Kasus: kecelakaan

  • Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Diketahui, akibat kecelakaan ini, dua orang diatas perahu dinyatakan hilang, sedangkan satu orang lainnya berhasil selamat.

    Keduanya yakni La Rone (63) dan La Onus (51). Salah seorang korban hilang, La Rone ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim Basarnas Kendari Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 8.15 Wita, sekitar 0,6 mil laut dari TKP.

    Sedangkan, korban selamat diketahui bernama Muhtari (48). Dia berhasil berenang dan diselamatkan kapal lainnya yang berada di sekitar lokasi.

    Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Pos SAR Muna, Hasrin turun langsung menyaksikan penyerahan jenasah korban kepada pihak keluarga.

    Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari merilis, Tongkang Buana Jaya 3321 menabrak perahu nelayan di sekitar pulau Renda Kecamatan Tampo Kabupaten Muna. Tongkang tersebut, diduga masuk melewati jalur hilir mudik perahu nelayan pencari ikan di sekitar TKP.

    Dalam rilisnya, Kantor KPP Kendari mengungkapkan, baru menerima laporan sekitar pukul 16.55 Wita dari polisi setempat. Padahal, kecelakaan sudah terjadi sekitar 3 jam sebelummya. Sehingga, tim Basarnas baru menurunkan anggota 10 menit ke lokasi kejadian setelah laporan dari personil polisi masuk.

    “Dua orang korban hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak oleh kapal tongkang Buana disekitar perairan antara tampo dan Pulau Renda,” ujar Kepala KPP Kendari Amiruddin, Sabtu (18/10/2025)

    “Pukul 17.10 Wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR,” lanjut Amiruddin.

     

  • Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Detik-Detik Kapal Tongkang Raksasa Tabrak Perahu Nelayan hingga Terseret, 1 Tewas 1 Hilang

    Liputan6.com, Muna – Sebuah kapal tongkang menabrak perahu nelayan di perairan Kecamatan Tampo-Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sultra, Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 13.25 Wita. Akibat insiden ini, dua orang nelayan perahu dinyatakan hilang, sedangkan satu orang lainnya berhasil selamat.

    Korban hilang kecelakaan laut itu diketahui bernama La Rone (63) dan La Onus (51). Keduanya merupakan nelayan yang bermukim di sekitar perairan Tampo. Mereka diduga terseret arus usai kapal tongkang berukuran sekitar 10.000 GT menabrak perahu mereka.

    Sedangkan, korban selamat diketahui bernama Muhtari (48). Dia berhasil berenang dan diselamatkan kapal lainnya yang berada di sekitar lokasi.

    Setelah tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari melakukan pencarian, seorang korban hilang atas nama La Rone (63) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar 0,6 mil laut dari lokasi kecelakaan, Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 8.15 Wita.

    Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Pos SAR Muna, Hasrin turun langsung menyaksikan penyerahan jenasah korban kepada pihak keluarga.

    Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari merilis, Tongkang Buana Jaya 3321 menabrak perahu nelayan di sekitar pulau Renda Kecamatan Tampo Kabupaten Muna. Tongkang tersebut, diduga masuk melewati jalur hilir mudik perahu nelayan pencari ikan di sekitar TKP.

    Dalam rilisnya, Kantor KPP Kendari mengungkapkan, baru menerima laporan sekitar pukul 16.55 Wita dari polisi setempat. Padahal, kecelakaan sudah terjadi sekitar 3 jam sebelummya. Sehingga, tim Basarnas baru menurunkan anggota 10 menit ke lokasi kejadian setelah laporan dari personil polisi masuk.

    “Dua orang korban hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak oleh kapal tongkang Buana di sekitar perairan antara tampo dan Pulau Renda,” ujar Kepala KPP Kendari Amiruddin, Sabtu (18/10/2025)

    “Pukul 17.10 Wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR,” lanjut Amiruddin.

    Saat ini, pihak KPP Kendari tengah melakukan patroli menyisir perairan di sekitar TKP. Mencari salah satu korban insiden tongkang tabrak perahu nelayan lainnya yang masih hilang.

     

  • Sopir Hilang Kendali, Bus Tabrak Tanggul Tewaskan 15 Orang di Brasil

    Sopir Hilang Kendali, Bus Tabrak Tanggul Tewaskan 15 Orang di Brasil

    Jakarta

    Setidaknya 15 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas saat seorang pengemudi bus yang melaju ke arah berlawanan kehilangan kendali di timur laut Brasil. Bus menabrak tanggul hingga terbalik.

