Kasus: kecelakaan

  • Waspada Gempa Besar Terjang Jepang, 30.000 Orang Tewas

    Waspada Gempa Besar Terjang Jepang, 30.000 Orang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China mendadak memberi peringatan kepada seluruh warganya di Jepang. Warga China di negara tersebut diminta untuk terus waspada sekaligus mengambil tindakan pencegahan.

    Mengacu laporan Global Times, Pemerintah Jepang mengumumkan adanya gempa di Palung Nankai pada 31 Maret yang bisa membuat 298.000 orang tewas. Pengumuman tersebut membuat Kedutaan Besar China di Jepang langsung mengeluarkan pemberitahuan kepada warganya.

    “Jepang adalah negara yang rentan terhadap gempa bumi yang sering terjadi. Pada bulan Agustus tahun lalu, gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter melanda Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai, yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan gempa besar,” kata kedutaan, dikutip Minggu (19/10/2025).

    Berdasarkan catatan kedutaan, laporan media Jepang menyampaikan bahwa pemerintah Jepang merilis penilaian risiko terbaru untuk gempa besar Palung Nankai pada tanggal 31 Maret, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya peristiwa seperti itu dalam 30 tahun ke depan dari 70% menjadi 80%.

    “Gempa bumi yang berpotensi terjadi dapat berdampak pada wilayah yang luas yang membentang dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur, berpotensi menyebabkan 298.000 kematian dan mengakibatkan kerugian ekonomi hingga US$1,8 triliun,” jelasnya.

    Tidak hanya mengingatkan masyarakat, kedutaan China pun turut memberikan tips guna meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri, memantau informasi terkait gempa bumi dengan saksama dan merencanakan perjalanan, studi, atau pembelian properti di Jepang dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko. Untuk itu, warga China disarankan untuk mengidentifikasi lokasi evakuasi terdekat terlebih dahulu dan mengikuti instruksi evakuasi pemerintah setempat tanpa penundaan.

    Melansir Newsweek, belum ada komentar dari pemerintah Jepang soal ini. Hingga berita diturunkan belum ada tanggapan.

    Akan tetapi, lama itu mencatat gempa bumi telah melanda palung di lepas pantai selatan pulau utama Jepang setiap 100 hingga 150 tahun, dengan yang terakhir tercatat pada tahun 1946. Ada kemungkinan 70-80% gempa besar terjadi dalam 30 tahun, memang perkiraan pemerintah.

    Di samping itu, terjadi gempa dengan magnitudo 9,0 yang melanda pesisir timur Jepang pada 11 Maret 2011. Gempa bumi tersebut pun dinyatakan sebagai gempa terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut.

    Bahkan, bencana satu ini juga memacu tsunami, sehingga menyebabkan kecelakaan nuklir yang menewaskan 19.729 orang, dengan 2.559 orang masih dilaporkan hilang secara resmi.

    Di sisi lain, Badan Meteorologi Jepang menyebutkan, terdapat enam gempa bumi dengan magnitudo 2,5 atau lebih dalam 24 jam hingga pukul 6 sore pada Selasa waktu setempat. Adapun gempa terbesar adalah gempa berkekuatan 4,8 skala Richter yang melanda lepas pantai timur pulau Hokkaido di Jepang utara.

    Jepang adalah bagian dari sabuk seismik “Cincin Api” di tepi luar Samudra Pasifik, yang berada di sepanjang batas lempeng tektonik yang bergerak perlahan. Sekitar 81% gempa bumi terbesar di dunia terjadi di wilayah ini, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bus Penumpang Tabrak Tanggul Pasir & Terbalik, 17 Orang Meninggal

    Bus Penumpang Tabrak Tanggul Pasir & Terbalik, 17 Orang Meninggal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah bus penumpang di timur laut Brasil menabrak tanggul pasir dan terbalik, menewaskan 17 orang, kata pihak berwenang setempat.

