Kasus: kecelakaan

  • Fadli Zon Respons Kritikan Rencana Permanenkan Stairlift Borobudur: Perlu Piknik!

    Fadli Zon Respons Kritikan Rencana Permanenkan Stairlift Borobudur: Perlu Piknik!

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon merespons kritikan yang ada soal wacana mempermanenkan stairlift di Candi Borobudur. 

    Menurut dia, stairlift tidak bersifat masif (merusak). Sarana ini pun bahkan sudah diaplikasikan di situs-situs sejarah (heritage) dunia. Sebab itu dia menulai Indonesia sudah terlambat.

    “Kita ini terlambat. Jadi kita memang perlu piknik gitu ya, untuk melihat warisan budaya misalnya di Angkor Wat, di Antropolis, ya di mana-mana itu sudah dipasang. Itu namanya bagian dari inklusivitas,” ujarnya di Masjid Istiqlal, Jakarta, dikutip Sabtu (7/6/2025).

    Inklusivitas yang dimaksudnya ini adalah dapat mempermudah atau membantu mereka yang sudah terbilang tua hingga tidak mampu karena keterbatasan fisik (difabel atau disabilitas).

    Selain itu, dia menekankan stairlift ini sudah sesuai dengan amanat Undang-Undang yang menyebut harus memberi akses kepada kalangan disabilitas, senior (tua), hingga mereka yang mengalami kecelakaan (accident).

    “Jadi itu sudah dipasang, sudah umum, jadi tidak perlu ada kontroversi san tidak merusak sama sekali. Jadi tidak perlu ada satu polemik yang menurut saya tidak ada apa-apanya karena ini sudah dilakukan di seluruh dunia. Saya bisa berdebat dengan mereka yang kontra itu, tidak ada masalah,” tegas Fadli Zon.

    Sebelumnya, pembangunan staurlift sementara di Candi Borobudur mendapat sorotan dari warganet. Di mana, sarana portabel itu baru dibangun jelang kunjungan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (29/5/2025). 

    “Itu pakai dari kayu, pakai bantalan. Itu juga tidak ada yang merusak. Itu biasa juga digunakan di situs-situs dunia. Saya sudah melihat banyak situs-situs dunia juga melakukan itu. Misalnya kalau keperluan tertentu,” ujar Fadli Zon di Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).

  • Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, DTPHP Magetan Klaim Sering Beri Imbauan

    Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus, DTPHP Magetan Klaim Sering Beri Imbauan

    Magetan (beritajatim.com) – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Magetan, Uswatul Chasanah, angkat bicara terkait insiden meninggalnya seorang petani asal Desa Rejomulyo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, yang tersengat jebakan tikus beraliran listrik. Ia menegaskan bahwa pihaknya telah berulang kali memberikan imbauan kepada para petani terkait bahaya penggunaan listrik sebagai alat pengendali hama.

    “Imbauan dari petugas wilayah sudah sering disampaikan terkait dengan serangan tikus melalui lajakan untuk gerdal (gerakan pengendalian) melalui emposan, ada pendirian rumah burung hantu yang sebanyak 941 belum ditambah yang swadaya kelurahan. Himbauan sudah sering dilakukan,” jelas Uswatul, Sabtu (7/6/2025)

    Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pendekatan yang telah dilakukan belum cukup efektif. Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati, menilai perlu adanya langkah konkret dari pemerintah daerah, dinas pertanian, serta pemangku kepentingan lainnya untuk segera menghentikan penggunaan jebakan listrik. Ia menyoroti pentingnya regulasi yang tegas dan edukasi menyeluruh kepada masyarakat desa.

    Rita mengusulkan solusi alternatif yang lebih aman dan modern, seperti penggunaan repelan organik, perangkap mekanis otomatis, hingga sistem pengendalian berbasis sensor dan teknologi digital.

