Kasus: kejahatan siber

  • Daftar HP yang Sudah Mendukung eSIM di Indonesia Tahun 2025

    Daftar HP yang Sudah Mendukung eSIM di Indonesia Tahun 2025

    JABAR EKSPRES – Teknologi terus berkembang, dan tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi dunia telekomunikasi di Indonesia. Salah satu inovasi paling menonjol adalah eSIM (embedded SIM) — sebuah teknologi pengganti kartu SIM fisik yang kini mulai banyak digunakan pada berbagai merek smartphone ternama.

    Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong adopsi eSIM sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan digital nasional. Teknologi ini diyakini mampu mengurangi risiko kejahatan siber seperti pencurian data, pemalsuan identitas, hingga pembajakan nomor telepon (SIM swapping).

    Lantas, smartphone apa saja yang sudah mendukung eSIM di Indonesia pada tahun 2025? Simak daftar lengkapnya berikut ini.

    eSIM (Embedded Subscriber Identity Module) adalah chip kecil yang tertanam langsung di dalam ponsel. Berbeda dengan SIM konvensional, pengguna tidak perlu memasukkan kartu fisik saat ingin berganti operator. Cukup dengan memindai QR code atau mengaktifkannya lewat aplikasi operator, nomor Anda langsung aktif.

    Keunggulan eSIM:

    Tidak perlu repot ganti kartu fisik.Bisa menggunakan dua nomor sekaligus (dual SIM) meski hanya ada satu slot fisik.Lebih aman karena data disimpan secara terenkripsi.Cocok untuk pelaku bisnis, traveler, dan pengguna aktif teknologi digital.

    Baca Artikel Lainnya : Begini Cara Cek HP Kamu Mendukung eSIM atau Tidak

    Berikut ini daftar lengkap HP yang mendukung teknologi eSIM di Indonesia, berdasarkan informasi resmi dari operator dan produsen hingga Juli 2024:

    Apple iPhone

    Apple menjadi merek pertama yang memperkenalkan eSIM sejak iPhone XS. Hingga 2025, hampir semua lini iPhone terbaru sudah mendukung eSIM:

    iPhone 16 Series: iPhone 16, 16 Plus, 16 Pro, 16 Pro Max, dan 16e.iPhone 15 Series: iPhone 15, 15 Plus, 15 Pro, 15 Pro Max.iPhone 14 Series: iPhone 14, 14 Plus, 14 Pro, 14 Pro Max.Model Sebelumnya: iPhone 13 (Mini, Pro, Pro Max), iPhone 12, iPhone 11, iPhone XS, XR, SE 2020 dan SE 2022.Samsung

    Samsung menyematkan fitur eSIM pada produk-produk andalannya di kelas premium:

    Galaxy S Series: S21, S22, S23, S24, hingga seri terbaru S25.Galaxy Z Fold & Flip: Z Fold 2, 3, 4, 5 dan Z Flip 3, 4, 5 (semua versi 5G).Galaxy Note Series: Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra.

  • Hati-hati Dapat Missed Call dari Nomor Ini, Jangan Telepon Balik!

    Hati-hati Dapat Missed Call dari Nomor Ini, Jangan Telepon Balik!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sering dapat telepon dari nomor tidak jelas? Kalau bisa, jangan diangkat atau ditelpon balik, karena hal ini bisa saja modus penipuan wangiri.

    Penipuan wangiri membuat orang penasaran untuk menelepon kembali panggilan tak terjawab dari nomor luar negeri yang tidak dikenal. Penipuan tersebut sudah ada sejak lama dan pertama kali muncul di Jepang sekitar tahun 2000 silam.

    Melansir situs resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (dulunya Kementerian Komunikasi dan Informatika), kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia pada 2016.

    Saat itu beberapa pelanggan operator seluler kerap menerima panggilan telepon dari luar negeri dengan kode area atau +77.

    Komdigi pun menjelaskan, jika seseorang menelepon kembali nomor asing, pulsa dapat tersedot karena itu merupakan panggilan internasional. Jika nomor tersebut adalah layanan premium, korbannya mungkin akan dikenakan biaya tambahan, yang sebagian besar masuk ke kantong penipu.

    Bukan hanya itu, kerugian selain hilangnya uang dalam bentuk pulsa, korban juga kehilangan data atau nomor telepon disebarkan ke organisasi kejahatan siber.

    Komdigi menyarankan untuk memeriksa awalan nomor dari panggilan tak terjawab. Jika berasal dari luar negeri, periksa kembali apakah nomor tersebut dikenal atau tidak. Jika tidak, sebaiknya jangan menelepon kembali.

    Diketahui, Setiap negara memiliki kode nomor yang berbeda. Misalnya, kode Indonesia adalah +62, Kongo +24, dan India +91.

