Kasus: kecelakaan

  • 9
                    
                        Fortuner Hantam Pembatas Jalan di Jembatan Suramadu, Mobil Ringsek, Pengemudi Luka Berat
                        Surabaya

    9 Fortuner Hantam Pembatas Jalan di Jembatan Suramadu, Mobil Ringsek, Pengemudi Luka Berat Surabaya

    Fortuner Hantam Pembatas Jalan di Jembatan Suramadu, Mobil Ringsek, Pengemudi Luka Berat
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil
    Fortuner
    mengalami
    kecelakaan
    tunggal saat melintas di Jembatan
    Suramadu
    ,
    Jawa Timur
    .
    Diduga, kecelakaan itu diakibatkan pengemudi mengantuk saat berkendara.
    Kanit PJR Jatim VIII Suramadu, AKP Darwoyo mengatakan, kejadian bermula saat mobil Fortuner dengan pelat L 70 CE dikendarai oleh Aldo Wira Putra, warga Dusun Kauman, Desa Socah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan.
    “Pengemudi semula berkendara dari arah Surabaya dan hendak pulang ke Bangkalan,” ucapnya, Sabtu (21/6/2025).
    Namun, saat pengemudi baru masuk
    Jembatan Suramadu
    , pengemudi diduga mengalami
    microsleep
    saat tiba di kilometer 2 jembatan tersebut.
    Akibatnya, mobil yang dikendarai seorang diri itu menabrak pembatas jalan.
    “Kendaraan Fortuner oleng ke kanan dan menghantam pembatas jalan yang ada di sisi tengah, mobil lalu terpental dan menepi ke sisi sebelah kiri,” ujarnya. 
    Kecelakaan
    itu mengakibatkan pengemudi mengalami luka parah di sekujur badannya.
    Bahkan, kendaraan berwarna hitam itu mengalami rusak pada bagian depannya. Bagian kaca depan hancur dan atap bagian kemudi ringsek.
    “Untuk korban mengalami luka berat dan sudah kami evakuasi ke rumah sakit. Untuk mobil hancur bagian depan,” ucapnya. 
    Setelah melakukan evakuasi, petugas menyerahkan barang bukti tersebut ke Kantor Unit Gakkum Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
    “Kami hanya bantu pengamanan dan evakuasi, untuk selanjutnya ditangani Polres Tanjung Perak, Surabaya,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbas Kecelakaan, Contraflow Diterapkan di Km 13-21 Tol Jagorawi Arah Bogor

    Imbas Kecelakaan, Contraflow Diterapkan di Km 13-21 Tol Jagorawi Arah Bogor

    Bogor

    Rekayasa lalu lintas contraflow diberlakukan di Tol Jagorawi arah Bogor siang ini. Contraflow diberlakukan imbas penanganan kecelakaan di Km (kilometer) 17 pagi tadi.

    “Untuk mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas seiring dengan penanganan laka lantas pada Km 17+000 di ruas Tol Jagorawi arah Bogor,” kata Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Panji Satriya, Sabtu (21/6/2025).

    Contraflow diberlakukan sejak pukul 11.35 WIB siang. Panji menyebut ruas tol yang terkena contraflow yaitu Km 13 hingga Km 21.

    “Atas diskresi Kepolisian, Jasa Marga berlakukan contraflow mulai dari Km 13+000 sampai dengan Km 21+850 Ruas Tol Jagorawi arah Bogor,” imbuhnya.

    Pihaknya mengimbau pengguna jalan mengantisipasi rute perjalanan agar contraflow dapat berjalan optimal. Serta agar mengikuti arahan petugas di lapangan dan aturan lalu lintas.

    “Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo kartu elektronik sebelum memulai perjalanan untuk menghindari kepadatan ketika bertransaksi di gerbang tol. Selalu patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tuturnya.

    “Faktor yang mempengaruhi (karena) mengantuk,” kata PJR Tol Jagorawi Kompol Jajuli.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.55 WIB. Jajuli mengatakan kecelakaan berawal ketika mulanya, truk pertama datang dari Karawang menuju Cibadak di lajur 2.

    Setibanya di lokasi kejadian, pengemudi mengantuk dan oleng ke kiri. Pengemudi lalu banting setir ke kanan dan menabrak truk yang pertama.

