Kasus: kecelakaan

  • 42 Jemaah Umrah India Tewas dalam Kecelakaan Bus di Arab Saudi

    42 Jemaah Umrah India Tewas dalam Kecelakaan Bus di Arab Saudi

    JAKARTA – Lebih dari 40 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan bus di dekat Kota Madinah, Arab Saudi pada Senin dini hari.

    Kendaraan tersebut membawa jemaah umrah dari India dan bertabrakan dengan sebuah truk tangki diesel saat dalam perjalanan dari Mekah ke Madinah. Media India melaporkan bahwa bus tersebut terbakar setelah kecelakaan tersebut.

    Pihak berwenang di Negara Bagian Telangana, India selatan, mengatakan 42 jemaah tewas dan satu orang selamat, lapor The Times of India, dikutip dari The National 17 November.

    Korban tewas dalam peristiw tersebut termasuk 20 perempuan dan 11 anak-anak, sebagian besar berasal dari kota Hyderabad.

    Arab Saudi belum mengonfirmasi jumlah korban tewas.

    Deeply shocked at the accident involving Indian nationals in Medinah, Saudi Arabia.

    Our Embassy in Riyadh and Consulate in Jeddah are giving fullest support to Indian nationals and families affected by this accident.

    Sincere condolences to the bereaved families. Pray for the…

    — Dr. S. Jaishankar (@DrSJaishankar) November 17, 2025

    Sedangkan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui pesan di akun X.

    “Turut berduka cita atas kecelakaan yang melibatkan warga negara India di Madinah, Arab Saudi,” cuitnya di X.

    “Kedutaan Besar kami di Riyadh dan Konsulat kami di Jeddah memberikan dukungan penuh kepada warga negara India dan keluarga yang terdampak kecelakaan ini,” lanjutnya.

    “Turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Mohon doanya agar para korban luka segera pulih,” tandas Menlu India.

    Terpisah, sebuah bus mengalami kecelakaan dan terbakar saat dalam perjalanan dari Arab Saudi ke Yaman awal bulan ini. Bus tersebut, yang sedang dalam perjalanan dari Jeddah ke kota pelabuhan Aden di selatan Yaman, bertabrakan langsung dengan sebuah minibus di daerah pegunungan di Provinsi Abyan, Yaman.

  • Pelanggaran Helm dan Knalpot Brong di Madiun Jadi Target Utama Operasi Zebra Semeru 2025

    Pelanggaran Helm dan Knalpot Brong di Madiun Jadi Target Utama Operasi Zebra Semeru 2025

    Madiun (beritajatim.com) – Menjelang puncak arus mobilitas akhir tahun, Polres Madiun resmi memulai Operasi Zebra Semeru 2025.

    Apel gelar pasukan digelar di Lapangan Tri Brata Polres Madiun, Senin (17/11/2025), dipimpin langsung oleh Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara.

    Berbeda dengan tahun sebelumnya, operasi kali ini menekankan penindakan terhadap pelanggaran kasat mata yang paling sering memicu kecelakaan fatal.

    Polres Madiun menyebutkan bahwa pada beberapa bulan terakhir, tren kecelakaan di wilayah kabupaten menunjukkan peningkatan, terutama yang melibatkan pengendara motor tanpa helm dan pengemudi di bawah umur.

    “Operasi Zebra bukan sekadar agenda rutin, tapi langkah antisipatif memasuki masa libur akhir tahun dan menjelang Operasi Lilin,” tegas Kapolres dalam amanatnya.

    Apel yang melibatkan personel TNI, Satpol PP, Dishub, BPBD, serta seluruh jajaran Polsek tersebut juga dimanfaatkan untuk mengecek kesiapan kendaraan taktis, perlengkapan tilang elektronik, hingga sarana patroli malam.

    Polres Madiun memetakan tiga pelanggaran yang paling sering ditemukan di wilayah hukum Kabupaten Madiun selama beberapa pekan terakhir, antara lain, Pengendara tak mengenakan helm berstandar SNI, Penggunaan knalpot tidak sesuai spesifikasi dan Penggunaan ponsel saat berkendara.

    Selain itu, pelanggaran lain seperti melawan arus, kendaraan ODOL, dan pengemudi di bawah umur turut menjadi fokus penertiban.