    Meskipun penipuan ini bukan hal baru, peringatan tersebut masih relevan. Jangan sembarangan menerima telepon atau menelepon balik nomor yang tidak dikenal. Jika penasaran, kamu dapat mencari informasi nomor asing itu di mesin pencari.

    Semoga informasi ini membantu dan kita semua terhindar dari jeratan penipu tukang kuras rekening!

    (tps/tps)

  • 7
                    
                        Pilu Warga Bekasi: Dipekerjakan Jadi Scammer di Kamboja, Berujung Tewas Disiksa
                        Megapolitan

    7 Pilu Warga Bekasi: Dipekerjakan Jadi Scammer di Kamboja, Berujung Tewas Disiksa Megapolitan

    Pilu Warga Bekasi: Dipekerjakan Jadi Scammer di Kamboja, Berujung Tewas Disiksa
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Ihwan Sahab (28), warga Kelurahan Kebalen, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tewas di Kamboja pada Senin (14/4/2025) pagi.
    Ihwan yang bekerja di perusahaan 
    scamming
    atau kejahatan penipuan siber asal Indonesia ini diduga tewas disiksa oleh sesama pekerja karena tak mencapai target.
    Pihak keluarga menerima kabar korban meninggal setelah dihubungi oleh salah satu staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh, Kamboja.
    “Tanggal 14 April 2025 pagi dikabarin oleh staf KBRI, namanya Pak Dadang,” kata adik korban, Subiyantoro (23) saat ditemui di kediamannya, Perumahan Villa Gading Harapan, RT 2/RW 22, Kebalen, Babelan, Kamis (17/4/2025).
    Subiyantoro mengungkapkan, sebelum meninggal, korban sempat dirawat di rumah sakit setempat sejak 28 Maret 2025.
    Selama perawatan, korban beberapa kali melakukan panggilan video dengan sang adik.
    Dalam percakapan tersebut, korban mengaku disiksa selama dua hari oleh 15 pekerja asal China dan Indonesia di sebuah ruangan khusus karena tak memenuhi target yang ditentukan perusahaan.
    Sekujur tubuhnya disetrum hingga menimbulkan bekas luka berwarna hitam di bagian badan, kaki, bokong, dan tangan. Kedua kelopak matanya juga mengalami luka lebam.
    Selain itu, kepala Ihwan turut menjadi sasaran penyiksaan hingga mengalami pendarahan otak karena dihantam benda tumpul oleh para pelaku.
    Tak kuat menahan siksaan, korban pun pingsan. Para pelaku kemudian membuang korban ke jalan raya tanpa mengenakan sehelai pakaian.
    Polisi setempat yang menemukan korban dalam keadaan sekarat kemudian mengevakuasi ke rumah sakit.
    Setelah beberapa hari mendapat penanganan medis, kondisi korban mulai membaik. Korban pun mulai bisa berkomunikasi.
    Akan tetapi, setelah itu kondisi kesehatan korban perlahan menurun hingga akhirnya pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal pada Senin pagi.
    “Dia meninggal karena disiksa, enggak sesuai target,” jelas Subiyantoro.
    Subiyantoro menuturkan, korban berangkat ke Kamboja bersama rekan-rekannya pada Februari 2024.
    Di Kamboja, Ihwan dijanjikan dipekerjakan sebagai admin situs perusahaan judi
    online
    (judol) dengan upah fantastis, yakni Rp 30-Rp 40 juta per bulan.
    Tergiur dengan tawaran tersebut, korban lantas meminta restu ke kedua orangtuanya dengan dalih dimutasi oleh perusahaan lamanya ke Kamboja.
    “Itu bilangnya ke orangtua izinnya dimutasi dari perusahaan lamanya. Tetapi saya juga sudah curiga, enggak mungkin gitu kan tiba-tiba pindah ke sana,” ujar Subiyantoro.
    Setibanya di Kamboja, korban ternyata tak dipekerjakan sebagai admin situs judol, melainkan sebagai
    scamming
    atau penipuan dengan sasaran warga Indonesia.
    Di perusahaan ini, korban bertahan hampir setahun lamanya. Selama itu pula, korban masih sering menghubungi keluarganya di Bekasi.
    Kecurigaan keluarga mulai muncul ketika tiba-tiba dihubungi oleh pimpinan perusahaan tempat korban bekerja yang meminta uang sebesar Rp 60 juta.
    Uang tersebut katanya akan digunakan untuk biaya pemulangan korban. Namun, pihak keluarga memutuskan tak memenuhi permintaan tersebut.
    “Saya curiga, saya bilang ke mama saya jangan ditransfer. Apalagi transfernya ke rekening kakak saya. Enggak ditransfer sama orangtua saya,” ungkap dia.
    Seiring berjalannya waktu, Subiyantoro bilang, sang kakak tiba-tiba dipindahkan ke perusahaan lain yang juga bergerak di dunia kejahatan siber.
    Di perusahaan inilah korban mulai jarang menghubungi keluarganya di Bekasi.
    “Ya mungkin dijual atau dikemanain gitu. Itu selama awal tahun bulan Januari itu sudah enggak bener, sudah enggak beres. Pokoknya dia jarang
    video call.
    Itu cuma telepon-telepon doang,
    video call
    jarang,” jelasnya.
    Keluarga pun memutuskan jenazah Ihwan dimakamkan di Kamboja. Pasalnya, keluarga tak mampu membayar biaya pemulangan jenazah ke Tanah Air yang mencapai ratusan juta rupiah.
    “Saya sepakat dimakamkan di sana saja karena prosesnya cukup lama, dua minggu. Biaya juga besar sekitar ratusan juta, total habis sekitar Rp 200 juta,” kata Subiyantoro.
    Saat ini, jenazah korban masih berada di rumah sakit Kamboja. Keluarga masih menunggu kabar jadwal pemakaman korban.
    Subiyantoro menekankan bahwa pihaknya meminta KBRI memakamkan jenazah secara Islam. Keluarga juga meminta KBRI Phnom Penh mendokumentasikan proses pemakaman.
    “Harus ada bukti, foto, video proses pemandian, pengafanan, shalat jenazah dan pemakaman secara komplet untuk memastikan bahwa itu jenazah kakak saya,” jelasnya.
    Apabila tak didokumentasikan, keluarga akan menempuh jalur hukum.
    “Kalau tidak saya minta tanggung jawabnya ke KBRI. Bakal saya proses hukum kalau memang itu tidak ada,” kata dia.
    Ketika bekerja di Kamboja, korban ternyata sempat mewakafkan 24 Al Quran ke pondok pesantren (ponpes).
    “Iya dia mewakafkan Alquran ke sebuah pesantren. Itu satu dus. Satu dus itu sekitar 24 pcs,” kata Subiyantoro.
    Sejumlah warga juga mengetahui korban membelikan Al Quran santri di ponpes dekat rumahnya.
    Di mata para tetangga, korban dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin mengikuti kegiatan mengaji.
    “Emang dikenal baik orangnya. Di sini pun dia dikenal baik,” jelasnya.
    Selain itu, Subiyantoro mengatakan, kakaknya berangkat ke Kamboja dengan tujuan mulia, yakni ingin membanggakan kedua orangtua sekaligus memperbaiki perekonomian keluarga.
    Selama bekerja di Kamboja, korban kerap membelikan sejumlah barang elektronik untuk seluruh anggota keluarga.
    “Dari awal dia berangkat itu dia sudah baik banget kayak beliin ponsel orangtua, beliin mesin cuci orangtua, beliin saya laptop, beliin istri saya kamera, itu sudah baik banget,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Sebenarnya Warga RI Diminta Ganti Kartu SIM ke eSIM

