Kasus: kecelakaan

  • Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Aturan Baru ODOL, Hanya Penegakan yang Konsisten

    Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Aturan Baru ODOL, Hanya Penegakan yang Konsisten

    PIKIRAN RAKYAT – Menurut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, tidak ada regulasi baru yang diberlakukan dalam penanganan over dimension over load (ODOL), melainkan penegakan aturan yang sudah ada secara konsisten dan ketat.

    “Kami sampaikan pelaksanaan penanganan ODOL pada saat ini, pada tahun ini, kita tidak menerbitkan aturan baru, tidak ada aturan baru apa pun yang kita terbitkan,” ujarnya.

    Ia melanjutkan, pemerintah bertujuan untuk mengimplementasikan undang-undang dan peraturan yang belum berjalan optimal di sektor transportasi darat.

    “Kami hanya akan menjalankan aturan-aturan yang sudah ada, mulai dari undang-undangnya dan sebagainya. Jadi, ini bukan barang baru, bukan aturan baru,” kata dia.

    Dudy mengingatkan kembali komitmen bersama untuk menerapkan kebijakan zero ODOL demi menekan jumlah kecelakaan lalu lintas dan kerugian yang ditanggung masyarakat.

    Penundaan meningkatkan potensi kecelakaan

    Ia berpendapat bahwa penundaan pelaksanaan kebijakan ini justru akan meningkatkan potensi kecelakaan, yang pada tahun 2024 telah mengakibatkan 6.000 korban jiwa serta memperbesar kerugian sosial dan ekonomi yang seharusnya dapat dihindari.

    Jika ada keberatan, Dudy menambahkan, solusi bisa dicari bersama tanpa harus terus menunda penerapan aturan yang sangat berdampak pada keselamatan pengguna jalan.

    “Kami tahu persentase kemungkinan timbulnya kecelakaan apabila membiarkan truk-truk besar ini yang berlebihan, yang dimensinya lebih, yang muatannya lebih, itu sangat besar dan sangat tinggi untuk terjadinya kecelakaan,” ucapnya.

    Dudy menekankan bahwa industri adalah bagian dari masyarakat Indonesia, sehingga semua pihak harus mempertimbangkan keselamatan bersama dan keberlangsungan logistik nasional.

    Aturan demi keselamatan

    Pemerintah, bersama Korlantas Polri dan Jasa Marga, akan merancang langkah konkret sepanjang 2025 untuk menegakkan aturan ODOL, sebagai wujud komitmen terhadap keselamatan transportasi darat.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah menargetkan kebijakan Zero ODOL mulai berlaku efektif pada 2026.

    “Kita tadi targetkan tahun depan efektifnya, 2026. Karena kita sekali lagi tidak bisa hanya satu pertemuan, dua pertemuan,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 27 Juni 2025.

    Aturan-aturan terkait ODOL yang sudah ada meliputi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pengawasan Muatan Angkutan Barang dan Penyelenggaraan Penimbang Kendaraan Bermotor di Jalan, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di Jalan, dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ).***

     

  • Masyarakat Antusias, Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar Diperpanjang

    Masyarakat Antusias, Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar Diperpanjang

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperpanjang program pemutihan pajak kendaraan bermotor hingga September 2025. Sebelumnya program tersebut berakhir Juni 2025. Tapi melihat antusiasme warga, Pemprov Jabar menambah program pemutihan pajak kendaraan tersebut hingga tiga bulan ke depan, Juli-September 2025.

    “Kami sampaikan bahwa karena antrean orang yang membayar pajak kendaraan yang tertunggak masih panjang antreannya, kami perpanjang masa berlaku pengampunan pajak bagi penunggak pajak kendaraan bermotor bernomor Jawa Barat. Masa berlakunya diperpanjang sampai 30 September 2025,” ujar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Jumat (27/6/2025), seperti dikutip dari detikJabar.

    Informasi tersebut pun sudah disosialisasikan melalui sejumlah platform media sosial Pemerintah Provinsi Jawa Barat, salah satunya diumumkan di Instagram resmi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat (Bapenda Jabar), @bapenda.jabar.

    Dalam program pemutihan pajak kendaraan bermotor ini, warga Jawa Barat dibebaskan dari tunggakan pokok dan denda pajak kendaraan bermotor. Selain itu, pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) hanya bayar dua tahun, satu tahun ke depan dan tunggakan satu tahun ke belakang.

