Kasus: kecelakaan

  • Tabrakan Pikap dan Truk di Jombang: Dua Orang Tewas di Tempat, Satu Luka Berat

    Tabrakan Pikap dan Truk di Jombang: Dua Orang Tewas di Tempat, Satu Luka Berat

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang pada Minggu malam, 16 November 2025, yang melibatkan sebuah mobil pikap Daihatsu Grandmax dan dua truk.

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia di tempat, sementara satu orang lainnya mengalami luka berat.

    Menurut keterangan dari saksi mata dan kepolisian, kecelakaan bermula saat kendaraan pikap Daihatsu Grandmax dengan nomor polisi W-8919-NN yang dikemudikan oleh Catur Adipurno (24), warga Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak, melaju dari arah barat menuju timur.

    Pikap tersebut mencoba mendahului kendaraan lain di depannya, namun kehilangan kendali saat roda kiri turun ke luar aspal. Kendaraan kemudian oleng ke kanan dan menabrak truk trailer bernomor polisi L-9913-UO yang datang dari arah berlawanan.

    Setelah menabrak truk trailer, pikap tersebut terpental ke kanan dan bertabrakan dengan truk Isuzu Elf nopol S-9181-JH yang melaju kencang dari arah barat ke timur. Akibat kecelakaan beruntun ini, dua orang penumpang pikap, yakni Catur Adipurno dan Sho’im (56), meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Sedangkan Sulaiman (62), seorang penumpang lainnya, mengalami luka berat dan segera dilarikan ke RSUD Kabupaten Jombang untuk perawatan lebih lanjut. Sopir truk trailer M Rokim (40), warga Kalilom Lor Indah Gg Lavenda Desa Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, tidak luka.

    Begitu juga dengan pengemudi Isuzu Elf Nopol S-9181-JH, Miskal (60), warga Dusun Tembok Desa Muncar Kecamatan Tembokrejo Kabupaten Banyuwangi, tidak luka.

    Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat kelalaian pengemudi pikap yang tidak mengantisipasi kondisi jalan.

    “Setelah mendahului kendaraan lain, pengemudi pikap kehilangan kendali dan langsung menabrak truk yang melaju dari arah berlawanan,” ungkap Ipda Siswanto.

    Dua saksi yang berada di lokasi kejadian, Zainul Arif (29) dan Huda Febrianto (35), memberikan keterangan yang menguatkan kronologi tersebut. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana kendaraan pikap oleng sebelum akhirnya menabrak truk-truk yang ada di depannya.

    Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut, sambil terus memberikan perhatian pada faktor keselamatan di jalan raya. [suf]

  • Bus Rem Blong Tabrak Pemotor di Tanjakan Selarong Puncak Bogor

    Bus Rem Blong Tabrak Pemotor di Tanjakan Selarong Puncak Bogor

    Bogor

    Satu unit bus menabrak motor listrik yang dikendarai wanita di Tanjakan Selarong, Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Kecelakaan diduga akibat rem bus tidak berfungsi atau blong.

    “Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Kendaraan yang terlibat micro bus nopol B-7323-SDB dan sepeda motor listrik Polytron F-4878-FKT,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya, Minggu (16/11/2025).

    Ferdhyan menyebutkan, kecelakaan diduga akibat bus gagal fungsi rem, ketika melewati jalan menurun di Tanjakan Selarong. Bus menabrak besi pembatas jalan dan motor yang berada di sisi kanan jalan.

    “Micro bus nopol B-7323-SDB mengalami gagal fungsi rem. Kemudian pengemudi membanting stir ke kanan, lalu membentur besi pembatas jalan. Pada saat bersamaan menabrak motor listrik Polytron nopol F-4878-FKT,” kata Ferdhyan.

    “Posisi akhir motor berada di kolong ban depan, sebelah kanan kendaraan bus sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas,” imbuhnya.

