Kasus: kejahatan siber

  • PM Nepal K.P. Sharma Oli Mundur Setelah Gen Z Mengamuk karena Pemblokiran Medsos

    PM Nepal K.P. Sharma Oli Mundur Setelah Gen Z Mengamuk karena Pemblokiran Medsos

    GELORA.CO –  Perdana Menteri Nepal K.P. Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa (9/9), setelah meletusnya gelombang protes besar-besaran terkait larangan media sosial yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai ratusan lainnya.

    Langkah ini menjerumuskan Nepal ke dalam babak baru ketidakpastian politik, di tengah kerusuhan terburuk yang dialami negara Himalaya tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

    Larangan Media Sosial Dicabut

    Seiring dengan pengunduran diri Oli, pemerintah Nepal juga mencabut kebijakan larangan media sosial yang sempat diberlakukan selama beberapa hari. Menteri Komunikasi, Informasi, dan Penyiaran Nepal, Prithvi Subba Gurung, mengatakan keputusan itu diambil untuk “menjawab tuntutan Generasi Z.”

    Pekan lalu, pemerintah melarang platform yang tidak terdaftar, termasuk Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan mencegah berita palsu, ujaran kebencian, serta kejahatan siber. Namun kebijakan itu justru memicu amarah publik yang menilai pemerintah bersikap otoriter.

    “Karena protes dilakukan dengan menggunakan isu ini sebagai dalih, keputusan telah diambil untuk membuka kembali situs media sosial,” ujar Gurung dalam pernyataannya.

    Bentrokan Berdarah di Kathmandu

    Pada hari pengumuman pengunduran dirinya, ribuan pengunjuk rasa tetap turun ke jalan ibu kota Kathmandu. Mereka menentang jam malam tanpa batas, membakar ban, melempar batu ke arah polisi anti huru-hara, hingga memaksa aparat mundur ke jalan-jalan sempit.

    Asap hitam pekat membubung ke langit, sementara sebagian warga merekam aksi itu dengan ponsel mereka. Laporan resmi mencatat 19 orang tewas dan 347 orang terluka dalam bentrokan sejauh ini.

    Meskipun larangan media sosial menjadi pemicu kerusuhan, akar kemarahan publik jauh lebih dalam. Banyak anak muda Nepal kecewa terhadap pemerintah yang dinilai gagal mengatasi pengangguran, ketimpangan, dan korupsi.

    Menurut Bank Dunia, lebih dari 20 persen dari 30 juta penduduk Nepal hidup dalam kemiskinan. Sementara data resmi terbaru mencatat angka pengangguran pemuda mencapai 22 persen.

    Desakan Internasional

    Kelompok hak asasi manusia mendesak pemerintah Nepal menghormati kebebasan berekspresi dan menghindari penggunaan kekuatan berlebihan.

    “Kami telah menerima tuduhan yang sangat mengkhawatirkan tentang penggunaan kekuatan yang tidak perlu atau tidak proporsional oleh pasukan keamanan selama protes,” kata juru bicara Kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani.

    Menanggapi eskalasi ini, kabinet Nepal membentuk komite investigasi dengan mandat 15 hari untuk menyelidiki kekerasan yang terjadi.

  • Cara Bikin Miniatur dan Action Figure 3D dengan Gemini AI di HP dan Laptop – Page 3

    Cara Bikin Miniatur dan Action Figure 3D dengan Gemini AI di HP dan Laptop – Page 3

    Meskipun fitur ini menyita perhatian warganet, dengan meningkatnya angka kejahatan siber, membuat banyak orang waspada–khususnya di tengah berkembangnya teknologi AI.

    Menurut sebuah laporan dari perusahaan riset keamanan AI, Anthropic, mereka menemukan sebagian fungsi layanan coding-agent miliknya, Cloude Code. Platform ini dipakai hacker untuk melakukan serangan siber lebih rapi, terorganisir, dan dalam skala besar.

    Terjadinya hal tersebut memperlihatkan bahwa AI bisa menjadi sangat berbahaya karena banyaknya celah yang dapat dieksploitasi dengan mudah.

    Dengan demikian, calon pelaku kejahatan siber di zaman ini tidak perlu menguasai kemampuan hacking yang mendalam untuk melancarkan aksinya.

    Hadirnya bantuan AI memungkinkan mereka melakukan penipuan atau bahkan eksploitasi sangat cepat tanpa coding yang ribet.

    “Di Indonesia sendiri setidaknya ada dua organisasi ancaman siber yang sering berbuat ulah, di antaranya Brain Cipher dan LockBit Gang,” tutur Head of Consulting PT Ensign InfoSecurity Indonesia, Adithya Nugraputra Rowi.

  • Ulah China Bongkar Rahasia Besar Amerika, Begini Taktiknya

    Ulah China Bongkar Rahasia Besar Amerika, Begini Taktiknya

    Jakarta, CNBC Indonesia – China dilaporkan berupaya membongkar rahasia perdagangan pemerintahan Amerika Serikat (AS) dalam negosiasi dengan Beijing. Caranya dengan menyelipkan malware pada email palsu.