    “Bebas denda SWDKLLJ untuk tahun yang lewat, denda keterlambatan tahun berjalan tetap dikenakan,” tulis Bapenda Jabar di Instagram resminya.

    Berbarengan dengan perpanjangan program pemutihan pajak kendaraan bermotor yang menunggak, Pemprov Jabar juga memberlakukan pembebasan biaya mutasi dan juga pajak kendaraan bagi kendaraan dari luar provinsi yang dimutasi ke Provinsi Jawa Barat.

    Pembebasan mutasi meliputi penghapusan pokok tunggakan atas keterlambatan pendaftaran, denda keterlambatan atas proses pendaftaran, dan pajak satu tahun ke depan.

    Jadi warga Jabar tunggu apa lagi? Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.

    [Gambas:Instagram]

    (lua/mhg)

  • Ribuan Korban Jiwa Setiap Tahun, Menhub Dudy Desak Konsistensi Implementasi Zero ODOL

    Ribuan Korban Jiwa Setiap Tahun, Menhub Dudy Desak Konsistensi Implementasi Zero ODOL

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Perhubunngan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya percepatan penerapan kebijakan zero ODOL untuk menghindari terulangnya kecelakaan fatal. Ia menyoroti 6.000 korban jiwa akibat pelanggaran muatan sepanjang 2024.

    Dudi menyatakan bahwa sepanjang tahun 2024, 27.337 kecelakaan melibatkan angkutan barang, yang merupakan sekitar 10 persen dari total kecelakaan lalu lintas nasional. Dari jumlah tersebut, 6.000 korban jiwa tercatat akibat pelanggaran muatan ODOL, berdasarkan data Jasa Raharja yang menunjukkan tingginya risiko kecelakaan.

    “Jumlah yang meninggal yang berkaitan dengan kecelakaan ODOL pada tahun 2024 dari Jasa Raharja sebanyak 6.000-an yang meninggal yang terkait dengan kecelakaan yang melibatkan angkutan barang,” kata Dudy.

    Ia juga menegaskan bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam logistik darat karena nyawa manusia tidak dapat dikompensasikan.

    “Sebanyak 6.000 itu bukan angka yang sedikit tentunya. Jadi, ini yang menyebabkan kita merasa sangat peduli terhadap aspek keselamatan. Dengan jumlah yang meninggal cukup banyak, kita harus peduli terhadap keselamatan,” ucapnya.

    Dampak kecelakaan

    Dudy kemudian menambahkan bahwa satu nyawa pun sudah terlalu banyak untuk dikorbankan, mengingat dampak sosial dan psikologis yang ditimbulkan oleh kecelakaan ODOL. Ia mengakui kekhawatiran para pengemudi, tetapi ia menekankan kewajiban negara untuk melindungi masyarakat luas dari risiko kelebihan muatan.

    “Jangan menguantifikasi nyawa. Satu nyawa itu terlalu banyak untuk kita korbankan,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 27 Juni 2025.

    Maka dari itu, Dudy berharap tidak ada lagi penundaan dalam pelaksanaan kebijakan zero ODOL yang ditargetkan akan diimplementasikan pada tahun 2026 sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap keselamatan publik dan tanggung jawab negara.

    “Ada pihak yang mungkin ingin menyuarakan kepedulian atau concern-nya terhadap para pengemudi dan lainnya. Akan tetapi, 6.000 nyawa sudah tidak ada, inilah yang harus kita sama-sama pikirkan,” kata dia.

    Dudy juga mengungkapkan bahwa kebijakan zero ODOL sudah dicanangkan sejak 2017 namun belum berjalan optimal karena berbagai penundaan dan keberatan.

    Kebijakan masih ditunda

    Meskipun pemangku kepentingan sudah menyepakati penerapannya pada tahun 2023, kebijakan zero ODOL terus ditunda sejak 2017 atas permintaan relaksasi dari kalangan pengemudi dan pelaku usaha logistik nasional.

    Padahal, regulasi mengenai larangan kelebihan dimensi dan beban pada kendaraan telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang berarti sudah 16 tahun lalu.

    Penundaan yang berkepanjangan ini, menurutnya, berdampak langsung pada keselamatan masyarakat, yang terlihat dari meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan ODOL dan menyebabkan ribuan korban jiwa setiap tahun.