    “Penggunaan jebakan listrik bukanlah solusi yang aman dan berkelanjutan, melainkan bentuk keputusasaan akibat minimnya akses terhadap teknologi yang lebih baik. Dan kita harus melihat bersama bahwa kejadian ini bukan hanya sekedar sebuah kecelakaan saja, melainkan sebuah self warning untuk kita bersama bahwa modernisasi pertanian semakin dibutuhkan guna mendapatkan hasil panen yang maksimal sekaligus aman bagi kelestarian lingkungan,” tambahnya.

    Selain regulasi, Rita juga menekankan pentingnya pelatihan dan subsidi alat pengendali hama ramah lingkungan kepada kelompok tani, agar ketergantungan terhadap metode berbahaya bisa dikurangi secara signifikan.

    “Kami di DPRD siap mendukung alokasi anggaran dan kebijakan yang berpihak pada keselamatan dan kesejahteraan petani. Pertanian adalah tulang punggung daerah, dan petani adalah pahlawan pangan. Sudah saatnya mereka mendapatkan perlindungan dan kemudahan dalam menjalankan usaha taninya,” ucapnya. [fiq/beq]

  • Hari Ini Sabtu 7 Juni 2025, Sistem Ganjil Genap Tidak Berlaku di Jakarta – Page 3

    Hari Ini Sabtu 7 Juni 2025, Sistem Ganjil Genap Tidak Berlaku di Jakarta – Page 3

    Ada ketentuan pengecualian bagi kendaraan bermotor yang diperbolehkan memasuki kawasan ganjil genap Jakarta.

    1. Kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas

    2. Kendaraan ambulans

    3. Kendaraan pemadam kebakaran

    4. Kendaraan angkutan umum (pelat kuning)

    5. Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik

    6. Sepeda motor

    7. Kendaraan angkutan barang khusus bahan bakar minyak dan gas

    8. Kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara RI

    9. Kendaraan dinas operasional berpelat merah, TNI dan Polri

    10. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara

    11. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas

    12. Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri seperti kendaraan pengangkut uang

    13. Kendaraan petugas kesehatan penanganan Covid-19, selama masa penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19.

    14. Kendaraan mobilisasi pasien Covid-19

    15. Kendaraan mobilisasi vaksin Covid-19

    16. Kendaraan pengangkut tabung oksigen

    17. Kendaraan angkutan barang pengangkut logistik

  • Ketua DPRD Ungkap Komunikasi Terakhir Wakil Ketua DPRD Ngawi Sebelum Kecelakaan Maut di Tol Solo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juni 2025

    Ketua DPRD Ungkap Komunikasi Terakhir Wakil Ketua DPRD Ngawi Sebelum Kecelakaan Maut di Tol Solo Regional 6 Juni 2025

    Ketua DPRD Ungkap Komunikasi Terakhir Wakil Ketua DPRD Ngawi Sebelum Kecelakaan Maut di Tol Solo
    Editor
    NGAWI, KOMPAS.com
    – Wakil
    Ketua DPRD Ngawi
    , Jawa Timur (Jatim), Waluyo Jati Sasono sempat menjalani kunjungan kerja sebelum meninggal dunia akibat kecelakaan maut.
    Almarhum meninggal dunia saat mengendarai mobil Toyota Fortuner berplat nomor AE 1240 JP di
    Tol Solo
    -Ngawi KM 547+900 A wilayah Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (6/6/2025).
    Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Yuwono Kartiko, mengaku sempat berkomunikasi dengan almarhum terkait dengan kegiatan kedewanan.
    “Komunikasi terakhir dengan almarhum kemarin Kamis (5/6/2025) pukul 7.30 WIB. Saya koordinasi dengan beliau untuk mewakili saya salat Id di Kecamatan Karanganyar,” ujar Yuwono.
    Pak King, sapaan Yuwono, menambahkan jika almarhum menyanggupi tugas tersebut.
    Politisi PDI Perjuangan tersebut juga tidak mengira, kalau saat itu adalah komunikasi terakhirnya dengan almarhum.
    “Saya tidak menyangka, ketika beliau menyatakan kesanggupannya. Posisi beliau sudah tidak di Solo. Waktu itu ketemu terakhir di Solo, Rabu malam saat kunjungan kerja,” terangnya.
    “Kamis pagi saya telepon, saya pikir beliau masih di Solo, ternyata beliau sudah ada di Jakarta dan dari sana terjadi kecelakaan. Saya sangat syok, dan mengucapkan prihatin yang sangat mendalam,” imbuh Yuwono.
    Di satu sisi, Yuwono menilai, almarhum adalah sosok yang hangat, ramah, cerdas, pintar dan rajin turun menyapa masyarakat Kabupaten Ngawi.
    “Kami sudah begitu saling mengenal dan interaksi lama. Sekarang beliau meninggalkan kita pada hari yang bagus,” pungkasnya.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Aktivitas Terakhir Wakil Ketua DPRD Ngawi Waluyo Jati Sosono Sebelum Kecelakaan Maut di Tol Solo
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korut Luncurkan Kapal Perang Lagi Usai Kegagalan Bikin Kim Jong Un Murka

