Kasus: kecelakaan

  • Fortuner Ringsek Ditabrak Kereta Ekspres Bandara di Cengkareng, Sopir Selamat

    Fortuner Ringsek Ditabrak Kereta Ekspres Bandara di Cengkareng, Sopir Selamat

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah mobil Fortuner tertabrak Kereta Api Ekspres Bandara di perlintasan Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (26/11) malam. Sopirnya, pria bernama Tjhan Riko (48), berhasil selamat dari insiden tersebut.

     

    Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut, peristiwa kecelakaan itu terjadi pada pukul 19.30 WIB.  

    “Benar, tak korban jiwa dalam peristiwa itu. Pengemudi selamat meski mobilnya ringsek dan terperosok ke kali, tak jauh dari rel,” kata AKP Joko, dikutip dari Antara, Kamis (27/11/2025). 

    Menurut Joko, insiden itu berawal saat mobil SUV bernomor polisi B-1976-BYJ itu melaju di Jalan Klingkit dari arah utara menuju selatan.

    “Ketika sampai di perlintasan sebidang kereta api, mobil tersebut tertabrak KA Ekspres Bandara yang melaju dari arah Stasiun Rawa Buaya menuju Stasiun Duri,” kata Joko.

     

  • Kereta Api Tabrak Pekerja Konstruksi di China, 11 Orang Tewas

    Kereta Api Tabrak Pekerja Konstruksi di China, 11 Orang Tewas

    Beijing

    Rangkaian kereta api menabrak para pekerja konstruksi di wilayah Provinsi Yunnan, China bagian barat daya, pada Kamis (27/11) waktu setempat. Tragis, sedikitnya 11 orang tewas dalam kecelakaan ini.

    Otoritas perkeretaapian setempat, Biro Kereta Api Kunming, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (27/11/2025), mengatakan bahwa rangkaian kereta api yang “digunakan untuk pengujian peralatan seismik” itu bertabrakan dengan para pekerja konstruksi di Stasiun Kota Luoyang di Kuming.

    Diduga para pekerja konstruksi itu sedang menyeberangi rel ketika rangkaian kereta api itu melintas.

    Insiden ini terjadi pada Kamis (27/11) dini hari waktu setempat, tepatnya ketika, menurut Biro Kereta Api Kunming, rangkaian kereta itu “melewati tikungan secara normal di dalam Stasiun Kota Luoyang Kunming ketika tabrakan terjadi dengan para pekerja konstruksi yang memasuki area rel”.

    Biro Kereta Api Kunming melaporkan sedikitnya 11 orang tewas dalam insiden itu.

    Sekitar dua orang lainnya mengalami luka-luka, dan kini sedang menjalani perawatan medis.

    Penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan otoritas setempat.

    Layanan transportasi yang sempat terganggu, telah kembali normal pada Kamis (27/11) siang waktu setempat.

    Kecelakaan industri cukup sering terjadi di wilayah China karena regulasi yang tidak jelas dan standar keselamatan yang lemah.

    Lihat juga Video: Tabrakan Dua Kereta di Ceko, Puluhan Orang Luka-luka

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Komisi III Singgung Kakorlantas Harus Bintang 3, Polantas Tepuk Tangan Riuh