    Alasan Sebenarnya Warga RI Diminta Ganti Kartu SIM ke eSIM

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong masyarakat untuk segera beralih dari kartu SIM fisik ke eSIM.

    Langkah ini diklaim sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan digital nasional, seiring dengan kemajuan teknologi telekomunikasi.

    Adis Alifiawan, Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi, menjelaskan bahwa transisi ke eSIM merupakan langkah strategis yang sejalan dengan tujuan utama penerapannya, yakni peningkatan keamanan.

    “Ini kembali ke objektifnya, adanya eSIM itu kan sebenarnya untuk meningkatkan keamanan,” ujar Adis ketika ditemui di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Depok, Jawa Barat, Rabu (16/4/2025).

    Meskipun demikian, Adis menekankan bahwa migrasi ke eSIM bukanlah satu-satunya solusi yang sedang disiapkan pemerintah.

    Ia menanggapi pendapat yang menyebut bahwa penguatan sistem registrasi berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) seharusnya menjadi prioritas utama ketimbang peralihan ke eSIM.

    “Itu pasti akan dikerjakan semuanya. Bu Menteri dalam launching-nya juga bilang bahwa ini cuma salah satu cara. Cara-cara lain masih banyak yang juga akan terus kita lakukan. Jadi it’s not the only way lah,” terangnya.

    Pemerintah berharap agar dengan implementasi eSIM secara lebih luas, potensi penyalahgunaan identitas dan praktik kejahatan siber berbasis seluler bisa ditekan.