    Korut Luncurkan Kapal Perang Lagi Usai Kegagalan Bikin Kim Jong Un Murka

    Jakarta

    Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan kapal perang usai dua minggu sebelumnya gagal peluncuran. Insiden gagalnya peluncuran kapal perang sebelumnya sempat menuai kritik keras dari Pemimpin Korut Kim Jong Un.

    Dilansir BBC, Jumat (6/6/2025), kapal perusak seberat 5.000 ton, telah dipulihkan keseimbangannya hingga diluncurkan pada Kamis. Dilaporkan kantor berita milik pemerintah KCNA, kini kapal tersebut ditambatkan di dermaga.

    Kapal tersebut diharapkan akan dipulihkan sepenuhnya sebelum pertemuan partai yang berkuasa bulan ini.

    Kim, yang menyaksikan kapal perang sebelumnya terbalik pada peluncuran pertamanya, mengkritik insiden tersebut sebagai “tindakan kriminal” yang “sangat merusak martabat dan harga diri [negara]”.

    “Itu adalah hasil dari kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab, dan empirisme yang tidak ilmiah”, kata Kim.

    Setidaknya empat pejabat termasuk Ri Hyong-son, wakil direktur Departemen Industri Amunisi Partai Pekerja yang berkuasa, telah ditangkap atas insiden tersebut.

    Sementara itu, Ri adalah bagian dari Komisi Militer Pusat partai tersebut, yang memimpin Tentara Rakyat Korea dan bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan militer Korea Utara.

    Sementara itu, upaya untuk meluruskan kapal tersebut merupakan proses manual, menurut para peneliti dari 38 North, sebuah situs web yang dikelola oleh Institut AS-Korea di Universitas Johns Hopkins di AS.

    Dikatakan, citra satelit menunjukkan para pekerja di dermaga menarik tali tambat dan menggunakan balon penghalang untuk mengembalikan keseimbangan kapal. Mereka juga menambahkan beberapa balon yang masih terpasang di kapal.

    Sebelumnya, kecelakaan besar terjadi saat seremoni peluncuran kapal perang baru Angkatan Laut Korea Utara (Korut), yang disaksikan langsung oleh pemimpin Korut, Kim Jong Un. Kim yang marah menyebut kecelakaan itu sebagai “tindakan kriminal” dan mengingatkan bahwa hal itu “tidak dapat ditoleransi”.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (22/5/2025), dalam seremoni peluncuran kapal baru seberat 5.000 ton di kota Chongjin pada hari Rabu (21/5), telah “terjadi kecelakaan serius”, kata kantor berita resmi Korut, KCNA.

    KCNA menyalahkan “komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional” dalam insiden gagalnya peluncuran kapal perusak tersebut. KCNA mengatakan ada kecelakaan yang menyebabkan “beberapa bagian dasar kapal perang tersebut hancur”.