    Komisi III Singgung Kakorlantas Harus Bintang 3, Polantas Tepuk Tangan Riuh

    Komisi III Singgung Kakorlantas Harus Bintang 3, Polantas Tepuk Tangan Riuh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua Komisi III DPR RI Rano Alfath menyampaikan dukungan agar pangkat Kakorlantas dinaikkan menjadi bintang tiga.
    Rano menyampaikannya di depan Kepala Korlantas Irjen Pol Agus Suryonugroho bersama jajaran direktorat lalu lintas (ditlantas) seluruh Indonesia di ruang rapat Komisi III
    DPR RI
    , Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
    Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri untuk membahas persiapan menjelang
    Hari Natal
    dan
    Tahun Baru 2025
    .
    “Kami semuanya sudah diskusi sebetulnya, Pak Kakor, kami sepakat sebetulnya kalau untuk Kakorlantas itu harus bintang 3,” kata Rano disambut tepuk tangan meriah anggota DPR dan polantas di ruang rapat.
    Alasannya adalah untuk memberi kemudahan Kakorlantas dalam melakukan koordinasi dengan seluruh kepolisian daerah (polda).
    “Karena apa? Agar bisa berkoordinasi dengan baik di semua polda. Kan enggak mungkin kalau bintang 2 sama Kapolda dan lain-lain,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Rano mengatakan anggota Korps Lalu Lintas yang ada selalu dekat berhadapan dengan masyarakat.
    Mereka adalah ujung tombak dalam mencerminkan citra Polri.
    Ia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran
    Korlantas Polri
    , khususnya selama mengawal hari raya di Indonesia.
    “Jadi, Pak Kakor, saya terima kasih. Dengan adanya Pak Agus sebagai Pak Kakorlantas, ini berapa kali kegiatan, baik itu Lebaran maupun liburan, alhamdulillah tidak pernah macet, lancar, dan mengurangi tingkat kecelakaan. Ini luar biasa. Yang lebih penting adalah pelayanan ke masyarakat,” ucapnya.
    “Saya lihat ada anggota dorong mobil, hujan-hujan. Ini penting, Pak Kakor. Hal-hal kecil ini yang dibutuhkan masyarakat,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Operasi Zebra Semeru 2025: Satlantas Polres Malang Pangkas Ranting Pohon di Jalibar

    Operasi Zebra Semeru 2025: Satlantas Polres Malang Pangkas Ranting Pohon di Jalibar

    Malang (beritajatim.com) – Satlantas Polres Malang bersama Pemkab Malang melakukan pemangkasan ranting pohon di sepanjang Jalan Jalibar, Kepanjen, Rabu (26/11/2025). Langkah ini diambil untuk mencegah kecelakaan akibat ranting yang kerap jatuh ke jalan saat hujan deras dan angin kencang.

    Kasatlantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Zebra Semeru 2025 yang berfokus pada peningkatan keselamatan berkendara.

    “Pemangkasan dilakukan sebagai antisipasi potensi kecelakaan. Ranting patah sangat berbahaya bagi pengendara,” ujarnya.

    Dalam pelaksanaannya, petugas berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang dan melakukan pengaturan lalu lintas bergantian selama proses pemangkasan.

    “Kami bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat. Keselamatan pengguna jalan tetap menjadi prioritas,” tambahnya.

    Satlantas Polres Malang juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan titik rawan lainnya guna mendukung upaya pencegahan kecelakaan selama Operasi Zebra Semeru 2025. (yog/ian)

  • Jumlahnya Lebih Banyak dari Tahun Lalu

    Jumlahnya Lebih Banyak dari Tahun Lalu

    Jakarta

    Pemerintah bakal menghadirkan program mudik gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Program ini akan dijalankan oleh Kementerian Perhubungan, BUMN, maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Suntana mengatakan jumlah kuota yang bakal dihadirkan dalam mudik gratis ini akan lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ia mengatakan program ini dihadirkan untuk membantu masyarakat dalam berpergian ke kampung halaman dengan aman dan nyaman.

    “Seperti tahun lalu, kami pemerintah melaksanakan mudik gratis. Saya yakin selain dilaksanakan oleh pemerintah, teman-teman BUMN juga akan melakukan hal yang sama, termasuk Gubernur DKI juga akan melakukan hal yang sama. Jumlahnya akan lebih banyak dari tahun lalu,” katanya dalam konfrensi pers Kebijakan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV dan Kesiapan Nataru 2025, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

    Sutana mengatakan program mudik gratis nataru ini akan difasilitasi di tiga moda transportasi utama yakni moda darat, laut, dan kereta api.

    “Bagi masyarakat baik yang menggunakan bus nanti di beberapa terminal, dan juga saudara-saudara kita yang akan naik motor, nanti ada berapa kereta api dan pelabuhan yang memang untuk mengurangi kecelakaan laut lintas di perjalanan,” katanya.

    Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi merincikan jumlah kuota mudik gratis yang akan dilakukan oleh Kemenhub. Untuk moda angkutan darat, Kemenhub menyiapkan 70 unit bus dengan kapasitas sekitar 3.080 penumpang, yang akan diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang Jakarta menuju sepuluh kota tujuan di Jawa, antara lain Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Malang.