    Kapolres menegaskan seluruh anggota agar saat bertugas tetap menjaga etika pelayanan. Ia meminta personel bekerja profesional dan humanis, namun tetap tegas pada pelanggaran yang jelas membahayakan.

    “Kita ingin masyarakat merasakan manfaat operasi, bukan justru muncul persepsi negatif. Langkah preventif, edukatif, dan komunikasi harus dikedepankan,” ujarnya.

    Dalam pelaksanaannya, seluruh instansi terkait diminta memperkuat koordinasi. Dishub akan membantu pengaturan lalu lintas di titik rawan penumpukan kendaraan, sementara Satpol PP akan menertibkan pelanggaran-pelanggaran non-lalu lintas yang mengganggu kelancaran jalan.

    Operasi Zebra Semeru 2025 sendiri berlangsung selama dua pekan, mulai 17 hingga 30 November 2025.

    Dengan operasi ini, Polres Madiun berharap angka kecelakaan serta tingkat fatalitas korban dapat ditekan menjelang periode akhir tahun yang biasanya diwarnai peningkatan mobilitas warga. (rbr/ted)

  • Alami Rem Blong, Mobil Angkot Tercebur ke Sungai di Lumajang

    Alami Rem Blong, Mobil Angkot Tercebur ke Sungai di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Angkutan kota (Angkot) yang ditumpangi pelajar sekolah mengalami rem blong hingga berujung pada kecelakaan tunggal di jalan raya Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (17/11/2025).

    Peristiwa ini bermula saat sebuah kendaraan jenis colt isuzu dengan Nopol N 1235 ZM yang dikemudian Sugiyanto (64) berjalan dari arah Kabupaten Jember menuju Lumajang dengan kecepatan sedang.

    Saat melintasi tempat kejadian perkara (TKP), pengemudi secara tiba-tiba kehilangan kendali karena angkot mengalami rem blong.

    Hal ini langsung menyebabkan kendaraan yang sedang ditumpangi 7 orang termasuk sopir tercebur ke sungai Jatiroto.

    Kapolsek Jatiroto AKP Agus Sugiharto mengatakan, akibat kecelakaan, 4 orang mengalami luka-luka dan harus mendapat perawatan medis.

    Menurutnya, 3 korban diantaranya merupakan pelajar sekolah menengah atas (SMA) yang saat itu sedang menumpang di angkot untuk berangkat sekolah.

    “Total untuk jumlah penumpang ada 7 orang termasuk sopir. Ini yang luka 3 siswa dan 1 sopir jumlahnya 4 orang,” terang Agus saat dikonfirmasi, Senin (17/11/2025).

    Berdasarkan hasil analisa kejadian, penyebab utama kecelakaan disebabkan karena angkot mengalami rem blong.

    Seluruh korban yang mengalami luka-luka akibat kecelakaan diketahui sudah mendapat penanganan medis.

    “Tadi 3 pelajar luka-luka dan 1 sopir sudah dibawa ke rumah sakit Jatiroto, kemudian sudah dibawa pulang,” ungkap Agus. (has/ted)

  • 4
                    
                        Lokasi Operasi Zebra 2025 di Jakarta Ada di Mana Saja?
                        Megapolitan

    4 Lokasi Operasi Zebra 2025 di Jakarta Ada di Mana Saja? Megapolitan

    Lokasi Operasi Zebra 2025 di Jakarta Ada di Mana Saja?
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menegaskan bahwa Operasi Zebra 2025 tidak memiliki lokasi razia stasioner tertentu, tetapi dilakukan melalui patroli keliling di seluruh wilayah Jakarta.
    Seluruh penindakan akan menggunakan sistem
    hunting
    , yakni pola operasi yang mengandalkan pergerakan petugas untuk menemukan pelanggaran secara langsung di jalan raya.
    Metode ini dipilih agar penegakan dapat dilakukan kapan saja dan di titik mana pun pelanggaran terlihat.
    Operasi berlangsung serentak pada 17–30 November 2025 sebagai bagian dari persiapan menghadapi masa libur Natal dan Tahun Baru.
    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin, menjelaskan bahwa seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya akan menerapkan sistem
    hunting
    .

