Bisa Rias 3 Jenazah dalam Sehari, Gloria Ungkap Tantangan Menutup Luka dan Rebuilding Wajah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Bagi sebagian orang, pekerjaan perias jenazah masih dipenuhi stigma dan jarak emosional.
Namun, bagi Gloria Elsa Hutasoit (42), pekerjaan tersebut justru telah menjadi bagian dari hidupnya sejak remaja.
“Saya bekerja sehari bisa satu sampai tiga jenazah, kadang seharian tidak merias sama sekali,” ujarnya saat dihubungi
Kompas.com
pada Jumat (5/12/2025).
Gloria bekerja sebagai
perias jenazah
di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Ia menerima panggilan dari rumah sakit, rumah duka, atau langsung dari keluarga mendiang. Tidak ada ritme yang pasti maupun jadwal rutin.
“Saya tidak bekerja sama dengan banyak rumah sakit atau rumah duka, jadi sehari itu tidak pasti. Kadang ramai, kadang sepi,” katanya.
Dalam dunia pekerjaan yang jarang disorot ini, Gloria menautkan pekerjaannya yang ditekuni sejak 2016 bukan hanya pada aspek teknis kecantikan, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan.
Ia meyakini setiap jenazah berhak mendapatkan persiapan terakhir yang layak.
Saat ditanya bagaimana awalnya ia berkecimpung dalam dunia
merias jenazah
, Gloria bercerita panjang.
“Dari muda saya suka sekali
makeup
,” tuturnya.
Pengalaman pertama Gloria merias jenazah terjadi saat tantenya yang bekerja sebagai pemulung meninggal dunia pada 2001. Peristiwa itu meninggalkan kesan mendalam baginya.
“Di situ saya tergerak. Saya merasa pengantin Tuhan berhak dipersiapkan dengan layak di hari terakhirnya,” kenangnya.
Sejak saat itu, ia mulai sering ikut ibunya dalam pelayanan pemulasaraan. Dari satu pengalaman ke pengalaman lain, ia mulai memahami sisi teknis sekaligus emosional dari pekerjaan tersebut.
“Saya membantu mama memandikan jenazah, sambil belajar bagaimana memperlakukan jenazah dengan penuh hormat,” kata Gloria.
Banyak orang membayangkan profesi perias jenazah sebagai pekerjaan yang berat, kelam, bahkan menakutkan. Namun, Gloria justru merasakan sebaliknya.
“Yang saya rasakan saat bertemu jenazah adalah bahagia,” ujarnya.
Kebahagiaan itu muncul karena ia merasa dapat membantu keluarga yang sedang menghadapi kehilangan.
Menurut dia, pelayanan rias jenazah bukan hanya soal berhadapan dengan tubuh yang sudah tidak bernyawa.
Lebih dari itu, pekerjaan ini adalah tentang menjaga martabat seseorang, terutama mereka yang berasal dari keluarga sederhana.
“Saya bahagia bisa menolong mempersiapkan jenazah tak mampu,” ucapnya.
Meski sama-sama menggunakan alat kosmetik dan teknik dasar yang mirip dengan merias orang hidup, tantangan merias jenazah jauh lebih besar. Gloria menggambarkannya sebagai “merias di atas kaca”.
“Struktur kulit jenazah cenderung sudah keras dan kering,” tuturnya.
Permukaan kulit yang kehilangan elastisitas membuat produk
makeup
sulit menempel. Warna kulit pun sering berubah.
Menurut Gloria, salah satu tahap paling menantang adalah ketika ia harus menutup luka atau lebam.
Kondisi tertentu seperti jenazah yang telah lama meninggal, perbedaan penyimpanan suhu, atau riwayat medis membuat beberapa bagian kulit berubah warna menjadi menghitam atau menguning.
Ia menyebut bahwa kondisi rumit biasanya memerlukan waktu jauh lebih lama.
“Yang paling membutuhkan waktu itu kalau kita harus
rebuilding
atau membentuk kembali organ yang rusak, atau menutup luka jahitan,” jelasnya.
Rebuilding
pada jenazah mencakup teknik rekonstruksi wajah, di antaranya memperbaiki bentuk hidung, pipi, atau bagian lain yang rusak akibat kecelakaan, operasi, atau trauma.
Dalam beberapa kasus, ia menggunakan kapas, lem khusus, hingga
foundation
padat berlapis.