    Terjadi Saat One Way Arah Jakarta

    “Bus yang dikendarai oleh MR bergerak dari arah Puncak menuju arah Gadog atau Jakarta. Kondisi cuaca cerah sore hari, jalan menikung ke kiri dan menurun. Dari arah Puncak menuju Gadog, arus lalu lintas sedang diberlakukan satu arah atau ane way ke arah Gadog (arah Jakarta, red),” kata Ferdhyan.

    “Negative korban. Hanya kerugian materi saja, tidak ada korban luka maupun jiwa,” imbuhnya.

    (sol/lir)

  • Jeep Recall 112 Ribu Unit Wrangler 4ex hingga Grand Cherokee, Masalahnya Apa?

    Jeep Recall 112 Ribu Unit Wrangler 4ex hingga Grand Cherokee, Masalahnya Apa?

    JAKARTA – Jeep mengumumkan penarikan kembali atau recall terhadap dua produknya di pasaran. Recall ini mencangkup 112.859 unit Wrangler 4ex PHEV dan 36.840 unit Grand Cherokee PHEV.

    Mengutip laman Carscoops, Minggu, 16 November, Jeep dalam laporannya menyebutkan mesin empat silinder 2.0 liter buatan Meksiko yang dibenamkan dalam dua produk mereka itu mungkin terkontaminasi serpihan dari proses casting.

    “Jika kotoran itu masuk ke tempat yang salah, mesin bisa rusak, menyebabkan kehilangan tenaga dan mungkin kehilangan kendali, kecelakaan, atau kebakaran,” tulis laporan tersebut.

    Hingga akhir Oktober 2025 untuk Wrangler 4ex dan Cherokee PHEV, Jeep mencatat telah menerima 36 aduan, 144 klaim garansi, 36 laporan kebakaran, 50 insiden mobil mati mesin, dan 50 laporan keluhan lainnya.

    Dari jumlah laporan yang masuk ke perusahaan itu, tiga orang dilaporkan mengalami cedera.

    Menyikapi hal di atas, Jeep akan memulai proses penanganan dengan menginformasikan mulai 29 Desember 2025 kepada 76.019  pemilik Wrangler 4ex PHEV produksi tahun 2024-2025 dan 36.840 pengguna Grand Cherokee PHEV produksi 2023-2025.

    Nantinya, 112.859 pelangan Wrangler 4ex dan Cherokee PHEV akan mendapatkan mesin yang sepenuhnya baru.

    Penarikan darurat ini terjadi hanya beberapa minggu setelah Jeep memperingatkan lebih dari 320.000 pemilik untuk memarkirkan mobil Wrangler atau Grand Cherokee 4xe-nya di luar kediaman karena risiko baterai terbakar.

    Pada Oktober 2025, Jeep juga menarik hampir 25.000 model Wrangler 4xe setelah pembaruan OTA yang buruk membuat sistem hybrid mereka menjadi kacau, dalam beberapa kasus menyebabkan mereka kehilangan dorongan tenaga.

    Tahun ini menjadi hal yang sulit bagi Jeep, tapi dengan adanya pembaruan tentu menjadi hal baik untuk terus memperbaiki sistem mobil, agar pengguna tetap aman dalam berkendara.

  • Polisi selidiki kecelakaan yang libatkan sejumlah kendaraan di Jakut

    Polisi selidiki kecelakaan yang libatkan sejumlah kendaraan di Jakut

    Jakarta (ANTARA) – Polisi masih menyelidiki kecelakaan yang melibatkan mobil listrik, tiga sepeda motor, tiga gerobak pedagang dan seorang pejalan kaki di Jalan Swasembada Barat, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu.

    “Penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan,” kata Kanitlaka Satlantas Polres Metro Jakarta Utara, AKP Edy Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, insiden itu bermula ketika mobil listrik yang dikemudikan seorang berinisial M melaju dari Selatan ke Utara.

    “Kemudian, setibanya di lokasi, mobil itu menyerempet motor sehingga oleng ke kiri dan menabrak gerobak pedagang, pengendara motor, pejalan kaki, dan pagar rumah hingga mengalami kerusakan,” katanya.

