Kasus: kecelakaan

  • Yusril Bicara Kans Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Bahas Insiden Juliana Marins

    Yusril Bicara Kans Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Bahas Insiden Juliana Marins

    Yusril Bicara Kans Presiden Prabowo dan Presiden Brasil Bahas Insiden Juliana Marins
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan,
    Yusril Ihza Mahendra
    menyebut, Presiden
    Prabowo
    Subianto kemungkinan bakal membahas insiden meninggalnya
    Juliana Marins
    dengan Presiden Brasil di sela pertemuan negara-negara anggota BRICS.
    Diketahui, Prabowo melakukan lawatan ke Brasil karena dijadwalkan tampil pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada 6–7 Juli di Rio De Janeiro.
    “Kita dengarlah nanti, mungkin ada pembicaraan di sela-sela pembicaraan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brasil akan dikemukakan,” kata
    Yusril
    dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/7/2025), dikutip dari
    Antaranews
    .
    Namun, Yusril mengatakan, Pemerintah Indonesia belum pernah menerima surat atau nota diplomatik dari Pemerintah Brazil yang mempertanyakan insiden wafatnya Juliana Marins usai jatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 26 Juni 2025.
    Menurut Yusril,
    Pemerintah Brasil
    hanya mengirimkan pesawat Angkatan Udara-nya ke Bali untuk membawa jenazah Juliana Marins pulang ke Brasil dan tidak ada komplain ataupun pertanyaan tentang kasus tersebut.
    Selain itu, dia meluruskan bahwa rencana proses hukum terkait meninggalkan Juliana Marins tidak berasal dari Pemerintah Brasil, melainkan dari Federal Public Defender’s Office of Brazil (FPDO) yakni lembaga independen seperti Komnas HAM.
    “Yang ada
    statement
    yang dikeluarkan oleh FPDO lembaga independen yang memantau dan menyelidiki laporan pelanggaran HAM jadi statusnya itu sama seperti Komnas HAM yang ada disini, jadi bukan
    pemerintah Brasil
    ,” ujarnya.
    Namun, Yusril mengatakan, Indonesia tidak bisa dituntut ke Inter-American Commission on Human Rights (IACHR) seperti yang disampaikan FPDO. Sebab, Indonesia bukan bagian dari anggota IACHR.
    “Maka kami ingin menegaskan bahwa Indonesia bukanlah pihak dalam konvensi HAM di Amerika Latin itu dan juga Indonesia bukan anggota dari komisi itu,” katanya.
    Lebih lanjut, Yusril memaklumi bahwa keluarga Juliana sedang sedih dan berduka atas meninggalnya salah satu anggota mereka.
    Yusril juga memahami tugas FPDO yang fokus terhadap HAM, layaknya Komisi Nasional (Komnas) HAM di Indonesia.
    Meski terdapat potensi pembicaraan Presiden Prabowo dengan Presiden Brasil terkait insiden Juliana, Menko Yusril menuturkan kemungkinan Prabowo bertemu dengan FPDO sangat kecil karena tidak pada levelnya
    “Tapi, kalau Presiden mau bertemu keluarga Juliana saya belum tahu. Itu pribadi ya dan kami belum menerima ada permintaan seperti itu,” ucapnya.
    Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Brasil melalui Kantor Pembela Umum Federal (DPU) membuka kemungkinan untuk menempuh jalur hukum internasional terkait kematian Juliana Marins karena terjatuh di jalur pendakian Gunung Rinjani.
    DPU pada Senin (30/6/2025) mengajukan permintaan resmi kepada Kepolisian Federal (PF) untuk menyelidiki kemungkinan adanya unsur kelalaian dari otoritas Indonesia dalam insiden tersebut.
    Jika ditemukan indikasi pelanggaran, Brasil tidak menutup kemungkinan akan membawa kasus ini ke forum internasional seperti Komisi Antar-Amerika untuk Hak Asasi Manusia (IACHR).
    “Kami sedang menunggu laporan yang disusun oleh otoritas Indonesia. Setelah laporan itu diterima, kami akan menentukan langkah hukum berikutnya,” ujar Taisa Bittencourt, Pembela HAM Regional dari DPU.
    Setibanya jenazah Juliana Marins di Brasil pada Selasa, 1 Juli 2025, keluarga segera meminta dilakukan otopsi ulang untuk memastikan waktu dan penyebab kematian secara akurat.
    Permintaan ini dikabulkan oleh pemerintah federal dan dijadwalkan berlangsung di Institut Medis Legal (IML) Rio de Janeiro pada hari yang sama.
    Menurut DPU, pemeriksaan ulang tersebut sangat penting untuk mengklarifikasi dugaan bahwa Juliana Marins mungkin tidak mendapatkan pertolongan memadai setelah kecelakaan terjadi.
    “Otopsi kedua ini adalah permintaan dari keluarga. Kami akan mendampingi mereka sesuai hasil laporan dan keputusan yang akan diambil,” ujar Taisa Bittencourt.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Provinsi yang Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan: Denda dan Tunggakan Dihapus!

