Kasus: kecelakaan

  • Viral Pengguna Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang

    Viral Pengguna Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang

    Jakarta

    Viral di media sosial pengguna mobil listrik mewah Denza D9 sengaja menabrakkan mobilnya ke mobil di belakang. Pengemudi Denza D9 itu memundurkan mobilnya dengan kencang hingga menabrak mobil di belakangnya.

    Dalam keterangan video itu, peristiwa tersebut terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Pengemudi mobil Denza disebut emosi lantaran mobilnya ditabrak dari belakang.

    Pemicunya, mobil Denza itu mengerem mendadak akibat ada motor jatuh di depannya. Kemudian, mobil di belakang tak bisa menghindar dan menabrak bagian belakang Denza. Disebutkan, kedua pihak telah melakukan diskusi. Pengemudi Denza meminta ganti rugi, namun pengendara mobil di belakangnya menolak. Hingga akhirnya, pengemudi Denza emosi dan sengaja memundurkan mobilnya ke belakang hingga menabrak mobil di belakangnya.

    Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan masalah di jalan memang beragam. Terpancing sedikit emosinya, ujung-ujungnya bisa ribut.

    “Banyak kecelakaan yang menyebabkan kerusakan atau kerugian. Berdebat benar atau salah tidak menyelesaikan masalah. Sebaiknya bicara baik-baik dengan kepala dingin dan ikhlas apa adanya. Jika tidak puas lebih baik minta diselesaikan di depan pihak yang berwajib. Kalau tidak ada kata sepakat, sebaiknya rekam dan laporkan,” kata Sony kepada detikcom, Rabu (13/8/2025).

    Menurut Sony, di jalan raya banyak pengemudi sumbu pendek yang kadang melakukan tindakan agresif karena ketidakpuasannya. Hindari dengan cara tidak meladeni dan rekam aksinya.

    Sony juga menyoroti penggunaan mobil listrik yang memiliki fitur canggih. Salah satu fitur canggihnya adalah pengereman darurat otomatis. Untuk itu, pengendara di sekitar mobil listrik disarankan menjaga jarak lebih jauh lagi agar tidak terjadi tabrakan beruntun.

    “Untuk tambahan, EV rata-rata dilengkapi fitur autonomous partial seperti AEB (autonomous emergency braking), yang jika membaca signal dari sensor, AI atau kamera adanya objek di depan, maka dalam hitungan detik akan memberikan notifikasi supaya pengemudi ngerem. Tapi kalau ngga bereaksi maka si fitur tersebut mengambil alih kemudi dengan cara rem mendadak. Dan rata-rata pengemudi yang di belakang nggak siap, terjadilah tabrak belakang. Leason learn-nya adalah jangan dekat-dekat dengan mobil listrik, terutama di kondisi jalan yang ramai. Jaga jarak iring 4 detik,” sebut Sony.

    (rgr/din)

  • AHY Buka-bukaan Zero ODOL Tak Berdampak Buruk ke Ekonomi

    AHY Buka-bukaan Zero ODOL Tak Berdampak Buruk ke Ekonomi

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini bahwa kebijakan penertiban kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) atau Zero ODOL tak akan membawa dampak buruk bagi perekonomian RI.

    Keyakinan tersebut berdasarkan pada hasil hitung-hitungan Kemenko IPK atas dampak penertiban kendaraan obesitas itu. Perhitungan tersebut menjadi salah satu bagian dari persiapan untuk menerapkan Zero ODOL pada tahun 2027 mendatang.

    “Kita menghitung juga apakah benar jika ditertibkan akan ada dampak yang buruk pada ekonomi. Nah kita hitung dan ternyata ada hasil yang baik,” kata AHY saat membuka Rakor Evaluasi Progres dan Capaian Isu Strategis Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Tahun 2025 di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

    Dari hasil perhitungan tersebut, didapatkan bahwa langkah penertiban kendaraan ODOL tidak akan berdampak signifikan hingga membuat perekonomian Indonesia memburuk. Meski begitu, AHY meminta Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi untuk melengkapi kajian tersebut dalam rangka penguatan hasil perhitungan.

    Langkah penertiban kendaraan ODOL, menurut AHY, sangat penting. Hal ini mengingat maraknya kasus kecelakaan yang melibatkan ODOL hingga memakan banyak korban jiwa. Selain itu, puluhan triliun anggaran juga harus dikucurkan demi memperbaiki jalan-jalan rusak yang terdampak kendaraan obesitas ini.

