Kasus: kecelakaan

  • Truk Box Fuso Tabrak Kios Tanaman Hias di Karawang, Satu Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Agustus 2025

    Truk Box Fuso Tabrak Kios Tanaman Hias di Karawang, Satu Tewas Regional 19 Agustus 2025

    Truk Box Fuso Tabrak Kios Tanaman Hias di Karawang, Satu Tewas
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Sebuah truk box Mitsubishi Fuso oleng dan menabrak kios tanaman hias di Jalan Raya Pangkal Perjuangan, Kampung Paracis, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, Selasa (19/8/2025) sore.
    Kecelakaan ini menyebabkan satu orang tewas.
    Kasat Lantas Polres Karawang, AKP Abdurrohman Hidayat, mengatakan, kecelakaan bermula saat truk box Mitsubishi Fuso melaju di Jalan Raya Pangkal Perjuangan sekitar pukul 16.30 WIB.
    Truk kemudian oleng ke arah kiri dan menyeruduk penjual tanaman hias serta area kios.
    “Saat itu, korban tengah menyapu di depan kiosnya, tetapi tertabrak truk yang oleng ke arah kiri. Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dunia di lokasi dan telah dievakuasi ke RSUD Karawang,” kata Abdurrohman saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (19/8/2025).
    Abdurrohman mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pengemudi truk box bernama Herman Pasaribu diduga kurang konsentrasi sehingga kendaraan yang ia kendarai tidak terkendali.
    “Pengemudi dan kendaraan sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Abdurrohman.
    Kecelakaan sempat membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Pangkal Perjuangan terganggu dan sejumlah tanaman hias yang tertabrak rusak.
    Adapun truk box kini telah dievakuasi polisi.
    Kapolres Karawang AKBP Fiki Novian Ardiansyah mengimbau pengguna jalan agar lebih berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas.
    “Dan selalu mengutamakan keselamatan bersama,” kata Fiki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Zara Qairina Kasus Apa? Menelisik Tragedi yang Mengguncang Malaysia

    Zara Qairina Kasus Apa? Menelisik Tragedi yang Mengguncang Malaysia

    GELORA.CO –  Zara Qairina kasus apa? Pertanyaan ini kemudian mendunia, bukan karena prestasi akademik atau ketenaran gadis 13 tahun ini, melainkan karena tragedi malam yang menyayat hati. 

    Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar tentang keselamatan dan keadilan di lingkungan sekolah. Kematian Zara Qairina Mahathir menjadi sorotan nasional di Malaysia pada Juli hingga Agustus 2025, dan kini menjadi simbol penting dalam diskusi soal perundungan, transparansi hukum, serta akuntabilitas publik.

    Pada dini hari 16 Juli 2025, Zara Qairina ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri di saluran drainase di dekat asrama sekolahnya, Sekolah Menengah Kebangsaan Agama Tun Datu Mustapha, Papar, Sabah. Lokasi penemuan itu memunculkan kecurigaan: apakah ini kecelakaan atau ada intervensi pihak lain?

    Setelah ditemukan, Zara dibawa ke Queen Elizabeth Hospital. Dokter mendapati ia mengalami koma akibat cedera serius seperti patah lengan dan kaki. Keesokan harinya, 17 Juli 2025, nyawanya tak tertolong, fungsi otaknya dinyatakan sudah tidak aktif lagi.

    Jenazah Zara kemudian dimakamkan tanpa dilakukan autopsi awal. Keputusan ini menimbulkan kontroversi karena dinilai melemahkan proses penyelidikan sejak awal.

    Publik segera mengaitkan tragedi ini dengan kemungkinan perundungan di sekolah. Tagar #JusticeForZara membanjiri media sosial, menuntut kejelasan sekaligus keadilan. Spekulasi pun bermunculan, mulai dugaan keterlibatan siswa dari keluarga berpengaruh hingga tudingan adanya upaya menutup-nutupi fakta, meski belum ada bukti kuat.

    Pihak keluarga menemukan memar di tubuh Zara saat persiapan pemakaman. Karena itu, mereka mendesak agar dilakukan autopsi ulang. Makam Zara kemudian digali kembali pada 9–10 Agustus 2025 untuk keperluan otopsi. Hasil awal menyebutkan trauma otak akibat cedera serius sebagai penyebab kematian. Namun, keluarga masih meragukan apakah semua fakta telah diungkap secara jujur.

    Perkembangan Terbaru: Lima Remaja Jadi Tersangka

    Pada 19 Agustus 2025, kejutan muncul: lima pelajar di bawah umur resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, dan akan diadili di Pengadilan Anak Kota Kinabalu. Mereka dijerat dengan pasal terkait komunikasi yang mengancam, kasar, atau menghina.

