Kasus: kecelakaan

  • Ditanggung Jasa Raharja, Ini Besaran Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Purworejo – Halaman all

    Ditanggung Jasa Raharja, Ini Besaran Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Purworejo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Jasa Raharja sudah memberikan santunan dan menanggung biaya perawatan bagi korban kecelakaan maut di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025).

    Kepala PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Utama Jawa Tengah, Triadi, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tragis ini.

    Sebagaimana diketahui, peristiwa ini menelan 17 korban jiwa, dengan rincian 11 orang meninggal dunia dan enam lainnya mengalami luka-luka.

    Korban meninggal terdiri dari 10 guru SDIT As Syafi’iyah beserta satu supir angkot.

    “Ini musibah yang menonjol, menimbulkan korban jiwa cukup banyak. Kami turut prihatin,” ucapnya di Magelang, Kamis (8/5/2025), dilansir Tribun Jogja.

    Triadi menyebut, percepatan penyerahan santunan tidak lepas dari sinergi yang baik dengan pihak kepolisian, terutama Satlantas Polres Purworejo dan juga Satlantas Kabupaten Magelang.

    “Tanpa laporan dari pihak kepolisian, kami tidak bisa langsung memproses santunan.” 

    “Kami sangat apresiasi karena dengan kerja sama ini, santunan bisa diserahkan dalam waktu 1×24 jam,” tuturnya.

    Jasa Raharja telah menerbitkan guarantee letter atau surat jaminan biaya perawatan hingga maksimal Rp20 juta kepada korban luka.

    Surat ini diberikan langsung kepada rumah sakit sehingga keluarga korban tidak perlu mengeluarkan biaya di awal.

    “Ini bagian dari peningkatan pelayanan kami. Masyarakat tidak perlu nombok dulu ke rumah sakit, cukup dengan surat jaminan dari Jasa Raharja,” terangnya.

    Sementara itu, sesuai Keputusan Menteri Keuangan, santunan untuk korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp50 juta.

    Adapun total santunan yang telah diserahkan kepada ahli waris mencapai Rp550 juta.

    “Untuk korban luka, masih dalam proses perawatan. Selama biaya perawatannya belum mencapai Rp20 juta, tetap dalam tanggungan Jasa Raharja,” ungkap Triadi.

    Ia menambahkan, jika korban luka membutuhkan rujukan ke rumah sakit lain, biayanya juga masih ditanggung selama belum melewati plafon Rp20 juta.

    Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan

    Terpisah, jajaran Polres Purworejo sampai saat ini masih mendalami kasus kecelakaan yang terjadi pada Rabu kemarin.

    Kasihumas Polres Purworejo, AKP Ida Widiastuti, mengatakan pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Sampai saat ini belum diketahui penyebab laka karena kami masih melakukan olah TKP,” kata Ida dihubungi pada Kamis.

    Ia menyatakan, belum bisa dipastikan penyebab kecelakaan itu karena rem blong pada truk.

    Pasalnya, sebelumnya, kuat dugaan rem blong jadi penyebab terjadinya kecelakaan.

    Ida juga menyebut belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kejadian ini.

    Termasuk apakah L, sopir dump truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut berpotensi menjadi tersangka.

    “Yang jelas saat ini masih dalam penyelidikan,” ucap Ida.

    Hingga saat ini, terdapat enam korban luka yang masih berada dalam perawatan.

    Lima orang dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Loano, Purworejo, yang terdiri dari dua warga Desa Kalijambe dan tiga warga Magelang.

    Dua warga Desa Kalijambe tersebut terluka setelah truk dan angkudes bertabrakan mengenai rumah mereka di pinggir jalan.

    Lalu tiga warga Magelang yang merupakan korban selamat dari kecelakaan, pada saat kejadian tengah menaiki angkudes.

    “Satu lagi adalah sopir truk (L), yang sebelumnya berada di RSUD dr Tjitrowardojo lalu dirujuk ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta sekitar pukul 05.30 WIB tadi,” jelas Ida.

    Tiga warga Magelang penumpang angkudes yang terluka juga hendak dipindahkan ke tempat asal mereka.

    Rencananya mereka akan melanjutkan perawatan di Rumah Sakit Tentara (RST) Magelang.

    Sebagaimana diketahui, tabrakan antara dump truk yang disopiri L dengan angkudes disopiri oleh ES terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

    Warga setempat pun sempat menyaksikan bagaimana peristiwa itu terjadi.

    Warga Kalijambe, Iwan mengatakan, L sempat membunyikan klakson panjang beberapa kali untuk memperingatkan angkudes di depannya. 

