Kasus: kecelakaan

  • Doa Kerajaan Saudi Atas Wafatnya ‘Sleeping Prince’ Pangeran Al-Waleed

    Doa Kerajaan Saudi Atas Wafatnya ‘Sleeping Prince’ Pangeran Al-Waleed

    Riyadh

    Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan resmi tentang meninggalnya Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud. Almarhum akan dimakamkan di Riyadh hari ini.

    “Yang Mulia Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud telah wafat. Salat jenazah akan dilaksanakan untuknya, insyaallah, Ahad bertepatan dengan 25/1/1447 H,” demikian pernyataan Pengadilan Tinggi Saudi seperti dilansir Saudi Press Agency, Minggu (20/7/2025).

    Salat jenazah akan digelar di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh. Kerajaan Saudi mendoakan semoga Pangeran Al-Waleed diberi ampunan dan ditempatkan di surga.

    “Semoga Allah melimpahkan rahmat, ampunan, dan keridhaan-Nya serta menempatkannya di surga-Nya yang luas. Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita akan kembali,” demikian pernyataan resmi tersebut.

    Dilansir dari Gulf News, Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud dikenal sebagai ‘Pangeran Tidur’ atau ‘Sleeping Prince’ meninggal dunia pada Sabtu (19/7) setelah koma selama lebih dari 20 tahun akibat kecelakaan mobil yang traumatis. Al-Waleed, yang lahir pada April 1990, merupakan putra sulung Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, seorang bangsawan Saudi terkemuka dan keponakan miliarder Pangeran Al Waleed bin Talal.

    Pada tahun 2005 atau saat berusia 15 tahun, Al-Waleed mengalami kecelakaan lalu lintas parah saat dirinya belajar sebagai kadet militer di London. Kecelakaan itu menyebabkan cedera otak parah dan pendarahan internal.

    Meskipun telah mendapatkan perawatan medis darurat dan ditangani oleh dokter spesialis Amerika dan Spanyol, dia tidak pernah sadar sepenuhnya. Selama lebih dari 20 tahun, Al Waleed berada dalam kondisi koma.

    Lihat juga Video: Raja Salman Dilaporkan Jalani Tes Medis Radang Paru-Paru

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Haru Ayah ‘Sleeping Prince’, Rawat Anaknya dari Koma hingga Meninggal

    Kisah Haru Ayah ‘Sleeping Prince’, Rawat Anaknya dari Koma hingga Meninggal

    Jakarta

    Pangeran Khaled bin Talal mengumumkan wafatnya putranya, Pangeran Alwaleed bin Khaled bin Talal atau ‘Sleeping Prince’, setelah hampir dua dekade koma akibat kecelakaan di London pada tahun 2005. Pangeran Alwaleed mengalami koma total setelah kecelakaan tersebut saat ia menempuh pendidikan di Inggris.

    “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan menyenangkan [Nya], dan masuklah ke dalam Surga-Ku… Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Allah, dan dengan duka yang mendalam, kami berduka atas putra tercinta kami,” tulis Pangeran Khaled bin Talal bin Abdulaziz, ayahnya, mengonfirmasi berita meninggalnya putranya.

    Diberitakan Gulf News, selama anaknya koma, Pangeran Khaled dengan tegas menolak untuk melepaskan alat bantu kehidupan, menyatakan keyakinannya yang teguh bahwa hidup dan mati sepenuhnya berada di tangan Tuhan.

    Pada tahun 2015, dokter menyarankan untuk melepaskan alat bantu kehidupan, tetapi ayahnya menolak, berpegang teguh pada harapan akan keajaiban.

    “Jika Tuhan menghendakinya meninggal dalam kecelakaan itu, ia pasti sudah berada di kuburnya sekarang,” katanya pada saat itu.

    Pada tahun 2019, kondisi Pangeran Alwaleed disebut ada kemajuan dengan bereaksi seperti mengangkat jari atau menoleh. Hanya saja setelah momen itu, tidak ada perbaikan.