    Dilansir AFP, Minggu (19/10/2025), tragedi yang melibatkan bus membawa 30 orang itu terjadi pada Jumat (18/10) malam waktu setempat, di negara bagian Pernambuco.

    Pengemudi menabrak beberapa batu di pinggir jalan dan kemudian melaju ke arah yang benar, tetapi menabrak tanggul dan bus terbalik, kata pernyataan polisi.

    Sebelas perempuan dan empat laki-laki tewas dalam kecelakaan itu. Jumlah korban luka tidak segera diungkapkan.

    Pengemudi keluar dari bus dengan luka ringan dan hasil tesnya negatif alkohol, kata polisi. Ia dibawa ke kantor polisi.

    (rfs/rfs)

  • Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang Regional 18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
    Tim Redaksi
    MUNA, KOMPAS.com
    – Sebuah kapal tongkang bernama Buana menabrak longboat di perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/10/2025) sore.
    Akibat insiden tersebut, dua orang penumpang di longboat dilaporkan hilang.
    “Memang ada laka laut, tapi sebab-sebabnya saya kurang tahu persis. Saat ini, masih dalam penyelidikan,” ungkap Kasi Humas Polres Muna, Iptu Muhamad Jufri, saat dihubungi melalui telepon.
    Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa di dalam longboat terdapat tiga penumpang, yaitu Muhtari (48), La Rone (53), dan La Onus (50).
    Kecelakaan terjadi ketika kapal tongkang yang ditarik kapal tugboat melintas dan tiba-tiba perahu longboat muncul di antara keduanya.
    Akibatnya, kapal tongkang menabrak longboat yang kemudian hancur dan tenggelam.
    “Saya dengar informasi dari kapolsek (Tampo), itu kapal sama-sama jalan. Apakah (kapal longboat) terkait di tali, kita belum tahu. Jadi, bukan memancing, hanya sama-sama jalan,” tambah Jufri.
    Dari ketiga penumpang, Muhtari berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sementara dua penumpang lainnya masih dalam pencarian.
    Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin AS, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari anggota Polsek Tampo terkait kecelakaan kapal tersebut.
    “Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 17.10 Wita, Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju posisi terakhir untuk memberikan bantuan SAR,” kata Amiruddin.
    Tim SAR Muna menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 20 mil laut dari kantor siaga Unit SAR.
    Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap dua orang korban masih terus dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan di Diwek Jombang, Pemotor Luka Parah

    Kecelakaan di Diwek Jombang, Pemotor Luka Parah

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Dusun Watutangi, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, yang melibatkan sepeda motor dan mobil Agya, Sabtu (18/10/2025).

    Korban dalam kecelakaan ini, Mochammad Ivan (25), seorang pengendara motor asal Dusun Ketanon, Desa Diwek, mengalami luka parah setelah terlibat tabrakan dengan mobil Agya yang dikemudikan oleh Muhamad Zaelani (28), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Jombang.

    Berdasarkan keterangan dari Imam Maliki, seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi dengan suara benturan keras. “Korban kondisinya parah, tak sadarkan diri, dan masih memakai headset di telinganya,” ujar Imam, yang kebetulan mendengar suara benturan keras sebelum keluar rumah dan mendapati Ivan terkapar di jalan.

    Imam menyatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah korban sedang menelepon atau mendengarkan musik saat kejadian. Sementara itu, Zaelani, pengemudi mobil Agya yang terlibat dalam tabrakan tersebut, menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi dengan sangat cepat.

    “Saya sudah berada di lajur kiri, tiba-tiba motor ada di depan mata. Tak sempat menghindar, tabrakan pun terjadi,” kata Zaelani.

    Kecelakaan ini mengakibatkan Ivan terluka parah dan kedua kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan berat. Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke RSNU Jombang untuk mendapatkan penanganan medis.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, memebenarkan adanya kecelakaan ini. Pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. “Korban mengalami luka parah dan saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan,” terang Siswanto.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama dalam menjaga fokus dan keselamatan saat berkendara. Kecelakaan serupa bisa terjadi kapan saja, dan penting untuk selalu memprioritaskan keselamatan. [suf]

  • Pekerja Bangunan di Bogor Tewas Tertimpa Tembok Penahan Tanah

    Pekerja Bangunan di Bogor Tewas Tertimpa Tembok Penahan Tanah

    Jakarta

    Kecelakaan kerja terjadi di Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat. Seorang pekerja bangunan berinisial U (25) meninggal dunia diduga akibat tertimpa tembok penahan tanah (TPT).

