Kasus: kecelakaan

  • Pencuri motor korban kecelakaan di Cengkareng diringkus polisi

    Pencuri motor korban kecelakaan di Cengkareng diringkus polisi

    Jakarta (ANTARA) – Polisi akhirnya meringkus seorang pria, terduga pencuri sepeda motor milik korban kecelakaan di Jalan Layang Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Pelaku berinisial IM alias Memet sudah, kami ringkus di Cengkareng, Rabu (30/7). Jadi, pelaku ini pura-pura tolong korban, ternyata membawa kabur motor korban,” kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Abdul Jana di Jakarta, Kamis.

    Dijelaskan, pada saat kecelakaan, Senin (27/7), pelaku bermodus menolong korban bahkan mengantar korban ke Puskesmas Cengkareng. Namun ternyata, motor korban dibawa kabur oleh pelaku berinisial IM (48).

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Parman Gultom menambahkan bahwa pelaku ditangkap pada Rabu (30/7) di kawasan Jalan Inspeksi Cengkareng Drain (Kampung Muk), RT 006/004, Kedaung Kaliangke.

    “Jadi, kami dapat info pelaku ini ada di Kampung Ambon, tapi ternyata dia curiga bahwa keberadaannya sudah diketahui. Makanya dia kabur dari Kampung Ambon,” kata Parman.

    Akhirnya, kata Parman, pelaku berhasil diringkus dalam pelarian dari Kampung Ambon.

    “Berhasil ditangkap di luar Kampung Ambon, saat pelaku ini berusaha kabur,” kata Parman.

    Lebih lanjut, kata dia, pelaku ternyata positif mengonsumsi narkoba jenis sabu. “Pas dites urine, pelaku positif narkoba. Jadi pas ditangkap, pelaku juga masih di bawah pengaruh narkoba,” kata Parman.

    Adapun motor milik korban sudah sempat digadaikan oleh pelaku kepada seorang warga Cengkareng.

    “Motor korban sudah sempat digadai Rp1,5 juta. Tapi akhirnya kita tarik lagi, sudah dikembalikan ke korban,” ujar Parman.

    Hingga kini, pihaknya masih memburu keberadaan pelaku kedua yang beraksi bersama IM.

    “IM kan pelaku utama, pelaku lain, yang kedua, masih kita buru,” kata Parman.

    Kedua pelaku awalnya membantu dua orang korban, bapak dan anak yang mengalami kecelakaan di Flyover Rawa Buaya lalu mengantar korban ke Puskesmas Cengkareng pada Senin (28/7).

    Usai tiba di puskesmas, kedua penolong berkata kepada korban bahwa kunci motor akan dititipkan kepada sekuriti. Namun ternyata, itu hanya modus pelaku untuk membawa kabur motor korban.

    Dalam unggahan viral akun Instagram @wargajakbar, kedua pelaku menggunakan pakaian yang cukup tertutup.

    Seorang pria yang mengendarai sepeda motor menggunakan topi, jaket, celana panjang dan sepatu yang serba hitam. Sementara pelaku lain mengenakan jaket loreng, celana jeans dan topi hitam.

    Kedua pelaku tampak bersiap-siap untuk keluar dari parkiran puskesmas dan membawa kabur motor korban.

    Berdasarkan penjelasan pengadu yang tertera pada keterangan unggahan itu, protokol Puskesmas Cengkareng hanya membolehkan rekaman CCTV untuk difoto, namun tidak bisa direkam.

    Rekaman CCTV lengkap pun akhirnya diakses oleh polisi untuk kepentingan penyelidikan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pelajaran dari Mobil Listrik Tabrak Driver Ojol Hingga Tewas

    Pelajaran dari Mobil Listrik Tabrak Driver Ojol Hingga Tewas

    Jakarta

    Kecelakaan maut terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan. Seorang pengendara (ojek online) ojol tewas pada kecelakaan yang melibatkan mobil listrik.

    Dikutip detikNews, insiden ini melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq dengan motor yang dikendarai ojol. Driver ojol meninggal dunia, sementara pemboncengnya mengalami luka-luka.