    Daftar Provinsi yang Perpanjang Pemutihan Pajak Kendaraan: Denda dan Tunggakan Dihapus!

    Jakarta

    Ada dua provinsi yang memperpanjang program pemutihan pajak kendaraan. Berikut ini daftarnya.

    Pemutihan pajak kendaraan di Jawa Barat dan Banten resmi diperpanjang. Semula program pemutihan pajak kendaraan di kedua provinsi tersebut berakhir pada 30 Juni 2025, namun kini diperpanjang.

    1. Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Barat

    Di Jawa Barat, pemutihan pajak kendaraan itu berakhir pada September 2025. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membeberkan alasan mengapa pihaknya memperpanjang masa berlaku program pemutihan pajak kendaraan. Salah satunya adalah karena peminat pemutihan pajak kendaraan di Jawa Barat masih membludak.

    “Para pemilik kendaraan bermotor di Jawa Barat kami sampaikan bahwa karena antrean orang yang membayar pajak kendaraan motornya yang tertunggak masih panjang antreannya, kami memperpanjang masa berlaku pengampunan pajak bagi penunggak pajak kendaraan bermotor, bernomor Jawa Barat. Masa berlakunya diperpanjang sampai 30 September 2025,” kata Dedi belum lama ini.

    Lewat pemutihan pajak kendaraan bermotor ini, warga Jawa Barat dibebaskan dari tunggakan pokok dan denda pajak kendaraan bermotor. Selain itu, pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) hanya bayar dua tahun, satu tahun ke depan dan tunggakan satu tahun ke belakang.

    2. Pemutihan Pajak Kendaraan di Banten

    Senada dengan Jawa Barat, pemutihan pajak kendaraan di Provinsi Banten juga diperpanjang. Bahkan masa perpanjangan lebih lama ketimbang Jawa Barat yakni hingga 31 Oktober 2025.

    Perpanjangan program pemutihan tunggakan pajak kendaraan bermotor tertuang dalam Kepgub Nomor 286 Tahun 2025 tentang Pembebasan Pokok dan atau Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor. Perpanjangan dimulai 1 Juli hingga 31 Oktober 2025.

    “Pembebasan pokok dan atau sanksi pajak kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada diktum kedua dimulai tanggal 1 Juli 2025 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2025,” demikian bunyi keputusannya.

    Kepgub tersebut ditetapkan di Serang, 25 Juni 2025 dan ditandatangani Andra Soni. Dia meyakini perpanjangan masa pemutihan pajak kendaraan ini bisa membantu masyarakat agar lebih taat membayar pajak. Dia juga meminta agar petugas Samsat bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    “Jangan menunggu nanti waktunya habis kembali, walaupun tadi saya mendengar banyak yang disampaikan masyarakat bahwa mereka membutuhkan waktu untuk mengumpulkan uang. Ada yang bekerja sebagai pengemudi ojek dan sebagainya,” kata Andra.

    (dry/din)

  • KNKT Mulai Selidiki Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

    KNKT Mulai Selidiki Penyebab KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

    Jakarta

    Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai menyelidiki penyebab KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. KNKT kini masih memeriksa sistem komunikasi dan rekam perjalanan data facial traffic control.

