelepon kode ini, Anda dapat melihat informasi tentang pengalihan panggilan atau perekaman yang mungkin telah diaktifkan secara diam-diam oleh pihak lain.

    Aktifkan Verifikasi 2 Langkah

    Verifikasi 2 langkah adalah fitur keamanan tambahan yang membutuhkan dua faktor autentikasi untuk masuk ke akun atau aplikasi Anda. Dengan mengaktifkan verifikasi 2 langkah, Anda dapat mencegah peretas untuk mengakses akun atau aplikasi Anda meskipun mereka berhasil mendapatkan kata sandi Anda.

    Verifikasi 2 langkah biasanya menggunakan kombinasi kata sandi dan kode satu kali yang dikirimkan ke ponsel Anda atau aplikasi autentikator.

    Matikan GPS Location

    Fitur GPS Location dapat membocorkan lokasi Anda secara real-time kepada orang lain tanpa sepengetahuan Anda. Untuk mencegah hal ini, Anda dapat menonaktifkan fitur GPS Location di pengaturan ponsel Anda.

    Selain itu, pastikan untuk tidak membagikan lokasi secara langsung kepada orang lain melalui aplikasi seperti WhatsApp atau aplikasi lainnya yang memiliki fitur berbagi lokasi.

    Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat mengurangi risiko ponsel Anda disadap atau dipantau oleh pihak lain.

    Namun, tetap waspada dan segera lakukan penanganan jika Anda menemukan tanda-tanda bahwa ponsel Anda telah disadap atau dipantau secara ilegal.

    Tindakan Setelah HP Dibajak atau Disadap

    Hapus Aplikasi Tidak Dikenal

    Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memeriksa apakah ada aplikasi yang tidak dikenal di dalam ponsel. Jika ada, hapus aplikasi mencurigakan itu.

    Para pelaku dapat memasang aplikasi yang tidak berbahaya. Namun di dalamnya, mereka telah menyematkan malware yang bisa membahayakan perangkat.

    Reset Pabrik

    Reset pabrik atau factory reset bisa jadi jawaban untuk mengamankan perangkat. Pemulihan perangkat keseluruhan dapat menghapus sebagian besar malware.

    Tapi perlu diingat cara ini akan menghapus semua data yang tersimpan dalam ponsel. Jadi buat backup seluruh data penting sebelum melakukan reset pabrik.

    Reset Password

    Selain reset pabrik, Anda juga perlu mengatur ulang password untuk mengakses ponsel. Selain itu ubah semua password yang digunakan pada akun yang terhubung dengan ponsel.

    Termasuk ganti semua password akun media sosial, perbankan, hingga apapun. Buat password yang kuat agar tak mudah dibobol oleh pelaku kejahatan siber.

    Informasikan ke Rekan dan Kerabat

    Langkah lain yang perlu Anda lakukan adalah menginformasikan semua kenalan jika perangkat dibajak pihak tidak bertanggung jawab. Peringatan ini agar mereka tak berinteraksi dengan pesan yang dibuat seolah-olah berasal dari Anda.

    Informasikan ke Penyedia Layanan

    Terakhir adalah hubungi penyedia layanan provider ponsel yang digunakan. Jadi perusahaan operator dapat menghentikan aktivitas tidak sah, memulihkan nomor telepon dan mengamankan akun Anda.

    (fab/fab)

  • Tanda Kehancuran Elon Musk Makin Terlihat, Ini Bukti Terbaru

    Tanda Kehancuran Elon Musk Makin Terlihat, Ini Bukti Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder Elon Musk mendapat keuntungan besar gara-gara mendukung kampanye Presiden AS Donald Trump. Saat ini, ia mengepalai Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan memiliki kekuasaan untuk merombak struktur pemerintahan agar lebih ramping.

    Ia juga memasukkan orang-orang dekatnya ke Gedung Putih, serta mengganti orang-orang lama. Tak cuma itu, DOGE juga berhasil meminta akses informasi sensitif negara, termasuk data pribadi jutaan masyarakat AS.

    Kendati demikian, tanda kehancuran Musk tampak lewat tekanan bertubi-tubi pada platform X miliknya. Platform tersebut menjadi salah satu tool penting dalam memenangkan Trump.

    Pekan lalu, kejaksaan Prancis mengatakan pihaknya membuka penyelidikan terhadap X atas dugaan bias algoritma. Hal ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum AI Summit di Paris yang mengundang beberapa pemimpin negara dunia seperti Wakil Presiden AS JD Vance dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

    Para eksekutif Google, Microsoft, dan raksasa teknologi lainnya juga dijadwalkan hadir dalam ajang besar di industri teknologi tersebut.