    “Jika kita membiarkan ODOL yang jelas korban berjatuhan, banyak yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas, bukan hanya pengemudi truk, tapi juga masyarakat yang tidak berdosa. Kerusakan jalan puluhan triliun harus dikeluarkan setiap tahunnya untuk memperbaiki jalan-jalan yang hancur dan rusak akibat kendaraan ODOL tadi,” jelasnya.

    Di sisi lain, AHY menduga, pandangan bahwa Zero ODOL akan mengancam perekonomian RI merupakan upaya untuk menghalangi langkah penertiban ODOL itu sendiri. Padahal, upaya penertiban ODOL sendiri telah dilakukan selama belasan tahun dan tak kunjung menuai hasil.

    “Mungkin hanya alasan agar kita tidak sukses menertibkan odol ini yang sudah belasan tahun,” ujar dia.

    Sebagai informasi, Pemerintah dan DPR RI resmi menyepakati penerapan kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) mulai tahun 2027, mundur dari rencana awal di 2026. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan antara sejumlah menteri, pimpinan DPR, dan perwakilan pengemudi logistik di Gedung DPR RI, Senin (4/8/2025).

    Lihat juga Video AHY Dukung Program Zero ODOL, Singgung Laka Lantas-Jalan Rusak

    (acd/acd)

  • Luapan Emosi Ayah Atlet AGS saat Bertemu Sopir Avanza Ugal-ugalan yang Tewaskan Anaknya: Kami Minta Keadilan!

    Luapan Emosi Ayah Atlet AGS saat Bertemu Sopir Avanza Ugal-ugalan yang Tewaskan Anaknya: Kami Minta Keadilan!

    Sebelumnya diberitakan, keluarga korban kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang pelajar di Kabupaten Lampung Tengah melaporkan lambannya penanganan kasus ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Lampung, pada Selasa (5/5/2025).

    Korban berinisial AGS (16), tewas usai ditabrak mobil Toyota Avanza di Jalan Raya Kampung Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 15.20 WIB.

    “Kami datang ke Polda karena proses hukumnya lamban dan banyak kejanggalan. Kami hanya ingin keadilan,” ujar Ponijan (40), ayah korban AGS, Rabu (7/5/2025).

    Saat datang ke Bidpropam kemarin, Ponijan bersama istri dan adik bungsu korban meminta kejelasan penanganan kasus di Satlantas Polres Lampung Tengah yang dinilai kurang transparan.

    Ponijan mengungkapkan keluarga minim mendapatkan informasi perkembangan penyidikan. Lebih mengejutkan, pelaku yang berinisial RDA sempat tidak ditahan selama 18 hari pasca kejadian.

    “Baru setelah viral di media sosial, pelaku ditahan. Masuk sel malam tanggal 30 April, padahal kecelakaan terjadi 11 April. Kami juga belum tahu pasti apakah sudah ditetapkan sebagai tersangka,” jelas dia.

    Ponijan mencurigai adanya pihak-pihak yang mencoba melindungi pelaku, sehingga proses hukum terkesan berjalan lambat. Dia berharap agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

    “Kami hanya membawa surat laporan dari Polres, tapi tidak ada tindak lanjut yang jelas,” ungkapnya.

    Menanggapi laporan keluarga korban, Kasatlantas Polres Lampung Tengah, Iptu Wahyu Dwi Kristanto memastikan bahwa pelaku RDA sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini proses hukum masih berjalan.

    “SPDP sudah dikirim ke pihak keluarga, dan kami juga sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan. Saat ini kasus dalam tahap P19,” katanya.

    Terkait keterlambatan penahanan, Wahyu mengaku hal itu dipertimbangkan karena kondisi kesehatan pelaku yang mengidap epilepsi.

    “Saat itu ada penjaminnya, jadi belum langsung ditahan. Tetapi kasus tetap kami proses sesuai hukum,” tegas dia.

     

  • Menhub Sebut Pergantian Direksi KAI Murni Keputusan Danantara

    Menhub Sebut Pergantian Direksi KAI Murni Keputusan Danantara

    Jakarta

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan pergantian direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) murni merupakan keputusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Keputusan ini tidak ada kaitannya dengan sejumlah peristiwa kecelakaan yang terjadi beberapa waktu belakangan.

    Perombakan besar pada struktur direksi KAI dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-223/MBU/08/2025 dan Surat Keputusan Direktur Utama PT Danantara Asset Management Nomor SK.038/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.

    “Pergantian direksi dari PT KAI saya rasa tidak terkait dengan tiga kejadian yang berkaitan dengan kereta api. Itu hak dan kewenangan dari Danantara Indonesia dalam melakukan pergantian direksi maupun komisaris,” kata Dudy usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Rabu (13/8/2025).