    Laporan Wall Street Journal mengatakan email palsu itu dibuat seperti berasal dari anggota parlemen dari Republik bernama John Moolenar kepada kelompok perdagangan AS, firma hukum, dan lembaga pemerintahan, pada Juli lalu. Pihak berwenang AS juga kabarnya tengah menyelidiki email palsu tersebut.

    Menurut laporan, email pertama dikirimkan sebelum perundingan dilakukan di Swedia. Saat itu perundingan menghasilkan gencatan senjata tarif hingga November mendatang.

    Email itu berisi permintaan untuk penerima bisa meninjau rancangan aturan yang dilampirkan. Namun saat file dibuka, ternyata jadi gerbang masuk malware untuk akses para peretas.

    WSJ mengutip beberapa sumber menyebutkan pihak Moolenaar mengetahui masalah ini setelah menerima banyak pertanyaan membingungkan soal isi email.

    Email bermasalah itu dianalisa dan merujuk pada grup peretasan APT41 yang disebut bekerja untuk intelijen China, dikutip dari Reuters, Senin (8/9/2025).

    Laporan itu mengatakan email palsu jadi operasi peretasan baru untuk China mengantongi informasi rekomendasi terkait perundingan antara Gedung Putih dengan Beijing.

    Terkait masalah aksi peretasan, Kedutaan Besar China di Washington mengaku tak tahu soal rincian serangan dan menegaskan menentang upaya pencemaran nama baik. Pihak kedutaan menambahkan semua negara menghadapi serangan siber yang sulit dilacak.

    “China menentang dan memerangi segala serangan dan kejahatan siber. Kami juga dengan tegas menentang upaya mencemarkan nama baik tanpa bukti kuat,” jelas kedutaan.

    Kepolisian Capitol AS dilaporkan melakukan penyelidikan soal serangan lewat email palsu dari geng peretas. Namun pihak kepolisian enggan memberikan komentarnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Selidiki Email Malware yang Targetkan Perundingan Dagang dengan China

    AS Selidiki Email Malware yang Targetkan Perundingan Dagang dengan China

    Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki email palsu yang mengatasnamakan seorang anggota Partai Republik dan berisi malware.

    FBI menduga email ditujukan untuk memberikan akses kepada China terhadap informasi perundingan dagang pemerintahan Donald Trump dengan Beijing. 

    Melansir laman Reuters pada Senin (8/9/2025) email berisi malware tersebut tampak dikirim oleh Anggota DPR AS John Moolenaar pada Juli lalu kepada sejumlah asosiasi perdagangan, firma hukum, serta lembaga pemerintah di AS. 

    Menurut para analis siber, serangan itu ditelusuri berasal dari kelompok peretas APT41 yang diyakini berhubungan dengan intelijen China. Moolenaar, yang dikenal sebagai pengkritik keras Beijing, saat ini menjabat sebagai ketua komite kongres yang fokus pada persaingan strategis antara AS dan China, termasuk ancaman terhadap keamanan nasional AS. 

    Email palsu ini disebut sebagai operasi peretasan terbaru yang dikaitkan dengan Beijing dan bertujuan memperoleh informasi terkait rekomendasi kepada Gedung Putih dalam perundingan dagang yang sensitif.

    Kedutaan Besar China di Washington menanggapi dengan mengatakan tidak mengetahui detail kasus tersebut. Pihaknya menekankan semua negara menghadapi serangan siber yang sulit dilacak. 

    “China dengan tegas menentang dan memerangi segala bentuk serangan maupun kejahatan siber. Kami juga menolak keras upaya menyudutkan pihak lain tanpa bukti kuat,” demikian pernyataan resmi yang dikirim melalui email.

    Menurut WSJ, email berisi malware itu pertama kali dikirim tak lama sebelum perundingan dagang AS-China di Swedia, yang kemudian menghasilkan perpanjangan gencatan senjata tarif hingga awal November. 

    Pada periode tersebut, Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dijadwalkan bertemu dalam sebuah konferensi ekonomi di Asia. Email itu memuat ajakan untuk meninjau rancangan undang-undang terlampir dengan kalimat: Pandangan Anda sangat penting. 

    Apabila lampiran dibuka, malware di dalamnya berpotensi memberi akses luas kepada para peretas terhadap lembaga atau kelompok sasaran. Namun, belum dapat dipastikan apakah upaya peretasan itu berhasil. WSJ melaporkan, Kepolisian Capitol tengah melakukan penyelidikan, meski menolak memberikan komentar. 

    FBI dalam pernyataannya kepada Reuters mengatakan pihaknya mengetahui situasi tersebut dan sedang bekerja sama dengan mitra terkait untuk mengidentifikasi serta mengejar pelaku. Dalam pernyataan terpisah kepada WSJ, Moolenaar menyebut serangan itu sebagai bukti lain dari operasi siber China yang bertujuan mencuri strategi AS. 

    “Kami tidak akan gentar,” tegasnya.

