Kasus: kecelakaan

  • Truk Tabrak Sepeda Motor di Ceweng Jombang, 1 Tewas dan 1 Luka-luka

    Truk Tabrak Sepeda Motor di Ceweng Jombang, 1 Tewas dan 1 Luka-luka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, tepatnya di depan SPBU Ceweng, Rabu malam (3/12/2025).

    Kecelakaan ini melibatkan sebuah truk yang belum diketahui nomor polisinya dan sepeda motor Yamaha Vega dengan nomor polisi N-2517-II. Akibat kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia di tempat kejadian, sementara satu korban lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

    Kronologi kejadian bermula ketika truk yang berjalan dari arah utara menuju selatan hendak berbelok ke kanan untuk masuk ke area SPBU Ceweng. Saat itu, sepeda motor Yamaha Vega yang dikendarai oleh Thomas, seorang pria berusia 36 tahun yang bekerja sebagai karyawan swasta, sedang melaju dari arah selatan menuju utara. Tak terhindarkan, kedua kendaraan tersebut bertabrakan.

    Akibat tabrakan tersebut, penumpang sepeda motor, Nur Aini (34), warga Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara itu, pengendara sepeda motor, Thomas, mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan medis.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, memberikan konfirmasi terkait kejadian tersebut. “Kecelakaan ini terjadi akibat tabrakan antara truk yang sedang berbelok dan sepeda motor yang datang dari arah berlawanan. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut mengenai kendaraan truk yang terlibat,” ungkap Ipda Siswanto.

    Pihak kepolisian setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan informasi dari saksi-saksi yang ada. Hingga saat ini, petugas masih berupaya untuk mengetahui identitas lengkap kendaraan truk yang terlibat dalam kecelakaan ini.

    Sementara itu, keluarga korban yang meninggal dunia, menerima kabar duka ini dengan penuh kesedihan. Mereka berharap agar proses hukum dapat segera dijalankan dengan adil dan transparan. [suf]

  • Tiga Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Solo–Kertosono, Empat Orang Terluka

    Tiga Truk Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Solo–Kertosono, Empat Orang Terluka

    Madiun (beritajatim.com) — Kecelakaan beruntun terjadi di jalur strategis Tol Solo–Kertosono. Insiden tersebut melibatkan tiga truk yang terjadi di KM 625.800 B, tepatnya di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 02.10 WIB.

    Kejadian tersebut, mengakibatkan empat orang mengalami luka ringan. Bahkan peristiwa kecelakaan ini sempat membuat arus lalu lintas tol menyempit selama proses penanganan berlangsung.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun, Ipda Andika, mengatakan kecelakaan bermula dari truk bernomor polisi B 9474 PFA yang dikemudikan Udik Puriawan, warga Rejoso, Nganjuk.

    Truk besar tersebut melaju stabil dari arah timur ke barat di lajur kiri. Namun setibanya di lokasi kejadian, diduga karena kurang konsentrasi, truk tersebut tiba-tiba menabrak truk box bernomor polisi BB 8038 FC yang berjalan searah di depannya. Kendaraan ini dikemudikan oleh Agit Afdil Sukma asal Padang, Sumatra Barat.

    Benturan pertama itu membuat dua truk berhenti mendadak. Dalam hitungan detik, sebuah truk muatan CNG (Compressed Natural Gas) dengan nopol B 9842 CXT yang datang dari belakang tidak bisa menghindar.

    Kendaraan yang dikemudikan Hasan Zunaidi, warga Keling, Jepara, tersebut akhirnya menabrak bagian belakang truk bernopol B 9474 PFA yang dikemudikan oleh Udik Puriawan dengan cukup keras.

    “Posisi akhir ketiga kendaraan berada di bahu jalan. Saat kejadian, arus kendaraan landai dan kondisi cuaca cerah. Dugaan sementara karena kurang menjaga jarak aman,” jelas Ipda Andika.

    Akibat benturan beruntun tersebut, empat orang mengalami luka ringan. Mereka terdiri dari pengemudi dua truk di depan serta pengemudi dan penumpang truk muatan paket. Seluruh korban langsung mendapatkan penanganan medis dibawa ke RSUD Caruban dan dalam kondisi stabil.