    Terkait rincian peristiwa kecelakaan transportasi, baik di sektor kereta api maupun kapal yang terjadi belakangan ini, Dudy mengaku belum mendapat laporan resmi. Meski begitu, ia memastikan akan melakukan evaluasi berdasarkan rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

    “Rekomendasi dari KNKT nanti akan kami tindak lanjuti dan perbaiki apabila ditemukan hal-hal yang menjadi kesalahan, baik di tingkat operasional maupun di Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

    Sebagai informasi, melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Danantara Asset Management Nomor SK.038/DI-DAM/DO/2025, ditetapkan Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama, Dody Budiawan sebagai Wakil Direktur Utama, dan I Gede Darmayusa sebagai Direktur Portofolio Management dan Teknologi Informasi.

    Dalam keputusan yang sama, juga diangkat Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko, Atih Nurhayati sebagai Direktur SDM dan Kelembagaan, Rafli Yandra sebagai Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha, serta Indarto Pamoengkas sebagai Direktur Keuangan dan Umum.

    (shc/rrd)

  • AHY Gelar Rakor Bahas Penerapan ODOL hingga Program 3 Juta Rumah

    AHY Gelar Rakor Bahas Penerapan ODOL hingga Program 3 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator (Kemenko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan lima kementerian teknis lingkup Infrastruktur pada hari ini, Rabu (13/8/2025).

    Menteri Koordinator (Menko) IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan rapat tersebut bakal membahas sejumlah isu pengembangan infrastruktur strategis mulai dari sektor konektivitas hingga perumahan.

    “Kami Kemenko Infrastruktur ini yang mengoordinasikan, mengorkestrasikan lima kementerian teknis tentunya ingin setiap saat melakukan monitoring, evaluasi baik melalui rapat-rapat koordinasi seperti ini maupun secara langsung di lapangan,” kata AHY, Rabu (13/8/2025).

    Dalam agenda tersebut, AHY mengaku akan membahas pemerataan pembangunan wilayah, agraria dan tata ruang termasuk pelaksanaan program transmigrasi hingga implementasi kebijakan satu peta atau one map policy.

    Kedua, agenda tersebut juga bakal membahas implementasi program pengentasan kendaraan dengan muatan berlebih atau over dimension over load (ODOL) yang rencananya dibidik mulai diterapkan pada 2027.

    Pada saat yang sama, AHY juga menyinggung akan membahas hasil evaluasi dari berbagai kecelakaan transportasi baik perkeretaapian maupun di jalan darat.

    Selanjutnya, AHY juga mengaku akan membahas keberlanjutan pengembangan Kereta Cepat Jakarta – Surabaya agar prosesnya dapat dipercepat. Serta, membahas kelanjutan rencana menghidupkan kembali keberadaan bandara internasional.

    Dari sektor ketahanan, AHY turut memastikan akan melanjutkan pengembangan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW). Di mana, pada tahap awal akan diprioritaskan di wilayah Jakarta, Semarang, dan Demak.

    Selanjutnya, dari sisi konektivitas AHY menekankan bakal meminta update mengenai pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) terkait pembangunan Jalan Daerah (IJD).

    “Last but not least, nomor empat kita akan membahas isu di bidang pembangunan perumahan dan sarana prasarana permukiman,” ujarnya.

    Dalam penjelasannya, AHY mengaku akan membahas mengenai rencana implementasi renovasi rumah lewat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) hingga implementasi Kredit Usaha Rakyat (KUR).

    “Ini juga harus dipastikan sekali lagi bisa menjadi daya ungkit dari pembangunan perumahan yang semakin luas baik di desa maupun di kota,” pungkasnya. 

  • Fakta Baru Kasus Wanita Tewas Terbakar di Indramayu, Punya Pacar Polisi

    Fakta Baru Kasus Wanita Tewas Terbakar di Indramayu, Punya Pacar Polisi

    Liputan6.com, Jakarta Polisi terus mendalami penyebab kematian wanita berinisial PA (21) di indekos, Desa Singajaya, Indramayu, Sabtu (9/8). Korban diketahui pernah bercerita memiliki pacar polisi kepada orang tua.

    “Sempat bercerita memiliki pacar anggota polisi sekitar dua bulan sebelum kejadian,” kata ayah korban, Karja (48). Dikutip dari Antara, Rabu (13/8).

    Dalam cerita tersebut, meski korban sudah dua bulan berpacaran namun belum pernah bertemu langsung dengan pria itu.

