Kasus: kecelakaan

  • Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Mei 2025

    Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas Megapolitan 31 Mei 2025

    Truk Muatan Pasir Terguling di Tol Jakarta-Tangerang, Kernet Tewas
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebuah truk dengan nomor polisi B 9491 KYW terguling di ruas
    Tol Jakarta-Tangerang
    arah Kebon Jeruk, Sabtu (31/5/2025).
    “Terjadi kecelakaan tunggal truk yang mengangkut pasir, tepatnya di Layang Gelong dari arah Grogol menuju Tol Kebon Jeruk,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi, Sabtu.
    Komarudin menjelaskan, mulanya truk tersebut melintas dengan normal.
    Namun, kendaraan itu tiba-tiba meluncur saat melewati Layang Gelong lalu menabrak guardrail atau pagar pengaman yang dipasang di sisi jalan tol.
    “Meluncur ke bawah. Diduga rem blong. Kemudian menabrak guardrail dan truknya terbalik hingga tumpahan pasir menutup seluruh akses jalan Layang Gelong dari arah Grogol menuju Kebon Jeruk,” ujar dia.
    Akibat peristiwa ini, seorang kernet truk tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
    Di sisi lain, Komarudin mengungkapkan, sempat terjadi kepadatan arus lalu lintas dari berbagai sisi.
    Oleh karena itu, Ditlantas Polda Metro Jaya sempat menerapkan
    rekayasa lalu lintas
    untuk mengurangi kepadatan selama proses evakuasi truk berlangsung.
    “Dari arah timur, ekor (kepadatan) sudah lewat dari Semanggi. Kemudian dari arah Tomang, ekor (kepadatan) sampai ke Harmoni, termasuk Grogol,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesawat Jatuh di Teras Rumah di Jerman, 2 Orang Tewas

    Pesawat Jatuh di Teras Rumah di Jerman, 2 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah pesawat kecil jatuh di teras sebuah rumah di Jerman barat pada hari Sabtu (31/5). Polisi mengatakan bahwa dua orang tewas dalam insiden itu.

    Kecelakaan itu terjadi di Korschenbroich, dekat kota Mönchengladbach dan tidak jauh dari perbatasan Belanda.

    Pesawat itu dilaporkan menabrak teras bangunan dan terjadi kebakaran. Polisi mengatakan dua orang tewas, dan salah satunya mungkin adalah pilot pesawat. Demikian dilaporkan kantor berita Jerman, dpa, dilansir The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (31/5/2025).

    Tidak jelas apakah korban lainnya berada di pesawat atau di darat.

    Para pejabat kepolisian saat ini tidak memiliki informasi tentang penyebab kecelakaan itu.

    Lihat juga Video: Pesawat Jatuh di Permukiman Warga California AS, Ada Korban Tewas

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemkab Sidoarjo Bantu Perbaikan Rumah hingga Layak Huni

    Pemkab Sidoarjo Bantu Perbaikan Rumah hingga Layak Huni

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memastikan kepedulian terhadap warganya yang kurang mampu, melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Bupati Sidoarjo, H. Subandi, bersama dengan jajaran Dinas Sosial dan Baznas Sidoarjo melakukan sidak langsung ke dua lokasi RTLH di Kecamatan Krian, Sabtu (31/5/2025).

    Kedua lokasi tersebut adalah rumah milik Khoirul Anam (57) di Desa Tropodo dan kediaman Urifah (78) di Desa Krian. Kedua warga ini diketahui hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan.

    Urifah (78) tinggal bersama anak perempuan dan cucunya. Ia sehari-hari menggantungkan hidup dari hasil berjualan gorengan. Namun, setelah mengalami kecelakaan di rumah hingga tidak bisa bekerja lagi, semua tanggung jawab ekonomi keluarga kini hanya bergantung pada anak dan cucunya. Kondisi rumah mereka pun semakin menyedihkan dengan atap yang sudah rusak parah.