    Hunting system
    itu jadi bukan razia-razia konsep stasioner, nanti kita akan berpatroli keliling menemukan pelanggaran,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (14/11/2025).
    Dengan pola ini, penindakan tidak terpaku pada satu titik, melainkan mengikuti temuan pelanggaran di lapangan selama patroli berlangsung.
    Komarudin menerangkan bahwa bentuk penindakan akan menyesuaikan dengan pelanggaran yang ditemukan.
    “Nanti kita lihat jenis pelanggarannya, apakah itu cukup dengan teguran simpati atau memang harus ditilang,” ujarnya.
    Untuk pelanggaran kasat mata yang dinilai membahayakan keselamatan, penilangan akan diberikan secara langsung.
    “Penindakan dengan tilang ini akan diberlakukan untuk pelanggaran-pelanggaran kasat mata, pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi terhadap kecelakaan lalu lintas,” kata Komarudin.
    Dalam operasi tahun ini, pelanggaran yang terlihat langsung akan menjadi prioritas penindakan.
    Komarudin menjelaskan beberapa jenis pelanggaran yang dapat ditindak, antara lain menerobos lampu merah, pelanggaran batas kecepatan atau balap liar, serta penggunaan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi.
    “Tidak akan lagi diberi teguran. Untuk jenis pelanggaran ini, petugas akan langsung memberikan tilang,” katanya.
    Ia menambahkan bahwa detail sasaran lengkap akan disampaikan setelah praoperasi.
    Komarudin menyebut sejumlah pelanggaran yang sudah dipastikan menjadi fokus pengawasan, antara lain:
    “Pelanggaran yang disasar itu pelanggaran kasat mata, penggunaan helm, kemudian juga knalpot–knalpot yang tidak sesuai dengan spektek. Itu yang kita sasar,” tutur Komarudin.
    Meski penindakan tetap dilakukan, Komarudin menegaskan bahwa porsi terbesar Operasi Zebra berada pada upaya pencegahan.
    “Jadi bobotnya nanti, bobot yang terbesar dalam kegiatan ini adalah
    pre-emptive
    .
    Pre-emptive
    , kemudian
    preventive
    itu 40-40. Kemudian terakhir penegakan hukum, 20 persen itu penegakan hukum,” katanya.
    Kegiatan edukasi dan pengawasan akan dilaksanakan secara masif untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas di Jakarta dan sekitarnya.
    Dengan tidak adanya titik razia tetap dan seluruh wilayah menjadi area patroli,
    Operasi Zebra 2025
    menempatkan pengawasan lalu lintas secara dinamis di lapangan.
    Melalui pola
    hunting system
    dan penguatan kegiatan pencegahan, kepolisian berupaya menekan potensi kecelakaan serta meningkatkan kepatuhan berkendara selama periode operasi.
    (Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Muhammad Isa Bustomi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Operasi Zebra Jaya 2025, Polisi Ungkap Maraknya Penggunaan Pelat Diplomatik dan TNI-Polri Palsu

    Operasi Zebra Jaya 2025, Polisi Ungkap Maraknya Penggunaan Pelat Diplomatik dan TNI-Polri Palsu

    Komarudin menyebut, setidaknya 11 jenis pelanggaran menjadi target, mulai dari helm, pengendara di bawah umur, kecepatan tinggi, kendaraan tanpa TNKB, mabuk saat berkendara, balapan liar, hingga penyalahgunaan pelat khusus seperti pelat diplomatik palsu atau pelat TNI-Polri yang tidak sesuai aturan.

    “Ini di antara beberapa target operasi yang akan kita sasar selama 4 hari ke depan,” terang dia.

    Komarudin menjelaskan, Operasi Zebra menggunakan komposisi tindakan: 40% preemtif, 40% preventif, dan 20% penegakan hukum, baik ETLE maupun tilang konvensional. Khusus pelanggaran seperti mabuk dan balap liar. Komarudin menegaskan tilang manual tetap diberlakukan.

    “Penegakan hukum ini juga dibagi dari beberapa item, di antaranya penegakan hukum menggunakan ETLE statis, penegakan hukum dengan ETLE Mobile, dan juga penegakan hukum dengan menggunakan tilang konvensional,” papar dia.

    Komarudin berharap operasi ini kembali menggugah disiplin warga Jakarta. Dengan mobilitas akhir tahun yang kian padat, penertiban dianggap penting agar angka kecelakaan tidak terus meningkat.

