Kasus: kecelakaan

  • Bareskrim Ambil Alih Kasus Temuan Ekstasi pada Kecelakaan Mobil di Tol Lampung

    Bareskrim Ambil Alih Kasus Temuan Ekstasi pada Kecelakaan Mobil di Tol Lampung

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah mengambil kasus temuan pil ekstasi dalam kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan pengambil alihan temuan itu dilakukan untuk percepatan pengungkapan kasus tersebut.

    “Ya saya ambil alih untuk percepatan pengungkapan,” ujar Eko kepada wartawan, dikutip Senin (24/11/2025).

    Dia belum menjelaskan terkait dengan temuan pil ekstasi itu secara detail. Namun demikian, menurutnya, kasus ekstasi itu diambil alih sejak Jumat (21/11/2025).

    “Per Jumat kemarin,” Imbuhnya.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung itu melibatkan Nissan X Trail pada Kamis (20/11/2025). 

    Usut punya usut, mobil SUV itu mengangkut narkoba yang disimpan dalam sejumlah tas. Pil ekstasi itu memiliki berbagai macam warna dengan taksiran mencapai ratusan ribu butir. 

    Dalam hal ini, Eko menyatakan bahwa Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri telah menerima temuan barang bukti dalam peristiwa kecelakaan tersebut.

    “Sudah [dibawa ke Mabes Polri],” pungkasnya.

    Sekadar informasi, peristiwa ini sempat viral di media sosial lantaran petugas sempat menemukan lencana yang diduga milik anggota Polri dalam kecelakaan itu.

  • Jalan Minim Penerangan Makan Korban: 2 Pelajar di Blitar Tewas Tabrak Truk Parkir

    Jalan Minim Penerangan Makan Korban: 2 Pelajar di Blitar Tewas Tabrak Truk Parkir

    Blitar (beritajatim.com) – Jalan Raya Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, kembali memakan korban jiwa. Akhir pekan yang seharusnya ceria berubah menjadi duka mendalam bagi keluarga dua remaja, ARD (17) dan RR (16). Kedua pelajar di bawah umur ini meregang nyawa usai sepeda motor matic yang mereka tumpangi menghantam keras bagian belakang dump truck yang tengah parkir darurat, Sabtu (23/11/2025) malam.

    Kecelakaan maut ini bermula ketika kedua korban, yang tercatat sebagai warga Kecamatan Nglegok, melaju dari arah utara menuju selatan dengan mengendarai sepeda motor. Sesampainya di lokasi kejadian, sebuah dump truck Daihatsu bernopol AG 8593 UZ tengah berhenti di lajur jalan sebelah timur.

    Diduga karena kurang konsentrasi dan kondisi jalan yang minim penerangan, motor korban tak sempat mengerem dan menabrak telak bagian belakang truk.

    Kerasnya benturan membuat bagian depan motor matic tersebut ringsek parah tak berbentuk. Kedua korban terlempar dan mengalami luka fatal yang sangat serius di bagian kepala, tangan, serta kaki.

    Kasihumas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, mengonfirmasi insiden fatal tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa Unit Lakalantas Satlantas Polres Blitar Kota sempat berupaya mengevakuasi korban secepat mungkin untuk mendapatkan pertolongan medis.

    “Iya benar, dua korban warga Nglegok mengalami luka berat di kepala, tangan, dan kaki. Namun, takdir berkata lain. Kedua korban akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit,” ujar Iptu Samsul saat dikonfirmasi, Minggu (24/11/2025).

    Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), diketahui bahwa truk tersebut sedang diparkir di tepi jalan karena mengalami pecah ban. Truk naas itu sedianya dalam perjalanan mengangkut material pasir menuju Trenggalek.

    Iptu Samsul menjelaskan, faktor lingkungan turut memperburuk keadaan. Lokasi kejadian dikenal sebagai jalur yang sepi saat malam hari dengan kondisi penerangan jalan yang minim. Namun, polisi menyimpulkan penyebab utama kecelakaan mengarah pada faktor human error dari pengendara motor.

    “Dugaan sementara, kecelakaan ini terjadi karena pengendara motor kurang konsentrasi saat melaju, sehingga tidak menyadari adanya hambatan (truk parkir) di depannya,” jelasnya.

    Saat ini, kasus kecelakaan tersebut telah ditangani sepenuhnya oleh pihak kepolisian. Petugas telah mengamankan barang bukti kendaraan dan melakukan pemeriksaan intensif terhadap sejumlah saksi, termasuk pengemudi truk, guna proses hukum lebih lanjut.

    Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi para orang tua untuk lebih mengawasi anak-anaknya dalam berkendara, serta bagi pengguna jalan lain untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di jalur gelap pada malam hari. [owi/aje]

  • Dunia Sandiwara Indramayu Berduka, Nok Ool dan Mimi Keni Meninggal Kecelakaan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 November 2025

    Dunia Sandiwara Indramayu Berduka, Nok Ool dan Mimi Keni Meninggal Kecelakaan Bandung 23 November 2025

    Dunia Sandiwara Indramayu Berduka, Nok Ool dan Mimi Keni Meninggal Kecelakaan
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Dunia seni sandiwara Indramayu berduka setelah dua seniman, Aolia Fuji Lestari atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Nok Ool, serta ibunya, Mimi Keni, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
    Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang,
    Indramayu
    , pada Sabtu (22/11/2025) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
    Kabar duka ini cepat menyebar di media sosial, memicu rasa kehilangan yang mendalam di kalangan warganet.
    Darka (61), suami
    Mimi Keni
    sekaligus ayah
    Nok Ool
    , mengkonfirmasi bahwa istri dan anaknya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan sepulang dari pementasan sandiwara di Desa Rambatan Wetan.
    “Mohon doanya untuk almarhumah,” ungkap Darka, Minggu (23/11/2025).
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Indramayu, IPDA Masnan, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi saat keduanya melintas menggunakan sepeda motor.
    Diduga karena mengantuk, mereka menabrak sebuah truk yang terparkir di pinggir jalan.
    “Korban meninggal dunia di tempat,” ujar Masnan.
    Jenazah keduanya telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, daerah tempat tinggal mereka.
    Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, menyampaikan belasungkawa dan mengunjungi rumah duka.
    “Semoga almarhumah husnul khotimah, mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan menghadapi musibah ini,” kata Syaefudin.
    Ungkapan duka juga datang dari para penggemar. Nok Ool dan Mimi Keni dikenal luas di dunia sandiwara Indramayu.
    Karakter mereka yang jenaka, energik, dan kemampuan untuk menghibur penonton membuat mereka sering diundang untuk tampil di berbagai daerah.
    “Nok Ool itu kayak ibunya (Mimi Keni), lucu, bisa nari, bisa nyanyi, di medsos juga sering viral. Pastinya kehilangan sekali,” ujar Tardi (44), seorang penggemar yang berasal dari Kecamatan Jatibarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan di Sampang Akibat As Roda Truk Patah, Sempat Ganggu Lalu Lintas

    Kecelakaan di Sampang Akibat As Roda Truk Patah, Sempat Ganggu Lalu Lintas

    Sampang (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Bancelok, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Insiden tersebut melibatkan sebuah truk bernomor polisi N 8104 TS yang dikemudikan oleh Moch. Fathul Munir, warga Dusun Ketan Ireng, Desa Ketanireng, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

    Menurut informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian 1 truk yang melaju dari arah barat ke timur itu tiba-tiba mengalami patah as di roda bagian kanan.

    “Akibatnya, kendaraan kehilangan keseimbangan dan terguling ke sisi kanan jalan hingga menutup setengah badan jalan,” ucap Kasat Lantas Polres Sampang AKP Sigit Ekan Sahudi. Minggu (23/11/2025)

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pengemudi truk dilaporkan selamat dan tidak mengalami cidera.

    “Namun, kecelakaan ini mengakibatkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp5.000.000,” ungkapnya

    Satlantas Polres Sampang mengimbau kepada seluruh pengguna jalan, baik warga Kabupaten Sampang maupun yang melintas di wilayah tersebut, agar selalu berhati-hati, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.

    “Pengemudi juga diingatkan untuk beristirahat di tempat aman apabila merasa lelah, capek, atau mengantuk,” pungkasnya.[sar/aje]

  • Makam Tanpa Nama di TPU Nyi Resik Indramayu: Tempat Peristirahatan Mereka yang Tak Pernah Dicari
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 November 2025

    Makam Tanpa Nama di TPU Nyi Resik Indramayu: Tempat Peristirahatan Mereka yang Tak Pernah Dicari Regional 23 November 2025

