Kasus: kecelakaan

  • Anggota DPR Minta Pengusaha Travel Tak Panik Meski Umrah Mandiri Dilegalkan: Jasa Profesional Tetap Dibutuhkan – Page 3

    Anggota DPR Minta Pengusaha Travel Tak Panik Meski Umrah Mandiri Dilegalkan: Jasa Profesional Tetap Dibutuhkan – Page 3

    Masyarakat kini memiliki opsi untuk melaksanakan ibadah umrah secara mandiri tanpa harus menggunakan jasa biro perjalanan. Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 mengenai Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (UU PIHU).

    Dalam Pasal 86 UU PIHU yang baru, disebutkan bahwa perjalanan ibadah umrah dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:

    Melalui Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU),

    Secara mandiri,

    Melalui menteri.

    Cara umrah secara mandiri yang tercantum pada Pasal 86 ayat (1) UU PIHU versi terbaru itu, tidak ada di UU PIHU versi lama.

    Kendati demikian, jemaah umrah mandiri tidak akan mendapat perlindungan layanan yang meliputi akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

    “Jemaah Umrah dan petugas umrah mendapatkan pelindungan: d. layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi kecuali jemaah umrah mandiri,” bunyi Pasal 96 ayat (5) UU Haji dan Umrah.

    Jemaah umrah mandiri juga tidak akan mendapatkan perlindungan jiwa, kecelakaan, dan kesehatan. Hal itu juga diatur dalam Pasal 96 ayat (5).

    Persyaratan Umrah Mandiri Dalam UU Haji dan Umrah terbaru, telah disisipkan Pasal 87A yang mengatur terkait persyaratan bagi umrah mandiri. Dalam Pasal 87A diatur lima persyaratan, yakni:

    1. beragama Islam;

    2. memiliki paspor yang masih berlaku paling singkat 6 (enam) bulan dari tansgal pemberangkatan;

    3. memiliki tiket pesawat tujuan Arab Saudi yang sudah jelas tanggal keberangkatan dan kepulangannya;

    4. memiliki surat keterangan sehat dari dokter; dan memiliki visa serta tanda bukti pembelian paket layanan dari penyedia layanan melalui Sistem Informasi Kementerian.

  • Mangkrak! Ini Sejarah Tiang Monorel Jakarta yang Mau Dibongkar Pramono

    Mangkrak! Ini Sejarah Tiang Monorel Jakarta yang Mau Dibongkar Pramono

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan komitmennya untuk membereskan tiang-tiang proyek monorel atau monorail yang sudah mangkrak hampir dua dekade. Dalam laporan terbarunya, proyek tersebut direncanakan akan mulai dibongkar pada 2026.

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung bahkan telah melakukan konsultasi hukum dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar tiang proyek monorel yang mangkrak.

    Pramono berpandangan keberadaan tiang tersebut bukan hanya mengganggu secara estetika, melainkan turut menjadi biang kerok kemacetan dan kecelakaan.

    “Seringkali terjadi kecelakaan, kemudian juga secara penampakan tidak baik, dan seringkali menimbulkan kemacetan, maka kami akan segera tata,” kata Pramono di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

    Berdasarkan catatan Bisnis, penyelesaian tiang proyek monorail tersebut memang telah berlarut-larut melintasi berbagai rezim kepemimpinan. Di mana, proyek kereta monorail pertama kali dimulai pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2004.

    Pada 2007 proyek ambisius yang digarap oleh PT Jakarta Monorail (PT JM) ini terhenti di tengah jalan akibat berbagai persoalan, mulai dari sengketa aset, masalah pembiayaan, hingga keraguan kelayakan ekonomi.

    Dalam perjalanannya, proyek yang dimulai pada masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso itu resmi dinyatakan mangkrak dan ditetapkan untuk tidak dilanjutkan pada masa kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo (2008). Alasannya, Pemprov DKI Jakarta menilai PT JM tidak dapat memenuhi kebutuhan finansial yang ada.

    Dilanjutkan Era Gubernur Jokowi

    Berdasarkan catatan Bisnis, Pemprov DKI Jakarta di bawah Kepemimpinan Gubernur Joko Widodo (Jokowi) pada 2012 memutuskan tetap melanjutkan proyek tersebut.