    Peristiwa ini terjadi pada Rabu (30/7) dini hari sekitar pukul 00.36 WIB. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kerusakan warung yang turut ditabrak mobil Ioniq.

    Kecelakaan diawali saat pengemudi Ioniq melaju dari selatan ke utara di Jalan Antasari. Setiba di persimpangan Pasar Inpres, pengendara mobil diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi sehingga kendaraan menabrak pengemudi sepeda motor dari arah utara ke selatan.

    “Berakibat pengendara sepeda motor meninggal dunia dan pemboncengnya berinisial MG luka ringan,” ujarnya.

    Dari kecelakaan ini, bisa diambil pelajaran penting agar tak terulang peristiwa serupa. Menurut Road Safety Comission Ikatan Motor Indonesia dan Wakil Ketua Umum Bidang Diklat Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) Erreza Hardian, waktu kecelakaan di tengah malam itu memang berisiko.

    “Kebanyakan orang sedang istirahat dan tidur, tapi untuk lalu lintas Jakarta aktivitas hampir 24 jam. Jadi ketika di atas jam 22.00 (sebagai acuan dasar jam biologis manusia istirahat) tapi ini tetap beraktivitas, artinya ada penurunan kondisi fisik dan mental tubuh. Sering dianggap aman, padahal justru bahaya makin banyak di atas jam tersebut,” kata Reza kepada detikOto, Kamis (31/7/2025).

    Tak cuma itu, Reza menyoroti ojol dan penumpangnya banyak yang lalai, tidak menggunakan peralatan keamanan dengan benar. Sedangkan pengguna kendaraan listrik dengan torsi yang besar, juga turut menjadi sorotan. Ketika torsi besar kendaraan listrik menabrak pemotor dengan perlindungan yang minim, maka fatal akibatnya.

    “Pengguna kendaraan listrik dengan torsi awal sangat besar, mungkin dia sudah mengurangi kecepatan saat perempatan. Tapi karena dianggap aman, tambah akselerasi. Dan ini yang membuat risiko bertambah adalah pemicu ketika korbannya tanpa perlindungan terbaik, apalagi pengguna motor tanpa perlengkapan yang baik dan benar,” sebutnya.

    Reza menyarankan, pengemudi mobil bertransmisi otomatis sebaiknya jangan anteng di gear D. Manfaatkan gigi lain agar kecepatan kendaraan dapat dibatasi.

    “Saya sering memberikan teknis mengemudi mengendalikan kendaraan matic dengan cara membatasi transmisi. Kecepatan kendaraan kita dipengaruhi oleh transmisi, maka jangan melulu di D ketika potensi bahaya meningkat contoh di atas jam rawan. Pindahkan ke 3 atau 2, jadi kalau kaki kanan mulai out of control, rpm tinggi, tapi kecepatan terkendali pada batas transmisinya. Tidak usah takut rusak ketika sering memainkan transmisi matic, udah banyak insinyur dan ada teknologi mahal di dalamnya. Inilah yang saya sebut pengendalian risiko, bahaya tetap ada tapi risiko crash dengan kecepatan rendah akan berbeda,” beber Reza.

    Sementara dengan mobil listrik yang biasanya menggunakan single speed atau direct drive, pengemudi sebaiknya jangan melulu meletakkan kakinya di pedal gas. Pada saat mulai lelah dan jam rawan biologis manusia, biarkan mobil menggelinding, pengendaliannya dengan rem kaki.

    “Hindari akselerasi mendadak karena ini akan memunculkan tenaga dorong selain putaran roda. Rajin-rajinlah lihat rpm. Akselerasi secara gradual atau bertahap/benjenjang jangan kaya orang mau lari saat start gas, ini mobil bukan tenaga orang,” pungkas Reza.

    (rgr/dry)

  • Kisah Munira Abdulla Bangkit dari Koma 27 Tahun, Keajaiban Medis di Dunia Nyata

    Kisah Munira Abdulla Bangkit dari Koma 27 Tahun, Keajaiban Medis di Dunia Nyata

    Jakarta

    Seorang wanita di Uni Emirat Arab (UEA), Munira Abdulla mengalami koma setelah kecelakaan lalu lintas. Dia baru sadar setelah ‘tertidur’ selama 27 tahun.

