Kasus: kecelakaan

  • Operasi Semeru 2025, Ini Cara yang Dipakai Polda Jatim

    Operasi Semeru 2025, Ini Cara yang Dipakai Polda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Operasi Zebra Semeru 2025 yang digelar Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur sebagai bagian dari rangkaian persiapan menjelang Operasi Lilin pada Natal dan Tahun Baru menggunakan cara yang bersifat preemtif, preventif, maupun penegakan hukum. Proporsinya adalah 40-40-20.

    Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi. Dia menjelaskan, operasi ini dilaksanakan serentak bersama Polda lainnya di Indonesia.

    “Polda Jawa Timur tentunya bersama dengan Polda yang lainnya juga menggelar, melaksanakan operasi kewilayahan dengan sandi Operasi Zebra, di mana di Jawa Timur sandinya adalah Operasi Zebra Semeru 2025,” ujarnya usai apel di lapangan Mapolda Jatim, Senin (17/11/2025).

    Ia mengatakan, Operasi Zebra merupakan tahapan penting sebelum pelaksanaan Operasi Lilin. Sebanyak 447 personel dari Polda hingga Polres jajaran diterjunkan untuk mendukung kegiatan tersebut.

    Kombes Pol Iwan menegaskan, tujuan utama Operasi Zebra adalah meningkatkan kedisiplinan pengguna jalan serta mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).

    Penegakan hukum dalam operasi ini dikedepankan secara elektronik menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik statis maupun mobile. Penggunaan tilang manual direduksi sebagai langkah menuju sistem tilang elektronik penuh di masa mendatang.

    “Yang cukup menarik adalah penegakan hukum ini kita mengedepankan penegakan hukum yang bersifat elektronik, sementara untuk penggunaan tilang manual kita mereduksi,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa seluruh kegiatan operasi ini semata-mata bertujuan meningkatkan disiplin serta menekan fatalitas kecelakaan.

    “Nah ini yang sangat penting adalah mengurangi fatalitas korban laka lantas,” tegasnya.

    Dirlantas juga menyampaikan bahwa penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat akan terus digencarkan melalui program “Polantas Menyapa”, sambang, serta kegiatan preemtif lainnya.

    “Harapan kami baik itu masyarakat terorganisir maupun tidak terorganisir akan memberikan pemahaman terhadap pentingnya berkendara dengan selamat,” ucapnya.

    Pengendara roda dua maupun roda empat menjadi sasaran utama dalam peningkatan disiplin berlalu lintas, agar tidak terlibat maupun menjadi korban kecelakaan.

    Dalam mendukung penegakan hukum berbasis elektronik, Polda Jatim kini memiliki 144 titik ETLE statis yang tersebar di berbagai wilayah. Selain itu, terdapat 51 unit ETLE mobile yang digunakan menutupi wilayah yang belum memiliki perangkat statis.

    “Ketidakadaan ETLE statik pada beberapa Polres akan di-cover oleh E-TLE mobile, harapannya kedepan seluruh Polres bisa ter-cover atau seluruh wilayah Jawa Timur ini bisa ter-cover secara keseluruhan oleh perangkat tersebut,” kata Kombes Pol Iwan.

    Ia berharap Operasi Zebra Semeru 2025 dapat meningkatkan ketertiban masyarakat dalam berkendara, sehingga menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru, situasi lalu lintas di Jawa Timur semakin aman dan kondusif. [uci/but]

     

  • Operasi Zebra Semeru 2025 Dimulai, Ini Target Sasarannya

    Operasi Zebra Semeru 2025 Dimulai, Ini Target Sasarannya

    Sumenep (beritajatim.com) – Operasi Zebra Semeru 2025 mulai digelar Polres Sumenep sejak 17–30 November 2025. Operasi terpusat dengan tema ‘Terwujudnya Kamseltibcarlantas yang Aman, Nyaman dan Selamat’ ini menargetkan penindakan terhadap berbagai pelanggaran lalu lintas yang berpotensi memicu kecelakaan.

    “Yang kami tilang itu terutama untuk pelanggaran berat. Selebihnya, kami mengutamakan tindakan humanis dan edukatif pada masyarakat. Misalnya bahaya tidak menggunakan helm saat berkendara, bahaya melawan arus lalu lintas, dan pelanggaran-pelanggaran lainnnya yang berpotensi menimbulkan kecelakaan,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda, Senin (17/11/2025).