    4 Orang Ditahan

    Buntut gagalnya peluncuran kapal perang itu, Korea Utara menahan empat orang. Pihak yang ditahan salah satunya kepala teknisi kapal.

    Ri Hyong Son, wakil direktur departemen Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai, dipanggil dan ditahan pada Minggu (25/5), demikian laporan kantor berita resmi Korut, KCNA, dilansir AFP, Senin (26/5/2025).

    Ia “sangat bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan serius itu”, kata KCNA dalam laporannya. Ri adalah orang keempat yang ditahan terkait hal tersebut.

    Sebelumnya ada tiga pejabat yang ditahan atas perintah Kim Jong Un, mereka adalah kepala teknisi galangan kapal Chongjin utara tempat kapal perusak itu dibangun, serta kepala konstruksi dan seorang manajer administrasi.

    Lihat juga Video ‘Peluncuran Kapal Perang Korut Berujung Kecelakaan, Kim Jong Un Murka’:

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Masalah Truk ODOL Belum Beres, Jembatan Timbang Cuma Jadi Pajangan

    Masalah Truk ODOL Belum Beres, Jembatan Timbang Cuma Jadi Pajangan

    Jakarta

    Praktik truk over dimension over load (ODOL) masih ada. Jembatan timbang yang sudah ada saat ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal.

    Dalam keterangan tertulisnya, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyebut jembatan timbang alias Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB), nyaris tak punya gigi. Malah disebutkan, jembatan timbang itu seakan menjadi pajangan belaka.

    “Banyak yang kelebihan kapasitas, fasilitasnya terbatas, dan rawan pungli. Belum lagi masalah kompetensi dan reward bagi para pengelolanya. Teknologi pengganti, seperti Weight-in-Motion (WIM) belum juga diadopsi secara luas,” sebut MTI dalam siaran persnya.

    Di sisi lain, MTI menilai pengujian kendaraan bermotor (KIR) tak punya sistem seragam. Pemerintah daerah menjadikannya sumber Pendapatan Asli Daerah.

    “Akibatnya, praktik pungli makin subur. Bahkan, sekitar 80 persen truk tidak menjalani uji KIR secara benar, tapi tetap lolos beroperasi,” katanya.

    Sejumlah inisiatif sebenarnya mulai dirintis, seperti terminal barang akan dibangun di jalan nasional, subsidi untuk angkutan berbasis rel mulai dibicarakan, dan BPSDM Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan sekolah khusus sopir truk, agar profesi ini menjadi terhormat seperti pilot pesawat, nakhoda kapal, dan masinis kereta.

    “Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendukung langkah ini. Namun menegaskan bahwa solusi tambal sulam tak akan cukup. Hanya penertiban juga tidak akan cukup. Dibutuhkan perubahan terstruktur, dari sistem logistik yang berjalan tanpa kompas kebijakan terpadu, menjadi sistem yang solid, terukur, dan berpihak pada manusia di balik setir,” sebut MTI.

    Jauh sebelum truk bermuatan lebih menelan korban jiwa, MTI sudah lama menyuarakan peringatan. Pemerintah juga sempat mencanangkan Indonesia Zero ODOL pada Januari 2023. Tapi, hal itu tak kunjung menjadi kenyataan.

    “Padahal dampaknya tak main-main. Jalan dan jembatan rusak dengan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang terus membengkak. Kementerian Pekerjaan Umum mengeluhkan biaya perbaikan jalan akibat beban berlebih yang sudah mencapai Rp 43 triliun lebih per tahun,” demikian dikutip dari siaran pers MTI.

    Belum lagi kerugian akibat kecelakaan truk yang kerap memakan korban jiwa. Kecelakaan truk di Indonesia kini menempati posisi kedua setelah sepeda motor.