    Sementara itu, Khoirul Anam harus hidup sendiri setelah ditinggal oleh keluarganya. Pria berusia 57 tahun ini dulunya bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun, setelah terserang penyakit stroke, ia tidak lagi mampu bekerja. Rumah yang ditempatinya saat ini dalam kondisi tidak layak huni, dengan atap yang mulai keropos, tembok retak-retak, serta tidak adanya fasilitas kamar mandi.

    Menyikapi kondisi tersebut, Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menyatakan akan segera melakukan koordinasi dengan Baznas Sidoarjo untuk memperbaiki kedua rumah tersebut. Ia menegaskan bahwa program RTLH merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah dengan para pemangku kepentingan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Saya akan segera lakukan koordinasi dengan Baznas Sidoarjo agar dilakukan perbaikan pada rumah Khoirul Anam dan Urifah. Diharapkan setelah dilakukan pembenahan, keluarga bisa hidup tenang, nyaman, dan aman untuk ditinggali,” ujar Bupati saat berada di kediaman Khoirul Anam.

    H. Subandi menegaskan bahwa bantuan ini bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat Sidoarjo, khususnya yang kurang mampu. Ia juga meminta kepada seluruh kepala desa agar proaktif mendata warga yang membutuhkan bantuan, sehingga dapat segera ditindaklanjuti oleh Pemkab Sidoarjo.

    “Program RTLH ini merupakan bentuk sinergi antara Pemkab Sidoarjo dengan stakeholder untuk tujuan utama yaitu membantu masyarakat Sidoarjo yang kurang mampu. Jadi saya titip kepada kepala desa untuk mendata warganya yang kurang mampu agar segera dilaporkan di kecamatan agar segera mendapatkan tindak lanjut dari Pemkab Sidoarjo,” tegasnya.

    Langkah cepat dan responsif dari Pemkab Sidoarjo ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Semoga langkah ini menjadi awal perbaikan kualitas hidup warga yang kurang mampu dan menjadi inspirasi dalam menjalankan program kesejahteraan sosial. (isa/ian)

  • Pemotor Tewas Tenggelam Usai Alami Kecelakaan Tunggal di Jembatan Sungai Lusi Blora

    Pemotor Tewas Tenggelam Usai Alami Kecelakaan Tunggal di Jembatan Sungai Lusi Blora

    BLORA – Kepolisian Resor (Polres) Blora, Jawa Tengah, masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan yang menyebabkan korban tercebur hingga meninggal di Sungai Lusi, Desa Karangtalun, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jumat, 30 Mei.

    “Kasus tersebut saat ini ditangani Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Blora untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti kecelakaan,” kata Kepala Subbagian Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo di Blora.

    Ia mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berkendara, khususnya saat melintasi jembatan atau jalan yang rawan kecelakaan.

    Dijelaskan AKP Gembong, kronologis kejadian tersebut berawal ketika korban bernama Harjono (37), warga Desa Banjarejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora itu mengendarai sepeda motor Honda Revo dari arah Ngawen menuju Banjarejo.

    Setibanya di jembatan, korban diduga kehilangan kendali hingga sepeda motornya oleng dan korban terjatuh ke sungai.

    Salah satu saksi mata mendengar suara benturan keras dan melihat korban tercebur ke sungai. Namun, karena tidak bisa berenang, saksi tidak dapat memberikan pertolongan secara langsung.

    Saksi kemudian berteriak meminta tolong kepada warga yang sedang memancing tidak jauh dari lokasi kejadian.

    Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh salah satu warga, namun korban sudah tenggelam dan tidak tampak di permukaan air.

    Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan instansi terkait.

    “Korban diduga mengalami kecelakaan tunggal saat melintasi jembatan Kali Lusi di jalan penghubung Banjarejo-Ngawen sekitar pukul 13.30 WIB,” ujarnya.

    Petugas gabungan dari Polsek Banjarejo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan sejumlah relawan segera melakukan pencarian. Tak berselang lama, korban berhasil ditemukan di dasar sungai dalam kondisi meninggal dunia.