    Mengutip laporan The Guardian, bus tersebut membawa sekitar 30 penumpang berdasarkan keterangan polisi pada hari Sabtu, tetapi jumlah korban luka, yang dibawa ke rumah sakit terdekat, belum diketahui. Kendaraan tersebut berangkat dari negara bagian Bahia dan mengalami kecelakaan di Saloá, sebuah kota di negara bagian tetangga, Pernambuco.

    Polisi mengatakan pengemudi kehilangan kendali bus, menyeberang ke jalur berlawanan, dan menabrak batu di pinggir jalan. Ia kemudian kembali ke jalur yang benar tetapi menabrak tanggul pasir, menyebabkan kendaraan tersebut terbalik.

    Penyebab kecelakaan sedang diselidiki. Pengemudi mengalami luka ringan dan hasil tes alkoholnya negatif, kata polisi.

    Gubernur Bahia, Jerônimo Teixeira, mengatakan di X bahwa pemerintahannya mendukung upaya penyelamatan dan identifikasi korban. “Saya memantau situasi ini bersama tim saya dan sangat berduka atas hilangnya nyawa, cedera, dan penderitaan semua keluarga,” tulisnya.

    Lebih dari 10.000 orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Brasil pada tahun 2024, menurut Kementerian Perhubungan Brasil.

    Pada bulan April, 11 orang tewas, termasuk dua anak-anak, setelah sebuah bus penumpang terbalik di Brasil bagian tenggara. Pada bulan Februari, sebuah bus yang membawa mahasiswa bertabrakan dengan sebuah truk di jalan raya di negara bagian São Paulo, menewaskan 12 penumpang. September lalu, sebuah bus yang membawa tim sepak bola Coritiba Crocodiles terbalik di jalan, menewaskan tiga orang.

    Lebih dari 10.000 orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Brasil pada tahun 2024, menurut kementerian perhubungan.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Crash Test Paling Terniat, 2 Mobil Chery Tiggo 9 Beradu Kepala!

    Crash Test Paling Terniat, 2 Mobil Chery Tiggo 9 Beradu Kepala!

    Wuhu

    Chery tak mau main-main dengan keselamatan mobil keluaran mereka. Crash test jadi salah satu cara untuk menguji berbagai fitur keselamatan di mobil.

    Di hadapan ratusan jurnalis, dealer, dan konsumen potensial dari berbagai negara, Chery Automobile menggelar crash test mobil Chery Tiggo 9 yang tergolong sebagai model baru mereka.

    Crash test ini diadakan di Chery R&D Center Wuhu, China, yang merupakan salah satu tempat uji tabrakan paling besar di Asia. Sebelum crash tes dimulai, para tamu diberikan penjelasan singkat mengenai berbagai fitur keselamatan di mobil Chery.

    Chery mengatakan keselamatan sudah menjadi DNA bagi merek mobil Chery. Chery tidak hanya ingin melindungi pengendara dan penumpang di mobilnya tapi juga para pejalan kaki. Jadi mereka melakukan berbagai skenario kecelakaan untuk melindungi penumpang salah satunya adalah melakukan tabrakan dari depan.

    Menurut Chery dari hasil penelitian, tabrakan dari depan pada sudut 0-15 derajat merupakan jenis tabrakan yang sering terjadi. Sekitar 53,8 persen kecelakaan antara dua mobil terjadi pada sudut ini. Ya mirip seperti tabrakan yang umum terjadi di persimpangan jalan.

    Saatnya pengujian, kami diajak untuk mendekat ke lokasi crash test. Beberapa saat kemudian, suasana berubah menjadi hening dan tiba-tiba hanya dalam hitungan beberapa detik, dua mobil Chery Tiggo saling ditabrakkan dalam kecepatan masing-masing 50 km/jam. Satu mobil berjalan lurus, satu lagi melaju sekitar 15 derajat menuju mobil pertama.