    Dilansir detikJatim, data facial traffic control yang diperiksa KNKT tersebut di antaranya data jumlah kendaraan, kecepatan, dan pola pergerakan kapal. Termasuk rekam jejak armada kapal yang mengalami kecelakaan itu.

    Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menyebutkan data-data itu dibutuhkan untuk mengetahui rekaman perjalanan pada sebelum kecelakaan terjadi.

    “Data Facial traffic control, komunikasi yang terjadi saat malam itu kita sudah kumpulkan,” kata Tjahjono, Jumat (4/7/2025).

    Dia mengatakan bahwa pemeriksaan data itu saja belum cukup. Besok KNKT akan melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan wawancara terhadap korban selamat.

    “Besok kami lanjutkan dengan mewawancarai korban-korban yang selamat. Kami ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya sehingga kami bisa memfokuskan kalau ceritanya seperti ini, apa yang terjadi. Hari ini kami fokus pada pengumpulan data,” lanjutnya.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Yusril: RI Belum Terima Nota Diplomatik Brasil soal Kematian Juliana Marins di Rinjani

    Yusril: RI Belum Terima Nota Diplomatik Brasil soal Kematian Juliana Marins di Rinjani

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah buka suara usai munculnya kabar terkait dengan rencana penuntutan terhadap pemerintah Indonesia atas penanganan kecelakaan maut turis asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan pemerintah terus memantau perkembangan setelah jenazah Juliana dikembalikan ke Brasil. 

    Pemerintah, kata Yusril, juga mengetahui adanya rencana keluarga Juliana untuk menuntut tanggung jawab otoritas di Indonesia. Namun demikian, dia memastikan bahwa rencana upaya hukum itu bukan dilakukan dari pemerintah Brasil. 

    Lembaga negara dimaksud adalah Federal Public Defender’s Office, yang disebut Yusril bersifat independen dan serupa dengan Komnas HAM di Indonesia. Dia mengakui bahwa pemerintah mengetahui lembaga tersebut telah aktif bersuara untuk mendorong adanya penyelidikan lebih lanjut terhadap penyebab kematian Juliana di Rinjani. 

    “Lembaga ini sebenarnya adalah lembaga negara independen di Brasil, kira-kira sama dengan Komnas HAM di sini yang bertugas untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan atas laporan dugaan terjadinya kasus-kasus pelanggaran HAM di Brasil. Jadi, lembaga inilah yang bersuara keras mengenai kasus insiden kematian dari Juliana Marins ini,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Jakarta, Jumat (4/7/2025). 

    Lembaga itu, lanjut Yusril, juga telah mendorong agar adanya otopsi ulang atas jenazah Juliana. Pemerintah Indonesia pun disebut menghormati permintaan lembaga yang juga sejalan dengan keinginan keluarga almarhum.

    Hal itu kendati otoritas di Denpasar dan Brasil juga telah menggelar otopsi terhadap jenazah Juliana. Adapun terkait dengan tuntutan hukum dimaksud, Yusril menyatakan bahwa pemerintah Indonesia tidak atau belum pernah menerima nota diplomatik resmi dari pemerintah Brasil. 

    “Jadi, bukan pemerintah Brasil, belum atau mungkin tidak sampai hari ini menyampaikan nota diplomatik ataupun menyampaikan surat kepada pemerintah Indonesia mempertanyakan kasus kematian Juliana Marins ini,” papar menteri yang pernah menjabat di kabinet pemerintahan Gus Dur, Megawati dan SBY ini. 

    Yusril pun mengaku sudah mencoba untuk menghubungi Duta Besar Brasil di Indonesia, namun belum ada respons. Dia menduga Duta Besar sedang menemani kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke KTT BRICS, yang juga akan diselenggarakan di Brasil. 

    Di sisi lain, Yusril turut mengetahui rencana FPDO untuk menggugat Indonesia secara hukum internasional, maupun menyeret perkara ini ke Inter-American Commission on Human Rights. Namun, dia menyebut Indonesia bukanlah pihak dalam Konvensi HAM maupun anggota dari komisi tersebut. 