    Namun tabrakan tetap terjadi hingga mengenai rumah warga.

    “Kebetulan jalan di sini memang cukup rawan terjadi laka, kebanyakan karena rem blong,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Jasa Raharja Tanggung Biaya Perawatan dan Beri Santunan Korban Kecelakaan Maut di Purworejo.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Yuwantoro/Alexander)

  • Istri Baru Wafat, Anak Ikut Tewas dalam Kecelakaan Bus ALS, Sang Ayah Lemas Menahan Duka – Halaman all

    Istri Baru Wafat, Anak Ikut Tewas dalam Kecelakaan Bus ALS, Sang Ayah Lemas Menahan Duka – Halaman all

    Atas Silaen tewas dalam kecelakaan Bus ALS, hanya sembilan hari setelah ibunya wafat. Duka keluarga makin dalam, sang ayah terlihat lemas di rumah duka.

    TRIBUNNEWS.COM, TOBA – Duka belum usai di rumah keluarga Silaen di Desa Lumban Pinasa, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Baru sembilan hari setelah kepergian sang ibu, kini keluarga harus kembali melepas putra kedua mereka, Atas Silaen (31), yang menjadi korban kecelakaan maut Bus ALS di Padang Panjang, Sumatera Barat, Rabu (7/5/2025).

    Duka mendalam menyelimuti keluarga dan kerabat mendiang Atas Silaen. 

    Isak tangis pecah sejak fajar, Kamis (8/5/2025), ketika jenazah Atas tiba di kampung halamannya.

    Pria yang dikenal sebagai tulang punggung keluarga itu kembali dalam keadaan tak bernyawa. 

    Ayah Atas Silaen tampak lunglai saat melihat jasad putranya sudah terbujur kaku dalam peti jenazah.

    Meliati (17), adik perempuan Atas Silaen beberapa pingsan karena tak sanggup menerima kenyataan ibunya telah tiada.

    “Air mata belum kering untuk ibu, sekarang kami harus ikhlas kehilangan abang Atas juga,” kata Meliati.

    Ia berjanji tetap melanjutkan sekolah dan membantu ayahnya bertani demi kelangsungan hidup mereka.

    Jenazah Atas Silaen tiba di kampung halaman pukul 07.00 WIB dan langsung dimakamkan di ladang keluarga, bersebelahan dengan makam ibunya. Karangan bunga di pusara sang ibu bahkan belum layu saat tanah baru kembali dibuka.

    Dalam balutan adat Batak, keluarga dan warga desa berkumpul menyampaikan penghormatan terakhir, menandai babak pilu dalam kehidupan keluarga sederhana ini.

    Marlinton Hutabarat (35), kerabat yang tinggal dekat lokasi kejadian, menjadi orang pertama dari pihak keluarga yang tiba di RS Bhayangkara Padang.

    “Saya langsung ke TKP begitu mendengar nama Atas Silaen masuk daftar korban,” ujarnya. Ia juga memastikan semua dokumen dan proses administrasi selesai agar jenazah bisa segera dipulangkan.

    Sosok Pekerja Keras yang Rela Pulang Demi Ibu

    Atas Silaen dikenal sebagai pribadi yang periang, pekerja keras, dan sangat berbakti kepada orang tua. 

    Lima tahun terakhir, ia bekerja sebagai operator alat berat di Jakarta. Hasil kerjanya menjadi tumpuan ekonomi keluarga yang hidup dari bertani.

    Namun, saat ibunya divonis sakit paru-paru parah pada September 2024, Atas membuat keputusan besar yakni meninggalkan pekerjaannya dan pulang kampung demi merawat sang ibu.

    Ia membawa ibunya ke Medan, tinggal di sebuah kos kecil dekat RS Adam Malik agar perawatan berjalan optimal.

    Semua tabungannya ia curahkan untuk pengobatan ibunya.

    Sayangnya, harapan itu kandas. Ibunya menghembuskan napas terakhir pada Minggu (27/4/2025).

    “Selama ini abang Atas yang selalu menjaga ibu. Aku dan abang sama-sama menjaga ibu sampai akhir,” tutur Meliati (17), adik bungsunya, dengan suara bergetar.

    Harapan yang Pupus dalam Perjalanan

    BUS ALS – Tampak bus ALS terguling akibat kecelakaan tunggal di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025) pagi. (Rahmad Panji/TribunPadang)

    Setelah pemakaman ibunya pada Rabu (30/4/2025), Atas berencana kembali merantau ke Jakarta.