    “Selama 16 tahun ini kita tunda pelaksanaannya dampaknya apa? Dampaknya adalah yang paling utama yang menjadi concern adalah keselamatan, banyak akhirnya terjadi kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia,” ucap Dudy.***

     

  • Dokter Forensik Tak Ada, Autopsi Jenazah Pendaki Asal Brasil di Rinjani Dialihkan ke Bali

    Dokter Forensik Tak Ada, Autopsi Jenazah Pendaki Asal Brasil di Rinjani Dialihkan ke Bali

    PIKIRAN RAKYAT – Jenazah Juliana Marins pendaki asal Brasil yang terjatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani batal diautopsi di Rumah sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat.

    “Autopsi direncanakan dilaksanakan di Bali, ucap Wakil Gubernur NTB Indah Damayanti Putri.

    Alasannya tidak dilaksanakan autopsi di Mataram adalah karena dokter forensik yang punya keahlian bidang autopsi tersebut sedang berada di Semarang.

    “Dokter autopsi di luar daerah, cuma satu di NTB. Jadi, kami cari opsi terdekat di Bali, dan Kapolda NTB sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bali,” tambahnya.

    Lalu, ia juga mengatakan bahwa rumah sakit ini sedang menyelesaikan administrasi kebutuhan jenazah untuk dibawa ke Bali.

    Ia juga menambahkan setelah administrasi selesai jenazah akan diberangkatkan dengan ambulans dari RS Bhayangkara Mataram.

    Indah menegaskan bahwa perihal biaya penanganan jenazah selama di NTB telah masuk tanggungan pemerintah daerah.

    ia menyampaikan terkait penanganan dari korban kecelakaan di kawasan wisata NTB ini, pihak pemerintah Provini NTB sudah membangun koordinasi dengans eluruh pihak, termasuk dengan pihak keduataan Brasil.

    “Jadi, kedukaan ini bukan hanya milik keluarga, tetapi juga milik masyarakat NTB, karena korban datang sebagai wisatawan di NTB, kita semua sampaikan duka yang mendalam,” ucapnya.

    Diketahui, Juliana terjatuh di lereng Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025, pencarian pun dilakukan hingga akhirnya jenazahnya ditemukan oleh tim SAR pada Selasa 24 Juni 2025 lalu pada kedalaman 600 meter menuju Lost Know Position (LKP).

    Tim SAR gabungan berhasil melakukan evakuasi jenazah Juliana yang pada akhirnya mengurungkan niat menggunakan helikopter karena kondisi cuaca yang kurang baik.

    Akhirnya Jenazah Juliana ditandu Balai taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berada di dekat pintu masuk jalur pendakian. ***

  • Keluarga Jenazah Pendaki Rinjani Asal Brazil Juliana Marins Minta Autopsi, Ini Alasannya

    Keluarga Jenazah Pendaki Rinjani Asal Brazil Juliana Marins Minta Autopsi, Ini Alasannya

    PIKIRAN RAKYAT – Keluarga mendiang pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang tewas saat mendaki Gunung Rinjani, meminta dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.

    Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, dalam konferensi pers yang digelar di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Kamis, 26 Juni 2025.

    “Pihak keluarga mau tahu proses kematian karena apa. Mereka hanya ingin tahu kapan kematiannya,” ujar Indah, usai meninjau kondisi jenazah bersama sejumlah pejabat daerah.

    Menurut Indah, informasi dari autopsi nantinya dibutuhkan sebagai bagian dari kelengkapan dokumen administrasi untuk proses pemakaman Juliana di negara asalnya, Brasil.

    Permintaan itu disampaikan sebab keluarga ingin memperoleh kejelasan mengenai penyebab dan waktu kematian Juliana.

    Autopsi Dipindah ke Bali

    Rencana awal, autopsi akan dilakukan di RS Bhayangkara Mataram. Namun karena dokter forensik yang bertugas sedang berada di Semarang, tindakan medis tersebut tidak dapat dilakukan di lokasi tersebut.

    Oleh karena itu, jenazah Juliana akan dibawa ke Denpasar, Bali, untuk menjalani autopsi.

    “Setelah administrasi selesai, maka akan diberangkatkan dengan ambulans dari RS Bhayangkara Mataram,” ujar Indah.

    Jenazah akan dibawa ke Bali melalui jalur darat menggunakan ambulans milik RS Bhayangkara.

    Kronologi Kejadian

    Juliana Marins mengalami kecelakaan saat melakukan pendakian di jalur Gunung Rinjani pada Sabtu, 21 Juni 2025. Ia dilaporkan terjatuh di lereng gunung dan dinyatakan hilang.