    Polisi bergerak cepat melakukan penanganan di lokasi. “Kami mendatangi TKP, memberikan pertolongan kepada korban, mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan panjang, melakukan olah TKP, mencari keterangan saksi, mengevakuasi kendaraan, serta mengamankan barang bukti ke Exit Tol Caruban,” terang Ipda Andika.

    Proses evakuasi berlangsung cukup lama karena bodi truk saling berhimpitan, sehingga membutuhkan alat berat untuk memindahkannya ke tepi jalan. Setelah semua kendaraan berhasil dievakuasi, arus lalu lintas kembali normal.

    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, polisi menegaskan penyidikan tetap berlanjut. “Kami masih mengumpulkan keterangan tambahan dari para pengemudi dan saksi. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan,” imbuhnya.

    Kecelakaan dini hari tersebut kembali menjadi pengingat pentingnya menjaga konsentrasi dan jarak aman, terutama di jalur tol yang kerap minim penerangan dan memiliki ritme lalu lintas yang berubah-ubah. [rbr/suf]

  • Perjuangan Penjual Kerupuk Keliling di Surabaya, Menolak Menyerah demi 3 Orang Anak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        3 Desember 2025

    Perjuangan Penjual Kerupuk Keliling di Surabaya, Menolak Menyerah demi 3 Orang Anak Regional 3 Desember 2025

    Perjuangan Penjual Kerupuk Keliling di Surabaya, Menolak Menyerah demi 3 Orang Anak
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sudah selama dua tahun, Ion (53), mengadu nasib di Surabaya, dengan keliling menjajakan aneka macam kerupuk demi menghidupi istri dan ketiga anaknya.
    “Tadi saya berangkat dari Probolinggo jam setengah empat pagi,” tuturnya pelan saat ditemui di sebuah gang ramai kawasan Lakarsantri,
    Surabaya
    , Rabu (3/12/2025).
    “Naik angkutan, sampai Kenjeran sambung angkutan kuning, biru buat sampai di sini,” ujarnya  melanjutkan.
    Meski terlihat belum banyak kerupuk yang terjual pada siang itu, Ion mengaku tetap semangat.
    “Rezeki sudah ada yang ngatur,” katanya.
    Berjualan kerupuk di Surabaya, warga Desa Sumberwetan, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo ini mengaku, mengekos di daerah Kanjeran dan seminggu sekali pulang ke rumahnya.
    “Saya ngekos daerah kenjeran, jadi kalau pulang ke Probolinggo-nya seminggu sekali saja” kata Ion.
    Memanggul sejumlah plastik besar berisi aneka jenis kerupuk, Ion biasanya akan berkeliling kawasan permukiman warga area lakarsantri hingga pukul 13.00 WIB.
    Kemudian, dia akan menaiki angkutan umum ke area rumah sakit Karangmenjangan Surabaya hingga sore hari. Dengan harapannya, dagangannya bisa habis.
    Keliling menjajakan kerupuk akhirnya dilakoni Ion setelah mencoba berbagai macam usaha.
    Dia menceritakan, dahulunya adalah seorang kuli bangunan di daerah Kenjeran, Surabaya.
    Hidupnya berubah dalam sekejap saat mandor yang membawahi sekitar 20 pekerja menghilang tanpa jejak.
    “Mandornya lari, kami semua enggak dibayar,” kenangnya.
    Padahal, menurut Ion, upahnya sehari sebagai kuli sekitar Rp 70.000, jauh lebih baik daripada penghasilan yang kini diterima dari berjualan kerupuk.
    Namun, dia tidak memiliki pilihan setelah mandornya kabur. Istri dan anaknya tidak bisa dibiarkan menahan lapar.
    Ion menceritakan, pernah ada teman yang mengajaknya berjualan bakso di Probolinggo. Tetapi, usaha temannya tersebut ternyata tidak laku.
    Hingga akhirnya, seorang teman yang lain mengajaknya mencoba berdagang kerupuk keliling.
    “Ayo jual ini, paling enggak ada penghasilannya,” kata Ion menirukan ajakan temannya.
    Memikirkan istri dan anaknya, Ion pun menerima ajakan sang teman meskipun dia hanya membawa pulang Rp 25.000 sampai Rp 50.000 per hari.
    Penghasilannya itu masih harus dipotong ongkos angkutan setiap harinya.
    “Yang penting sampai ke tempat jualan,” ujarnya sambil tersenyum.
    Setiap hari, Ion memanggul sekitar 100 bungkus aneka kerupuk, yang dihargai antara Rp 12.000-Rp 20.000 per bungkus tergantung jenisnya.
    Kehidupan Ion sempat makin berat ketika
    handphone
    satu-satunya hilang saat tengah beristirahat di sebuah masjid di Sidoarjo.
    Tas berisi ponsel dan uang uang setoran dagangan senilai 150.000 raib dibawa seseorang yang terekam kamera CCTV.
    “Itu saya pas capek, ketiduran. Pas bangun, tas sudah hilang,” ujarnya lirih.
    Tanpa
    handphone
    , dia tak bisa menghubungi istrinya. Untuk memberi kabar, Ion harus meminjam telepon milik saudaranya yang tinggal dekat di sekitaran daerah kosannya.
    Beruntungnya, saat kebingungan pulang, juragan dagangan kerupuknya yang berasal dari Sidoarjo memberinya uang Rp 50.000.
    “Alhamdulillah, ada yang nolong. Katanya sabar, sabar,” katanya.
    Juragan tersebut juga memaklumi kehilangan uang setoran itu.
    “Yang penting jangan sampai kecelakaan,” pesan sang juragan kepadanya.
    Ion mengaku, tidak menyerah. Apalagi, jika mengingat ketiga anaknya yang berusia 12 tahun, 6 tahun, dan 4 tahun.
    Dia pun bersyukur, kedua anaknya bisa bersekolah di Probolinggo. Sedangkan, istrinya bekerja sebagai pencuci pakaian rumahan yang dibayar sekitar Rp 60.000 per minggu.
    “Kadang saya cuma bisa kasih anak-anak uang sekolah Rp 3.000, Rp 5.000,” katanya.
    “Yang penting mereka tetap sekolah. Saya ingin mereka bisa sekolah tinggi biar enggak kayak saya,” ujarnya lagi dengan mata yang mengawang ke langit Kota Surabaya yang cerah.
    Tak banyak mimpi yang dia punya untuk dirinya sendiri. Ion hanya berharap memiliki pekerjaan halal dan penghasilan tetap.
    “Kalau bisa, saya kerja bangunan lagi,” katanya.
    Usai Lebaran nanti, dia bahkan mempertimbangkan tawaran seseorang untuk merantau ke Papua sebagai pekerja bangunan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Pemotor Terluka dalam Kecelakaan di Jalan Raya Parimono Jombang

