Kasus: kecelakaan

  • 5 Orang Tewas dan Puluhan Luka Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali

    5 Orang Tewas dan Puluhan Luka Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali

    Liputan6.com, Jakarta- Kecelakaan beruntun di ruas Tol Cikopo Palimanan (Cipali), Selasa (18/11/2025) menewaskan lima orang. Selain itu, puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.

    Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya Muthia menuturkan, kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan. Ketiganya adalah bus PO Agra Mas bernompol B 7654 KGA, PO Sinar Jaya bernopol B 7895 TGA, dan minibus Gran Max bernopol B 2508 TFT.

    “Untuk korban meninggal ada lima orang, untuk korban luka masih kami identifikasi. Seluruh korban sudah dievakuasi ke RS Abdul Radjak Purwakarta,” kata Anom Danujaya kepada awak media.

    Hasil dari identifikasi sementara, kata dia, untuk korban tewas berasal dari kendaraan bus PO Agra Mas sejumlah dua orang dan minibus Gran Max tiga orang.

  • Bus PO Agra Mas Hantam Sinar Jaya, Gran Max Terjun ke Parit

    Bus PO Agra Mas Hantam Sinar Jaya, Gran Max Terjun ke Parit

    Dia menjelaskan, kecelakaan ini berawal dari bus PO Agra Mas yang sedang melaju dari arah Cirebon menuju Jakarta di lokasi kejadian menabrak bus PO Sinar Jaya.

    Setelah tertabrak, bus PO Sinar Jaya menghantam mobil Gran Max. Kedua kendaraan tersebut terperosok ke dalam parit.

    “Kami sudah mengumpulkan bukti CCTV, kemudian akan melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi,” kata Anom.

     

  • 5 Wisatawan China Meninggal dalam Kecelakaan, Koster Bakal Panggil Perusahaan Minibus
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        17 November 2025

    5 Wisatawan China Meninggal dalam Kecelakaan, Koster Bakal Panggil Perusahaan Minibus Denpasar 17 November 2025

    5 Wisatawan China Meninggal dalam Kecelakaan, Koster Bakal Panggil Perusahaan Minibus
    Tim Redaksi
    DENPASAR, KOMPAS.com
    – Pemilik mobil minibus yang membawa wisatawan China dan mengalami kecelakaan di Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali akan dipanggil oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster.
    Menurut
    Koster
    , peristiwa tersebut merupakan kelalaian, bahkan sampai menyebabkan lima orang meninggal dunia.
    “Saya akan segera memanggil perusahaan yang memiliki mobil dan akan diberikan sanksi. Kedua, akan ditertibkan agar tidak terjadi lagi. Itu termasuk kelalaian,” kata Koster usai mengikuti rapat di Denpasar, Senin (17/11/2025) sore.
    Dia akan tetap melakukan pemanggilan walaupun kasus ini tengah ditangani oleh polisi.
    “Yang meninggal (sampai) lima itu,” kata Koster. 
    Dia juga bakal mengecek dan memastikan asal pemilik perusahaan tersebut.
    Kecelakaan minibus
    terjadi pada Jumat (14/11/2025) sekitar pukul 04.30 Wita.
    Minibus Toyota Hiace bernopol N 7605 TA membawa 13
    wisatawan China
    dari Canggu, Kabupaten Badung, menuju Lovina, Kabupaten Buleleng.
    Saat melintasi jalur turunan dan tikungan tajam di kilometer 7,7 Padangbulia, kendaraan hilang kendali, keluar jalur, masuk ke kebun warga, dan menabrak pohon sebelum terjatuh ke jurang.
    Lima wisatawan yang meninggal dalam kejadian tersebut adalah Xu Huangyuan (65), Xu Mingbiao (61), Xu Yuexiang (52), Zhong Yuemei (63), dan Xu Huijuan (61).
    Delapan lainnya luka-luka dan dirujuk ke RS Siloam Denpasar.
    Kepolisian Resor (Polres) Buleleng terus mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut.
    Salah satu fokus utama penyelidikan adalah pemeriksaan terhadap sopir minibus yang membawa rombongan wisatawan tersebut.
    Kepala Sat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin mengatakan, pengemudi minibus, Arif Al Akbar (39) telah diperiksa intensif untuk memastikan kronologi dan dugaan penyebab kecelakaan.
    Sopir mengaku tidak mengantuk dan sudah terbiasa melewati jalur Denpasar–Singaraja yang cukup rawan.
    “Kalau mengantuk bilangnya tidak. Dia rutin ke Buleleng, paling lama sebulan sekali. Bisa seminggu sekali kalau lagi high season,” kata Bachtiar saat dikonfirmasi, Senin (17/11/2025).
    Meski demikian, polisi belum menentukan status hukum pengemudi.
    Ia masih berstatus diamankan sambil menunggu hasil gelar perkara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2025

    Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin Regional 17 November 2025

    Polda Babel: Operasi Zebra Digelar Humanis Jelang Operasi Lilin
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Polda Bangka Belitung resmi menggelar Operasi Zebra Menumbing (OZM) 2025 yang ditandai dengan apel gelar pasukan di Mapolda, Senin (17/11/2025).
    Apel gelar pasukan dipimpin langsung oleh Wakapolda Babel Brigjen Tony Harsono yang dihadiri sejumlah Forkopimda dan instansi terkait.
    Dalam kesempatan itu, Wakapolda meminta anggota yang terlibat operasi memprioritaskan kegiatan yang bersifat edukatif kepada masyarakat.
    “Prioritaskan kegiatan yang sifatnya edukatif berupa kegiatan dikmas lantas pada masyarakat agar mengetahui arti pentingnya
    keselamatan berkendara
    serta taat dan patuh terhadap aturan berlalu lintas di jalan,” kata Tony.
    Tony mengungkapkan, operasi yang melibatkan sebanyak 343 personel ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat serta menurunkan angka kecelakaan di jalan.
    “Tujuan operasi ini meningkatkan disiplin masyarakat, menurunkan angka kecelakaan, serta meningkatkan kesadaran dan kelengkapan berkendara yang diharapkan terwujudnya kamseltibcarlantas yang aman, nyaman, dan selamat jelang Operasi Lilin 2025,” ungkapnya.
    Selain itu, perwira tinggi Polri ini juga menekankan pentingnya disiplin dan tindakan profesional sesuai rencana untuk mewujudkan pelayanan Polantas yang presisi.
    “Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan pendekatan humanis, edukatif, serta preventif sehingga operasi dapat berjalan optimal dan berhasil sesuai tujuan,” tegasnya.
    Sementara itu, Dir Lantas Polda Babel Kombes Pringadhi Supardjan mengatakan operasi ini dilaksanakan untuk menertibkan pengendara dan mendorong kepolisian untuk mengedepankan tindakan humanis dan edukatif.
    “Kami upayakan untuk mengedukasi dan harus humanis kepada masyarakat,” ucapnya.
    Perwira berpangkat melati tiga ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pelanggaran lalu lintas yang dapat membahayakan selama berkendara.
    “Sebenarnya saya lebih banyak mengajak kepada masyarakat supaya menjadi polisi untuk dirinya sendiri karena bukan untuk siapa-siapa, tapi buat keselamatan kita sendiri,” pungkasnya.
    Sebagai informasi, Polda Babel menggelar
    Operasi Zebra Menumbing
    2025.
    Operasi ini digelar selama dua pekan mulai 17 hingga 30 November 2025.
    1. Melawan arus/contra flow
    2. Menerobos lampu merah
    3. Anak di bawah umur menggunakan kendaraan bermotor
    4. Berboncengan lebih dari satu
    5. Tidak menggunakan helm
    6. Berkendara di bawah pengaruh alkohol
    7. Ranmor tidak sesuai spek spion, knalpot bising, lampu utama, rem, lampu petunjuk
    8. Mengendarai atau mengemudikan menggunakan handphone
    9. Menggunakan ranmor tidak sesuai peruntukan
    10. Ranmor over load dan over dimensi
    11. Ranmor tanpa NRKB
    12. Melampaui batas kecepatan
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Tuban Siaga! Operasi Zebra Semeru 2025 Dibunyikan, Dua Lokasi Jadi Sorotan Hitam

