Kasus: kecelakaan

  • Pria Tewas Tertabrak Kereta Bandara di Kembangan Jakbar

    Pria Tewas Tertabrak Kereta Bandara di Kembangan Jakbar

    Jakarta

    Seorang pria ditemukan tewas tertabrak kereta di perlintasan rel Jalan Taman Kota RT 16/RW 05 Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Identitas korban belum diketahui.

    Dilansir Antara, Jumat (1/8/2025), Kapolsek Kembangan Kompol Taufik Iksan menyebutkan seorang petugas Stasiun Taman Kota melihat korban berjalan ke tengah rel.

    “Keterangan dari saksi yang pada pukul 15.50 WIB berjaga di Stasiun Taman Kota. Saksi melihat korban sedang berjalan ke tengah rel yang mengarah ke Stasiun Pesing,” kata Taufik.

    Namun, ketika kereta bandara melaju, korban tetap berjalan di tengah rel sehingga akhirnya tertabrak. “Ketika dihampiri, korban sudah meninggal dunia,” ujar Taufik.

    Setelah kejadian, pihak KAI lantas menghubungi petugas kepolisian untuk menindaklanjuti kecelakaan tersebut. Jenazah korban sudah dievakuasi.

    (isa/isa)

  • Mobil Fortuner yang Ditumpangi Adik Wagub Lampung Tabrak Pasangan Kakek Nenek, Satu Orang Tewas

    Mobil Fortuner yang Ditumpangi Adik Wagub Lampung Tabrak Pasangan Kakek Nenek, Satu Orang Tewas

    Liputan6.com, Jakarta Mobil Fortuner berpelat nomor B 1718 PJL yang ditumpangi Sasa Chalim, adik Wakil Gubernur Lampung menabrak sepeda motor pasutri lanjut usia di Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, Lampung Timur. Satu orang meninggal dunia akibat peristiwa itu.

    Mobil Fortuner tersebut dikemudikan oleh M Zaki (22). Sementara itu, sepeda motor Honda Revo tanpa pelat nomor dikendarai oleh Banjar Sopyan (65), dengan istrinya, Maini (63), sebagai penumpang. Keduanya merupakan warga setempat.

    “Benar, Sasa berada di dalam mobil sebagai penumpang saat kejadian,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Lampung Timur, AKP Glen Siagian kepada wartawan, Jumat (1/8/2025).

    Seorang warga juga sempat melihat Sasa yang juga Anggota DPRD Provinsi Lampung itu berada di Puskesmas pascakejadian.

    “Iya, ada di dalam mobil, saya lihat di puskesmas setelah kecelakaan,” ungkapnya.

    Menurut saksi mata, sepeda motor yang dikendarai korban melaju dari arah Polsek Jabung menuju Kecamatan Jabung. Saat hendak berbelok ke kanan di pertigaan, dari arah belakang datang mobil Fortuner dan langsung menghantam bagian belakang motor.

    Akibat kecelakaan tersebut, Banjar Sopyan mengalami luka berat dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tak tertolong. Istrinya, Maini, dilaporkan mengalami luka dan masih menjalani perawatan.

  • Tekan Lonjakan Kecelakaan Roda Dua, Pijar Foundation dan Kemenhub Dorong Regulasi Keselamatan Adaptif

    Tekan Lonjakan Kecelakaan Roda Dua, Pijar Foundation dan Kemenhub Dorong Regulasi Keselamatan Adaptif

    Jakarta: Pijar Foundation bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyelenggarakan program Road Safety Fellowship 2025 bertema “Mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui Sistem Keselamatan Roda Dua yang Inovatif dan Adaptif”.

    Inisiatif ini berfungsi sebagai platform strategis yang mempertemukan lebih dari 30 aparatur sipil negara dari 12 Kementerian dan Lembaga untuk merumuskan solusi nyata terhadap tingginya jumlah kecelakaan sepeda motor terutama pada kelompok usia produktif demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045.

    “Bonus demografi akan jadi sia-sia jika generasi produktif meninggal di jalan. Kecelakaan roda dua tak boleh lagi dianggap hal biasa. Tanpa regulasi yang tegas dan sistem keselamatan yang memadai, ini akan menjadi ancaman mematikan bagi masa depan bangsa,” ujar Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Muhammad Taufiq, DEA

    Data dari Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri mencatat lonjakan kecelakaan kendaraan roda dua meningkat lebih dari 50 persen dalam lima tahun terakhir. Sepanjang 2024, tercatat lebih dari 150.000 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan roda dua, sebanyak 26.893 korban jiwa mayoritas berasal dari kelompok usia produktif 15 – 24 tahun.