“Kadang keluarga tidak mau melihat kondisi jenazah apa adanya. Mereka ingin memberi kenangan terakhir yang damai,” kata Gloria.
Selain tantangan teknis, sisi emosional pekerjaan ini juga tidak ringan. Seorang perias jenazah hampir selalu berhadapan dengan keluarga yang tengah berduka, mulai dari yang masih syok hingga yang dipenuhi penyesalan.
Momen yang paling membekas bagi Gloria adalah ketika merias jenazah yang meninggal secara mendadak.
“Keluarga pasti lebih terpukul. Suasananya berbeda sekali,” ujarnya.
Meski demikian, ia menekankan pentingnya menjaga batas emosional.
“Kami sudah terlatih untuk boleh simpati, tapi tidak boleh empati,” katanya.
Empati yang terlalu dalam dinilai bisa mengganggu fokus dan membuat proses rias tidak optimal.
Gloria mengatakan, ia harus bekerja dengan ketenangan dan konsentrasi penuh.
“Kami harus mempersiapkan jenazah, bukan ikut tenggelam dalam duka keluarga,” tuturnya.
Beberapa kali, ia juga membagikan proses dan hasil rias jenazah di akun Instagram pribadinya, @periasjenazah.gloriaelsa, sebagai bentuk edukasi dan dokumentasi.
Untuk melihat profesi ini dari sudut pandang yang lebih luas,
Kompas.com
mewawancarai Rakhmat Hidayat, sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Ia memandang profesi perias jenazah bukan sekadar pekerjaan.
“Ini bukan semata-mata profesi. Dalam pandangan saya, ini adalah sebuah panggilan atau
calling
,” kata Rakhmat saat dihubungi, Jumat.
Menurut dia, semakin langka sebuah profesi, semakin tinggi nilai sosialnya. Dalam masyarakat perkotaan yang cenderung mengejar pekerjaan formal, bergaji tetap, dan berorientasi komersial, perias jenazah hadir sebagai antitesis.
“Pekerjaan ini langka, tidak banyak orang mau menggelutinya, dan justru karena itulah masyarakat membutuhkannya,” ujarnya.
Rakhmat juga menyoroti stigma yang masih melekat pada profesi ini. Banyak orang menganggap kedekatan dengan kematian sebagai sesuatu yang menyeramkan.
Namun bagi mereka yang bekerja di bidang ini, kematian justru menjadi bagian dari keseharian.
“Bagi mereka, kematian itu melekat secara sosial. Ini bukan hanya tentang teologi atau ritual, tetapi soal kemanusiaan mengurus jenazah tanpa memandang latar belakang agama atau status sosial,” kata Rakhmat.
Ia mengingatkan bahwa pada masa pandemi Covid-19, peran para pekerja pemulasaraan dan perias jenazah sangat vital.
Mereka bekerja di tengah risiko tinggi, sering kali tanpa kompensasi yang memadai.
Selain stigma, para pekerja di bidang ini juga menghadapi marginalisasi dalam sistem kerja modern.
Mereka kerap tidak tercatat sebagai profesi formal, tidak memiliki standar upah yang jelas, dan belum sepenuhnya diakui dalam kerangka sosiologi pekerjaan.
“Ini pekerjaan yang bekerja dengan hati, bukan
money oriented
,” tegas Rakhmat.
Rakhmat menilai penggunaan jasa perias jenazah profesional di Indonesia sebenarnya mulai meningkat, tetapi masih terbatas di kalangan menengah ke atas.
Ia menyebut transformasi budaya kematian di Indonesia belum berkembang secara signifikan.
Meski ada makam-makam komersial yang tertata rapi, kebanyakan pemakaman umum masih dianggap menyeramkan dan kurang terawat.
Berbeda dengan beberapa negara Eropa, di mana makam menjadi bagian dari ruang publik, tempat orang berjalan, duduk, bahkan melakukan wisata religi.
“Di Indonesia, kematian masih dianggap misteri besar. Transformasi budaya kematian belum sepenuhnya terjadi,” ujarnya.
Profesi perias jenazah pun baru dihargai sebagian kecil masyarakat, sering kali karena paket layanan pemakaman komersial.
Untuk melihat dari sisi keluarga,
Kompas.com
mewawancarai Cristiene Maria (38), warga Jakarta Barat, yang pernah menggunakan jasa perias jenazah untuk ibunya.