    “Fatalitas kematian akibat kecelakaan truk sangatlah tinggi. Nyawa korban tidak ternilai harganya. Dan korban mati bukanlah sekadar angka statistik. Banyak di antaranya adalah kepala keluarga, dan kepergian mereka meninggalkan luka mendalam dan menciptakan kemiskinan bagi keluarga yang ditinggalkan,” sebut MTI.

    (rgr/lua)

  • Jalan Rusak, Jadi Penyebab Kecelakaan Maut

    Jalan Rusak, Jadi Penyebab Kecelakaan Maut

    Jakarta

    Pemerintah kini mulai gencar mengkampanyekan zero truk over dimension over load (ODOL). Truk ODOL dinilai menimbulkan banyak kerugian, mulai dari jalan rusak hingga menjadi penyebab kecelakaan maut.

    Jauh sebelum truk bermuatan lebih menelan korban jiwa, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) sudah lama menyuarakan peringatan. Pemerintah juga sempat mencanangkan Indonesia Zero ODOL pada Januari 2023. Tapi, hal itu tak kunjung menjadi kenyataan.

    “Padahal dampaknya tak main-main. Jalan dan jembatan rusak dengan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang terus membengkak. Kementerian Pekerjaan Umum mengeluhkan biaya perbaikan jalan akibat beban berlebih yang sudah mencapai Rp 43 triliun lebih per tahun,” demikian dikutip dari siaran pers MTI, Kamis (5/6/2025).

    Belum lagi kerugian akibat kecelakaan truk yang kerap memakan korban jiwa. Kecelakaan truk di Indonesia kini menempati posisi kedua setelah sepeda motor.

    “Fatalitas kematian akibat kecelakaan truk sangatlah tinggi. Nyawa korban tidak ternilai harganya. Dan korban mati bukanlah sekadar angka statistik. Banyak di antaranya adalah kepala keluarga, dan kepergian mereka meninggalkan luka mendalam dan menciptakan kemiskinan bagi keluarga yang ditinggalkan,” sebut MTI.

    Dari sisi ekonomi, truk kelebihan dimensi dan muatan juga tidak memenuhi standar kawasan perdagangan bebas ASEAN. Truk ODOl pun membuat lemah daya saing nasional.

    “Menjadi suatu ironi, di satu sisi sejumlah pengusaha selalu memprotes penertiban truk kelebihan dimensi dan muatan, tetapi masalah yang penertibannya diprotes itu malah menyebabkan daya saing ekonomi kita terus kalah dibanding negara tetangga,” katanya.

    Menurut MTI, problem truk kelebihan dimensi dan muatan bukan semata urusan pelanggaran teknis atau siasat mencari profit. Masalah ini adalah cermin kekacauan tata kelola logistik nasional.

    “Karoseri masih bebas memproduksi truk berdimensi tak wajar. Pemilik barang dengan enteng memaksa sopir memuat lebih demi efisiensi biaya tanpa peduli akan aturan hukum. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, belum juga membuat regulasi yang memaksa produsen dan pemilik barang bertanggung jawab,” ucapnya.

    “Pasal 184 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 memberi keleluasaan pada cara penetapan tarif angkutan barang melalui kesepakatan antara pengguna dan operator. Akan tetapi dalam praktiknya, liberalisasi tarif justru membiakkan eksploitasi. Regulasi keselamatan dan batas teknis kendaraan tak ditegakkan. Truk kelebihan dimensi dan muatan menjamur. Prasarana jalan dan pelabuhan rusak. Negara merugi,” kata MTI.

    (rgr/riar)

  • Pelajaran dari Kecelakaan Fortuner Tabrak Truk yang Tewaskan Wakil Ketua DPRD Ngawi

    Pelajaran dari Kecelakaan Fortuner Tabrak Truk yang Tewaskan Wakil Ketua DPRD Ngawi

    Jakarta

    Sebuah Toyota Fortuner pelat AE-1240-JP menabrak truk tronton dengan nopol AA-8469-BP di Tol Solo-Ngawi tepatnya KM 547.800 A, di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen.

