Kasus: kecelakaan

  • Menaker nilai regulasi perlindungan pekerja gig sangat diperlukan

    Menaker nilai regulasi perlindungan pekerja gig sangat diperlukan

    Di balik fleksibilitas gig economy, para pekerjanya menghadapi kerentanan yang tak boleh diabaikan. Negara bertanggung jawab memastikan mereka memperoleh perlindungan yang layak

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai pentingnya regulasi bagi pekerja gig yang selama ini posisinya rentan, agar kesejahteraan dan pendapatan mereka terlindungi.

    “Di balik fleksibilitas gig economy, para pekerjanya menghadapi kerentanan yang tak boleh diabaikan. Negara bertanggung jawab memastikan mereka memperoleh perlindungan yang layak,” kata Menaker dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Lebih lanjut, Yassierli mengungkapkan gig economy telah menjadi kekuatan baru di pasar kerja Indonesia, dengan sekitar 4,4 juta pekerja di sektor transportasi, logistik, layanan kreatif, dan berbagai platform digital.

    Namun, ia juga mengakui pertumbuhan pesat tersebut juga disertai dengan berbagai bentuk kerentanan.

    Pekerja gig, kata Menaker, adalah jenis pekerjaan informal atau paruh waktu berbasis platform digital, memungkinkan perusahaan memanfaatkan tenaga kerja sementara atau freelancer dalam periode yang singkat.

    Jenis pekerjaan gig antara lain mitra pengemudi transportasi daring, penulis konten, desainer grafis, pengembang perangkat lunak dan kurir.

    Untuk itu, Menaker Yassierli sepakat untuk mengusulkan agar pekerja gig diajukan sebagai bagian dari pembahasan revisi Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    Regulasi yang diusulkan mencakup pemberian hak‐hak dasar yang setara dengan pekerja formal seperti jaminan sosial (kesehatan, pensiun, asuransi kecelakaan kerja), upah adil, serta perjanjian kerja yang transparan.

    Selain itu, Yassierli menambahkan pengaturan juga mencakup penyelesaian sengketa antara pekerja dan platform secara adil, termasuk dalam hal tarif, kualitas layanan, dan kondisi kerja.

    “Platform digital juga diusulkan untuk memiliki tanggung jawab, seperti menyediakan asuransi kesehatan, pelatihan, transparansi pendapatan, dan sistem pembayaran tepat waktu,” ujar dia.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penertiban Angkutan Barang dan Orang, Dishub Jombang Gelar Operasi Gabungan

    Penertiban Angkutan Barang dan Orang, Dishub Jombang Gelar Operasi Gabungan

    Jombang (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jombang menggelar operasi gabungan penertiban dan sosialisasi angkutan barang dan orang pada Senin, 25 November 2025, bertempat di Terminal Jombang.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari operasi rutin yang dilaksanakan oleh Dishub untuk memastikan keselamatan, ketertiban, dan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas serta angkutan jalan di wilayah Jombang.

    Operasi ini melibatkan sejumlah instansi terkait, di antaranya Satlantas Polres Jombang, UPT Dishub Provinsi, serta Polisi Militer wilayah Jombang. Tujuan dari operasi gabungan ini adalah untuk menyongsong musim liburan Natal dan Tahun Baru (NATARU) 2025 serta mendukung pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 yang digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia.

    Fokus utama dari operasi kali ini adalah pada kendaraan angkutan umum dan angkutan barang yang beroperasi di Jombang.

    Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas mencakup berbagai aspek, mulai dari kelengkapan administrasi kendaraan seperti izin trayek, KIR, hingga dokumen lainnya yang menjadi syarat wajib bagi kendaraan untuk beroperasi.

    Tidak hanya itu, petugas juga memeriksa kelaikan jalan kendaraan untuk memastikan kendaraan tersebut aman dan layak digunakan, serta tidak membahayakan penumpang atau pengguna jalan lainnya.

    Kepala Dinas Perhubungan Jombang, Sugianto, menyampaikan bahwa operasi gabungan ini tidak hanya bertujuan untuk menertibkan, tetapi juga untuk memberikan pemahaman kepada pengemudi mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas.