    Pada 2014 Jokowi menegaskan akan tetap menjalin kerja sama dengan PT Jakarta Monorail (PT JM) untuk meneruskan kelanjutan pembangunan monorel walaupun Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan syarat baru belum ditanda tangani.

    “Tidak akan pilih investor yang baru. Saya upayakan penyelesaian monorel ini tetap akan dilanjutkan dengan investor yang sama,” tuturnya di Balai Kota, Rabu (5/3/2014).

    Pembangunan monorel lantas tetap dilakukan oleh PT JM. Menurut Jokowi, proyek tersebut tidak dapat diberhentikan karena jika telah terikat kesepakatan antara dua belah pihak antara PT JM dan Pemprov DKI.

    Akan tetapi, titik tegas kembali muncul pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pada tahun 2015 memutuskan memutus kontrak dengan PT JM.

    Ahok kala itu menilai proyek tersebut tidak layak dan meminta tiang-tiang yang terlanjur dibangun segera dibongkar. Namun, polemik aset, yang salah satunya diklaim milik PT Adhi Karya, membuat rencana pembongkaran tak pernah terealisasi hingga pergantian beberapa Gubernur berikutnya.

    Pramono Perintahkan Pembongkaran

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan akan membongkar tiang-tiang bekas proyek monorel tersebut.

    Pramono menyambangi kantor KPK pada Kamis (16/10/2025) untuk melakukan konsultasi hukum. Bila berjalan lancar, pembongkaran proyek mangkrak itu ditargetkan selesai 2026.

    “Kami telah mendapatkan arahan untuk apabila secara permasalahan hukum sudah selesai, dan kami juga telah mendapatkan surat dari Kajati, sehingga dengan demikian pemerintah Jakarta akan merencanakan untuk menyelesaikan persoalan monorel ini agar tidak terjadi lagi,” katanya di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

    Diketahui, pengerjaan proyek monorel Jakarta melibatkan emiten BUMN Karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI). Pada 2005, Adhi Karya memperoleh kontrak design dan build civil structure works proyek monorel dari PT Jakarta Monorail (PT JM) dengan nilai US$224 juta.

    Namun, pada 2007 dilakukan perubahan nilai kontrak menjadi US$211 juta. Dengan berhentinya proyek monorel Jakarta, tiang pancang yang sudah terlanjur berdiri kini tercatat sebagai aset tidak lancar dalam laporan keuangan ADHI.

    Sepanjang Januari-Juni 2025, total aset perseroan mencapai Rp34,38 triliun. Dari jumlah tersebut, nilai total aset tidak lancar mencapai Rp12,59 triliun. Bila dibedah lagi, jumlah aset tidak lancar tersebut salah satunya berasal dari aset tidak lancar lainnya senilai Rp808,04 miliar.

    Dari angka tersebut, salah satu komponennya tercatat sebagai persediaan jangka panjang bersih senilai Rp52,68 miliar. Angka inilah yang mencerminkan nilai buku dari aset berupa tiang mangkrak proyek monorel Jakarta. Nilainya susut dari Rp132,05 miliar.

    Adapun sebelumnya, Sekretaris Perusahaan ADHI Rozi Sparta memaparkan perseroan sudah bertemu dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membahas langkah pendampingan hukum atas rencana pembersihan dan pembongkaran tiang eks monorail tersebut.

    “Skema final atas mekanisme pelaksanaan dan/atau kegiatan tersebut saat ini masih dalam tahap pembahasan lanjutan bersama para pemangku kepentingan terkait, agar pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Rozi dalam keterbukaan informasi.

  • Diduga Rem Blong, 4 Orang Tewas

    Diduga Rem Blong, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata lagi-lagi terjadi. Bus pariwisata yang mengangkut 34 orang penumpang itu mengalami kecelakaan di Tol Trans Jawa Km 312B arah Semarang-Jakarta, Pemalang, Jawa Tengah.

    Insiden itu terjadi pada Sabtu (25/10/2025) pukul 08.25 WIB. Empat orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan ini.

    “Korban meninggal dunia ada empat orang, satu luka berat, dan 13 luka ringan. Sementara 16 lainnya selamat,” kata Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, dikutip detikJateng.

    Diduga bus maut itu mengalami rem blong. Hal itu diamini oleh penumpang selamat yang menceritakan detik-detik kecelakaan maut tersebut. Riyan (35), tour leader (TL) yang ikut dalam rombongan wisata tersebut mengungkapkan adanya dugaan kegagalan sistem rem bus. Menurutnya, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat mengeluhkan kondisi rem yang tidak berfungsi.