    “Sehingga kita bisa menekan angka pelanggaran dan mudah-mudahan berdampak dari kita juga bisa menekan angka kecelakaan dan fatalitasnya,” terang dia.

    Dia mengatakan, operasi tahun ini lahir dari situasi yang mengkhawatirkan. Hingga Oktober, pelanggaran tembus 500 ribu kasus, memicu 11 ribu kecelakaan, dan menyebabkan lebih dari 600 korban tewas.

    “Data di Jasa Raharja juga eh cukup memprihatinkan. Sampai dengan Oktober sudah 100 miliar lebih anggaran yang sudah dikeluarkan untuk pembayaran santunan terhadap korban kecelakaan lalu lintas, baik meninggal dunia, luka-luka, eh dan lain sebagainya,” tandas Komarudin.

     

  • Fauqi Hapidekso dilantik sebagai anggota MPR gantikan Gus Alam

    Fauqi Hapidekso dilantik sebagai anggota MPR gantikan Gus Alam

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ahmad Muzani resmi melantik Fauqi Hapidekso sebagai anggota MPR RI pengganti antarwaktu atau PAW menggantikan Alamuddin Dimyati Rois atau Gus Alam yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas.

    “Meresmikan pengangkatan antarwaktu Fauqi Hapidekso sebagai anggota MPR sisa masa jabatan 2024–2029 terhitung sejak pengangkatan sumpah janji sampai dengan berakhirnya sisa masa jabatan tahun 2024–2029,” kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

    Muzani menjelaskan Fauqi dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103/B Tahun 2025 tentang Peresmian Pengangkatan Antarwaktu Anggota DPR dan Anggota MPR Sisa Masa Jabatan Tahun 2024–2029.

    “Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Salinan dan seterusnya, petikan Keputusan Presiden ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2025. Presiden Republik Indonesia, Tertanda Prabowo Subianto,” ujar Muzani.

    Dalam pelantikan tersebut, Muzani kemudian memandu Fauqi untuk membacakan sumpah sebagai anggota MPR RI.

    “Patut saya ingatkan bahwa sumpah yang akan saudara ucapkan mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia, tanggung jawab memelihara dan menyelamatkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sumpah ini adalah janji terhadap Tuhan yang maha besar dan manusia yang harus ditepati dengan segala keikhlasan dan kejujuran. Saya harap Saudara mengikuti dan menirukan kata-kata saya dengan hikmat,” kata Muzani.

    Selanjutnya, Muzani membacakan sumpah sebagai anggota MPR yang diikuti oleh Fauqi.

    “Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,” kata Fauqi.

    “Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya demokrasi, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan,” lanjut Fauqi.

    “Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tuturnya.

    Sebelum dilantik sebagai anggota MPR, Fauqi terlebih dulu telah dilantik sebagai anggota DPR RI pada Selasa (4/11). Pelantikan tersebut dipimpin Ketua DPR RI Puan Maharani.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Operasi Zebra Blitar Dimulai, Ini 10 Pelanggaran yang Jadi Incaran Utama

    Operasi Zebra Blitar Dimulai, Ini 10 Pelanggaran yang Jadi Incaran Utama

    Blitar (beritajatim.com) – Operasi Zebra Semeru 2025 resmi dimulai di wilayah hukum Polres Blitar Kota, Senin (17/11/2025). Tidak menunggu lama, petugas Satlantas langsung menggebrak Terminal Patria untuk memastikan keselamatan angkutan umum.

    Bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, petugas gabungan langsung menggelar ramp check kelaikan armada Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Tak hanya itu, para sopir dan kru bus juga wajib menjalani tes urine mendadak.

    Petugas langsung melakukan pengecekan menyeluruh pada armada bus, mulai dari kondisi ban, fungsi lampu, rem, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya. Di saat yang sama, tim kesehatan disiagakan untuk mengecek kondisi fisik sopir, mulai dari tensi hingga pengambilan sampel urine.

    Kasat Lantas Polres Blitar Kota, AKP Agus Prayitno, menjelaskan bahwa aksi di terminal ini krusial untuk menjamin keselamatan penumpang selama 14 hari operasi ke depan.