    Kasus ini terungkap setelah staf di komite yang dipimpin Moolenaar menerima sejumlah pertanyaan aneh mengenai email tersebut, menurut sumber yang dikutip WSJ.

  • Tanda HP Disadap dari Jarak Jauh Muncul Ini

    Tanda HP Disadap dari Jarak Jauh Muncul Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ponsel pintar yang setiap hari digunakan untuk komunikasi dan transaksi finansial ternyata bisa jadi sasaran kejahatan siber. Salah satu modus yang makin marak adalah penyadapan jarak jauh untuk mencuri data pribadi pengguna.

    Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengingatkan, penyadapan sering dilakukan melalui aplikasi berbahaya yang masuk tanpa disadari. “Risiko penyadapan meningkat seiring banyaknya aplikasi berbahaya yang menyusup. Gejalanya bisa dideteksi lebih awal jika pengguna peka,” ujarnya, dikutip Minggu (7/9/2025).

    Ada beberapa ciri khusus yang bisa muncul saat ponsel disusupi penyadap, mulai dari baterai cepat habis hingga adanya aktivitas panggilan mencurigakan. Jika tanda-tanda ini muncul, pengguna sebaiknya segera waspada.

    Berikut sejumlah tanda yang perlu diwaspadai jika ponsel Anda disadap:

    1. Baterai cepat habis

    Baterai mendadak boros bisa menjadi indikasi adanya malware atau aplikasi mata-mata yang menguras sumber daya ponsel.

    2. Performa melambat

    HP yang disusupi malware kerap mengalami penurunan kinerja. Aplikasi bisa berjalan sendiri meski sudah ditutup atau ponsel restart berulang.

    3. Tagihan data membengkak

    Penggunaan internet yang tiba-tiba tinggi bisa jadi akibat malware yang terus mengirimkan informasi ke server pelaku.

    4. SMS dan panggilan mencurigakan

    Adanya pesan atau telepon ke nomor tidak dikenal dapat menandakan adanya intervensi penyadap.

    5. Muncul iklan pop-up berlebihan

    Jika iklan pop-up terus menerus muncul, ponsel bisa saja disusupi adware.

    Cara Mencegah dan Mengatasi

    Untuk mengurangi risiko penyadapan, pakar merekomendasikan sejumlah langkah:

    Hanya unduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store atau App Store.
    Gunakan aplikasi anti-malware dan lakukan pemindaian rutin.
    Cek pengalihan panggilan dengan kode MMI seperti ##002# atau *#21#.
    Aktifkan verifikasi dua langkah pada akun penting.
    Matikan GPS location jika tidak digunakan.

    “Kesadaran digital menjadi benteng pertama. Jika menemukan tanda-tanda penyadapan, segera lakukan pemeriksaan dan amankan data penting,” tegas Alfons.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Solusi Menangkal Jebakan Phishing Pengiriman Barang: Cek, Curiga, Cancel

    Solusi Menangkal Jebakan Phishing Pengiriman Barang: Cek, Curiga, Cancel

    Jakarta

    Semakin canggih teknologi, modus penipuan online pun semakin meningkat di Indonesia. Para pelaku kejahatan siber terus mencari celah dan melancarkan triknya untuk memanipulasi korban dengan cara-cara yang beragam.

    Laporan Asia Scam Report 2024 yang dirilis Global Anti-Scam Alliance (GASA) menyebut sebanyak 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya. Salah satu upaya penipuan ini dilakukan melalui pesan teks phishing.

    Phishing sendiri merupakan pelesetan kata ‘fishing’ yang artinya memancing. Sesuai dengan namanya, cara kerja phishing adalah memancing korban untuk memberikan data-data sensitif dengan menyamar sebagai entitas terpercaya.

    Pelaku phishing biasanya mengelabui korban melalui berbagai platform, mulai dari email, SMS, panggilan telepon, hingga situs web tiruan yang nampak official.

    Pelaku melancarkan aksinya dengan mengirimkan pesan pemberitahuan dan berisi sebuah link mencurigakan. Jika diklik, link itu akan mengarahkan korban untuk mengisi data pribadi dan keuangan. Jika tak fokus, dalam sekejap korban bisa mengalami kerugian finansial.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi korban penipuan/scam semacam ini terus meningkat. Rata-rata setiap harinya ada 700-800 laporan yang masuk melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) hingga 17 Agustus 2025.

    Bahkan, jumlah laporan ini jauh lebih banyak dibandingkan negara lain seperti Singapura sebanyak 140, Hong Kong sebanyak 124, dan Malaysia sebanyak 130 laporan.

    Sejak dibentuk pada November 2024, hingga kini, IASC telah menerima 225.281 laporan dengan total rekening terkait penipuan mencapai 359.733. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72.145 rekening sudah diblokir.

    Adapun total kerugian dana masyarakat yang dilaporkan telah mencapai Rp 4,6 triliun. Jumlah ini meningkat sebelum IASC dibentuk yakni Rp 2 triliun. Sementara dana yang berhasil diblokir baru Rp 349,3 miliar.