    Sedangkan pengacara keluarga korban, Toni RM mengatakan berdasarkan keterangan pemilik indekos, kamar tempat korban ditemukan terdaftar atas nama PA. Namun di lapangan diketahui, pria yang diduga polisi justru tinggal di sana.

    Dia mengklaim pria berinisial SN itu merupakan orang terakhir, yang bersama korban sebelum ditemukan meninggal di dalam kamar indekos.

    “Dia (SN) belum ditetapkan sebagai tersangka, namun keberadaannya diperlukan untuk memperjelas kronologi,” ujar Toni.

    Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang mengatakan penyelidikan saat ini dilakukan secara ilmiah, untuk memastikan apakah peristiwa tersebut murni kecelakaan atau mengandung unsur pidana.

    Menurutnya, penggunaan metode scientific investigation menjadi acuan utama dalam penyelidikan kasus ini, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

    “Saat ini kami melakukan autopsi terhadap jenazah guna memastikan penyebab kematian korban,” ucapnya.

  • Jasad Pria yang Hilang di Gletser Antartika Ditemukan 65 Tahun Kemudian

    Jasad Pria yang Hilang di Gletser Antartika Ditemukan 65 Tahun Kemudian

    Jakarta

    Tulang-belulang pria Inggris yang meninggal dalam insiden mengerikan di Antarktika pada 1959 telah ditemukan di gletser yang mencair. Sisa-sisa jasad pria itu ditemukan pada Januari silam, bersama dengan sebuah jam tangan, radio, dan pipa rokok.

    Pria tersebut diidentifikasi sebagai Dennis “Tink” Bell, yang jatuh ke dalam jurang pada usia 25 tahun. Ketika itu dia tengah bekerja untuk organisasi yang kemudian menjadi Badan Survei Antartika Inggris.

    “Saya sudah lama menyerah bisa menemukan saudara saya. Sungguh luar biasa, menakjubkan. Saya tak bisa melupakannya,” ujar saudara Dennis, David Bell, 86 tahun, kepada BBC News.

    British Antarctic SurveyDennis Bell difoto pada 1959 di stasiun Admiralty Bay, dia dikenal gemar dengan anjing husky.

    “Dennis adalah salah satu dari sekian banyak personel pemberani yang berkontribusi pada ilmu pengetahuan awal dan eksplorasi Antarktika dalam kondisi yang luar biasa keras,” kata Profesor Dame Jane Francis, Direktur Badan Survei Antartika Inggris.

    “Meskipun dia hilang pada 1959, kenangannya tetap hidup di antara rekan-rekan dan dalam warisan penelitian kutub,” ujarnya.

    Dariusz PuczkoTulang-belulang Dennis ditemukan di permukaan Gletser Ekologi, di pantai barat Admiralty Bay.

    “Pembawa telegram itu bilang, ‘Maaf, tapi ini kabar buruk,’” katanya.

    David naik ke atas untuk memberi tahu orang tuanya.

    “Itu adalah momen yang mengerikan,” ujar David.

    Berbicara kepada saya dari rumahnya di Australia dan duduk di sebelah istrinya Yvonne, David tersenyum saat mencurahkan kisah masa kecilnya di Inggris pada 1940-an.

    Itu adalah kenangan seorang adik yang mengagumi kakak laki-lakinya yang menawan dan suka berpetualang.

    “Dennis adalah kakak yang hebat. Dia sangat lucu. Dia adalah pusat perhatian di mana pun dia berada.”

    BBC David Bell, 86, berbicara kepada BBC News dari rumahnya di Australia.

    “Saya masih ingat kejadian suatu malam saat saya, ibu, dan ayah pulang dari bioskop,” kata David.

    “Dennis meletakkan koran di meja dapur, tapi di atasnya, ia membongkar mesin motor hingga semua onderdilnya berserakan di seluruh meja.”

    “Saya juga ingat gaya berpakaiannya, dia selalu memakai mantel tebal. Dia hanyalah orang biasa yang tahu cara menikmati hidup,” ujar David.

    D. BellDennis Bell, berada di paling kanan dalam foto ini, merayakan Natal di Antartika pada 1958, tujuh bulan sebelum ia meninggal.

    Dennis Bell, atau yang akrab disapa “Tink”, lahir pada 1934. Setelah lulus pelatihan sebagai ahli meteorologi di Angkatan Udara Kerajaan Bersatu, ia bergabung dengan Falkland Islands Dependencies Survey untuk bekerja di Antarktika.