    Makam Tanpa Nama di TPU Nyi Resik Indramayu: Tempat Peristirahatan Mereka yang Tak Pernah Dicari
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Di sudut sepi TPU Nyi Resik, Desa/Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, berderet gundukan tanah tanpa nisan.
    Tidak ada nama, tanggal, atau identitas. Hanya tanah yang mengeras dan rumput liar yang tumbuh tinggi.
    Di bawah gundukan-gundukan itu bersemayam mereka yang meninggal tanpa ada satu pun yang mencari. Tubuh mereka ditemukan tanpa identitas, dan saat jasadnya tiba di pemakaman, tidak ada keluarga yang datang.
    “Udah enggak kehitung ada berapa jasad yang dikubur di sana. Memang tempatnya untuk makam orang-orang yang nggak ada identitasnya,” ujar Rusja (83), penjaga makam, Minggu (23/11/2025).
    Area
    makam tanpa nama
    berada di tepi paling luar pemakaman, dekat persawahan.
    Beberapa makam hanya ditandai potongan batu bata, sementara lainnya tanpa tanda sama sekali—hanya gundukan tanah.
    Rumput liar menutupi sebagian besar area, membuat siapa pun tak akan menyangka bahwa di balik tanah-tanah itu tersimpan banyak kisah hidup yang tak pernah selesai.
    “Keluarganya enggak ada yang nyariin, namanya siapa juga enggak tahu, jadi dibiarkan begitu saja,” kata Rusja.
    Sepanjang 2025, sudah lima jenazah tanpa identitas dikuburkan di sana. Salah satunya dikebumikan pekan lalu, tanahnya masih basah. Tidak ada yang datang mencari.
    “Kalau yang ini kurang tahu penyebab kematiannya gimana. Mayatnya dari RSUD, sama, nggak ada identitas,” katanya.
    Menurut Rusja, jenazah yang dimakamkan di area ini datang dari beragam kondisi.
    Banyak yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sakit dan meninggal di jalan.
    Ada juga korban kecelakaan: tertabrak kereta, tersambar kendaraan di jalan raya, atau ditemukan di sungai dan laut dalam kondisi tak lagi utuh sehingga sulit dikenali.
    “Dulu sebelum ada Tol Cipali dan Pantura masih ramai, sering ada kecelakaan. Kalau nggak tahu identitasnya, dimakamkannya di sini,” ujar Rusja.
    Lahan untuk jenazah tanpa identitas kini hampir habis. Sebagian makam dibuat hingga tiga lapis—tulang jenazah lama diangkat dan ditimbun kembali bersama jenazah baru.
    “Nanti jenazah yang sudah jadi tulang ditimbun kembali di atasnya. Sekarang sudah tiga lapis untuk satu makam,” jelasnya.
    Meski sebagian besar tetap tanpa nama selamanya, ada beberapa jenazah yang akhirnya ditemukan keluarganya.
    Rusja menunjuk dua makam yang kini sudah dikeramik. Awalnya juga tidak bernama, namun seminggu setelah pemakaman, keluarga datang setelah mendapat informasi dari rumah sakit.
    “Itu korban tenggelam di laut. Ternyata orang Cirebon. Sekarang makamnya keurus, keluarganya sering ke sini,” katanya.
    Tiga tahun terakhir, area makam tanpa nama jarang tersentuh perawatan. Rusja yang sudah sepuh hanya mampu merawat makam-makam yang rutin diziarahi keluarga.
    “Kalau mau dibersihkan bingung. Tidak ada keluarganya yang datang. Belum lagi buat bersihin rumput harus keluar modal. Ini juga beli obat pakai uang sendiri,” ujarnya.
    Ia mengaku khawatir jika kelak dirinya sudah tidak mampu lagi mengurus pemakaman. Selama ini ia hanya dibantu putranya, Ade Supriyanto (30). Keduanya mengurus makam secara sukarela, tanpa gaji maupun honor dari pemerintah.
    Sumbangan pelayat pun tidak bisa diandalkan karena hanya datang pada momen seperti Lebaran.
    “Saya nggak bisa ngebayangin kalau nanti saya nggak ada, siapa yang mau rawat makam di sini,” tuturnya.
    Di balik sunyi dan rumput liar, makam-makam tanpa nama itu tetap berbaring tanpa identitas—menunggu seseorang sekadar mengingat bahwa mereka pernah hidup.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RSA mendorong pemanfaatan teknologi mitigasi kecelakaan lalu lintas

    RSA mendorong pemanfaatan teknologi mitigasi kecelakaan lalu lintas

    Kalau terus menyalahkan faktor manusia, tidak akan ada habisnya. Ini momentum yang tepat untuk mengoptimalkan teknologi sebagai langkah mitigasi.