    (dem/dem)

  • Hoaks! Tautan dan nomor WhatsApp konsultasi dan pelaporan penipuan online

    Hoaks! Tautan dan nomor WhatsApp konsultasi dan pelaporan penipuan online

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan yang beredar di Facebook dengan nama akun “Pengaduan Penipuan Online” menyertakan tautan dan nomor WhatsApp yang diklaim sebagai saluran resmi untuk melaporkan kasus penipuan online.

    Dalam narasinya, unggahan tersebut menyatakan bahwa masyarakat yang menjadi korban penipuan, seperti kasus investasi bodong atau pinjaman online ilegal, dapat langsung menghubungi tautan atau nomor yang tercantum.

    Pihak pengunggah juga mengklaim bahwa laporan yang masuk akan segera ditindaklanjuti oleh kepolisian dan menjanjikan pengembalian dana kepada para korban.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Saudara pernah mengalami kejadian ditipu lewat online silahkan di laporkan agar dana nya bisa kembali baik dari segi uang gaib investasi,pinjaman,hadiah atau sebagainya”

    Namun, benarkah tautan dan nomor WhatsApp konsultasi dan pelaporan penipuan online tersebut?

    Unggahan yang menarasikan tautan dan nomor WhatsApp konsultasi dan pelaporan penipuan online. Faktanya, pelaporan penipuan online atau kejahatan siber lainnya melalui tautan https://patrolisiber.id/submit-report/. (Facebook)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia (Bareskrim Polri), pelaporan penipuan online atau kejahatan siber lainnya melalui tautan https://patrolisiber.id/submit-report/.
    Berikut cara mengirimkan pengaduan kejahatan siber:

    1. Kronologi Kejadian :

    Uraikan dengan jelas urutan kejadian menjelang dan setelah insiden kejahatan siber. Sertakan tanggal, waktu, dan informasi kontekstual apa pun yang relevan.

    2. Detil Pelaku :

    Berikan rincian apa pun yang tersedia tentang individu atau entitas yang dicurigai terlibat. Ini mungkin termasuk nama pengguna, nama akun media sosial, nomor telepon, alamat email, URL, atau informasi identitas apa pun.

    3. Bukti Digital:

    Lampirkan bukti digital yang mendukung laporan Anda. Ini mungkin termasuk tangkapan layar, dokumen, bukti transaksi, atau file apa pun yang relevan. Semakin detail dan spesifik bukti Anda, tim investigasi kami akan semakin siap.

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: Indriani
    Copyright © ANTARA 2025

  • Keamanan Data dan Provisioning eSIM jadi Sorotan, Rentan Kebobolan

    Keamanan Data dan Provisioning eSIM jadi Sorotan, Rentan Kebobolan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah diminta memperhatikan dengan serius faktor keamanan data dan proses provisioning kartu SIM tertanam atau eSIM operator. Dalam kedua proses tersebut rentan terjadi kebocoran data pengguna.

    Provisi SIM card adalah proses konfigurasi dan aktivasi kartu SIM agar dapat terhubung ke jaringan seluler. Ini mencakup langkah-langkah teknis seperti registrasi, manajemen profil, dan pengaturan parameter jaringan untuk memastikan kartu SIM berfungsi optima

    Direktur Eksekutif ICT sekaligus pengamat ekonomi digital, Heru Sutadi, menyebut pentingnya peran pemerintah dalam memastikan penerapan teknologi eSIM berjalan dengan aman dan sesuai regulasi. 

    Hal ini menyusul diberlakukannya Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital (Permen Komdigi) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Pemanfaatan Teknologi Modul Identitas Pelanggan Melekat atau Embedded Subscriber Identity Module (eSIM) dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

    Heru menyoroti pentingnya pengawasan terhadap operator seluler agar mematuhi standar keamanan yang telah ditetapkan. 

    “Pemerintah harus memastikan operator seluler mematuhi standar keamanan, seperti penyimpanan aman profil eSIM dan proses provisioning yang terenkripsi,” kata Heru kepada Bisnis, Minggu (13/4/2025).

    Heru mendukung langkah Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang mendorong penggunaan verifikasi biometrik atau autentikasi multi-faktor dalam proses registrasi eSIM. 

    Menurutnya, langkah ini krusial untuk mencegah penyalahgunaan data identitas seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dalam kejahatan digital.

    “Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang risiko dan manfaat eSIM, termasuk cara mengaktifkan fitur keamanan seperti PIN, autentikasi dua faktor, dan perangkat lunak antivirus,” ucapnya.

    Heru juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, operator, dan aparat penegak hukum dalam memantau dan menindak kejahatan siber yang berkaitan dengan eSIM, termasuk upaya peretasan atau penyalahgunaan profil pengguna.

    Sebagai bagian dari ekosistem digital global, Heru menilai Indonesia tidak boleh tertinggal dalam mengadopsi teknologi yang sudah menjadi standar di banyak negara. 