    “Selain penumpang, program ini juga memfasilitasi pengiriman sepeda motor gratis sebanyak dua unit truk, dengan rute Jakarta-Semarang-Solo dan Jakarta-Semarang-Yogyakarta,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

    Pada moda angkutan kereta api, tersedia program Angkutan Motor Gratis (Motis) dengan kuota 232 unit motor per hari dan 6.360 penumpang yang tersebar di lintas utara dan tengah Jawa.

    Sementara untuk moda angkutan laut, pemerintah menyediakan tiket gratis bagi 100 ribu penumpang di 155 ruas dengan jumlah armada sebanyak 94 unit kapal penumpang.

    (acd/acd)

  • Aktivis Bangkalan Desak Polisi Usut Tuntas Kematian 6 Santri di Bekas Galian C Jaddih

    Aktivis Bangkalan Desak Polisi Usut Tuntas Kematian 6 Santri di Bekas Galian C Jaddih

    Bangkalan (beritajatim.com) – Insiden tenggelamnya enam santri di kubangan air bekas tambang galian C di kawasan Jaddih, Kecamatan Socah, Bangkalan, berbuntut panjang.

    Aktivis senior Bangkalan, Mathur Husyairi, resmi melaporkan dugaan praktik tambang ilegal di wilayah tersebut kepada Polda Jawa Timur.

    Mathur menilai tragedi tersebut tidak bisa dipandang sebagai kecelakaan semata, melainkan akibat langsung dari lemahnya pengawasan terhadap aktivitas pertambangan yang sudah lama berjalan.

    “Lubang-lubang tambang itu bukan muncul sehari dua hari. Ini bukti kelalaian yang menumpuk bertahun-tahun,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).

    Selain itu, Mathur juga mempertanyakan mengapa aktivitas penambangan yang diduga tidak berizin tersebut masih bisa berlangsung tanpa hambatan. Ia menyebut tragedi itu sebagai bukti bahwa pengawasan dan penindakan hukum tidak berjalan efektif.

    “Jika tambang itu sejak awal ditutup, kubangan ini tidak akan pernah ada, dan anak-anak ini tidak kehilangan nyawa,” tegasnya.

    Aktivis yang telah menetap di Bangkalan lebih dari tiga dekade itu mendesak agar seluruh tambang galian C ilegal di Madura segera ditutup. Ia menyebut keberadaan tambang liar tidak hanya merusak lingkungan, tetapi kini juga telah merenggut nyawa anak-anak.

    Jika tidak ditutup, maka pemerintah harus memfasilitasi izin aktivitas tambang tersebut. “Kerusakan itu tampak jelas. Tidak perlu menunggu pengaduan panjang. Polisi cukup datang dan melihat,” katanya.

    Hingga berita ini diterbitkan, Polda Jawa Timur belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan tersebut. Sementara itu, Polres Bangkalan menyebut proses pendataan dan pemeriksaan terhadap tambang-tambang di sekitar lokasi masih berlangsung.

    Sebelumnya, Enam santri dari sebuah pondok pesantren di Kecamatan Socah tenggelam saat tengah melakukan kegiatan latihan di area perbukitan. Salah satu santri terpeleset ke kubangan air, dan lima rekannya ikut terperangkap saat mencoba melakukan pertolongan.

    Keenamnya dibawa ke puskesmas oleh warga dan pihak pondok, namun seluruh korban dinyatakan meninggal dunia. Seorang pengasuh turut dirawat karena mengalami syok. Peristiwa itu langsung menyita perhatian publik, mengingat lokasi kejadian merupakan area yang selama bertahun-tahun dikenal sebagai wilayah penambangan galian C. [sar/suf]

  • Mobil Ngebut di Tol Ngawi-Kertosono Dirazia, Fokus Tekan Angka Kecelakaan

    Mobil Ngebut di Tol Ngawi-Kertosono Dirazia, Fokus Tekan Angka Kecelakaan

    Madiun (beritajatim.com) – Aparat gabungan dari Satlantas PJR Jatim VI, Denpom Madiun, serta petugas Jasa Marga PT JNK memperketat pengawasan kecepatan kendaraan di Tol Ngawi – Kertosono.

    Dalam operasi keselamatan yang digelar di KM 597, Rabu (26/11/2025), belasan kendaraan kedapatan melaju melebihi batas yang ditentukan.