    “Tujuan utama kami adalah memastikan keselamatan dan ketertiban lalu lintas. Operasi ini bukan sekadar penindakan, tetapi juga edukasi agar para pengemudi memahami pentingnya kelayakan kendaraan dan kepatuhan terhadap aturan,” ujar Sugianto.

    Sugianto menambahkan bahwa pelanggaran seperti over dimension and overload (ODOL) masih sering ditemukan di lapangan. Hal ini berpotensi menimbulkan kecelakaan dan kemacetan, sehingga sangat penting untuk meminimalkan pelanggaran ODOL di jalan.

    Operasi gabungan di terminal Jombang

    “Kami ingin meminimalisir pelanggaran ODOL dan mengingatkan kembali bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Pengemudi, pemilik kendaraan, dan pemerintah harus berperan aktif,” tegasnya.

    Selain pemeriksaan, petugas juga melakukan sosialisasi langsung mengenai etika berlalu lintas, seperti batas kecepatan, pentingnya menjaga jarak aman, dan kewajiban administrasi kendaraan. Sugianto menjelaskan bahwa edukasi ini dilakukan agar pengemudi dapat mengutamakan keselamatan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.

    Menurutnya, hasil dari operasi serupa dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan administrasi kendaraan dan makin banyak angkutan yang lebih laik jalan. “Pelanggaran yang ditemukan akan ditindak sesuai aturan, mulai dari teguran hingga tilang, tergantung tingkat pelanggaran,” ungkapnya.

    Sugianto memastikan bahwa operasi gabungan ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai tindak lanjut dari peraturan daerah maupun kebijakan pemerintah pusat terkait angkutan barang dan orang.

    “Kami ingin menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan nyaman bagi seluruh warga Jombang. Edukasi dan penertiban ini harus berjalan beriringan demi keselamatan bersama,” jelasnya. [suf]

  • Momen Truk Milik Pemkab Sukabumi Kelebihan Muatan Sampah Terguling di Tanjakan

    Momen Truk Milik Pemkab Sukabumi Kelebihan Muatan Sampah Terguling di Tanjakan

    Liputan6.com, Jakarta Sebuah truk pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Kampung Baeud, Kecamatan Warungkiara, Selasa (25/11/2025). Peristiwa ini terjadi di ruas jalan yang dikenal sebagai titik rawan kecelakaan (blackspot).

    ​Truk dengan Nomor Polisi (Nopol) F 8339 U itu dikemudikan oleh Akus Mawan (45), warga Limusnunggal, Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang.

    Akus sedang dalam perjalanan dari Palabuhanratu menuju Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Cikembar.

    ​Kecelakaan bermula saat pengemudi berupaya menghindari kondisi jalan yang buruk. Akus Mawan menjelaskan bahwa gabungan antara jalan menikung, menanjak dan berlubang menjadi pemicu utama.

    ​”Ya, kondisi jalan belokan, menanjak, miring dan berlubang. Saya berusaha menghindari lubang, tapi karena jalan miring akhirnya truk terguling,” ungkap Akus Mawan.

    ​Kapolsek Warungkiara AKP Retno Panji Setiaji membenarkan bahwa lokasi kejadian memiliki kondisi jalan yang sulit.

    Menurutnya, selain kondisi jalan yang berkelok dan curam, diperparah dengan kontur jalan yang rusak, faktor Over Dimension dan Over Load (Odol) atau muatan melebihi kapasitas turut menjadi salah satu penyebab.

    ​”Kondisi jalannya menikung miring, menanjak dan berlubang. Maka dari itu, jika kendaraan bermuatan over kapasitas rentan terjadi kecelakaan,” jelas AKP Panji.

  • 36 Kejadian Kecelakaan dalam Sebulan di Ngawi, Ini Lokasi Rawan

    36 Kejadian Kecelakaan dalam Sebulan di Ngawi, Ini Lokasi Rawan

    Ngawi (beritajatim.com) – Peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Ngawi dalam dua bulan terakhir menjadi perhatian serius. Tercatat 31 kejadian pada September dan melonjak menjadi 36 kejadian pada Oktober, dengan titik rawan dominan berada di Ketanggi, Mangunharjo, dan Watualang.