    “eSIM mendukung efisiensi industri telekomunikasi, mengurangi limbah plastik dari SIM fisik, dan mempermudah penggunaan multi-operator,” ujar Meutya.

    Lembaga PDP Perlu Segera Dibentuk

    Adanya Permen yang mengatur pemanfaatan eSIM perlu dibarengi dengan dipercepatnya pembentukan lembaga perlindungan data pribadi (PDP).

    Pengamat Telekomunikasi dari STEI ITB, Agung Harsoyo mengatakan hadirnya lembaga PDP penting agar regulasi dan kebijakan yang berkaitan dengan data pribadi, termasuk implementasi eSIM dan teknologi digital lainnya, dapat diawasi secara menyeluruh.

    Dirinya menambahkan bahwa pembentukan otoritas pelaksana Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) merupakan langkah penting berikutnya. 

    “Kita berharap event berikutnya adalah Ibu Menteri dapat secepatnya membentuk badan tersebut agar benar-benar ada lembaga yang bisa mengawal secara proper,” tutur Agung.

  • Dugaan kejahatan siber di Bank DKI, ini kata Francine PSI

    Dugaan kejahatan siber di Bank DKI, ini kata Francine PSI

    Bank DKI. Foto: Pemprov DKI Jakarta

    Dugaan kejahatan siber di Bank DKI, ini kata Francine PSI
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 12 April 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, bersuara mengenai dugaan serangan siber terhadap Bank DKI dalam rapat Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Kamis (10/4/2025).

    “Gangguan layanan Bank DKI dari 29 Maret sampai 10 April 2025, sudah hampir dua minggu. Tolong segera diselesaikan agar layanan Bank DKI kembali berfungsi normal,” tegasnya dalam rapat yang dihadiri oleh pimpinan-pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jakarta, termasuk Direktur Utama (Dirut) Bank DKI, Agus Haryoto Widodo.

    Layanan transfer ke bank lain dari aplikasi mobile banking Bank DKI saat ini masih belum bisa digunakan. Francine mendesak agar pihak Bank DKI berkoordinasi intensif dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari solusi sebagai jalan keluar sehingga tidak merugikan nasabah serta tidak menganggu kelancaran bisnis maupun layanan operasional Bank DKI.

    Ia juga meminta supaya Bank DKI belajar dari insiden yang terjadi selama momen lebaran kemarin, khususnya mengenai keamanan Information Technology (IT). Kemudian, ia juga mendorong agar Bank DKI membentuk tim cepat tanggap yang segera dikerahkan apabila kejadian serupa terulang lagi di kemudian hari.

    “Belajar dari insiden ini, yang perlu menjadi prioritas adalah perbaikan keamanan, khususnya di IT-nya dan mitigasi risiko. Serta adanya tim cepat tanggap yang siaga kalau ada insiden seperti ini, sesuai amanat Peraturan Bank Indonesia Nomor 2 Tahun 2024,” sambungnya.

    Berkaitan penanganan masalah yang terjadi pada momen libur Lebaran 2025 lalu, Francine juga mendorong Bank DKI untuk memperbaiki komunikasi publiknya kepada para nasabah.

    “Perlu diperbaiki juga komunikasi publiknya. Karena dalam dua minggu insiden, komunikasi atau penjelasan kepada masyarakatnya minim. Bahkan, beberapa kali harus kami ingatkan agar dijelaskan ke masyarakat,” katanya.

    Ia juga menyinggung perlunya dilakukan audit terhadap Bank DKI oleh BPK dan OJK untuk memulihkan kepercayaan nasabah. Selain itu, hasil auditnya juga harus dilaporkan kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta.

    “Informasinya ada audit forensik yang sudah dilakukan. Jika sudah ada hasil audit forensiknya agar diberikan ke Komisi B. Juga hasil audit IT kalau ada. Serta progres laporan ke Bareskrim yang sudah dilakukan oleh Bank DKI,” tandasnya.

    Penulis: Dedy Ramadhany/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Buntut Gangguan Layanan Perbankan, Pramono Anung Pecat dan Bakal Polisikan Direktur IT Bank DKI

    Buntut Gangguan Layanan Perbankan, Pramono Anung Pecat dan Bakal Polisikan Direktur IT Bank DKI

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan masalah gangguan sistem Bank DKI.

    Orang nomor satu di Jakarta ini pun memecat Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono.

    Hal ini disampaikan Pramono dalam rapat bersama direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta sore tadi.

    “Saya akan putuskan pembebastugasan direktur IT-nya, segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang,” ucap Pramono dikutip dari video rapat yang diunggahnya di akun instagram pribadinya (@pramonoanungw), Selasa (8/4/2025).