    Dikutip dari laman BBC, Munira mengalami cedera otak parah setelah mobil yang ditumpanginya bertabrakan dengan bus. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1991.

    Anaknya yang bernama Omar Webair saat itu baru berusia empat tahun. Dia yang duduk di kursi belakang bersama ibunya hanya menderita memar di kepala.

    “Ibu saya duduk bersama saya di kursi belakang. Ketika ia melihat tabrakan itu akan terjadi, ia memeluk saya untuk melindungi saya dari benturan,” kata Omar

    Setelah kecelakaan tersebut, Munira yang mengalami luka serius tidak mendapat perawatan selama berjam-jam. Dia dibawa ke rumah sakit dan dipindahkan ke London. Di sana Munira dinyatakan tidak responsif, tapi bisa merasakan sakit.

    Dia kemudian dikembalikan ke kota Al Ain d UEA yang berbatasan dengan Oman, tempatnya tinggal. Dia dipindahkan ke berbagai fasilitas medis, sesuai dengan persyaratan asuransi.

    Selama beberapa tahun, Munira diberi makan melalui selang. Dia menjalani fisioterapi untuk memastikan otot-ototnya tidak melemah karena kurangnya gerakan.

    Pada tahun 2017, Munira dipindahkan ke Jerman. Dia menjalani sejumlah operasi untuk memperbaiki otot lengan dan kakinya. Dia juga diberi obat untuk memperbaiki kondisinya.

    Bangun dari Koma

    Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2018, Omar terlibat pertengkaran di rumah sakit karena kesalahpahaman. Tak lama kemudian, ibunya terbangun dari koma.

    “Terjadi kesalahpahaman di kamar rumah sakit dan dia merasa saya dalam bahaya, yang membuatnya terkejut,” kata Omar.

    “Dia mengeluarkan suara-suara aneh dan saya terus memanggil dokter untuk memeriksanya, mereka mengatakan semuanya normal.

    Tiga hari kemudian, Omar terbangun karena Munira memanggil namanya. Nama Omar adalah yang pertama kali diucapkan setelah dirinya koma bertahun-tahun.

    “Itu dia! Dia memanggil namaku, aku melayang kegirangan; selama bertahun-tahun aku memimpikan momen ini, dan namaku adalah kata pertama yang diucapkannya,” kata Omar.

    Munira kemudian menjadi lebih responsif dan bisa merasakan sakit dan melakukan beberapa percakapan. Dia kembali ke Abu Dhabi untuk menjalani fisioterapi dan rehabilitasi lebih lanjut, terutama untuk memperbaiki postur tubuhnya saat duduk dan mencegah otot berkontraksi.

    (elk/kna)

  • Toyota Voxy Remuk Ditimpa Truk Tanah di Karawang, Bos Pabrik Part Otomotif Tewas

    Toyota Voxy Remuk Ditimpa Truk Tanah di Karawang, Bos Pabrik Part Otomotif Tewas

    Jakarta

    Sebuah mobil Toyota Voxy remuk ditimpa truk tanah di Karawang, Jawa Barat. Warga negara (WN) Jepang yang berada di dalam Voxy tersebut meninggal dunia. Truk muatan tanah diduga overload.

    Warga negara Jepang bernama Yukihiro Nabae (63) menjadi korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi exit Tol Karawang pada Rabu (30/7/2025). Dikutip detikJabar, Kasi Humas Polres Karawang Ipda Cep Wildan menjelaskan kecelakaan bermula dari mobil truk yang tak terkendali setelah keluar dari gerbang Tol Karawang Barat, dari arah Cikampek.

    Kecelakaan maut itu terjadi kemarin sore sekitar pukul 17.45 WIB. Wildan menjelaskan berdasarkan hasil penyelidikan, kecelakaan bermula saat truk yang dikemudikan oleh Mamat (38), warga Kabupaten Subang, kehilangan kendali dan menabrak median jalan.