    “Posisi akhir truk pertama normal di antara lajur 2 dan 3 menghadap selatan. Sementara posisi akhir truk kedua normal dan muatan peti kemasnya di antara lajur 2 dan 3,” bebernya.

    (rdh/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan Megapolitan 21 Juni 2025

    Jalan Rusak di Parung Panjang Sebabkan Banyak Kecelakaan
    Tim Redaksi
    KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com –

    Kerusakan jalan
    yang parah di Jalan Mohamad Toha sampai Jalan Raya Sudamanik,
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, disebut kerap menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara motor.
    Santor Jones (64), warga yang telah enam tahun tinggal di wilayah tersebut menyebut banyak pengendara hilang kendali saat melintasi jalan yang rusak.
    “Lubangnya banyak banget jadi suka banyak yang jatuh, apalagi emak-emak atau cewek gitu aduh, sering banget terjadi di sini,” ujar Santor Jones saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Jumat (20/6/2025).
    Kondisi makin memburuk bagi pengendara saat hujan turun. Jalanan yang dipenuhi lubang, debu tebal, dan batu-batu menjadi sangat licin dan berbahaya.
    Menurut Santor, tidak sedikit pengendara sepeda motor yang tergelincir atau terjatuh akibat kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki secara menyeluruh.
    Bahkan, ia sendiri mengaku sudah dua kali mengalami kecelakaan saat melintasi jalanan yang rusak.
    “Biasanya kalau Sabtu saya suka pulang ke Legok, tapi kalau lagi hujan, saya justru enggak berani pulang karena jalanannya licin. Saya saja sudah dua kali jatuh. Ngeri jalanannya,” kata dia.
    Selain menyebabkan kecelakaan tunggal,
    jalan rusak
    juga menimbulkan risiko lain, salah satunya batu beterbangan yang bisa mengenai pengguna jalan.
    Santor sendiri pernah terluka akibat pecahan batu yang terlempar dari bawah truk yang melintas.
    Akibatnya, ia mengalami luka memar di bagian telapak tangan dan tidak bisa beraktivitas selama seminggu.
    “Saya pernah, tangan kena batu. Untung aja saya lihat ada batu datang dari bawah mobil. Terus saya tepis pakai tangan saya, kalau enggak, kena kepala istri saya,” jelas dia.
    Selain warga setempat,
    jalan rusak di Parung Panjang
    juga merugikan para sopir truk yang melintas.
    Pasalnya, truk-truk yang lewat sering sekali mengalami pecah ban dan patah as roda akibat menghantam lubang.
    Salah satunya dialami Yandri (23). Saat ditemui
    Kompas.com
    , truk yang ia kendarai mengalami patah as roda akibat lubang besar sehingga harus menepi ke bahu jalan.
    “Ini kita mau kirim barang material ke Jakarta tapi karena patah roda jadi harus harus berhenti dulu,” kata dia.
    Yandri pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan di Parung Panjang demi kelancaran aktivitas pengiriman barang dan keselamatan para pengguna jalan.
    “Untuk pemerintah supaya cepatlah perbaiki jalan Parung Panjang supaya enak buat kita lewati,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terpopuler, Tarif MRT, LRT, TJ Rp1 hingga Formula E Jakarta 2025

    Terpopuler, Tarif MRT, LRT, TJ Rp1 hingga Formula E Jakarta 2025

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita unggulan akhir pekan untuk disimak, Tarif MRT, LRT, dan Transjakarta hanya Rp1 saat HUT Jakarta 22 Juni hingga Formula E Jakarta 2025.

    Berikut berita-berita unggulan tersebut:

    1.⁠ ⁠Tarif MRT, LRT, dan Transjakarta hanya Rp1 saat HUT Jakarta 22 Juni

    Provinsi DKI Jakarta menetapkan tarif khusus sebesar Rp1 untuk layanan angkutan umum MRT, LRT dan Transjakarta pada Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-498 Kota Jakarta pada 22 Juni 2025.

    Kebijakan penetapan tarif Rp1 ini juga didukung dengan perpanjangan jam operasional di sejumlah rute.