    “Kami melakukan kegiatan yang pertama rampcheck, kedua tes urine. Kenapa tes urin untuk sopir? Agar dalam perjalanan tidak menggunakan narkoba dan kesehatan dalam kondisi baik,” ujar AKP Agus Prayitno di sela kegiatan, Senin (17/11/2025).

    AKP Agus Prayitno menambahkan, Operasi Zebra Semeru 2025 akan digelar hingga 30 November mendatang. Tujuannya jelas, yakni menekan angka pelanggaran dan menurunkan fatalitas kecelakaan lalu lintas.

    “Ops zebra ini digelar hari ini sampai 30 November dengan sasaran 7 prioritas pelanggaran,” tambahnya.

    Secara rinci, ada 10 item pelanggaran yang akan menjadi fokus utama penindakan petugas di lapangan, di antaranya:

    1. Berkendara sambil menggunakan ponsel
    2. Pengendara di bawah umur
    3. Berboncengan lebih dari dua orang
    4. Tidak memakai helm SNI
    5. Pengemudi mobil tidak menggunakan sabuk keselamatan
    6. Melawan arus
    7. Berkendara dalam keadaan mabuk
    8. Melebihi batas kecepatan
    9. Knalpot brong (tidak standar)
    10. Menerobos lampu merah

    Kasatlantas berharap masyarakat dapat proaktif menjaga keselamatan dan mematuhi aturan berlalu lintas. Ia menegaskan, jika ditemukan pelanggaran, petugas tidak akan segan mengambil tindakan.

    “Sesuai petunjuk Kapolri, untuk melakukan tindakan tegas namun humanis jika terjadi pelanggaran lalulintas,” pungkasnya. (owi/but)

  • Truk Rombongan Mahasiswa Pertanian Unhas Terguling, 11 Mahasiswa Luka-Luka

    Truk Rombongan Mahasiswa Pertanian Unhas Terguling, 11 Mahasiswa Luka-Luka

    Liputan6.com, Jakarta Truk yang mengangkut 17 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Minggu (16/11/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. 

    “Di mana kendaraan truk yang ditumpangi oleh mahasiswa Unhas terbalik di jalan menurun di daerah Sierra, Malino, Kabupaten Gowa,” kata Kabid Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, Senin (17/11/2025).

    Ishaq menjelaskan, sehari sebelumnya kejadian, sebanyak 70 mahasiswa Agronomi Fakultas Pertanian melaksanakan praktik lapang di Malino. Kegiatan tersebut didampingi oleh 16 dosen dan 3 tenaga kependidikan.

    “Sebelumnya, sejak Sabtu, 15 November 2025, sebanyak 70 mahasiswa Agronomi Fakultas Pertanian melaksanakan kegiatan akademik, yaitu praktik lapang, di Malino. Kegiatan ini didampingi oleh 16 dosen dan 3 tendik,” ujarnya.

    Kecelakaan terjadi saat rombongan dalam perjalanan kembali ke Makassar. Salah satu truk yang mengangkut 17 mahasiswa kehilangan kendali di jalan menurun dan berkelok hingga terguling.

    “Dalam perjalanan kembali ke Makassar, salah satu kendaraan truk yang ditumpangi oleh 17 mahasiswa alami kecelakaan yaitu terbalik di jalan menurun dan berkelok,” ungkap Ishaq. 

    Sebanyak 11 mahasiswa mengalami luka-luka dan langsung mendapat perawatan di puskesmas setempat. 

    “Kondisi para korban ini semua dalam keadaan sadar, kebanyakan alami luka memar dan benturan,” tambahnya.

  • Polres Lamongan Siapkan Strategi Kurangi Pelanggaran Lalu Lintas

    Polres Lamongan Siapkan Strategi Kurangi Pelanggaran Lalu Lintas

    Lamongan (beritajatim.com) – Polres Lamongan memulai pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025, dengan memastikan kesiapan personel dan sarana pendukung, untuk menekan angka pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.

    Operasi yang digelar serentak di Jawa Timur ini menyasar perilaku pengguna jalan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan, seperti pelanggaran marka, kecepatan, kelengkapan kendaraan, serta penggunaan gawai saat berkendara.

    Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, menegaskan bahwa efektivitas penindakan tidak hanya bergantung pada jumlah personel di lapangan, tetapi juga pada pendekatan edukatif kepada masyarakat.

