Sopir Salah Injak Gas, Mazda Seruduk Mobilio, Stan Nitrogen dan Gerobak Tahu Goreng
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Kecelakaan lalu lintas terjadi di halaman Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Junok, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Diduga, kecelakaan terjadi akibat pengemudi mobil tak konsentrasi.
Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama mengatakan, kejadian bermula saat mobil Mazda Cx-9 dengan pelat nomor AD 1342 FA yang dikendarai oleh ibu muda berinisial AF (27) asal Surabaya berhenti di halaman parkir SPBU.
Semula, AF ingin memarkir mobilnya sebentar. Namun, bukannya rem yang diinjak, ia keliru menginjak gas saat hendak memarkirkan mobil itu.
“Diduga akibat kurang konsentrasi,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Akibatnya, mobil yang ia kendarai itu menabrak kendaraan Honda Mobilio dengan pelat L 1160 GS yang dikemudikan oleh SC (25) warga Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, yang ada di depannya.
“Mobil tersebut juga menabrak stand nitrogen yang ada di halaman SPBU,” tambahnya.
Tak hanya itu, mobil Mazda itu juga menabrak gerobak penjual tahu goreng yang ada di tepi jalan dekat SPBU tersebut. Meski begitu, tak ada korban jiwa dari kejadian tersebut.
“Untuk korban jiwa tidak ada, namun pada tiga objek yang ditabrak itu mengalami kerusakan,” jelasnya.
Saat ini, perkara tersebut masih ditangani oleh Unit Gakkum Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan. Polisi juga meminta keterangan pengemudi tersebut.
“Masih ditangani oleh Unit Gakkum,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kecelakaan
-
/data/photo/2025/10/10/68e8d733028a0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sopir Salah Injak Gas, Mazda Seruduk Mobilio, Stan Nitrogen dan Gerobak Tahu Goreng Surabaya 10 Oktober 2025
-

Pemerintah Siapkan Dana Perbaikan Ponpes Al-Khoziny
Jakarta –
Pemerintah berencana membantu perbaikan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny yang ambruk pada 29 September 2025. Ada kemungkinan, perbaikan dilakukan dengan dukungan dana APBN.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan pihaknya belum dapat memastikan berapa biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan. Proses identifikasi juga belum bisa dilakukan lantaran kawasan ponpes tersebut masih dalam pengawasan kepolisian.
“Itu belum (ditetapkan anggaran perbaikan ponpes), masih jauh. Sementara belum (ada pengecekan). Masih urusan polisi ya, masih ada police line. Kami belum bergerak ke situ,” kata Dody ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (10/10/2025).
Meski demikian, menurutnya Kementerian PU memiliki sejumlah anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung perbaikan ponpes tersebut. Salah satunya adalah dana pendidikan yang juga digunakan untuk revitalisasi sekolah.
“Kita kan punya dana pendidikan, di PU ada dana pendidikan di Ditjen Perencanaan Strategis. Itu bisa untuk pendidikan Islam dan non-Islam. Yang Islam itu nanti bisa untuk ponpes atau tempat lain,” jelasnya.
Dody juga belum dapat memastikan apakah nantinya perbaikan ponpes akan dilakukan langsung oleh Kementerian PU. Pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri terkait Ponpes Al-Khoziny.
“Lagi jalan (koordinasi) dengan Kemenag dan Kemendagri. Buat ngecek kualitas bangunan, apakah standar, lalu punya izin atau tidak. Belum bicara soal (perbaikan ponpes) dulu, nanti kita lihat kesesuaian bangunan dulu dengan izin seluruh ponpes,” ujarnya.
Sebelumnya, Dody sempat menyebut bahwa sementara ini dana perbaikan ponpes akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, ia tidak menutup kemungkinan dukungan juga datang dari pihak swasta.
“Insyaallah dari APBN ya. Tapi tidak menutup kemungkinan nanti ada bantuan dari swasta, kita pasti bantu. Cuma sementara waktu dari APBN,” ungkap Dody dalam konferensi pers di kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dody menjelaskan, sejauh ini anggaran pembangunan ponpes disalurkan oleh Kementerian Agama. Namun, robohnya bangunan Ponpes Al-Khoziny merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan cepat.
“Kalau anggaran kan selama ini sebetulnya ponpes itu ada di Kementerian Agama ya. Cuma karena ini kondisi darurat, yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku akan mencarikan dana perbaikan untuk ponpes. Kendati anggaran tersebut terbatas, Cak Imin memastikan distribusi anggaran akan dilakukan secara tepat sasaran.
Ia menyebut, perbaikan bangunan ponpes akan dilakukan secara nasional, tidak hanya untuk Al-Khoziny. Anggaran yang disediakan juga akan dialokasikan untuk pesantren yang dianggap rawan mengalami insiden serupa.