Meski bukan Gloria yang merias, pengalaman Cristiene memberikan gambaran penting tentang nilai profesi ini.
Ibunya meninggal mendadak akibat serangan jantung. Dalam kondisi panik, keluarga memutuskan mencari jasa perias jenazah profesional.
“Kami ingin Ibu terlihat rapi dan terawat untuk penghormatan terakhir,” kata Cristiene kepada
Kompas.com
, Jumat.
Pihak rumah sakit kemudian memberikan rekomendasi jasa rias. Setelah dihubungi, perias datang lengkap dengan perlengkapan.
Proses berjalan rapi dan cepat, mulai dari membersihkan wajah, merapikan rambut, hingga menggunakan
makeup
tipis untuk menutupi pucat dan lebam.
Cristiene dan keluarganya juga memberikan arahan soal tampilan yang diinginkan.
“Kami kasih foto Ibu waktu masih sehat. Kami minta riasannya natural dan tidak menor,” katanya.
Hasil riasan sang perias membuat keluarga lega.
“Wajah Ibu terlihat damai, seperti sedang tidur. Itu sangat membantu kami menerima keadaan,” ucapnya.
Biaya yang dikeluarkan saat itu sekitar Rp 1,5 juta, termasuk
makeup
dan perapian rambut. Menurut Cristiene, profesi ini penuh dedikasi.
“Mereka bekerja dengan hati-hati dan sabar. Rasanya mereka memberi keindahan terakhir bagi orang yang kita cintai,” katanya.
Dari kisah Gloria, analisis sosiolog, hingga pengalaman keluarga pengguna jasa, terlihat bahwa peran perias jenazah jauh lebih besar daripada sekadar pekerjaan teknis.
Gloria sendiri tetap menjalani profesi ini sebagai sebuah panggilan, bukan sekadar mata pencaharian.
Dalam sehari, ia bisa menangani hingga tiga jenazah; di hari lain, tidak ada satupun. Namun ritme yang tak menentu itu tidak mengurangi dedikasinya.
“Yang penting bagi saya adalah setiap jenazah dipersiapkan sebaik mungkin, dengan layak,” katanya.
Di dunia yang terus berubah, pekerjaan seperti yang dilakukan Gloria mungkin jarang disorot. Namun keberadaannya menjadi tiang kecil yang menopang ritus kemanusiaan—memastikan bahwa, di penghujung kehidupan, setiap orang tetap dihargai.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kecelakaan
-
/data/photo/2025/12/08/693686e4db14a.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bisa Rias 3 Jenazah dalam Sehari, Gloria Ungkap Tantangan Menutup Luka dan Rebuilding Wajah Megapolitan 8 Desember 2025
-

Mobil Vios Kecelakaan di Tol Jombang saat Hujan Deras
Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) KM 701+300 A, Senin (8/12/2025). Sebuah mobil Vios dengan nomor polisi L 731 NY yang melaju dalam kondisi hujan deras mengalami kecelakaan yang cukup mengerikan.
Meskipun mobil berwarna hitam tersebut mengalami kerusakan serius pada bagian belakang, beruntung seluruh penumpang, termasuk sopir, selamat.
Kepala Departemen Operasional Astra Infra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, memberikan penjelasan mengenai kejadian tersebut. “Kecelakaan tunggal saat hujan deras. Semuanya selama,” ujarnya.
Zanuar menambahkan, kecelakaan bermula saat pengemudi, Eko Purwanto (44), warga Selopanggung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, melaju dari Kertosono menuju Surabaya. Mobil berlari dengan kecepatan 80 km/jam di lajur 02.
Saat tiba di KM 701+300 A, kendaraan tersebut mengalami selip ban akibat kondisi jalan yang licin akibat hujan lebat.
“Selanjutnya pengemudi hilang kendali dan kendaraan masuk ke median tengah. Posisi akhir kendaraan menghadap ke barat,” jelas Zanuar.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh AKP Sudirman, Kanit PJR Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim. “Kecelakaan diduga terjadi akibat hujan deras, sehingga terjadi selip,” ujarnya, membenarkan laporan kecelakaan tunggal yang terjadi di lokasi tersebut.