    Brakk! Suara tabrakan terdengar dan terlihat asap mengepul dari pelepasan airbag. Petugas kemudian membersihkan beberapa bagian kendaraan yang hancur. Setelah dibersihkan petugas, kami diperkenankan untuk melihat lebih dari dekat efek tabrakan ini. Wah jarang-jarang ya.

    Hasilnya bagian depan mobil memang ringsek dengan beberapa komponen seperti grille patah, kaca pecah, ban mobil depan kempis, namun struktur kendaraan, termasuk pilar A, B, dan C, tetap utuh, kantung udara mengembang sesuai rancangan, dan kami tengok ke bagian bawah mobil tidak ada kebocoran bahan bakar.

    Hasil ini menunjukkan kinerja yang kuat dalam menjaga sel keselamatan penumpang. Hebatnya lagi, pintu kedua mobil masih bisa dibuka dan ditutup seperti mobil belum pernah mengalami kecelakaan. Layar di dashboard juga masih terlihat menyala.

    Kantung udara (airbag) bagian depan mengembang secara sempurna sehingga membantu ‘menyelamatkan’ dua boneka dummies. Baik badan dan kaki dummies terlihat tetap terjaga. Sabuk pengaman mengikat dummies ini ke kursi mobil dengan sempurna.

    Karena ini tabrakan dari depan, maka airbag yang berada di jendela mobil tidak mengembang. Airbag samping biasanya akan mengembang jika mobil mengalami rollover.

    “Ini crash test yang niat sekali ya,” celoteh seorang jurnalis yang turut menyaksikan crash test Tiggo 9.

    Tiggo 9 memang terbukti yahud saat menjalani crash test. Oleh Euro NCAP pun mobil diberi rating sempurna. Jadi masih meragukan keselamatan merek mobil China?

    (ddn/lua)

  • BYD Recall 115 Ribu Mobil di China, Indonesia Aman?

    BYD Recall 115 Ribu Mobil di China, Indonesia Aman?

    Jakarta

    BYD melakukan penarikan kembali (recall) ke Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China (SAMR) untuk model BYD Tang dan BYD Yuan Pro. BYD Indonesia mengatakan kedua produk tersebut tidak dijual di Indonesia.

    Diberitakan detikcom sebelumnya, sebanyak dua model kendaraan dengan total 115.783 unit yang terdampak di China.

    “Perihal pemberitahuan resmi recall untuk model BYD Tang keluaran tahun 2015-2017 dan Yuan Pro tahun 2021-2022. Kami memastikan bahwa model dan tipe pada program tersebut bukan merupakan model yang dijual di Indonesia,” ujar Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia kepada detikOto, Minggu (19/10/2025).

    Program recall menunjukkan keseriusan dan tanggung jawab pabrikan terhadap keselamatan dan kepuasan konsumen, bahkan setelah produk terjual. Ini merupakan langkah preventif untuk menghindari kecelakaan, cedera, atau bahaya fatal akibat cacat tersembunyi.

    “Perbaikan yang dilakukan bertujuan untuk menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan, dan dalam keadaan extreme.”

    “Hal ini merupakan praktik umum di industri otomotif, sebagai bagian komitmen pabrikan terhadap keselamatan, serta menjaga kualitas & kepercayaan pelanggan,” kata Luther.

    Kedua model yang masuk program recall itu tidak dijual di Indonesia saat ini. BYD Indonesia saat ini baru memasarkan M6, Sealion 7, Atto 1, Atto 3, Seal, Dolphin dan sub brand merek mewah Denza D9.

    Recall kedua produk itu muncul setelah SAMR melakukan investigasi dan menemukan adanya cacat pada komponen tertentu. Masalah yang akan diperbaiki mencakup malfungsi pada pengendali motor penggerak hingga kekurangan dalam penyegelan baterai daya, yang berpotensi memengaruhi performa dan keselamatan kendaraan listrik BYD.