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Pengawas Road Safety Association (RSA) Indonesia Rio Octaviano menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi mitigasi kecelakaan lalu lintas, guna meningkatkan standar keselamatan roda dua dan menekan jumlah kecelakaan melalui regulasi serta edukasi berkelanjutan.

    “Kalau terus menyalahkan faktor manusia, tidak akan ada habisnya. Ini momentum yang tepat untuk mengoptimalkan teknologi sebagai langkah mitigasi,” kata Rio dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Ia menyampaikan perlunya peningkatan standar keselamatan kendaraan bermotor roda dua sebagai bagian dari upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas nasional.

    “Edukasi yang selama ini menjadi fokus utama tidak dapat berdiri sendiri,” ujarnya.

    Menurutnya dengan jumlah penduduk Indonesia berusia di atas 17 tahun mencapai 195 juta jiwa, melatih semuanya dalam tiga tahun berarti harus menjangkau 5,4 juta orang per bulan, angka yang sulit dibayangkan.

    Sehingga bagi dia, hal itu cukup sulit jika pencegahan kecelakaan hanya bertumpu pada edukasi. Bahkan menurutnya, jika tenggat waktu diperpanjang menjadi 10 tahun, jumlahnya tetap mencapai 1,6 juta orang per bulan.

    “Memprihatinkan memang, Sepanjang 2024, data IRMSS (Integrated Road Safety Management System) Korlantas Polri mencatat kendaraan roda dua menjadi yang paling banyak terlibat pelanggaran lalu lintas, mencapai 1.541.873 kasus,” ujarnya pula.

    Dari jumlah tersebut, kata dia lagi, lebih dari 150.000 di antaranya berujung pada kecelakaan, dengan korban jiwa mencapai 26.893 orang. Yang mana anak-anak dan remaja menempati porsi signifikan dari korban, 16,11 persen di antaranya berusia di bawah 17 tahun.

    “Kalau hanya mengandalkan edukasi, tidak akan mampu dan memang tidak realistis. Jadi lebih baik maksimalkan pilar teknologi,” katanya menegaskan.

    Dalam Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK), ujar Rio, pilar ketiga secara tegas menekankan pentingnya teknologi keselamatan berkendara untuk mencegah kecelakaan dan meminimalkan risiko korban, sebuah strategi jangka panjang yang belum dioptimalkan.

    Lebih lanjut, Roy mengatakan bahwa pandangan serupa juga sebelumnya disampaikan Pakar Transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) R Sony Sulaksono Wibowo yang menilai teknologi bisa menjadi faktor penentu dalam mencegah kecelakaan fatal.

    “Data menunjukkan bahwa pengendara rata-rata hanya punya 0,75 detik untuk bereaksi sebelum kecelakaan. Ironisnya, hampir 50 persen pengendara tidak merespons sama sekali. Kondisi ini bisa dibantu bila kendaraan dilengkapi teknologi keselamatan yang tepat seperti ABS,” katanya lagi.

    Indonesia sudah meratifikasi standar UN dan mengakui hasil pengujian regional lewat ASEAN Mutual Recognition Agreement (ASEAN MRA). Negara-negara tetangga telah lebih dahulu melangkah.

    Di Malaysia, misalnya, setelah kajian dua tahun oleh Kementerian Transportasi, sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) ditetapkan sebagai standar wajib untuk motor baru karena terbukti menurunkan angka kecelakaan dan kematian hingga 30 persen.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bus Terjun ke Jurang di Perbatasan Situbondo-Bondowoso, 7 Orang Termasuk Sopir Luka-luka

    Bus Terjun ke Jurang di Perbatasan Situbondo-Bondowoso, 7 Orang Termasuk Sopir Luka-luka

    Liputan6.com, Jakarta – Kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah bus penumpang terjadi di perbatasan Situbondo pada Minggu (23/11/2025). Bus tersebut terjun ke jurang, menyebabkan tujuh penumpang mengalami luka-luka.

    Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Nanang Hendra Irawan, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi di jalur arak-arak perbatasan Bondowoso-Situbondo.

    “Total korban luka-luka akibat kecelakaan tunggal ini ada tujuh orang termasuk sopir bus dan kenek bus,” ujar AKP Nanang saat dihubungi di Situbondo, Jawa Timur, Minggu, dikutip dari Antara, Minggu (23/11/2025).