    Tak cuma dipecat, Pramono juga meminta Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo segera melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

    Sebab kuat dugaan Amirul turut terlibat dalam kasus gangguan layanan Bank DKI yang sudah terjadi sejak 29 Maret lalu ini.

    “Laporkan ke Bareskrim, proses hukum. Karena ini sudah keterlaluan. Enggak mungkin enggak melibatkan orang dalam, enggak mungkin,” ujarnya.

    Orang nomor satu di Jakarta ini pun meminta seluruh jajarannya untuk tidak ikut campur dalam kasus ini.

    Bila ada yang ikut mencampuri urusan Bank DKI, Pramono menegaskan bakal bertindak tegas.

    “Enggak boleh siapapun di dalam internal kita, terutama pemerintah DKI ini ikut campur urusan ini. Siapapun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan,” tuturnya.

    ”Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik bahwa publik ini tidak ada yang terganggu,” sambungnya.

    Politikus senior PDIP ini juga turut mewanti-wanti jajaran direksi Bank DKI agar kasus seperti ini tak terulang lagi di kemudian hari.

    “(Gangguan layanan) ini yang terakhir, enggak boleh lagi ada kejadian keempat,” tuturnya.

    Tak hanya itu, Pramono juga meminta Bank DKI membuka saham terbuka untuk publik atau initial public offering (IPO).

    “Kalau bisa, Bank DKI ini IPO, enggak mungkin diselesaikan satu setengah tahun, maksimal enam bulan,” kata Pramono.

    Sistem Error, Bank DKI Diduga Kena Serangan Siber

    Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana blak-blakan mengungkap dugaan adanya serangan siber kepada Bank DKI

    Hal ini diungkapkan Justin setelah mendapatkan aduan soal gangguan layanan bank pelat merah itu sejak tanggal 29 Maret di mana para nasabah kesulitan untuk melakukan transfer antarbank.

    Gangguan ini pun disebutnya masih berlangsung sampai saat ini. Bahkan, nasabah yang ingin melakukan transfer antarbank harus menarik uang mereka terlebih dahulu, baik melalui ATM maupun kantor cabang dan menyetorkannya ke bank tujuan secara manual.

    Justin pun meminta agar pimpinan Bank DKI melakukan langkah-langkah tegas terhadap gangguan hukum yang mungkin sebenarnya terjadi.

    “Momentum gangguan ini menimbulkan tanda tanya tersendiri bagi kami, karena sekitar satu bulan lalu di fraksi kami baru saja menerima aduan masyarakat terkait adanya aktivitas peretasan sistem elektronik perbankan yang merugikan Bank DKI. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan tersebut, nominal kerugiannya juga tidak sedikit,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Justin menerangkan bahwa pihaknya belum berkesempatan untuk menelusuri lebih lanjut aduan tersebut, akan tetapi, ia meminta pihak Bank DKI untuk segera melaporkan indikasi serangan siber kepada lembaga penegak hukum bilamana hal itu benar terjadi.

    “Kami mendorong Dirut Bank DKI untuk segera melibatkan pihak penegak hukum untuk menyelidiki gangguan tersebut,” ujarny.

    Justin juga menegaskan bahwa Bank DKI tidak semestinya berdiri sendiri bilamana sedang menghadapi serangan siber.

    “Bank DKI tidak berdiri sendirian dalam menghadapi kejahatan siber. Ada rekan-rekan Bank Indonesia, OJK, Polri, dan Kejaksaan yang dapat membantu menguak serta menjerat pihak-pihak mana saja yang terlibat,” lanjutnya.

    Justin mengingatkan pimpinan Bank DKI kalau langkah tegas seperti itu diperlukan untuk menjaga kepercayaan nasabah yang menjadi kunci dalam keberlangsungan dan keberhasilan bisnis perbankan ke depannya.

    “Dalam kasus ini, Dirut Bank DKI beserta jajaran harus ingat bahwa kepercayaan nasabah sangat penting bagi mereka. Pada tahun 2023 lalu, sebanyak 2,23 juta pengguna mengakses aplikasi JakOne Mobile dan mempercayakan uang mereka kepada Bank DKI,” paparnya.

    “Kami khawatir gangguan yang dialami oleh para nasabah akan menurunkan kepercayaan nasabah terhadap Bank DKI. Jangan sampai para nasabah melakukan bank rush atau penarikan uang dalam jumlah besar secara bersamaan, karena jika itu terjadi, maka Bank DKI sendiri yang akan dirugikan,” lanjutnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Aplikasi Bank DKI Masih Error, Transfer Antarbank Cuma Bisa Lewat ATM

    Aplikasi Bank DKI Masih Error, Transfer Antarbank Cuma Bisa Lewat ATM

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo mengakui, aplikasi JakOne Mobile Bank DKI sampai saat ini belum bisa digunakan untuk transfer antarbank (off us).