    Keputusan kembali ke Jakarta ia ambil demi masa depan keluarga. Ia ingin kembali bekerja agar bisa mendukung adik-adiknya, terutama Meliati, yang bercita-cita masuk Universitas HKBP Nomensen, jurusan akuntansi.

    “Abang selalu mendukung mimpiku kuliah. Aku tak tahu apakah aku masih bisa lanjut sekolah,” ujar Meliati sambil menyeka air mata.

    Ia duduk di bangku kelas 11 SMK Nassau dan menggantungkan seluruh biaya sekolah dari sang kakak.

    Sayangnya, rencana itu tak kesampaian.

    Demi menghemat biaya perjalanan, Atas memilih naik Bus ALS dari Balige menuju Jakarta via jalur Pantai Barat. Pada Rabu pagi (7/5/2025), bus tersebut mengalami kecelakaan tragis di ruas Jalan Bukittinggi-Padang dekat Terminal Bukit Surungan.

    Dugaan sementara, kecelakaan disebabkan rem blong. Bus terguling, menewaskan 12 orang termasuk Atas.

    Warga Kampung dan Keluarga Kehilangan Sosok Teladan

    Warga Lumban Pinasa menyebut kepergian Atas sebagai kehilangan besar. Tak hanya bagi keluarga, tapi juga lingkungan.

    “Ia anak yang berbakti, tidak pernah mengeluh. Waktu ibunya sakit, dia jaga terus. Itu tidak semua anak bisa lakukan,” ucap seorang tetangga.

    Kini, beban berat dipikul sang ayah dan tiga saudara Atas lainnya. Namun mereka yakin, semangat Atas tak akan hilang sia-sia.

    “Ia sudah menjalankan tugasnya sebagai anak. Kini giliran kami meneruskan,” kata kakaknya singkat.

    Kecelakaan Bus ALS: Tragedi Jalan Lintas Pantai Barat

    Bus ALS rute Medan–Bekasi itu membawa 48 penumpang saat terguling di jalur rawan kecelakaan di Padang Panjang, Selasa (6/5/2025) pukul 09.15 WIB.

    Rekaman CCTV menunjukkan kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi sebelum akhirnya kehilangan kendali. Selain 12 korban jiwa, 23 lainnya mengalami luka, termasuk sopir dan kernet.

    Peristiwa ini menjadi sorotan dan memunculkan kembali pertanyaan soal keselamatan angkutan umum antarkota lintas Sumatera-Jawa.

     

     

  • Truk Pengangkut Kertas Terguling di Simpang MT Haryono Semarang, 1 Orang Tewas

    Truk Pengangkut Kertas Terguling di Simpang MT Haryono Semarang, 1 Orang Tewas

    JAKARTA – Satu orang tewas dalam kecelakaan truk pengangkut kertas yang terguling di persimpangan Jalan MT Haryono dan Jalan Tentara Pelajar, Kota Semarang, Jawa Tengah.

    Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengatakan satu korban tewas diduga merupakan pengendara sepeda motor.

    “Korban meninggal, pengendara sepeda motor,” katanya dilansir ANTARA, Kamis, 8 Mei.

    Yunaldi belum bisa memastikan kronologis maupun penyebab pasti kecelakaan.

    Menurut dia, hal utama yang dilakukan yakni melakukan evakuasi truk beserta muatan, serta korban yang terjepit.

    “Setelah itu kami akan minta keterangan saksi yang mengetahui peristiwa tersebut,” katanya.

     

    Sebelumnya, truk bernomor polisi K 8446 OD terguling di persimpangan antara Jalan Tentara Pelajar dan MT Haryono, Kota Semarang, pada Kamis malam.

    Truk diduga melaju tak terkendali dari arah Jalan Dr. Wahidin.

    Truk sempat menabrak lampu lalu lintas sebelum akhirnya terguling tepat di tengah persimpangan jalan.

  • Standar Gaji Sopir Masuk Fokus Pemerintah Tangani Truk Obesitas

    Standar Gaji Sopir Masuk Fokus Pemerintah Tangani Truk Obesitas

    Jakarta

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan pemerintah serius menangani masalah truk obesitas atau Over Dimension Over Load (ODOL). Apalagi truk obesitas kerap menjadi pemicu kecelakaan karena kelebihan muatan.

    Penanganan truk obesitas mulai dari penegakan hukum yang menyasar pengemudi dan pengusaha, serta pencabutan izin usaha bagi pengusaha yang tetap memaksakan mengangkut muatan yang berlebihan.