    Menurut dia, Satlantas Polres Situbondo dan Satlantas Polres Bondowoso telah berkoordinasi terkait dengan evakuasi korban kecelakaan dan dibawa ke layanan kesehatan terdekat yakni Puskesmas Wringin (Bondowoso).

    Informasi sementara, lanjut AKP Nanang, tujuh orang korban dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis, sedangkan anggota Satlantas Polres Situbondo dan Bondowoso di lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara guna mengetahui pasti penyebab terjunnya bus penumpang tersebut ke jurang.

     

  • Kecelakaan Bus Bondowoso–Surabaya, Tujuh Korban Luka, Termasuk Sopir dan Kenek

    Kecelakaan Bus Bondowoso–Surabaya, Tujuh Korban Luka, Termasuk Sopir dan Kenek

    Situbondo (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan bus yang melibatkan jurusan Bondowoso–Surabaya terjadi di jalur Arak-arak, menyebabkan tujuh orang mengalami luka-luka, termasuk sopir dan kenek bus, Minggu, 23 November 2025. Kejadian ini menarik perhatian publik setelah laporan dari masyarakat diterima oleh pihak kepolisian.

    Menurut Kasatlantas Polres Bondowoso, AKP Achmat Rochan, insiden tersebut terjadi di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Situbondo. “Kami menerima laporan tentang kecelakaan yang terjadi di wilayah perbatasan Bondowoso–Situbondo. Meski kecelakaan terjadi di wilayah Situbondo, kami tetap melakukan pertolongan dan koordinasi dengan Satlantas Polres Situbondo,” ujar AKP Achmat Rochan dalam keterangannya.

    Pihak kepolisian langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengerahkan Unit Gakkum dan Unit Turjagwali Satlantas Polres Bondowoso menuju lokasi. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, ternyata kecelakaan terjadi di wilayah Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, yang berbatasan dengan Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso.

    “Data awal menunjukkan bahwa tujuh orang mengalami luka, terdiri dari satu sopir, satu kenek, dan lima penumpang. Semua korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Wringin untuk mendapatkan perawatan medis,” jelas AKP Achmat Rochan lebih lanjut.

    Dari informasi yang diperoleh, sopir bus mengalami patah tulang dan harus dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sementara itu, penumpang lainnya dilaporkan hanya mengalami luka ringan.

    Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Darmawan, juga membenarkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di wilayah hukumnya. Namun, ia mengarahkan media untuk mengonfirmasi lebih lanjut ke Satlantas Polres Situbondo. Saat dikonfirmasi, Kapolres menginformasikan bahwa ia sedang berada di luar kota, yaitu di Banyuwangi, untuk persiapan menuju Jakarta.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi lebih lanjut ke Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Nanang Hendra Irawan, belum mendapatkan respons. Pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kecelakaan. [awi/suf]

  • Dishub Jombang Intensifkan Perbaikan PJU: Jalan Terang, Masyarakat Aman

    Dishub Jombang Intensifkan Perbaikan PJU: Jalan Terang, Masyarakat Aman

    Jombang (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang terus meningkatkan kualitas penerangan jalan umum (PJU) di seluruh wilayah, demi menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang beraktivitas, terutama pada malam hari.

    Pemeliharaan dan perbaikan rutin terhadap PJU, mulai dari jalan desa hingga jalan nasional, menjadi prioritas utama Dishub Jombang. Hingga November 2025, Kabupaten Jombang memiliki total 7.934 titik PJU, dengan lebih dari 4.000 titik di antaranya sudah berusia lebih dari 10 tahun.

    Lampu-lampu yang sudah lama ini membutuhkan perhatian khusus agar tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan.

    Selama periode Januari hingga November 2025, Dishub Jombang mencatatkan 415 laporan masyarakat terkait kerusakan PJU. Sebagai tindak lanjut dari laporan tersebut, tim teknis Dishub berhasil memperbaiki 620 titik lampu yang bermasalah.

    Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jombang, Sugianto, menjelaskan bahwa seluruh langkah perbaikan ini merupakan implementasi langsung dari arahan Bupati Jombang, Abah Warsubi, yang menginginkan penerangan jalan yang lebih optimal demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat.

    “Sesuai arahan Abah Bupati Warsubi agar masyarakat Jombang merasa lebih aman ketika beraktivitas di malam hari. Setiap laporan kerusakan PJU kami tindak lanjuti secara terukur dan terstruktur,” ujar Sugianto, Sabtu (22/11/2025).