    “Korban berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Blora untuk penanganan lebih lanjut,” ujarnya.

  • Awas Salah! Ini Cara Ngerem Motor Matic yang Benar di Turunan

    Awas Salah! Ini Cara Ngerem Motor Matic yang Benar di Turunan

    Jakarta

    Meski menjadi kendaraan populer di Indonesia, namun belum banyak pengendara yang tahu cara ngerem motor matic yang benar di turunan. Padahal, jika dilakukan asal-asalan, ada potensi kecelakaan.

    Banyak yang menganggap, motor matic merupakan kendaraan sederhana yang cukup gas-rem saja untuk mengendarainya. Kendati demikian, faktanya, kita juga harus mengetahui cara ngerem motor matic yang benar di berbagai situasi, salah satunya saat turunan.

    Demi menghindari risiko tak diinginkan ketika dalam perjalanan, berikut kami rangkum cara ngerem motor matic saat turunan.

    Cara Ngerem Motor Matic di Turunan

    – Jaga Kecepatan

    Pertahankan kecepatan yang sesuai dengan batas yang telah ditetapkan. Jangan melebihi batas kecepatan dan selalu gunakan kecepatan stabil.

    – Gunakan Kedua Rem

    Saat mengerem motor, gunakan rem depan dan rem belakang secara bergantian atau bersamaan. Pengereman dengan kedua rem bisa mempercepat proses pengereman dan proses berhenti menjadi lebih stabil.

    – Perhatikan Posisi Tubuh

    Menurut Yamaha Riding Academy (YRA) Yogyakarta, saat mau mengerem, posisikan badan agak tegak, pandangan lurus ke depan lengan dan bahu dalam kondisi rileks dan genggaman tangan di stang motor juga rileks. Gunakan jari tangan ketika menarik tuas rem dengan kekuatan jari yang cukup.

    – Gunakan Rem Depan di Jalanan Menurun

    Ketika mengerem di jalanan menurun, tekan handle atau tuas rem depan. Pemilihan rem depan dapat menahan daya dorong motor ke depan. Saat melintasi jalanan menurun, daya dorong motor ke depan lebih besar. Jadi dibutuhkan rem depan untuk menahan laju motor.

    Ketika dalam jalanan menurun panjang, hindari untuk mengerem secara terus menerus dalam waktu lama. Hal ini bisa membuat perangkat rem motor menjadi panas dan mengakibatkan kekuatan rem berkurang. Jika kamu merasakan kekuatan rem yang berkurang, sebaiknya berhenti sejenak untuk membiarkan suhu rem turun.

    Kesalahan Ngerem Motor Matic

    Melakukan rem ketika berkendara naik motor matic bukanlah hal yang sulit. Namun jika dilakukan dengan cara yang salah maka bisa meningkatkan potensi kecelakaan atau kerusakan pada rem. Berikut kesalahan yang sering terjadi ketika salah mengerem:

    1. Hanya Pakai Satu Rem

    Kesalahan pertama yang seringkali terjadi ketika mengerem saat mengendarai motor matic adalah hanya menggunakan satu rem. Hal ini bisa membuat laju kendaraan sulit dikendalikan serta rem menjadi cepat aus.

    2. Rem Mendadak

    Mengerem secara mendadak atau tiba-tiba bisa membuat roda terkunci dan motor pun tidak stabil. Selain itu, potensi kecelakaan pun meningkat.

    3. Mengabaikan Kondisi Rem

    Jangan abaikan kondisi rem. Sebab, rem yang aus atau rusak bisa membuat pengendara sulit mengendalikan laju motor.

    4. Menghindari Penggunaan Rem Depan

    Mungkin ada beberapa pengendara yang menghindari penggunaan rem depan karena khawatir roda depan akan terkunci. Padahal rem depan bisa memberi pengaruh lebih besar untuk memperlambat laju motor.

    (sfn/lth)

  • AHY Beberkan Perkembangan Target Zero ODOL 2026, Sudah Ada Roadmap?