    Ayahnya juga kerap mendoakan putranya dan membagikan kondisi Pangeran Alwaleed lewat sosial media. Di setiap kesempatan, sang ayah yang berduka tetap teguh pada harapan, memohon dengan keyakinan yang mendalam agar putra kesayangannya segera pulih dan menunggu keajaiban meski anaknya sudah dua dekade koma.

    Koma adalah kondisi tidak sadar yang berkepanjangan, dan meskipun beberapa orang pulih, beberapa mungkin mengalami komplikasi seperti infeksi, pembekuan darah, atau pneumonia, yang dapat berakibat fatal. Selain itu, koma dapat berkembang menjadi mati otak, ketika semua fungsi otak berhenti, dan tubuh tidak dapat bertahan hidup tanpa alat bantu hidup buatan.

    (kna/kna)

  • Angka Kecelakaan Lalu Lintas dan Korban Jiwa Turun pada 2025

    Angka Kecelakaan Lalu Lintas dan Korban Jiwa Turun pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melaporkan adanya tren penurunan kecelakaan lalu lintas yang signifikan. Data tersebut diperoleh dari perbandingan periode Januari hingga Juni 2025 dengan periode yang sama pada 2024. 

    “Penurunan ini adalah hasil dari komitmen bersama, kerja keras dan konsistensi seluruh jajaran Polantas dalam meningkatkan keselamatan berlalu lintas di Indonesia,” kata Kakorlantas Irjen Pol Agus Suryonugroho, Minggu (20/7/2025).

    Berdasarkan data resmi Korlantas Polri, rincian penurunan pada berbagai aspek kecelakaan lalu lintas antara Januari 2025 hingga Juni 2025, total kasus kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 70.749 kasus, menurun sebesar 2,60% dari sebelumnya pada tahun 2024 yang mencapai 72.638 kasus.

    Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan juga mengalami penurunan signifikan. Pada 2024, korban jiwa tercatat sebanyak 13.781 orang, sementara pada 2025 turun menjadi 11.262 orang, atau turun sebesar 18,28%.

    Sementara untuk kasus kecelakaan tunggal mengalami penurunan dari 15.267 kasus pada 2024 menjadi 13.238 kasus pada 2025 atau turun 13,29%. Jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal pun turun sebesar 10,07%, dari 1.063 jiwa menjadi 956 jiwa.

    Sedangkan kecelakaan lalu lintas menonjol, tercatat mengalami penurunan sebesar 4,15% dengan dari sebanyak 739 kasus pada 2025 dibandingkan 771 kasus pada 2024. Korban meninggal dunia dari kategori ini juga berkurang dari sebelumnya tercatat 215 jiwa pada 2024 menjadi 201 jiwa pada 2025, atau turun sebesar 6,51%.

    Agus menjelaskan, penurunan ini hasil dari serangkaian strategi nyata dan program berkelanjutan yang dilakukan jajaran Polantas, seperti pperasi penertiban terpadu dengan personel Polantas turun langsung ke lapangan, program humanis Polantas Menyapa sebagai pendekatan komunikasi aktif kepada masyarakat, serta penertiban kendaraan over dimensi dan over load (ODOL) secara konsisten.

    “Data ini bukan hanya statistik, tetapi nyawa yang terselamatkan. Ini adalah bukti, keselamatan bisa dicapai jika kita bekerja bersama,” pungkasnya.

  • Penyebab Pangeran Arab ‘Sleeping Prince’ Koma 20 Tahun sebelum Meninggal

    Penyebab Pangeran Arab ‘Sleeping Prince’ Koma 20 Tahun sebelum Meninggal

    Jakarta

    Pangeran Alwaleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud atau yang dikenal dengan julukan ‘Sleeping Prince’ meninggal dunia di usia 36 tahun setelah koma selama 20 tahun. Kabar meninggalnya disampaikan langsung oleh sang ayah di unggahan X.