“Nanti kita carikan anggarannya. Sejauh mana dan seberapa anggarannya nanti akan kita umumkan. Tapi tentu pemerintah seadanya dulu, belum bisa semuanya. Semampu anggaran yang kita miliki, kita akan lakukan upaya-upaya itu. Jumlahnya berapa, itu kita belum tahu,” ujar Cak Imin.
“Kepada masyarakat pesantren, semoga rezekinya tambah banyak. Pemerintah ada anggaran, dan kita usahakan semaksimal mungkin ada dana untuk menangani terutama yang rawan-rawan kecelakaan,” tambahnya.
Lihat juga Video: Update Terbaru Identifikasi Santri Korban Bangunan Ponpes Al Khoziny
(shc/rrd)
-

Dapat Bukti Struk, Tak Ada Transaksi Terselubung
Jakarta –
Bayar tilang sekarang bisa langsung di tempat. Praktik ini dipercaya sebagai bentuk transparansi sebab akan ada bukti struk yang diberikan.
Sanksi denda tilang kini bisa dibayar di tempat. Kalau sebelumnya kamu harus titip bayar ke Bank BRI, sekarang kamu bisa bayar denda itu di tempat. Bedanya dengan bayar tilang di tempat zaman dulu, kamu bakal mendapatkan struk sebagai bukti pembayaran. Struk itu dicetak di tempat berkat adanya print thermal dari Korlantas Polri.
Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal menegaskan bahwa sistem baru ini memberi kemudahan bagi masyarakat sekaligus memperkuat transparansi di lapangan. Menurutnya, hal ini juga bisa menutup celah praktik tidak transparan saat proses penegakan hukum berlalu lintas.
“Ini sangat memudahkan. Pertama, memudahkan masyarakat supaya tidak perlu lagi ke BRI. Kedua, memudahkan petugas supaya tidak ada lagi transaksi terselubung. Jadi langsung kita pakai sistem ini,” ujar Faizal dikutip laman Korlantas Polri.
Perangkat ini bakal digunakan di seluruh Indonesia. Dengan begitu, pembayaran denda tilang di tempat pun tak lagi menyulitkan bagi yang tak punya waktu banyak.
“Nanti akan digunakan seluruh anggota di lapangan, di seluruh polda, bahkan di polres-polres juga akan kita berikan alat seperti ini,” jelasnya lagi.
Perangkat itu kini sudah terintegrasi dengan ETLE nasional dan langsung digunakan di lapangan. Selain ETLE Mobile dan printer thermal, ada juga ETLE Portable.
Tidak seperti ETLE statis yang dipasang permanen, versi portable bisa dipindahkan sesuai kebutuhan pengawasan. ETLE Mobile itu akan ditempatkan di wilayah tertentu, misalnya yang banyak terdapat pelanggaran lalu lintas ataupun kecelakaan lalu lintas. Bila pelanggaran di lokasi tersebut sudah mulai berkurang, maka ETLE Portable bisa berpindah tempat.
(dry/rgr)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5377101/original/020975100_1760076602-1001027737.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Nyaris Terkecoh: Dikira Kecelakaan Mobil Biasa, Besoknya saat Dicek Ada Sabu 1 Kilogram
Liputan6.com, Wajo – Kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan berubah menjadi pengungkapan penyelundupan narkoba. Polisi yang mengamankan mobil minibus sebagai barang bukti tabrakan ternyata menyembunyikan sabu 1 kilogram dengan rapi.
Peristiwa ini bermula pada Rabu (8/10/2025) malam, saat Satuan Lalu Lintas Polres Wajo menerima laporan kecelakaan di Dusun Inrello, Kecamatan Keera. Sebuah mobil Wuling Confero DD 1147 XX bertabrakan dengan sepeda motor Honda Supra tanpa pelat nomor.
Petugas segera melakukan olah tempat kejadian perkara, lalu mengamankan mobil dan sopir ke Kantor Polisi, di Jalan A. Pallawarukka, Sengkang. Tak ada yang mencurigakan malam itu, semuanya terlihat seperti penanganan kecelakaan biasa.
Namun keesokan harinya, situasi berubah. Saat Kasat Lantas Polres Wajo AKP Riyanda Putra bersama Kanit Gakkum Iptu Rahmat melakukan pemeriksaan mendetail terhadap isi kendaraan, keduanya menemukan bungkusan mencurigakan bergambar bunga matahari di dalam kabin.
“Awalnya kami hanya curiga karena bentuk dan posisinya tidak wajar. Setelah kami periksa lebih teliti, ternyata isinya sabu,” kata Riyanda, Jumat (10/10/2025).