    Apel gelar pasukan tanda dimulainya operasi tersebut dilakukan di halaman Mapolres Sumenep, ditandai dengan penyematan pita pada anggota Polri dan TNI.

    Target sasaran dalam operasi tersebut diantaranya tidak mengenakan helm SNI, pengendara di bawah umur, melawan arus lalu lintas, berkendara melebihi batas kecepatan, dan menggunakan ponsel saat berkendara.

    “Fokus utama kami adalah menekan angka fatalitas dalam kejadian kecelakaan, sekaligus meningkatkan kedisiplinan masyarakat. Jadi Ops Zebra Semeru 2025 bukan hanya penegakan hukum, tetapi bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan keselamatan seluruh pengguna jalan,” ujar Kapolres.

    Ia menambahkan, kepolisian akan mengedepankan tindakan humanis, namun tetap tegas kepada pelanggar yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

    “Kami ingin masyarakat menyadari bahwa pelanggaran kecil sekalipun bisa berakibat fatal. Karena itu, edukasi dan penindakan akan kami jalankan secara seimbang,” tegasnya. [tem/aje]

  • Sisi Humanis Operasi Zebra, Polda Riau Beri Bantuan Kursi Roda ke Penyintas Kecelakaan

    Sisi Humanis Operasi Zebra, Polda Riau Beri Bantuan Kursi Roda ke Penyintas Kecelakaan

    Pekanbaru

    Polda Riau menunjukkan sisi humanisnya dalam Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, dengan tidak hanya berfokus pada penindakan dan penegakan hukum, tetapi juga melakukan aksi kepedulian sosial. Polda Riau menyalurkan bantuan berupa kursi roda dan tongkat kepada sejumlah penyintas kecelakaan lalu lintas.

    Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan usai gelar Apel Pasukan Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, di lapangan Polda Riau, pagi tadi. Total ada 7 orang penerima kursi roda dan 2 orang penerima tongkat bantuan berjalan yang diberikan kepada para penyintas.

    Salah satu penerima kursi roda, Ryan Guspriyanto, mengaku senang dan mengapresiasi bantuan kursi roda yang diserahkan Kapolda Riau tersebut. Menurut Ryan, kursi roda ini sangat membantunya untuk aktivitas sehari-hari.

    “Saya sangat senang, karena kadang di rumah (berjalan) cuma satu kaki saja,” kata Ryan seraya mengimbau masyarakat untuk lebih tertib lalin.

    Warga lainnya, juga menyampaikan terima kasih atas bantuan kursi roda tersebut.

    “Terima kasih kepada kapolda atas bantuan tongkatnya. Imbauan untuk masyarakat agar berkendara dengan hati-hati,” kata warga tersebut.

    Foto: Pemberian helm kepada ojol di Apel Pasukan Operasi Zebra Lancang Kuning 2025 di Polda Riau. (dok. Polda Riau)

    Polda Riau berharap, bantuan ini dapat meringankan beban hidup para penyintas dan keluarga mereka. Secara tidak langsung, kehadiran para penyintas ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat tentang konsekuensi fatal dari kelalaian dan ketidakpatuhan terhadap aturan lalu lintas.

    “Bantuan ini adalah bentuk empati kami, sekaligus seruan agar kita semua lebih bertanggung jawab di jalan,” ujar Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan.

    Dalam Operasi Zebra Lancang Kuning 2025 ini, Kapolda menekankan jajaran untuk meningkatkan edukasi dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tertib berlalu lintas. Ia turut menyampaikan angka kecelakaan di Provinsi Riau selama Januari-November 2025 mencapai 800 lebih kecelakaan lalu lintas, dan 446 orang di antaranya meninggal dunia.

    Tingginya angka kecelakaan lalu lintas ini memerlukan perhatian semua stakeholder, termasuk masyarakat pelaku jalan itu sendiri. Oleh karena itu, Irjen Herry Heryawan meminta agar jajaran turun ke sekolah-sekolah memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas.

    “Untuk membuat kesadaran kolektif itu ada dua: pertama membuat narasi, kedua, diulang-ulang terus narasinya menyampaikan di lingkup terkecil keluarga dan sekolah, semua tingkatan,” katanya.

    Kapolda juga meminta dukungan pers sebagai pilar keempat untuk ikut mensosialisasikan pentingnya kesadaran dalam berlalu lintas dalam rangka mewujudkan keamanan dan keselamatan serta ketertiban lalu lintas (kamseltibcarlantas).