    “Setelah menabrak median jalan, mobil truk terbalik ke sebelah kanan hingga menimpa minibus Toyota Voxy yang di dalamnya terdapat WNA Jepang bernama Yukihiro Nabae (63), yang meninggal di lokasi kejadian dan jasadnya dievakuasi ke RSUD Karawang. Sementara itu, sopir Toyota Voxy serta sopir dan kernet truk tronton dievakuasi ke RS Rosela untuk menjalani perawatan medis,” kata dia.

    Akun Instagram Kainduk PJR Cikampek mengunggah video detik-detik evakuasi kecelakaan itu. Tampak Toyota Voxy yang ditumpangi Presiden Direktur PT Nissen Chemitec itu remuk.

    “Sebuah dump truck bermuatan pasir diduga overload dan rem blong, terguling dan menimpa kendaraan penumpang yang ditumpangi warga negara asing dan meninggal dunia,” demikian informasi dari akun Instagram Kainduk PJR Cikampek.

    [Gambas:Instagram]

    Korban bernama Yukihiro Nabae adalah Presiden Direktur PT Nissen Chemitec. Perusahaan tersebut adalah pemasok komponen atau part otomotif. PT Nissen Chemitec memproduksi komponen plastik cetak injeksi untuk interior dan eksterior otomotif. Perusahaan itu menyuplai komponen eksterior dan interior kendaraan untuk beberapa mobil Jepang seperti Honda, Suzuki, Daihatsu, dan Toyota.

    Truk ODOL Mengancam Nyawa

    Sudah banyak kejadian truk over dimension over load (ODOL) menjadi penyebab kecelakaan. Bahkan, kecelakaan yang diakibatkan truk ODOL sampai menghilangkan nyawa orang.

    Menurut Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) dampak dari truk ODOL tak main-main. Truk ODOL dapat membuat negara rugi triliunan rupiah.

    “Jalan dan jembatan rusak dengan biaya perbaikan dan pemeliharaan yang terus membengkak. Kementerian Pekerjaan Umum mengeluhkan biaya perbaikan jalan akibat beban berlebih yang sudah mencapai Rp 43 triliun lebih per tahun,” demikian dikutip dari siaran pers MTI.

    Belum lagi kerugian akibat kecelakaan truk yang kerap memakan korban jiwa. Kecelakaan truk di Indonesia kini menempati posisi kedua setelah sepeda motor.

    “Fatalitas kematian akibat kecelakaan truk sangatlah tinggi. Nyawa korban tidak ternilai harganya. Dan korban mati bukanlah sekadar angka statistik. Banyak di antaranya adalah kepala keluarga, dan kepergian mereka meninggalkan luka mendalam dan menciptakan kemiskinan bagi keluarga yang ditinggalkan,” sebut MTI.

    (rgr/dry)

  • Ketum IMI Ajak Komunitas Influencer Otomotif Majukan Pariwisata Indonesia

    Ketum IMI Ajak Komunitas Influencer Otomotif Majukan Pariwisata Indonesia

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak komunitas influencer otomotif untuk menjadi garda depan dalam memajukan pariwisata Indonesia. Berdasarkan data Kemenparekraf, potensi wisata berbasis otomotif di Indonesia masih sangat terbuka lebar

    Bamsoet menuturkan di bawah kepemimpinannya, IMI terus mendorong pengembangan sport automotive tourism sebagai model kegiatan yang menggabungkan semangat berkendara, promosi destinasi nasional, edukasi keselamatan lalu lintas, serta penguatan jejaring antar komunitas otomotif di seluruh Indonesia.

    “Touring bukan sekadar perjalanan. Tetapi juga panggung berjalan yang membawa cerita, semangat, dan keindahan Indonesia ke hadapan dunia. Melalui kegiatan touring, kita bisa mempromosikan pariwisata, membangun edukasi berkendara yang aman, serta menciptakan interaksi sosial lintas komunitas,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (31/7/2025).

    Hal ini ia katakan saat menerima komunitas influencer yang tergabung dalam tim The Hunters Touring di Kantor Pusat IMI Kawasan GBK Senayan, hari ini.