    “Data Ditlantas Polda Jatim menunjukkan masih tingginya angka kecelakaan di Jawa Timur, yakni 22.815 kejadian selama Januari sampai Oktober 2025, dengan 2.792 korban meninggal dunia,” kata Agus, saat Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Semeru 2025, di Mapolres Lamongan, Senin (17/11/2025).

    Polres Lamongan menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Semeru 2025, di Mapolres Lamongan, Senin (17/11/2025).

    Data tersebut menjadi alasan utama Polres Lamongan memperkuat langkah preemtif dan preventif, termasuk meningkatkan patroli pada titik-titik rawan serta memaksimalkan sistem ETLE dan bodycam untuk memastikan penegakan hukum yang transparan.

    “Kami juga berkoordinasi dengan Kodim 0812, Dinas Perhubungan, serta jajaran polsek untuk memperluas jangkauan pengawasan. Upaya ini diarahkan pada pembenahan budaya tertib lalu lintas, bukan sekadar penindakan di jalan raya,” ujarnya.

    Kapolres menekankan pentingnya integritas dan sikap humanis seluruh petugas selama operasi berlangsung. Selain menindak pelanggaran yang berpotensi membahayakan, anggota diminta memberikan edukasi langsung kepada pengendara agar keselamatan menjadi prioritas.

    Operasi Zebra Semeru 2025 di Lamongan dijadwalkan berlangsung selama dua pekan dan diharapkan mampu menurunkan angka kecelakaan serta meningkatkan kesadaran berlalu lintas masyarakat. (fak/but)

  • Polda Metro Jaya Gelar Operasi Zebra 2025, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar

    Polda Metro Jaya Gelar Operasi Zebra 2025, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar

    Bisnis.com, Jakarta — Polda Metro Jaya mengungkap ada 11 pelanggaran yang menjadi target operasi zebra jaya 2025 di wilayah hukumnya.

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin mengatakan operasi zebra jaya mulai digelar hari ini hingga Minggu (30/11/2025). Target operasi zebra ini menyasar pengendara tidak tertib administrasi, pengendara dibawah pengaruh alkohol, hingga balap liar.

    “Kita melaksanakan kegiatan apel gelar pasukan operasi Zebra Jaya 2025 yang akan digelar selama 14 hari ke depan, mulai dari hari ini sampai dengan tanggal 30 November nanti,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Senin (17/11/2025).

    Dia menambahkan, dalam operasi ini bakal mengedepankan penindakan secara penyisiran atau hunting system. Dengan demikian, pola razia stasioner tidak lagi digunakan dalam operasi zebra ini.

    Selain penyisiran, Komarudin mengemukakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan tilang ETLE mobile. Tilang elektronik jenis ini bisa menangkap pelanggaran terkait tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB).

    Dia menjelaskan tilang elektronik jenis mobile memiliki keunggulan dibandingkan dengan ETLE statis. Sebab, jika ETLE statis hanya bisa menangkap pelanggaran dari depan.

    “Kita tidak lagi menggunakan pola-pola razia stasioner. Ini untuk diketahui, tidak lagi menggunakan pola razia stasioner tapi kita lebih menggunakan hunting system,” imbuhnya.

    Adapun, Komarudin berharap dengan adanya operasi ini bisa membuat masyarakat lebih disiplin berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    “Tentu harapan dari kegiatan ini adalah kembali masyarakat Jakarta dan seluruh masyarakat yang beraktivitas di Jakarta bisa meningkatkan kepatuhannya, sehingga kita bisa menekan angka pelanggaran,” pungkasnya.

    Nah, berikut daftar pelanggaran operasi zebra 2025 di wilayah hukum Polda Metro Jaya:

    1. Menggunakan ponsel saat berkendara

    2. Tidak memakai helm berstandar SNI

    3. Tidak menggunakan sabuk pengaman

    4. Melawan arus

    5. Pengendara di bawah umur

    6. Berkendara di bawah pengaruh alkohol

    7. Tidak menggunakan tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB)

    8. Penggunaan TNKB rahasia atau kedutaan

    9. Menerobos lampu merah

    10. Berkendara dengan kecepatan di atas batas wajar atau melakukan balap liar

    11. Menggunakan knalpot brong