    Menurut David, Dennis sangat terobsesi dengan buku harian Kapten Robert Scott, penjelajah yang menjadi salah satu orang pertama yang mencapai Kutub Selatan sebelum meninggal dalam ekspedisi pada 1912.

    Pada 1958, Dennis memulai tugasnya di Antarktika. Selama dua tahun, ia ditempatkan di sebuah pangkalan kecil Inggris di Admiralty Bay, Pulau King George.

    Pangkalan ini dihuni oleh sekitar 12 orang, berlokasi sekitar 120 kilometer di lepas pantai utara Semenanjung Antarktika.

    Russell ThompsonPara pria di pangkalan Pulau King George mengandalkan kereta luncur dan anjing untuk melewati medan yang keras.

    Badan Survei Antartika Inggris menyimpan catatan yang sangat teliti. Pengarsip lembaga itu, Ieuan Hopkins, telah menggali laporan yang terperinci tentang aktivitas dan kejenakaan Dennis di pulau yang keras dan “sangat terisolasi” itu.

    Saat membaca laporan itu dengan lantang, Hopkins berkata, “Dia itu orangnya ceria dan pekerja keras. Dia juga punya selera humor yang nakal dan suka sekali menjahili orang.”

    Russell ThompsonDennis Bell (sebelah kiri) dikenal karena selera humornya.

    Tugas Dennis adalah meluncurkan balon cuaca meteorologi dan mengirimkan laporannya melalui radio ke Inggris setiap tiga jam.

    Untuk melakukan ini, ia harus menyalakan generator dalam kondisi suhu di bawah nol.

    Selain itu, ia juga dijuluki sebagai koki terbaik di tempat dia bertugas. Ia bertanggung jawab penuh atas persediaan makanan selama musim dingin, saat mereka tidak bisa mendapatkan pasokan baru.

    Pada masa itu, Antarktika terasa jauh lebih terisolasi dibandingkan sekarang, dengan komunikasi yang sangat terbatas dengan rumah.

    David mengenang saat ia, orang tua, dan saudara perempuannya, Valerie, merekam pesan Natal di studio BBC untuk dikirimkan kepada Dennis.

    Dennis juga sangat menyukai anjing-anjing husky yang digunakan untuk menarik kereta luncur di pulau itu. Saking cintanya, ia bahkan memelihara dua anak anjing.

    Dennis juga berpartisipasi dalam survei Pulau King George, yang menghasilkan peta-peta pertama di wilayah yang sebagian besar belum terjamah itu.

    Beberapa pekan setelah ulang tahunnya yang ke-25, terjadi kecelakaan tragis saat ia sedang dalam perjalanan survei.

    Pada 26 Juli 1959, di tengah musim dingin Antarktika, Dennis dan seorang rekannya bernama Jeff Stokes meninggalkan pangkalan untuk mendaki dan mengamati gletser.

    Catatan dari Badan Survei Antartika Inggris menjelaskan detail kejadian dan upaya penyelamatan yang putus asa.

    Saat itu, salju sangat tebal dan anjing-anjing mulai kelelahan. Untuk menyemangati mereka, Dennis berjalan sendirian tanpa ski.

    Tiba-tiba, ia terjatuh dan menghilang ke dalam sebuah celah es, hanya menyisakan sebuah lubang di permukaan salju.

    Berdasarkan laporan, Jeff Stokes memanggil Denis di dalam lubang dan Dennis membalasnya dengan berteriak.

    Ia berhasil meraih tali yang diturunkan, lalu diikatkan ke bibir lubang oleh anjing-anjing penarik.

    Namun, Dennis mengikatkan tali ke ikat pinggangnya, mungkin karena posisinya yang tidak memungkinkan. Ketika ia hampir mencapai bibir tebing, ikat pinggangnya putus dan ia kembali jatuh.

    Temannya kembali memanggil, tapi kali ini Dennis tidak menjawab.

    “Itu adalah cerita yang tidak akan pernah bisa saya lupakan,” kata David.

    Laporan dari base camp mengenai kecelakaan itu terkesan sangat resmi dan profesional.

    Russell ThompsonDennis Bell (kiri) dan Jeff Stokes (kanan) difoto sebelum kecelakaan. Jeff Stokes meninggal lima pekansebelum mendengar kabar bahwa jenazah Dennis telah ditemukan.

    “Kami dengar dari Jeff [] bahwa kemarin Tink jatuh ke dalam jurang dan tewas. Kami berharap bisa kembali besok, jika es laut memungkinkan,” bunyi laporan tersebut.