    “Kami berharap, marilah, teman-teman media sebagai pilar keempat, kita harus bisa menekan jumlah pelanggaran dan dampaknya,” pungkasnya.

    (mea/dhn)

  • Operasi Zebra Semeru 2025 di Gresik Resmi Digelar, 7 Pelanggaran Jadi Fokus Utamanya

    Operasi Zebra Semeru 2025 di Gresik Resmi Digelar, 7 Pelanggaran Jadi Fokus Utamanya

    Gresik (beritajatim.com)– Operasi Zebra Semeru 2025 resmi digelar serentak di seluruh Polda Jawa Timur, termasuk Gresik. Pelaksanaan operasi yang berlangsung selama 14 hari mulai 17 hingga 30 November 2025 difokuskan pada 7 pelanggaran bagi pengguna jalan.

    Tujuh pelanggaran yang dimaksud diantaranya tidak menggunakan helm SNI. Kemudian tidak memakai sabuk pengaman, menggunakan ponsel saat berkendara. Selanjutnya, melawan arus, pengendara dibawah umur, melebihi batas kecepatan, dan mengemudi dalam pengaruh alkohol atau kendaraan tidak layak jalan.

    Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan, operasi ini bertujuan meningkatkan disiplin berlalu lintas dan menekan angka fatalitas kecelakaan di wilayah Gresik.

    “Anggota gabungan yang bertugas di lapangan mengedepankan langkah preemtif, preventif, dan represif yang humanis untuk membentuk perilaku berkendara lebih tertib,” katanya, Senin (17/11/2025).

    Perwira menengah Polri ini menambahkan, penindakan operasi ini dilakukan melalui ETLE statis, ETLE mobile, dan tilang manual, dengan komposisi 95% ETLE dan 5% manual.

    “Tilang manual sementara dibatasi hanya oleh perwira guna menjaga akuntabilitas penegakan hukum,” imbuhnya.

    Lebih lanjut Rovan menuturkan, pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 bukan sekadar penindakan, tetapi juga upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepolisian.

    “Kita harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai bagian dari komitmen Polri dalam melaksanakan reformasi,” tuturnya.

    Pelaksanan Operasi Zebra Semeru 2025 tidak hanya melibatkan unsur kepolisian. Sejumlah aparat polisi militer (PM), Dishub, Satpol PP juga turut dikerahkan. [dny/aje]

  • 300 Personel Gabungan Amankan Operasi Zebra Semeru 2025 di Ponorogo

    300 Personel Gabungan Amankan Operasi Zebra Semeru 2025 di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Polres Ponorogo resmi mengerahkan ratusan personel lintas instansi dalam Operasi Zebra Semeru 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025. Operasi tahunan ini kembali menyorot delapan pelanggaran prioritas yang dinilai paling memicu kecelakaan di jalan raya.

    Dalam apel pasukan yang digelar di halaman Mapolres Ponorogo, Kasatlantas Polres Ponorogo AKP Dewo Wishnu Setya memastikan seluruh unsur keamanan turut terlibat. Mulai dari jajaran Polres Ponorogo, TNI, BPBD, Dishub hingga instansi terkait lainnya.

    “Ada 300 personil gabungan yang kita siagakan dalam gelaran Operasi Zebra Semeru 2025 ini,” ungkap AKP Dewo, Senin (17/11/2025).

    Kasatlantas menjelaskan bahwa selama dua pekan pelaksanaan operasi, petugas akan fokus pada delapan jenis pelanggaran. Mulai dari pengendara di bawah umur, pengemudi tanpa SIM, kendaraan yang dipacu melebihi batas kecepatan, hingga pelanggaran mendasar seperti tidak memakai helm SNI atau safety belt.

    Tak hanya itu, petugas juga menyorot pengendara yang masih nekat menggunakan ponsel saat berkendara, berkendara dalam pengaruh minuman beralkohol, melawan arus, serta berboncengan lebih dari satu orang.

    “Mekanisme penindakan dibagi dua tahap. Yaitu lebih kepada kegiatan preemtif dan preventif. Kita juga akan melakukan operasi penindakan tilang manual,” ujarnya.

    AKP Dewo kembali menegaskan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas. Kelengkapan surat kendaraan dan etika berkendara disebutnya menjadi kunci untuk menekan angka kecelakaan—terutama di wilayah yang mobilitasnya semakin tinggi.

    Selain operasi regular, kepolisian juga memberi perhatian khusus pada aktivitas balap liar yang kerap meresahkan. Polres Ponorogo, kata Dewo akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah maupun komunitas. Diharapkan, dengan begitu aktivitas balap liar di Bumi Reog bisa ditekan.