    “Jadi tidak ada suatu upaya internasional untuk membawa satu negara ke dalam satu forum, kalau negara itu bukan pihak di dalam konvensi atau statutanya dan tidak akan dibawa ke badan itu kalau tidak ada persetujuan dari negara yang bersangkutan,” terang akademisi hukum tata negara itu. 

    Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, RSUD Bali Mandara telah melakukan otopsi terhadap jenazah Juliana. Hasilnya, Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit mengungkap bahwa Juliana meninggal akibat benturan dengan benda tumpul saat jatuh di Gunung Rinjani. 

    Benturan tersebut menyebabkan luka lecet geser, patah tulang hingga pendarahan. “Kami melakukan pemeriksaan luar dan otopsi, jadi hasilnya kita memang menemukan luka-luka pada seluruh tubuh korban [Juliana], terutama yang ada adalah luka lecet geser, yang menandakan bahwa korban itu memang geser dengan benda tumpul. Kemudian kita juga menemukan adanya patah-patah tulang, terutama di daerah dada bagian belakang, tulang punggung dan paha,” jelas Putu Alit kepada media, Jumat (27/6/2025). 

    Berdasarkan kronologinya, Juliana jatuh ke lereng Gunung Rinjani dari yang awalnya 200 meter, kemudian semakin terperosok hingga kedalaman 600 meter.

    Setelah lima hari berselang pada 25 Juni 2025 pukul 13:51 WITA, tim SAR gabungan baru bisa mengangkat jenazah korban dari dasar jurang menggunakan peralatan manual dengan tali yang ditarik pakai teknik lifting.

  • Yamaha Terus Geber Uji Coba Mesin V4

    Yamaha Terus Geber Uji Coba Mesin V4

    Jakarta

    Honda dan Yamaha melakukan uji coba privat di Sirkuit Brno, Ceko, pada tanggal 1-2 Juli 2025. Pebalap Honda Luca Marini dikabarkan ikut dalam pengetesan ini sekaligus menjadi tanda bahwa dia siap kembali ke lintasan setelah absen lama akibat cedera. Sementara Yamaha, kabarnya terus menguji motor baru mereka yang menggunakan arsitektur mesin V4.

    Mengutip Speedweek, Honda dan Yamaha masih berstatus sebagai tim dengan peringkat konsesi D yang artinya mereka bisa melakukan lebih banyak program pengujian di banyak lintasan. Honda dan Yamaha juga bisa melakukan pengujian motor oleh pebalap reguler mereka.

    Pembalap pabrikan HRC Luca Marini kembali mengendarai RC213V di Brno untuk pertama kalinya, sejak kecelakaan serius pada balap ketahanan Honda di Suzuka. Pebalap Italia itu kabarnya siap kembali ke MotoGP pekan depan.

    Sementara itu pebalap-pebalap reguler Yamaha seperti Alex Rins dan Miguel Oliveira juga ikut dalam tes privat di Brno. Hasilnya baik, Oliveira dan Rins jadi yang tercepat di M1. Keduanya mencatatkan lap time kisaran 1 menit 52,7 detik.

    Sebagai perbandingan, rekor lap time Marc Marquez dari tahun 2016 adalah 1 menit 54,596 detik. Namun, karena catatan waktu hanya berlaku di balap resmi, maka rekor Marquez akan tetap bertahan, setidaknya hingga ajang MotoGP Ceko digelar pada pada pertengahan Juli.

    Yang lebih menarik adalah program yang diselesaikan oleh pebalap penguji Andrea Dovizioso dan Augusto Fernandez. Keduanya mengendarai motor baru M1 bertenaga V4.

    Prototipe V4 tidak hanya berbeda dalam hal mesin dari versi empat silinder segaris pabrikan Jepang itu, tetapi juga dalam hal aerodinamika, lengan ayun, dan jalur knalpot. Terlihat jelas dari luar bahwa motor itu benar-benar berbeda. Sampai saat ini Yamaha belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait pengujian motor bermesin V4 tersebut.