    Dua Pemotor Terluka dalam Kecelakaan di Jalan Raya Parimono Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Desa Parimono, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, yang melibatkan dua sepeda motor, Rabu (3/12/2025). Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit setempat.

    Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi S-6090-OB yang dikendarai oleh Nur Inani Ina (45), warga Desa Ngudirejo Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

    Ia tidak mengalami luka dalam kejadian ini. Namun, yang dibonceng oleh Ina, Aisyah Febriana Arifin (13), mengalami luka dan saat ini sedang dirawat di RSUD Kabupaten Jombang.

    Motor kedua yang terlibat adalah Honda Vario dengan nomor polisi S-4279-OBO yang dikendarai oleh Sri Wahyuni (45), warga Desa Kertorejo Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Ia juga mengalami luka dan sedang mendapatkan perawatan di RSUD Kabupaten Jombang.

    Menurut keterangan dari Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, kejadian bermula saat sepeda motor Honda Beat yang dikendarai oleh Nur Inani Ina melaju dari arah utara menuju selatan.

    Setibanya di lokasi kejadian, ketika hendak belok kanan, pengendara Honda Beat kurang memperhatikan arus lalu lintas dari arah selatan. Akibatnya, sepeda motor Honda Beat tersebut tertabrak oleh sepeda motor Honda Vario.