    Hopkins menjelaskan bahwa beberapa pekan sebelumnya, seorang pria lain bernama Alan Sharman juga meninggal. Hal ini membuat moral tim sangat rendah.

    “Kereta luncur telah kembali. Kami mendengar detail yang menyedihkan. Tangan Jeff terluka parah akibat radang dingin,” bunyi laporan sehari setelah kecelakaan.

    Saat membaca laporan itu lagi, Hopkins menemukan fakta yang tragis: Dennis adalah orang yang membuatkan peti mati untuk Alan Sharman.

    “Ibu saya tidak pernah bisa melupakannya. Dia tidak sanggup melihat foto-foto Dennis dan tidak bisa membicarakannya,” kenang David.

    Ia ingat, dua rekan Dennis dari pangkalan sempat mengunjungi keluarga mereka, membawa kulit domba sebagai ucapan terima kasih.

    “Tapi tidak ada penutup, tidak ada upacara, tidak ada apa-apa. Dennis hanya pergi begitu saja,” ujar David.

    Badan Survei Antartika InggrisDennis Bell meninggal di dekat Point Thomas di Admiralty Ba

    Sekitar 15 tahun yang lalu, David dihubungi oleh Rod Rhys Jones, ketua dari British Antarctic Monument Trust.

    Menurut yayasan tersebut, sejak 1944, sudah ada 29 orang yang meninggal saat menjalankan misi ilmiah di Wilayah Antarktika Britania.

    Rod sedang merencanakan sebuah perjalanan bagi kerabat ke-29 orang tersebut, agar mereka dapat mengunjungi tempat menakjubkan dan terpencil, tempat orang yang mereka cintai pernah hidup dan meninggal.

    David kemudian bergabung dalam ekspedisi tersebut, yang diberi nama South 2015.

    “Kapten menghentikan kapal di lokasi itu dan membunyikan sirene empat atau lima kali,” ceritanya.

    Karena es laut yang terlalu tebal, David tidak bisa mencapai gubuk saudaranya di Pulau King George.

    “Meski begitu, momen itu sangat, sangat mengharukan. Rasanya seperti beban terangkat dari kepala saya,” ungkapnya.

    Perjalanan itu memberinya rasa penutup yang selama ini ia cari.

    “Dan saya pikir, itu sudah cukup,” katanya.

    Dariusz PuczkoPara ilmuwan menemukan sisa-sisa jasad Dennis di Stasiun Antarktika Polandia Henryk Arctowski.

    Namun, pada 29 Januari tahun ini, tim peneliti Polandia yang bekerja di Stasiun Antarktika Polandia Henryk Arctowski membuat penemuan yang mengejutkan, tepat di dekat stasiun mereka.

    Dennis telah ditemukan.

    Beberapa tulang ditemukan di es lepas dan bebatuan di kaki Gletser Ecology di Pulau King George.

    Sementara itu, sebagian tulang lainnya ditemukan di permukaan gletser itu sendiri.

    Para ilmuwan menjelaskan bahwa karena hujan salju akan segera turun, mereka meletakkan penanda GPS agar “rekan kutub” mereka tidak tersesat lagi.

    Dariusz PuczkoPara peneliti di Stasiun Antartika Polandia Henryk Arctowski dengan hati-hati mencatat sisa-sisa jasad Dennis.

    Sebuah tim ilmuwan yang terdiri dari Piotr Kittel, Paulina Borwka dan Artur Ginter di Universitas Lodz, Dariusz Puczko di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia dan rekan peneliti Artur Adamek dengan hati-hati menyelamatkan sisa-sisa tersebut dalam empat perjalanan.

    Ini adalah tempat yang berbahaya dan tidak stabil, “dipenuhi dengan celah-celah”, dan memiliki kemiringan hingga 45 derajat, menurut tim Polandia.

    Perubahan iklim menyebabkan perubahan dramatis pada banyak gletser Antartika, termasuk Gletser Ecology, yang mengalami pencairan hebat.

    “Tempat Dennis ditemukan tidak sama dengan tempat ia hilang,” jelas tim tersebut.

    “Gletser, di bawah pengaruh gravitasi, menggerakkan massa esnya, dan bersamanya, Dennis melakukan perjalanannya,” kata mereka.

    Serpihan tiang ski bambu, sisa lampu minyak, wadah kaca untuk kosmetik, dan serpihan tenda militer juga dikumpulkan.

    “Segala upaya telah dilakukan untuk memastikan Dennis dapat kembali ke rumah,” kata tim tersebut.