    Pemulihan sistem disebut Agus bakal dilakukan secara bertahap dan untuk saat ini, transfer antarbank sudah dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bank DKI.

    “Jadi nasabah kalau mau melakukan transfer ke bank lain bisa melalui ATM Bank DKI, itu sudah bisa dilaksanakan,” ucapnya dalam konferensi pers di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

    Tak cuma melakukan transaksi antarbank, nasabah juga bisa melakukan tarik tunai, cek saldo, hingga pembayaran tagihan lewat ATM.

    Agus menyebut, saat ini Bank DKI telah mengoperasikan lebih dari 750 ATM yang tersebar di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Termasuk juga di kantor-kantor kelurahan, kecamatan, pusat perbelanjaan, stasiun, terminal, dan lokasi publik lainnya.

    “Kami juga memiliki jaringan ATM yang berada di beberapa kota besar di luar Jakarta, diantaranya di Bandung, Semarang, Solo, Gresik, Sidoarjo, hingga Lampung,” tuturnya.

    Dalam konferensi pers ini, Agus juga menyampaikan permohonan maaf atas gangguan layanan yang sudah terjadi sejak 25 Maret lalu.

    Ia pun memastikan pihaknya terus berupaya maksimal mungkin untuk segera memulihkan seluruh layanan Bank DKI.

    “Kenapa proses pemulihan layanan lama? Jadi, pemulihan layanan ini kan melalui berbagai tahapan. Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan, kemudian harus dilakukan pengujian dulu,” kata dia.

    “Pengujian ini untuk memastikan bahwa sistem itu sudah stabil dan aman. Nah, proses inilah yang menyebabkan proses perbaikannya berjalan cukup lama,” sambungnya.

    Sistem Error, Bank DKI Diduga Kena Serangan Siber

    Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana blak-blakan mengungkap dugaan adanya serangan siber kepada Bank DKI

    Hal ini diungkapkan Justin setelah mendapatkan aduan soal gangguan layanan bank pelat merah itu sejak tanggal 29 Maret di mana para nasabah kesulitan untuk melakukan transfer antarbank.

    Gangguan ini pun disebutnya masih berlangsung sampai saat ini. Bahkan, nasabah yang ingin melakukan transfer antarbank harus menarik uang mereka terlebih dahulu, baik melalui ATM maupun kantor cabang dan menyetorkannya ke bank tujuan secara manual.

    Justin pun meminta agar pimpinan Bank DKI melakukan langkah-langkah tegas terhadap gangguan hukum yang mungkin sebenarnya terjadi.

    “Momentum gangguan ini menimbulkan tanda tanya tersendiri bagi kami, karena sekitar satu bulan lalu di fraksi kami baru saja menerima aduan masyarakat terkait adanya aktivitas peretasan sistem elektronik perbankan yang merugikan Bank DKI. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan tersebut, nominal kerugiannya juga tidak sedikit,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4/2025).

    Justin menerangkan bahwa pihaknya belum berkesempatan untuk menelusuri lebih lanjut aduan tersebut, akan tetapi, ia meminta pihak Bank DKI untuk segera melaporkan indikasi serangan siber kepada lembaga penegak hukum bilamana hal itu benar terjadi.

    “Kami mendorong Dirut Bank DKI untuk segera melibatkan pihak penegak hukum untuk menyelidiki gangguan tersebut,” ujarny.

    Justin juga menegaskan bahwa Bank DKI tidak semestinya berdiri sendiri bilamana sedang menghadapi serangan siber.

    “Bank DKI tidak berdiri sendirian dalam menghadapi kejahatan siber. Ada rekan-rekan Bank Indonesia, OJK, Polri, dan Kejaksaan yang dapat membantu menguak serta menjerat pihak-pihak mana saja yang terlibat,” lanjutnya.

    Justin mengingatkan pimpinan Bank DKI kalau langkah tegas seperti itu diperlukan untuk menjaga kepercayaan nasabah yang menjadi kunci dalam keberlangsungan dan keberhasilan bisnis perbankan ke depannya.

    “Dalam kasus ini, Dirut Bank DKI beserta jajaran harus ingat bahwa kepercayaan nasabah sangat penting bagi mereka. Pada tahun 2023 lalu, sebanyak 2,23 juta pengguna mengakses aplikasi JakOne Mobile dan mempercayakan uang mereka kepada Bank DKI,” paparnya.