    “Sopir sempat bilang remnya los, nggak bisa ngerem,” kata Riyan.

    Ia menjelaskan, saat itu bus melaju dengan kecepatan sekitar 50 km/jam dan tengah bersiap keluar dari gerbang tol.

    “Awalnya nggak kenceng, soalnya baru mau keluar exit tol. Sudah mau belok, remnya tiba-tiba blong,” ujarnya.

    Meski sopir sudah berusaha mengendalikan kendaraan dengan menurunkan gigi dan menarik rem tangan, namun bus tetap tak bisa dikendalikan. Bus itu akhirnya terguling di tikungan.

    “Transmisi sudah dikurangi, rem tangan juga sudah main, tapi remnya tetap nggak bisa,” tutur Riyan.

    Kecelakaan Maut Bus Rem Blong Terulang Terus

    Ini bukan kali pertama bus pariwisata mengalami rem blong berujung kecelakaan maut. Sudah sering sekali terjadi bus rem blong hingga menewaskan penumpang atau pengguna jalan lainnya.

    detikOto juga mengecek status laik jalan bus yang mengalami kecelakaan maut di tol Pemalang tersebut. Berdasarkan data di aplikasi Mitra Darat Kementerian Perhubungan, bus dengan nomor polisi DK 9296 AH itu tidak terdaftar.

    Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, kecelakaan bus pariwisata bakal terus berulang ke depannya jika tidak ada niat serius dari pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. Menurut Djoko, satu-satunya cara untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas adalah dengan meningkatkan pengawasan terhadap bus pariwisata yang beroperasi di Indonesia.

    “Jika masih ada pelanggaran izin angkutan wisata sudah kadaluarsa tetap beroperasi, pengusaha dan panitia atau event organizer diperkarakan hingga ke pengadilan. Jangan hanya pernyataan di media sudah diminta pertanggungjawaban, namun kenyataannya belum pernah ada yang sampai di pengadilan dan dipenjara. Dampaknya, sampai sekarang praktek operasi bus pariwisata tidak berizin masih tumbuh subur dan disukai masyarakat lantaran tarifnya murah, meski keselamatan terabaikan,” kata Djoko belum lama ini.

    Kata Djoko, setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Untuk memastikan hal itu, ada beberapa pihak yang harus bertanggung jawab, yakni pengemudi serta pemilik kendaraan, baik perorangan, badan hukum, maupun pemerintah.

    “Keselamatan lalu lintas penting untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, serta menekan angka kecelakaan,” ujarnya.

    (rgr/din)

  • Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Exit Tol Pemalang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Oktober 2025

    Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Exit Tol Pemalang Regional 26 Oktober 2025

    Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Exit Tol Pemalang
    Tim Redaksi
    PEMALANG, KOMPAS.com
    – Kecelakaan tunggal bus pariwisata yang terguling di di jalur exit Tol Pemalang KM 312, tepatnya di Kelurahan Beji, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, pada Sabtu (25/10/2025).
    Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kecelakaan.
    Dalam tragedi itu, 4 orang tewas dan belasan lainya luka- luka.
    “Kecelakaan lalulintas bermula, saat Bus melaju dari arah timur ke barat, dan sesampainya di lokasi kejadian diduga pengemudi tidak mampu menguasai laju kendaraan, sehingga kendaraan oleng ke kanan dan membentur guardrail lalu terguling ke bahu jalan di sebelah kanan,” kata Kapolres Pemalang AKBP Rendy Setia Permana.
    Menurut Rendy, jumlah penumpang bus naas tersebut sebanyak 34 orang terdiri dari 3 orang kru dan 31 penumpang.
    Sebanyak 4 korban dinyatakan meninggal dunia, 1 orang luka berat dan 10 korban mengalami luka ringan.
    “Seluruh korban sudah mendapatkan penanganan medis di sejumlah rumah sakit berbeda di Pemalang dan terdapat 1 orang mengalami luka serius,” ungkap Rendy.
    Untuk korban meninggal dunia, Satlantas Polres Pemalang memberikan pelayanan pengawalan pada rombongan kendaraan yang membawa pulang 4 jenazah dari rumah sakit di Pemalang ke rumah duka di Kota Semarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Maut Bus Rombongan Piknik Asal Semarang di Tol Pemalang

    Kecelakaan Maut Bus Rombongan Piknik Asal Semarang di Tol Pemalang

    GELORA.CO -Empat warga Semarang tewas dalam kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan Forum Kesehatan Kelurahan Bendan Ngisor. Insiden itu terjadi di Tol Pemalang-Batang KM 312B pada Sabtu (25/10) pagi. Bus yang berisi 34 penumpang itu dalam perjalanan menuju Guci, Tegal, sebelum terguling di tikungan jalan tol.