    Dikutip detikJateng, kecelakaan itu terjadi dini hari tadi sekira pukul 03.15 WIB. Kejadian bermula saat mobil Fortuner berjalan dari arah barat ke timur. Namun mendekati TKP, mobil Fortuner diduga hilang kendali, lalu oleng ke kiri dan menabrak truk yang ada di depannya.

    Peristiwa kecelakaan itu dibenarkan oleh Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi. Petrus menjelaskan, empat orang di dalam mobil Fortuner menjadi korban.

    “Benar telah terjadi laka lantas tepatnya di Jalan Tol Solo-Ngawi tepatnya KM.547.800 A, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen. Untuk korban ada 4 orang. Keempat korban berada di dalam mobil Toyota Fortuner. Dua di antaranya meninggal dunia di TKP,” kata Petrus saat dihubungi detikJateng, Jumat (6/6/2025).

    Dijelaskan, korban meninggal bernama Waluyo (61) warga Desa Kedunggalar, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Dan Talitha Salsabila (19) warga Desa Margomulyo, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.

    Kabar tewasnya Waluyo tersebut dibenarkan Ketua DPC Gerindra Solo Ardianto Kuswinarno. Selain menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Ngawi, Waluyo juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Ngawi.

    “Iya, (Waluyo) Ketua DPC Gerindra Kabupaten Ngawi, kecelakaan di Tol Sragen. Beliau juga anggota dewan, (jabatan) Wakil Ketua DPRD Ngawi,” kata Ardianto saat dihubungi awak media, Jumat (6/6/2025).

    Sementara korban luka bernama Bintang Akmal (19), dan Ummu Bayinah (53) yang semuanya warga Ngawi. Saat ini, seluruh korban sudah dibawa ke RSUD Sragen.

    Kapolres mengimbau agar pengguna jalan memperhatikan faktor keselamatan saat berkendara. Mengingat waktu kejadian saat jam istirahat.

    “Kami menghimbau kepada pengguna jalan tol agar memperhatikan faktor keselamatan dengan tidak memaksakan diri untuk tetap mengemudi pada jam jam rawan ngantuk. Karena berdasarkan waktu kejadian itu merupakan waktu normalnya manusia sedang beristirahat. Perhatikan juga kesiapan dan kelayakan kendaraan sebelum berkendara. Ini sangat penting untuk keselamatan pengguna jalan, baik di jalan tol maupun di jalan arteri,” ucapnya.

    Pelajaran saat mengemudi

    Labih lanjut, apabila tubuh sudah capek, pengemudi disarankan melipir ke rest area untuk istirahat sejenak. Namun, beberapa pengendara tak tahu kapan harus beristirahat saat perjalanan mudik.

    Founder dan Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengemudi sangat disarankan untuk segera beristirahat jika sudah lelah. Jika dipaksakan mengemudi, hal itu menyebabkan menurunnya refleks saat berkendara hingga berisiko terjadi microsleep.

    “Mengemudi dalam keadaan lelah sangat berbahaya karena dapat mengurangi konsentrasi dan respons terhadap situasi di jalan,” kata Jusri beberapa waktu yang lalu.

    Jusri mengimbau untuk beristirahat setiap 2-3 jam sekali selama perjalanan. Langkah ini dilakukan agar pengemudi bisa tidur sekitar 15-30 menit demi menghilangkan kantuk. Selain itu, lakukan peregangan ringan pada leher, bahu, tangan dan kaki agar tubuh tetap rileks.

    “Pengemudi yang lelah cenderung melakukan kesalahan, seperti salah memperhitungkan jarak atau kecepatan,” ujarnya.

    “Banyak kecelakaan di jalan tol juga terjadi akibat pengemudi yang mengantuk dan kehilangan kendali atas kendaraannya,” papar Jusri.

    (riar/lua)

  • KAI Sumbar cek lintas jalan kaki dan sosialisasi perlintasan sebidang KA

    KAI Sumbar cek lintas jalan kaki dan sosialisasi perlintasan sebidang KA

    Sumber foto: Musthofa/elshinta.com.