    (lua/din)

  • Menko Yusril minta semua pihak jaga hubungan baik Indonesia dan Brazil

    Menko Yusril minta semua pihak jaga hubungan baik Indonesia dan Brazil

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra meminta semua pihak menjaga hubungan baik Indonesia dengan Brazil, sehubungan dengan insiden wafatnya warga Brasil Juliana Marins di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (26/6).

    Apalagi, kata dia, saat ini Presiden RI Prabowo Subianto sedang menghadiri pertemuan negara-negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), sebuah kelompok ekonomi besar yang memegang peranan penting dalam perekonomian global di Brazil.

    “Hubungan baik serta kerja sama bilateral antara Indonesia dan Brasil harus tetap dijaga dan tidak boleh terganggu dengan insiden kematian Juliana Marins ini,” ujar Yusril dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

    Dia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia sangat fokus dan berduka atas kematian Juliana akibat terjatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di tebing Gunung Rinjani.

    Pemerintah, kata Yusril, menganggap insiden tersebut merupakan insiden kecelakaan yang dapat terjadi pada setiap pendaki gunung, terutama lantaran medan Rinjani yang berat dan cuaca ekstrem sedang terjadi saat itu.

    Selain itu, pemerintah RI telah menjelaskan kepada publik insiden tersebut, upaya evakuasi, dan autopsi yang dilakukan di sebuah rumah sakit di Denpasar, Bali.

    Ia tak menampik bahwa upaya evakuasi tidak
    secepat seperti yang diharapkan karena penggunaan helikopter tidak dapat dilakukan pada medan bertebing di tengah cuaca ekstrem, sebagaimana diharapkan oleh keluarga korban.

    Pasalnya, kata Menko, berbagai tebing dan hutan tropis di Rinjani berbeda dengan tebing-tebing salju di Himalaya.

    Oleh karena itu, dikatakan bahwa satu-satunya cara penyelamatan, yakni evakuasi vertikal secara manual yang dilakukan oleh Tim Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) dan tim relawan, sehingga proses evakuasi berjalan tidak secepat yang diharapkan.

    Yusril menuturkan bahwa hasil autopsi telah dengan jelas menunjukkan bahwa Juliana meninggal antara 15–30 menit setelah badannya terhempas di bebatuan gunung akibat kerusakan organ dan patah tulang yang parah karena terjatuh dari ketinggian 600 meter itu.

    Disebutkan bahwa pihak keluarga Juliana memang mempertanyakan jarak waktu antara saat terjatuh dan kematian karena mereka berpikir ada keterlambatan datangnya pertolongan, sementara korban diduga masih hidup.

    “Secara medis, secepat apa pun pertolongan datang, upaya untuk menyelamatkan nyawa korban dalam insiden jatuh seperti itu hampir mustahil dapat dilakukan,” katanya menambahkan.

    Bahwa kemudian keluarga korban minta dilakukan autopsi ulang di Brasil untuk memastikan waktu kematian, ia mengatakan bahwa pemerintah RI mempersilakan dan menghormati keinginan
    tersebut.

    Secara teoritis jika metodologi autopsi dilakukan mengikuti standar forensik yang sama, sambung dia, maka hasilnya tidak akan jauh berbeda.

    Yusril pun menegaskan bahwa telah berkoordinasi dengan Menko Politik dan Keamanan RI Budi Gunawan dan Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam menyikapi insiden kematian Juliana tersebut.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria/Rio Feisal
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pebalap MotoGP Berduka Atas Meninggalnya Diogo Jota, Kirim Pesan Menyentuh

    Pebalap MotoGP Berduka Atas Meninggalnya Diogo Jota, Kirim Pesan Menyentuh

    Jakarta

    Kecelakaan tragis merenggut nyawa pemain bola Diogo Jota dan Andre Silva. Beberapa pebalap MotoGP menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya dua pesepakbola tersebut.

    Marc Marquez, Fabio Quartararo, dan Miguel Oliveira terpantau yang mengungkapkan duka cita.