    “Telah terjadi kecelakaan kerja di Desa Cibadak. Akibat kejadian tersebut, satu orang pekerja meninggal dunia,” kata Kapolsek Sukamakmur Ipda Dedi Priono, melalui Humas Polres Bogor, Sabtu (18/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada Jumat (17/10). Sementara, satu pekerja bangunan lainnya mengalami luka-luka akibat kecelakaan kerja tersebut.

    “Sementara satu orang lainnya berinisial U (45) mengalami luka dan telah mendapatkan perawatan medis,” bebernya.

    Video kecelakaan kerja tersebut beredar di media sosial (medsos). Dalam video yang beredar, terlihat warga beramai-ramai berada di lokasi.

    Pihak kepolisian pun telah mendatangi lokasi kejadian. Saat ini, polisi masih mendalami terkait penyebab kecelakaan itu.

    (rdh/amw)

  • Innova Diduga Hilang Kendali, 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Pringsewu Lampung

    Innova Diduga Hilang Kendali, 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Pringsewu Lampung

    Liputan6.com, Jakarta – Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Lintas Barat Sumatera Kilometer 44-45, Kelurahan Pajaresuk, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu pagi (18/10/2025). Insiden yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di kawasan Kuburan Cina itu melibatkan empat mobil dan satu sepeda motor.

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, tiga orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu.

    Mereka adalah Sarwanto (43), pengendara motor Yamaha Mio BE 6736 YR; Chosin Haris (50), pengemudi Toyota Vios BE 1789 DO; dan Sri Purwaningsih (50), penumpang Toyota Vios.

    Selain Toyota Vios, kendaraan lain yang terlibat yakni Toyota Raize BE 1909 AAR, Toyota Fortuner BE 1460 UR, Toyota Innova BE 1905 UA, serta sepeda motor Yamaha Mio.

    Berdasarkan keterangan di lokasi kejadian, dijelaskan Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra, tiga mobil dan satu motor tersebut melaju dari arah Pringsewu menuju Pagelaran.

    “Saat bersamaan, Toyota Innova yang dikemudikan Mulyono datang dari arah berlawanan dan diduga hilang kendali hingga berpindah jalur ke sisi kanan jalan. Mobil itu kemudian menabrak beruntun tiga kendaraan dan satu sepeda motor yang melintas dari arah berlawanan,” katanya, Sabtu (18/10/2025).

     

  • Mobil Xpander Tabrak Pajero di Bahu Jalan Tol Jagorawi Bogor

    Mobil Xpander Tabrak Pajero di Bahu Jalan Tol Jagorawi Bogor

    Jakarta

    Kecelakaan lalu lintas Mitsubishi Xpander menabrak Mitsubishi Pajero di Km (kilometer) 40 Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat. Kecelakaan dipicu pengemudi Xpander kurang antisipasi.

    “Faktor yang mempengaruhi (karena) kurang antisipasi jaga jarak aman,” kata Kainduk PJR Kompol Ahmad Jajuli, Sabtu (18/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 10.40 WIB. Jajuli menyebut kecelakaan berawal ketika kedua kendaraan tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Bogor.

    “Setiba di TKP (tempat kejadian perkara), kendaraan pertama (Pajero) berjalan di bahu jalan dengan kecepatan 10 Km per jam,” jelasnya.

    Saat itu, kendaraan Pajero sedang mengalami gangguan mesin berupa overheat. Kemudian kendaraan kedua atau XPander datang dari belakang dan menabrak Pajero.

    Jajuli mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. Posisi akhir kendaraan Pajero usai kecelakaan berada di bahu jalan melintang menghadap barat.

    “Sementara kendaraan kedua normal di bahu jalan menghadap selatan,” pungkasnya.

    (rdh/lir)

  • AAUI tekan kesenjangan pemahaman soal peran asuransi 

    AAUI tekan kesenjangan pemahaman soal peran asuransi 

    Nusa Dua, Bali (ANTARA) –

    Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) berupaya menekan kesenjangan pemahaman soal pentingnya peran asuransi yang masih menjadi tantangan terbesar meningkatkan inklusi asuransi di tanah air.

    “Masih banyak masyarakat belum memahami peran pentingnya asuransi sebagai alat perlindungan finansial dan instrumen pembiayaan yang paling diperlukan untuk mengelola risiko,” kata Ketua AAUI Budi Herawan di sela puncak peringatan Hari Asuransi 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali,Sabtu.

    Menurut dia, saat ini asuransi bukan lagi sebatas kewajiban melainkan sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat untuk menghadapi risiko yang bisa datang tanpa mengenal waktu seperti bencana alam dan kecelakaan.

    Untuk meningkatkan literasi dan kepercayaan publik, pihaknya melakukan sejumlah upaya di antaranya program literasi asuransi nasional terpadu.