    Recall pertama, dengan kode S2025M0165I, menyasar 44.535 unit BYD Tang tahun 2015 yang diproduksi antara 28 Maret 2015 hingga 28 Juli 2017. Masalahnya berasal dari desain dan pemilihan komponen pada pengendali motor penggerak. Komponen ini berpotensi mengalami fungsi pelepasan daya (active discharge) yang tidak normal saat digunakan. Dalam kondisi ekstrem, hal ini bisa menyebabkan papan sirkuit terbakar dan mode penggerak listrik murni kendaraan gagal berfungsi-jelas menjadi risiko keselamatan.

    Untuk mengatasi hal tersebut, diler resmi BYD akan melakukan pembaruan perangkat lunak, mengganti metode pelepasan daya menjadi motor discharge, guna menghilangkan potensi bahaya.

    Recall kedua, dengan kode S2025M0166I, mencakup 71.248 unit BYD Yuan Pro listrik murni yang diproduksi dari 6 Februari 2021 hingga 5 Agustus 2022. Kali ini, masalahnya ada pada proses produksi, di mana gasket penyegel baterai kemungkinan terpasang tidak sempurna, sehingga mengurangi kemampuan kedap air. Jika kendaraan melaju dalam kondisi genangan atau berkendara cepat melewati air dalam waktu lama, air bisa masuk ke dalam baterai, mengurangi isolasi listrik. Dalam situasi ekstrem, daya baterai bisa turun drastis dan menimbulkan risiko keselamatan.

    Sebagai solusi, BYD akan memperkuat casing baterai menggunakan sealant khusus yang memastikan kembali fungsi tahan air dan menghilangkan potensi bahaya.

    BYD Tang 2015 yang terdampak recall merupakan model Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Sesuai namanya, mobil ini pertama kali diluncurkan pada 2015 dan menjadi salah satu pionir SUV hybrid BYD yang menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik.

    Sementara itu, BYD Yuan Pro adalah mobil listrik murni (pure EV) yang diperkenalkan pada 2021. Unit yang ikut dalam recall ini diproduksi antara 2021 hingga 2022. Model tersebut mulai menarik perhatian pasar karena harga yang relatif terjangkau dan jarak tempuh yang kompetitif.

    (riar/lua)

  • Boeing Dapat Restu FAA, Siap Banjiri Bandara di Dunia dengan 737 MAX

    Boeing Dapat Restu FAA, Siap Banjiri Bandara di Dunia dengan 737 MAX

    Bisnis.com, JAKARTA – Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) memberi lampu hijau bagi pabrik manufaktur pesawat Boeing untuk meningkatkan produksi jenis 737 MAX menjadi 42 unit per bulan. Keputusan ini diumumkan pada Jumat (18/10/2025) waktu setempat, melonggarkan batas produksi 38 pesawat per bulan yang diberlakukan sejak Januari tahun lalu. Langkah ini menandai upaya Boeing untuk memulihkan kinerja keuangan sekaligus memperkuat kepercayaan terhadap standar keselamatan dan kualitas produksinya dengan membanjiri bandara di dunia.

    “Boeing raih persetujuan FAA untuk tingkatkan produksi 737 MAX jadi 42 pesawat per bulan,” dikutip oleh Reuters dari FAA, Minggu (19/10/2025).

    Lembaga tersebut menegaskan, peningkatan produksi dilakukan setelah tim inspektur keselamatan FAA melakukan tinjauan ekstensif terhadap lini produksi Boeing untuk memastikan bahwa peningkatan laju produksi kecil ini akan dilakukan dengan aman.

    Batas produksi sebelumnya diberlakukan setelah kecelakaan penerbangan pada awal 2024 yang melibatkan pesawat Alaska Airlines 737 MAX 9, ketika empat baut pengunci di sumbat pintu terlepas dan menyebabkan lubang besar di badan pesawat pada ketinggian 16.000 kaki. Kejadian itu memicu kekhawatiran global terhadap kualitas keselamatan Boeing dan memaksa FAA mengetatkan pengawasan.