    “Kita enggak bisa lagi bahwa yang berkaitan dengan angka atau inflasi, namun ada kualitasnya yang harus kita jaga yakni nyawa manusia. Itu harus menjadi hal yang penting,” ujar Dudy dalam diskusi di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Selain itu, penanganan masalah truk obesitas juga melalui perbaikan standar gaji dan profesionalisme sopir truk. Pembahasan soal gaji pengemudi truk sempat menjadi pembahasan dalam rapat antar-Kementerian.

    “Lalu berkaitan dengan standar gaji supir truk. Standar gaji itu tentu bukan ada di kami. Tapi kemarin itu dalam rapat Kemenko Infrastruktur, Kementerian Ketenagakerjaan juga diundang terkait dengan profesionalisme dan gaji para pengemudi. Ini yang akan kami dorong kembali. Karena memang banyak sebagian besar pengemudi standar gajinya tidak cukup memadai. Itu kami sadari,” terang Dudy.

    Dudy mengatakan Kementerian Perhubungan juga akan mengintensifkan pelatihan melalui balai pendidikan yang akan diberikan kepada para trainer (pelatih).

    Nantinya para pelatih tersebut akan mengajarkan cara mengemudi yang baik kepada sopir truk di perusahaan-perusahaan logistik.

    “Nah saya minta kepada teman-teman di Kementerian Perhubungan supaya kita membuka pelatihan kepada trainer. Nah trainer inilah yang nantinya akan melatih pengemudi di masing-masing perusahaannya. Ini supaya mereka mengerti tentang cara mengemudikan kendaraan kendaraan besar,” terang Dudy.

    Pilot Project Penanganan Truk Obesitas

    Kementerian Perhubungan juga akan melakukan proyek percontohan penanganan truk obesitas di Riau dan Jawa Barat pada Juni 2025.

    Menurutnya, penanganan ini penting untuk segera di lakukan guna menghindari resiko kecelakaan yang menyebabkan adanya korban jiwa dan kerusakan jalan.

    “Ya harapan saya kalau memang Pemerintah Daerah sudah menyiapkan tempat-tempatnya, kita juga akan mengusulkan di wilayah mana saja. Misalnya di Jawa Barat, di kawasan tertentu, di wilayah ini. Kita harapkan Juni sudah mulai di Jawa Barat dan Riau,” katanya.

    Menhub menambahkan, penanganan yang dimulai dari hulu ini dilakukan untuk mencegah agar pelaku usaha tidak sampai melanggar aturan atau membawa truk yang kelebihan muatan di jalan.

    “Kalau Juni itu kita mulai berlakukan, bahwa kita memperkenalkan, mengintrodus kepada pelaku usaha, ‘kalian nggak bisa pakai lagi kendaraanya yang kelebihan muatan’. Jadi, makanya kita ada di titik tertentu, hulu, bukan hilir. Kalau udah hilir, mereka udah jauh ke jalan. Kita mencegah mereka supaya mereka tidak sampai masuk ke jalan umum. Jadi udah nggak bisa, balik lagi turunin barangnya,” jelas Dudy

    (hns/hns)

  • Polda Riau Gelar Ramp Check Pastikan Keselamatan Angkutan Umum

    Polda Riau Gelar Ramp Check Pastikan Keselamatan Angkutan Umum

    Pekanbaru

    Direktorat Lalu Lintas Polda Riau bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Riau menggelar pemeriksaan kendaraan (ramp check) angkutan umum. Kegiatan ini digelar untuk memastikan kelaikan kendaraan dan meningkatkan keselamatan angkutan umum.

    “Pemeriksaan ini kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari kondisi teknis kendaraan hingga kelengkapan dokumen. Tujuannya adalah memastikan setiap bus yang beroperasi benar-benar layak jalan dan aman bagi penumpang. Kami ingin menciptakan budaya tertib dan selamat di jalan,” ujar Dirlantas Polda Riau Kombes Taufiq Lukman Nurhidayat, dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025).

    Ramp check dilakukan di Terminal AKAP Bandar Raya Payung Sekaki, Pekanbaru, Kamis (8/5) kemarin. Sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Kasubsit Kamsel AKBP Dasril, Kasubdit Gakkum AKBP La Gomo, Kasi Jemen Opsrek AKP Jalinus, Kanit Jemen Opsrek AKP Jajang Sobar, serta Ps Kanit Dikmas Ipda Roni Subrandrio. Tim penguji dari BPTD Kelas II Riau dan Kepala Terminal Payung Sekaki, Bambang Armanto, juga hadir dalam pemeriksaan ini.