Kecelakaan ini mengingatkan kita tentang pentingnya kehati-hatian dalam berkendara, terutama ketika kondisi cuaca buruk seperti hujan deras yang sering kali membuat jalan menjadi licin dan membahayakan keselamatan. [suf]
-

Disnaker Gresik Cover Ribuan Tenaga Kerja Rentan
Gresik (beritajatim.com)– Pekerja rentan di Kabupaten Gresik kini bisa bernafas lega. Pasalnya, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat mengcover ribuan tenaga kerja melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan. Tahun ini, ada 8,674 pekerja mendapat perlindungan saat menjalankan aktivitas.
Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin mengatakan, dari 8,674 peserta rentan yang kami cover bervariasi profesinya ada yang petani/buruh tembakau, pekerja rentan desa, petugas keagamaan, nelayan, damkar, kader IMP, angkutan umum, delman, ojek online, ojek pangkalan, tukang becak, dan ojek mobil.
“Pekerja seperti ojek online dan pengemudi transportasi umum memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Disnaker ingin memastikan mereka tetap mendapatkan perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan mulai dari penanganan kecelakaan hingga santunan bila terjadi resiko meninggal dunia,” katanya, Senin (8/12/2025).
Zainul menjelaskan terkait dengan perlindungan ini. Seluruh iuran BPJS Ketenagakerjaan peserta program ini ditanggung oleh pemerintah daerah. Program ini akan terus dievaluasi dan berpeluang bertambah jumlah pesertanya di tahun 2026.
Sementara itu, koordinator sekaligus pendiri URC Satmata Gresik, Dimas menuturkan, sebagai driver online yang setiap hari di jalan. Risiko kecelakaan sangat tinggi.
“Sejak bulan Juli lalu, kami dari komunitas URC Satmata mengajukan permohonan kepada Bupati dan Pemkab Gresik agar para driver online bisa mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan,” ungkapnya.
Saat ini kata dia, ada 266 driver online telah disetujui sebagai peserta program. Teman-teman driver online ini agar dicover BPJS Ketenagakerjaan meskipun hanya 16,500 untuk dua program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKN).
“Yang di acc ada 266 peserta tetapi tahun depan bisa menambah agar semakin banyak driver online yang dicover BPjS Ketenagakerjaan,” pungkasnya. (dny/ted)
-

Rekaman Bocor, Assad Ejek Warga Suriah yang Hidup Susah
Damaskus –
Rekaman video yang bocor ke publik menunjukkan mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad melontarkan komentar sarkastis mengenai berbagai tokoh dan peristiwa di negara itu. Dalam salah satu rekaman video, Assad terdengar mengejek rakyat Suriah yang hidup susah selama perang.
Rekaman itu diyakini merupakan video lama, namun baru terungkap ke publik beberapa waktu terakhir, dengan Al Arabiya berhasil mendapatkan secara eksklusif rekaman video tersebut.
Dalam rekaman video itu, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (8/12/2025), Assad terlihat sedang mengemudikan mobil sambil berbicara dengan mantan penasihatnya, Luna al-Shibl. Sejumlah sumber mengatakan kepada Al Arabiya bahwa Amjad Issa, asisten Al-Shibl, juga berada di mobil tersebut.
Percakapan yang terekam dalam video itu mencakup kritikan dan komentar sarkastis tentang berbagai tokoh, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin yang merupakan sekutu dekat Assad, dan berbagai peristiwa yang terjadi di Suriah.
Dalam salah satu video, Assad melontarkan ejekan untuk rakyat Suriah, dengan mengatakan bahwa mereka menghabiskan uang untuk masjid-masjid padahal mereka “bahkan tidak mampu membeli makanan”.
Dalam bagian video lainnya, Assad memberitahu Al-Shibl bahwa dirinya tidak merasakan apa-apa ketika melihat potret dirinya yang banyak dipajang di jalanan Suriah. Rekaman video itu juga menunjukkan Assad dan Al-Shibl mengejek tentara Suriah.
Ketika membahas soal situasi di Suriah, Assad terdengar mengatakan: “Saya tidak merasa malu, saya merasa jijik.”
Tanggal pasti soal kapan video itu direkam tidak diketahui secara jelas. Namun, diketahui bahwa Al-Shibl yang mendampingi Assad dalam video itu telah meninggal dunia pada Juli 2024, setelah dia mengalami luka parah dalam sebuah kecelakaan mobil.
Assad digulingkan dari kekuasaannya oleh pasukan oposisi Suriah pada Desember 2024 lalu. Setelah lengser, Assad mencari perlindungan di Rusia, negara yang mendukungnya selama perang berkecamuk di Suriah. Saat ini Assad, dan keluarganya, diyakini tinggal di Moskow, ibu kota Rusia.