    Baca selengkapnya di sini

    2.⁠ ⁠Hoaks uang Rupiah edisi 80 tahun Kemerdekaan RI

    Video uang kertas yang diklaim sebagai pecahan Rupiah edisi HUT ke-80 Republik Indonesia beredar luas di media sosial pada Juni 2025. Uang kertas dengan dominasi warna abu-abu dan putih itu, di antaranya menampilkan gambar peta, bendera, serta lambang negara Indonesia.

    Faktanya, Bank Indonesia (BI) membantah menerbitkan uang terbaru dengan nominal 80 ribu Rupiah.

    Baca selengkapnya di sini

    3.⁠ ⁠KPK panggil Gubernur Jatim Khofifah jadi saksi kasus dana hibah

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (KIP) sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengelolaan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim tahun anggaran 2021–2022.

    Selain Khofifah, Budi mengatakan bahwa KPK turut memanggil Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Timur berinisial AM sebagai saksi kasus tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    4.⁠ ⁠KAI Commuter Line tempuh jalur hukum atas kecelakaan di Tangerang

    Manajemen PT KAI Commuter Line menempuh jalur hukum atas kecelakaan Commuter Line Tangerang Nomor 1907 relasi Tangerang-Duri dengan truk di JPL 27, tepatnya di KM 18+000 antara Stasiun Tangerang-Batuceper, pada Jumat sekitar pukul 05.11 WIB.

    Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan menambahkan atas kejadian tersebut, masinis mengalami luka dan terjadi kerusakan pada sarana Commuter Line tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    5.⁠ ⁠Formula E Jakarta 2025: Jadwal, format balapan, dan teknologi terbaru

    Ajang balap mobil listrik dunia, ABB FIA Formula E World Championship atau yang dikenal sebagai Formula E, kembali digelar di Jakarta pada 21 Juni 2025. Balapan yang akan berlangsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC), Ancol, Jakarta Utara ini menjadi bagian dari kalender resmi musim ke-11 Formula E.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Tiara Hana Pratiwi
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sabtu, Samsat Keliling tersedia di sembilan wilayah Detabek

    Sabtu, Samsat Keliling tersedia di sembilan wilayah Detabek

    Jakarta (ANTARA) – Subdit Registrasi dan Identifikasi (Regident) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan layanan sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) Keliling di sembilan wilayah Depok, Tangerang, dan Bekasi (Detabek) pada Sabtu.

    Dalam Samsat Keliling masyarakat mendapatkan sejumlah manfaat seperti, layanan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Samsat keliling biasanya tersebar di beberapa daerah agar masyarakat mudah untuk menjangkau dan tak perlu untuk mendatangi kantor pusat.

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Detabek sesuai info akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Kota Tangerang di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-11.30 WIB dan ITC BSD pukul 13.00 – 15.00

    3. Ciledug di halaman parkir Samsat dan Perum Puri Beta pukul 09.00 – 12.00 WIB

    4. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB

    5. Kelapa Dua di halaman Gtown house pukul 08.00-12.00 WIB

    6. Kota Bekasi di halaman Parkir Samsat pukul 09.00-12.00 WIB

    7. Kabupaten Bekasi di halaman Parkir Samsat pukul 08.00-12.00 WIB

    8. Depok di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    9. Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-11.00 WIB

    Masyarakat diminta membawa beberapa persyaratan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan anda, seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti plat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Long COVID: Luka yang Masih Tertinggal setelah Dunia Move On

    Long COVID: Luka yang Masih Tertinggal setelah Dunia Move On

    Jakarta

    Saya sendiri sudah lebih dari setahun tidak bisa berlama-lama melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga besar. Padahal di awal pandemi, saya bisa berjam-jam berdiri di dapur membuat roti. Tapi setelah sembuh dari COVID-19, hidup saya tidak pernah benar-benar kembali seperti semula.

    Selama dua tahun setelah sembuh, tubuh saya sulit diajak kompromi. Aktivitas fisik ringan pun bisa memicu rasa lelah yang tak biasa, pegal di sekujur badan, dan kadang nyeri pinggul. Dari luar, saya terlihat baik-baik saja. Tapi tubuh saya bicara sebaliknya.