    “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan menyenangkan [Nya], dan masuklah ke dalam Surga-Ku… Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Allah, dan dengan duka yang mendalam, kami berduka atas putra tercinta kami,” tulis Pangeran Khaled bin Talal bin Abdulaziz, ayahnya, mengonfirmasi berita meninggalnya putranya.

    Pangeran Alwaleed menghabiskan hampir sepanjang umurnya di rumah sakit dengan ventilator. Keluarganya memanggil para ahli medis dari seluruh dunia untuk memeriksa kondisinya dan berharap dapat menyadarkannya, tetapi ia tidak pernah sadar kembali.

    Penyebab ‘Sleeping Prince’ koma

    Pada tahun 2005, Pangeran Al-Waleed yang berusia 15 tahun terlibat dalam kecelakaan mobil parah di London. Sang ‘Sleeping Prince’ koma karena cedera otak parah dan perdarahan internal. Ia tidak pernah sadar sepenuhnya dan tetap menggunakan alat bantu hidup hingga wafatnya pada Juli 2025.

    Kerusakan atau cedera otak yang parah dapat mengganggu fungsi normal otak, yang mengakibatkan hilangnya kesadaran dan ketidakmampuan untuk dibangunkan. Hilangnya kesadaran ini dapat bermanifestasi sebagai koma.

    Dikutip dari WebMD, koma adalah kondisi tidak sadar yang berkepanjangan. Selama koma, seseorang tidak responsif terhadap lingkungannya. Orang tersebut hidup dan tampak seperti sedang tidur. Namun, tidak seperti tidur nyenyak, orang tersebut tidak dapat dibangunkan oleh rangsangan apa pun, termasuk rasa sakit.

    Umumnya, koma setelah cedera otak disebabkan oleh:

    kerusakan pada area arousal otakkerusakan sekunder akibat pergeseran struktur di dalam otakkompresi pembuluh darahpeningkatan tekanan intrakranial

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • 10
                    
                        Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia
                        Internasional

    10 Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia Internasional

    Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia
    Penulis
    RIYADH, KOMPAS.com –
    Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, anggota keluarga kerajaan
    Arab Saudi
    yang mengalami koma selama lebih dari 20 tahun, meninggal dunia pada usia 36 tahun, Sabtu (19/7/2025).
    Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh sang ayah, Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, dalam unggahan di media sosial X. 
    “Dengan hati yang percaya pada takdir Allah dan penuh kesedihan, kami berduka atas wafatnya putra tercinta kami: Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal bin Abdulaziz Al Saud, semoga Allah merahmatinya, yang wafat hari ini,” tulisnya dalam bahasa Arab.
    Shalat jenazah akan diselenggarakan di Masjid Imam Turki bin Abdullah di Riyadh pada Minggu, 20 Juli 2025.
    Pada 2005 silam, Pangeran Al-Waleed mengalami kecelakaan mobil tragis. Kala itu, ia, yang berusia 15 tahun, tengah menempuh pendidikan di sebuah akademi militer di London, Inggris. 
    Kecelakaan tersebut menyebabkan pendarahan otak dan luka internal parah hingga membuatnya koma.
    Sejak itu, ia dirawat secara intensif di King Abdulaziz Medical City, Riyadh, tanpa pernah benar-benar sadar kembali. 
    Meski demikian, sang ayah tak pernah menyerah untuk merawat dan mendoakan kesembuhan putranya.
    Pangeran Khaled, yang juga keponakan dari miliarder terkenal Pangeran Al-Waleed bin Talal, kerap membagikan momen-momen penuh haru di media sosial. 
    Dalam beberapa video yang menjadi viral, ia terlihat terus berdoa dan mendampingi putranya di ruang perawatan, bahkan menghias kamar rumah sakit untuk memperingati hari besar seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Hari Nasional Arab Saudi.
    Selama dua dekade, keluarga Pangeran Al-Waleed tetap menjaga harapan bahwa ia akan sadar. 
    Beberapa kali sang ayah membagikan video menunjukkan gerakan kecil dari tubuh sang pangeran, seperti jari atau tangan yang bergerak, yang menjadi sumber harapan bagi banyak orang.
    Pangeran Al-Waleed juga menerima banyak kunjungan dari para tamu dan kerabat yang datang untuk mendoakan langsung di ruang rawatannya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Alasan Komunitas Ojol Jabodetabek Ogah Komisi 20 Persen Diubah – Page 3