    Bamsoet menuturkan sepanjang tahun 2023, tercatat lebih dari 1.200 kegiatan touring dan event otomotif digelar, menyumbang perputaran ekonomi lebih dari Rp 1,2 triliun, baik dari sisi konsumsi lokal, akomodasi, hingga jasa dokumentasi digital.

    Angka ini diproyeksikan tumbuh 15-20 persen pada 2025 seiring meningkatnya minat publik dan dukungan dari banyak pihak.

    “Di era digital saat ini, setiap perjalanan touring dapat dikemas secara profesional dan terdokumentasi dengan baik. Video sinematik, konten reels, foto berkualitas tinggi, hingga jurnal perjalanan bisa ditayangkan di kanal media sosial dan platform digital, seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Langkah ini memastikan bahwa kegiatan touring bukan hanya dinikmati peserta secara langsung, tetapi juga menjangkau jutaan netizen di dalam dan luar negeri,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, touring juga menjadi media pendidikan yang efektif. Lewat pendekatan langsung, para peserta belajar tentang pentingnya keselamatan berkendara, penggunaan perlengkapan standar, hingga pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.

    Hal ini penting di tengah meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan roda dua dan empat.

    “Melalui touring juga dapat mempererat ikatan sosial. Di sana kita diajarkan toleransi, disiplin, dan kepedulian. Touring mengasah bukan hanya skill, tapi juga mental dan etika berkendara. Kita ingin generasi muda tumbuh sebagai rider dan driver yang tidak hanya tangguh, tapi juga bertanggung jawab,” pungkas Bamsoet.

    (anl/ega)

  • Pengemudi Mobil Listrik yang Tabrak Ojol hingga Tewas Jadi Tersangka
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Juli 2025

    Pengemudi Mobil Listrik yang Tabrak Ojol hingga Tewas Jadi Tersangka Megapolitan 31 Juli 2025

    Pengemudi Mobil Listrik yang Tabrak Ojol hingga Tewas Jadi Tersangka
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengemudi mobil listrik berinisial GA ditetapkan sebagai tersangka usai menabrak IS, seorangan sopir ojek online (ojol) hinga tewas di Jalan Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2025) pukul 00.30 WIB.
    “Sudah tersangka,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin saat dihubungi pada Kamis (31/7/2025).
    Eks Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur itu menyampaikan, hingga saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan.
    “Hasil pemeriksaan awal karena sopir (mobil listrik) mengantuk,” ujar dia.
    Dalam perkara ini, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 310 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yang mengatur tindak pidana karena kelalaian dalam berkendara hingga menyebabkan kecelakaan.
    Diberitakan sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan pengemudi sepeda motor dan mobil listrik terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (30/7/2025) pukul 00.30 WIB.
    Akibat insiden ini, IS, pria pengendara sepeda motor yang merupakan driver ojek online (ojol) meninggal dunia.
    “Benar, terjadi kecelakaan di Jalan Antasari di bawah flyover, sudah ditangani unit Laka Lantas Polres Jakarta Selatan,” kata Kasatlantas Polres Jakarta Selatan, Kompol Mujiyanto saat dikonfirmasi, Rabu.
    Kecelakaan bermula ketika mobil yang dikemudikan GA datang dari arah Fatmawati menuju utara. Pengemudi mobil listrik itu disebut kurang berkonsentrasi saat berkendara.
    “GA diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi, kendaraan melaju ke kanan menabrak sepeda motor,” jelas Mujiyanto.
    Di persimpangan Pasar Inpres, mobil GA menabrak IS yang sedang melaju dari arah berlawanan. Akibatnya, IS tewas di tempat, sementara penumpangnya, MG, mengalami luka ringan.
    Keduanya langsung dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati untuk dievakuasi.
    “Korban meninggal sudah dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, penumpangnya aman, tidak kritis,” kata Mujiyanto.
    Usai menabrak IS dan MG, mobil GA naik ke trotoar jalan dan menabrak warung nasi.
    Akibatnya, warung nasi tersebut mengalami kerusakan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sektor Tambang Lagi Banyak Tantangan, Ini yang Mesti Dilakukan

    Sektor Tambang Lagi Banyak Tantangan, Ini yang Mesti Dilakukan

    Jakarta

    Sektor industri pertambangan belakangan ini tengah menghadapi tantangan yang berat, mulai dari tren penurunan harga hingga adanya tekanan operasional akibat lonjakan biaya bahan bakar.