    “Ini adalah kesempatan untuk menilai kembali kontribusi yang diberikan orang-orang ini, dan kesempatan untuk mempromosikan ilmu pengetahuan dan apa yang telah kita lakukan di Antarktika selama beberapa dekade,” tambah Rod Rhys Jones.

    Banyak gletser di Antarktika yang mencair dan meninggalkan material berbatu serta memperlihatkan material yang terperangkap di dalamnya. (Dariusz Puczko)

    David tampaknya masih terharu dengan berita tersebut, dan mengulangi betapa bersyukurnya dia kepada para ilmuwan Polandia.

    “Saya sedih orang tua saya tidak pernah menyaksikan hari ini,” katanya.

    David akan segera mengunjungi Inggris. Bersama saudara perempuannya, Valerie, mereka berencana untuk akhirnya memakamkan Dennis.

    “Senang sekali; saya akan bertemu saudara saya. Mungkin Anda bilang kami seharusnya tidak senang, tapi kenyataannya kami senang.”

    “Dia sudah ditemukan – dia sudah pulang sekarang.”

    Lihat juga Video: Pria Dilaporkan Hilang Terseret Arus Saat Mandi di Sungai Bone Gorontalo

    (ita/ita)

  • Menaker Beberkan Kondisi Ketenagakerjaan RI: Gaji Kecil-Kecelakaan Kerja Tinggi

    Menaker Beberkan Kondisi Ketenagakerjaan RI: Gaji Kecil-Kecelakaan Kerja Tinggi

    Jakarta

    Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membeberkan tantangan ketenagakerjaan di Indonesia. Tantangan tersebut di antaranya, tingginya angka kecelakaan kerja, gaji di bawah upah minimum, hingga outsourcing.

    “Sekarang banyak kasus upah dibayar upah minimum, cuti mereka tidak dapat, dan isu terkait outsourcing kecelakaan kerja masih tinggi. Ini adalah potret saat ini secara keseluruhan,” ujar Yassierli di detikPagi, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2025).

    Berbicara terkait ketenagakerjaan, Yassierli menilai tidak hanya membahas lapangan kerja saja, melainkan juga memastikan perlindungan serta kesejahteraan pekerja, termasuk menyediakan rekrutmen yang adil dan inklusif. Di sinilah, Kemnaker hadir memastikan perlindungan serta kesejahteraan pekerja Indonesia memadai melalui regulasi yang terhubung dengan industri.

    “Kami juga memastikan yang bekerja mendapatkan perlindungan sosial yang memadai, regulasi kita pastikan hubungan industrial baik, kesejahteraan terlindungi,” jelas Yassierli.

    Yassierli menekankan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berperan dalam mengambil tindakan bagi perusahaan yang tidak mematuhi peraturan. Kemnaker mempunyai fungsi sebagai mediator industri, apabila menerima laporan tentang suatu kasus, seperti gaji tidak dibayar, maka mediator datang baik dari pemerintah pusat maupun provinsi.

    “Ketika selesai artinya terjadi solusi buat kasus ini. Kalau tidak, masuk lagi ke pengawas ketenagakerjaan. Mereka akan lakukan pemeriksaan sampai keluar nota pemeriksaan sampa nanti bisa berlanjut hukum. Itu yang kita bangun sekarang,” terang dia.

    Yassierli memastikan mediator serta pengawas Kemnaker hadir sehingga memberikan kepastian serta perlindungan ke pekerja Indonesia. Di sisi lain, pemerintah juga terus melakukan perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari apresiasi yang didapatkan Indonesia dari Organisasi Buruh Internasional atau International Labour Organization (ILO).

    “Mereka apresiasi bagaimana hubungan industrial yang semakin baik di Indonesia. Bagaimana pemerintah semakin respons regulasi. Kemudian kita berusaha harmonis. Kami punya kerja sama Lembaga Tripartit Nasional, ada pemerintah ada pengusaha ada buruh kita duduk bersama,” imbuh Yassierli.

    (rea/ara)

  • Hilang 66 Tahun di Antartika, Ilmuwan Ditemukan Tinggal Tulang

    Hilang 66 Tahun di Antartika, Ilmuwan Ditemukan Tinggal Tulang

    Jakarta

    Tulang belulang ilmuwan asal Inggris, yang meninggal dunia dalam kecelakaan mengerikan di Antartika pada tahun 1959, baru-baru ini ditemukan. Gletser es yang mencair menampakkan jasad Dennis Bell, ilmuwan meteorologi yang sudah menghilang 66 tahun lamanya.