    Menyikapi kondisi tersebut, Satlantas Polres Ngawi Polda Jatim melaksanakan sosialisasi tertib berlalu lintas dan program intensifikasi keselamatan transportasi berbasis domisili korban di Kantor Kecamatan Ngawi, Selasa (25/11/2025). Agenda ini digelar dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2025 serta melibatkan aparatur kecamatan, kepala desa, dan Jasa Raharja Cabang Madiun.

    Kasat Lantas Polres Ngawi, AKP Yuliana Plantika, memimpin langsung penyampaian materi terkait tujuh pelanggaran prioritas selama operasi berlangsung. Ia juga menyoroti maraknya aksi balap liar yang kerap melibatkan pelajar, sehingga membutuhkan perhatian aparat desa untuk mencegahnya sejak dini.

    Selain pihak kepolisian, Jasa Raharja turut menjelaskan perannya dalam perlindungan bagi korban kecelakaan melalui santunan, skema asuransi sosial, hingga percepatan layanan klaim lewat digitalisasi.

    Sesi tanya jawab menjadi ruang interaktif bagi perangkat desa untuk memperdalam pengetahuan mengenai regulasi transportasi, termasuk mekanisme pencegahan kecelakaan di lingkungan masing-masing.

    Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, menegaskan bahwa edukasi sejak tingkat desa merupakan strategi yang efektif.

    “Keselamatan berlalu lintas bukan hanya masalah teknis, tetapi juga kedisiplinan. Aparat desa adalah pihak yang paling dekat dengan masyarakat, sehingga pesan keselamatan dapat tersampaikan lebih cepat,” ujarnya.

    Kapolres juga menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan Jasa Raharja. “Dengan kerja sama yang kuat, kita berharap fatalitas kecelakaan dapat ditekan dan kesadaran berkendara semakin tumbuh di seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya. [fiq/kun]

  • Iperindo-pemerintah dorong penerapan SMK3 di industri galangan kapal

    Iperindo-pemerintah dorong penerapan SMK3 di industri galangan kapal

    Jakarta (ANTARA) – Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) bersama Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perindustrian mendorong penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3 pada industri galangan kapal.

    Sebagai negara maritim dan kepulauan, industri galangan memiliki peranan penting di Indonesia. Sumber daya manusia dinilai sebagai aset vital dalam industri tersebut sehingga SMK3 perlu diterapkan sebagai langkah mengantisipasi risiko kecelakaan kerja.

    “Galangan ini adalah industri yang padat karya, padat teknologi, dan padat modal. Ini berarti sumber daya manusia merupakan aset yang terbesar karena untuk operasional galangan kapal, semuanya tergantung kepada sumber daya manusia itu sendiri,” kata Ketua Dewan Penasihat Iperindo Bambang Haryo Soekartono di Jakarta, Selasa.

    Bambang menyampaikan hal itu saat acara Awareness Safety Leadership pada Industri Galangan Kapal yang digelar di kantor PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) (Persero), Jakarta.

    Bambang mengatakan industri galangan kapal dapat berkembang maupun hancur karena sumber daya manusia. Oleh sebab itu, penerapan SMK3 di sektor maritim perlu didorong oleh berbagai pemangku kepentingan.

    “Dengan adanya SMK3 ini, kita sangat mengharapkan tentu konsumen industri pelayaran ini bisa lebih percaya kepada industri galangan yang ada di dalam negeri,” ucap anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi urusan perindustrian itu.

    Ia pun mewanti-wanti agar SMK3 tidak hanya dijadikan slogan yang diabaikan setelah perusahaan mendapatkan sertifikasi.

    Bambang berharap industri galangan kapal konsisten menerapkan SMK3 pada operasional sehari-hari perusahaan.

    Pada kesempatan itu, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Mahardi Tunggul Wicaksono mengatakan industri galangan kapal memerlukan penanganan dan perhatian serius agar mampu berkembang dan memiliki daya saing.

    Bagi Indonesia, kata dia, sektor maritim bukan hanya berfungsi meningkatkan aktivitas ekonomi, melainkan juga sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan negara.

    Dalam hal ini, dia menyoroti perkembangan industri galangan kapal dalam negeri dewasa ini.