    Bukan hanya orang dewasa, anak-anak ikut terdampak. Misalnya Indra (bukan nama sebenarnya), 11 tahun. Ia nyaris putus sekolah setelah didiagnosis epilepsi fokal usai sembuh dari COVID-19. Sebelum itu, ia kerap mengeluh sakit kepala selama berbulan-bulan, matanya terasa ‘melayang’, dan sulit fokus belajar. Kini, muncul pula alergi yang sebelumnya tidak pernah ada. Setiap bulan, kedua orang tuanya harus merogoh kocek dalam untuk pengobatan.

    Tapi siapa yang peduli sekarang?

    Ketika Dunia Ingin Cepat ‘Move On’

    Indonesia sudah masuk era endemi. Tapi Long COVID tetap nyata. Sayangnya, topik ini nyaris lenyap dari ruang publik.

    Tak ada lagi kampanye. Tak ada edukasi di media sosial. Tak ada layanan pemulihan khusus. Bahkan, pejabat pun jarang membicarakan masalah ini.

    Padahal WHO menegaskan, Long COVID bisa menyerang siapa saja-bahkan mereka yang saat terinfeksi hanya mengalami gejala ringan.

    Gejalanya bukan sekadar batuk. Tapi bisa berupa:

    Kelelahan ekstremKebingungan mental (brain fog)Detak jantung tidak stabilDepresi dan kecemasanGangguan pernapasan atau nyeri dada,

    Dan masih banyak lagi gejala yang dirasakan penyintas COVID.

    Riset WHO memperkirakan 10-20 persen penyintas mengalami kondisi ini. Di Asia, angka itu bisa lebih tinggi karena banyak kasus infeksi yang tidak terdiagnosis atau tercatat.

    Negara Diam, Warga Cuek

    Long COVID seperti tak dianggap. Pemerintah diam, masyarakat pun bosan.

    Bisa jadi ini karena kepercayaan publik yang sudah telanjur rusak. Selama pandemi, informasi terus berubah. Banyak yang akhirnya skeptis-bahkan sinis.

    Tak sedikit yang berkomentar, “Ah, ini cuma mau jual vaksin lagi,” atau, “Nakut-nakutin biar kita takut lagi.”

    Lebih buruk lagi, gejala-gejala usai terkena COVID seperti kelelahan, gangguan saraf, atau nyeri dada seringkali dianggap sebagai efek vaksin, bukan virus. Ini membuat para penyintas makin terpinggirkan. Keluhan mereka sering kali dibantah atau dialihkan ke isu lain.

    Padahal, baik vaksin maupun virus COVID-19 bisa menimbulkan efek samping. Tapi tanpa komunikasi publik yang jujur dan terbuka, kebingungan ini hanya akan memperburuk stigma dan memecah solidaritas.

    Hidup dengan gejala yang tak diakui

    Yang paling menderita adalah penyintas. Mereka dipaksa terlihat sembuh, padahal belum.

    Ketika memeriksakan diri, diagnosis yang ditegakkan sering kali hanyalah psikosomatis atau gangguan lain tanpa mempertimbangkan kemungkinan Long COVID. Berganti-ganti dokter pun sudah dijalani. Hasilnya nihil. Yang ada biaya membengkak, hasil tetap buram.

    Berganti-ganti dokter pun sudah dijalani, namun tak ada hasil. Yang ada, habis biaya yang tak sedikit untuk mencari pengobatan. Banyak penyintas akhirnya memilih diam. Mereka berdamai sendiri dengan tubuh yang tak lagi seperti dulu.

    Tak ada ruang bicara. Tak ada empati. Hidup dalam masyarakat yang ingin cepat move on.

    Di luar, taman hiburan dan konser sudah ramai lagi. Tapi di rumah, ada yang bahkan keluar kamar pun tak sanggup.

    NEXT: Ketika dampaknya tak lagi personal

    Ketika dampaknya tak lagi personal

    Long COVID bukan hanya tentang individu yang menderita diam-diam. Dampaknya bisa jauh lebih luas.