    “Data menunjukkan ada tiga korban jiwa setiap jam akibat kecelakaan jalan. Ini bukan sekadar angka, ini adalah peringatan bahwa tanpa intervensi kebijakan yang kuat, Indonesia bisa kehilangan aset terpentingnya untuk menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Cazadira F. Tamzil, Executive Director Pijar Foundation.
    Teknologi dan Regulasi sebagai Kunci Menurunkan Fatalitas
    Salah satu poin utama dalam diskusi ini adalah pentingnya penguatan regulasi untuk teknologi keselamatan aktif seperti Anti-Lock Braking System (ABS). Teknologi ini dinilai dapat menurunkan resiko kecelakaan fatal dengan mencegah penguncian roda saat pengereman mendadak dan  memberikan waktu bagi pengendara untuk beraksi, sehingga risiko kecelakaan fatal dapat ditekan.

    “Data menunjukkan bahwa pengendara rata-rata hanya memiliki 0,75 detik untuk bereaksi sebelum kecelakaan. Ironisnya, hampir 50% pengendara tidak merespons sama sekali. Hal ini dapat diminimalkan jika kendaraan dilengkapi dengan teknologi keselamatan yang tepat seperti ABS” ungkap Pakar Transportasi ITB/Perwakilan Tim Pakar Economic Impact of Road Safety Research ITB, Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, M.T, Ph.D.

    Tak hanya berdampak pada keselamatan jiwa, kecelakaan roda dua juga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Hasil riset dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia menunjukkan bahwa kerugian ekonomi akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua diperkirakan mencapai 2,9–3,1% dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
    Belajar dari Negara Tetangga

    Negara-negara di Asean seperti Malaysia telah lebih dahulu mengadopsi teknologi keselamatan aktif untuk kendaraan roda dua. Setelah melalui kajian selama dua tahun, pemerintah Malaysia mengharuskan pemasangan sistem pengereman ABS pada sepeda motor baru yang terbukti menurunkan angka kecelakaan dan kematian hingga 30 persen. 

    “Inovasi teknologi kendaraan saat ini semakin pesat membawa banyak manfaat bagi kita semua. Antara lain dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar, kenyamanan berkendara, pengurangan emisi gas buang, dan juga sistem pengereman yang berdampak pada peningkatan keselamatan jalan,” jelas Aan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, melalui pidatonya yang disampaikan oleh Yusuf Nugroho, Direktur Sarana dan Keselamatan Jalan. 

    Dalam menghadapi tantangan keselamatan jalan yang semakin kompleks, kolaborasi lintas sektor serta adopsi teknologi keselamatan menjadi penting. Regulasi perlu dikembangkan secara responsif terhadap inovasi. Sinergi antar pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mendorong kebijakan keselamatan berkendara yang lebih progresif dan adaptif.
     

     

    Menuju Regulasi yang Inklusif dan Adaptif

    Sebagai output utama, Road Safety Fellowship 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi kebijakan strategis antara lain:

    Peninjauan dan penguatan regulasi melalui peninjauan UU LLAJ 2009, Permenhub 12/2019, dan PP 55/2012
    Pembentukan Task Force atau Pokja lintas K/L
    Studi kelayakan dan uji coba teknologi di proving ground untuk pengujian implementasi teknologi pengereman seperti ABS, disertai pilot project dan roadmap 5–10 tahun
    Integrasi kurikulum keselamatan di sekolah menengah
    Kewajiban produsen kendaraan menyediakan edukasi keselamatan berbasis teknologi kepada konsumen. 

     
    Kombes Pol Arief Bahtiar dari Korlantas Polri menegaskan pentingnya untuk melindungi kelompok usia produktif dari risiko kecelakaan.

    “Jika kita gagal melindungi kelompok usia produktif dari risiko kecelakaan, Indonesia akan kehilangan daya saingnya. Kecelakaan lalu lintas bukan sekedar membawa kerugian ekonomi, tetapi luka batin bagi bangsa.” 