    Tuban Siaga! Operasi Zebra Semeru 2025 Dibunyikan, Dua Lokasi Jadi Sorotan Hitam

    Tuban (beritajatim.com) – Untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas, Satlantas Polres Tuban gelar apel pasukan dalam rangka operasi Zebra Semeru tahun 2025. Mengingat, Kabupaten Tuban merupakan jalur Pantura, tingkat kecelakaan menjadi potensi kerawanan.

    Oleh karena itu, Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial, S.E dalam pesannya agar operasi zebra semeru ini untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan mewujudkan keamanan keselamatan dan ketertiban serta kelancaran dalam berlalu lintas.

    “Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan seluruh sumber daya baik personel maupun sarana pendukung lainnya sehingga kegiatan operasi ini dapat berjalan dengan optimal,” ujar Wakapolres Tuban. Senin (17/11/2025).

    Adapun kegiatan apel ini diikuti oleh pasukan gabungan TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan serta BPBD Kabupaten Tuban. “Tujuan utama untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap peraturan lalulintas,” imbuhnya.

    Harapannya, sosialisasi tersebut dilakukan secara intensif disekolah, kampus, pesantren serta media massa dan media sosial agar bisa menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalulintas yang fokus utamanya diarahkan terhadap 7 pelanggaran prioritas.

    “Misalnya, pengendara yang tidak menggunakan helm sesuai SNI, pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman, menggunakan handphone saat berkendara, melawan arus, pengendara dibawah umur, melebihi batas kecepatan serta pengemudi dalam pengaruh alkohol,” tambahnya.

    Pihaknya juga turut membacakan laporan berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim tahun 2025 periode bulan Januari – Oktober tercatat 22.815 kejadian kecelakaan lalulintas yang menyebabkan sebanyak 2.792 orang meninggal dunia, 927 korban luka berat serta 33.3316 korban luka ringan.

    “Harapan kami, masyarakat pengendara agar tertib berlalulintas serta mematuhi segala peraturan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas yang ada di Kabupaten Tuban, tetap tertib di jalan dan patuhi aturan berlalulintas,” tegas Kompol Robi sapanya.

    Sementara itu, Kasat Lantas AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K. menambahkan bahwa kegiatan operasi Zebra Semeru 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung sejak hari ini tanggal 17 – 30 November mendatang.

    “Sebanyak 73 personel Polres Tuban dari berbagai fungsi ikut dalam operasi ini. Namun, dalam pelaksanaannya, seluruh anggota baik di Polres maupun Bhabinkamtibmas di Polsek ikut terlibat,” tutur Hariyazie Syakhranie.

    Pria yang akrab disapa Azie ini juga mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi peraturan berlalulintas, serta kepada awak media untuk ikut membantu mengingatkan kepada masyarakat untuk berkendara sesuai dengan aturan. Pihaknya juga telah melakukan kegiatan preemtif dengan memberikan imbauan maupun sosialisasi baik melalui sosial media maupun media lainnya agar masyarakat pengguna jalan mengetahui akan dilaksanakan operasi ini.

    “Pesan saya, jika ditemukan pelanggar yang masih bisa diberikan toleransi dengan diberikan peringatan secara humanis. Namun, apabila jika diindahkan upaya paling terakhir kita akan melakukan tindakan secara terukur,” tambahnya.