    Beberapa pakar menduga penurunan fungsi kognitif akibat Long COVID, seperti kebingungan atau gangguan konsentrasi, bisa berkontribusi terhadap meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Gejala seperti brain fog, kelelahan akut, atau gangguan tidur bisa memengaruhi konsentrasi saat berkendara-tanpa disadari.

    Belum lagi meningkatnya kasus kematian mendadak pada usia produktif yang banyak dilaporkan belakangan ini. Meski tak semua bisa dikaitkan langsung, Long COVID patut dicurigai sebagai salah satu faktor tersembunyi yang memperburuk kondisi kesehatan tanpa gejala jelas.

    Beberapa perusahaan asuransi bahkan mencatat lonjakan klaim untuk masalah jantung, paru-paru, dan gangguan saraf dalam dua tahun terakhir. Gejala-gejala ini sejalan dengan daftar dampak Long COVID versi WHO.

    Apakah kita cukup serius melihat ini sebagai ancaman terhadap keselamatan publik?

    Long COVID adalah tes solidaritas

    Ini bukan cuma soal virus. Ini soal ingatan. Soal empati. Soal apakah kita benar-benar belajar dari pandemi.

    Jika negara terus mengabaikan, dan masyarakat terus melupakan, Long COVID akan menjadi luka kolektif yang tidak pernah sembuh.

    Saya menulis ini bukan untuk dikasihani. Tapi karena saya tahu masih banyak yang seperti saya, diam-diam menderita, tapi tak dianggap. Kami butuh didengar. Kami butuh diingat.

    Akhirnya, ini bukan lagi soal kesehatan. Ini soal solidaritas.

    Lalu apa yang bisa dilakukan?

    Untuk menghadapi Long COVID secara serius, beberapa langkah awal bisa dilakukan:

    Pemerintah daerah dan pusat perlu membentuk layanan rehabilitasi Long COVID di rumah sakit rujukan, bekerja sama dengan spesialis paru, neurologi, psikiatri, dan rehabilitasi medik. Selain itu menyediakan layanan booster vaksin untuk warga yang membutuhkan.Komunitas penyintas dan LSM bisa memperkuat peran advokasi dan pendampingan, terutama untuk kasus anak-anak dan penyintas rentan.Media massa perlu memberi ruang untuk cerita penyintas agar publik sadar bahwa penyakit ini belum selesai.Kita, sebagai individu bisa berkontribusi, misalnya dengan tetap memakai masker saat flu, rutin memeriksakan kesehatan pascainfeksi, dan berbagi informasi yang benar.

    Long COVID bukan aib. Ini bagian dari realitas pascapandemi yang harus kita hadapi bersama, dengan ilmu, dengan empati, dan tentu saja, dengan hadirnya kebijakan.

    Catatan Redaksi: Penulis merupakan anggota Covid Survivor Indonesia (CSI) dan jurnalis lepas

    Simak Video “Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Kriminal kemarin, motif suami bunuh istri hingga tawuran di Jaksel

    Kriminal kemarin, motif suami bunuh istri hingga tawuran di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Jumat (20/6) yang masih menarik dibaca kembali hari ini mulai dari motif suami berinisial JN (36) membunuh istrinya berinisial RK (25) di Tangerang Selatan hingga terjadinya tawuran di Jalan Dr Saharjo, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    Berikut berita selengkapnya:

    1. Suami bunuh istri di Tangsel motifnya cemburu

    Seorang suami berinisial JN (36) tega membunuh istrinya berinisial RK (25) di Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) , Banten pada Senin (16/6), motifnya cemburu.

    “Berdasarkan keterangan tersangka karena cemburu, istrinya (korban) selingkuh,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Korban penyabetan di Radio Dalam diduga terkait tawuran

    Korban penyabetan berinisial FA (15), oleh orang tak dikenal di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan diduga karena tawuran.

    “Dari hasil penyelidikan di lapangan, kemungkinan besar ini aksi tawuran antar remaja. Terlihat dari kejar-kejaran hingga terjadi penyabetan seperti yang tampak di kamera pengawas (close circuit television/CCTV),” kata Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru Kompol Suparmin kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Polisi ungkap kronologi pencemaran nama baik yang dialami Coach Justin

    Polda Metro Jaya mengungkapkan kronologi pencemaran nama baik yang dialami oleh pengamat sepak bola Indonesia Justinus Lhaksana (57) berawal pada April 2025.