    Kelima tersangka diperkirakan terlibat dalam tindakan verbal atau bentuk bullying lainnya, yang bisa saja menjadi pemicu tragedi kematian Zara. Pemerintah, termasuk Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung, menegaskan bahwa proses hukum harus berjalan adil dan transparan, berdasarkan bukti dan prosedur yang benar.

    Sidang koroner dijadwalkan dimulai 3 September 2025, dengan kemungkinan menghadirkan hingga ratusan saksi untuk mengungkap rangkaian peristiwa sebenarnya.

    Desakan Transparansi dan Pemeriksaan Hukum

    Tokoh politik nasional turut angkat bicara. Perdana Menteri Anwar Ibrahim menegaskan bahwa penyelidikan harus dilakukan secara terbuka dan adil. Sementara mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mendesak agar kasus ini diselesaikan berdasarkan prinsip hukum yang benar, tanpa ada yang dikecualikan.

    Kementerian Pendidikan Malaysia pun menekankan tidak ada kompromi terhadap kasus perundungan, dan siap membantu otoritas dalam mengusut tuntas insiden ini. Desakan masyarakat sipil, LSM, hingga tokoh masyarakat menambah kuat dorongan agar tragedi ini tidak sekadar menjadi angka statistik.

    Seruan #JusticeForZara bukan hanya sekadar protes, tetapi simbol harapan agar kegelapan ini menjadi bahan refleksi dan langkah perbaikan sistem pendidikan dan hukum di Malaysia, bahkan di seluruh dunia.

    Zara Qairina kasus apa? Dia bukan sekadar korban tragedi, melainkan katalis perenungan kolektif tentang keselamatan anak, praktik hukum, dan nilai keadilan. Hingga pertengahan Agustus 2025, penyidikan terus berjalan, lima tersangka anak telah didakwa, dan proses hukum berikutnya akan diuji melalui sidang koroner di bulan September

  • Sanksi Pengemudi Lamborghini yang Tabrak Pembatas Tol

    Sanksi Pengemudi Lamborghini yang Tabrak Pembatas Tol

    Jakarta

    Lamborghini yang dikemudikan pengemudi berinisial ES (37) mengalami kecelakaan tunggal. Supercar itu menabrak pembatas jalan tol di Kunciran, Tangerang.

    Pembatas jalan penyok akibat benturan keras Lamborghini. Mobil yang dikemudikan ES juga ringsek.

    Lamborghini berkelir putih itu berada di posisi melintang di bahu jalan tol sebelah kanan. Salah satu roda bagian kanan belakang copot, sementara ban kanan depan robek.

    Kerusakan juga tampak di bagian bodi kanan mobil. Bumper bagian kanan juga ringsek tak berbentuk, sementara kap mesin menganga.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun dipastikan pengemudi mobil itu dikenakan sanksi.

    “ES akan dipanggil pada Selasa (19/8) atau Rabu (20/8) untuk diklarifikasi terkait kecelakaan tersebut, sanksinya membayar kerusakan jalan ke pengelola tol,” tutur Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani dikutip dari Antara, Selasa (19/8/2025).

    Lebih lanjut, dia menegaskan jika dalam klarifikasi itu diketahui ternyata surat-surat kendaraan tersebut tidak lengkap, maka pengemudi akan dikenai sanksi tilang.

    Soal hak dan kewajiban pengguna jalan tol itu diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, untuk ganti rugi kerusakan fasilitas di tol tertera dalam pasal 86 ayat 3:

    Pengguna jalan tol juga wajib mengganti kerugian Badan Usaha yang diakibatkan oleh kesalahannya sebesar nilai kerusakan yang ditimbulkan atas kerusakan pada:

    a. bagian-bagian jalan tol;
    b. perlengkapan jalan tol;
    c. bangunan pelengkap jalan tol; dan
    d. sarana penunjang pengoperasian jalan tol.

    Polisi mengungkap kecelakaan terjadi karena pengemudi hilang kendali (out of control).

    “(Penyebab kecelakaan) out of control,” ujar AKBP Ojo.

    Insiden kecelakaan terjadi di Tol Kunciran tepatnya di Km 15+200 arah Serpong, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, pada Minggu (17/8) sekitar pukul 10.00 WIB.

    (riar/rgr)

  • Fortuner Ringsek Usai Hantam Pantat Truk di Serpong, Pengemudi Tewas

    Fortuner Ringsek Usai Hantam Pantat Truk di Serpong, Pengemudi Tewas

    Jakarta

    Satu unit mobil Toyota Fortuner menabrak bagian belakang truk di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Pengemudi Fortuner dilaporkan meninggal dunia.

    Dari video yang beredar seperti dilihat detikcom, mobil Fortuner itu sudah rusak tak berbentuk usai terlibat kecelakaan. Beberapa warga sekitar tampak mendatangi lokasi kejadian.