    “Kami percaya literasi yang kuat akan melahirkan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko dan mitigasi dengan cara proteksi yang berkelanjutan,” ucapnya.

    Selain program terpadu, pihaknya juga menggenjot digitalisasi dan transparansi produk melalui kerja sama dengan berbagai pihak untuk merancang standarisasi informasi produk dengan mengadopsi teknologi informasi.

    Dengan begitu, lanjut dia, mempermudah masyarakat mengenal, membandingkan dan memahami produk asuransi serta meningkatkan tata kelola dan etika industri.

    Senada dengan Budi, Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara menegaskan peningkatan literasi dan inklusi asuransi masih menjadi pekerjaan rumah dan tantangan sehingga selalu menjadi fokus utama dalam pada peringatan Hari Asuransi tiap tahun.

    “Hari Asuransi arahnya jelas, membangun literasi,” kata Yulius.

    Tahun ini, AAUI merupakan tuan rumah pelaksanaan Hari Asuransi 2025.

    Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025, capaian indeks literasi dan inklusi di sektor perasuransian mengalami peningkatan.

    Ada pun indeks literasi perasuransian meningkat signifikan menjadi 45,45 persen dibandingkan 2024 sebesar 36,9 persen, sedangkan indeks inklusi juga melonjak menjadi 28,50 persen dari tahun sebelumnya mencapai 12,12 persen.

    Meski terjadi peningkatan namun, dari data itu masih terdapat kesenjangan antara inklusi dan literasi sehingga menandakan masih ada masyarakat yang menggunakan produk keuangan namun belum memahami sepenuhnya.

    “Edukasi dan literasi asuransi perlu dilakukan secara masif dan berkesinambungan, agar asuransi lebih mudah dipahami dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ucapnya.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AAUI tekan kesenjangan pemahaman soal peran asuransi 

    AAUI tekan kesenjangan pemahaman soal peran asuransi 

    Nusa Dua, Bali (ANTARA) –

    Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) berupaya menekan kesenjangan pemahaman soal pentingnya peran asuransi yang masih menjadi tantangan terbesar meningkatkan inklusi asuransi di tanah air.

    “Masih banyak masyarakat belum memahami peran pentingnya asuransi sebagai alat perlindungan finansial dan instrumen pembiayaan yang paling diperlukan untuk mengelola risiko,” kata Ketua AAUI Budi Herawan di sela puncak peringatan Hari Asuransi 2025 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali,Sabtu.

    Menurut dia, saat ini asuransi bukan lagi sebatas kewajiban melainkan sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat untuk menghadapi risiko yang bisa datang tanpa mengenal waktu seperti bencana alam dan kecelakaan.

    Untuk meningkatkan literasi dan kepercayaan publik, pihaknya melakukan sejumlah upaya di antaranya program literasi asuransi nasional terpadu.

    “Kami percaya literasi yang kuat akan melahirkan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko dan mitigasi dengan cara proteksi yang berkelanjutan,” ucapnya.

    Selain program terpadu, pihaknya juga menggenjot digitalisasi dan transparansi produk melalui kerja sama dengan berbagai pihak untuk merancang standarisasi informasi produk dengan mengadopsi teknologi informasi.

    Dengan begitu, lanjut dia, mempermudah masyarakat mengenal, membandingkan dan memahami produk asuransi serta meningkatkan tata kelola dan etika industri.

    Senada dengan Budi, Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara menegaskan peningkatan literasi dan inklusi asuransi masih menjadi pekerjaan rumah dan tantangan sehingga selalu menjadi fokus utama dalam pada peringatan Hari Asuransi tiap tahun.

    “Hari Asuransi arahnya jelas, membangun literasi,” kata Yulius.

    Tahun ini, AAUI merupakan tuan rumah pelaksanaan Hari Asuransi 2025.

    Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025, capaian indeks literasi dan inklusi di sektor perasuransian mengalami peningkatan.

    Ada pun indeks literasi perasuransian meningkat signifikan menjadi 45,45 persen dibandingkan 2024 sebesar 36,9 persen, sedangkan indeks inklusi juga melonjak menjadi 28,50 persen dari tahun sebelumnya mencapai 12,12 persen.

    Meski terjadi peningkatan namun, dari data itu masih terdapat kesenjangan antara inklusi dan literasi sehingga menandakan masih ada masyarakat yang menggunakan produk keuangan namun belum memahami sepenuhnya.

    “Edukasi dan literasi asuransi perlu dilakukan secara masif dan berkesinambungan, agar asuransi lebih mudah dipahami dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” ucapnya.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.