    Dengan target global dari WHO untuk menurunkan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas hingga 50%, Indonesia tidak bisa lagi menunda. Langkah konkret dari lintas kementerian atau lembaga kini menjadi landasan penting untuk menciptakan sistem keselamatan jalan yang modern, adaptif, dan berpihak pada perlindungan nyawa.

    Jakarta: Pijar Foundation bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) menyelenggarakan program Road Safety Fellowship 2025 bertema “Mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui Sistem Keselamatan Roda Dua yang Inovatif dan Adaptif”.
     
    Inisiatif ini berfungsi sebagai platform strategis yang mempertemukan lebih dari 30 aparatur sipil negara dari 12 Kementerian dan Lembaga untuk merumuskan solusi nyata terhadap tingginya jumlah kecelakaan sepeda motor terutama pada kelompok usia produktif demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045.
     
    “Bonus demografi akan jadi sia-sia jika generasi produktif meninggal di jalan. Kecelakaan roda dua tak boleh lagi dianggap hal biasa. Tanpa regulasi yang tegas dan sistem keselamatan yang memadai, ini akan menjadi ancaman mematikan bagi masa depan bangsa,” ujar Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Muhammad Taufiq, DEA

    Data dari Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri mencatat lonjakan kecelakaan kendaraan roda dua meningkat lebih dari 50 persen dalam lima tahun terakhir. Sepanjang 2024, tercatat lebih dari 150.000 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan roda dua, sebanyak 26.893 korban jiwa mayoritas berasal dari kelompok usia produktif 15 – 24 tahun.
     
    “Data menunjukkan ada tiga korban jiwa setiap jam akibat kecelakaan jalan. Ini bukan sekadar angka, ini adalah peringatan bahwa tanpa intervensi kebijakan yang kuat, Indonesia bisa kehilangan aset terpentingnya untuk menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Cazadira F. Tamzil, Executive Director Pijar Foundation.

    Teknologi dan Regulasi sebagai Kunci Menurunkan Fatalitas
    Salah satu poin utama dalam diskusi ini adalah pentingnya penguatan regulasi untuk teknologi keselamatan aktif seperti Anti-Lock Braking System (ABS). Teknologi ini dinilai dapat menurunkan resiko kecelakaan fatal dengan mencegah penguncian roda saat pengereman mendadak dan  memberikan waktu bagi pengendara untuk beraksi, sehingga risiko kecelakaan fatal dapat ditekan.
     
    “Data menunjukkan bahwa pengendara rata-rata hanya memiliki 0,75 detik untuk bereaksi sebelum kecelakaan. Ironisnya, hampir 50% pengendara tidak merespons sama sekali. Hal ini dapat diminimalkan jika kendaraan dilengkapi dengan teknologi keselamatan yang tepat seperti ABS” ungkap Pakar Transportasi ITB/Perwakilan Tim Pakar Economic Impact of Road Safety Research ITB, Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, M.T, Ph.D.
     
    Tak hanya berdampak pada keselamatan jiwa, kecelakaan roda dua juga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Hasil riset dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia menunjukkan bahwa kerugian ekonomi akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua diperkirakan mencapai 2,9–3,1% dari total Produk Domestik Bruto (PDB).
    Belajar dari Negara Tetangga

    Negara-negara di Asean seperti Malaysia telah lebih dahulu mengadopsi teknologi keselamatan aktif untuk kendaraan roda dua. Setelah melalui kajian selama dua tahun, pemerintah Malaysia mengharuskan pemasangan sistem pengereman ABS pada sepeda motor baru yang terbukti menurunkan angka kecelakaan dan kematian hingga 30 persen. 
     
    “Inovasi teknologi kendaraan saat ini semakin pesat membawa banyak manfaat bagi kita semua. Antara lain dalam meningkatkan efisiensi bahan bakar, kenyamanan berkendara, pengurangan emisi gas buang, dan juga sistem pengereman yang berdampak pada peningkatan keselamatan jalan,” jelas Aan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, melalui pidatonya yang disampaikan oleh Yusuf Nugroho, Direktur Sarana dan Keselamatan Jalan. 
     
    Dalam menghadapi tantangan keselamatan jalan yang semakin kompleks, kolaborasi lintas sektor serta adopsi teknologi keselamatan menjadi penting. Regulasi perlu dikembangkan secara responsif terhadap inovasi. Sinergi antar pemangku kepentingan menjadi kunci untuk mendorong kebijakan keselamatan berkendara yang lebih progresif dan adaptif.
     