    AHY Beberkan Perkembangan Target Zero ODOL 2026, Sudah Ada Roadmap?

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPW) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan pemerintah akan terus mengawal ketat dalam mewujudkan target Zero Over Dimension Over Load (ODOL) pada 2026.

    Dia menyatakan bahwa kebijakan ini menjadi bagian penting dari upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas serta kerusakan jalan akibat kendaraan dengan muatan berlebih.

    “Ya, yang jelas kita akan terus mengawal kebijakan menuju Zero ODOL karena kita ingin benar-benar mengurangi kecelakaan akibat ODOL dan juga kerusakan jalan yang setiap tahun negara harus mengeluarkan puluhan triliun rupiah untuk memperbaiki jalan-jalan rusak,” ujarnya saat ditemui di Trans Studio Mall Cibubur, Sabtu (31/5/2025).

    Lebih lanjut, dia menekankan bahwa implementasi kebijakan Zero ODOL tidak bisa dilakukan secara sektoral. Menurutnya, kolaborasi antarinstansi merupakan syarat mutlak agar program ini berjalan efektif.

    “Penertiban dan enforcement terhadap kebijakan Zero ODOL ini tidak bisa oleh satu pihak saja, tidak bisa hanya dijalankan oleh Kementerian Perhubungan saja, tapi semua pihak harus terlibat, mulai dari kementerian terkait, lembaga, hingga kepolisian,” tegasnya.

    Terkait perkembangan peta jalan (roadmap) Zero ODOL, AHY menjelaskan bahwa prosesnya masih terus berlangsung.

    Dia  menyadari bahwa keberhasilan kebijakan ini tidak hanya bergantung pada aturan yang tegas, tetapi juga pada kesiapan seluruh ekosistem transportasi dan logistik.

    “Kita akan kawal terus. Ini masih berproses ya, karena di seluruh dunia ini perlu ada penyesuaian, regulasi dan juga sosialisasi,” tambahnya.

    Zero ODOL merupakan kebijakan pemerintah untuk melarang kendaraan angkutan barang yang melebihi batas dimensi dan beban. Kebijakan ini bertujuan menekan kerusakan infrastruktur jalan sekaligus meningkatkan keselamatan berkendara di jalan raya.

  • Ibunda Ungkap Argo Ingin S2 ke Luar Negeri, Cita-cita Jadi Pengacara

    Ibunda Ungkap Argo Ingin S2 ke Luar Negeri, Cita-cita Jadi Pengacara

    Jakarta

    Meiliana (48) mengenang sosok putranya, Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang tewas ditabrak mobil BMW di Jalan Palagan. Ia menyebut Argo memiliki cita-cita menjadi pengacara.

    “Masuk di Fakultas Hukum ini, beliau hanyain sebenarnya corporate lawyer. Ya, corporate lawyer,” kata Meiliana saat ditemui di kediamannya di kawasan Kalibaru, Depok, Sabtu (31/5/2025).

    Dia menceritakan Argo memang merupakan anak yang pintar secara akademik. Dari kecil Argo sudah gemar membaca dan kuat menghafal.

    Meski baru menjalani tahun pertama kuliah, Meiliana mengatakan Argo memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah strata dua (S2) ke luar negeri.

    Niat itu sudah disampaikan Argo padannya. Almarhum Argo, kata dia, kala itu mengatakan hendak mencoba program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan.

    “Setelah ini (kuliah) dia akan mempunyai cita-cita mau S2 di luar negeri melalui LPDP. Sudah disiapkan dari sekarang, walaupun itu masih tiga tahun ke depan,” ungkap Meiliana.

    “Belum (tahu mau ke negara mana). Pada saat waktu di UGM, dia diskusi dengan saya. Dia punya goal, target lima tahun ke depan, saya diskusi, ‘setelah ini kamu mau kemana?’ (itu) sebelum dia diterima melalui jalur SMBB, kita sempat diskusi,” cerita Meiliana.