    Alasan Komunitas Ojol Jabodetabek Ogah Komisi 20 Persen Diubah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Suara penolakan skema potongan komisi dari 20 persen menjadi 10 persen untuk mitra pengemudi ojek online (ojol) terus bergulir. Penolakan ini disampaikan oleh sejumlah komunitas pengemudi ojol aktif di wilayah Bogor, Tangerang, dan Depok.

    Mereka menilai skema 20 persen yang saat ini diterapkan masih relevan, adil, dan memberikan keuntungan baik untuk mitra maupun perusahaan aplikasi.

    Ketua Relawan Driver Grab Bogor, Heri Dinata, mengatakan skema komisi yang ada masih bisa dinikmati manfaatnya oleh para mitra driver. Salah satunya dialokasikan untuk asuransi kecelakaan.

    “Kami memahami bahwa potongan 20 persen digunakan oleh aplikator untuk menjaga kestabilan layanan. Melalui skema ini, kami sebagai mitra masih mendapatkan aliran order yang stabil, promo-promo pelanggan tetap berjalan, dan driver mendapatkan asuransi, perlindungan keselamatan, serta layanan bantuan 24 jam. Itu semua membuat kami bisa bekerja lebih tenang,” kata Heri, Sabtu (19/7/2025).

    Melalui sistem saat ini, lanjut Heri, para pengemudi ojek online masih mendapatkan fasilitas seperti GrabBenefits yang menawarkan diskon layanan kesehatan, perawatan kendaraan, dan kebutuhan harian lainnya.

    “Potongan ini kembali ke kami dalam bentuk program-program yang jelas terasa manfaatnya. Yang penting kami bisa membawa pulang penghasilan yang layak untuk keluarga, tanpa harus khawatir dengan perubahan sistem yang justru bisa membuat semuanya kacau,” ujar Heri.

    Perwakilan dari komunitas ADGI Tangerang, Didik Ari Wibowo, menambahkan fokus utama para pengemudi ojol bukan semata-mata soal angka potongan, melainkan bagaimana skema itu berdampak terhadap keberlangsungan kinerja mereka.

    “Potongan ini sepadan dengan layanan dan dukungan yang kami dapatkan. Kami khawatir jika komisi diturunkan tanpa perhitungan matang, justru aplikator tidak sanggup lagi mempertahankan semua layanan itu,” ujar Didik.

    Pernyataan serupa disampaikan Heru Widigdo, Ketua KBGB Border Town Depok. Ia menyoroti pentingnya kontinuitas order sebagai indikator utama kesejahteraan driver.

    Menurutnya, keberadaan promo pelanggan yang disokong dari sistem komisi, justru membuat pendapatan driver menjadi stabil.

    “Kalau komisi dipaksakan turun jadi 10 persen, maka otomatis kemampuan perusahaan untuk memberikan promo dan bonus kepada pelanggan dan driver juga ikut menurun. Ini justru bisa berdampak menurunkan volume order, dan ujung-ujungnya merugikan kami juga. Maka itu kami mendukung komisi tetap 20 persen, asal transparan dan manfaatnya tetap kami rasakan,” ujar Heru.

     

    Massa pengemudi ojek dan kurir online menggelar unjuk rasa di Jakarta, dampaknya sejumlah pekerja mesti mencari moda transportasi lain untuk berangkat dan pulang kerja.