    “Industri galangan kapal nasional saat ini mencapai 300-an industri yang tersebar di 29 provinsi dengan kapasitas terbesar mencapai 300.000 DWT (deadweight tonnage) serta menyerap sekitar 46 ribu lebih tenaga kerja,” ucapnya.

    Ia menekankan keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen perusahaan. Menurut dia, SMK3 tidak sekadar aspek kepatuhan administratif dan regulasi.

    “Tetapi, SMK3 ini berfungsi sebagai instrumen strategis untuk mengelola risiko kerja secara proaktif, menjaga kelancaran produksi, serta melindungi tenaga kerja sebagai aset utama perusahaan,” tuturnya.

    Di sisi lain, Koordinator Bidang Akreditasi Kelembagaan dan SMK3 Kemenaker Sudi Astono menyatakan penerapan SMK3 di sektor maritim merupakan langkah strategis untuk mendukung upaya Presiden Prabowo Subianto mewujudkan pembangunan ekonomi biru.

    Sudi mengingatkan bahwa SMK3 merupakan amanat konstitusi, khususnya Pasal 27 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan tiap-­tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

    “Menurut ILO (Organisasi Ketenagakerjaan Internasional), kehidupan yang layak atau pekerjaan yang layak atau decent work itu salah satunya yang mendasar adalah K3. Tahun 2022, ILO mendeklarasikan bahwa K3 merupakan prinsip dan hak dasar di tempat kerja,” ucapnya.

    Dengan demikian, imbuh Sudi, K3 adalah bagian dari hak asasi pekerja.

    “Jadi, kalau mengabaikan K3 itu sama dengan mengabaikan nyawa manusia karena kita tahu kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, itu menimbulkan kerugian, penderitaan, cacat, cedera, sampai juga kematian, dan itu bisa dicegah dengan ilmu K3, termasuk dengan penerapan SMK3,” ujarnya.

    Adapun Ketua Umum DPP Iperindo Anita Puji Utami mengatakan sebagian besar pelaku industri galangan kapal sudah melaksanakan SMK3. Namun demikian, menurut dia, masih ada sebagian kecil yang belum menerapkannya.

    Maka dari itu, Iperindo bersama Kemenperin, Kemenaker, dan PT BKI menggelar Bimbingan Teknis Penerapan SMK3 pada Industri Galangan Kapal untuk Manager dan Staf K3 mulai Selasa ini hingga Kamis (27/11) mendatang.

    “Kegiatan ini tidak hanya sekadar kita bicara sosialisasi terkait SMK3, tapi bagaimana dengan pembaruan isu-isu yang terkait dengan masalah SMK3. Dan kita memastikan kembali yang terkait dengan masalah kebijakan maupun komitmen dari top manajemen untuk melaksanakan kegiatan SMK3 ini dengan baik,” ucapnya.

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemotor Hantam Truk Tebu Antre Masuk Pabrik di Blitar Dipicu Pandangan Terhalang, Meninggal

    Pemotor Hantam Truk Tebu Antre Masuk Pabrik di Blitar Dipicu Pandangan Terhalang, Meninggal

    Blitar (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas berujung maut kembali terjadi di wilayah hukum Polres Blitar. Seorang pemuda berinisial AW (28), warga Dusun Sambirejo, Desa Binangun, meninggal seketika di lokasi kejadian setelah sepeda motor yang dikendarainya menabrak bagian belakang truk tebu yang tengah mengantre masuk ke pabrik di Blitar.

    Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan keterangan saksi, peristiwa bermula saat korban mengendarai sepeda motor Honda Beat bernopol AG 6581 OBI melaju dari arah utara menuju selatan.

    Saat itu, korban melaju di belakang sebuah kendaraan lain. Situasi berubah fatal ketika kendaraan di depan korban tiba-tiba mengambil haluan ke kanan untuk menghindari antrean atau menyalip. Namun, korban AW diduga tidak menyadari situasi di depannya dan tetap memacu kendaraannya lurus ke depan.

    Tanpa disadari, tepat di jalur lurus tersebut, terdapat deretan truk tebu yang sedang berhenti mengantre untuk masuk ke area pabrik RMI. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, korban tak sempat menghindar. Motor korban menghantam keras bagian belakang Truk Mitsubishi bernopol S 8925 WD yang dikemudikan oleh FTP (33), warga Dampit, Kabupaten Malang.