    Tidak ada korban yang tewas dalam kejadian tersebut, namun pejalan kaki berinisial MS mengalami luka robek dan patah tulang kaki kiri, robek kaki kanan, memar di kepala belakang, dan melepuh di punggung.

    “Kemudian pengendara motor berinisial RA mengalami luka, yakni di bagian lutut lecet, paha kiri memar, dan tangan kiri lecet, sementara penumpang motor berinisial YRS mengalami luka robek di punggung, kaki kanan dan lecet di lutut kiri,” katanya.

    Selanjutnya pengendara motor berinisial HAP mengalami luka patah tulang kaki kanan dan penumpang motor berinisial RAZ mengalami luka memar di kepala kanan dan lecet di dahi.

    Sebuah motor menjadi salah satu korban tabrakan yang terjadi di Jalan Swasembada Barat, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (16/11/2025).ANTARA/HO-Satlantas Polres Metro Jakarta Utara

    “Sebagai tindak lanjut, barang bukti kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan, sedangkan korban luka sudah dibawa ke RS Puri Medika dan RSUD Koja untuk mendapatkan perawatan,” kata Edy.

    Sebelumnya beredar sebuah video viral yang diunggah di media sosial Instagram oleh akun @jakut.info, terlihat sejumlah gerobak dan motor berantakan usai ditabrak oleh sebuah mobil listrik.

    “Sebuah mobil dilaporkan menghantam sepeda dan warung di pinggir jalan, insiden ini mengakibatkan sejumlah orang terluka,” tulis akun tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kantor Polisi Meledak, 9 Tewas & 32 Luka-Luka

    Kantor Polisi Meledak, 9 Tewas & 32 Luka-Luka

    Jakarta, CNBC Indonesia — Ledakan besar terjadi di sebuah kantor polisi di wilayah Kashmir yang dikuasai India, menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 32 lainnya. Informasi tersebut dikonfirmasi kepolisian setempat pada Sabtu pagi waktu setempat.

    Dilansir dari The Guardian, Minggu (16/11/2025), insiden berlangsung pada Jumat malam di kawasan Nowgam, Srinagar, ketika tim forensik bersama aparat kepolisian tengah memeriksa tumpukan bahan peledak yang sebelumnya disita. Direktur Jenderal Polisi Kashmir, Nalin Prabhat, menyebut ledakan tersebut sebagai kecelakaan dan menegaskan tidak ada indikasi tindak sabotase.

    Sebagian besar korban tewas merupakan anggota kepolisian dan petugas forensik. Sejumlah korban luka dilaporkan dalam kondisi kritis. Ledakan dahsyat itu meratakan sebagian bangunan kantor polisi dan membakar sejumlah kendaraan di sekitarnya. Menurut laporan media lokal, rentetan ledakan kecil yang terjadi setelahnya sempat menghambat proses penyelamatan.

    Peristiwa ini terjadi hanya beberapa hari setelah ledakan mobil di New Delhi pada Senin lalu yang menewaskan sedikitnya delapan orang dekat kawasan bersejarah Red Fort. Pemerintah India menyebut insiden tersebut sebagai aksi teror oleh kelompok “anti-nasional”.

    Sebelum ledakan di Nowgam terjadi, aparat keamanan India mengumumkan keberhasilan membongkar sel militan yang beroperasi di wilayah sengketa Kashmir. Sebanyak tujuh orang ditangkap, termasuk dua dokter dari kota lain, serta sejumlah besar bahan pembuat bom ditemukan di Faridabad.

    Sebagian bahan peledak yang disita itu kemudian dibawa ke Kashmir untuk keperluan penyelidikan. Prabhat menjelaskan bahwa bahan tersebut “disimpan dengan aman di area terbuka” dalam kompleks kantor polisi sejak penyelidikan dimulai bulan lalu. Tim ahli sedang mengambil sampel untuk pemeriksaan forensik saat ledakan terjadi.