Riyanda pun kemudian berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Wajo untuk memastikan isi bungkusan tersebut. Setelah dilakukan uji lapangan, hasilnya positif mengandung narkotika jenis sabu dengan berat 1.021,4 gram, atau lebih dari satu kilogram.
“Sudah kami serahkan barang bukti sabu, mobil dan sopir yang diketahui merupakan warga Kabupaten Luwu atas nama Sabrianto, 25 tahun kepada Satresnarkoba,” aku Riyanda.
-

Benturan dengan Truk Tronton, Pengendara Motor Meninggal di Menganti Gresik
Gresik (beritajatim.com)- Kecelakaan merenggut nyawa kembali di wilayah Gresik. Kali ini dialami Mr X pengendara motor Honda Vario W 4969 XS yang terlindas truk tronton yang dikemudikan Khotib (35) warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Kamis malam.
Kronologi kejadian bermula dari Mr X yang mengendarai motor melaju dari arah barat ke timur. Saat melintas di Jalan Raya Boboh Menganti berusaha mendahului dari sisi kiri truk tronton yang melaju di depannya.
“Saat mendahului, pengendara motor tanpa identitas kurang memperhatikan kondisi jalan dan situasi lalu lintas serta jarak aman, sehingga terjadi benturan,” ujar Kapolsek Menganti AKP Moch. Adwud dalam keterangannya, Jumat (10/10).
Akibat kejadian tersebut, pengendara sepeda motor meninggal dunia di lokasi kejadian. Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik guna dimintakan visum et repertum.
“Korban meninggal dunia di tempat, namun identitasnya belum diketahui, karena saat kejadian korban tidak membawa identitas apapun,” ungkap Moch.Dawud.
Kecelakaan yang menyebabkan pengendara motor nyawanya melayang ini kesekian kalinya terjadi. Korbannya mayoritas pengendara roda dua. [dny/but]
-

Mobil Elon Musk Nyelonong Lampu Merah, Pemerintah Turun Tangan
Jakarta, CNBC Indonesia – Badan pengelola keselamatan jalan raya Amerika Serikat (NHTSA) mengumumkan penyelidikan atas 2,88 juta mobil Tesla terkait lebih dari 50 laporan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas tersebut disebut berhubungan dengan fitur “tanpa sopir” Full Self-Driving (FSD) yang terpasang di Tesla.
FSD adalah sistem mobil otonom yang membutuhkan pengawasan dan intervensi dari pengemudi jika dibutuhkan. NHTSA menyatakan FSD memicu perilaku kendaraan yang melanggar undang-undang keselamatan jalan raya.
Mobil Tesla yang menggunakan FSD dilaporkan berulang kali melaju menerobos lampu merah dan melawan arah saat berganti jalur. Total laporan pelanggaran lalu lintas yang dilaporkan ke NHTSA mencapai 58 termasuk 14 tabrakan dan 23 korban luka.
Reuters menyatakan sistem FSD Tesla kini sedang disorot, termasuk oleh anggota DPR AS. Penyelidikan dibuka beberapa pekan setelah NHTSA memiliki pemimpin baru.
Penyelidikan NHTSA adalah langkah awal yang bisa berujung pada kebijakan recall semua kendaraan yang dipercaya menyimpan risiko keselamatan.
NHTSA mengantongi enam laporan soal mobil Tesla yang dilengkapi oleh FSD “menedekati persimpangan saat lampu merah sudah menyala, terus melaju kemudian terlibat kecelakaan dengan kendaraan bermotor lainnya.”
Selain itu, NHTSA menerima laporan dari seorang pengemudi yang menyatakan FSD “tidak mampu mengenali sinyal lampu lalu lintas. Hal ini menyebabkan mobil melaju menembus lampu merah dan berhenti di lampu hijau.”
Pengemudi yang sama menyatakan, “Tesla tak mau memperbaiki ini, bahkan tidak mau tahu, meskipun mereka sudah melakukan test drive dengan saya dan melihat masalah ini dengan mata mereka sendiri.”
NHTSA juga akan menyelidiki FSD ketika mobil mendekati persimpangan rel kereta api.
Sistem FSD telah menjadi fokus penyelidikan NHTSA selama bertahun-tahun. Pada Oktober 2024, NHTSA memulai penyelidikan atas 2,4 juta mobil Tesla yang dilengkapi dengan FSD terkait empat peristiwa tabrakan. Kecelakaan itu disebut disebabkan oleh mobil yang tidak mampu “melihat” karena silay sinar matahari, kabut, atau debu.
Tesla padahal menyatakan FSD, “akan menyopiri Anda nyaris ke semua tempat dengan pengawasan Anda, dengan intervensi minimum.”