    Hal ini menunjukkan urgensi penanganan kasus penipuan online di Indonesia sangat penting. Semua orang, dari berbagai latar belakang dan profesinya, berpotensi menjadi korban phishing.

    Aktris Jadi Korban Phishing Pengiriman Barang

    Baru-baru ini, aktris Indonesia yang sering membintangi film horor, Asmara Abigail juga menjadi korban jebakan phishing. Dia menceritakan pengalaman ini saat jadi narasumber di YouTube Channel RJL5 – Fajar Aditya.

    Kejadian ini bermula saat Asmara selesai syuting di Bali dan hendak mengirimkan sebuah paket untuk kebutuhan syuting di Takengon, Aceh Tengah. Dia meminta bantuan orang tua dan asisten rumah tangganya untuk mengirimkan paket lewat perusahaan logistik.

    “Jadi Takengon itu 6-7 jam dari Banda Aceh atau 8-10 jam dari Medan. Kalau ke sana bisa pakai pesawat kecil, cuman bisa bawa kabin 5 kg, sementara syuting 1 bulan mesti bawa segala macam. Akhirnya aku memutuskan untuk mengirim barang-barang yang aku butuhkan untuk keperluan syuting lewat J&T, karena outlet nya dekat rumah aku,” tutur Asmara.

    Asmara mengatakan paket kebutuhan syuting tersebut telah dikemas secara rapi dan ditambah bubble wrap oleh perusahaan logistik sehingga sangat aman. Alamat yang tertera dalam paket tersebut juga tertulis lengkap dan jelas.

    Kendati begitu, ketika paket sedang dalam perjalanan, Asmara mendapat kabar tak terduga dari nomor tak dikenal melalui iMessage di smartphone-nya. Pesan itu berisi bahwa label pada paket rusak sehingga lokasinya tidak diketahui.

    “Ini sebenarnya kalau lagi fokus udah aneh, masa dari company sebesar ini ngirimnya iMessage gitu kan, dia bilang paket bermasalah, alamatnya rusak, tidak terbaca jelas, tentu dengan penulisan yang sangat profesional,” jelasnya.

    Pada pesan itu, Asmara kemudian diminta konfirmasi alamat dalam waktu 24 jam secara online pada sebuah link yang disematkan. Asmara kemudian diminta membayar biaya tambahan dengan harapan paket bisa segera sampai.

    “Aku dipandu untuk klik link itu untuk memperbaharui alamat. Kemudian aku mesti bayar extra charge 9.000 sekian rupiah, yang kita pikir 9.000 sekian rupiah bukan nominal yang besar, dan buat kita yang kerja gimana caranya itu paket bisa sampai,” harapnya.

    “Ternyata tiap kali melakukan pembayaran, di page nya itu dia bilang selalu gagal, transaksi gagal, aku coba sampe 5x, ternyata transaksinya sukses semua, dan ternyata nominalnya SAR, Riyal, dan kalau di total kerugian nominal finansial yang hilang dari account aku yang ke charge, itu sekitar Rp 70 juta,” ungkapnya.

    J&T Express Merespons Cepat

    Sadar jadi korban phishing, Asmara lantas menghubungi orang tuanya dan minta asisten rumah tangganya mengunjungi outlet J&T Express. Ia ingin mendapat penjelasan mengenai kejadian yang dialaminya.

    “Dan memang dari tim J&T itu semuanya dipandu dengan jelas, dan clear, itu jangan di klik, itu penipuan, phishing dan segala macam. Tapi informasi yang di dapat (pihak rumah) ini nggak langsung sampe ke aku, kaya ada delay gitu,” terangnya.

    “Sementara aku udah panik, dan udah pengen paketnya cepet-cepet sampai, langsung tak tik tuk, tak tik tuk, hilang Rp 70 juta. Jadi maksudnya aku pas di situ, baru ngerasain rasanya ketipu,” sambungnya.

    Lebih lanjut, ia dan pihak J&T Express juga sempat melakukan pertemuan. Dia kemudian diberikan penjelasan secara detail mengenai perjalanan paket di berbagai titik, beserta bukti rekaman CCTV.

    “Jadi nggak ada paketnya tuh nyangkut, alamatnya tidak terbaca, itu tuh kebohongan, dan aneh sekali iMessage yang aku terima juga itu nomor Philippines, yang mestinya dari awal aku udah curiga, ditipu dengan nominal riyal SAR,” jelasnya.

    CEO J&T Express Robin Lo dan Brand Manager J&T Express Herline Septia (Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom)

    Tips Menangkal Jebakan Phishing: Cek, Curiga, Cancel

    Brand Manager J&T Express Herline Septia mengimbau kepada masyarakat luas untuk lebih waspada terhadap jebakan phishing berkedok pengiriman barang. J&T Express meluncurkan kampanye edukasi digital untuk menangkal bahaya phishing ini.

    “Kami begitu aware terhadap kasus-kasus penipuan, khususnya yang terkait jasa pengiriman. Karena sebenarnya ini satu sisi bukan hanya merugikan pelanggan, masyarakat, tapi merugikan J&T juga secara langsung,” ungkapnya.