    Menyikapi kondisi tersebut, VP Marketing PT Pertamina Lubricants Nugroho Setyo Utomo mengatakan pelaku industri tambang perlu mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan produktivitasnya. Menurutnya, transformasi digital, manajemen alat berat berbasis data, dan teknologi pelumasan canggih penting dalam menciptakan operasi tambang yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

    Hal tersebut diungkapkannya dalam seminar teknis terkait Optimalisasi Efisiensi di Pertambangan Batubara: Strategi dan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas yang digelar yang digelar PT Pertamina Lubricants di Novotel Balikpapan beberapa waktu lalu.

    Nugroho menjelaskan bahwa dari hasil seminar tersebut menyebutkan bahwa salah satu komponen utama penyumbang tingginya operasional industri batubara adalah pengoperasian armada dan alat berat.

    “Efisiensi operasional tidak lagi hanya soal mengurangi biaya, tapi tentang bagaimana kita merancang ulang proses kerja dengan pendekatan yang lebih cerdas, digital, dan terintegrasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

    Nugroho juga menyampaikan bahwa pelumas berkualitas tinggi juga memiliki peran vital dalam mendukung efisiensi dan kinerja alat berat. Teknologi pelumasan modern bukan hanya menjaga stabilitas mesin dalam berbagai kondisi kerja ekstrem, tetapi juga membantu memperpanjang masa pakai komponen dan mengurangi frekuensi perawatan.

    Ia mengatakan selama ini pelumas mungkin hanya menyumbang 3% dari total biaya pemeliharaan, namun memiliki peran krusial dalam mengendalikan hingga 70% kegagalan mekanis yang dapat dicegah. Pasalnya sebagian besar kegagalan mesin justru disebabkan oleh kesalahan dalam pemilihan dan penggunaan pelumas (43%) serta kesalahan perakitan dan penyelarasan komponen (27%).

    “Dengan sistem pelumasan yang dikelola dengan baik, perusahaan dapat meminimalkan kerusakan, mengurangi downtime, dan meningkatkan keandalan serta efisiensi operasional secara signifikan,” katanya.

    Sementara itu, Head of Tire Engineer dari PT Masabaru Gunapersada Andri Heryadi menambahkan pentingnya optimalisasi ban armada dan alat berat sebagai salah satu komponen strategis. Menurutnya overload yang umum terjadi di lapangan menyebabkan umur ban berkurang hingga 30%.

    “Solusinya adalah dengan penggunaan ban berkapasitas lebih tinggi dan penerapan teknologi iTrack untuk memantau tekanan, suhu, dan distribusi beban secara langsung. Hasilnya, umur pakai ban meningkat, risiko kecelakaan menurun, dan efisiensi keseluruhan dapat dijaga,” katanya.

    Tonton juga video “Tak Berizin, Pertambangan Pasir di Pulau Citlim Riau Dihentikan KKP” di sini:

    (acd/acd)

  • Polisi Ungkap Sopir Ioniq Ngantuk Saat Tabrak Ojol di Antasari Jaksel

    Polisi Ungkap Sopir Ioniq Ngantuk Saat Tabrak Ojol di Antasari Jaksel

    Jakarta

    Polisi mengungkap penyebab kecelakaan mobil listrik Hyundai Ioniq menabrak motor pengendara ojol di Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Hasil pemeriksaan awal, kecelakaan dipicu pengemudi mobil mengantuk.

    “Hasil pemeriksaan awal, karena sopir ngantuk,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komaruddin, Kamis (31/7/2025).

    Namun polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian itu. Saat ini pengemudi masih diperiksa oleh penyidik.

    “Masih (diperiksa),” jelasnya.