    “Benar, terjadi laka lantas melibatkan sepeda motor dan truk yang sedang antre. Korban pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Blitar, Ipda Juli pada Selasa (25/11/2025).

    Saat ini Satlantas Polres Blitar tengah melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut. Polisi pun belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tersebut, pasalnya peristiwa itu terjadi pada dini hari.

    “Kejadiannya sekitar pukul 00.30 WIB, dini hari saat truk truk itu sedang antre ke RMI,” imbuhnya.

    Pihak kepolisian telah mengamankan kedua kendaraan yang terlibat sebagai barang bukti. Identitas pengemudi truk, FTP, juga telah didata untuk dimintai keterangan lebih lanjut guna proses penyelidikan.

    Kecelakaan ini menjadi peringatan keras bagi para pengguna jalan yang melintas di sekitar area pabrik RMI, mengingat volume kendaraan berat yang tinggi terutama saat musim giling. Polres Blitar mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga jarak aman, meningkatkan kewaspadaan terhadap objek diam seperti antrean truk, dan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di area rawan kemacetan atau antrean pabrik.

    Jenazah korban kini telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. “Kasus ini masih kita lakukan penyelidikan terkait kejadian itu,” tandasnya. [owi/beq]

  • Mengenal Infrastruktur AI RAN, Cara Kerja dan Manfaat

    Mengenal Infrastruktur AI RAN, Cara Kerja dan Manfaat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. memperkenalkan infrastruktur Radio Access Network (RAN) berbasis kecerdasan buatan atau AI-RAN, hasil kolaborasi dengan Nokia dan NVIDIA. Lantas apa itu AI RAN dan manfaatnya? 

    AI RAN pertama kali diuji coba pada 12 November 2025 di Surabaya, sekaligus menjadikan Indosat sebagai operator pertama di Asia Tenggara yang menerapkan AI-RAN secara komersial. Indonesia juga menjadi negara ketiga di dunia yang menguji teknologi tersebut, setelah Amerika Serikat dan Jerman.

    AI-RAN adalah pendekatan baru dalam jaringan seluler dengan menyisipkan kecerdasan buatan ke dalam fungsi RAN. 

    Teknologi ini memungkinkan optimalisasi pengelolaan spektrum, pengaturan daya, beamforming, prediksi trafik, hingga efisiensi energi jaringan.

    Dalam arsitektur teknis 5G, modul AI dapat ditempatkan pada RAN Intelligent Controller, Centralized Unit, Distributed Unit, hingga edge computing yang berdekatan dengan base transceiver station (BTS).

    Selama ini BTS identik dengan menara pemancar dan penerima sinyal yang digunakan ponsel untuk berkomunikasi. Kehadiran AI pada level BTS bukan berarti GPU komponen utama pemrosesan AI dipasang di menaranya. 

    GPU ditempatkan pada fasilitas edge compute di lokasi site BTS, beberapa meter dari perangkat radio. Dengan struktur yang sangat dekat dengan sumber trafik, pemrosesan AI terjadi secara real-time. Pendekatan ini dikenal sebagai AI on the Edge.

    Secara teknis, model ini menjadi lompatan signifikan dibandingkan pemrosesan AI terpusat di pusat data. 

    Selama bertahun-tahun, hampir seluruh pemrosesan AI yakni teks, gambar, video, prediksi, maupun analitik dilakukan di pusat data atau komputasi awan yang jaraknya bisa ratusan kilometer dari pengguna. 

    Untuk aplikasi yang tidak membutuhkan respons cepat, hal tersebut tidak menjadi kendala. Namun, untuk layanan real-time seperti robot industri, monitoring pelabuhan, VR/AR pendidikan, hingga sistem keamanan publik, jeda beberapa milidetik dapat menghasilkan perbedaan besar.

    Dengan AI yang berjalan di edge, latensi dapat ditekan drastis. Analoginya,  jika GPU di pusat data adalah “presiden”, maka edge-AI di BTS adalah “kepala desa” yang mengambil keputusan langsung di lapangan, lebih cepat, dan lebih relevan.