    Operasi ini menyasar pengendara dari arah Solo menuju Surabaya yang melintas melalui jalur tol dengan kontur lurus dan minim hambatan.

    Panit PJR Jatim VI, Iptu Yudhi, menuturkan pengawasan dilakukan secara mobile sekaligus statis dengan memanfaatkan kamera pengawas tersembunyi. Kamera tersebut ditempatkan sebelum titik pemeriksaan untuk merekam kecepatan kendaraan saat melintas. Rekaman kemudian ditampilkan langsung di Pos Pemeriksaan Rest Area KM 597 sebagai dasar peneguran bagi pengendara.

    “Ruas Ngawi–Kertosono ini sering menjadi lokasi kecelakaan karena pengemudi cenderung memacu kendaraan lebih cepat dari batas aman. Upaya kami bersama Jasa Marga adalah menekan risiko kecelakaan dengan meningkatkan kedisiplinan pengendara,” terangnya.

    Menurutnya, karakter jalan tol yang panjang dan lurus membuat pengemudi mudah kehilangan fokus maupun mengalami microsleep, terlebih pada jam-jam tertentu atau saat fisik tidak prima. Karena itu, operasi dipusatkan di titik yang dianggap rawan kelelahan dan rawan pelanggaran kecepatan.

    Hundreds of vehicles melintas selama operasi berlangsung. Dari hasil pemantauan kamera, sekitar 15 kendaraan tercatat melaju di atas kecepatan maksimum yang diperbolehkan, yakni 100 km/jam. Para pelanggar kemudian dihentikan dan diberikan teguran langsung, mengingat operasi ini difokuskan pada pembinaan dalam rangka persiapan arus mudik dan libur panjang Natal–Tahun Baru 2025.

    “Untuk saat ini belum ada tindakan tilang. Ini masih pembinaan agar pengendara lebih aware terhadap aturan dan potensi bahayanya,” imbuh Iptu Yudhi.

    Sesuai regulasi, batas kecepatan minimal di ruas tersebut adalah 60 km/jam. Sementara batas maksimal ditetapkan 100 km/jam untuk kendaraan golongan I, termasuk mobil pribadi yang mendominasi arus lalu lintas hari itu.

    Sementara itu Manajer JMTO PT JNK, Noer Tjahyo, menambahkan bahwa kewaspadaan perlu ditingkatkan karena Jawa Timur memasuki periode curah hujan tinggi. Kondisi jalan yang basah, jarak pandang menurun, dan potensi aquaplaning disebut menjadi faktor tambahan yang perlu diantisipasi pengendara.

    “Kecepatan yang tidak terkontrol itu penyebab terbesar kecelakaan. Ketika hujan turun, risiko makin tinggi. Maka pastikan kondisi kendaraan, tekanan angin ban, rem, hingga stamina pengemudi dalam kondisi optimal sebelum masuk tol,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa pihak operator jalan tol akan terus mendukung kegiatan pengawasan dan edukasi bagi pengguna jalan. Termasuk penempatan papan imbauan, informasi cuaca, peringatan kecepatan, hingga kesiapan petugas patroli selama 24 jam.

    PJR Jatim VI menyebutkan operasi serupa akan digelar berkala hingga menjelang puncak arus Nataru. Selain untuk menekan angka kecelakaan, kegiatan ini diharapkan menjadi pengingat bagi pengguna tol agar tidak terlena oleh kondisi jalan yang tampak aman namun menyimpan risiko tinggi ketika aturan dilanggar. (rbr/ted)

  • Kecelakaan Jet Tejas Soroti Masalah Angkatan Udara India

    Kecelakaan Jet Tejas Soroti Masalah Angkatan Udara India

    Jakarta

    Kecelakaan pesawat tempur ringan Tejas Mark 1A India selama manuver aerobatik rendah di Dubai Air Show pekan lalu menjadi pukulan bagi harapan dan ambisi dirgantara India.

    Kecelakaan yang menewaskan seorang pilot senior Angkatan Udara India atau Indian Air Force (IAF) itu terjadi pada Jumat (21/11) di depan delegasi industri pertahanan global, menimbulkan publisitas negatif dan berpotensi menurunkan minat calon pembeli senjata di seluruh dunia.