    Dalam kecelakaan ini, tidak ada korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka berat. Namun, dua orang pengendara mengalami luka ringan dan mendapat perawatan medis. “Para saksi kejadian, telah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian mengenai kronologi kejadian,” pungkas Siswanto. [suf]

  • Sopir Tak Bisa Ngerem saat Kecelakaan Cipularang

    Sopir Tak Bisa Ngerem saat Kecelakaan Cipularang

    Jakarta

    Lagi-lagi kecelakaan maut terjadi di Tol Cipularang. Kecelakaan yang menewaskan satu orang itu dipicu oleh kendaraan yang mengalami rem blong.

    Insiden tersebut terjadi pada Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 13.40 WIB. Nahas akibat kecelakaan beruntun itu, 1 orang meninggal dan 5 orang lainnya luka-luka.

    Pemicu kecelakaan tersebut yakni truk boks yang dikemudikan oleh Rian Hidayat. Truk boks itu mengalami rem blong. Pengemudi mengakui remnya sudah bermasalah sebelum terjadi kecelakaan maut.

    “Mobilnya nggak bisa ngerem, jadi memang penyebabnya ya mobil yang saya bawa,” kata Rian Hidayat dikutip detikJabar.

    Ia mengatakan truk yang ia kemudikan tak membawa muatan apa pun. Saat itu ia melakukan perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Ia mengaku sudah merasakan adanya hal yang tak beres pada kendaraannya.

    “Truk kosong, enggak bawa muatan. Jadi saya dari KM 116 itu memang sudah enggak bisa ngerem. Saya langsung buang ke kiri, tadi di jalur memang enggak ada tempat pembuangan yang di tol itu makanya langsung nabrak mobil di depannya,” kata Rian.

    Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana bilang, jika mengacu kepada kronologi tersebut, artinya kecelakaan ini merupakan kelalaian sopir truk boks yang mengakibatkan orang lain cedera sampai meninggal dunia.

    “Sebuah kelalaian besar dilakukan oleh pengemudi jika memaksakan kendaraannya tetap berjalan yang bermasalah dengan remnya. Pasti hanya tinggal tunggu waktu dan tempat untuk tabrakan,” kata Sony kepada detikOto, Rabu (3/12/2025).

    Menurut Sony, di kondisi jalan menurun, pengemudi harus mengontrol kecepatan truk. Caranya bisa dengan menggunakan gigi rendah atau mengurangi kecepatan.

    “Sehingga jika terjadi malfunction pada kendaraan-kendaraannya, si pengemudi memiliki waktu untuk bertindak dalam mengantisipasi kecelakaan,” jelas Sony.

    Selain itu, bisa juga menggunakan lajur kiri. Sebab, dengan memanfaatkan lajur kiri, dalam kondisi darurat pengemudi truk lebih mudah banting setir.

    “Pengemudi truk bisa membuang ke kiri, ruang kosong yang kemungkinan terjadinya korban jiwa sedikit. Jika ada gate rail pun dengan mudah diterabas oleh truk,” sebut Sony.

    (rgr/dry)

  • Sopir Tak Bisa Ngerem saat Kecelakaan Cipularang

    Kecelakaan Maut di Cipularang Lagi-lagi Dipicu Rem Blong, Peringatan buat Sopir!

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi lagi di Tol Cipularang. Kendaraan barang yang mengalami rem blong menjadi pemicu kecelakaan yang menewaskan satu orang tersebut.

    Insiden tersebut terjadi pada Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 13.40 WIB. Nahas akibat kecelakaan beruntun itu, 1 orang meninggal dan 5 orang lainnya luka-luka.

    Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut yakni delapan minibus dan satu unit truk boks. Pemicu kecelakaan tersebut yakni truk boks yang dikemudikan oleh Rian Hidayat. Truk boks itu mengalami rem blong. Pengemudi mengakui remnya sudah bermasalah sebelum terjadi kecelakaan maut.

    “Mobilnya nggak bisa ngerem, jadi memang penyebabnya ya mobil yang saya bawa,” kata Rian Hidayat, Selasa (2/12/2025).

    Ia mengatakan truk yang ia kemudikan tak membawa muatan apa pun. Saat itu ia melakukan perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Ia mengaku sudah merasakan adanya hal yang tak beres pada kendaraannya.

    “Truk kosong, enggak bawa muatan. Jadi saya dari KM 116 itu memang sudah enggak bisa ngerem. Saya langsung buang ke kiri, tadi di jalur memang enggak ada tempat pembuangan yang di tol itu makanya langsung nabrak mobil di depannya,” kata Rian.