    AI-RAN juga memungkinkan jaringan bekerja lebih efisien. Misalnya, saat akhir pekan, kapasitas jaringan di pusat perbelanjaan dapat dinaikkan sebelum kepadatan terjadi. 

    Sebaliknya, saat trafik sepi, sistem dapat menurunkan daya pemancar atau menonaktifkan sebagian fungsi radio demi penghematan energi. 

    Pada skala nasional, langkah ini berpotensi menurunkan biaya operasional secara signifikan. Dari sisi keamanan, pemrosesan di edge memastikan data sensitif tidak perlu keluar dari area jaringan lokal.

    Lebih jauh, penerapan AI-RAN menyiapkan Indonesia untuk memperkuat talenta digital lokal dan menciptakan inovasi berbasis kebutuhan domestik. 

    Pemerintah dapat mengadopsinya untuk solusi kota pintar (smart city), seperti CCTV jalan raya yang mendeteksi kecelakaan dalam hitungan detik, lampu lalu lintas yang menyesuaikan kepadatan kendaraan, sensor banjir real-time, serta pengelolaan energi yang lebih efisien.

    Di sektor industri, manufaktur dapat memanfaatkan kamera berbasis edge-AI untuk mendeteksi cacat produk dalam milidetik. 

    Pelabuhan bisa mengoptimalkan aktivitas bongkar muat dengan analitik real-time, sementara sektor pertanian dapat mengandalkan sensor dan drone yang memproses data langsung di area perkebunan.

    Dengan ribuan site BTS yang tersebar di seluruh Indonesia, teknologi AI on the Edge berpotensi menjadi jaringan “node kecerdasan” baru. 

    Jika diperluas secara nasional, Indonesia dapat memiliki jaringan saraf digital terdistribusi dari Sumatra hingga Papua. Komputasi awan tetap berfungsi sebagai “otak besar”, namun edge menjadi jutaan “neuron” yang bekerja dekat aktivitas ekonomi masyarakat.

  • 840 Pelanggar Ditindak Satlantas Polres Madiun Saat Intensifkan Operasi KRYD dan Zebra Semeru 2025 di Caruban

    840 Pelanggar Ditindak Satlantas Polres Madiun Saat Intensifkan Operasi KRYD dan Zebra Semeru 2025 di Caruban

    Madiun (beritajatim.com) – Satlantas Polres Madiun terus mengintensifkan Operasi Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD) yang digelar bersamaan dengan Operasi Zebra Semeru 2025. Pada Selasa (25/11/2025), operasi gabungan tersebut dipusatkan di Terminal Caruban dengan melibatkan personel Dishub, Dispenda, POM AD, serta tim kesehatan.

    KBO Satlantas Polres Madiun, Iptu Nanang Setiawan, mengatakan bahwa operasi di terminal menjadi titik strategis karena banyaknya aktivitas angkutan umum dan kendaraan besar yang melintas maupun menaikkan penumpang.

    “Pagi ini kami melaksanakan penindakan dan pengecekan surat-surat kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Semua kelengkapan kami periksa, termasuk kondisi pengemudi,” jelas Iptu Nanang.

    Untuk sopir bus dan truk, petugas kesehatan turut melakukan tes urin di lokasi. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk mencegah kecelakaan akibat pengemudi dalam kondisi tidak fit atau berada di bawah pengaruh zat tertentu.

    “Tes urin kami khususkan untuk pengemudi kendaraan besar. Kami ingin memastikan mereka sehat, tidak mengonsumsi zat berbahaya, dan siap mengemudikan kendaraan yang berisiko tinggi apabila terjadi kelalaian,” ujarnya.

    Memasuki hari kedelapan Operasi Zebra Semeru 2025, angka pelanggaran yang ditindak masih cukup tinggi. “Teguran yang kami berikan mencapai sekitar 1.780, sedangkan penindakan tilang sekitar 840 pelanggar,” ungkapnya.

    Pelanggaran didominasi oleh pengendara roda dua, baik dari hasil pemeriksaan manual maupun melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) mobile yang turut dioperasikan di lapangan.

    “Pelanggaran terbanyak adalah pengendara roda dua yang tidak memakai helm dan pengemudi roda empat yang tidak menggunakan sabuk keselamatan,” sambungnya.