     

    Menuju Regulasi yang Inklusif dan Adaptif

    Sebagai output utama, Road Safety Fellowship 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi kebijakan strategis antara lain:

    Peninjauan dan penguatan regulasi melalui peninjauan UU LLAJ 2009, Permenhub 12/2019, dan PP 55/2012
    Pembentukan Task Force atau Pokja lintas K/L
    Studi kelayakan dan uji coba teknologi di proving ground untuk pengujian implementasi teknologi pengereman seperti ABS, disertai pilot project dan roadmap 5–10 tahun
    Integrasi kurikulum keselamatan di sekolah menengah
    Kewajiban produsen kendaraan menyediakan edukasi keselamatan berbasis teknologi kepada konsumen. 

     
    Kombes Pol Arief Bahtiar dari Korlantas Polri menegaskan pentingnya untuk melindungi kelompok usia produktif dari risiko kecelakaan.
     
    “Jika kita gagal melindungi kelompok usia produktif dari risiko kecelakaan, Indonesia akan kehilangan daya saingnya. Kecelakaan lalu lintas bukan sekedar membawa kerugian ekonomi, tetapi luka batin bagi bangsa.” 
     
    Dengan target global dari WHO untuk menurunkan angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas hingga 50%, Indonesia tidak bisa lagi menunda. Langkah konkret dari lintas kementerian atau lembaga kini menjadi landasan penting untuk menciptakan sistem keselamatan jalan yang modern, adaptif, dan berpihak pada perlindungan nyawa.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • KAI batalkan perjalanan Argo Sindoro akibat KA anjlok

    KAI batalkan perjalanan Argo Sindoro akibat KA anjlok

    Semarang (ANTARA) – PT KAI Daop 4 Semarang membatalkan keberangkatan KA Argo Sindoro relasi Semarang-Jakarta yang dijadwalkan berangkat pada Jumat pukul 22.40 WIB akibat kecelakaan KA Argo Bromo Anggrek yang anjlok di emplasemen Stasiun Peganden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan selain keberangkatan KA dari Semarang, empat perjalanan kereta dari Jakarta dengan tujuan berbagai stasiun di Daop Semarang juga dibatalkan.

    Keempat perjalanan KA yang dibatalkan akibat kecelakaan Argo Bromo Anggrek antara lain KA Tawang Jaya relasi Jakarta-Semarang, KA Jayabaya relasi Jakarta-Semarang-Malang, KA Argo Merbabu relasi Jakarta-Semarang, dan KA Argo Anjasmoro relasi Jakarta-Semarang-Surabaya.

    “KAI.menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan berupaya semaksimal mungkin melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga kualitas pelayanan bagi pelanggan,” katanya.

    KAI, lanjut dia, membuka layanan pengembalian tiket secara penuh kepada calon penumpang yang akan membatalkan keberangkatannya akibat kecelakaan tersebut.

    Selain itu, menurut dia, KAI juga memberikan layanan penjadwalan kembali keberangkatan bagi calon penumpang yang kereta terdampak peristiwa itu.

    Sebelumnya, rangkaian KA Argo Bromo Anggrek relasi Jakarta-Semarang anjlok di emplasemen Stasiun Peganden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat sekitar pukul 15.47 WIB.

    Akibat peristiwa tersebut, perjalanan sejumlah KA dari dan menuju berbagai stasiun di Daop 4 Semarang.

    Selain itu, KAI juga menerapkan pola operasi memutar melalui jalur selatan untuk beberapa kereta.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Banyak Kereta Terlambat, KAI: Kami Mohon Maaf
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        1 Agustus 2025

    KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Banyak Kereta Terlambat, KAI: Kami Mohon Maaf Bandung 1 Agustus 2025

    KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, Banyak Kereta Terlambat, KAI: Kami Mohon Maaf
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Anjloknya Kereta Api (KA)
    Argo Bromo Anggrek
    tujuan Pasar Turi–Gambir di jalur Km 124, tepatnya di sekitar Stasiun
    Pagaden
    , pada Jumat (1/8/2025) sore, pukul 16.45 WIB, berimbas pada keterlambatan sejumlah perjalanan kereta dari dan menuju wilayah Daop 2 Bandung.
    Akibat dari kejadian tersebut, sejumlah perjalanan kereta api harus mengalami rekayasa pola operasi dengan melakukan perjalanan KA memutar.
    Berdasarkan keterangan dari KAI Daop 2, berikut daftar sementara kereta api yang mengalami perjalanan memutar sebagai berikut.
    – KA Ciremai relasi Bd-Smt (Bandung-Semarang), jadwal keberangkatan pukul 16.55 WIB, berjalan memutar melalui Kroya
    – KA Tawang Jaya Premium relasi Smt-Pse (Semarang-Pasar Senen)
    – KA Brawijaya relasi Gmr-Ml (Gambir-Malang)
    – KA Argo Anjasmoro relasi Sbi-Gmr (Surabaya Gambir)
    PT Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung memohon maaf atas keterlambatan yang terjadi pada sejumlah perjalanan KA tersebut.
    “Kami memohon maaf atas gangguan yang terjadi. Para pengguna jasa yang terdampak kejadian tersebut dan hendak melakukan pembatalan perjalanannya dapat melakukan pembatalan di sejumlah stasiun keberangkatan dengan pengembalian 100 persen dari harga tiket tertera dan dapat dilakukan sampai 7×24 jam sejak kejadian tersebut,” kata Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/8/2025).
    Sebelumnya diberitakan, sebuah insiden kecelakaan kereta api terjadi di wilayah Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Jumat (1/7/2025) sore.
    Kereta Api Argo Bromo Anggrek tujuan Pasar Turi (Surabaya)–Gambir (Jakarta) dilaporkan anjlok di jalur Km 124, tepatnya di sekitar Stasiun Pagaden, sekitar pukul 16.45 WIB.
    Lima gerbong terakhir dari rangkaian kereta dilaporkan keluar dari rel.
    Meski demikian, hingga laporan ini diterima, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perjalanan KA di Daop Semarang terganggu akibat Argo Bromo anjlok

    Perjalanan KA di Daop Semarang terganggu akibat Argo Bromo anjlok

    rata-rata keterlambatan hingga Jumat petang sekitar 3 jam

    Semarang (ANTARA) – PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang mencatat keterlambatan perjalanan 11 KA dari arah barat maupun timur yang melintas di jalur utara Jawa Tengah akibat KA Argo Bromo Anggrek yang anjlok di emplasemen Stasiun Peganden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat.

    Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo menjelaskan rata-rata keterlambatan hingga Jumat petang sekitar 3 jam.

    Ia menyebutkan KA dari arah barat yang terdampak perjalanannya antara lain KA Brantas relasi Jakarta-Blitar, KA Kertajaya relasi Surabaya-Jakarta dan KA Brawijaya relasi Jakarta-Malang.

    Adapun KA dari arah timur yang terdampak perjalanannya antara lain KA Sembrani relasi Surabaya-Jakarta, KA Tawangjaya relasi Semarang-Jakarta, KA Argo Merbabu relasi Semarang-Jakarta, KA Tegal Bahari relasi Tegal-Jakarta, KA Argo Anjasmoro relasi Surabaya-Jakarta, KA Gunungjati relasi Semarang-Jakarta, dan KA Matarmaja relasi Malang-Jakarta.

    Selain berdampak pada keterlambatan KA, lanjut dia, KAI juga mengubah pola operasi sejumlah KA.

    “Ada empat KA yang direkayasa pola operasinya dengan memutar melalui jalur selatan,” katanya.

    Keempat KA tersebut masing-masing KA Ciremai, KA Tawangjaya Premium, KA Argo Anjasmoro dan KA Brawijaya.

    Ia menjelaskan KAI membuka layanan pengembalian tiket secara penuh kepada calon penumpang yang akan membatalkan keberangkatannya akibat kecelakaan tersebut.

    Selain itu, menurut dia, KAI juga memberikan layanan penjadwalan kembali keberangkatan bagi calon penumpang yang kereta terdampak peristiwa itu.

    “KAI menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan berupaya semaksimal mungkin melakukan berbagai langkah antisipasi untuk menjaga kualitas pelayanan bagi pelanggan,” katanya.