    “Bahwa terdapat beberapa akun Facebook, Instagram, X dan Tiktok banyak yang membuat postingan yang berisi pencemaran nama baik dan atau fitnah yang ditujukan kepada pelapor,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. KAI Commuter Line tempuh jalur hukum atas kecelakaan di Tangerang

    Manajemen PT KAI Commuter Line menempuh jalur hukum atas kecelakaan Commuter Line Tangerang Nomor 1907 relasi Tangerang-Duri dengan truk di JPL 27, tepatnya di KM 18+000 antara Stasiun Tangerang-Batuceper, pada Jumat sekitar pukul 05.11 WIB.

    “KAI Commuter akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melanjutkan proses hukum atas kejadian ini,” kata Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Satu orang kepalanya terluka akibat tawuran di Jaksel

    Salah satu warga berinisial A (30) kepalanya terluka akibat tawuran di Jalan Dr Saharjo, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat petang.

    “Untuk korban memang larinya ke Setiabudi, korban luka di kepala. Tidak tewas,” kata Kapolsek Setiabudi Kompol Firman kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kronologi KRL Tabrak Truk di Perlintasan Kereta Tangerang – Page 3

    Kronologi KRL Tabrak Truk di Perlintasan Kereta Tangerang – Page 3

    Saat ini pihaknya masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut. Prapto menyebut, petugas palang pintu kereta di lokasi tengah dilakukan pemeriksaan juga

    Tak hanya itu sejumlah barang bukti seperti dua sepeda motor hingga truk box telah diamankan.

    “Itu masih kita selidiki ya, makanya tukang palang pintu sampai saat ini diperiksa polisi dan KAI, kita juga kaitkan dengan keterangan saksi. Total saksi yang diperiksa ada 3,” ujar Prapto.

    Akibat kecelakaan tersebut, kaca depan atau bagian masinis KRL pun retak dan rusak di sejumlah bagian. Sempat ada penundaan keberangkatan akibat insiden tersebut.

  • Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Juni 2025

    Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh Megapolitan 20 Juni 2025

    Cerita Warga Parung Panjang: Jalan Rusak dan Gelap, Sehari Bisa 5 Motor Jatuh
    Tim Redaksi

    BOGOR, KOMPAS.com –
    Sejumlah warga di kawasan
    Parung Panjang
    , Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah serta minim pencahayaan.
    Kondisi ini disebut kerap menjadi penyebab
    kecelakaan
    lalu lintas, terutama pada malam hari.
    Selain permukaan jalan yang bergelombang dan berlubang, tidak tersedianya lampu penerangan jalan umum (PJU) turut memperburuk situasi.
    Toni (39), warga Cikuda Parung Panjang, menyampaikan bahwa kecelakaan di ruas jalan tersebut bukanlah hal yang langka.
    “Sehari bisa lihat tiga sampai lima motor jatuh. Kalau pagi atau malam apalagi, banyak yang kepleset. Jalanannya kan enggak rata, terus berdebu atau licin kalau hujan,” kata Toni kepada
    Kompas.com
    , Jumat (20/6/2025).
    Menurut Toni, sebagian besar korban adalah pengendara sepeda motor yang tidak menyadari adanya lubang karena tertutup debu atau genangan air.
    “Udah mah lubangnya banyak, gelap pula. Kalau malam mah cuma ngandelin lampu motor. Kalau ada truk lewat, makin enggak kelihatan,” ujarnya.
    Sementara itu, Yulianti (37), seorang pedagang kelontong di tepi jalan kawasan Cikuda, juga mengaku sering menyaksikan langsung pengendara yang terjatuh di depan tokonya.
    “Waktu itu ibu-ibu jatuh karena enggak kelihatan jalannya. Kakinya sampai luka. Sering banget kejadiannya, saya sampai hafal. Bahkan siang juga rawan,” ujar Yulianti.
    Warga setempat berharap pemerintah daerah segera melakukan perbaikan infrastruktur jalan sekaligus menambah fasilitas penerangan untuk mengurangi risiko kecelakaan.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan bahwa kondisi jalan utama Parung Panjang, khususnya di wilayah Cikuda, tampak memprihatinkan.
    Banyak ruas jalan yang berlubang, tidak rata, serta dipenuhi debu beterbangan akibat aktivitas kendaraan berat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Air India Pangkas 16 Penerbangan Internasional Imbas Kecelakaan Fatal

    Air India Pangkas 16 Penerbangan Internasional Imbas Kecelakaan Fatal

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan milik Tata Group, Air India yang tengah bergulat dengan isu kecelakaan pesawat fatal pada 12 Juni lau, mengambil langkah besar untuk memulihkan perusahaan.