    Pemeriksaan ini meliputi pengecekan sistem rem, ban, lampu, surat-surat kendaraan, serta peralatan darurat. Dengan adanya kegiatan rutin ini diharapkan pelayanan angkutan umum di Riau semakin aman dan nyaman bagi masyarakat.

    Ditlantas Polda Riau menggelar ramp check untuk memastikan keselamatan angkutan umum. (Foto: dok. Polda Riau)

    Lebih lanjut, Kombes Taufiq menyampaikan ramp check ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan umum.

    “Kami sampaikan kepada para sopir agar tidak memaksakan diri mengemudi dalam keadaan lelah, serta selalu mematuhi batas kecepatan. Keselamatan penumpang berada di tangan mereka. Jadi tanggung jawab moral dan hukum harus berjalan seimbang,” jelasnya.

    Para sopir awak bus juga mendapatkan pemeriksaan oleh tenaga medis dari RS Bhayangkara Polda Riau. Pemeriksaan kesehatan dilakukan guna memastikan para pengemudi dalam kondisi prima sebelum melanjutkan perjalanan.

    (mei/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 8
                    
                        Duka Berlapis Kepala SD IT As Syafi’iyah, 10 Guru Sekolahnya Tewas Ditabrak Truk Saat Hendak Melayat Sang Ayah
                        Regional

    8 Duka Berlapis Kepala SD IT As Syafi’iyah, 10 Guru Sekolahnya Tewas Ditabrak Truk Saat Hendak Melayat Sang Ayah Regional

    Duka Berlapis Kepala SD IT As Syafi’iyah, 10 Guru Sekolahnya Tewas Ditabrak Truk Saat Hendak Melayat Sang Ayah
    Tim Redaksi
     
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Nurul Faizah, Kepala SD IT As Syafi’iyah di Kabupaten
    Magelang
    , Jawa Tengah, harus menanggung duka berlapis.
    Belum selesai berduka atas kepergian sang ayah, KH Barzachi Yusuf, ia harus menerima kenyataan pahit lain: 10 guru di sekolah yang dipimpinnya tewas dalam kecelakaan maut di Kalijambe,
    Purworejo
    , Rabu (7/5/2025).
    Yang lebih menyayat hati, para guru tersebut tewas saat dalam perjalanan untuk melayat ke rumah Nurul, di Kecamatan Gebeng.
     
    KH Barzachi Yusuf sendiri adalah pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Sirembes yang wafat sehari sebelum insiden kecelakaan.
    “Ketika ayah saya mau dimakamkan, saya mendapat kabar itu,” ucap Nurul dengan suara berat, Kamis (8/5/2025).
    “Saya benar-benar syok,” cetusnya.
     
    Kehilangan 10 guru sekaligus, sebagian besar di antaranya perempuan, membuat kegiatan belajar-mengajar di SD IT As Syafi’iyah kini terganggu.
    Nurul mengaku belum dapat memastikan kapan aktivitas sekolah akan kembali berjalan normal.
    “Masalah itu adalah jumlah kehilangan guru yang mencapai separuh,” katanya.
    Dari total 28 guru yang ada, 10 orang di antaranya menjadi korban dalam kecelakaan tragis yang melibatkan truk tronton dan angkutan kota.
    Ketua Yayasan As Syafi’iyah, Habib Muhsin Syafingi, menambahkan bahwa lima dari 10 guru yang meninggal adalah penghafal sekaligus pengajar Al-Qur’an (ustazah tahfidz).
    Sekolah kini tengah menyiapkan guru pengganti agar kegiatan belajar mengajar tak terganggu terlalu lama.
    “Kami akan berkoordinasi dengan beberapa ponpes untuk mengisi kekurangan ustazah tahfidz,” ujarnya.
    Kecelakaan maut yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) itu melibatkan sebuah truk tronton bernomor polisi B 9970 BYZ dan sebuah angkutan kota (angkot) yang membawa rombongan warga.
    Truk diduga mengalami rem blong saat melintasi jalan menurun dan menikung, sehingga hilang kendali dan menabrak angkot serta sebuah rumah di pinggir jalan.
    Menurut saksi mata yang hanya ingin disebutkan dengan inisial L, truk bermuatan pasir tersebut mengalami masalah pada sistem remnya.
    “Itu truk dari atas sudah klakson terus, kasih kode. Sudah ambil kanan untuk menghindari kendaraan lain. Pas sampai tanjakan, langsung banting kiri dan menabrak angkutan,” ujar L saat ditemui di lokasi kejadian.
    Truk tersebut, yang dalam kondisi rem blong, kemudian menabrak angkot rombongan ibu-ibu.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Operasi Penindakan Truk Obesitas Digelar Juni

    Operasi Penindakan Truk Obesitas Digelar Juni

    Jakarta

    Pemerintah akan menindak truk obesitas atau Over Dimension Over Load (ODOL). Penanganan truk obesitas ini akan dimulai di Provinsi Riau dan Jawa Barat.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi berencana menggelar penindakan pada Juni 2025. Pelaksanaan penanganan truk obesitas tinggal menunggu pemerintah daerah menyediakan lokasi penempatan alat pengukur berat truk.