    “Termasuk kita melakukan operasi balap liar itu menjadi salah satu atensi kita. Mulai sosialisasi di sekolah-sekolah lalu juga ke komunitas,” tandasnya.

    Operasi Zebra Semeru 2025 diharapkan tidak hanya menindak pelanggaran, tetapi juga menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas di Ponorogo. Dengan ratusan personel yang disiagakan, kepolisian menargetkan terciptanya jalanan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat. [end/aje]

  • Operasi Zebra 2025 Digelar Serentak Mulai Hari ini (17/11), Ini Target Pelanggaran!

    Operasi Zebra 2025 Digelar Serentak Mulai Hari ini (17/11), Ini Target Pelanggaran!

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi mengingatkan Operasi Zebra 2025 dilaksanakan secara serentak mulai hari ini 17 hingga 30 November 2025.

    Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin mengatakan pelaksanaan operasi zebra nantinya disesuaikan dengan kondisi wilayah di masing-masing daerah.

    “Mulai hari ini secara serentak dilaksanakan kegiatan Operasi Zebra 2025. Operasi Zebra itu adalah operasi mandiri kewilayahan, jadi pelaksanaannya, target sasarannya itu sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing,” ujar Aries dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).

    Dia menambahkan terdapat parameter dilaksanakannya operasi zebra yakni menciptakan kondisi ideal lalu lintas yang ideal hingga menyiapkan sarana prasarana mendukung pelaksanaan libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Selanjutnya, operasi ini juga melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rawan kecelakaan. Pemetaan ini diharapkan dapat mengurangi kecelakaan yang ada.

    “Kita ketahui Libur Nataru 2026 tantangannya satu, akan terjadi gelombang perpindahan massa, khususnya ke lokasi wisata. Inilah yang harus kita lakukan dalam operasi Zebra,” tambah Aries.

    Dalam operasi kali ini, Korlantas menyoroti dua hal yaitu penertiban balap liar dan perlindungan terhadap pejalan kaki. Oleh karena itu, direktorat terkait sudah menyusun petunjuk dan arahan teknis, termasuk langkah sosialisasi terkait operasi ini.

    Lebih Lanjut, Aries menekankan agar personel yang di BKO ke wilayah dapat memaksimalkan tugasnya agar pelaksanaan operasi zebra tahun ini bisa aman, tertib dan lancar.

    “Seluruh para Ka-Induk PJR koordinasi dengan pihak Jasa Marga pasang di JPO-JPOnya operasi Zebra 2025, silakan disampaikan, kita semarakkan,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, target operasi zebra khususnya di Polda Metro Jaya yaitu penggunaan ponsel, pengendara belum cukup umur, penggunaan helm yang tidak SNI, pengendara dengan kondisi meminum alkohol hingga tertib administrasi.

  • Kecelakaan di Jakut, Polisi sebut pengemudi mobil dalam pikiran kosong

    Kecelakaan di Jakut, Polisi sebut pengemudi mobil dalam pikiran kosong

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian menyebutkan pengemudi mobil berinisial M yang menyebabkan kecelakaan di Jalan Swasembada Barat IV, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sedang dalam pikiran kosong.

    “Pengemudi mengaku dalam kondisi pikiran kosong saat mengendarai kendaraan dan baru tersadar setelah mobil menabrak kios dan warga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Dia menyebutkan pengemudi tersebut tidak mengalami luka, namun telah dibawa ke pihak kepolisian untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    “Polri bergerak cepat begitu laporan masuk. Penanganan korban menjadi prioritas utama, disertai langkah humanis di lapangan untuk menenangkan warga dan memastikan keselamatan semua pihak,” ujar Budi.

    Dia pun memastikan kepolisian tetap konsisten menindaklanjuti setiap peristiwa kecelakaan secara profesional sesuai prosedur.

    “Unit Laka Satwil Jakarta Utara sudah berada di lokasi sejak awal untuk melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi, dan penanganan korban. Polri juga terus meningkatkan pelayanan publik, termasuk memastikan korban mendapatkan perawatan cepat dan keluarga memperoleh informasi yang jelas,” tutur Budi.

    Saat ini, kasus tersebut telah ditangani Unit Laka Lantas Satwil Jakarta Utara. Situasi di lokasi kejadian telah dinyatakan aman dan kondusif, sementara proses penyelidikan terhadap pengemudi dan penyebab kecelakaan masih berlanjut.