    Saat ditanya mengenai titik rawan, ada dua black spot yang menjadi atensi yakni di wilayah Kecamatan Jenu dan Kecamatan Widang dimana lokasi ini rawan terjadinya kecelakaan lalulintas. “Kita harapkan dua wilayah ini tidak menjadi black spot lagi, ini yang menjadi target kedepan untuk mengurangi angka kecelakaan,” pungkasnya. [dya/kun]

  • Operasi Zebra Semeru 2025 di Ngawi: 95 Persen Penindakan Gunakan ETLE

    Operasi Zebra Semeru 2025 di Ngawi: 95 Persen Penindakan Gunakan ETLE

    Ngawi (beritajatim.com) – Penegakan hukum berbasis Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) menjadi prioritas utama dalam Operasi Zebra Semeru 2025. Polres Ngawi menegaskan bahwa komposisi penindakan tahun ini mencapai 95 persen ETLE—baik statis maupun mobile—dan hanya 5 persen tilang manual terbatas, sesuai petunjuk teknis terbaru.

    Penekanan tersebut disampaikan pada Apel Gelar Pasukan Operasi Zebra Semeru 2025 yang digelar di halaman Satya Haprabu Mapolres Ngawi, Senin (17/11/2025). Kegiatan diikuti jajaran Polres Ngawi, perwakilan TNI, Satpol PP, Damkar, dan sejumlah stakeholder terkait.

    Wakapolres Ngawi Kompol Moh. Asrori Khadhafi, yang bertindak sebagai pimpinan apel, membacakan amanat Kapolda Jatim.

    Operasi Zebra Semeru 2025 berlangsung selama 14 hari, mulai tanggal 17 hingga 30 November 2025, sebagai langkah strategis meningkatkan ketertiban berlalu lintas dan menekan angka kecelakaan di wilayah Ngawi.

    Mobilitas masyarakat yang terus meningkat, termasuk di jalur nasional yang melintasi wilayah kota, disebut menjadi salah satu faktor naiknya potensi pelanggaran dan kecelakaan. Karena itu, operasi ini mengedepankan pola preemtif, preventif, dan represif yang humanis. Tujuh pelanggaran prioritas yang menjadi sasaran penindakan meliputi:

    Pengendara tidak memakai helm SNI
    Tidak menggunakan sabuk pengaman
    Menggunakan ponsel saat berkendara
    Melawan arus
    Mengemudi di bawah umur
    Melebihi batas kecepatan
    Berkendara di bawah pengaruh alkohol atau menggunakan kendaraan tidak laik jalan

    Selain penindakan, Kapolda Jatim menekankan peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang lalu lintas. Mulai dari pelayanan SIM, STNK, hingga BPKB, termasuk percepatan digitalisasi layanan agar semakin mudah, cepat, dan transparan.

    “Polantas adalah etalase Polri. Pelayanan kepada masyarakat harus terus ditingkatkan dan bebas dari penyalahgunaan wewenang,” demikian amanat tersebut.

    Kapolres Ngawi berharap Operasi Zebra Semeru 2025 mampu memberikan dampak nyata bagi keselamatan warga. “Diharapkan dengan adanya operasi ini, kita dapat menekan angka kecelakaan sekaligus menjaga keselamatan masyarakat Ngawi,” ujarnya saat dikonfirmasi media, Senin (17/11/2025). [fiq/kun]

  • Hadapi Nataru, Polres Mojokerto Terapkan Operasi Zebra Berbasis Teknologi

    Hadapi Nataru, Polres Mojokerto Terapkan Operasi Zebra Berbasis Teknologi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto mulai menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 dengan fokus yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selain tetap menindak pelanggaran lalu lintas prioritas, operasi ini menonjolkan pemanfaatan teknologi Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) serta pola pendekatan humanis dalam setiap tindakan di lapangan.

    Operasi yang berlangsung pada 17–30 November 2025 ini menjadi langkah awal penguatan sistem keselamatan menjelang masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menegaskan bahwa kombinasi pengawasan digital dan pembinaan langsung diharapkan mampu membangun budaya tertib lalu lintas secara lebih berkelanjutan.

    Mengikuti arahan Polda Jawa Timur, Polres Mojokerto memaksimalkan ETLE statis dan mobile untuk berbagai jenis pelanggaran, terutama yang selama ini berkontribusi pada meningkatnya angka kecelakaan. Penggunaan teknologi ini dianggap menjadi kunci pemeriksaan yang lebih transparan, akurat, dan minim interaksi langsung.