    Prabhat menegaskan kembali bahwa kejadian tersebut merupakan “ledakan tidak sengaja” dan meminta publik tidak berspekulasi lebih jauh mengenai penyebab insiden tersebut.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Porsche Pecah Ban di Tol Pasuruan-Probolinggo, Penumpang Selamat, Mobil Rusak Parah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2025

    Porsche Pecah Ban di Tol Pasuruan-Probolinggo, Penumpang Selamat, Mobil Rusak Parah Regional 16 November 2025

    Porsche Pecah Ban di Tol Pasuruan-Probolinggo, Penumpang Selamat, Mobil Rusak Parah
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com
    – Mobil mewah merek Porsche mengalami kecelakaan tunggal di Ruas Tol Probolinggo-Pasuruan, tepatnya di wilayah Gratitunon, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, pada Minggu (16/11/2025).
    Kecelakaan ini disebabkan oleh pecahnya ban belakang kiri saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi.
    Panit PJR
    Tol Pasuruan-Probolinggo
    , Ipda Firman, menjelaskan bahwa mobil dengan nomor polisi L 911 DV yang dikemudikan oleh DSM (47), warga Tambaksari, Surabaya, melaju dari arah Probolinggo menuju Pasuruan.
    Saat berada di lokasi kejadian, tepatnya di KM 810.200/B, ban belakang kiri mobil tiba-tiba pecah.
    “Akibat
    pecah ban
    tersebut, kendaraan langsung oleng ke kiri dan menabrak guardrail pembatas jalan hingga berhenti dalam posisi menghadap ke utara,” terangnya.
    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
    Namun, kerusakan pada mobil Porsche tergolong parah, dengan bagian depan mobil ringsek, bumper pecah, dan kaca depan hancur.
    Sementara itu, pengemudi DSM hanya mengalami luka ringan pada bagian paha dan segera dibawa ke RS Grati untuk mendapatkan penanganan medis.
    “Kendaraan sudah kami amankan (evakuasi) ke Gerbang Tol Tongas dan untuk penanganan perkaranya kami limpahkan ke Unit Laka Polres Pasuruan Kota,” jelas Ipda Firman.
    Terpisah, Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Amrullah Setiawan, menambahkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi Porsche tersebut.
    “Iya, ini masih dalam pemeriksaan guna memastikan kondisi sebelum dan setelah kecelakaan,” katanya singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Analis Puji Langkah Humanis Kakorlantas Polri Utamakan Keselamatan Warga di Operasi Zebra 2025

    Analis Puji Langkah Humanis Kakorlantas Polri Utamakan Keselamatan Warga di Operasi Zebra 2025

    JAKARTA – Langkah humanis Korlantas Polri jelang menggelar Operasi Zebra 2025 pada 17-30 November 2025 tuai apresiasi dan dukungan publik, termasuk dari kalangan pengamat kebijakan publik.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan operasi ini tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga menjadi momentum memperkuat strategi nasional keselamatan lalu lintas. Khususnya perlindungan terhadap pejalan kaki.

    Menurut Kakorlantas Polri, pejalan kaki merupakan kelompok pengguna jalan yang paling rentan dan karena itu harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam sistem keselamatan.

    “Pejalan kaki adalah simbol kemanusiaan di jalan raya. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan,” kata Irjen Agus, Sabtu, 15 November.

    Merespons hal tersebut, pengamat kebijakan publik dan politik nasional, Nasky Putra Tandjung menilai kebijakan Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho sebagai momentum tepat Polri dalam memberikan rasa keamanan, keselamatan, keadilan, dan kemanusiaan bagi pengguna jalan raya dalam berlalu lintas, termasuk pejalan kaki.

    Sebagai bagian dari elemen masyarakat sipil (civil society), Kami menyambut baik, dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus beserta jajaran Polantas Polri diseluruh tanah air yang lebih mengedepankan pendekatan humanis, dan edukatif.