    “Sementara betul kejadian satu orang meninggal di rumah sakit,” kata Kasat Lantas Tangsel AKP Danny Sutarman kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).

    Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada pukul 01.40 WIB tadi pagi. Fortuner yang dikemudikan pria F melaju dari arah Melati Mas menuju Alam Sutera di Jalan Raya Serpong.

    “Setibanya di depan Batalyon Arhanud 1 Serpong, Kota Tangerang Selatan, diduga kendaraan Toyota Fortuner yang dikemudikan F menabrak bagian belakang kendaraan yang diduga trailer yang tidak diketahui identitasnya,” jelasnya.

    Berdasarkan pemeriksaan sementara, tidak didapati adanya bekas rem dari Fortuner. Saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus ini, termasuk penyebab pasti kecelakaan.

    (wnv/jbr)

  • Kecelakaan Fortuner Setya Novanto yang Bikin Geger, Sampai Benjol Segede Bakpao

    Kecelakaan Fortuner Setya Novanto yang Bikin Geger, Sampai Benjol Segede Bakpao

    Jakarta

    Mantan Ketua DPR RI Setya Novanto bebas dari penjara. Perjalanan kasus Setya Novanto (Setnov) sempat diwarnai kecelakaan lalu lintas. Toyota Fortuner yang ditumpanginya menabrak tiang. Setya Novanto sampai benjol segede bakpao, kata pengacaranya. Ternyata kecelakaan itu direkayasa.

    Kini, Setnov bebas usai mendapatkan program pembebasan bersyarat (PB) setelah menjalani masa tahanan di Lapas Sukamiskin, Kota Bandung. Sebagaimana diketahui, Setnov ditahan KPK sejak 2017 usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP. Setelah menjalani proses persidangan, Novanto dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada 2018.

    Terbaru, MA mengabulkan PK yang diajukan Setnov. MA kemudian mengurangi hukuman Novanto dari 15 tahun penjara menjadi 12,5 tahun penjara.

    Putusan PK itu diketok oleh majelis hakim yang diketuai Hakim Agung Surya Jaya dengan anggota Sinintha Yuliansih Sibarani dan Sigid Triyono pada 4 Juni 2025. Majelis PK juga mengurangi masa pidana tambahan Novanto.

    “Pidana tambahan mencabut hak terpidana untuk menduduki dalam jabatan publik selama 2 tahun dan 6 bulan terhitung sejak terpidana selesai menjalani masa pemidanaan,” demikian putusan tersebut.

    Novanto juga dihukum membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Mantan Ketum Golkar ini juga tetap dihukum membayar uang pengganti (UP) USD 7,3 juta.

    Kecelakaan Fortuner, Benjol Segede Bakpao

    Penetapan Novanto sebagai tersangka saat itu bikin heboh karena diikuti kecelakaan yang berujung kasus perintangan penyidikan. Momen itu dimulai saat Novanto disebut hendak menuju KPK untuk menyerahkan diri.

    Kecelakaan itu terjadi pada 16 November 2017 malam. Toyota Fortuner dengan nomor polisi B 1732 ZLO yang ditumpangi Setnov menabrak tiang listrik. Sebagian badan mobil masuk ke trotoar dekat tiang listrik. Terlihat bagian bemper depan mobil ringsek. Roda kanan depan juga mengalami kerusakan karena efek tabrakan dengan trotoar. Pengacaranya bilang, Setnov cedera, benjol-benjol segede bakpao.

    Mobil Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto kecelakaan pada 2017 lalu. Foto: dok. Istimewa

    Dari kacamata keselamatan berkendara, praktisi safety driving yang juga Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu meyakini bahwa cedera parah bisa terjadi jika penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman.

    “Kalau cedera betul begitu, dipastikan korban tidak mengenakan sabuk pengaman. Contoh dia duduk di depan bisa membentur dasbor atau pilar A,” kata Jusri beberapa waktu lalu.

    “Kalau dia duduk di belakang, bisa saja membentur kursi di depannya atau headrest. Manakala headrest itu ada sistem layar audio seperti mobil kebanyakan yang terbuat dari mika atau kaca, itu juga bisa melukai seseorang,” kata Jusri.

    Belakangan terungkap, kecelakaan tersebut ternyata direkayasa. Terlepas dari kecelakaan tersebut yang direkayasa, pelajaran pentingnya adalah selalu gunakan sabuk pengaman baik sebagai sopir maupun penumpang. Sebab, kecelakaan bisa melukai penghuni mobil jika tidak menggunakan sabuk pengaman. Soalnya, badan penumpang tak tertahan ketika terjadi benturan. Badan penumpang akan mengikuti kecepatan masa ketika mobil menubruk dan mengayun ke depan sehingga berpotensi membentur objek di depannya seperti dasbor atau headrest.