    Peringatan buat Sopir!

    Penyelidik Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan sudah lama mewanti-wanti pengemudi truk untuk memperhatikan kondisi kendaraan dan dirinya. Menurut Wildan, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh pengemudi truk agar tak lagi menjadi penyebab kecelakaan maut di jalan raya.

    “Pertama, pastikan kondisi fisik dalam keadaan bugar dan sehat serta tidak minum obat apa pun. Kedua, jangan melampaui batas waktu mengemudi, maksimal 12 jam dan harus tidur sekurang-kurangnya lima jam sebelum mengemudi kembali. Ketiga, lakukan pemeriksaan kendaraan sebelum mengemudi untuk memastikan kendaraan dalam keadaan baik,” beber Wildan beberapa waktu lalu.

    Selain itu, pengemudi harus memahami teknik berkendara di jalan menurun untuk menghindari peristiwa rem blong. Pengemudi juga harus mengenali jalan yang akan dilaluinya, kurangi kecepatan dan hati-hati saat melalui jalan yang tidak dikenali.

    “Pastikan kesegaran dan kebugaran diri. Pastikan dalam kondisi cukup tidur dan tidak dalam kondisi sakit atau mengkonsumsi obat-obatan. Lakukan stretching (peregangan) tubuh sebelum mengemudi. Hindari makan berlebihan atau makanan yang mengandung karbo yang dapat menimbulkan kantuk perbanyak makan sayur, buah, telur dan air putih,” sebut Wildan.

    Periksa Kendaraan Sebelum Jalan!

    Wildan mewanti-wanti agar sopir truk melakukan pemeriksaan sebelum perjalanan (pre-trip inspection). Ada beberapa komponen yang harus diperiksa sebelum berangkat.

    Pemeriksaan kondisi kendaraan berupa dashboard instrumentation, spion, kursi dan safety belt, kondisi ban dan tekanan anginnya, lampu-lampu dan wiper. Pemeriksaan level minyak rem, berupa perhatikan batas minimal-maksimal keterisian minyak rem, periksa adanya kebocoran minyak rem pada bagian roda jika minyak rem turun, periksa kandungan air dalam minyak rem untuk menghindari angin palsu (vapour lock), ganti minyak rem secara berkala.

    Kemudian pemeriksaan tromol, celah dan ketebalan kampas rem. Injak pedal rem secara penuh, turunnya tekanan angin pada indikator tidak boleh melebihi 0,5 bar. Jika turunnya tekanan angin 1 bar atau lebih, minta mekanik memeriksa celah kampas atau kondisi kampas rem.

    Periksa kebocoran angin. Parkir kendaraan di tempat yang datar dan diganjal rodanya. Pastikan tekanan angin dalam tabung penuh. Turunkan rem parkir. Putar kunci kontak ke posisi “ON” agar indikator pada dashboard menyala, kemudian injak pedal rem secara dalam dan tahan selama 2 menit. Jika dalam 2 menit tekanan angin turun, maka ada kebocoran. Mekanik harus memeriksa lebih lanjut.

    (rgr/dry)

  • Gran Max Seruduk Beat di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Pemotor Meninggal Terseret 79 Meter

    Gran Max Seruduk Beat di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Pemotor Meninggal Terseret 79 Meter

    Madiun (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di ruas Jalan Raya Madiun – Surabaya, tepatnya di kawasan Tugu Batas Kota Caruban, Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebuah mobil boks Daihatsu Granmax Box AE 8044 GF menyeruduk sepeda motor Honda Beat AE 6826 CK, menyebabkan pengendara motor tewas di lokasi. Korban, Sujatno, warga Desa Sumberbening, Kecamatan Balerejo, meninggal dunia akibat luka berat usai motornya terseret hingga puluhan meter.

    Korban meninggal dunia adalah pengendara sepeda motor, Sujatno, yang mengalami luka fatal di lokasi kejadian. Sementara itu, pengemudi Granmax, Satria Eka Nugraha, warga Desa Garon, Kecamatan Balerejo, dipastikan selamat dan telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Madiun, Ipda Andika Cahyono, menjelaskan bahwa insiden bermula saat mobil Granmax yang dikemudikan Satria Eka melaju dari arah barat menuju timur. Pada saat bersamaan, Honda Beat yang dikendarai Sujatno melaju dari timur dan diduga hendak melakukan manuver putar balik ke arah timur.