  • Pangeran Arab ‘Sleeping Prince’ Meninggal usai Koma 20 Tahun

    Pangeran Arab ‘Sleeping Prince’ Meninggal usai Koma 20 Tahun

    Jakarta

    Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang dikenal sebagai ‘Sleeping Prince’, meninggal dunia setelah koma selama lebih dari dua dekade akibat kecelakaan mobil yang traumatis. Di usianya yang baru 15 tahun, saat belajar sebagai kadet militer di London, dia mengalami kecelakaan lalu lintas yang menghancurkan pada tahun 2005 yang menyebabkan cedera otak parah dan pendarahan internal.

    Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, mengumumkan kematian anaknya dalam sebuah unggahan di X, Sabtu (19/7/2025).

    “Dengan hati yang meyakini kehendak dan ketetapan Tuhan, serta dengan kesedihan dan duka yang mendalam, kami berduka atas putra tercinta kami, Pangeran Al-Waleed Bin Khalid Bin Talal Bin Abdulaziz Al Saud, semoga Tuhan mengasihaninya, yang meninggal dunia hari ini.”

    Meskipun telah mendapatkan perawatan medis yang mendesak dan bantuan dari dokter spesialis Amerika dan Spanyol, dia tidak pernah sadar sepenuhnya.

    Selama lebih dari 20 tahun, Pangeran Al Waleed berada dalam kondisi koma yang sebagian besar tidak responsif, meskipun sesekali gerakan tak sadar memberikan harapan. Ayahnya, Pangeran Khaled, secara terbuka menolak saran untuk menghentikan alat bantu hidup, tetap teguh pada keyakinannya akan kesembuhannya.

    (kna/kna)

  • Petaka di Hollywood, 30 Orang Terluka dan Satu Kritis Kena Tembak

    Petaka di Hollywood, 30 Orang Terluka dan Satu Kritis Kena Tembak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kendaraan menabrak kerumunan orang di jalan raya yang ramai di kawasan East Hollywood, Los Angeles. Insiden ini melukai sedikitnya 30 orang.

    Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles mengatakan bahwa lima orang mengalami luka kritis dan telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis segera. Delapan hingga sepuluh orang lainnya menderita luka serius dan juga sedang dirawat, menurut berbagai media AS.

    Juru bicara departemen, Adam VanGerpen, mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran menerima panggilan sekitar pukul 2 pagi untuk menangani korban dalam insiden yang digambarkan sebagai kecelakaan lalu lintas tersebut. 

    “Ada orang pingsan di dalam mobil, dia menabrak gerobak taco, kemudian menabrak kerumunan orang yang berada di luar sebuah klub di East Hollywood,” ujarnya kepada para wartawan di lokasi kejadian, seperti dikutip New York Times.

    Kapten VanGerpen mengatakan, ada laporan luka tembak pada satu pasien yang kini sedang dirawat di rumah sakit tersebut. “Saat ini situasinya masih statis,” ujarnya.

    Belum jelas apakah insiden itu kecelakaan atau disengaja. Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan untuk mengungkap penyebab di balik tabrakan.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 21 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Iran, 29 Luka-luka

    21 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Iran, 29 Luka-luka

    Teheran

    Sebuah bus mengalami kecelakaan hingga terbalik di Iran selatan. Setidaknya 21 orang tewas dan hampir 30 orang luka-luka.

    Media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan seperti dilansir AFP, Sabtu, (19/7/2025), kecelakaan itu terjadi di dekat Kavar, sebuah kota sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota, Teheran. Belum diketahui penyebab dari kecelakaan ini.

    “Sayangnya, 21 kematian telah tercatat,” kata direktur Rumah Sakit Kavar, Mohsen Afrasiabi, kepada televisi pemerintah, seraya menambahkan bahwa 29 orang luka-luka.