    “Menurutnya, Langkah humanis, dan edukatif Kakorlantas Polri beserta jajaran sejalan dengan semangat visi “Polri Presisi” dan “Polri untuk Masyarakat”, dan selaras dengan amanat konstitusi, dan nilai-nilai yang termaktub dalam Pancasila, yakni keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Nasky.

    Selain itu, Founder Nasky Milenial Center itu menyebut kebijakan Kakorlantas Polri sebagai bentuk nyata simbol moral penegakan keadilan, dan kemanusiaan di atas segalanya. “Langkah nyata Kakorlantas Polri adalah bukti kepemimpinan Polri yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan rasa keadilan. Ini bukan sekadar menegakan supremasi hukum, tetapi adalah simbol kemanusiaan, keselamatan, dan keadilan bagi pengguna jalan raya dalam berlalu lintas. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan selaras dengan semangat cita-cita kemerdekaan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Nasky.

    Selanjutnya, Alumnus indef school of political economy Jakarta itu menegaskan, kebijakan operasi zebra 2025 yang menggaungkan keselamatan lalu lintas dan perlindungan terhadap pejalan kaki sejalan patut didukung oleh semua elemen bangsa.

    “Publik berharap dengan adanya operasi zebra 2025 jelang natal dan tahun baru dpat meningkatkan dan mengembalikan tren positif serta kepercayaan publik terhadap institusi Polri.  Dimana hasil survei Litbang Kompas Oktober 2025 tingkat rasa kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 76,2 persen. Kata Nasky, Tren ini pulih setelah kepercayaan publik sempat merosot tajam pascakerusuhan besar akhir Agustus lalu,” ungkapnya.

    Karena itu, Nasky mengajak dan menghimbau semua elemen masyarakat serta seluruh jajaran Polri lalu lintas untuk saling bersinergi dalam menjaga dan menjadikan keselamatan penggunan jalan raya, terkhusus pejalan kaki sebagai indikator utama terhadap keberhasilan kinerja Polri di lapangan.

    “Operasi zebra 2025 ini bukan sekadar menghukum semata, tetapi harus dibarengi keberhasilan komunikasi publik atau perbaikan citra positif Polri dimata masyarakat.

    “Tingkat keberhasilan operasi zebra itu bukan dari jumlah tilang, tetapi dari peningkatan kepatuhan dan ketertiban masyarakat menurun, serta angka kecelakaan juga menurun. Kita mendorong Korlantas Polri menghadirkan ruang jalan yang aman, tertib, dan manusiawi bagi seluruh pengguna jalan,” tutur Nasky.

    Menjelang pelaksanaan Operasi Zebra 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 17–30 November, Kakorlantas Polri menegaskan fokus utama pada peningkatan keselamatan seluruh pengguna jalan, khususnya pejalan kaki.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyampaikan perlindungan terhadap kelompok paling rentan ini menjadi bagian penting dari strategi nasional keselamatan lalu lintas.

    Kakorlantas menilai keselamatan pejalan kaki harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan lalu lintas. Menurutnya, posisi mereka yang rentan saat beraktivitas di ruang jalan harus mendapat perhatian khusus agar menjamin keselamatan.

    “Pejalan kaki adalah simbol kemanusiaan di jalan raya. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan,” ujar Kakorlantas Polri.

    Kebijakan yang ditekankan dalam Operasi Zebra kali ini sejalan dengan prinsip Vision Zero, yang menolak segala bentuk toleransi terhadap korban jiwa di jalan raya.

    Selain itu, pendekatan Hierarchy of Road Users, yang menempatkan pejalan kaki sebagai pihak dengan prioritas keselamatan tertinggi menjadi pijakan Korlantas dalam memperkuat sistem keselamatan berbasis manusia.

  • Rawan Laka dan Begal, PJU Jalan Raya Cerme Gresik Bakal Ditambah

    Rawan Laka dan Begal, PJU Jalan Raya Cerme Gresik Bakal Ditambah

    Gresik (beritajatim.com)- Penerangan jalan umum, atau PJU di Jalan Raya Cerme Gresik bakal ditambah. Penambahan lampu penerangan itu untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas serta begal. Pasalnya, jalan provinsi tersebut aktivitasnya cukup padat.