    IAF telah meluncurkan penyelidikan terhadap kecelakaan ini. Penyelidikan diharapkan dapat mengungkap apakah penyebabnya karena kegagalan mekanis, kesalahan pilot, atau faktor lain.

    Ini bukanlah kecelakaan pertama yang melibatkan jenis pesawat ini. Pada Maret 2024, sebuah jet Tejas jatuh di negara bagian Rajasthan saat latihan, tapi pilot berhasil melontarkan kursi pelontar dengan selamat.

    Seorang pejabat senior angkatan udara yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan kepada DW bahwa meskipun kecelakaan ini tidak meruntuhkan superioritas Tejas dibandingkan pesawat lama seperti MiG-21, pesawat ini tetap kurang mampu dibandingkan pesawat Cina yang lebih canggih, J-20 dan J-16.

    “Ini menegaskan bahwa meskipun Tejas memiliki nilai bagi modernisasi angkatan udara India, pesawat ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan pesawat tempur generasi kelima mutakhir yang digunakan oleh negara pesaing,” kata pejabat tersebut.

    Empat dekade Tejas: ambisi modernisasi yang masih tertunda

    Insiden ini juga menyoroti upaya India untuk memodernisasi angkatan udaranya.

    Pesawat ini dirancang untuk menunjukkan kemampuan India dalam merancang, mengembangkan, dan memproduksi teknologi militer canggih secara mandiri.

    Namun, proyek yang kini telah berjalan lebih dari 40 tahun ini mengalami banyak keterlambatan. Hanya 38 pesawat Tejas Mark 1A yang telah masuk dinas IAF sejauh ini.

    HAL menyebut bahwa keterlambatan pengiriman pesawat ini disebabkan oleh tertundanya pasokan mesin dari mitra AS mereka, GE Aerospace.

    Kapten Sandeep Bansal, mantan pilot tempur India, mengatakan kepada DW bahwa program produksi dan induksi Tejas tertunda karena India masih menghadapi tantangan signifikan dalam teknologi mesin canggih dan kemampuan industri pertahanan secara keseluruhan.

    “Keterlambatan pengiriman terutama disebabkan oleh kekurangan pasokan mesin dari General Electric. Ini menciptakan hambatan produksi, karena Hindustan Aeronautics Limited harus menunggu mesin terintegrasi ke dalam rangka pesawat sebelum bisa dikirim,” kata Bansal.

    Pada bulan Juni, kepala IAF Amar Preet Singh menyesalkan keterlambatan yang menimpa proyek pertahanan negara dan mendesak pertanggungjawaban.

    “Seringkali, kita tahu saat menandatangani kontrak bahwa sistem itu tidak akan pernah datang. Tidak ada satu pun proyek yang saya ingat yang selesai tepat waktu,” kata Singh, merujuk pada tenggat waktu yang disepakati saat penandatanganan kontrak.

    Keterlambatan ini juga memperburuk masalah paling mencolok yang dihadapi IAF, yaitu menyusutnya kekuatan skuadron pesawat tempur. Ukuran skuadron dalam penerbangan militer bervariasi tergantung negara, tetapi umumnya berkisar antara 18 hingga 24 pesawat.

    IAF saat ini diperkirakan hanya memiliki 29 skuadron, jumlah terendah sepanjang sejarah dan jauh di bawah kekuatan yang disahkan sebanyak 42 skuadron.

    “Situasinya tidak terlalu nyaman. Penurunan lebih lanjut dalam kekuatan skuadron diperkirakan sebelum IAF bisa membalikkan tren,” kata S K Chatterji, pakar pertahanan dan mantan brigadir di Tentara India, kepada DW.

    Kekurangan ini disebabkan oleh pensiunnya pesawat tua seperti MiG-21, MiG-23, dan MiG-27 dalam dua dekade terakhir tanpa pengganti yang memadai.

    Tantangan India di tengah rivalitas geopolitik

    Kebutuhan untuk memperkuat dan memodernisasi armada tempur IAF menjadi semakin mendesak di tengah tantangan strategis India dengan tetangganya, Pakistan dan Cina.

    Pasukan India dan Pakistan terlibat dalam beberapa hari pertukaran tempur udara yang intens pada Mei, menyoroti pentingnya kekuatan udara dalam setiap konflik.