    “Ya harapan saya kalau memang Pemerintah Daerah sudah menyiapkan tempat-tempatnya, kita juga akan mengusulkan di wilayah mana saja. Misalnya di Jawa Barat, di kawasan tertentu, di wilayah ini. Kita harapkan Juni sudah mulai di Jawa Barat dan Riau,” kata Dudy dalam acara diskusi di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

    Penindakan truk obesitas juga menjadi acuan bagi pengusaha angkutan barang tidak melanggar aturan tonase kendaraan.

    “Kalau Juni itu kita mulai berlakukan, bahwa kita memperkenalkan, mengintrodus kepada pelaku usaha, ‘kalian nggak bisa pakai lagi kendaraanya yang kelebihan muatan’. Jadi, makanya kita ada di titik tertentu, hulu, bukan hilir. Kalau udah hilir, mereka udah jauh ke jalan. Kita mencegah mereka supaya mereka tidak sampai masuk ke jalan umum. Jadi udah nggak bisa, balik lagi turunin barangnya,” katanya.

    Selain itu pemerintah juga akan mencabut izin usaha pengguna truk obesitas yang dioperasikan secara perorangan maupun melalui Badan Usaha. Apabila perorangan, akan diserahkan ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti.

    Jika truk itu dioperasikan melalui Badan Usaha, makan akan merekomendasikan kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk dicabut izin usahanya.

    “Jadi ada dua, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memungkinkan untuk melakukan penjabutan usaha apapun terjadi apabila terjadi pelanggaran-pelanggaran,” terang Dudy.

    Tonton juga “Komisi V Soroti Kecelakaan Maut di Jateng gegara Truk ODOL” di sini:

    (hns/hns)

  • Kondisi 6 Korban yang Selamat dari Kecelakaan Maut di Purworejo, Sopir Truk Dirujuk ke Yogyakarta – Halaman all

    Kondisi 6 Korban yang Selamat dari Kecelakaan Maut di Purworejo, Sopir Truk Dirujuk ke Yogyakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut yang melibatkan truk muatan pasir dengan angkutan umum desa (angkudes) di Jl Purworejo-Magelang, Tanjakan Ngangkruk, Desa Kalijambe, Kecamatan bener, Purworejo, Jawa Tengah menewaskan 11 orang.

    Kecelakaan yang terjadi pada Rabu (7/5/2025) siang ini juga menyebabkan enam orang terluka, termasuk sopir truk.

    Kasi Humas Polres Purworejo, AKP Ida Widiastuti mengatakan, enam korban selamat tersebut kini berada tengah mendapatkan perawatan lantaran alami luka-luka.

    Ia menuturkan, lima orang dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Loano, Purworejo.

    Lima orang tersebut merupakan warga Desa Kalijambe dan tiga warga Magelang.

    Dua warga yang terluka setelah truk menabrak rumah mereka yang berada di pinggir jalan.

    Sementara tiga warga Magelang merupakan penumpang angkudes yang selamat.

    Ida menjelaskan, sopir truk berinisial L juga selamat dan kini berada di rumah sakit di Yogyakarta.

    “Satu lagi adalah sopir truk (L), yang sebelumnya berada di RSUD dr Tjitrowardojo lalu dirujuk ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta sekitar pukul 05.30 WIB tadi,” jelas Ida.

    Ditanya soal penyebab kecelakaan, AKP Ida mengatakan bahwa pihak kepolisian masih melakukan olah TKO.

    “Sampai saat ini belum diketahui penyebab laka karena kami masih melakukan olah TKP,” kata Ida dihubungi pada Kamis (08/05/2025).

    Mengutip TribunJogja.com, ia belum bisa menyatakan apakah penyebabnya rem blong atau bukan.

    Ia juga menyebut belum ada tersangka dalam kasus ini.

    “Yang jelas saat ini masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

    Ustazah Jadi Korban Tewas

    Diketahui, ada 11 orang yang tewas dalam kecelakaan ini.

    Mayoritas, korban meninggal merupakan penumpang angkudes.