    “Pengendara motor hendak putar balik, sementara mobil Granmax melaju dari arah berlawanan dan tidak sempat menghindar. Diduga kedua pengemudi kendaraan kurang konsentrasi, sehingga terjadi benturan yang menyebabkan pengedara motor meninggal,” ujar Ipda Andika.

    Benturan keras dari serudukan mobil boks tersebut membuat Honda Beat terseret hingga jarak sekitar 79 meter. Jarak seretan yang sangat jauh ini menjadi penyebab utama pengendara motor mengalami luka yang sangat berat dan langsung meninggal dunia di tempat kejadian.

    Petugas Satlantas Polres Madiun segera bergerak cepat tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, petugas juga mengatur arus lalu lintas yang sempat terhambat dan mengevakuasi korban serta kendaraan yang terlibat kecelakaan.

    IPDA Andika juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan yang melintasi jalur nasional yang ramai tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melakukan manuver berisiko seperti putar balik atau berpindah jalur.

    “Pastikan situasi benar-benar aman sebelum melakukan putar balik. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegasnya.

    Kasus kecelakaan yang kini menewaskan satu orang ini sedang dalam penanganan Satlantas Polres Madiun untuk proses penyelidikan dan penanganan lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku. [rbr/beq]

  • Gunung Semeru 16 Kali Erupsi Hari Ini, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya

    Gunung Semeru 16 Kali Erupsi Hari Ini, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya

    Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan, kembali membuka aktivitas tambang pasir melalui Surat Edaran Nomor 300.2.1/1/427.76/2025 tentang Imbauan Pelaksanaan Aktivitas Penambangan. Regulasi ini menjadi dasar hukum yang mengatur pengoperasian tambang secara terbatas, terukur, dan aman, menyusul hasil audiensi Forkopimda bersama para pelaku tambang pada 28 November 2025.

    Keputusan ini mengakhiri masa jeda aktivitas tambang di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, sekaligus memberi kepastian bagi berbagai sektor yang bergantung pada pasokan material tambang, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga roda ekonomi masyarakat.

    Namun pemerintah menegaskan bahwa pembukaan kembali aktivitas ini bukanlah pelonggaran, melainkan langkah penuh kehati-hatian dengan standar keselamatan yang diperketat.

    Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, Melalui SE tersebut, penambangan hanya diperbolehkan berlangsung pada pukul 08.00–16.00 WIB. Batas waktu ini diterapkan untuk memastikan seluruh proses tetap berada dalam jangkauan monitoring petugas dan meminimalkan risiko aktivitas pada waktu rentan.

    “Poin paling krusial dalam regulasi ini adalah kewajiban penghentian aktivitas tambang seketika apabila sensor PVMBG merekam getaran banjir dengan amplitudo maksimal 20 mm dalam durasi signifikan. Ketentuan ini ditegaskan sebagai mekanisme proteksi dini terhadap ancaman banjir lahar yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan para pekerja di lapangan,” ujarnya Rabu (3/12/2025).

    Di sisi lain, Pemkab Lumajang kata Indah, juga mengatur lalu lintas angkutan tambang untuk menjaga keselamatan publik. Jam angkut pasir tidak boleh bersinggungan dengan waktu berangkat dan pulang sekolah demi melindungi mobilitas pelajar dan mengurangi risiko kemacetan serta kecelakaan.

    “Setiap armada diwajibkan menutup bak truk dengan terpal untuk mencegah tumpahan material yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lain,”tambahnya

    Dengan penegasan regulasi melalui SE Nomor 300.2.1/1/427.76/2025, Pemkab Lumajang ingin memastikan bahwa pembukaan kembali aktivitas tambang tidak hanya berdampak pada stabilitas ekonomi, tetapi juga menjadi contoh kedisiplinan dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis mitigasi risiko.