    “Kami khawatir gangguan yang dialami oleh para nasabah akan menurunkan kepercayaan nasabah terhadap Bank DKI. Jangan sampai para nasabah melakukan bank rush atau penarikan uang dalam jumlah besar secara bersamaan, karena jika itu terjadi, maka Bank DKI sendiri yang akan dirugikan,” lanjutnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Transaksi ATM Bersama Artajasa Naik 17,5% Lebaran 2025, Perkuat Keamanan Siber

    Transaksi ATM Bersama Artajasa Naik 17,5% Lebaran 2025, Perkuat Keamanan Siber

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), penyedia sistem pembayaran digital, mencatat peningkatan transaksi di mesin ATM Bersama selama momen Ramadan – Lebaran 2025.

    Peningkatan tersebut tak terlepas dari upaya perusahaan yang terus menjaga kenyamanan transaksi dengan meningkatkan infrastruktur keamanan siber. 

    Artajasa mencatat jumlah transaksi yang diproses melalui jaringannya mengalami kenaikan pada Maret 2025 dibandingkan bulan sebelumnya.

    Transaksi melalui ATM Bersama dan ATM Bersama QR meningkat sekitar 17,5%, sementara ATM Bersama Debit tumbuh 18,3%. Peningkatan ini mencerminkan tingginya aktivitas masyarakat, baik dalam pengiriman uang antar keluarga maupun transaksi bisnis. 

    Selain itu, perputaran uang elektronik serta penggunaan kartu debit dan kredit juga mengalami kenaikan , seiring meningkatnya konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri. 

    Direktur Utama Artajasa Armand Hermawan mengatakan seiring dengan meningkatnya transaksi digital, aspek keamanan menjadi perhatian utama. Potensi risiko kejahatan siber, seperti phishing dan skimming, makin meningkat seiring dengan melonjaknya jumlah transaksi. 

    Artajasa memastikan bahwa setiap transaksi yang diproses dalam jaringannya dilindungi oleh sistem keamanan berlapis yang sesuai dengan standar global. 

    “Keamanan dan perlindungan pelanggan adalah prioritas utama kami. Kami bekerja sama dengan mitra strategis yang merupakan pakar keamanan siber serta menerapkan standar global yang ketat untuk memastikan setiap transaksi tetap aman dan terlindungi,” kata Armand, dikutip Selasa (8/4/2025). 

    Isu keamanan siber menjadi sorotan seiring dengan maraknya serangan yang menyasar sektor tersebut. Pada 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Pedoman Keamanan Siber (Cyber Security Guidelines). 

    Pedoman ini mencakup strategi reaktif dan proaktif untuk memastikan keamanan siber menjadi bagian krusial dari ekosistem perusahaan penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan. 

    Pedoman keamanan siber mencakup perlindungan data, manajemen risiko, respons insiden, maturity assessment, training and awareness.

    Sementara itu, sebagai langkah nyata dalam memperkuat keamanan, Artajasa telah mengantongi berbagai sertifikasi internasional, termasuk ISO 27001 untuk manajemen keamanan informasi, ISO 9001 untuk standar manajemen mutu, serta PCI DSS yang memastikan perlindungan data transaksi pembayaran. 

    Artajasa juga memantau sistem secara ketat selama 24 jam setiap hari guna mengantisipasi potensi ancaman keamanan  real-time.

    “Sinergi dengan regulator serta berbagai institusi lintas industri juga menjadi bagian dari strategi untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang lebih aman, andal, dan inklusif, sehingga dapat terus berkembang dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Armand. 

    Aspek Manusia

    Sementara itu pada awal 2025, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen (PEPK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi  mengingatkan selain penguatan keamanan siber dari sisi perusahaan, masyarakat juga haru senantiasa menjaga kerahasiaan dan keamanan data pribadi.

    Friderica memperkirakan laporan konsumen dan masyarakat terkait fraud eksternal masih akan tinggi pada  2025, seiring dengan tingginya penggunaan teknologi dan masih perlunya edukasi terkait pentingnya kerahasiaan dan keamanan data bagi masyarakat.

    “Diimbau kepada konsumen dan masyarakat untuk senantiasa memahami dan menerapkan akan pentingnya menjaga kerahasiaan dan keamanan data-data pribadi,” ujar Friderica.

    Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan penerapan standar keamanan seperti ISO dan PCI DSS secara disiplin memang dapat mengamankan data dan transaksi. Namun, penerapan tersebut hanyalah salah satu dari rangkaian proses keamanan data. 

    Dia mengatakan lingkup serangan siber tidak hanya pada sisi penyedia jasa layanan, juga dari sisi pengguna. Oleh sebab itu, pengguna layanan juga harus memiliki pemahaman yang baik terkait keamanan siber. 

    “Spektrum ancaman bukan hanya pada sisi penyedia layanan tetapi pada sisi penggunanya,” kata Alfons.