    Kecelakaan ini memicu duka mendalam bagi keluarga korban di Semarang. Sejumlah posko pengaduan pun didirikan di kantor kelurahan untuk menampung informasi dan membantu penanganan korban selamat. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk dugaan kelalaian pengemudi.

    Berikut rangkumannya.

    Empat Orang Tewas

    Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan warga Kelurahan Bendan Ngisor, Kota Semarang, mengalami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang KM 312B pada Sabtu (25/10) pagi. Insiden itu menewaskan empat orang dan melukai belasan lainnya.

    Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, menjelaskan kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.25 WIB saat bus melaju dari Semarang menuju Jakarta untuk berwisata ke Guci, Tegal. 

    “Namun, saat melaju ke arah exit Tol Bandulan yang jalannya menikung, diduga pengemudi tidak bisa mengendalikan laju kendaraan lalu menabrak pembatas jalan dan terguling,” ujarnya.

    Total terdapat 34 orang di dalam bus, termasuk sopir dan kernet. Empat penumpang meninggal dunia, satu luka berat, 13 luka ringan, dan 16 orang lainnya selamat tanpa cedera. Para korban telah dievakuasi ke RSU Siaga Medika, RSI Al Ikhlas, dan RS Prima Medika.

    Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut, termasuk kemungkinan faktor kelalaian pengemudi atau kondisi bus.

    “Untuk penyebabnya, kami masih melakukan pendalaman dengan menggunakan TAA dan berkoordinasi dengan Ditlantas Polda Jateng. Apakah dari pengemudi atau dari kendaraannya,” kata Arief.

    Polisi Ungkap Identitas Empat Korban Tewas Kecelakaan Bus Pemalang

    Polisi telah merilis identitas empat warga Semarang yang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan bus di Tol Pemalang-Batang KM 312B. Keempatnya merupakan bagian dari rombongan Forum Kesehatan Kelurahan Bendan Ngisor, Kota Semarang, yang tengah berangkat menuju objek wisata Guci, Tegal.

    Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, menyebut korban meninggal dunia mengalami luka berat di bagian kepala akibat benturan keras.

    “Semuanya warga satu kelurahan (Bendan Ngisor),” ujar Arief dalam keterangannya, Sabtu (25/10).

    Berikut daftarnya:

    Abdul Gofur (72);

    Sri Fitriani (56);

    Endah Ciptaningrum (46);

    Khomsiyah (50)

    Kesaksian Korban Selamat: 

    Bus Melaju Kencang Sebelum Terguling

    Suasana di Kelurahan Bendan Ngisor, Kota Semarang, dipenuhi tangis haru setelah rombongan warganya mengalami kecelakaan di Tol Pemalang-Batang KM 312B. Di kantor kelurahan, posko pengaduan didirikan untuk menampung informasi dan menyambut korban selamat yang mulai berdatangan.

    Salah satu korban selamat, Siti Maemunah, mengisahkan detik-detik bus terguling di tikungan jalan tol. Ia mengaku sempat merasakan kecepatan bus meningkat sebelum kehilangan kendali. 

    “Posisinya busnya itu kencang, lalu busnya di tikungan itu miring-miring gitu. Lalu bres, saya sudah nggak tahu apa-apa. Rasanya kayak mimpi,” ujarnya.

    Maemunah duduk di bangku belakang saat kecelakaan terjadi. Ia kemudian mendengar jeritan minta tolong dari penumpang lain yang terjepit di dalam bus. 

    “Saya lihat teman-teman sudah nangis, minta tolong. Lihat teman-teman saya kejepit. Saya sendiri juga bingung karena posisi itu jatuh,” katanya.

    Meski trauma, Maemunah bersyukur bisa selamat. Sementara itu, relawan di posko menyebut lima korban telah dipulangkan dan satu lainnya masih dirawat di rumah sakit. 