    “‘Setelah ini kamu kemana nak? 5 tahun lagi kamu akan apa?’, ‘Oh nggak bun, aku rencana nantinya mau S2’, ‘Oh ya silahkan, melalui jalur beasiswa nak?’, ‘Ya, LPDP bun, tapi bunda diem-diem dulu ya,’” lanjutnya.

    “Ternyata dia mempersiapkan itu di semester dua, itu pun info dari teman dekatnya. Itu sangat luar biasa, sangat luar biasa,” terang dia.

    “(Argo sudah mulai) Mencari beasiswa untuk LPDP tersebut. Tapi sebelumnya dengan saya adalah les bahasa Inggris,” sambung Meiliana.

    Di sisi lain, Meiliana mengungkap Argo pernah bercerita tentang tujuannya. Argo, kata dia punya tujuan yang sangat mulia, yaitu membahagiakan ibunya juga adiknya yang masih duduk pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Meilina terharu atas ucapan Argo.

    “Almarhum Argo ini adalah anak sulung dari dua bersaudara. Harapan besar saya, dia adalah pengganti ayahnya, sebagai tulang punggung untuk saya dan adiknya. Yang akhirnya, dengan adanya kejadian ini, pupus semua harapan saya selaku ibu yang membesarkan almarhum 11 tahun tanpa figur ayah,” tuturnya pilu.

    “Itulah luar biasanya Argo. Dia mempunyai tujuan atau semangat yang sangat tinggi. Terutama untuk masa depan dia nanti. Dan tujuannya hanya satu, membahagiakan ibunya,” pungkas Meiliana.

    Kronologi Kecelakaan Maut

    Dilansir detikJogja, kecelakaan maut terjadi pada Sabtu (24/5) dini hari. Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto, mengatakan insiden itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

    “Kecelakaan melibatkan pemotor Vario, mobil BMW, dan CRV dini hari tadi di Jalan Palagan. Untuk korban satu orang, pemotor Vario meninggal dunia,” kata Mulyanto saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/5/2025).

    Diketahui mobil BMW dikemudikan oleh Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21), mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Sedangkan motor Vario dikendarai oleh Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa Fakultas Hukum UGM.

    Mulyanto berujar, kecelakaan bermula saat Argo berkendara dari arah selatan ke utara. Saat itu dia berniat putar arah balik ke selatan.

    Akan tetapi, saat kendaraannya berbelok, dari arah belakang melaju mobil BMW yang dikemudikan Christiano. Benturan pun tak terhindarkan.

    “Pemotor bermaksud berputar arah ke arah selatan, bersamaan dengan itu dari arah yang sama, dari belakangnya melaju BMW. Karena jarak yang dekat pengemudi mobil tidak bisa menghindar dan membentur motor,” jelasnya.

    Usai membentur motor, mobil BMW tidak langsung berhenti dan menabrak mobil CRV yang terparkir di pinggir jalan. Dalam peristiwa kecelakaan ini, pemotor meninggal dunia di lokasi kejadian.

    (ond/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Update Longsor Tambang Batu Alam Gunung Kuda Cirebon: 11 Korban Masih Tertimbun

    Update Longsor Tambang Batu Alam Gunung Kuda Cirebon: 11 Korban Masih Tertimbun

    “Proses penyelidikan telah berjalan sejak sehari setelah peristiwa terjadi. Sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kecelakaan tambang yang diduga dipicu metode penambangan tidak sesuai prosedur,” ujarnya.

    Rudi mengatakan, sejak kemarin beberapa saksi sudah dimintai keterangan untuk mengetahui penyebab kejadian ini. Salah satu informasi yang didapat adanya kekeliruan metode penambangan di Gunung Kuda.

    Ia menegaskan, jika terbukti terjadi kelalaian dalam penerapan standar operasional keselamatan, maka proses hukum akan dilanjutkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    “Dalam kasus ini ada beberapa undang-undang yang diterapkan, yakni terkait pertambangan, keselamatan kerja, lingkungan hidup, serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang lain meninggal dunia. Kami akan melakukan penindakan,”tegasnya.