    J&T Express menggandeng Asmara Abigail yang menjadi korban penipuan untuk menyebarkan kampanye positif mencegah phishing melalui 3C: CEK, CURIGA, CANCEL. Hal ini diharapkan bisa menekan kasus penipuan online yang mengatasnamakan jasa pengiriman barang.

    “Kita mau edukasi masyarakat untuk lebih berhati-hati lagi, apa sih yang perlu kita perhatikan ketika kita dapat SMS, WA, telefon,yang mengatasnamakan pengiriman paket, jadi kita meluncurkan program 3C: CEK, CURIGA, CANCEL,” ungkapnya.

    Berikut ini adalah 3 solusi menangkal jebakan phishing.

    CEK: Fokus. Pastikan kebenaran web dan nomor hp. Jangan langsung klik link dan mudah percaya pesan dari nomor asing.CURIGA: Meluangkan waktu sejenak untuk perhatikan nomor resinya. Hubungi Call Center dan kunjungi outlet J&T Express untuk memastikan informasi status paket.CANCEL: Langsung abaikan interaksi dan laporkan jika menerima pesan yang mencurigakan ke saluran resmi atau call center J&T Express.

    (akd/akd)

  • Waspada Modus Penipuan Baru Bagi-bagi Video Demo Palsu, Begini Cirinya

    Waspada Modus Penipuan Baru Bagi-bagi Video Demo Palsu, Begini Cirinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pelaku kejahatan siber mencoba memanfaatkan sejumlah demonstrasi besar-besaran di banyak kota selama beberapa hari terakhir. Salah satunya mencoba mengirimkan video demo yang ternyata spam.

    Penipuan ini diungkapkan oleh akun Instagram @cyberity.network yang mengunggah tangkapan layar menampilkan chat video demo besar-besar. File itu berbentuk APK dengan besaran 78 MB dan pesan cara membuka video. Untuk itu, jangan pernah unduh file dalam format APK apapun yang dikirim lewat berbagai platform.

    Akun tersebut mengingatkan untuk berhati-hati pada penipuan tersebut. Para penipu telah memanfaatkan momen untuk melakukan aksinya.

    “Teman-teman selalu berhati-hati ya. Penipu sudah mulai beraksi dengan memanfaatkan momen. Modusnya berbagi video demo yang ternyata APK spam,” tulis akun @cyberity.network, dikutip Selasa (2/9/2025).

    [Gambas:Instagram]

    Peringatan yang sama juga diunggah oleh akun X Bank Syariah Indonesia (BSI). Akun itu mengingatkan munculnya file APK yang dikirim melalui chat, email, hingga media sosial.

    Bukan hanya video demo, file tersebut juga dikatakan dapat menyamar seperti undangan, tagihan pajak, hingga resi paket.

    Saat diinstall, maka file bisa meretas data pribadi. Selain itu juga bisa merusak sistem ponsel korbannya.

    BSI juga menuliskan beberapa tips saat menerima file APK. Salah satunya adalah hanya mengunduh dari Play Store atau situs resmi.

    Berikutnya tidak asal klik file yang diterima. Meskipun file dikirimkan oleh orang yang kita kenal atau terdekat.

    Pastikan telah mengaktifkan fitur keamanan di ponsel. Terakhir adalah sebarkan edukasi pada orang sekitar.

    [Gambas:Twitter]

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Cara Balikin Saldo DANA yang Raib Gegara Kena Scam

    Ini Cara Balikin Saldo DANA yang Raib Gegara Kena Scam

    Jakarta

    Maraknya scam atau penipuan online terus meningkat seiring meningkatkan tren transaksi digital. Bahkan, penipuan online kerap mengintai para pemilik dompet digital (e-wallet). Saat terjerumus scam, tak jarang saldo e-wallet raib begitu saja.

    Berdasarkan data layanan CekRekening.id Kemenkominfo yang sekarang menjadi Komdigi, pada periode 2017-2024, telah diterima sekitar 572 ribu laporan dari masyarakat terkait tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE). 528.415 ribu di antaranya, merupakan penipuan transaksi online.

    Modus yang digunakan pelaku pun beragam, salah satunya phising dengan iming-iming saldo e- wallet. Tak jarang, iming-iming tersebut membuat saldo e-wallet raib dan pengguna secara tidak sadar telah terperangkap ke dalam modus tersebut.

    Setiap pengguna dompet digital pun bisa saja menjadi korban dari penipuan ini, khususnya DANA. Apalagi, DANA saat ini mengalami pertumbuhan pengguna yang cukup signifikan. Dilansir dari CNBC Indonesia, CTO DANA Indonesia, Norman Sasono mengkonfirmasi pertumbuhan nasabah dan transaksi uang elektronik di DANA sejak didirikan 2018.

    Saat ini 60% pengguna DANA berasal dari daerah tier 3 dan tier 4 seiring dengan strategi DANA memperluas akses keuangan untuk aktivitas pembayaran hingga pembiayaan dan menjangkau nasabah unbankable yang banyak di daerah kecil.