    Dikutip detikINET dari ABC, Dennis baru berusia 25 tahun saat bekerja untuk Falkland Islands Dependencies Survey, yang sekarang bernama British Antarctic Survery (BAS). Dia ditempatkan untuk 2 tahun di pusat riset kecil Inggris di Antartika.

    Bell meninggal di Teluk Admiralty di Pulau King George, 120 km di lepas pantai Antartika pada 26 Juli 1959. Awalnya, Bell dan tiga anggota tim bersiap mendaki dan mengamati gletser. Malangnya, ia jatuh ke jurang es yang dalam. Jenazahnya tidak pernah ditemukan.

    Jenazah Bell, yang tersingkap oleh gletser yang surut, ditemukan pada 19 Januari oleh tim dari Stasiun Antartika Polandia Henryk Arctowski. Direktur BAS, Jane Francis, mengatakan penemuan ini mengakhiri misteri puluhan tahun dan mengingatkan kita pada kisah-kisah manusia dalam sejarah sains Antartika.

    “Bell adalah salah satu dari banyak personel pemberani yang berkontibusi pada eksplorasi dan sains awal Antartika dalam kondisi yang sangat berat,” cetusnya.

    Fragmen tulang tersebut dibawa ke Kepulauan Falkland oleh kapal riset Sir David Attenborough dan kemudian dibawa ke London untuk pengujian DNA.

    Selain jasadnya, tim Polandia juga menemukan lebih dari 200 barang pribadi, termasuk peralatan radio, senter, tongkat ski, jam tangan bertulis, dan pisau.

    Saudara laki-laki Bell, David Bell, yang tinggal di Australia, mengatakan penemuan itu setelah 66 tahun membuatnya dan saudara perempuannya terkejut dan takjub. “Dennis adalah anak tertua dari tiga bersaudara dan merupakan pahlawan saya, karena dia tampaknya mampu melakukan apa saja,” kata David Bell.

    (fyk/afr)

  • Bak Langit dan Bumi, Pajak Tahunan Denza D9 vs Toyota Alphard

    Bak Langit dan Bumi, Pajak Tahunan Denza D9 vs Toyota Alphard

    Jakarta

    Pajak tahunan Denza D9 dan Toyota Alphard bak langit dan bumi. Denza D9 pajaknya tak sampai Rp 200 ribu sementara Alphard tembus puluhan juta rupiah. Kok bisa?

    Pajak bisa jadi salah satu pertimbangan sebelum seseorang membeli mobil. Soalnya pajak kendaraan itu dibayarkan setiap tahun dan setiap lima tahun sekali dilakukan perpanjangan STNK. Mobil dengan pajak yang ringan tentu mencuri perhatian. Misalnya pajak mobil listrik Denza D9 yang punya harga jual Rp 950 juta.

    Pajak Tahunan Denza D9

    Dalam catatan detikOto, dengan banderol nyaris Rp 1 miliar, ternyata pajak Denza D9 justru tak sampai Rp 200 ribu. Tiap tahun, Denza D9 hanya dikenakan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) sebesar Rp 143 ribu. Umumnya, ada dua komponen pajak kendaraan yang dibayarkan tiap tahun yaitu PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan SWDKLLJ. Tapi Denza D9 PKB-nya justru nol.

    Pajak Tahunan Toyota Alphard HybridToyota Alphard Hybrid Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Sebagai perbandingan sesama MPV premium Toyota Alphard, pajak tahunannya bisa tembus Rp 26 juta untuk versi hybrid. Dalam penelusuran detikOto di laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Alphard hybrid keluaran tahun 2025 pajaknya Rp 26,067 juta. Pajak Alphard itu terdiri dari PKB Pokok sebesar Rp 25,914 juta dan SWDKLLJ Rp 153 ribu. Perbedaannya terlihat jelas yang bikin tinggi adalah PKB Pokok. Di Denza D9, PKB pokok itu justru nihil.

    Kok Bisa Pajak Denza D9 Murah?

    Kok bisa pajak Denza D9 seringan itu? Buat kamu yang belum tahu, mobil listrik sedang mendapat keringanan meliputi pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Jadi motor dan mobil listrik yang berbasis baterai atau Battery Electric Vehicles (BEV) tidak dikenakan pajak lagi.

    Aturan ini berlaku sejak diundangkan pada 11 Mei 2023 yang tercantum Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama, dan Pajak Alat Berat Tahun 2023. Berikut ini bunyi pasal 10:

    1. Pengenaan PKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB
    2. Pengenaan BBNKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan BBNKB

    (dry/din)