    Pakistan dilaporkan menggunakan pesawat J-10C buatan Cina dan rudal udara-ke-udara jarak jauh PL-15 melawan pesawat India selama bentrokan.

    Kontingen Pakistan juga hadir secara besar-besaran di Dubai Air Show, dan mengungkapkan penandatanganan kesepakatan sementara dengan “negara sahabat” untuk memasok pesawat JF-17 Thunder Block III, yang dikembangkan bersama Cina.

    Sementara itu, Cina terus berkembang pesat hingga mendekati Amerika Serikat dalam kekuatan udara.

    “Dengan Cina yang mulai menginduksi Pesawat Tempur Generasi Kelima atau Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA) ke dalam dinas, yaitu J-20, kekhawatiran strategis bagi India semakin besar,” kata Bansal.

    “Untuk menghadapi ancaman J-20, India perlu menilai kembali kemampuan pertahanan udaranya dan mempertimbangkan ulang perencanaan strategis,” tambahnya.

    Untuk menutup kesenjangan dengan Cina, Bansal menunjukkan bahwa India aktif mengembangkan pesawat tempur siluman generasi kelima sendiri, yang dikenal sebagai Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA).

    Namun, pesawat ini diperkirakan baru siap diinduksi ke angkatan udara paling cepat pada 2035.

    “Tapi kita perlu mempercepat pengadaan dan tenggat waktu,” tegas Bansal.

    Chatterji sependapat.

    “Situasinya suram,” katanya, menunjuk pada fakta bahwa India belum memiliki jet generasi kelima meskipun Cina telah mengembangkan dan menginduksi J-20 beberapa tahun lalu.

    “Ditambah lagi platform ini juga akan digunakan oleh Pakistan,” catat Chatterji. “Hal ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa Cina sedang menguji dua pesawat tempur generasi keenam.”

    Untuk menghadapi pertumbuhan kekuatan udara Cina, pakar pertahanan menekankan perlunya India mengembangkan AMCA dengan cepat.

    “AMCA akan memberikan industri aeronautika India pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menempatkan mereka di antara pemain utama di sektor ini,” tambahnya.

    Pengadaan pertahanan jadi tantangan besar

    Proses pengadaan yang lambat dan berbelit juga menjadi tantangan dalam upaya modernisasi.

    Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi menekankan kemandirian dalam produksi pertahanan, mendorong penggantian impor senjata dengan peralatan buatan dalam negeri.

    Namun, India tetap menjadi salah satu importir peralatan militer terbesar di dunia.

    “Pengembangan pesawat baru di mana pun menghadapi kesulitan, dan India sedang berusaha mengejar negara-negara lain dengan pengalaman dan teknologi jauh lebih tinggi,” kata Tara Kartha, mantan anggota Sekretariat Dewan Keamanan Nasional, kepada DW.

    “Tapi jalur untuk ‘Make in India &rsquo (dibuat di India) sudah ditetapkan, dan tidak ada jalan kembali.”

    Namun Chatterji mengatakan New Delhi sebaiknya memprioritaskan kemampuan angkatan udara dibandingkan fokus pada produksi domestik.

    “Beberapa keputusan sulit harus segera diambil, termasuk mempertimbangkan pembelian dari luar negeri untuk memastikan angkatan udara memiliki kemampuan yang memadai menghadapi tantangan masa depan,” katanya.

    Beberapa pihak juga menyerukan lebih banyak keterlibatan sektor swasta dalam produksi pertahanan.

    “Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan atau Defense Research and Development Organization (DRDO) dan monopoli birokratis HAL menghambat inovasi. Kita harus membebaskan sektor swasta dan agilitas, jika tidak kita akan terus tertinggal dalam jumlah skuadron dan teknologi. Kerentanan mengintai dan reformasi mendesak,” kata pejabat senior IAF.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Digelar Selama Sepekan, 6.856 Pengendara Tertangkap Operasi Zebra Semeru Akibat Abai Mengenakan Helm

    Digelar Selama Sepekan, 6.856 Pengendara Tertangkap Operasi Zebra Semeru Akibat Abai Mengenakan Helm

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pelaksanaan operasi zebra semeru 2025 telah terlaksana selama sepekan. Dalam kurun waktu tersebut tercatat sebanyak 6.856 pengendara sepeda motor di Banyuwangi ditindak karena kedapatan mengabaikan dengan tidak mengenakan helm standar.