    Selain ETLE, petugas gabungan dari Polri, TNI, Dishub, dan Satpol PP juga diterjunkan untuk operasi lapangan. Mereka menerapkan komposisi tindakan 40 persen preemtif, 40 persen preventif, dan 20 persen penegakan hukum, menandakan bahwa edukasi dan pencegahan tetap menjadi pijakan utama sebelum tilang dikenakan.

    Dalam dua pekan pelaksanaan, sedikitnya delapan sampai sepuluh pelanggaran kembali menjadi sasaran prioritas. Untuk kendaraan roda dua, pelanggaran menonjol meliputi pengendara tanpa helm SNI, penggunaan ponsel saat berkendara, serta boncengan lebih dari satu orang.

    Sementara pada kendaraan roda empat, penggunaan sabuk keselamatan tetap menjadi fokus utama. Tidak hanya itu, Polres Mojokerto juga menarget pelanggaran umum seperti pengendara di bawah umur, aksi melawan arus, kecepatan berlebih, pengaruh alkohol, serta pelanggaran ODOL.

    Polres Mojokerto menyebut Operasi Zebra Semeru 2025 bukan hanya tahap penindakan, tetapi juga proses pemetaan dinamika lalu lintas sebagai bahan evaluasi menuju Operasi Lilin Semeru untuk pengamanan Nataru. Harapannya, tren pelanggaran dapat ditekan sejak dini sehingga mobilitas masyarakat akhir tahun berlangsung aman dan lancar.

    “Melalui operasi ini, pelanggaran lalu lintas di wilayah Mojokerto menjelang Nataru bisa diminimalisir. Kami ingin penindakan dilakukan lebih objektif dan tetap mengedepankan sisi edukatif. Masyarakat diimbau untuk memastikan kelengkapan dokumen kendaraan, memeriksa kondisi fisik sebelum berkendara, serta mematuhi seluruh aturan lalu lintas demi keselamatan bersama,” ungkapnya, Senin (17/11/2025). [tin/kun]

  • Utamakan Edukasi Keselamatan, Kerahkan 967 Personel

    Utamakan Edukasi Keselamatan, Kerahkan 967 Personel

    Sementara itu, Dirlantas Polda Riau, Kombes Taufiq Lukman Nurhidayat menjelaskan, selama 14 hari pelaksanaan Operasi Zebra, jajarannya akan memperkuat edukasi melalui kunjungan ke sekolah dan kampus, penyuluhan di traffic light dan pusat keramaian, sambang komunitas motor dan ojek online, serta sosialisasi digital melalui media sosial.

    “Kita ingin masyarakat memahami risiko dari setiap pelanggaran. Edukasi akan terus kita intensifkan agar angka kecelakaan dapat ditekan sebelum memasuki masa libur akhir tahun,” jelasnya.

    Lulusan Akpol tahun 2000 ini mengungkapkan, Polda Riau mengerahkan 967 personel untuk Operasi Zebra Lancang Kuning 2025, terdiri dari 122 personel jajaran Polda dan 846 personel Polres.

    Kombes Taufiq menegaskan, perlunya sinergi lintas sektor untuk menjaga situasi lalu lintas tetap aman, nyaman, dan terkendali menjelang pelaksanaan Operasi Lilin.

    Dirlantas mengajak masyarakat tetap disiplin, menggunakan helm SNI, tidak memainkan handphone saat berkendara, tidak ugal-ugalan, tidak mengonsumsi alkohol saat mengemudi, serta memastikan anak-anak tidak mengendarai sepeda motor sebelum cukup umur.

    “Keselamatan adalah tanggung jawab kita semua. Dengan disiplin, kepedulian, dan komitmen bersama menjaga lingkungan, mari kita wujudkan Riau yang aman, nyaman, dan berkeselamatan menjelang Operasi Lilin 2025,” dia menutup.