    Marc Marquez dan Fabio Quartararo mengunggah postingan duka cita Diogo Jota dalam instagram stories-nya. Kiriman itu merupakan postingan instagram dari Liverpool yang menampilkan foto Diogo Jota dengan filter hitam putih. Kedua pebalap itu memberi emot hati dan burung putih yang sedang terbang.

    Lebih menyentuh lagi unggahan dari Miguel Oliveira. Rider Trackhouse Racing itu membuat postingan khusus untuk menyampaikan rasa duka mendalam atas meninggalnya Diogo Jota dan Andre Silva. Miguel Oliveira diketahui sama-sama atlet kewarganegaraan Portugal.

    “Mustahil untuk tetap acuh tak acuh terhadap kehilangan tragis yang kami alami pagi ini. Hidup bisa menjadi kejam dan tidak adil dengan cara yang tidak kita duga. Pelukan simpatik untuk seluruh keluarga, istri dan anak-anak. R.I.P. Diogo Jota dan Andre Silva,” tulis Miguel Oliveira yang disertai foto Diogo Jota dan Andre Silva.

    Kecelakaan tragis Diogo Jota dan adiknya itu terjadi di jalan tol KM 65 dari A-52.

    Wakil Delegasi Zamora, Angel Blanco Garcia, menyatakan, Diogo Jota dan Andre Silva meninggal di tempat. Mobil yang ditumpangi pemain 28 tahun tersebut dan juga adiknya, Andre, 26 tahun, dikabarkan sampai keluar jalur.

    Kondisi mobil mengenaskan karena sempat terbalik sebelum terbakar sampai habis. Sementara itu, dalam pernyataan terpisah Garda Sipil Spanyol menyatakan, kecelakaan Diogo Jota akibat dari pecah ban saat hendak menyalip.

    “Saya tidak akan membahas keadaannya, tapi mobil itu terbalik, terbakar, dan akibatnya fatal. Meskipun ada hipotesis, saya tidak dapat mengatakan apa pun karena saya tidak tahu. Harus ada penyelidikan, yang sedang dilakukan oleh Garda Sipil,” lugas Angel Blanco Garcia.

    Diogo Jota memilih untuk mengambil perjalanan darat setelah disarankan oleh dokter untuk tidak naik pesawat. Jota barusaja menjalani operasi kecil yang berhubungan dengan paru-paru, dikutip dari BBC Sport.

    (riar/din)

  • Truk Tabrak Motor di Ciampea Bogor, 2 Orang Terluka

    Truk Tabrak Motor di Ciampea Bogor, 2 Orang Terluka

    Bogor

    Kecelakaan lalu lintas melibatkan truk dan sepeda motor terjadi di Jalan Raya Ciampea, Ciampea, Bogor, Jawa Barat. Peristiwa itu menyebabkan dua orang terluka.

    “Korban kecelakaan luka pengendara dan penumpang sepeda motor,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB tadi. Kecelakaan berawal ketika truk yang dikendarai KH melaju dari arah Kota Bogor menuju Ciampea.

    “Setibanya di TKP (tempat kejadian perkara), diduga tidak menjaga jarak aman, kemudian menabrak bagian belakang kendaraan sepeda motor yang ada di depannya,” jelasnya.

    Dia mengatakan pengendara sepeda motor diduga hendak bergerak ke kanan saat truk datang dari belakangnya. Pengendara dan penumpang sepeda motor terpental setelah tertabrak truk.

    “Pengendara sepeda motor mengalami luka di bagian kening,” ujarnya.

    (rdh/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pebalap Muda Meninggal Dunia Usai Kecelakaan, Rider MotoGP Berduka

    Pebalap Muda Meninggal Dunia Usai Kecelakaan, Rider MotoGP Berduka

    Jakarta

    Pebalap muda Borja Gomez (20) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Sirkuit Magny Cours, Prancis, Kamis (3/7/2025). Ucapan duka mengalir dari para rider MotoGP.

    Eks pebalap Moto2 ini mengalami kecelakaan saat melakoni sesi tes pramusim JuniorGP Kejuaraan Eropa Stock 600. Borja diketahui sedang menggeber Honda CBR600RR.