    Selain itu, penanganan perbaikan PJU dilakukan dengan mempertimbangkan prioritas. Lokasi-lokasi rawan kecelakaan atau wilayah dengan tingkat mobilitas tinggi menjadi fokus utama perbaikan.

    Minimnya penerangan jalan di lokasi-lokasi tersebut bisa meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, sehingga penanganannya harus cepat dan tepat.

    Dalam operasional harian, tim teknis Dishub mampu menyelesaikan 3 hingga 5 titik kerusakan PJU per hari. Meski dengan keterbatasan armada dan tenaga teknis, Dishub Jombang tetap berupaya mengoptimalkan kinerja melalui penyusunan jadwal yang efektif dan pemetaan kebutuhan perbaikan di seluruh wilayah.

    Faktor cuaca ekstrem, korsleting akibat hujan lebat, pohon tumbang, serta usia komponen lampu yang sudah melampaui masa pakai menjadi penyebab utama kerusakan PJU.

    Untuk mendukung pekerjaan di lapangan, Dishub Jombang mengerahkan 15 personel, terdiri dari tiga regu khusus PJU dan satu regu perlengkapan jalan lainnya. Dengan sumber daya yang terbatas, Dishub Jombang tetap berkomitmen menjaga agar seluruh ruas jalan tetap terang, aman, dan nyaman bagi para pengendara.

    Melalui upaya perbaikan yang terus-menerus, Dishub Jombang berharap penerangan jalan yang semakin optimal dapat mendukung berbagai aktivitas masyarakat serta memperkuat keselamatan berlalu lintas di seluruh wilayah Kabupaten Jombang. [suf]

  • Harga di Bawah Rp 200 Juta, Segini Pajak BYD Atto 1

    Harga di Bawah Rp 200 Juta, Segini Pajak BYD Atto 1

    Jakarta

    Bukan cuma harga yang murah, pajak BYD Atto 1 juga ramah di kantong. Segini pajak BYD Atto 1 yang harus dibayar tiap tahun.

    BYD Atto 1 menjadi salah satu mobil listrik dengan harga terjangkau. Harganya bahkan di bawah Rp 200 juta. Kini, BYD Atto 2 dijual dengan harga Rp 199 juta sampai Rp 235 juta.

    Pajak BYD Atto 1

    Seperti mobil listrik pada umumnya, pajak BYD Atto 1 juga murah meriah! Tiap tahun pemilik BYD Atto 1 hanya dikenai Rp 143 ribu untuk bayar pajak. Pajaknya lebih murah dari model-model mobil bensin dengan harga serupa.

    Bukan tanpa alasan, mobil listrik memang mendapat keringanan pajak. Apa pun jenisnya, berapa pun harganya, pajak mobil listrik bakal tetap murah meriah.

    Buat yang belum tahu, PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) kendaraan listrik ditetapkan 0 persen dari dasar pengenaan PKB (DP PKB). Hal itu tertuang pada Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024 pasal 10.

    “Pengenaan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) KBL (kendaraan bermotor listrik) Berbasis Baterai untuk orang, barang, angkutan umum orang, dan angkutan umum barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB dan BBNKB,” demikian penjelasannya.

    Dalam aturan itu tak dijelaskan soal masa berakhir dari insentif PKB maupun BBNKB mobil listrik. Ini berarti, pajak mobil listrik, termasuk BYD Atto 1 hanya dikenai tarif SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan). Tarifnya Rp 143 ribu per tahun.

    Di luar soal pajak tahunan, BYD Atto 1 menjanjikan jarak tempuh yang cukup jauh. Berbekal baterai berkapasitas 30,08 kWh, BYD Atto 1 bisa menjelajah sejauh 300 km dalam satu kali pengecasan baterai. Setidaknya bolak-balik Jakarta-Bandung bisa dilakukan hanya bermodalkan satu kali mengecas.

    Kalau mau yang jarak tempuhnya lebih jauh lagi, maka bisa memilih varian Premium. Kapasitas baterainya lebih besar yaitu 38,88 kWh. Jarak tempuhnya mencapai 380 km. Namun kalau urusan daya maksimum, torsi, hingga akselerasi, kedua varian tersebut sama.

    BYD Atto 1 menggunakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 75 kW, torsi 135 Nm dan kecepatan maksimum 120 km/jam. Sedangkan untuk berakselerasi dari nol ke 50 km/jam hanya memerlukan waktu 4,9 detik.

    (dry/rgr)