    Sementara itu, berdasarkan keterangan saksi berinisial YA, mobil tersebut melaju kencang di Jalan Swasembada hingga sempat menyerempetnya.

    “Saksi berusaha mengejar, namun kendaraan tersebut kemudian menabrak kios pedagang dan menimbulkan sejumlah korban luka. Saksi lain, berinisial AL, menyebutkan mobil terlihat melaju dari arah Jalan Jati menuju Jalan Swasembada Barat IV sebelum menabrak dua kios dan beberapa warga,” terang Budi.

    Korban luka itu terdiri dari RA (balita), AA,YR, M, dan HAP, dengan luka mulai dari lecet, benturan pada kepala, hingga tulang panggul patah.

    Seluruh korban telah mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit, antara lain RS Puri Medika, RSUD Koja, dan RSPI. Selain korban luka, kerusakan materil meliputi tiga lapak pedagang dan satu unit sepeda motor.

    Polisi masih menyelidiki kecelakaan yang melibatkan mobil listrik, tiga sepeda motor, tiga gerobak pedagang dan seorang pejalan kaki di Jalan Swasembada Barat, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (16/11).

    “Penyebab kecelakaan masih dalam proses penyelidikan,” kata Kanitlaka Satlantas Polres Metro Jakarta Utara AKP Edy Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (16/11).

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Operasi Zebra di Jakarta Digelar Mulai Hari Ini, Sasar 11 Jenis Pelanggaran

    Operasi Zebra di Jakarta Digelar Mulai Hari Ini, Sasar 11 Jenis Pelanggaran

    Jakarta

    Operasi Zebra di Jakarta mulai digelar hari ini hingga 30 November mendatang. Ada 11 jenis pelanggaran yang menjadi target operasi (TO) petugas.

    “Kita ada 11 TO yang masih sama seperti operasi-operasi sebelumnya, pelanggaran-pelanggaran kasat mata,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin saat dihubungi, Senin (17/11/2025).

    Dia mengatakan 11 jenis pelanggaran yang disasar petugas mulai dari penggunaan helm hingga knalpot brong. Polisi lalu lintas juga akan berpatroli di malam hari dalam mencegah balap liar.

    “(11 pelanggaran yang disasar) anak-anak yang mengendarai kendaraan di bawah umur, kemudian kendaraan tanpa TNKB, kemudian juga penggunaan helm, balap liar, knalpot brong, pelanggaran-pelanggaran kasat mata,” katanya.

    Komarudin mengatakan operasi Zebra Jaya di Jakarta akan berlangsung selama 1×24 jam nonstop. Petugas akan berpatroli menyisir seluruh ruas jalan Jakarta, baik yang telah terpasang e-TLE maupun yang belum.

    Arahan Kakorlantas Lindungi Hak Pejalan Kaki di Operasi Zebra

    Operasi Zebra serentak digelar Korlantas Polri sejak 17 hingga 30 November 2025. Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho mengatakan, momen ini sekaligus menjadi penegasan strategi nasional keselamatan lalu lintas dengan juga berfokus pula pada perlindungan terhadap pejalan kaki.

    “Pejalan kaki adalah simbol kemanusiaan di jalan raya. Mereka yang paling lemah harus dilindungi, bukan disingkirkan,” ujar Irjen Agus kepada wartawan, Sabtu (15/11).

    Kebijakan ini menjadi implementasi dari prinsip Vision Zero, yang menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa yang dapat diterima di jalan raya, serta konsep Hierarchy of Road Users, yang menempatkan pejalan kaki pada posisi tertinggi dalam urutan prioritas keselamatan jalan. Irjen Agus mengatakan, kedua prinsip tersebut menjadi dasar Korlantas Polri dalam menyusun langkah strategis berbasis sistem keselamatan manusia.

    Kakorlantas menekankan bahwa perlindungan terhadap pejalan kaki bukan hanya bagian dari penegakan hukum, tetapi juga bentuk kehadiran negara dalam melindungi warganya.

    Ia meminta seluruh jajaran lalu lintas di tingkat Polda hingga Polres untuk menjadikan keselamatan pejalan kaki sebagai indikator utama kinerja, dengan mengukur keberhasilan bukan dari jumlah tilang, tetapi dari peningkatan kepatuhan masyarakat dan menurunnya angka kecelakaan.