    Upaya pencarian pun dilakukan oleh tim SAR gabungan. Setelah tiga hari pencarian, jenazah Juliana akhirnya ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025, di kedalaman sekitar 600 meter dari titik Lost Know Position (LKP) atau titik terakhir keberadaan yang diketahui.

    Evakuasi jenazah sempat direncanakan menggunakan helikopter, namun batal dilakukan karena cuaca di kawasan pegunungan tidak memungkinkan. Tim SAR kemudian mengevakuasi jenazah secara manual.

    Dari Pos Pelawangan, jenazah ditandu menuruni jalur menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), dekat pintu masuk pendakian. ***

  • Kebijakan Truk ODOL Mangkrak 16 Tahun, Ini Kata Menhub

    Kebijakan Truk ODOL Mangkrak 16 Tahun, Ini Kata Menhub

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kebijakan pembebasan truk berlebih atau Over Load, Over Dimension (ODOL) sejatinya sudah digagas sejak 2017 silam. Namun, penerapannya baru akan dilakukan mulai tahun ini.

    Hal ini diungkap oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, di mana implementasi kebijakan Zero ODOL sejatinya sudah berlangsung sejak 2017.

    “Sejatinya, kebijakan Zero ODOL sudah ada sejak 2017, tapi hingga saat ini, implementasinya belum berjalan sebagaimana mestinya,” kata Dudy saat memberikan paparannya dalam acara diskusi terkait penanganan ODOL di Habitate, Kamis (26/6/2025).

    Di 2017, pemerintah telah menyiapkan roadmap penanganan truk ODOL yang rencananya berlaku efektif pada 2018.

    Namun nyatanya, implementasi tersebut tidak dilanjutkan sejak 2018 hingga saat ini. Pada 2017, para supir truk juga menolak kebijakan tersebut. Begitu juga saat ini, gelombang penolakan juga masih terjadi di para supir truk.

    “Namun demikian pada tahap tahun 2017 tersebut kemudian ada keberatan dari pihak pengemudi khususnya mengenai pemberlakuan kebijakan yang sudah disepakati zero-odol pada 2017,” ujar Dudy.

    “Jadi ketika sudah disepakati kemudian langsung ada penindakan, mereka minta pada saat itu agar ditunda sampai 2018. Kemudian di 2018 ditunda lagi dan terus berlangsung hingga sampai saat ini, yang mestinya diberlakukan pada 2023,” tambah Dudy.

    Dudy menambahkan bahwa sejatinya aturan Zero ODOL sudah masuk dalam Undang-undang (UU) Lalu Lintas dan Jalan Tahun 2009. Dengan demikian, maka implementasinya sudah molor hingga 16 tahun.

    “Pengaturan mengenai truk ODL sudah ada dari 2009, Undang-Undang 26 dan 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Jalan jalan. Jadi bisa dibayangkan bahwa pengaturan odol ini sudah berjalan sedemikian lama tapi tidak kita laksanakan sebagaimana mestinya, hingga 16 tahun,” ujarnya lagi.

    Dampak dari molornya implementasi kebijakan ini membuat angka kecelakaan lalu lintas terus bertambah tiap tahunnya.

    Dudy merinci sudah ada sebanyak 27.337 kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan angkutan barang pada 2024.

    Sedangkan, angka korban tewas sepanjang 2024 mencapai 6.000 orang.

    “Jadi, inilah yang menyebabkan kita merasa sangat peduli terhadap aspek utamanya adalah aspek keselamatan. Dengan jumlah yang meninggal yang cukup banyak, itu kita harus peduli terhadap hal ini,” ungkapnya.

    “Kami bisa memahami apa yang menjadi concern dari para pengemudi. Tapi kami juga harus bisa memahami apa yang terjadi dengan masyarakat dengan hilangnya nyawa yang cukup banyak,” tutupnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kilang Pertamina Olah 320 Juta Barel Bahan Baku Minyak Sepanjang 2024

    Kilang Pertamina Olah 320 Juta Barel Bahan Baku Minyak Sepanjang 2024

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengolah bahan baku minyak sebanyak lebih dari 320 juta barel sepanjang 2024. 

    Corporate Secretary KPI Hermansyah Y. Nasroen menuturkan, sebagian besar produk yang dihasilkan atau sekitar 250 juta barel menjadi produk BBM yang terdiri dari produk gasoline (bensin) series, gasoil (diesel) series, dan bahan bakar pesawat (avtur).