    Sebelumnya, rangkaian KA Argo Bromo Anggrek relasi Jakarta-Semarang anjlok di emplasemen Stasiun Peganden Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat sekitar pukul 15.47 WIB.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5
                    
                        KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, 5 Gerbong Tergelincir, Evakuasi Masih Berlangsung
                        Bandung

    5 KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, 5 Gerbong Tergelincir, Evakuasi Masih Berlangsung Bandung

    KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang, 5 Gerbong Tergelincir, Evakuasi Masih Berlangsung
    Editor
    KOMPAS.com –
    Kereta Api Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir, anjlok di di lintasan Pegaden Baru, Subang, Jawa Barat, Jumat (1/8/2025) pukul 15.47 WIB.
    Insiden ini menyebabkan gangguan pada perjalanan kereta api lainnya, khususnya pada jalur hulu dan hilir lintas utara antara Jakarta-Cirebon.
    Lima gerbong tergelincir namun tak ada korban jiwa.
    “Kedua jalur rel untuk sementara tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut. KAI saat ini sedang berusaha melakukan upaya evakuasi kepada para penumpang KA Argo Bromo Anggrek yang menggalami musibah tersebut,” ucap Manager Humas Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, Jumat.
    Dia mengatakan, pihaknya memahami ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat insiden ini dan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan demi kenyamanan para penumpang
    “Atas nama KAI, kami memohon maaf atas insiden yang terjadi,” ujar Muhibbuddin.
    Selanjutnya KAI melakukan upaya evakuasi terhadap penumpang dan menyiapkan bus agar penumpang dapat melanjutkan ke tempat tujuan.
    Selain itu juga akan dilalukan evakuasi rangkaian kereta api dan perbaikan jalur rel yang mengalami kerusakan.
    Bagi perjalanan kereta lain yang akan melintas di wilayah tersebut, KAI melakukan upaya rekayasa pola operasi berupa jalan memutar dan oper stapen.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS, KA Argo Bromo Anggrek Jurusan Surabaya Jakarta Anjlok di Stasiun Pagaden Baru Subang
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenhub Keluarkan Aturan Baru Kapal Penyeberangan, Begini Respons Pengusaha

    Kemenhub Keluarkan Aturan Baru Kapal Penyeberangan, Begini Respons Pengusaha

    Jakarta

    Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyatakan dukungan terhadap upaya pemerintah meningkatkan keselamatan pelayaran. Namun, Gapasdap mengingatkan agar kebijakan yang diambil tetap adil, realistis, dan tidak mengganggu distribusi logistik nasional.

    Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo mengapresiasi terbitnya Surat Edaran SE-DJPL 22 Tahun 2025 dari Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Ia menyebut kebijakan ini sebagai respons penting atas kecelakaan kapal penyeberangan yang baru-baru ini terjadi.

    “Keselamatan pelayaran adalah prioritas yang tidak bisa ditawar, namun implementasinya harus disertai dengan kesiapan sistem pendukung,” ujar Khoiri dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

    Khoiri memaparkan lima catatan penting untuk mendukung implementasi kebijakan keselamatan kapal tanpa menimbulkan masalah baru.

    Pertama, audit dan pembatasan operasional kapal sebaiknya dilakukan secara terukur dan bertahap. Ia menilai pelarangan mendadak dapat menimbulkan kekurangan armada, menghambat mobilitas masyarakat, dan mengganggu jalur logistik seperti di lintas Ketapang-Gilimanuk.

    Kedua, aturan pembatasan muatan 75% dinilai tidak bisa diterapkan secara seragam. Ia menekankan perlunya mempertimbangkan garis muat (Plimsoll Mark) dan hasil uji stabilitas masing-masing kapal agar kebijakan tidak merugikan operator dan efisiensi tetap terjaga.

    Ketiga, infrastruktur dermaga masih belum memadai. Menurut Gapasdap, keselamatan tidak cukup hanya dari sisi kapal, tetapi juga dermaga dan pelabuhan. Tanpa revitalisasi dermaga LCM menjadi moving bridge atau pembangunan breakwater, antrean dan kemacetan berisiko meningkat.

    Keempat, masa transisi dan pendampingan teknis wajib diberikan. Operator kapal membutuhkan waktu untuk menyesuaikan standar teknis baru. Karena itu, Gapasdap mendorong adanya tahapan transisi dan dukungan pembiayaan dari pemerintah.

    Kelima, pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. Gapasdap meminta diadakannya forum konsultasi resmi yang melibatkan pemerintah, asosiasi pengusaha, pengelola pelabuhan, BKI, dan pengguna jasa. Tujuannya, merumuskan kebijakan komprehensif yang mencakup keselamatan, kelaikan kapal, dan kelancaran logistik.