    “Korlantas Polri berkomitmen menghadirkan ruang jalan yang aman, tertib, dan manusiawi bagi seluruh pengguna jalan,” jelasnya.

    (ygs/knv)

  • Balita di Sampang Tewas Tenggelam di Sungai Kemuning

    Balita di Sampang Tewas Tenggelam di Sungai Kemuning

    Sampang (beritajatim.com) – Seorang balita berusia 5 tahun, Moh. Ghibran Alvian Mahrus, ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di aliran DAS Kali Kamoning, Dusun Tasean, Desa Paseyan, Kecamatan Sampang, Minggu (16/11/2025).

    Korban yang merupakan anak dari Ach. Mahrus, warga Kelurahan Dalpenang, Kecamatan Sampang, diduga lepas dari pengawasan keluarga hingga akhirnya hilang dan ditemukan tak bernyawa setelah dua setengah jam pencarian.

    Menurut keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, korban sedang berada di rumah neneknya sekitar pukul 10.30 WIB, sebelum diketahui hilang. Pihak keluarga segera melakukan pencarian, dan setelah pencarian yang cukup panjang, korban akhirnya ditemukan di sungai dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

    “Korban dibawa menggunakan ambulans PMI ke rumah duka untuk proses pemakaman,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sampang, Mohammad Hozin.

    Setelah kejadian, BPBD Sampang langsung melakukan asesmen dan memberikan bantuan Tanggap Darurat kepada keluarga korban. Kejadian ini menambah daftar kecelakaan di kawasan yang rawan terjadi tenggelamnya korban akibat minimnya pengawasan dan fasilitas keselamatan di sekitar aliran sungai.

    Sementara itu, pihak BPBD terus berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya di sekitar lingkungan mereka, terutama bagi anak-anak yang rentan mengalami kecelakaan serupa. [sar/suf]

  • Tabrakan Pikap dan Truk di Jombang: Dua Orang Tewas di Tempat, Satu Luka Berat

    Tabrakan Pikap dan Truk di Jombang: Dua Orang Tewas di Tempat, Satu Luka Berat

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Raya Perak, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang pada Minggu malam, 16 November 2025, yang melibatkan sebuah mobil pikap Daihatsu Grandmax dan dua truk.

    Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia di tempat, sementara satu orang lainnya mengalami luka berat.

    Menurut keterangan dari saksi mata dan kepolisian, kecelakaan bermula saat kendaraan pikap Daihatsu Grandmax dengan nomor polisi W-8919-NN yang dikemudikan oleh Catur Adipurno (24), warga Desa Kalangsemanding Kecamatan Perak, melaju dari arah barat menuju timur.

    Pikap tersebut mencoba mendahului kendaraan lain di depannya, namun kehilangan kendali saat roda kiri turun ke luar aspal. Kendaraan kemudian oleng ke kanan dan menabrak truk trailer bernomor polisi L-9913-UO yang datang dari arah berlawanan.

    Setelah menabrak truk trailer, pikap tersebut terpental ke kanan dan bertabrakan dengan truk Isuzu Elf nopol S-9181-JH yang melaju kencang dari arah barat ke timur. Akibat kecelakaan beruntun ini, dua orang penumpang pikap, yakni Catur Adipurno dan Sho’im (56), meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Sedangkan Sulaiman (62), seorang penumpang lainnya, mengalami luka berat dan segera dilarikan ke RSUD Kabupaten Jombang untuk perawatan lebih lanjut. Sopir truk trailer M Rokim (40), warga Kalilom Lor Indah Gg Lavenda Desa Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya, tidak luka.

    Begitu juga dengan pengemudi Isuzu Elf Nopol S-9181-JH, Miskal (60), warga Dusun Tembok Desa Muncar Kecamatan Tembokrejo Kabupaten Banyuwangi, tidak luka.

    Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat kelalaian pengemudi pikap yang tidak mengantisipasi kondisi jalan.

    “Setelah mendahului kendaraan lain, pengemudi pikap kehilangan kendali dan langsung menabrak truk yang melaju dari arah berlawanan,” ungkap Ipda Siswanto.

    Dua saksi yang berada di lokasi kejadian, Zainul Arif (29) dan Huda Febrianto (35), memberikan keterangan yang menguatkan kronologi tersebut. Mereka menyaksikan secara langsung bagaimana kendaraan pikap oleng sebelum akhirnya menabrak truk-truk yang ada di depannya.

    Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut, sambil terus memberikan perhatian pada faktor keselamatan di jalan raya. [suf]