    Nantinya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) setempat mengajukan penambahan PJU di beberapa titik PJU ke Provinsi Jawa Timur di tahun 2026.

    “Kami sudah mengajukan ke provinsi
    untuk penambahan titik PJU di Gresik tahun depan. Jumlahnya ada 900 titik hingga 800 titik. Tidak hanya di Jalan Raya Cerme tapi juga se-Kabupaten Gresik,” ujar Kepala Bidang Tata Kelola Prasarana (TKPP) Dishub Gresik Femmy Husada, Minggu (16/11/2025).

    Selain minta tambahan ke provinsi lanjut dia, Dishub Gresik juga
    berkolaborasi bersama Balai Pengawas Jalan Nasional (BPJN VIII) terkait dengan pemasangan kembali di exit tol Cerme. Kolaborasi ini sedang dalam tahap lelang dan akan dilaksanakan pada akhir tahun ini.

    “Semoga bisa direalisasikan untuk pemasangan kembali PJU di ruas jalan exit tol Cerme. Agar mewujudkan keamanan, kenyamanan dan pelayanan terhadap masyarakat,” ungkap Femmy.

    Ia menambahkan, saat ini PJU yang masih existing dari data Dishub Gresik totalnya 7.392 titik lampu PJU yang tersebar dengan kondisi ideal sesuai master tahun 2017 sebanyak 11.338 titik.

    “Jumlah tersebut merupakan kebutuhan normal yang telah dihitung sejak tahun 2017. Saat ini kami lebih menekankan dan berfokus pada pemeliharaan dan penguatan kondisi PJU yang sudah ada,” imbuhnya.

    Masih menurut Femmy, Dishub Gresik juga memprioritaskan perbaikan dan pemeliharaan lampu yang sudah terpasang agar tetap berfungsi dengan baik. Pasalnya, sebagian besar titik PJU terpasang di ruang milik jalan (Rumija) yang cukup rawan terhadap insiden lalu lintas.

    “Saat terjadi kecelakaan prosentase PJU yang tertabrak 1 hingga 5 persen
    dari 7.392 titik lampu yang ada. Jadi cukup tinggi angka kerusakan yang terjadi akibat tiang PJU yang ditabrak,” paparnya. [dny/aje]

  • Tubuh Saya Rusak Secara Biologis

    Tubuh Saya Rusak Secara Biologis

    Jakarta

    Hidup Jorge Martin saat ini berubah 180 derajat. Karuan saja, jika musim lalu meraih juara dunia, musim ini dia bolak-balik masuk ruang operasi. Bahkan, kabar terbaru yang diterima, tubuh pebalap Aprilia itu sudah rusak secara biologis!

    Martin dibolehkan membalap di seri penutup yang digelar di Valencia, Spanyol. Meski demikian, dia tak boleh jatuh. Sebab, tubuhnya yang sudah rusak tak boleh mendapat hantaman keras lagi tahun ini.

    “Kemarin saya bertemu dengan para dokter dan mereka mengatakan kepada saya bahwa tahun ini tubuh saya secara biologis rusak dan saya harus sangat berhati-hati agar tidak mengalami kecelakaan. Ini sangat penting karena bisa berbahaya bagi masa depan saya,” ujar Martin, dikutip dari Motorsport, Sabtu (15/11).

    “Jadi saya fokus pada putaran, menemukan ritme saya dan pada hari terakhir, saya sudah bisa mengendarai motor dengan catatan waktu 1:30,” tambahnya.

    Tubuh Jorge Martin rusak secara biologis! Foto: LAT Images/Gold & Goose Photography

    Sadar tubuhnya tak mampu, Martin tak mau memasang target tinggi di MotoGP Valencia, akhir pekan ini. Bahkan, kata dia, bisa finis saja sudah untung.