    “Pemerintah mengajak seluruh pelaku usaha tambang, sopir angkutan, serta masyarakat desa di sekitar aliran sungai Semeru untuk mematuhi ketentuan ini. Disiplin kolektif menjadi kunci agar sektor tambang berjalan produktif tanpa mengabaikan keselamatan, sebuah prinsip yang ditegaskan sebagai fondasi utama dalam setiap kebijakan pengelolaan DAS Semeru,” paparnya.

  • Terjadi Lagi di Cipularang, Mau Sampai Kapan Rem Blong Jadi Pemicu Kecelakaan Maut?

    Terjadi Lagi di Cipularang, Mau Sampai Kapan Rem Blong Jadi Pemicu Kecelakaan Maut?

    Jakarta

    Kecelakaan maut lagi-lagi terjadi di Tol Cipularang. Kecelakaan ini dipicu oleh kendaraan barang yang mengalami rem blong. Lagi-lagi rem blong menjadi pemicu kecelakaan maut.

    Insiden tersebut terjadi pada Selasa (2/12/2025) sekitar pukul 13.40 WIB. Nahas akibat kecelakaan beruntun itu, 1 orang meninggal dan 5 orang lainnya luka-luka.

    Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut yakni delapan minibus dan satu unit truk boks. Pemicu kecelakaan tersebut yakni truk boks yang dikemudikan oleh Rian Hidayat. Truk boks itu mengalami rem blong. Pengemudi mengakui remnya sudah bermasalah sebelum terjadi kecelakaan maut.

    “Mobilnya nggak bisa ngerem, jadi memang penyebabnya ya mobil yang saya bawa,” kata Rian Hidayat dikutip detikJabar, Selasa (2/12/2025).

    Ia mengatakan truk yang ia kemudikan tak membawa muatan apa pun. Saat itu ia melakukan perjalanan dari Bandung menuju Jakarta. Ia mengaku sudah merasakan adanya hal yang tak beres pada kendaraannya.

    “Truk kosong, nggak bawa muatan. Jadi saya dari KM 116 itu memang sudah nggak bisa ngerem. Saya langsung buang ke kiri, tadi di jalur memang enggak ada tempat pembuangan yang di tol itu makanya langsung nabrak mobil di depannya,” kata Rian.

    Kecelakaan Maut Akibat Rem Blong Terjadi Berulang Kali

    Kecelakaan maut akibat rem blong sudah sering sekali terjadi. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, kecelakaan maut akibat truk rem blong bakal terus terjadi kalau permasalahan intinya tidak diselesaikan.

    “Kecelakaan truk di jalan raya kerap dinilai terjadi akibat kelalaian dalam persiapan kendaraan. Selain kompetensi pengemudi, kondisi kendaraan yang kurang terawat membuat kecelakaan yang melibatkan angkutan barang terus terjadi. Kejadian-kejadian ini mencerminkan lemahnya tata kelola dan kurangnya upaya perbaikan yang seharusnya dilakukan pemerintah,” kata Djoko beberapa waktu lalu.

    Djoko menilai, permasalahan tabrakan beruntun yang berulang tidak pernah mendapatkan solusi dari negara. Kejadian seperti ini merupakan akumulasi karut marut penyelenggaraan atau tata kelola angkutan logistik di Indonesia.

    “Pemerintah harus segera mengambil langkah nyata dan terukur dalam meningkatkan keselamatan transportasi darat. Jika masalah ini terus diabaikan, masyarakat akan terus hidup dalam kecemasan dan harus mempertaruhkan nyawa setiap kali menggunakan moda transportasi darat. Kita tidak harus menunggu ada pejabat atau keluarga pejabat yang menjadi korban, sudah banyak nyawa hilang, sehingga harus segera dibenahi,” kata Djoko.

    Penyelidik Senior Komite KNKT Ahmad Wildan mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kendaraan mengalami rem blong. Menurut Wildan, yang pertama kecelakaan rem blong terjadi pada jalan menurun dan memiliki pola yang sama yaitu pengemudi menggunakan gigi tinggi saat melalui jalan menurun, melakukan pengereman berulang, sehingga mengakibatkan rem tidak berfungsi, memindahkan gigi di jalan menurun saat rem tidak berfungsi sehingga menyebabkan gigi masuk ke posisi netral dan berakhir dengan tabrakan hebat karena kecepatan kendaraan bisa mencapai 100 km/jam bahkan lebih karena melaju pada jalan menurun dalam posisi gigi netral.