    Dikutip dari Crash, Borja Gomez dilaporkan terjatuh, lalu ditabrak pebalap di belakangnya. Gomez dinyatakan meninggal dunia.

    Ucapan belasungkawa dan doa mengalir dari para pebalap MotoGP melalui akun instagram pribadinya.

    “Hari yang menyedihkan untuk olahraga. Semua dukungan saya untuk keluarga dan teman-teman. Beristirahatlah dengan tenang Borja,” tulis Marc Marquez.

    “Borja, beristirahatlah dengan tenang… Teruslah melakukan apa yang Anda sukai di mana pun Anda berada,” ungkap Jorge Martin.

    “RIP Borja. Semua kekuatan dan cinta saya untuk keluarga dan teman-temannya,” tulis Alex Marquez.

    Gomez tahun ini berkompetisi di Kejuaraan Superstock Eropa dengan mengendarai Honda CBR600RR. Gomez sedang memimpin klasemen setelah meraih posisi kedua di Estoril dan kemenangan di Jerez.

    Pebalap asal Spanyol ini juga telah menjalani peran sebagai penguji dalam proyek HRC World Superbike tahun ini dan ikut serta dalam tes pramusim Eropa bersama Tetsuta Nagashima sebagai bagian dari tim penguji resmi Honda.

    Gomez pernah tampil di ajang Moto2 pada musim 2022 dan 2023. Hasil terbaik Gomez adalah berada di posisi ke-16 di Australia.

    Dia juga mengendarai di empat putaran WorldSSP di musim 2021 dan 2024, mencetak poin untuk tempat ke-12 di Cremona dan Aragon tahun lalu dengan Kawasaki ZX-6R.

    (riar/din)

  • Di Balik Rantai Distribusi Energi, Ada Awak Terlatih dan Siap Hadapi Risiko

    Di Balik Rantai Distribusi Energi, Ada Awak Terlatih dan Siap Hadapi Risiko

    Liputan6.com, Jakarta – Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memperkuat komitmennya terhadap keselamatan distribusi energi dengan menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi khusus bagi awak angkutan barang berbahaya (AKBB), menggandeng Indosafe Pratama Ascarya sebagai mitra pelaksana.

    Kegiatan ini berlangsung selama dua gelombang pada 16–18 Juni dan 19–21 Juni 2025, bertempat di Terminal LPG Tanjung Perak – Integrated Terminal Surabaya, dan diikuti oleh 54 awak kendaraan operasional.

    Program dirancang merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 77 Tahun 2021 tentang kompetensi personel pengangkut barang berbahaya. Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan sekaligus kesadaran risiko dalam proses distribusi BBM dan LPG.

    Selama pelatihan, peserta menerima materi teori dan praktik langsung di lapangan. Instruktur berpengalaman, Zanuar Ziksandi dan Disma Prasaja, memandu sesi demi sesi guna memastikan pemahaman menyeluruh mengenai protokol keselamatan.

    Pelatihan ini menjadi bagian dari langkah preventif perusahaan untuk meminimalkan potensi kecelakaan kerja serta menjaga kelancaran rantai distribusi energi di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

    “Keselamatan adalah prioritas utama. Kami ingin memastikan seluruh awak angkutan memiliki kompetensi memadai dalam menangani barang berisiko tinggi,” ujar perwakilan dari Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.

    Program ini sekaligus memperkuat budaya kerja yang disiplin dan berorientasi pada keselamatan operasional, terutama dalam menangani bahan bakar yang memiliki potensi bahaya tinggi jika tidak ditangani dengan prosedur tepat.

    Melalui pelatihan tersebut, peserta tidak hanya memahami kewajiban regulatif, namun juga mampu menerapkannya langsung saat bertugas di lapangan, termasuk dalam kondisi darurat sekalipun.

    Selain itu, sertifikasi yang diperoleh juga menjadi bukti sahih bahwa setiap awak kendaraan telah memenuhi standar nasional dalam menjalankan peran vital mereka di sektor distribusi energi.