    Menurut sumber yang mengetahui proses tersebut, Administrator FAA Bryan Bedford secara langsung menghubungi CEO Boeing Kelly Ortberg untuk mengonfirmasi izin peningkatan produksi. Boeing disebut berencana segera menambah kapasitas produksi di pabrik wilayah Seattle, termasuk pemasangan peralatan baru untuk mendukung peningkatan tersebut.

    Boeing menyampaikan apresiasinya atas kerja sama berbagai pihak. “Boeing mengatakan pihaknya menghargai kerja tim kami, para pemasok kami, dan FAA untuk memastikan kami siap meningkatkan produksi dengan mengutamakan keselamatan dan kualitas.” Saham Boeing tercatat naik 1,2% dalam perdagangan setelah jam kerja.

    Analis kedirgantaraan Glenn McDonald menilai Boeing kini berada dalam posisi yang lebih siap dibandingkan sebelumnya, meski rantai pasokan masih menjadi tantangan. “Tempa, cor, mesin, dan bahkan interior semuanya telah menyebabkan masalah rantai pasokan bagi para produsen pesawat dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya. Ia menambahkan, gangguan pasokan kini lebih sporadis dan tidak sistemik seperti sebelum pandemi.

    Di bawah pengawasan ketat FAA, Boeing mengadopsi pendekatan hati-hati untuk menstabilkan produksi. Perusahaan juga telah membangun inventori suku cadang dan bahan baku senilai US$11 miliar, meningkat signifikan dibandingkan US$6,4 miliar pada 2018, ketika memproduksi lebih dari 50 unit jet 737 per bulan.

    Meski demikian, beban utang Boeing masih besar, mencapai US$53 miliar per 2025, jauh lebih tinggi dibandingkan US$12 miliar pada 2018. Wall Street memperkirakan perusahaan ini masih akan mencatat rugi tahun ini, namun mulai mencetak laba kembali pada 2026—tahun pertama keuntungan sejak 2018.

    FAA sebelumnya juga telah memulihkan sebagian kewenangan Boeing untuk menerbitkan sertifikat kelaikan udara bagi pesawat 737 MAX dan 787. Kewenangan itu sempat dicabut setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia pada 2019 serta temuan pelanggaran mutu pada 2022. Pada September lalu, FAA bahkan mengusulkan denda sebesar US$3,1 juta terhadap Boeing setelah menemukan ratusan pelanggaran sistem kualitas di pabriknya di Washington dan Kansas.

    Insiden Alaska Airlines pada Januari 2024 juga memicu Departemen Kehakiman AS membuka penyelidikan kriminal terhadap Boeing, menambah tekanan bagi produsen pesawat terbesar di dunia itu untuk membuktikan bahwa peningkatan produksi kali ini benar-benar dilakukan dengan standar keselamatan yang ketat

  • Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Diketahui, akibat kecelakaan ini, dua orang diatas perahu dinyatakan hilang, sedangkan satu orang lainnya berhasil selamat.

    Keduanya yakni La Rone (63) dan La Onus (51). Salah seorang korban hilang, La Rone ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim Basarnas Kendari Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 8.15 Wita, sekitar 0,6 mil laut dari TKP.

    Sedangkan, korban selamat diketahui bernama Muhtari (48). Dia berhasil berenang dan diselamatkan kapal lainnya yang berada di sekitar lokasi.

    Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Pos SAR Muna, Hasrin turun langsung menyaksikan penyerahan jenasah korban kepada pihak keluarga.

    Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari merilis, Tongkang Buana Jaya 3321 menabrak perahu nelayan di sekitar pulau Renda Kecamatan Tampo Kabupaten Muna. Tongkang tersebut, diduga masuk melewati jalur hilir mudik perahu nelayan pencari ikan di sekitar TKP.