    Dilansir NDTV, Air India pada Kamis (19/6/2025) mengatakan penerbangan akan dikurangi ke 16 rute internasional dan membatalkan tiga tujuan luar negeri antara 21 Juni dan 15 Juli.

    Maskapai yang baru mengalami kecelakaan pesawat fatal pada 12 Juni di Ahmedabad, mengatakan langkah ini dilakukan untuk memulihkan stabilitas jadwal dan meminimalkan ketidaknyamanan bagi penumpang.

    Pengumuman terperinci itu muncul sehari setelah maskapai itu mengatakan akan mengurangi sementara penerbangan yang dioperasikan dengan pesawat berbadan lebar sebesar 15%.

    “Pengurangan ini akan berlaku mulai 21 Juni 2025, dan berlangsung setidaknya hingga 15 Juli 2025,” tulis maskapai itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Jumat (20/6/2025).

    Layanan yang akan dibatalkan adalah rute Delhi-Nairobi, Amritsar-London (Gatwick), dan Goa (Mopa)-London (Gatwick) hingga 15 Juli.

    Rute Delhi-Nairobi sendiri memiliki empat penerbangan per minggu, dan rute Amritsar-London (Gatwick) dan Goa (Mopa)-London (Gatwick) masing-masing memiliki tiga penerbangan seminggu.

    Selain itu, penerbangan juga akan dikurangi pada 16 rute internasional yang menghubungkan kota-kota di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Timur Jauh.

    Rute-rute di Amerika Utara yang akan mengalami pengurangan frekuensi adalah Delhi-Toronto, Delhi-Vancouver, Delhi-San Francisco, Delhi-Chicago, dan Delhi-Washington.

    “Pengurangan ini muncul dari keputusan untuk secara sukarela melakukan pemeriksaan keselamatan pra-penerbangan yang ditingkatkan, serta mengakomodasi durasi penerbangan tambahan yang timbul dari penutupan wilayah udara di Timur Tengah,” kata pernyataan itu.

    Sebelumnya, CEO dan Direktur Pelaksana Air India Campbell Wilson dalam sebuah pesan kepada para penumpang mengatakan bahwa sebagai langkah membangun kepercayaan, maskapai telah memilih untuk melanjutkan pemeriksaan keselamatan pra-penerbangan yang ditingkatkan pada armada Boeing 787 dan Boeing 777-nya untuk sementara waktu.

    Mengingat banyaknya waktu yang akan dihabiskan untuk pemeriksaan tambahan ini dan potensi dampaknya pada jadwal, Air India telah memutuskan untuk mengurangi penerbangan berbadan lebar internasionalnya sekitar 15% mulai 20 Juni hingga setidaknya pertengahan Juli.

    Rute-rute di Eropa yang layanan penerbangannya dikurangi meliputi Delhi-London Heathrow, Bengaluru-London Heathrow, Amristsar-Birmingham dan Delhi-Birmingham, Delhi-Paris, Delhi-Milan, Delhi-Kopenhagen, Delhi-Wina dan Delhi-Amsterdam.

    Demikian pula, layanan pada rute Delhi-Melbourne, Delhi-Sydney, Delhi-Tokyo Haneda dan Delhi-Seoul (Incheon) juga telah dikurangi sebagai bagian dari jadwal yang direvisi.

    Maskapai tersebut mengatakan bahwa pihaknya secara proaktif menghubungi penumpang yang terdampak untuk menawarkan akomodasi ulang pada penerbangan alternatif, penjadwalan ulang gratis, atau pengembalian uang penuh sesuai keinginan mereka.