Bagian rekaman video lainnya bahkan menunjukkan Assad mengejek penampilan Putin.
Rekaman video yang bocor ini telah menjadi topik utama perbincangan di kalangan warga Suriah, karena mengungkapkan — baik dalam bentuk audio maupun video — bagaimana Assad mengejek penderitaan dan kesulitan hidup yang mereka alami.
Menurut salah satu koresponden Al Arabiya, Mahmoud al-Wawi, rekaman video itu “lebih mengejutkan bagi para pendukung al-Assad daripada para penentangnya”.
Disebutkan oleh Al-Wawi bahwa rekaman video itu ditemukan disimpan di dalam Istana Kepresidenan Suriah dalam sebuah amplop bertanda “Top Secret” bersama dengan dokumen-dokumen pribadi milik Al-Shibl.
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
-

Mobil Bantuan Air Bersih ke Aceh Timur Alami Kecelakaan, 2 Relawan Tewas
Aceh Timur –
Mobil bak yang membawa bantuan air bersih untuk korban banjir mengalami kecelakaan di Kabupaten Aceh Timur. Dua relawan kemanusiaan meninggal dunia serta beberapa orang lainnya luka-luka dalam kejadian itu.
Kapolres Aceh Timur AKBP Irwan Kurniadi mengatakan kecelakaan terjadi di Buket Rinyen Kameng, Gampong Pantee Labu, Kecamatan Pantee Bidari, Kabupaten Aceh Timur, pada Minggu (7/12) sekira pukul 17.30 WIB.
“Kecelakaan terjadi diduga akibat rem tidak berfungsi atau blong. Kecelakaan tersebut menyebabkan dua meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka,” kata Kapolres Irwan Kurniadi di Aceh Timur, dilansir Antara, Senin (8/12/2025).
Adapun korban meninggal dunia yakni Rizwan (38) dan Dian (30), keduanya warga Gampong Beurandang, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur.
Sedangkan lima korban lainnya yang mengalami luka berat yakni Abdullah (43), Maksudi (59), Zainadi (47), Bakri Umar (21), dan Jamaluddin (22). Kelimanya warga Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur.
Kapolres mengatakan kecelakaan berawal mobil barang bak terbuka membawa dua tandon berisi air bersih serta bantuan makanan ke Buket Rinyen Kameng, Gampong Pantee Labu, Kecamatan Pantee Bidari, Kabupaten Aceh Timur.
Saat mobil dikemudikan Bakri melaju pada jalan turunan mengalami gagal fungsi pengereman atau rem blong. Akibatnya pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraan sehingga terperosok ke parit selokan sebelah kiri.
Kapolres mengimbau para relawan dan warga yang mengantar bantuan kemanusiaan untuk korban banjir tetap mengutamakan keselamatan di perjalanan, mengingat kondisi jalan yang masih rawan dan cuaca yang belum sepenuhnya membaik.
“Kami juga berharap para relawan tetap mematuhi aturan lalu lintas, tidak memaksakan perjalanan saat kondisi lelah, serta memastikan kendaraan dalam kondisi layak sebelum berangkat membawa bantuan,” kata Kapolres Irwan Kurniadi.
(idh/dhn)
-

Sinar Kosmik Supernova Dituding jadi Biang Kerok Kecelakaan Pesawat New Jersey
Bisnis.com, JAKARTA – Kecelakaan pesawat JetBlue Airbus A320 yang mengakibatkan belasan penumpang dilarikan ke rumah sakit kini memicu perdebatan teknis serius di industri penerbangan.
Seorang pakar radiasi menuding bahwa kegagalan sistem navigasi pesawat tersebut tidak hanya disebabkan oleh cuaca atau kesalahan teknis biasa, melainkan dampak dari sinar kosmik yang memancar dari ledakan bintang atau supernova.
Melansir dari Space Senin (08/12/2025), insiden ini terjadi pada 30 Oktober saat pesawat dalam perjalanan dari Cancun menuju Newark.
Pesawat tiba-tiba menukik tajam ribuan kaki tanpa peringatan. Hal itu menyebabkan kepanikan dan guncangan hebat yang mencederai sekitar 20 orang, di mana 15 di antaranya harus mendapatkan perawatan rumah sakit akibat luka serius termasuk cedera kepala.