    Khoiri menegaskan komitmen Gapasdap dalam mendukung peningkatan keselamatan pelayaran, namun menolak jika seluruh beban kebijakan dibebankan kepada operator kapal.

    “Keselamatan tidak bisa hanya dibebankan ke operator. Infrastruktur, penegakan aturan muatan, dan transisi yang adil harus jadi perhatian utama agar tidak menimbulkan masalah baru yang merugikan masyarakat dan ekonomi nasional,” kata Khoiri.

    Ia optimistis jika semua pihak duduk bersama dan berkolaborasi, kebijakan keselamatan bisa diterapkan secara berkelanjutan dan memberi manfaat maksimal bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.

    Lihat juga Video: Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Mulai Beroperasi Hari Ini

    (rrd/rrd)

  • Operasi Patuh Semeru 2025: Kecelakaan di Jatim Turun 39 Persen, tapi Korban Meninggal Justru Naik

    Operasi Patuh Semeru 2025: Kecelakaan di Jatim Turun 39 Persen, tapi Korban Meninggal Justru Naik

    Sementara untuk kerugian materialnya tahun 2024 itu operasi patuh terdapat kerugian hingga Rp 1.042.500.000. Sedangkan pada tahun 2025 ini Rp672.920.000, artinya 35 persen penurunan dibanding tahun lalu.

    “Dengan operasi patuh ini, kami berharap masyarakat Jawa Timur bisa lebih tertib berlalu lintas,” bebernya.

    Operasi Patuh Semeru 2025 digelar mulai 14-27 Juli 2025 dengan menekankan untuk mencegah terjadinya pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Jawa Timur.

    Dalam operasi akan menyasar berbagai jenis pelanggaran yang berpotensi tinggi menyebabkan kecelakaan, baik dari pengendara roda dua maupun roda empat.

     

  • Balai TN Komodo Beberkan Risiko Terbangkan Drone di Kawasan Konservasi, Berpotensi Ganggu Ekosistem
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Juli 2025

    Balai TN Komodo Beberkan Risiko Terbangkan Drone di Kawasan Konservasi, Berpotensi Ganggu Ekosistem Regional 31 Juli 2025

    Balai TN Komodo Beberkan Risiko Terbangkan Drone di Kawasan Konservasi, Berpotensi Ganggu Ekosistem
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Kepala Balai
    Taman Nasional Komodo
    ,
    Hendrikus Rani Siga
    , mengungkapkan potensi risiko yang ditimbulkan dari
    penerbangan drone
    di kawasan konservasi.
    Menurutnya, aktivitas ini dapat mengganggu ekosistem serta menimbulkan kecelakaan bagi satwa dan pengunjung.
    “Risiko menerbangkan drone di Kawasan Konservasi secara umum berpotensi mengganggu ekosistem dan dapat menimbulkan kecelakaan bagi satwa maupun pengunjung.”
    “Maka pembatasannya tidak hanya tarif tapi juga zonasinya mana yang boleh dan mana yang diizinkan,” ujar Hendrikus dalam keterangan tertulis yang diterima pada Kamis (31/7/2025) sore.
    Ia menegaskan bahwa bagi siapa pun yang ingin menerbangkan drone di kawasan konservasi, diwajibkan membayar tiket dan mengurus surat izin masuk kawasan konservasi (
    Simaksi
    ).
    “Semua TN di Indonesia terdapat kegiatan-kegiatan tertentu yang membutuhkan Simaksi, termasuk drone. Meskipun mereka sudah membayar, bukan berarti mereka bebas menerbangkan dronenya,” tegasnya.
    Hendrikus menjelaskan bahwa penerbangan drone di kawasan konservasi diatur Kementerian Perhubungan.
    Untuk kawasan-kawasan khusus seperti Taman Nasional, izin harus diperoleh dari otoritas yang berwenang.
    “TN Komodo merupakan jalur penerbangan komersial sehingga syarat dan ketentuan berlaku ketika menerbangkan drone,” ujarnya.
    Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Simaksi juga bertujuan memastikan bahwa pengguna drone memiliki lisensi minimal, seperti sertifikat, sehingga risiko negatif dapat diminimalisir.
    “Simaksi terkait drone menjadi salah satu SOP yang harus diikuti oleh pengunjung pengguna drone di TN Komodo.”
    “Sebenarnya di Siora sudah dimunculkan warning agar pengunjung selain membayar tiket juga mengurus Simaksi,” imbuh Hendrikus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.