     

  • Operasi Zebra Semeru di Tulungagung Resmi Dimulai, Ini Sasaran Pelanggarannya

    Operasi Zebra Semeru di Tulungagung Resmi Dimulai, Ini Sasaran Pelanggarannya

    Tulungagung (beritajatim.com) – Satlantas Polres Tulungagung menggelar apel Operasi Zebra Semeru 2025. Operasi ini resmi dimulai hari ini hingga Minggu (30/11/2025). Dalam operasi tersebut, polisi fokus pada tujuh jenis pelanggaran yang berpotensi memicu kecelakaan. Melalui operasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas semakin meningkat.

    Kapolres Tulungagung, AKBP M. Taat Resdi, mengatakan bahwa operasi akan berlangsung selama dua minggu. Selama pelaksanaan, petugas mengedepankan tindakan preemtif, preventif, dan penegakan hukum.

    “Strategi kami selama pelaksanaan operasi adalah melakukan tindakan preemtif, preventif, dan penegakan hukum,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

    Ada tujuh sasaran pelanggaran yang menjadi fokus operasi, yaitu: menggunakan ponsel saat berkendara, tidak memakai helm berstandar SNI, tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, pengendara di bawah umur, serta berkendara di bawah pengaruh alkohol. Polisi akan memberikan sanksi tilang terhadap pelanggaran-pelanggaran tersebut. “Jadi ada tujuh fokus pelanggaran selama pelaksanaan operasi,” jelasnya.

    Selain razia, polisi juga menerapkan skema hunting system, yaitu patroli keliling untuk menemukan pelanggaran secara langsung. Mobil ETLE milik Satlantas Polres Tulungagung juga akan berkeliling menyisir pelanggar. “Hunting system itu bukan razia dengan konsep stasioner. Kami akan berpatroli keliling untuk menemukan pelanggaran,” ungkapnya.

    Operasi Zebra Semeru 2025 bertujuan mengajak masyarakat lebih tertib berlalu lintas sekaligus menekan angka kecelakaan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. “Meski setiap tahun trennya menurun, angka kecelakaan di Tulungagung masih cukup besar. Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Pemuda Asal Gresik Tewas Usai Menabrak Truk Parkir

    Pemuda Asal Gresik Tewas Usai Menabrak Truk Parkir

    Gresik (beritajatim.com)– Naas dialami Jadid Adrian Maulana (22) pemuda asal Desa Sidomukti, Kecamatan Kebomas, Gresik. Pemuda tanggung itu, tewas usai menabrak truk yang diparkir di Jalan Mayjen Sungkono Gresik.

    Kejadian kecelakaan yang menyebabkan nyawa melayang itu bermula korban yang mengendarai motor Honda Vario W 5405 ER. Melaju dari arah utara ke selatan.

    Sewaktu melintas di Jalan Mayjen Sungkono Gresik. Korban tidak memperhatikan arah depan. Sehingga, menabrak bagian belakang truk tronton H 9753 OF yang dikemudikan Gabriel (27) asal Desa Keligejo, Kecamatan Aimere, Ngada, NTT.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Andro Aswoko mengatakan, penyebab kecelakaan ini akibat pengendara motor tidak memperhatikan arah depan dengan jelas.

    “Korban menabrak truk tronton yang sedang diparkir di sisi timur, dan semoga dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik karena mengalami luka parah dibagian kepala,” katanya, Senin (17/11/2025).

    Pama Satlantas Polres Gresik ini menuturkan, korban sempat mendapat perawatan medis di rumah sakit setempat. Namun, dinyatakan meninggal dunia.

    “Jenazahnya sudah diambil sama keluarganya dan langsung disemayamkan,” tuturnya.

    Sementara pengemudi truk tronton lanjut Aswoko, sudah dimintai keterangan termasuk memeriksa sejumlah saksi-saksi.

    “Motor milik korban, dan truk tronton juga turut diamankan untuk proses penyelidikak lebih lanjut,” ungkapnya. (dny/ted)