    “Akan sangat sulit menyelesaikan sprint dan balapan. Yang penting adalah melalui putaran dengan baik. Itu jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Saya tidak ingin mendapat masalah, jadi saya tak akan memaksakan diri untuk menyelesaikan balapan,” tuturnya.

    “Jika saya bisa keluar (balapan) tanpa ada orang di belakang saya, lebih baik saya tidak terlibat masalah untuk menghindari risiko,” lanjutnya.

    Martin lantas teringat kejadian di Losail, Qatar. Ketika itu, dia memang merasa tak mampu dan ingin sekali berhenti. Namun, dia memaksakan diri dan berakhir pada kecelakaan. Dia tak mau situasi itu terulang kembali di Valencia.

    “Tentunya, saya telah belajar dari pengalaman di Qatar, dan jika saya harus berhenti, saya akan berhenti. Yang terpenting adalah melakukan yang terbaik untuk saya dan itu adalah membalap, tentu saja dengan mencatatkan waktu 1.30 saya mengambil risiko yang seharusnya tidak saya lakukan,” kata Martin.

    (sfn/lua)

  • Polres Ngawi Gelar Latpraops untuk Persiapan Operasi Zebra Semeru 2025

    Polres Ngawi Gelar Latpraops untuk Persiapan Operasi Zebra Semeru 2025

    Ngawi (beritajatim.com) – Operasi Zebra Semeru 2025 akan digelar serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jawa Timur pada 17 hingga 30 November 2025. Dalam dua pekan pelaksanaannya, aparat kepolisian menargetkan penurunan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

    Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan menekan beberapa bentuk pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan, seperti balap liar, kendaraan tidak laik jalan, pengendara atau pembonceng tanpa helm, pelanggaran marka dan rambu lalu lintas, serta pelanggaran terhadap Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL).

    Sebagai langkah persiapan untuk memastikan kelancaran operasi besar ini, Polres Ngawi Polda Jatim menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) Zebra Semeru 2025 di Ruang Guyub Polres Ngawi pada Sabtu (15/11/2025).

    Kegiatan Latpraops ini memiliki peran krusial sebagai tahapan penting sebelum pelaksanaan operasi. Meskipun dilaksanakan secara mandiri oleh kewilayahan, operasi ini tetap berada di bawah kendali pusat.

    Dalam latihan tersebut, Polres Ngawi juga melibatkan beberapa instansi terkait, termasuk Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan TNI. Latpraops ini bertujuan untuk mematangkan persiapan dalam pencegahan kemacetan, pelanggaran lalu lintas, serta potensi kecelakaan yang dapat terjadi sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan operasi.

    Kompol Dhanang Prasmoko, Kabag Ops Polres Ngawi, yang memimpin kegiatan Latpraops, menyampaikan bahwa latihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh peserta terkait pola operasi, mekanisme penindakan, serta pentingnya koordinasi lintas instansi. Keberhasilan Operasi Zebra Semeru 2025 sangat bergantung pada kesiapan personel dan koordinasi yang baik antar lembaga terkait.

    Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, menegaskan bahwa Latpraops menjadi sarana untuk menyatukan persepsi dan meningkatkan kesiapan seluruh personel yang terlibat dalam operasi.

    “Latpraops ini penting untuk menyamakan persepsi, meningkatkan kesiapan, dan memastikan seluruh personel memahami tugas serta mekanisme operasi. Dengan persiapan yang baik, Operasi Zebra Semeru 2025 diharapkan dapat berjalan efektif, profesional, dan humanis demi keselamatan masyarakat,” ujar Kapolres Ngawi.

    Dengan dilaksanakannya Latpraops ini, Polres Ngawi berharap seluruh personel dapat berada dalam kondisi optimal guna menjalankan Operasi Zebra Semeru 2025. Dengan demikian, diharapkan situasi keamanan dan ketertiban lalu lintas di wilayah Kabupaten Ngawi dapat tetap terjaga sepanjang pelaksanaan operasi. [fiq/suf]