Beruntung sang pilot berhasil menstabilkan pesawat dan melakukan pendaratan darurat di Tampa.
Pihak Airbus sebelumnya mengaitkan insiden tersebut dengan “radiasi matahari yang intens” yang mengganggu peralatan navigasi pesawat. Namun, pakar ruang angkasa dan radiasi dari University of Surrey Clive Dyer memberikan analisis berbeda yang menyoroti kerentanan infrastruktur teknologi penerbangan modern.
Dyer menilai tingkat radiasi matahari lokal pada tanggal kejadian tidak cukup besar untuk memicu malfungsi fatal pada pesawat. Sebaliknya, dia meyakini bahwa pesawat tersebut terpapar aliran partikel berenergi tinggi dari supernova di galaksi lain.
“Sinar kosmik dapat berinteraksi dengan mikroelektronika modern dan mengubah status sirkuit,” kata Dyer dikutip dari Space.com.
Secara teknis, Dyer menjelaskan fenomena yang disebut sebagai bit flip. Partikel proton yang dilontarkan supernova dengan kecepatan cahaya dapat menembus atmosfer dan sistem pesawat, lalu mengubah data biner dalam sirkuit elektronik.
“Mereka [sinar kosmik] dapat mengacaukan informasi dan membuat segala sesuatunya salah. Namun, mereka juga dapat menyebabkan kegagalan perangkat keras ketika mereka menginduksi arus dalam perangkat elektronik dan membakarnya,” papar Dyer.
Analisis ini membawa implikasi serius bagi manajemen risiko di sektor manufaktur pesawat terbang. Meskipun sinar kosmik secara konstan menabrak atmosfer bumi, sebagian besar tidak memiliki daya rusak yang cukup untuk menjatuhkan pesawat komersial. Akan tetapi, lonjakan energi dari supernova menghadirkan ancaman yang berbeda dibandingkan suar matahari.
Dyer memperingatkan bahwa industri penerbangan mungkin telah mengalami fase “kepuasan diri” selama dua dekade terakhir. Pasalnya, absennya peristiwa cuaca matahari yang ekstrem dalam 20 tahun terakhir membuat standar proteksi elektronik mungkin tidak lagi memprioritaskan mitigasi terhadap gangguan kosmik tingkat tinggi.
“Ini bergantung pada produsen untuk memproduksi elektronik yang tangguh, terutama pada unit-unit yang kritis bagi keselamatan,” tegas Dyer. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)
-

Rekaman Video Bocor, Eks Presiden Suriah Bashar al-Assad Ejek Putin
Damaskus –
Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad kedapatan mengejek Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah rekaman video yang bocor ke publik baru-baru ini. Assad yang digulingkan pada akhir tahun 2024 lalu, ketahuan melontarkan olok-olokan untuk penampilan sang pemimpin Kremlin.
Ejekan untuk Putin itu dilontarkan Assad meskipun Rusia merupakan sekutu dekat Suriah ketika dia masih berkuasa dan selama perang berkecamuk di negara itu.
Rekaman video yang bocor ke publik baru-baru ini dan didapatkan oleh Al Arabiya itu, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (8/12/2025), menunjukkan Assad sedang berbicara secara privat dengan mantan penasihatnya, Luna al-Shibl, saat keduanya berada dalam sebuah mobil yang melaju di jalanan Suriah.
Dalam rekaman video itu, Assad melontarkan perkataan yang mengejek berbagai tokoh, termasuk Putin, dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Suriah.
Tanggal pasti soal kapan video itu direkam tidak diketahui secara jelas. Namun diketahui bahwa Al-Shibl yang mendampingi Assad dalam video itu telah meninggal dunia pada Juli 2024 lalu, setelah dia mengalami luka parah dalam sebuah kecelakaan mobil.
Assad sendiri digulingkan dari kekuasaannya sejak lama oleh pasukan oposisi Suriah pada Desember 2024. Setelah lengser, Assad diketahui mencari perlindungan di Moskow, ibu kota Rusia. Saat ini dia diyakini masih tinggal di Moskow.
Kebocoran rekaman video itu mengungkap hubungan Assad dengan inner circle-nya dan dengan Putin, yang merupakan sekutu terpenting bagi rezim pemerintahannya terdahulu.