    Dalam rilisnya, Kantor KPP Kendari mengungkapkan, baru menerima laporan sekitar pukul 16.55 Wita dari polisi setempat. Padahal, kecelakaan sudah terjadi sekitar 3 jam sebelummya. Sehingga, tim Basarnas baru menurunkan anggota 10 menit ke lokasi kejadian setelah laporan dari personil polisi masuk.

    “Dua orang korban hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak oleh kapal tongkang Buana disekitar perairan antara tampo dan Pulau Renda,” ujar Kepala KPP Kendari Amiruddin, Sabtu (18/10/2025)

    “Pukul 17.10 Wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR,” lanjut Amiruddin.

     

  • Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Detik-Detik Kapal Tongkang Raksasa Tabrak Perahu Nelayan hingga Terseret, 1 Tewas 1 Hilang

    Liputan6.com, Muna – Sebuah kapal tongkang menabrak perahu nelayan di perairan Kecamatan Tampo-Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sultra, Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 13.25 Wita. Akibat insiden ini, dua orang nelayan perahu dinyatakan hilang, sedangkan satu orang lainnya berhasil selamat.

    Korban hilang kecelakaan laut itu diketahui bernama La Rone (63) dan La Onus (51). Keduanya merupakan nelayan yang bermukim di sekitar perairan Tampo. Mereka diduga terseret arus usai kapal tongkang berukuran sekitar 10.000 GT menabrak perahu mereka.

    Sedangkan, korban selamat diketahui bernama Muhtari (48). Dia berhasil berenang dan diselamatkan kapal lainnya yang berada di sekitar lokasi.

    Setelah tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari melakukan pencarian, seorang korban hilang atas nama La Rone (63) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar 0,6 mil laut dari lokasi kecelakaan, Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 8.15 Wita.

    Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Pos SAR Muna, Hasrin turun langsung menyaksikan penyerahan jenasah korban kepada pihak keluarga.

    Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari merilis, Tongkang Buana Jaya 3321 menabrak perahu nelayan di sekitar pulau Renda Kecamatan Tampo Kabupaten Muna. Tongkang tersebut, diduga masuk melewati jalur hilir mudik perahu nelayan pencari ikan di sekitar TKP.

    Dalam rilisnya, Kantor KPP Kendari mengungkapkan, baru menerima laporan sekitar pukul 16.55 Wita dari polisi setempat. Padahal, kecelakaan sudah terjadi sekitar 3 jam sebelummya. Sehingga, tim Basarnas baru menurunkan anggota 10 menit ke lokasi kejadian setelah laporan dari personil polisi masuk.

    “Dua orang korban hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak oleh kapal tongkang Buana di sekitar perairan antara tampo dan Pulau Renda,” ujar Kepala KPP Kendari Amiruddin, Sabtu (18/10/2025)

    “Pukul 17.10 Wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR,” lanjut Amiruddin.

    Saat ini, pihak KPP Kendari tengah melakukan patroli menyisir perairan di sekitar TKP. Mencari salah satu korban insiden tongkang tabrak perahu nelayan lainnya yang masih hilang.

     

  • Sopir Hilang Kendali, Bus Tabrak Tanggul Tewaskan 15 Orang di Brasil

    Sopir Hilang Kendali, Bus Tabrak Tanggul Tewaskan 15 Orang di Brasil

    Jakarta

    Setidaknya 15 orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas saat seorang pengemudi bus yang melaju ke arah berlawanan kehilangan kendali di timur laut Brasil. Bus menabrak tanggul hingga terbalik.

    Dilansir AFP, Minggu (19/10/2025), tragedi yang melibatkan bus membawa 30 orang itu terjadi pada Jumat (18/10) malam waktu setempat, di negara bagian Pernambuco.

    Pengemudi menabrak beberapa batu di pinggir jalan dan kemudian melaju ke arah yang benar, tetapi menabrak tanggul dan bus terbalik, kata pernyataan polisi.