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-

Kecelakaan Maut di JLS Lumajang, Anggota Polres Jember Meninggal Dunia
Lumajang (beritajatim.com) – Seorang anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jember dilaporkan tewas setelah mengalami kecelakaan di Jalan Lintas Selatan (JLS), Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/10/2025).
Korban diketahui bernama Bripda Ryan Pramadya Octaviandra (24), warga Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.
Peristiwa nahas itu terjadi saat korban yang mengendarai sepeda motor Honda CRF bernomor polisi P 3175 LZ bertabrakan dengan sebuah dump truk.
Sopir dump truk bernomor polisi N 8836 UO diketahui bernama Alfian (25), warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
Saksi kejadian, Ismam, mengatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi ketika korban yang melaju dari arah Jember kehilangan kendali di tikungan.
Menurutnya, dump truk yang datang dari arah berlawanan sebenarnya sudah berada di jalur yang benar. “Waktu kejadian itu motornya kencang, truknya sudah di jalurnya. Sepertinya motor belok terlalu kanan dan menabrak bak samping truk. Korban langsung meninggal di tempat,” ujar saksi mata yang akrab disapa Kacong, di lokasi kejadian.
Petugas Satlantas Polres Lumajang, Aiptu Suprastyanto, menjelaskan bahwa proses olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan.
Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk proses lebih lanjut. “Dari hasil olah TKP, kami belum bisa memastikan penyebab kecelakaan. Namun benar, korban merupakan anggota Polres Jember,” ungkap Aiptu Suprastyanto. (has/kun)
-
/data/photo/2025/10/06/68e2ad4e7a31c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Prajurit Gugur dalam Rangkaian HUT TNI, Panglima Serahkan Santunan Nasional 9 Oktober 2025
3 Prajurit Gugur dalam Rangkaian HUT TNI, Panglima Serahkan Santunan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang diwakili Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Laksdya Hersan menyerahkan santunan risiko kematian khusus dari PT ASABRI serta tali asih kepada ahli waris tiga prajurit yang gugur saat rangkaian kegiatan HUT ke-80 TNI.
Ketiga prajurit yang gugur dalam tugas pengabdian itu adalah Praka (Mar) Zaenal Mutaqim, Pratu Johari Alfarizi, dan Kld Pom Lingga Surya Permana.
“Atas nama keluarga besar Tentara Nasional Indonesia, kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya saudara-saudara kita yang telah memberikan pengabdian terbaik kepada bangsa dan negara,” ujar Irjen TNI dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).
Ia menegaskan bahwa penyerahan santunan ini merupakan wujud nyata tanggung jawab dan perhatian negara terhadap prajurit TNI beserta keluarganya.
“Kehadiran kami di sini adalah sebagai wujud dari tanggung jawab dan perhatian negara, khususnya kami TNI, yang nantinya juga akan memberikan santunan, dalam hal ini Bapak Panglima TNI kepada ahli waris,” ucap Hersan.
Selain menyerahkan santunan, Irjen TNI juga memberikan penguatan moral kepada keluarga almarhum agar tetap tabah dan bangga atas pengabdian para prajurit.
“Saya betul-betul memahami, tidak ada kata-kata yang cukup untuk menghapus kesedihan yang Bapak-Ibu rasakan. Namun percayalah, almarhum telah meninggalkan warisan terbaik, yaitu nama baik, kehormatan, dan kebanggaan bagi keluarga, satuan, serta negara,” ungkapnya.
Penyerahan santunan ini menjadi bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengorbanan para prajurit yang gugur dalam tugas.
TNI menegaskan bahwa jasa mereka tidak akan pernah dilupakan, dan semangat pengabdian mereka akan terus menjadi teladan bagi generasi penerus.
Sebagai informasi, sebelumnya, dua prajurit TNI meninggal dunia dalam persiapan HUT ke-80 TNI.
Praka (Mar) Zaenal Mutaqim meninggal setelah mengalami kecelakaan saat melaksanakan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO) dalam rangkaian kegiatan Presidential Inspection memperingati HUT ke-80 TNI di Teluk Jakarta, pada Kamis (2/10/2025).
Pratu Johari Alfarizi, anggota Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad), meninggal dunia setelah terjatuh dari atas tank di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025) malam.
Sementara itu, Kld Pom Lingga Surya Permana meninggal karena sakit pada Minggu (5/10/2025) pukul 04.45 WIB di RSAL Mintohardjo, Jakarta.
“Almarhum tergabung dalam pasukan upacara HUT ke-80 TNI di Satuan Setingkat Batalyon/SSY Pomal yang tergabung dalam Satuan Setingkat Brigade/SSB POM TNI, meninggal karena sakit pada hari Minggu, 5 Oktober pukul 04.45 WIB di RSAL Mintohardjo Jakarta, dan dimakamkan di Padang pada hari Minggu malam,” kata Kapuspen TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, Kamis.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