Dalam salah satu rekaman video yang bocor, Al-Shibl berkomentar sinis mengenai penampilan dan kesehatan Putin, dengan mengatakan: “Apakah Anda melihat betapa membengkaknya penampilan Putin?”
Assad menjawab: “Itu semua operasi.”
Al-Shibl menimpali Assad dengan mengatakan: “Iya, semuanya tentang Putin adalah operasi. Dia berusia 65 tahun… klip itu mengeksposenya secara buruk.”
Pada bagian lain rekaman video itu, Al-Shibl mengkritik tentara-tentara Suriah, dengan mengatakan: “Mereka menatap wajah saya… Saya menyayangi mereka, tetapi saya muak dengan mereka.”
Sejumlah sumber mengatakan kepada Al-Arabiya bahwa Amjad Issad, asisten Al-Shibl, juga berada di dalam mobil bersama Assad ketika video itu direkam.
Belum ada tanggapan langsung dari Kremlin mengenai video yang bocor tersebut.
Halaman 2 dari 2
(nvc/zap)
-

Putra Gary Iskak Mengaku Rindu pada Almarhum sang Ayah
Jakarta, Beritasatu.com – Putra almarhum aktor Gary Iskak, Ravisha Iskak mengungkapkan kerinduannya pada sang ayah. Kerinduannya tersebut ia sampaikan lewat akun media sosial pribadinya baru-baru ini.
Melalui akun Threads pribadinya, Ravisha menunggah swafoto berwarna hitam putih yang menunjukkan kenangan momen dirinya menghabiskan waktu berdua bersama sang ayah.
Ravisha dan Gary Iskak. – (Threads/@ravishaiskak)
“Kangen ayah,” tulis Ravisha lengkap dengan emoji hati warna merah, dikutip dari akun Threads Ravisha, @ravishaiskak, dikutip Senin (8/12/2025).
Dalam kolom komentar, tampak sejumlah netizen yang melihat pesan remaja berusia 15 tahun tersebut pun ikut bersimpati. Sebagian netizen menyarankan anak pertama pasangan Gary Iskak dan Richa Novishaa tersebut untuk menangis sebagai ekspresi kerinduan terhadap ayahnya yang telah tiada.
“Nangis aja kalau lagi kangen banget nak. Al Fatihah untuk almarhum Muhammad Gary Iskak,” tulis seorang netizen.
“Adek, yang kuat ya. Boleh kok nangis, om dahulu 2004 almarhum bapaknya om sudah enggak ada tetapi sampai saat ini kangen kadang suka menangis sendirian,” kata akun @zudy_**.
“Nangis saja enggak apa-apa nak. Aku usia 38 tahun ditinggal mamaku 7 bulan lalu masih suka nangis,” komentar dari @ummu_***ier.
“Enggak apa dek nangis saja. Aku kehilangan ibu pada umur 29 saja masih nangis kok sampai hari ini,” tambah netizen lainnya.
Gary Iskak meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal saat mengendarai sepeda motor Yamaha RX King di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (29/11/2025) dini hari.
-

Mobil Rombongan Bantuan Banjir Kecelakaan di Aceh Timur, 2 Orang Tewas 5 Luka-Luka
GELORA.CO – Kecelakaan terjadi di Simpang Kameng, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur pada Minggu (7/12/2025) pukul 17.00 WIB. Mobil rombongan yang membawa bantuan untuk korban banjir dari Kecamatan Nurussalam terbalik.
Diduga, rem kendaraan blong sehingga sopir kehilangan kendali dan mobil masuk ke dalam parit di sisi jalan. Akibat peristiwa tersebut, dua orang tewaas dan lima lainnya luka-luka.
Korban tewas bernama Ridwan dan Riyan. Keduanya merupakan warga Gampong Beurandang, Aceh Timur.
Sementara korban luka-luka dan patah tulang, yakni Zainadi, Kepala Desa Gampong Jalan dan Marsyudi warga Desa Jalan.
Kemudian Jamaldin warga Beurandang, Abdullah warga Desa Jalan serta Bakri warga Desa Jalan.
Sejumlah saksi mata menyebutkan, kecelakaan terjadi di Buket Riyeun Kameng akibat rem mobil yang tidak berfungsi. Korban luka-luka segera dilarikan ke Rumah Sakit Zubir Mahmud Idi untuk mendapatkan perawatan medis.
Sedangkan korban tewas telah dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan oleh keluarga