    Sebelumnya, kecelakaan melibatkan mobil listrik Hyundai Ioniq dengan motor pengendara ojol terjadi di Cilandak, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini menewaskan pengendara ojol berinisial IS.

    Insiden kecelakaan berawal saat pengendara mobil Ioniq melaju dari selatan ke utara di Jalan Antasari. Setiba di persimpangan Pasar Inpres, pengendara mobil diduga tidak hati-hati dan tidak konsentrasi sehingga kendaraan menabrak pengemudi sepeda motor dari arah utara ke selatan.

    Akibat kecelakaan tersebut, mobil Ioniq dan motor yang tertabrak mengalami kerusakan. Para korban dan barang bukti kecelakaan diamankan kepolisian.

    (rdh/zap)

  • Biaya Balik Nama Mobil Bekas Gratis, Perpanjang STNK Tak Perlu KTP Pemilik Lama

    Biaya Balik Nama Mobil Bekas Gratis, Perpanjang STNK Tak Perlu KTP Pemilik Lama

    Jakarta

    Bea balik nama mobil bekas gratis. Kalau STNK mau diperpanjang, kamu nggak perlu lagi repot pinjam KTP pemilik sebelumnya.

    Perpanjang STNK mobil bekas bisa tak menggunakan KTP asli pemilik sebelumnya. Caranya jelas dengan melakukan balik nama. Seperti diketahui, KTP asli merupakan salah satu persyaratan wajib untuk perpanjang STNK. Namun seringkali pemilik mobil sebelumnya enggan meminjamkan KTP yang justru menghambat proses perpanjang STNK.

    Tapi kamu nggak perlu khawatir, karena kamu bisa menggunakan KTP sendiri dengan cara balik nama kendaraan. Terlebih, biaya balik nama kendaraan bekas itu sudah dihapus sebagaimana tertuang dalam Pasal 12 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Di sana disebutkan bahwa objek BBNKB adalah penyerahan pertama atas kendaraan bermotor. Penyerahan pertama tersebut berarti jika seseorang melakukan pembelian kendaraan baru dari dealer.

    Sedangkan penyerahan kedua dan seterusnya atau kendaraan bekas bukanlah objek BBNKB. Jadi, balik nama kendaraan bekas tidak dikenakan BBNKB lagi.

    Syarat Balik Nama Mobil Bekas

    Untuk melakukan balik nama, berikut ini persyaratan yang harus dipenuhi:

    KTP pemilik baruSTNK asli dan fotokopiSKKP (notis pajak kendaraan)BPKB asli dan fotokopiKwitansi pembelian bermeterai

    Nah kalau persyaratan tersebut sudah dipenuhi, maka kamu tinggal ke kantor Samsat untuk melakukan balik nama. Perlu dicatat, meski biaya balik nama gratis, kamu tetap harus membayar komponen pajak lainnya seperti Pajak Kendaraan Bermotor, Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), biaya penerbitan STNK, biaya penerbitan TNKB atau cetak pelat nomor, dan juga biaya penerbitan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).

    (dry/rgr)

  • Tanah Bergerak seperti Ombak, ‘Tuhan Tolong Saya’

    Tanah Bergerak seperti Ombak, ‘Tuhan Tolong Saya’

    GELORA.CO –  Warga yang tinggal di Kamchatka, Rusia dan wilayah lain dilanda kepanikan setelah gempa dahsyat berkekuatan M 8,7 terjadi pada Rabu (30/7/2025) pukul 11.25 waktu setempat.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa terjadi pada kedalaman 18 kilometer dan memicu peringatan tsunami di Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, Guam, hingga Indonesia.

    Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Rusia merupakan jenis gempa dangkal.

    Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench) dengan mekanisme naik (thrust fault).

    Tanah bergerak seperti ombak

    Vasily Berezhnoy, salah satu warga Kamchatka, mengatakan bahwa ia sudah pernah mengalami beberapa peristiwa gempa dan letusan gunung api sepanjang hidupnya.

    Namun, ia tidak pernah merasakan guncangan yang begitu hebat seperti yang terjadi saat Kamchatka dilanda gempa M 8,7.