    Kantor kejaksaan di Paris mengatakan investigasi terhadap X dilakukan setelah menerima laporan dari regulator pada Januari lalu. Otoritas menilai bias algoritma pada X telah mendistorsi pengoperasian sistem pemrosesan data otomatis.

    X tidak merespons permintaan komentar.

    Investigasi di Prancis menandai daftar panjang kekhawatiran global terhadap kekuatan X. Secara pribadi, Musk telah menggunakan X untuk mendukung partai-partai sayap kanan dan gerakan-gerakan di berbagai negara termasuk Jerman dan Inggris, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang campur tangan asing yang tidak semestinya.

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan Jerman menyatakan akan mengambil tindakan keras kepada platform X milik Elon Musk. Mereka menyebut perkembangan di platform media sosial itu makin tak karuan.

    Musk dituduh mencampuri urusan politik Eropa, dengan intervensinya sejak September 2024, termasuk seruan agar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer diganti.

    Musk juga melabeli Kanselir Jerman Olaf Scholz sebagai “orang bodoh yang tidak kompeten” dan mendesak pemungutan suara alternatif untuk Jerman yang beraliran sayap kanan.

    Anggota parlemen Perancis yang berhaluan tengah, Eric Bothorel, mengatakan bahwa ia telah menulis surat kepada unit kejahatan siber J3 di kantor kejaksaan Paris dengan kekhawatirannya bahwa X menggunakan algoritma yang bias, menurut laporan Franceinfo.

    “Jaksa dan asisten khusus dari unit kejahatan siber global sedang menganalisisnya dan melakukan pemeriksaan teknis awal,” kata kantor kejaksaan Paris melalui email kepada Reuters.

    “Saya mengirim surat ke kantor kejaksaan siber J3 mengenai hal ini pada 12 Januari,” tulis Bothorel di X.

    Sebagai informasi, Unit J3 dari kantor kejaksaan Paris tahun lalu memimpin penyelidikan terhadap bos Telegram Pavel Durov, yang ditangkap setelah mendarat di bandara Paris.

    Durov, yang dibebaskan dengan jaminan, membantah klaim tersebut, namun Telegram mengatakan pihaknya bekerja sama lebih erat dengan polisi untuk menghapus konten ilegal.

    Unit J3 telah menunjukkan kesediaan untuk menggunakan undang-undang baru dan agresif untuk menargetkan pemilik platform besar.

    Sebelumnya, X diblokir selama lebih dari sebulan di Brasil pada 2024 karena gagal menghentikan penyebaran informasi yang salah, sebelum akhirnya mematuhi perintah Mahkamah Agung yang mengizinkan jaringan tersebut dibangun kembali.

    Pengguna Ramai Tinggalkan X

    Pasca kemenangan Trump, X juga mengalami penurunan drastis pada basis pengguna aktifnya. Similarweb mengatakan 115.000 pengunjung web berbasis AS menonaktifkan akun X mereka pada 6 November 2024 lalu. Ini merupakan angka penurunan terbesar dalam satu hari sejak Elon Musk mengambil alih platform tersebut pada Oktober 2022.

    Banyak yang memilih beralih ke layanan pesaing X seperti Bluesky, Mastodon, hingga Threads. BlueSky merupakan aplikasi yang memiliki kaitan dengan pendiri Twitter, Jack Dorsey. Sementara Threads adalah aplikasi milik raksasa teknologi Meta, yang dari segi tampilan mirip dengan X.

    Dalam sebuah laporan, Bluesky memperkecil ketertinggalan dari Threads. Mashable menyebutkan BlueSky menambah 3,5 juta pengguna aktif harian beberapa dalam masa pemilu AS.

    Jumlah itu memperkecil ketertinggalan BlueSky menjadi hanya 1,5 kali lipat dari Threads. Basis pengguna BlueSky mengalami peningkatan signifikan selama pemilu Amerika Serikat (AS) 5 November 2024 lalu. Data Similarweb yang dikutip Financial Times menyebutkan peningkatan sejak saat itu mencapai 300%.

    Sementara itu, Mastodon mengatakan bahwa unduhan aplikasi resminya naik 47% di iOS. Sementara di Android naik 17%. Dengan demikian total pendaftaran bulanan naik sekitar 27% menjadi 90.000, dalam periode pemilu AS.