    Angkudes tersebut ditumpangi oleh guru perempuan dari SD Islam Tahfidz Quran As Syafiiyah, Magelang yang hendak takziah di Purworejo.

    TribunJogja.com, mewartakan, angkudes tersebut ditumpangi 10 orang guru dan satu orang sopir.

    “Terdapat 11 jenazah yang kami tempatkan di Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ),” kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo, Nunik Sulistyaningsih.

    Diketahui, kecelakaan maut yang terjadi di Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo ini diduga karena truk yang gagal melakukan pengereman menabrak angkot yang berisikan belasan orang.

    Angkot berkelir biru juga tertimpa bodi truk hingga ringsek.

    Truk besar tersebut melaju dari arah Magelang ke Purworejo.

    Sesampainya di turunan Tanjakan Ngangkruk, truk diduga mengalami rem blong.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polres Purworejo Masih Dalami Penyebab Laka Tanjakan Ngangkruk, Korban Luka Akan Dipindahkan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJogja.com, Alexander Aprita/Ahmad Syarifudin)

  • Rizal Fadillah yang Dilaporkan Jokowi terkait Dugaan Ijazah Palsu Tiba-tiba Kecelakaan Ditabrak Orang

    Rizal Fadillah yang Dilaporkan Jokowi terkait Dugaan Ijazah Palsu Tiba-tiba Kecelakaan Ditabrak Orang

    GELORA.CO – Rizal Fadillah, salah satu terlapor tudingan ijazah palsu yang dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya, tiba-tiba ditabrak orang saat pulang ke rumahnya di Bandung, Rabu (7/5/2025) malam.

    Rizal Fadillah jika tidak kecelakaan, seharusnya memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Kamis (8/5/2025) terkait dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.

    Rizal menjelaskan alasan dirinya absen memenuhi undangan klarifikasi dari Polda Metro Jaya hari ini.

    “Saya tertabrak motor, jadi tidak dapat ke Polda, mungkin kuasa hukum datang,” ujarnya, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/5/2025).

    Bukti kecelakaan pun dilampirkan berupa foto surat dokter serta foto kakinya yang sedang luka dan diperban.

    “Saya pulang dari Bareskrim dan podcast Refly Harun, sampai Bandung jam 23.30 WIB,” kata dia.

    “Pas nyeberang ada motor, tak sempat menghindar, tapi kayaknya tidak sengaja, di Jalan Kopo, dekat RS Immanuel,” sambungnya.

    “Motor dia juga jatuh, sementara kebetulan saja nampaknya,” terka Rizal Fadilah.

    Selain dirinya, ada empat orang lagi yang dipanggil Polda Metro Jaya terkait laporan Jokowi antara lain Damai Hari Lubis, Rustam Effendi serta Kurnia Tri Royani.

    Seperti diketahui, ada lima orang yang dilaporkan Jokowi terkait tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Mereka dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik.

    Mereka antara lain Roy Suryo, Rismon Sianipar, Tifauzia Tyassuma, Rizal Fadilah dan inisial K yang diduga adalah Kurnia Tri Royani.

    Sementara itu, Anggota Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Rahmat Himran, menyebut tiga terperiksa yang bisa hadir memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Kamis (8/5/2025) antara lain Damai Hari Lubis, Rustam Effendi, dan Kurnia Tri Royani.

    Satu lagi, Rizal Fadillah, tidak dapat memenuhi panggilan penyidik karena mengalami kecelakaan di Bandung.

    “Hari ini memenuhi panggilan hanya tiga orang dari TPUA sendiri,” kata Rahmat saat ditemui wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025).

    Ketiga orang yang dipanggil Polda Metro Jaya ini turut membawa alat bukti guna membuktikan tudingan bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.***

  • Cerita Korban Kecelakaan Maut Rombongan Mahasiswa UIN Banjarmasin, Lihat Teman-teman Tergeletak – Halaman all

    Cerita Korban Kecelakaan Maut Rombongan Mahasiswa UIN Banjarmasin, Lihat Teman-teman Tergeletak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan di jalan raya Gunung Khayangan, Desa Ambungan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Rabu (7/5/2025).

    Sebuah mobil Toyota Avanza yang membawa delapan mahasiswa UIN Antasari mengalami kecelakaan tunggal saat melaju dari Banjarmasin menuju Pelaihari. 

    Akibatnya, tiga orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka. 

    Salah satu korban selamat dari kecelakaan maut tersebut adalah Sabda Nur Alim, mahasiswa Fakultas Syariah UIN Antasari.

    Sekretaris Prodi Perbandingan Mazhab Fakultas Syariah, Miftah Faridh, menceritakan kesaksian yang disampaikan Sabda Nur Alim.