    “Orang-orang berhamburan di jalanan, ada yang pakai sandal, ada yang pakai jubah mandi, ada yang menggendong anak-anak mereka. Ada yang histeris,” ujarnya dikutip dari BBC, Rabu (30/7/2025).

    “Ketika tanah di bawah kaki bergerak seperti ombak, melihat pipa-pipa dan menara bergoyang, tentu saja itu mengerikan. Kita takkan pernah terbiasa dengan itu,” tambahnya.

    Kemacetan terjadi di mana-mana

    Sofia, salah satu warga yang tinggal di sekitar kawasan gempa, juga menceritakan bahwa gempa Rusia M 8,7 terjadi saat ia dan orangtuanya berada di dalam rumah.

    Menurutnya, situasi langsung berubah kacau. Perabotan rumah mulai berjatuhan, sementara tetangga di sekitar tampak panik dan berteriak ketakutan.

    Ia juga mengatakan, orang-orang masih ada yang mengemudikan kendaraan saat gempa terjadi.

    Kondisi tersebut membuat situasi jalan semakin kacau sehingga terjadi kemacetan lalu lintas di mana-mana dan kecelakaan.

    “Saya bukan satu-satunya yang panik, tetangga kami, beserta hewan peliharaan mereka, juga berhamburan keluar rumah dengan panik,” kata Sofia.

    Warga lihat tsunami setinggi 1,7 meter

    Di luar wilayah Rusia, Sarah Heavenly Sikes yang tinggal di Maui, Hawaii mengatakan bahwa ia sedang bekerja di toko selam ketika mendapat peringatan tsunami akibat gempa M 8,7 yang terjadi di Rusia.

    Sarah sempat mengira peringatan itu tidak terlalu serius. Namun, ia mulai cemas setelah melihat banyak orang panik dan toko tempatnya bekerja terpaksa tutup sementara.

    Setelah itu, ia melihat tsunami setinggi 5,7 kaki atau sekitar 1,7 meter menghantam Kahului, sebuah kota di sisi utara-tengah Pulau Maui.

    “Hari ini saya sedang bekerja di toko selam dan telepon saya berdering. Saya pikir ‘Oh, ini hanya peringatan kecil’,” kata Sarah.

    “Tapi kemudian kami harus menutup toko. Keluarga saya semuanya tinggal di daratan, jadi mereka berkirim pesan,” tambahnya.

    “Tuhan, tolong saya”

    Wali Kota Petropavlovsk-Kamchatsky, Yevgeny Belyaev, mengatakan bahwa layanan publik dalam keadaan siaga tinggi dan inspeksi kerusakan sedang dilakukan usai wilayahnya diguncang gempa.

    Meskipun sebagian fasad taman kanak-kanak runtuh, tidak ada korban luka yang dilaporkan.

    “Semuanya baik-baik saja, tetapi semua orang benar-benar ketakutan. Itu adalah gempa bumi terkuat dalam beberapa dekade,” ujar seorang penduduk asli Kamchatka dikutip dari The Moscow Times, Rabu (30/7/2025).

    “Sejujurnya, sungguh mengejutkan tidak ada kerusakan lebih parah, kecuali di satu sekolah. Untungnya tidak ada orang di dalam,” tambahnya.

    Ia mengatakan kerabatnya di Petropavlovsk-Kamchatsky juga berencana meninggalkan kota itu untuk pergi wilayah mereka karena aktivitas seismik yang terjadi baru-baru ini.

    “Untuk saat ini, mereka akan tinggal di Dacha. Di sana (Kamchatka) sudah berguncang cukup lama. Tanahnya sudah bergeser selama berbulan-bulan,” tambah warga tersebut.

    Penduduk Kamchatka lainnya menuliskan pengalaman mereka di media sosial.

    “Saya sudah tinggal di Kamchatka selama 42 tahun, tapi ini pertama kalinya saya merasakan gempa bumi seperti ini. Saya berteriak sekeras-kerasnya, ‘Tuhan, tolong saya,’ meskipun saya biasanya tenang saat gempa bumi. Semua barang di rumah hancur,” kata seorang warganet.