    KPI juga mampu memproduksi produk Non-BBM sekitar 31 juta barel di antaranya Smooth Fluid, Propylene, LPG, Polytam, Breezon MC-32 dan beragam produk Green Refinery. Selain itu, KPI juga menghasilkan produk lainnya sebanyak 28 juta barel, seperti aspal, sulfur, dan petroleum coke.

    Menurut Hermansyah, produksi tersebut ditujukan untuk mendukung ketahanan energi nasional. Apalagi, ketersediaan BBM merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, termasuk menggerakkan roda ekonomi. 

    “Karena itu, KPI terus berupaya mempertahankan kehandalan kilang dan berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam memenuhi kebutuhan energi dalam negeri,” ujar Hermansyah melalui keterangan resmi, Kamis (26/6/2025).

    Di samping itu, dia menyebut KPI berhasil mengoptimalkan hasil produksi kilang pada kinerja tahun buku 2024.

    Salah satu indikator pencapaian itu terlihat dari angka Yield Valuable Produk (YVP) yang berhasil diraih KPI di angka 83,2%. YVP sendiri merupakan perbandingan volume total produk yang memiliki nilai lebih tinggi terhadap total volume intake termasuk minyak mentah dan intermedia. 

    “Salah satu inovasi yang mendukung pencapaian YVP KPI di tahun 2024 adalah inovasi Block Mode CDU I di Kilang Cilacap,” kata Hermansyah.

    Dia menjelaskan, inovasi Block Mode CDU I di Kilang Cilacap merupakan inovasi untuk meningkatkan fleksibilitas Kilang Fuel Oil Complex I, sehingga dapat beroperasi pada mode Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun mode Non Bahan Bakar Minyak (NBBM) untuk meningkatkan konversi YVP Kilang Cilacap. 

    “Inovasi ini bahkan membawa kilang Cilacap meraih capaian YVP tertinggi selama beroperasi. Melalui inovasi ini, kilang Cilacap juga mampu menghasilkan produk Marine Fuel Oil [MFO] dengan kandungan sulfur yang rendah,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Hermansyah menuturkan, kinerja operasi tersebut tidak terlepas dari kemampuan KPI dalam menjaga kehandalan operasi kilang. Kehandalan kilang KPI diukur melalui indikator Plant Availability Factor (PAF) dan tercatat mencapai angka 99,2%. 

    Dia menyebut, kehandalan kilang ini didukung oleh pencapaian angka kecelakaan kerja yang nihil.

    Untuk terus memastikan hal tersebut, pada pertengahan 2024 lalu, KPI juga telah melakukan groundbreaking program Area Penyangga (Bufferzone) di seluruh unit operasi KPI yang secara simbolis dilakukan di Kilang Balongan. 

    “Saat ini program area penyangga ini masih terus berproses dan menunjukkan perkembangan yang baik. Untuk memastikan hal tersebut, tentu saja kami sangat membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan,” kata Hermansyah.

    Tak hanya itu, operasional KPI juga turut mendukung aspek keberlanjutan. Hal ini ditandai dengan efisiensi penggunaan energi atau Energy Intensity Index (EII).

    KPI berhasil mencatatkan pencapaian EII di angka 105,5% membaik dibanding tahun sebelumnya di angka 107%. Angka index intensitas penggunaan energi ini semakin kecil semakin baik.

    “Pencapaian ini diperoleh melalui beberapa upaya diantaranya memaksimalkan pemakaian gas alam pada operasional kilang, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di unit-unit operasi, serta melakukan inovasi dan modifikasi pada peralatan agar penggunaan energinya semakin efisien,” ungkap Hermansyah.

    Aspek keberlanjutan lain yang juga menjadi perhatian KPI, lanjut Hermansyah, adalah program dekarbonisasi. Melalui program dan inovasi-inovasi yang dilakukan, KPI berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 430 ribu ton CO2e, atau setara dengan serapan karbon dari lebih 19 juta pohon.