    KAI Sumbar cek lintas jalan kaki dan sosialisasi perlintasan sebidang KA
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 05 Juni 2025 – 16:05 WIB

    Elshinta.com – KAI Divre II Sumbar melaksanakan kegiatan cek lintas jalan kaki (walkthrough) dan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang KA. Upaya itu dilakukan sebagai bentuk komitmen dalam menjamin keselamatan operasional kereta api dan upaya pencegahan terhadap potensi terjadinya kecelakaan. 

    Kali ini, walkthrough dilakukan di daerah rawan banjir KM 58+200/900 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, INS Kayu Tanam Kecamatan Dua Kali Sebelas Kayu Tanam dan Bangunan Hidmat Sempit di BH 105 km 49+093 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, Lubuk Pandan, Kecamatan Dua Kali Sebelas Enam Lingkung. Kemudian, daerah rawan ambles dan banjir km 45+200/600 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, Parit melintang, Kecamatan Enam Lingkung serta pemeriksaan kelengkapan fasilitas Stasiun Kayu Tanam.

    Kepala KAI Divre II Sumbar, Muh Tri Setyawan dalam arahannya saat safety breafing sebelum dimulainya kegiatan, menekankan pentingnya kewaspadaan selama kegiatan berlangsung dan menginstruksikan kepada seluruh jajaran terkait untuk melakukan pengisian formulir Identifikasi dan Penanganan Risiko (IBPR) serta segera menindaklanjuti catatan yang ada selama pelaksanaan kegiatan berlangsung.

    Dalam kegiatan tersebut, jajaran manajemen KAI Divre II Sumbar melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi rel, bantalan, ballast, wesel, sistem persinyalan, keamanan emplasemen, aset PT KAI, lokasi dan kondisi perlintasan, serta sistem drainase di sepanjang jalur.

    Sementara itu, Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab menyampaikan bahwa kegiatan pemeriksaan seperti ini dilaksanakan, tidak hanya pada momen tertentu saja. Namun, kegiatan ini merupakan salah satu program rutin yang dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi setiap potensi bahaya dan memitigasi resiko yang ada di lapangan serta meningkatkan keamanan operasional KA demi mewujudkan komitmen KAI Divre II Sumbar dalam menciptakan perjalanan KA yang aman dan nyaman.

    Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang kereta api resmi tidak dijaga Km 51+700 petak jalan Lubuk Alung-Kayu Tanam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan Dua Kali Sebelas Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Kemudian, perlintasan resmi tidak dijaga Km 45+5/6 petak jalan Lubuk Alung – Kayutanam, Nagari Parit Malintang dan perlintasan resmi dijaga Km 38+5/6 petak jalan Duku – Lubuk Alung, Nagari Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.

    Sepanjang tahun 2024, pihaknya telah melaksanakan 38 kali sosialisasi keselamatan berlalu lintas di berbagai lokasi, baik di perlintasan sebidang KA hingga di sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah operasional Divre II Sumbar. Sementara itu, pada tahun 2025 sosialisasi perlintasan sebidang KA dilakukan secara rutin minimal 1 (satu) minggu 1 (satu) kali dan di setiap pelaksanaanya dilakukan di 4 (empat) titik perlintasan yang berbeda sehingga sampai dengan akhir Mei 2025 ini, tercatat telah dilaksanakan sosialisasi pada 69 titik perlintasan di wilayah Divre II Sumbar.

    Sosialisasi dilakukan secara langsung dengan memberikan himbauan kepada pengguna jalan raya yang melintasi perlintasan menggunakan pengeras suara, membagikan stiker, dan melakukan pembentangan spanduk keselamatan yang bertuliskan imbauan untuk selalu memperhatikan keselamatan bersama.