    Pada kesempantan tersebut, Rudi mengapresiasi Pemprov Jabar yang mengambil langkah cepat dengan mengevaluasi aspek perizinan dan memberikan sanksi administratif terhadap tiga pengelola tambang. 

    Ia memastikan, proses penegakan hukum akan berjalan paralel dengan evaluasi administratif guna mencegah kejadian serupa terulang. 

    “Pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait akan terus dilakukan, untuk mengumpulkan bukti dan memastikan pertanggungjawaban hukum. Kami berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendalami seluruh aspek pelanggaran,” ungkapnya. 

  • Satukan Langkah Negara: Sinergi Jasa Raharja dan Jampidum Perkuat Perlindungan Korban Laka Lantas
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        31 Mei 2025

    Satukan Langkah Negara: Sinergi Jasa Raharja dan Jampidum Perkuat Perlindungan Korban Laka Lantas Nasional 31 Mei 2025

    Satukan Langkah Negara: Sinergi Jasa Raharja dan Jampidum Perkuat Perlindungan Korban Laka Lantas
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Sebagai perwakilan negara dalam memberikan perlindungan dasar kepada
    korban kecelakaan
    lalu lintas,
    Jasa Raharja
    terus memperkuat kolaborasi lintas lembaga.
    Penguatan kolaborasi tersebut bertujuan untuk memastikan layanan jaminan dan santunan yang cepat, tepat, dan akuntabel.
    Komitmen Jasa Raharja itu tecermin dalam pertemuan antara Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja Harwan Muldidarmawan dengan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Prof Dr Asep Nana Mulyana beserta jajarannya, yang berlangsung di Kejaksaan Agung Republik Indonesia (
    Kejagung RI
    ), Jumat (23/5/2025).
    Pada pertemuan tersebut, kedua pihak membahas sinergi dalam penanganan kasus
    kecelakaan lalu lintas
    .
    Dalam kerja sama itu, Jasa Raharja bertugas memberikan santunan kepada korban, sedangkan Jampidum menangani aspek hukumnya. Keduanya menjalankan peran yang saling melengkapi.
    Harwan Muldidarmawan mengatakan, sinergi antara Jasa Raharja dan merupakan wujud konkret kehadiran negara dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat, khususnya
    korban kecelakaan lalu lintas
    .
    “Kami percaya bahwa kecepatan penanganan dan kejelasan hukum akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap negara,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (31/5/2025).
    Harwan juga menjelaskan bahwa Jasa Raharja menjalankan mandat berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana
    Kecelakaan Lalu Lintas
    Jalan.
    Kedua UU tersebut mengamanatkan Jasa Raharja untuk memberikan santunan sebagai bentuk perlindungan dasar kepada korban kecelakaan, baik di darat, laut, maupun udara.
    “Dalam pelaksanaan tugas kami, prinsip kehati-hatian tetap menjadi prioritas utama. Karena itu, kolaborasi dengan institusi penegak hukum seperti Kejagung sangat penting agar santunan yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.
    Sementara itu, Jampidum Prof Dr Asep Nana Mulyana menyambut baik upaya sinergi antara Jasa Raharja dan Kejagung RI.
    Ia menegaskan pentingnya kerja sama antarlembaga negara demi pelayanan masyarakat yang lebih komprehensif.
    Pertemuan tersebut menjadi bagian dari langkah strategis kedua institusi untuk memperkuat tata kelola penanganan kecelakaan lalu lintas, sekaligus mendorong pembaruan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan publik.
    Sebagai BUMN yang bertanggung jawab atas perlindungan dasar bagi korban kecelakaan lalu lintas, Jasa Raharja terus meningkatkan kualitas layanan, termasuk melalui digitalisasi proses klaim dan sinergi data dengan berbagai pemangku kepentingan.
    Di sisi lain, Kejagung RI melalui Jampidum mengedepankan pendekatan humanis dalam penegakan hukum terhadap kecelakaan yang melibatkan korban jiwa.
    Dengan sinergi yang kuat antara Jasa Raharja dan Kejagung RI, proses perlindungan dan penegakan hukum bagi korban kecelakaan diharapkan dapat berjalan lebih cepat, tepat, adil, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Proyek Belum Jalan, PUPR Blitar Perbaiki 3 Jembatan Ambles Pakai Dana URC