    “Yang sudah di sini 5 orang, 1 orang dibawa ke RS Elisabeth,” ujar salah satu relawan di Kelurahan Bendan Ngisor

  • Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Sudah Dipulangkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Oktober 2025

    Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Sudah Dipulangkan Regional 26 Oktober 2025

    Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Sudah Dipulangkan
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Bus wisata dari arah Semarang terguling sekitar pukul 08.30 WIB dalam kecelakaan lalu lintas di jalur keluar Tol Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2025).
    Proses evakuasi korban kecelakaan maut bus rombongan warga asal Semarang telah selesai.
    4 penumpang meninggal telah dievakuasi dan sedang dibawa pulang ke Semarang.
    “Pada pukul 11.45 WIB seluruh penumpang berhasil dievakuasi,” ujar Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Semarang Budiono, Sabtu malam.
    Dia melaporkan, 16 orang selamat dengan kondisi 13 di antaranya mengalami luka ringan, 1 penumpang luka berat.
    Sementara 4 penumpang lainnya dinyatakan meninggal.
    Menurut Budiono, dugaan sementara insiden kecelakaan disebabkan rem blong yang membuat bus hilang kendali di tikungan ke luar tol.
    “Diduga karena rem blong, bus hilang kendali dan menabrak pembatas jalan saat berada di tikungan arah Exit Tol Pemalang. Akibatnya, kendaraan terguling dan beberapa penumpang terhimpit oleh bodi bus,” kata Budiono.
    Tim SAR dari Unit Siaga SAR (USS) Pemalang langsung menuju lokasi usai mendapat laporan kecelakaan sekitar pukul 09.30 WIB untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan.
    Proses evakuasi dilakukan dengan penanganan khusus menggunakan peralatan ekstrikasi guna mengeluarkan penumpang yang terjebak di dalam bodi bus.
    Budi menyebut, saat ini Sseluruh korban telah dibawa ke dua rumah sakit, yakni RS Siaga Medika Pemalang dan RSI Al-Ikhlas Pemalang.
    Sementara korban meninggal masih dalam perjalanan pulang ke Semarang untuk proses pemakaman pada Minggu (26/10/2025) pagi.
    Dia merini identitas empat korban meninggal yakni, Komsiyah, Sri Fitriyati, Endah Cipta Ningrum, dan Abdul Ghofur. Keempatnya merupakan warga Kelurahan Bendan Ngisor, Semarang.
    “Saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh unsur yang terlibat dalam upaya penyelamatan,” imbuh Budi.
    Lebih lanjut, kini polisi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, mulai dari kemungkinan pengemudi mengantuk atau adanya gangguan mesin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Jenazah Korban Bus Terguling di Tol Pemalang Tiba di Semarang

    4 Jenazah Korban Bus Terguling di Tol Pemalang Tiba di Semarang

    Jakarta

    Empat jenazah korban kecelakaan maut bus oleng hingga terguling di Tol Pemalang tiba di Semarang, Jawa Tengah. Jenazah para korban diserahterimakan di Kantor Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, kepada keluarga.

    Dilansir detikJateng, Sabtu (25/10/2025), empat mobil jenazah yang mengangkut masing-masing korban tiba sekitar pukul 21.45 WIB. Iring-iringan ini dikawal sejumlah kendaraan dari kepolisian.

    Setibanya di halaman Kantor Kelurahan Bendan Ngisor, masyarakat langsung melakukan doa bersama untuk para korban. Suasana khusyuk berselimut duka begitu terasa dalam prosesi ini.

    Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Mobil pembawa jenazah kemudian meninggalkan halaman Kantor Kelurahan menuju ke rumah duka masing-masing.

    Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Bendan Ngisor, Sugeng Purwoko, mengatakan jenazah para korban akan dimakamkan Minggu pagi.

    Baca selengkapnya di sini

    (lir/lir)

  • Tersengat Listrik, Kuli Bangunan di Bogor Terpental hingga Luka-luka

    Tersengat Listrik, Kuli Bangunan di Bogor Terpental hingga Luka-luka

    Jakarta

    Seorang pekerja bangunan bernama Abdulloh (40) mengalami kecelakaan kerja di Desa Tamansari, Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat. Korban tersengat aliran listrik hingga terpental lalu luka-luka.