    DANA pun terus memperkuat keamanan layanan sistem pembayaran sebagai antisipasi meningkatnya modus penipuan dan kejahatan siber. DANA juga mendorong edukasi bagi nasabah dalam mengantisipasi beragam jenis penipuan dalam pembayaran digital.

    Buat para pengguna dompet digital DANA, jangan langsung panik jika saldo tiba-tiba hilang. Sebab, kini pengguna aplikasi dompet digital DANA mendapat perlindungan ekstra melalui DANA Protection.

    DANA memiliki layanan Jaminan 100% Uang Kembali sehingga pengguna bisa beratraksi #AmanDariBadman. Layanan tersebut bisa dimanfaatkan oleh para pengguna ketika mengalami musibah seperti terkena pencurian hingga mengalami penipuan.

    Meskipun begitu, ada sejumlah syarat dan ketentuan yang perlu diperhatikan. Adapun syarat dan ketentuannya sebagai berikut.

    1. HP hilang dan akun diambil alih

    2. Transaksi pending

    3. Pengguna menggunakan DANA Premium sudah mengaktifkan DANA VIZ dan tidak pernah

    membagikan PIN/OTP.

    4. Membuat laporan ke DIANA paling lambat setelah kejadian.

    5. Klaim gagal jika kejadian akibat kelalaian pengguna atau tidak ada bukti.

    Buat cara klaimnya, pengguna bisa ikuti langkah-langkah ini:

    1. Tap DANA Protection di Beranda DANA.

    2. Baca detail perlindungan apa saja yang diberikan DANA Protection.

    3. Tap button DIANA.

    4. Informasikan & laporkan kendala yang kamu alami.

    5. Kirimkan detail transaksi & dokumen yang diperlukan untuk mempercepat proses klaim.

    Jadi untuk pengguna DANA, tak perlu panik apabila saldo di DANA tiba-tiba raib karena terjebak scam/penipuan online. Karena DANA, sudah memiliki solusi jitu agar saldo dapat kembali dan pengguna dapat bertransaksi dengan aman, nyaman, dan mudah.

    (akd/akd)

  • IndoXXI dan LK21 Disusupi Malware Curi Data, Ini Cara Nonton Aman

    IndoXXI dan LK21 Disusupi Malware Curi Data, Ini Cara Nonton Aman

    Jakarta

    Menonton film dan serial secara online jadi hiburan favorit banyak orang. Tapi hati-hati, situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21 ternyata berbahaya. Laporan keamanan siber terbaru menyebutkan situs-situs ini sering disusupi malware pencuri data yang bisa merugikan pengguna.

    Bahaya di Balik IndoXXI dan LK21

    Meski menawarkan ribuan film gratis, IndoXXI dan LK21 punya risiko nyata yang mengintai:

    Pencurian Data Pribadi: Malware seperti trojan atau spyware dapat mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, hingga detail rekening bank. Dalam kasus ekstrem, penjahat siber bahkan bisa menguras rekening atau menyalahgunakan identitas Anda. Microsoft melaporkan bahwa situs streaming ilegal telah menyebarkan malware ke lebih dari 1 juta pengguna melalui iklan berbahaya.Phishing dan Penipuan Identitas: Iklan di situs ini sering mengarahkan pengguna ke situs phishing yang meminta data pribadi seperti email atau OTP, yang kemudian disalahgunakan untuk kejahatan siber.Ransomware: Beberapa malware dapat mengunci file di perangkat Anda dan meminta tebusan untuk membukanya kembali.Kerusakan Perangkat: Virus dari situs ini dapat memperlambat kinerja perangkat, menghapus data, atau bahkan merusak sistem operasi.Pelanggaran Hukum: Mengakses konten bajakan di IndoXXI dan LK21 melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Di Indonesia, pelaku bisa dikenai denda hingga Rp1 miliar atau hukuman penjara hingga 4 tahun berdasarkan UU Hak Cipta.Kualitas Buruk: Film di situs ilegal sering kali buram, tanpa subtitle resmi, atau bahkan tidak lengkap, mengurangi pengalaman menonton.Aplikasi Tak Diinginkan (PUA): Perangkat Anda bisa secara diam-diam menginstal software yang memata-matai aktivitas online atau membuka celah untuk serangan siber lebih lanjut.Rekomendasi Link Aman Nonton Online 2025

    Daripada mempertaruhkan keamanan data dan melanggar hukum, beralihlah ke platform streaming legal yang menawarkan pengalaman menonton aman, berkualitas tinggi, dan mendukung industri kreatif. Berikut beberapa rekomendasi untuk tahun 2025:

    1. Netflix

    Love Untangle Foto: dok. Netflix

    Berlatar di Busan tahun 1998, Love Untangled adalah film komedi romansa Korea Selatan yang mengikuti perjalanan Park Se-ri (Shin Eun-soo), seorang remaja 19 tahun yang bertekad meluruskan rambut keritingnya demi mengungkapkan perasaan pada Kim Hyun (Cha Woo-min), cowok populer di sekolahnya. Dengan bantuan teman-temannya dan seorang siswa pindahan dari Seoul, Han Yoon-seok (Gong Myung), Se-ri meluncurkan “Operasi Cinta” yang penuh dengan momen kocak dan kekonyolan remaja.