    Penindakan akan terus dilakukan selama operasi berlangsung, terutama di lokasi yang dinilai berisiko tinggi seperti terminal, simpang padat, dan jalur rawan kecelakaan. Satlantas Polres Madiun juga mengimbau masyarakat meningkatkan disiplin berlalu lintas.

    “Kami berharap masyarakat makin sadar pentingnya keselamatan. Kepatuhan pada aturan bukan hanya untuk menghindari sanksi, tetapi untuk menjaga keselamatan bersama,” pungkasnya.

    Operasi Zebra Semeru 2025 dijadwalkan berlangsung dari hingga 30 november 2025, dengan fokus pada penindakan pelanggaran kasat mata serta pencegahan kecelakaan di wilayah Kabupaten Madiun. (rbr/aje)

     

  • Detik-detik Fortuner di Jakbar Oleng Serempet Pesepeda-Tabrak Mobil Boks

    Detik-detik Fortuner di Jakbar Oleng Serempet Pesepeda-Tabrak Mobil Boks

    Jakarta

    Satu unit mobil Toyota Fortuner oleng hingga menyerempet pesepeda lalu menabrak mobil boks di Jalan Meruya Ilir, Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar). Pengemudi mobil Fortuner berinisial JD tewas hingga pesepeda terluka dalam insiden tersebut.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto mengatakan peristiwa terjadi pada Senin (24/11) pukul 19.30 WIB. Fortuner itu mulanya melaju dari arah timur ke barat di Jalan Meruya Ilir.

    “Setibanya di dekat bengkel, menyerempet sepeda angin atau gowes dikendarai saudara Rochmat,” kata Joko kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).

    Fortuner itu masih melaju hingga menghantam mobil boks yang sedang parkir di pinggir jalan.

    “Masih tetap melaju selanjutnya menabrak kendaraan boks Hino yang sedang parkir. Sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.

    “Pengemudi Fortuner mengalami luka pada bagian kepala memar, meninggal dunia di TKP. Pengendara sepeda saudara Rochmat mengalami luka pada bagian kaki memar,” jelasnya.

    (wnv/yld)

  • Garap Tanggul Pengaman Pantai NCICD, Brantas Abipraya Jamin Tak Ada Kecelakaan Kerja

    Garap Tanggul Pengaman Pantai NCICD, Brantas Abipraya Jamin Tak Ada Kecelakaan Kerja

    Liputan6.com, Jakarta PT Brantas Abipraya (Persero) terus menggarap Proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai NCICD Fase A Lokasi 1 Paket 1 yang berlokasi di Ancol Barat – Sunda Kelapa Jakarta Utara ini menjadi upaya mitigasi banjir rob di DKI Jakarta. 

    Sejalan dengan itu, Brantas Abipraya juga meningkatkan kompetensi tenaga kerja serta memperkuat penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan proyek lewat kegiatan Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) dan Sertifikasi K3.

    Sertifikasi ini berlaku bagi seluruh pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan proyek yang sedang digarap BUMN konstruksi ini, yaitu NCICD.

    Dengan menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) GATENSI, juga Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan LSP GATAKSINDO, program sertifikasi SKK dan K3 ini melibatkan 47 tenaga kerja dari berbagai posisi dengan jenjang 3-9 untuk memastikan setiap personel proyek memiliki kompetensi sesuai standar nasional sekaligus memahami prosedur keselamatan kerja yang berlaku.

    “Penyelenggaraan sertifikasi SKK dan K3 ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa seluruh tenaga kerja memiliki keahlian dan kesadaran K3 yang memadai,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya Dian Sovana, Selasa (25/11/2025).

    Ditambahkan Dian Sovana, dengan adanya sertifikasi ini Brantas Abipraya ingin memberikan jaminan bahwa proyek berjalan dengan aman, berkualitas, dan sesuai regulasi.

    Sebagai informasi, dengan mengantongi Sertifikasi SKK dapat menilai kemampuan teknis pekerja berdasarkan standar kompetensi nasional, sementara sertifikasi K3 berfokus pada pemahaman pekerja terkait penerapan prosedur keselamatan, mengidentifikasi bahaya, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan respons terhadap keadaan darurat.