    Berdasarkan data Analisis dan Evaluasi (Anev) Satlantas Polresta Banyuwangi, Operasi Zebra Semeru 2025 yang berlangsung dari tanggal 17 hingga mencatat total penindakan cukup tinggi.

    Penindakan menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), baik Mobile maupun Statis, mencapai 2.517 kasus. Selain itu, Satlantas juga melakukan penindakan berupa teguran sebanyak 9.408 kali.

    Sedangkan, dalam sepekan operasi zebra semeru 2025 telah melaksanakan penindakan baik menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile maupun ETLE Statis sebanyak 2517. Sementara itu, untuk penindakan teguran yang telah dilakukan sebanyak 9.408.

    “Pelanggaran terbanyak didominasi tidak menggunakan helm sebanyak 6.856 pelanggar,” kata Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Elang Prasetyo melalui Kaurmintu, Aipda Ivan Hendro.

    Melihat tingginya angka pelanggaran itu, Aipda Hendro mengimbau kepada seluruh masyarakat agar senantiasa tertib berlalu lintas saat berkendara.

    [irp posts=”1441685” ]

    Pihaknya berpesan agar saat berkendara, warga Bumi Blambangan memastikan membawa surat kendaraan, perhatikan kelengkapan kondisi sepeda motor, patuhi rambu lalu lintas, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, tidak berkendara di bawah pengaruh alkohol atau obat terlarang dan saling menghormati sesama pengguna jalan.

    Serta yang paling dia tekankan agar pengendara menggunakan helm berstandar SNI untuk pengendara roda dua dan sabuk keselamatan bagi pengendara roda empat atau lebih.

    “Utamakan etika berkendara dan saling menghargai. Karena sejatinya keselamatan untuk kita semua,” imbuhnya.

    Seperti yang diketahui, kegiatan Operasi Zebra Semeru 2025 berlangsung dari tanggal 17 sampai 30 November 2025. Tujuan agar masyarakat bisa lebih tertib dan taat dalam berlalu lintas, dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang terus bertambah khususnya di wilayah Banyuwangi.

    Adapun target operasi pelanggaran pada Operasi Zebra Semeru 2025 diantaranya, berkendara tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan Safety belt, bermain ponsel saat berkendara, berkendara di bawah pengaruh alkohol dan obat terlarang, serta balap liar di jalan raya.

    Selain itu, pengendara yang tidak memiliki SIM dan STNK, berboncengan 3 orang, berkendara di bawah umur, melanggar aturan berlalu lintas dan marka jalan, dan berkendara melebihi batas kecepatan juga menjadi poin dalam operasi zebra semeru 2025. [alr/aje]

  • Tiga Jurus Pemkot Bandung Tekan Angka Kecelakaan Anak

    Tiga Jurus Pemkot Bandung Tekan Angka Kecelakaan Anak

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan soal pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan kualitas jalan terus dilakukan melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM). Zulkarnain menegaskan infrastruktur jalan yang baik adalah faktor penting untuk menekan risiko kecelakaan.

    “Semua langkah ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mewujudkan Bandung yang lebih tertata, aman, dan berorientasi pada keselamatan warganya,” jelas Zulkarnain.

    Menurut Zulkarnain, seluruh upaya menekan angka kecelakaan tidak akan efektif jika hanya dilakukan satu instansi. Artinya kata Zulkarnain, keselamatan jalan adalah tanggung jawab kolektif.

    Otoritasnya mengaku membutuhkan sinergi nyata dari kepolisian, sekolah, komunitas, media, lembaga kesehatan, dunia usaha, dan masyarakat.

    “Kota Bandung dibangun dengan semangat kolaborasi, dan keselamatan jalan adalah ruang kolaborasi yang tidak bisa ditawar,” sebut Zulkarnain.

    Zulkarnain menegaskan tidak ada satu pun perjalanan yang layak dibayar dengan nyawa. Untuk itu lanjut Zulkarnain, Pemerintah Kota Bandung akan terus memperkuat kebijakan, memperbaiki infrastruktur, meningkatkan digitalisasi sistem transportasi, serta menanamkan budaya tertib berlalu lintas sebagai karakter warga Bandung.