    Media Iran menunjukkan gambar sebuah bus yang terguling di jalan pegunungan.

    Iran memiliki catatan keselamatan jalan yang buruk, dengan hampir 20.000 kematian akibat kecelakaan lalu lintas dalam 12 bulan hingga Maret, menurut kantor berita resmi IRNA.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Fahira Idris sebut satu kantong darah selamatkan tiga nyawa

    Fahira Idris sebut satu kantong darah selamatkan tiga nyawa

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris menyatakan bahwa satu kantong darah bisa menyelamatkan tiga nyawa, untuk itu ia menggelar kegiatan donor darah yang berlangsung di GOR Remaja Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dalam program keliling 44 kecamatan dan 267 kelurahan.

    “Darah tidak bisa diproduksi di laboratorium, tidak bisa direkayasa oleh teknologi, dan satu-satunya sumber darah hanyalah dari manusia yang sehat dan bersedia mendonor,” kata Fahira Idris yang juga Ketua Umum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).

    Ia mengungkapkan, di Indonesia permintaan darah jauh melampaui jumlah pasokan yang tersedia. Pasien kanker, ibu melahirkan dengan komplikasi, korban kecelakaan lalu lintas, serta pasien seperti thalassemia dan anemia berat, semuanya bergantung pada transfusi darah.

    “Tidak banyak yang menyadari bahwa satu kantong darah bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa manusia,” ungkap Fahira Idris.

    Ia mengatakan bahwa melalui proses pemisahan komponen, darah dapat dibagi menjadi sel darah merah, plasma, dan trombosit di mana masing-masing memiliki peran vital dalam menyelamatkan pasien dengan kondisi medis yang berbeda-beda.

    “Oleh karena itu, ucapan apresiasi dan terima kasih tidak akan putus-putusnya saya ucapkan kepada para pendonor yang sejatinya adalah pahlawan darah Indonesia,” kata dia.

    Fahira Idris yang juga dikenal sebagai aktivis sosial ini menegaskan, di balik setiap kantong darah yang disumbangkan, terdapat harapan, kehidupan, dan kesempatan baru bagi mereka yang sedang berjuang untuk bertahan hidup. Donor darah adalah salah satu tindakan kemanusiaan paling sederhana namun berdampak luar biasa besar.

    Donor darah juga membawa manfaat bagi pendonornya. Selain membantu menjaga kadar zat besi dalam tubuh, aktivitas ini juga menurunkan risiko penyakit jantung dan memperlancar sirkulasi darah.

    Proses skrining sebelum mendonor, seperti pemeriksaan tekanan darah dan kadar hemoglobin, bisa menjadi bentuk pemeriksaan kesehatan awal (early detection) yang sangat berguna.

    Lebih jauh lagi, donor darah juga memainkan peran strategis dalam kesiapsiagaan bencana. Saat terjadi gempa bumi, banjir besar, atau kecelakaan massal, permintaan darah bisa melonjak drastis dalam waktu singkat. Tanpa stok yang cukup dari para pendonor sukarela, proses penyelamatan nyawa dapat terhambat.

    Oleh karena itu, penting bagi semua untuk tidak memandang donor darah sebagai kegiatan musiman atau sekadar formalitas sosial. Ini adalah kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan berkelanjutan.

    “Satu kantong darah bukan hanya sekadar cairan, tetapi adalah simbol harapan, kekuatan, dan kehidupan,” ujar Fahira Idris.

    Ia ymenargetkan 200 kantong darah dari tiap kecamatan yang ada di Jakarta atau total 8.800 kantong darah dari 44 kecamatan.

    Pada kegiatan tersebut setiap peserta yang berhasil Donor Darah disiapkan Sembako dan Piagam Pahlawan Donor Darah yang diberikan langsung oleh Fahira Idris, dan yang belum berhasil juga sudah disiapkan kenang-kenangan Gift dan Piagam Pahlawan Darah.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.