    Proyek Belum Jalan, PUPR Blitar Perbaiki 3 Jembatan Ambles Pakai Dana URC

    Blitar (beritajatim.com) – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar langsung bergerak memperbaiki 3 jembatan di Desa Kaulon, Kecamatan Sutojayan, yang sebelumnya ambles. Perbaikan ini dilakukan dengan menggunakan dana URC (Unit Reaksi Cepat).

    Perbaikan ini dilakukan agar 3 jembatan tersebut bisa segera dilewati kendaraan secara normal kembali. Meski proyek jalan dan infrastruktur belum berjalan semua, namun Dinas PUPR Kabupaten Blitar tetap berkomitmen untuk memperbaiki segala kerusakan jalan dan jembatan dengan menggunakan dana URC.

    “Sedang dikerjakan perbaikan untuk 3 jembatan tersebut, itu kan bukan jembatan besar jadi kita lakukan perbaikan dengan dana URC,” ucap Hamdan Zulkifli, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar, Sabtu (31/5/2025).

    Dinas PUPR Kabupaten Blitar memastikan bahwa perbaikan 3 jembatan yang ambles tersebut bisa selesai dalam beberapa hari ke depan. Diharapkan dengan adanya perbaikan ini, aktivitas lalu lintas di jalan Desa Kaulon Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar bisa kembali normal.

    “Itu pakai dana URC, saat ini tengah proses pengerjaan dalam beberapa hari kedepan sudah selesai,” tegasnya.

    Diketahui saat ini proyek infrastruktur dan jalan di Kabupaten Blitar memang belum berjalan. Keterlambatan pelaksanaan proyek tahun 2025 ini merupakan dampak dari adanya penyesuaian dana imbas kebijakan efisiensi.

    Namun di tengah situasi tersebut, Dinas PUPR Kabupaten Blitar tetap menjalankan tugasnya untuk memperbaiki jalan maupun infrastruktur. Tentu dana yang bisa digunakan hanya URC, karena proyek jalan dan infrastruktur masih belum bisa berjalan.

    “Kalau molornya sampai kapan kita belum tahu, kita menunggu petunjuk dari pimpinan yang jelas ini kan dampak dari efisiensi dari kemarin juga dan tidak hanya di PUPR semua OPD sama saja,” tandasnya.

    Sebelumnya, ada 3 jembatan kecil di sepanjang jalan Wijaya Kusuma, Desa Kaulon, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar yang kondisinya kini ambles. Ketiga jembatan tersebut lokasinya tidak jauh dari area wisata Kolaka.

    Jembatan yang berlubang itu pun oleh warga kini dipasangi oleh penanda sederhana dari bambu dan plastik. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kecelakaan akibat jembatan yang ambles.

    “Ini kan jembatan lama, jadi tergerus air. Apalagi hujan beberapa waktu lalu kan cukup deras, sementara waktu diberikan tanda ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan,” ungkap Ilham, pengendara asal Binangun, Kabupaten Blitar, Jumat (30/5/2025).

    Ketiga jembatan ini pun memerlukan perbaikan segera agar lalu lintas bisa kembali berjalan normal. Pasalnya untuk roda 4 saat ini harus bergantian ketika melintas di jembatan yang ambles tersebut.

    “Pasti harapannya tentu segera diperbaiki, agar mencegah kecelakaan. Disini kalau malam gelap karena tidak ada penerangan jalan dengan kondisi jembatan berlubang tentu membahayakan,” tegasnya. [owi/beq]