    Namun, rencananya menjadi rumit ketika chemistry tak terduga muncul antara dirinya dan Yoon-seok, memicu cinta segitiga yang menggemaskan sekaligus tak terprediksi. Disutradarai oleh Namkoong Sun, film ini menghidupkan nostalgia era 90-an dengan detail seperti kaset, kamera 35mm, dan seragam longgar, menawarkan cerita yang ringan namun mengharukan tentang cinta pertama dan penerimaan diri.

    Jangan lewatkan The Thursday Murder Club, adaptasi novel Richard Osman yang disutradarai Chris Columbus, mengisahkan empat pensiunan di Coopers Chase—Elizabeth (Helen Mirren), Ron (Pierce Brosnan), Ibrahim (Ben Kingsley), dan Joyce (Celia Imrie)—yang membentuk klub untuk memecahkan kasus pembunuhan lama. Ketika kematian misterius terjadi di desa mereka, hobi ini berubah menjadi penyelidikan nyata yang penuh bahaya dan rahasia.

    Dengan pemeran seperti David Tennant dan Naomi Ackie, film ini memadukan komedi Inggris, misteri, dan persahabatan di usia senja. Film ini menawarkan hiburan ringan namun mendebarkan bagi penggemar novel dan penonton baru.

    Kamu bisa menonton keduanya melalui aplikasi di HP, tablet, laptop dan smart TV. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    Pengepungan di Bukit Duri Foto: Dok. Internet

    2. Prime Video

    Pengepungan di Bukit Duri mengingkatkan kita pada tragedi kerusuhan 1998. Film ini mengisahkan Edwin (Morgan Oey), seorang guru keturunan Tionghoa yang mencari keponakannya di SMA Duri, sekolah khusus anak-anak bermasalah. Di tengah misinya, Edwin menghadapi murid-murid sadis, terutama Jefri (Omara Esteghlal), dan terjebak dalam kerusuhan rasial yang mengancam nyawanya.

    Bersama guru BK Diana (Hana Malasan), Edwin berjuang bertahan hidup di sekolah yang berubah menjadi medan perang. Film thriller karya Joko Anwar ini tayang di Prime Video mulai 15 Agustus 2025.

    Harga berlangganan Prime Video hanya Rp 14.500 per bulan untuk tiga bulan pertama, kemudian Rp 65.000 per bulan setelahnya. Kamu bisa akses Prime Video yang dapat ditonton di sini.

    3. Disney Plus Hotstar

    Film Thunderbolts Foto: Dok. Marvel Studios

    Thunderbolts (2025), film MCU ke-36, menyajikan kisah tim antihero yang dipimpin Yelena Belova (Florence Pugh), bersama Bucky Barnes (Sebastian Stan), Red Guardian (David Harbour), dan lainnya. Disutradarai Jake Schreier, tim ini menghadapi misi berbahaya dari Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus), melawan Sentry, hasil eksperimen rahasia. Penuh aksi dan drama, film ini mengeksplorasi penebusan dan masa lalu kelam.

    Thunderbolts memukau lewat cerita emosional, aksi seru, dan tema kesehatan mental. Performa Pugh sebagai Yelena yang mencari identitas menonjol, didukung dinamika tim yang kuat. Film ini menawarkan pendekatan segar tanpa banyak cameo, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar MCU di Disney+ Hotstar.

    Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan). Untuk menonton Disney+ Hotstar bisa klik di sini.

    Star Trek: Section 31 Foto: HBO Max

    4. HBO Max

    Star Trek: Section 31 (2025) mengikuti Philippa Georgiou (Michelle Yeoh), eks-Kaisar Terran, yang direkrut Section 31, divisi rahasia Starfleet. Bersama timnya, termasuk Quasi (Sam Richardson) dan Rachel Garrett (Kacey Rohl), Georgiou menghadapi ancaman dari Mirror Universe yang mengincar Federasi dengan senjata mematikan.

    Film ini penuh aksi dan intrik spionase, berlatar di era “Lost Era” Star Trek.Meski menampilkan penampilan kuat dari Yeoh, film ini dikritik karena kurang mendalami moralitas Section 31 dan karakter yang terasa dangkal. Fokus pada aksi membuatnya terasa kurang seperti Star Trek klasik, namun tetap menarik dengan referensi warisan seri dan potensi cerita lebih lanjut.

    Harga berlangganan mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun. Akses HBO Max di sini.

    5. Apple TV+

    Invasion Season 3 Foto: Apple

    Invasion Season 3 baru saja tayang di Apple TV+, menghadirkan kelanjutan epik dari drama fiksi ilmiah karya Simon Kinberg dan David Weil. Setelah kehancuran kapal induk alien di musim sebelumnya, umat manusia berpikir damai telah kembali.