    Pencapaian ini turut mendongkrak rating ESG (Environment, Social & Governance) KPI ke peringkat BB, yang menandakan kemajuan dalam menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

  • Kronologi "Long Boat" Tim Sepakbola Terbalik di Selat Nenek Kepri Saat Mengikuti Tarkam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Juni 2025

    Kronologi "Long Boat" Tim Sepakbola Terbalik di Selat Nenek Kepri Saat Mengikuti Tarkam Regional 26 Juni 2025

    Kronologi “Long Boat” Tim Sepakbola Terbalik di Selat Nenek Kepri Saat Mengikuti Tarkam
    Editor
    BATAM, KOMPAS.com
    – Sebanyak 11 dari 13 anggota tim sepak bola Pulau Nenek, Kota
    Batam
    , berhasil ditemukan dalam kondisi selamat setelah long boat yang mereka tumpangi terbalik di perairan
    Selat Nenek
    , Rabu (25/6/2025).
    Insiden bermula saat seluruh korban menumpang satu unit kapal long boat menuju Pulau Setokok untuk mengikuti pertandingan antar-kampung. Namun, saat melintas di perairan Selat Nenek, kapal tersebut dihantam gelombang tinggi dan terbalik.
    Kepala Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, menyebut pencarian langsung dilakukan oleh Tim Search and Rescue Unit (SRU) Basarnas Tanjungpinang setelah mendapat laporan kejadian.
    “Enam orang korban berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di Perairan Setokok oleh warga,” kata Fazzli melalui sambungan telepon, Kamis (26/6/2025) siang.
    Enam korban itu dievakuasi sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu sore. Pencarian lalu dilanjutkan hingga malam hari.
    “Selain enam korban awal, pada pukul 21.03 WIB, tim kembali menemukan 4 orang korban dalam kondisi selamat. Terapung bersama long boat yang terbalik di Perairan Selat Nenek pada Koordinat 0° 53′ 54.48″ N 103° 57′ 42.22″ E,” ujarnya.
    Kemudian, sekitar pukul 21.20 WIB, satu korban lagi ditemukan hanyut hingga ke pesisir Pulau Luing, sekitar 0,5 mil laut dari lokasi kecelakaan.
    “Korban terakhir yang ditemukan semalam berada di Koordinat 0° 54′ 17.77″ N 103° 58′ 2.62″ E,” jelas Fazzli.
    Sebanyak 11 korban atas nama Rahel, Fery, Rico, Boge, Rehan, Andika, Tepok, Damar, Maher, Amirul, dan Papat telah kembali ke keluarga masing-masing.
    “Hari ini kami kembali melanjutkan pencarian terhadap dua korban lainnya atas nama Fir dan Pa’i,” kata Fazzli.
    Penuslis: Kontributor Batam, Partahi Fernando Wilbert Sirait
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Ada Tim Forensik, Jenazah Turis Brasil Dibawa ke Bali

    Tak Ada Tim Forensik, Jenazah Turis Brasil Dibawa ke Bali

    Foto Health

    Chelsea Olivia Daffa – detikHealth

    Kamis, 26 Jun 2025 16:30 WIB

    Mataram – Jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dipindahkan ke Bali usai kecelakaan di Gunung Rinjani. Autopsi batal dilakukan karena ketiadaan dokter forensik.

  • Petugas Damkar Terluka Kena Gergaji Mesin Saat Evakuasi Pohon Tumbang di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Juni 2025

    Petugas Damkar Terluka Kena Gergaji Mesin Saat Evakuasi Pohon Tumbang di Depok Megapolitan 26 Juni 2025

    Petugas Damkar Terluka Kena Gergaji Mesin Saat Evakuasi Pohon Tumbang di Depok
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Seorang petugas pemadam kebakaran (
    Damkar
    )
    Depok
    bernama Aji mengalami kecelakaan kerja saat mengevakuasi pohon tumbang di pertigaan Curug, Tanah Baru, Beji, Kota Depok, Rabu (25/6/2025) sore.
    Insiden yang terjadi sekitar pukul 16.45 WIB bermula saat hujan deras yang mengguyur wilayah Depok
    “Anggota kami dapat laporan terjadinya pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang,” kata Kasi Tanggap Darurat dan Logistik Bid. Penanggungan Bencana Damkar Depok, Iwan saat dikonfirmasi
    Kompas.com,
    Kamis (27/6/2025).
    Aji dan rekan-rekannya bergegas menuju lokasi. Aji bertindak sebagai eksekutor untuk memotong pohon tumbang menggunakan mesin gergaji
    chainsaw.
    “Kejadiannya, pada waktu pegang mesin itu sudah dalam keadaan hidup (menyala). Aji terpeleset sehingga mengenai kaki kirinya,” kata Iwan.
    Hal ini mengakibatkan luka tepat di bagian paha kirinya. Aji langsung dibawa menuju rumah sakit untuk dirawat.
    Saat ini, kondisi korban sudah membaik dan masih dirawat di RS Alia.
    “Alhamdulillah
    keadaannya sudah membaik, sudah ditangani sama dokter kemarin,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.