    “Pada saat korban bekerja pengecatan, tanpa sadar korban menyentuh kabel utama aliran listrik tegangan tinggi,” kata Kapolsek Rumpin AKP Suyoko, Sabtu (25/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi. Saat kejadian, jelas dia, korban sedang bekerja melakukan pengecatan di lantai dua rumah.

    “Sehingga korban terpental dan kepalanya membentur tembok sehingga korban mengalami luka di kepala bagian belakang,” jelasnya.

    Selain itu, korban mengalami luka lecet pada bagian tangan dan kakinya. Saat kejadian, saksi di sekitar lokasi kejadian sempat mendengar suara teriakan.

    Usai kejadian, korban segera dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Korban saat ini masih menjalani observasi di rumah sakit.

    “Informasi terakhir masih diobservasi di rumah sakit menunggu tenaga medis untuk pemeriksaan Kepala yang mengalami benturan,” pungkasnya.

    (rdh/lir)

  • Truk Angkut 32 Pelajar di Gowa Terbalik Saat Menanjak, 2 Siswa Patah Tulang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Oktober 2025

    Truk Angkut 32 Pelajar di Gowa Terbalik Saat Menanjak, 2 Siswa Patah Tulang Regional 25 Oktober 2025

    Truk Angkut 32 Pelajar di Gowa Terbalik Saat Menanjak, 2 Siswa Patah Tulang
    Tim Redaksi
    GOWA, KOMPAS.com
    – Sebuah truk yang mengangkut puluhan pelajar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan tak kuat menanjak, berjalan mundur dan lalu terguling.
    Para korban dilarikan ke rumah sakit, sementara supir telah diamankan polisi. Peristiwa ini terekam kamera ponsel salah satu pelajar, dan menyebar di media sosial.
    Kecelakaan ini terjadi pada pukul 17.30 WITA, Jumat (24/10/2025) di Dusun Bollangi, Desa Timbuseng, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa.
    Kendaraan itu mengangkut 32 pelajar SMP Islam Terpadu Wahdah Islamiyah, Kabupaten Gowa yang hendak menggelar Islamic Camp II di salah satu objek wisata di Dusun Bollangi.
    Saat menanjak, truk tersebut mati mesin dan berjalan mundur hingga terbalik.
    Puluhan pelajar langsung terlempar, dua di antaranya, NA (13) dan NR (13) harus dilarikan ke RSUD Syech Yusuf akibat mengalami patah tulang.
    “Kejadiannya kemarin sore dan truk serta supirnya telah kami amankan” kata AKP Muaz Kasat Lantas Polres Gowa yang dikonfirmasi
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Sabtu (25/10/2025).
    Informasi yang dihimpun
    Kompas.com
     mengungkap, saat kejadian ada tiga unit truk yang mengangkut pelajar menuju lokasi tersebut. 
     
    Meski demikian, kegiatan Islamic Camp II tetap digelar oleh pihak sekolah. “Informasi yang terima, pihak sekolah menyewa tiga unit truk untuk mengangkut pelajar untuk kegiatan sekolahnya” kata AKP Muaz. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bus Pariwisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Dunia – Page 3

    Bus Pariwisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Penumpang Meninggal Dunia – Page 3

    Dugaan sementara kasus kecelakaan terjadi pengemudi bus tidak dapat mengontrol laju kendaraan saat membelok sehingga terguling ke kanan sisi bahu pembatas jalan.

    Adapun penyebab lainnya, kata dia, masih dalam penyelidikan dengan berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Liintas Polda Jateng untuk menurunkan tim Traffic Accident Analysis guna memastikan penyebab kecelakaan itu.

    “Apakah dalam kecelakaan itu karena kelalaian pengemudi atau faktor teknis kendaraan masih dalam penyelidikan,” katanya.

    Tour leader wisata Riyan mengatakan sebelum bus terguling, sopir mengeluhkan kondisi rem yang tidak berfungsi dengan baik sehingga laju kendaraannya mulai diperlambat pada kecepatan 50 kilometer per jam hingga pada jalur keluar tol Gandulan Pemalang.

    “Saya masih ingat sebelum masuk jalur keluar tol Gandulan sopir bilang remnya los, tidak bisa ngerem. Bus akhirnya menabrak pembatas jalan dan kaca bus pecah, saya terlempar keluar,” katanya.