    (fab/fab)

  • Gawat! Model AI DeepSeek R1 Ternyata Rentan Sebar Info Berbahaya

    Gawat! Model AI DeepSeek R1 Ternyata Rentan Sebar Info Berbahaya

    Bisnis.com, JAKARTA – Risiko keamanan DeepSeek R1 terkait penyebaran informasi sensitif dan berbahaya tengah menjadi sorotan, di samping prestasinya akan performa apik yang kini mengguncang lanskap kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) global.

    Kelemahan dari model AI besutan pengembang asal China itu terungkap dalam riset Cisco melalui Robust Intelligence, bersama para akademisi University of Pennsylvania yang dipublikasikan akhir Januari 2025.

    Riset tersebut membuktikan, model DeepSeek R1 memberikan tingkat jawaban 100% atas uji perintah-perintah (prompt) berisi isu-isu sensitif, alias sama sekali gagal membendung pemblokiran penyebaran informasi sensitif terkait.

    “Selama pengembangan, konon DeepSeek R1 dilatih dengan anggaran paling murah, ketimbang penyedia model AI populer lainnya. Namun, sepertinya ada harga yang harus dibayar akibat hal itu, yakni risiko keamanan dan keselamatan,” ungkap perwakilan peneliti Robust Intelligence, Paul Kassianik dan Amin Karbasi dalam laporannya, dikutip Sabtu (8/2/2025).

    Riset Robust Intelligence bersama University of Pennsylvania ini menggunakan metode jailbreaking algoritmik yang memberikan sekitar 50 perintah acak dari kumpulan data HarmBench benchmark, kepada enam model AI populer.

    Data HarmBench benchmark mampu mengungkap sekitar 400 perilaku berbahaya AI dalam memberikan informasi sensitif pada beberapa kategori, antara lain kejahatan siber, kimia dan biologi berbahaya, misinformasi, aktivitas ilegal, perundungan, dan bahaya umum lain-lain.

    Hasilnya, DeepSeek R1 benar-benar gagal membendung segala isu sensitif terkait. Tingkat keberhasilannya memberikan jawaban atas serangan pengujian yang diukur dari attack success rate (ASR) mencapai 100% di semua kategori isu sensitif.

    Selain DeepSeek R1, model paling parah di peringkat ke-2 adalah Llama 3.1 405B dengan tingkat ASR total 96%. Hal ini karena model terbaru besutan Llama itu hanya mampu membendung info-info terkait kategori perundungan dan aktivitas ilegal, tetapi kategori lainnya masih bisa bobol.

    Sementara itu, GPT 4o menduduki peringkat ke-3 terparah dengan tingkat ASR total 86%, sebab masih bobol 100% terkait kategori kimia dan biologi berbahaya, kejahatan siber, dan aktivitas ilegal. 

    Adapun, Gemini 1.5 Pro cukup baik karena memiliki tingkat ASR 64% atas semua isu sensitif tersebit. Sisanya, Claude 3.5 Sonnet terbilang impresif dengan ASR hanya 36%, dan OpenAI o1 menjadi yang terbaik dengan hanya 26%. 

    “Hasil dari DeepSeek R1 begitu kontras dengan model AI populer seperti OpenAI o1 yang setidaknya bisa memblokir mayoritas serangan dari semua kategori dalam tingkatan tertentu,” ungkap laporan Cisco tersebut. 

    Namun, pada akhirnya, riset juga mengakui DeepSeek R1 memiliki kemampuan penalaran tingkat tinggi dengan metode pelatihan yang hemat biaya. Bahkan, kinerjanya mampu menyaingi model canggih seperti OpenAI o1 sehingga tak heran apabila model ini begitu menarik perhatian para pegiat AI internasional.

    Senada, CEO Anthropic Dario Amodei pun menyoroti keamanan DeepSeek R1 setelah melakukan uji keamanan model AI atas informasi soal senjata biologis.

    Dilansir dari Techcrunch, Dario menjelaskan DeepSeek R1 menjadi yang terburuk ketimbang model-model AI lain dalam hal membendung informasi soal senjata biologis berbahaya, termasuk kaitannya dengan data-data sensitif suatu negara. 

    Namun, Dario mengakui bahwa ekosistem DeepSeek berisi para pengembang berbakat yang tergolong berhasil, sebab sudah bisa menyaingi perusahaan AI global ternama dalam waktu singkat dan dana pengembangan rendah.

    Tak heran, kini beberapa negara telah memblokir model-model AI besutan DeepSeek akibat khawatir dengan risiko keamanan nasional. Setelah Amerika Serikat, Italia, Irlandia, dan Korea Selatan, baru-baru ini Australia juga ikut-ikutan memblokir DeepSeek.