    Sebelas perempuan dan empat laki-laki tewas dalam kecelakaan itu. Jumlah korban luka tidak segera diungkapkan.

    Pengemudi keluar dari bus dengan luka ringan dan hasil tesnya negatif alkohol, kata polisi. Ia dibawa ke kantor polisi.

    (rfs/rfs)

  • Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang Regional 18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
    Tim Redaksi
    MUNA, KOMPAS.com
    – Sebuah kapal tongkang bernama Buana menabrak longboat di perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/10/2025) sore.
    Akibat insiden tersebut, dua orang penumpang di longboat dilaporkan hilang.
    “Memang ada laka laut, tapi sebab-sebabnya saya kurang tahu persis. Saat ini, masih dalam penyelidikan,” ungkap Kasi Humas Polres Muna, Iptu Muhamad Jufri, saat dihubungi melalui telepon.
    Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa di dalam longboat terdapat tiga penumpang, yaitu Muhtari (48), La Rone (53), dan La Onus (50).
    Kecelakaan terjadi ketika kapal tongkang yang ditarik kapal tugboat melintas dan tiba-tiba perahu longboat muncul di antara keduanya.
    Akibatnya, kapal tongkang menabrak longboat yang kemudian hancur dan tenggelam.
    “Saya dengar informasi dari kapolsek (Tampo), itu kapal sama-sama jalan. Apakah (kapal longboat) terkait di tali, kita belum tahu. Jadi, bukan memancing, hanya sama-sama jalan,” tambah Jufri.
    Dari ketiga penumpang, Muhtari berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sementara dua penumpang lainnya masih dalam pencarian.
    Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin AS, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari anggota Polsek Tampo terkait kecelakaan kapal tersebut.
    “Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 17.10 Wita, Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju posisi terakhir untuk memberikan bantuan SAR,” kata Amiruddin.
    Tim SAR Muna menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 20 mil laut dari kantor siaga Unit SAR.
    Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap dua orang korban masih terus dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan di Diwek Jombang, Pemotor Luka Parah

    Kecelakaan di Diwek Jombang, Pemotor Luka Parah

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Dusun Watutangi, Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, yang melibatkan sepeda motor dan mobil Agya, Sabtu (18/10/2025).

    Korban dalam kecelakaan ini, Mochammad Ivan (25), seorang pengendara motor asal Dusun Ketanon, Desa Diwek, mengalami luka parah setelah terlibat tabrakan dengan mobil Agya yang dikemudikan oleh Muhamad Zaelani (28), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Peterongan, Jombang.

    Berdasarkan keterangan dari Imam Maliki, seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian, kecelakaan terjadi dengan suara benturan keras. “Korban kondisinya parah, tak sadarkan diri, dan masih memakai headset di telinganya,” ujar Imam, yang kebetulan mendengar suara benturan keras sebelum keluar rumah dan mendapati Ivan terkapar di jalan.

    Imam menyatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah korban sedang menelepon atau mendengarkan musik saat kejadian. Sementara itu, Zaelani, pengemudi mobil Agya yang terlibat dalam tabrakan tersebut, menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi dengan sangat cepat.

    “Saya sudah berada di lajur kiri, tiba-tiba motor ada di depan mata. Tak sempat menghindar, tabrakan pun terjadi,” kata Zaelani.

    Kecelakaan ini mengakibatkan Ivan terluka parah dan kedua kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan berat. Setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke RSNU Jombang untuk mendapatkan penanganan medis.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, memebenarkan adanya kecelakaan ini. Pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. “Korban mengalami luka parah dan saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan,” terang Siswanto.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi pengguna jalan untuk lebih berhati-hati, terutama dalam menjaga fokus dan keselamatan saat berkendara. Kecelakaan serupa bisa terjadi kapan saja, dan penting untuk selalu memprioritaskan keselamatan. [suf]