    “Sebanyak 28 perjalanan KA penumpang dan 24 perjalanan KA Barang (Klinker/Semen) yang di operasikan Divre II Sumbar setiap harinya, kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan raya yang hendak melewati perlintasan kereta api khususnya di wilayah operasional Divre II Sumbar agar tetap selalu waspada, tengok kanan kiri sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Reza, Rabu (4/5) 

    Reza menegaskan, bagi pengguna jalan yang tidak mematuhi rambu lalu lintas seperti menerobos palang pintu kereta api, mengabaikan semboyan 35 (Klakson) serta rambu-rambu lainnya merupakan tindak pidana lalu lintas. 

    Pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api, rambu-rambu atau sinyal peringatan harus dipatuhi sebagai tanda bahwa kereta api akan segera melintas, apabila masih terjadi pelanggaran, KAI Divre II Sumbar bisa menuntut ganti rugi kepada pihak-pihak yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. 

    Reza menekankan pentingnya kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas, termasuk penggunaan helm bagi pengendara roda dua dan prioritas bagi perjalanan kereta api. Pelanggaran di perlintasan sebidang KA tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga melanggar hukum sebagaimana diatur dalam UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    “Semoga dengan adanya kesadaran dari semua pihak, kita bersama-sama dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang KA khususnya di wilayah operasional Divre II Sumbar”, ungkap Reza seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Musthofa, Kamis (5/6). 

    Sebagai penutup, kegiatan diakhiri dengan safety talk guna mengevaluasi hasil walkthrough dan memastikan tindaklanjut terhadap catatan yang ada di lapangan

    Sumber : Radio Elshinta

  • Wakil Ketua DPRD Ngawi Meninggal Usai Kecelakaan di Tol Sragen

    Wakil Ketua DPRD Ngawi Meninggal Usai Kecelakaan di Tol Sragen

    Ngawi (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Ngawi, Waluyo Jati Sasono (61) menjadi korban meninggal dalam kecelakaan maut di ruas Tol Sragen pada Jumat (6/6/2025), sekitar pukul 03.10 WIB. Peristiwa tragis ini terjadi di KM 547+900 jalur A, diduga kuat, pengemudi kendaraan Toyota Fortuner yang ditumpanginya mengantuk sehingga kehilangan kendali dan menabrak truk tronton bermuatan kayu di depannya.

    Dalam kronologi kejadian, diketahui kendaraan Toyota Fortuner dengan nomor polisi AE-1240-JP melaju dari arah barat ke timur di lajur satu. Saat tiba di lokasi kejadian, pengemudi diduga mengantuk sehingga menabrak truk tronton Nissan AA-8469-BP yang sedang melaju normal di jalurnya. Posisi akhir kendaraan Fortuner berhenti di lajur satu, sementara truk tronton berhenti di bahu luar jalan, keduanya masih menghadap ke arah timur.

    Identitas pengemudi Fortuner diketahui bernama Bintang Akmal Fajri H (19) warga Kedunggalar, Ngawi. Dia mengalami luka robek di bagian kepala sepanjang 4-5 cm dan langsung dilarikan ke RSUD Sragen. Penumpang lain di kendaraan tersebut, Ummu Bayyinah (53) warga Kelurahan Margomulyo Ngawi juga mengalami luka berat akibat dugaan fraktur paha kiri.

    Dua penumpang lainnya, Waluyo Jati Sasono (61) dan Talitha Salsabila (19) warga Kelurahan Margomulyo Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi, meninggal dunia di tempat kejadian. Seluruh korban telah dievakuasi ke RSUD Sragen oleh petugas medis di lapangan.

    Diketahui, kendaraan truk tronton dikemudikan oleh Zian Alfa Krisnajati (27), warga Wonosobo yang sedang dalam perjalanan menuju Lumajang. Tidak ada laporan korban atau kerusakan pada pihak truk. Kerugian materi yang ditanggung operator tol PT. JSN dilaporkan nihil.

    Jenazah bakal dimakamkan di Desa Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi. [fiq/suf]