    Ia menyebut, korban adalah mahasiswa bimbingannya yang mengalami luka memar dan trauma akibat kecelakaan tersebut.

    “Sabda Nur Alim menceritakan kepada saya bahwa saat kejadian dirinya duduk di kursi kedua di bagian tengah.” 

    “Ia tidak tahu apa-apa lagi setelah putaran pertama, dan ketika membuka mata, ia melihat teman-temannya sudah berada di luar mobil,” ungkap Miftah saat ditemui Banjarmasin Post, Kamis.

    Kaprodi Perbandingan Mazhab, Imam Alfiannor, juga menghubungi Sabda Nur Alim dan mendapatkan informasi bahwa dirinya mengalami luka ringan.

    “Alhamdulillah, Sabda Nur alim selamat, hanya luka ringan. Saya sempat telepon yang bersangkutan,” ucap Imam. 

    “Penyebab Lakalantas, mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan ban pecah sehingga tidak terkendali. Semoga yang wafat mendapatkan rahmat dan magfirah Allah Subhana Wata’ala.” 

    “Semoga yang selamat dan masih dalam perawatan segera pulih dan bisa mengambil i’tibar dan hikmah dari peristiwa tersebut,” sambungnya.

    Miftah menyebut Sabda Nur masih trauma dengan kejadian itu dan tak bisa menceritakan kronologi kecelakaan secara lengkap.

    Ia hanya ingat saat membuka mata dan melihat teman-temannya sudah berada di luar mobil dengan beberapa di antaranya tergeletak terkapar.

    “Pasti trauma, karena dia berada di tengah-tengah insiden kecelakaan dan melihat teman-temannya luka juga terkapar, sepertinya dia butuh pendamping psikologis,” tutur Miftah.

    Sebagai informasi, sebanyak tujuh korban terdata sebagai mahasiswa fakultas Tarbiyah (Pendidikan).

    Sementara Sabda Nur Alim menjadi satu-satunya mahasiswa dari Fakultas Syariah (Hukum). 

    Dekan Fakultas Syariah, Amelia Rahmaniah, pun menyampaikan bela sungkawa dan rasa prihatinnya atas peristiwa ini.

    “Ibu Dekan langsung datang ke prodi untuk mengetahui kabar mahasiswa kami, kemudian saya hubungi dengan loud speaker active dan percakapan dengan Sabda Nur Alim didengar langsung oleh Ibu Dekan,” jelas Miftah.

    Kampus Salurkan Bantuan

    Merespons kejadian ini, pihak kampus langsung bergerak cepat membantu proses evakuasi, pendampingan medis, hingga menyiapkan bantuan dana kemanusiaan.

    Rektor UIN Antasari Prof Mujiburrahman menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah tersebut dalam rapat pimpinan yang digelar Kamis pagi di Kampus 1.

    Ia mendoakan agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

    “Semoga amal ibadahnya diterima Allah subhanahu wa ta’ala, dan yang dirawat segera diberi kesembuhan,” ujar Mujiburrahman kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi.

    Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Irfan Noor memastikan komunikasi intensif dilakukan sejak peristiwa kecelakaan tersebut.

    Tim dari Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan diterjunkan langsung ke lokasi kejadian untuk mendampingi para korban.

    Selain pendampingan, pihak kampus juga tengah menyiapkan bantuan dana. 

    Bantuan itu rencananya akan dihimpun melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) UIN Antasari dan donasi dari civitas academica.

    “UPZ siap menyalurkan dana untuk membantu mahasiswa yang tertimpa musibah,” jelas Akhmad Sagir, Kepala UPZ sekaligus Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum.

    Daftar Korban

    Korban Meninggal Dunia

    Muhammad Idi Iqbal bin Bahrani (Pendidikan Agama Islam).
    Agus Salim bin Sarwono (Manajemen Pendidikan Islam).
    M Ayatturahim Rijalullah bin Juhriansah (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah).

    Korban Luka-luka

    Ananda Purnama Dery (Manajemen Pendidikan Islam).
    Sukma (Tadris Fisika).
    Fajar Firdaus (Manajemen Pendidikan Islam).
    Ahmad Sodiq Hidayatullah (Pendidikan Agama Islam).
    Sabda Nur Alim (Perbandingan Mazhab).

    Sebagian artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Kisah Mahasiswa UIN Antasari yang Selamat di Kecelakaan Gunkay, Buka Mata Lihat Teman Tergeletak.

    (Tribunnews.com/Deni)(BanjarmasinPost.co.id/Saiful Rahman)