    Namun, musim ketiga ini mengungkap ancaman baru: alien “apex” dengan kecerdasan mematikan menyebar dengan cepat di Bumi. Untuk pertama kalinya, para karakter utama—Trevante Cole (Shamier Anderson), Mitsuki Yamato (Shioli Kutsuna), Aneesha Malik (Golshifteh Farahani), Jamila Huston (India Brown), dan Caspar Morrow (Billy Barratt)—bersatu dalam misi berisiko tinggi untuk menyusup ke kapal induk alien dan mengungkap rahasia masa depan umat manusia.

    Dengan aliansi baru, pengkhianatan, dan konflik emosional, musim ini memadukan aksi, ketegangan, dan drama mendalam dalam pertarungan melawan kepunahan. Serial ini terdiri dari 10 episode, dirilis mingguan setiap Jumat hingga 24 Oktober 2025.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.

    6. CubMu

    CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.

    Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.

    Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.

    Kamu bisa mengakses CubMu di sini.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Staf Prabowo Bisa Ketipu Love Scam, Data Kepresidenan Aman?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Organsiasi RI Himpun Dark Data, Celah Keamanan Siber Terbuka

    Organsiasi RI Himpun Dark Data, Celah Keamanan Siber Terbuka

    Bisnis.com, JAKARTA – Dark data atau data yang tersimpan tanpa digunakan organisasi menjadi salah satu tantangan di tengah percepatan transformasi. 

    Chairman CISSReC Pratama Persadha menjelaskan bahwa dark data sering kali muncul tanpa disadari. Bentuknya beragam mulai dari log aktivitas pengguna, catatan komunikasi internal, arsip transaksi lama, hingga rekaman CCTV. 

    “Tingginya volume dark data di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tren percepatan digitalisasi, sementara pengelolaan data belum sistematis. Akibatnya, data lama yang tidak berguna tetap disimpan tanpa kurasi atau pemusnahan,” imbuhnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (28/8/2025).

    Menurutnya, ancaman dark data bukan hanya persoalan teknis. Kebocoran data lama yang tersimpan di server lawas, misalnya, bisa menjadi sasaran empuk bagi peretas.

    “Dark data bisa berisi informasi sensitif, seperti identitas pelanggan atau detail transaksi. Ketika tidak dikelola dengan baik, ia menjadi liability yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber,” tambahnya.

    Ancaman dark data juga terlihat nyata dalam laporan Hitachi Vantara State of Data Infrastructure Survey. Survei yang melibatkan 50 responden IT di Indonesia menunjukkan, 24% data perusahaan di Indonesia teridentifikasi sebagai dark data—lebih dari dua kali lipat rata-rata global yang hanya 10%.

    Kondisi ini bukan hanya membuang potensi bisnis, tetapi juga menimbulkan risiko finansial dan keamanan. Penyimpanan data lama yang tidak berguna membuat biaya infrastruktur melonjak.

    Sementara dari sisi operasional, hanya 14% responden di Indonesia yang merasa datanya tersedia saat dibutuhkan, dan hanya 6% yang percaya pada hasil keluaran AI yang mereka gunakan.

    Ironisnya, di saat investasi pada kecerdasan buatan (AI) diprediksi naik 124% dalam dua tahun mendatang, manajemen data justru masih rapuh. Pertumbuhan kebutuhan penyimpanan diperkirakan melonjak 29,6%, mempertegas urgensi strategi tata kelola data yang lebih matang.

    Dark data bukan hanya persoalan perusahaan, tetapi juga menyangkut keamanan siber nasional. Kebocoran arsip data pribadi, misalnya, bisa dimanfaatkan untuk serangan siber lebih lanjut, mulai dari spear phishing hingga serangan APT (advanced persistent threat). Bahkan, Pratama menilai, Indonesia bisa menjadi “ladang emas” bagi aktor siber asing bila manajemen data tidak segera diperbaiki.

    Di sisi lain, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) memberi tekanan tambahan bagi organisasi. Setiap kebocoran data pribadi, termasuk dari dark data yang tidak lagi relevan, berpotensi mendatangkan sanksi hukum dan kerugian reputasi.

    Meski gelap, Country Managing Director Hitachi Vantara Indonesia Ming Sunadi menilai bahwa dark data sejatinya menyimpan peluang. 

    Dengan tata kelola yang baik, perusahaan dapat menggali insight dari data lama, mendukung inovasi, hingga memperkuat strategi bisnis berbasis AI. 

    “Organisasi yang berorientasi pada data dan memprioritaskan tata kelola serta analitik berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendorong inovasi dan tetap kompetitif,” ujarnya.

    Oleh sebab itu. langkah ini menuntut keseriusan semua pihak pemerintah memperkuat regulasi, perusahaan berinvestasi pada teknologi tata kelola data, dan masyarakat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi informasi pribadi. Tanpa itu semua, dark data akan terus menjadi “bom waktu” yang mengancam keamanan, kepercayaan publik, hingga kedaulatan digital Indonesia.