    “Kedua, kecelakaan rem blong yang dipicu rem tidak berfungsi karena mengalami malfunction pada sistem rem. Hal ini disebabkan karena pengemudi tidak melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi (pre-trip inspection),” kata Wildan.

    Wildan mewanti-wanti agar sopir melakukan pemeriksaan sebelum perjalanan (pre-trip inspection).

    (rgr/dry)

  • Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus

    Perpanjang STNK Tanpa KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Mobil Bekas Dihapus

    Jakarta

    Biaya balik nama mobil bekas dihapus. Nah, kamu bisa memanfaatkannya karena biaya lebih ringan. Kalau sudah balik nama, perpanjang STNK mobil bekas pun tak perlu lagi KTP pemilik lama.

    Penghapusan biaya balik nama mobil bekas bikin jadi untung. Setidaknya, buat kamu yang mau melakukan balik nama, biayanya jadi sedikit berkurang. Adapun kebijakan penghapusan biaya balik nama mobil bekas itu tercantum dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

    Biaya Balik Nama Mobil Bekas Dihapus

    Tertulis pada Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 2022, Objek BBNKB adalah penyerahan pertama atas Kendaraan Bermotor. Artinya, biaya balik nama dibebankan pada kendaraan baru, sedangkan kendaraan bekas tak lagi kena biaya. Kendati demikian, masih ada enam biaya lain yang harus dibayarkan saat balik nama.

    Pertama ada PKB dan Opsen PKB. PKB dan opsen tergantung dengan kendaraannya. Kamu bisa melihat/memperkirakan besaran PKB di lembar STNK. Jika ada keterlambatan pembayaran pajak sebelumnya, maka akan ada denda PKB. Kedua, adalah SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan). Untuk mobil, biasanya dikenakan tarif Rp 143.000. Ketiga ada biaya penerbitan STNK, Rp 200.000 untuk kendaraan roda empat atau lebih. Keempat, ada biaya penerbitan pelat nomor alias TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor) Rp 100.000 untuk kendaraan roda empat atau lebih.

    Kelima ada biaya penerbitan BPKB dengan tarif Rp 375.000 untuk mobil. Terakhir ada biaya mutasi bila mobil terdaftar di wilayah berbeda. Biaya penerbitan surat mutasi ke luar daerah Rp 250.000 untuk kendaraan roda empat atau lebih.

    Selain biaya yang jadi lebih ringan, dengan balik nama kamu juga bisa memperpanjang STNK dengan mudah. Khususnya bagi kamu yang membeli mobil bekas, kalau sudah balik nama maka tak perlu lagi KTP pemilik lama saat perpanjang STNK. Soalnya, mobil bekas itu sudah beralih jadi atas nama kamu. Kecocokan identitas diri dengan identitas kendaraan itu berarti kamu sudah memenuhi syarat utama untuk memperpanjang STNK.

    Kenapa Perpanjang STNK Butuh KTP Asli?

    Tak bisa dimungkiri, KTP pemilik lama menjadi kendala utama bagi mereka yang mau perpanjang STNK mobil bekas. Sebab, belum tentu pemilik mobil lama mau meminjamkan KTP aslinya meski untuk keperluan perpanjangan STNK. Bukan tanpa alasan, berikut ini empat hal penting mengapa KTP asli dibutuhkan saat perpanjang STNK.

    1. Menjamin legalitas kepemilikan kendaraan bahwa kendaraan masih dimiliki oleh pemilik asli sesuai dokumen STNK
    2. Menghindari dampak penyalahgunaan kendaraan oleh pihak lain, seperti tindak pidana
    3. Data KTP asli dan fotokopi sama, namun hak atas kepemilikan kendaraan bermotor berbeda
    4. Fotokopi KTP yang dilampirkan tidak menunjukkan keabsahan kepemilikan kendaraan dan dimungkinkan dilakukan tanpa persetujuan pemilik asli.

    Lihat juga Video ‘Cuitan Viral Cek Fisik Kendaraan Bayar Rp 30 ribu, Bikin Polisi Minta Maaf’:

    (dry/rgr)