    “Dia duduk biasa saja, dengan kondisi menyandar, bisa saja terjadi benturan. Karena inersia yang terjadi atau kecepatan masa orang yang tidak terikat (sabuk pengaman) akan bergerak dengan kecepatan yang sama sebelum mobil berhenti saat tabrakan. Makanya seatbelt selalu dipasang, agar mobil berhenti (ketika menabrak objek seperti tiang) orangnya tidak ikut bergerak ke depan karena sudah terikat seatbelt,” kata Jusri.

    (rgr/din)

  • Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 Agustus 2025

    Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target Nasional 19 Agustus 2025

    Kado HUT Ke-80 RI, Produksi Migas PEP Prabumulih Field Melejit 935 Persen di Atas Target
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    — PT Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field kembali menorehkan prestasi dalam mendukung ketahanan energi nasional sebagai kado 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
    Melalui pengeboran sumur LBK-INF16 di area Lembak, Prabumulih Field berhasil mencatat lonjakan produksi minyak dan gas bumi (migas) yang mengesankan.
    Untuk diketahui, produksi minyak tercatat mencapai 2.468
    barrel of oil per day
    (BOPD) atau meningkat 486,2 persen dari target awal sebesar 507,6 BOPD. 
    Tak kalah mencengangkan, produksi gas melonjak hingga 2.806
    million standard cubic feet per day
    (MMSCFD), melampaui target awal sebesar 0,3 MMSCFD atau meningkat fantastis sebesar 935,3 persen. 
    Capaian tersebut semakin membanggakan karena diperoleh dengan
    watercut
    0 persen, yang menandakan kualitas produksi optimal dan efisien.
    General Manager Zona 4 Djudjuwanto mengatakan, pihaknya menargetkan produksi Prabumulih Field dapat menembus angka 12.000 BOPD pada 2025. 
    “Capaian dari sumur LBK-INF16 menjadi bukti nyata semangat dan kerja keras tim kami,” ungkapnya dalam siaran pers.
    Djudjuwanto mengatakan itu saat menyampaikan optimismenya terhadap pencapaian target produksi 2025.
    Menurutnya, pencapaian produksi sumur Bor LBK INF-16 itu merupakan hasil dari upaya peningkatan produksi dan penambahan cadangan migas melalui pengembangan area baru (
    new pool
    ) melalui strategi pemboran
    interfield
    antarstruktur.
    “Pengeboran sumur LBK-029 (LBK-INF16) menggunakan Rig PDSI 29.3 persen D1500-E berjalan aman tanpa kecelakaan kerja, dengan catatan 50.000 jam kerja selamat,” jelas Djudjuwanto.
    Capaian yang tak kalah membanggakan adalah penyelesaian pengeboran 14 hari lebih cepat dari jadwal, tanpa
    non-productive time
    (NPT), serta berhasil menghemat biaya hingga 2 juta dollar Amerika Serikat (AS) dari anggaran awal.
    Keberhasilan tersebut bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan wujud nyata komitmen PEP Prabumulih Field dalam mendukung kedaulatan energi nasional.
    Dengan produksi yang tinggi, efisiensi maksimal, dan keselamatan kerja yang terjaga, Pertamina terus melangkah menuju masa depan energi Indonesia yang mandiri, berkelanjutan, dan aman.
    Untuk diketahui, PEP Zona 4, PHE Ogan Komering, PHE Raja Tempirai merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu migas di bawah PT Pertamina Hulu Energi (PHE). 
    Zona 4 mengoperasikan tujuh wilayah kerja, yakni Prabumulih, Limau, Adera, Pendopo, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai.
    Wilayah operasi tersebut tersebar di 258 desa, 45 kecamatan, dan 12 kota/kabupaten, yaitu Prabumulih, Palembang, Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, dan Musi Rawas Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Konvoi Supercar Berujung Petaka, Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Agustus 2025

    Konvoi Supercar Berujung Petaka, Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran Megapolitan 19 Agustus 2025

    Konvoi Supercar Berujung Petaka, Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil Lamborghini mengalami kecelakaan di ruas Tol Kunciran, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang Kota, Minggu (17/8/2025).
    Berdasarkan unggahan akun Instagram @ciledug24jam, mobil
    sport
    asal Italia tersebut kecelakaan saat sedang melaju dalam konvoi bersama sejumlah kendaraan
    supercar
    lainnya.
    “Konvoi
    supercar
    kecelakaan di Tol Kunciran,” demikian keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip
    Kompas.com
    , Senin (18/8/2025).
    Dalam rekaman video, terlihat beberapa
    supercar
    berhenti di lajur kanan tol. Sejumlah orang tampak membantu mengatur lalu lintas agar kendaraan lain tetap dapat melintas.
    Lamborghini berwarna putih yang kecelakaan itu pun mengalami kerusakan parah di bagian belakang. Mobil tersebut berhenti dalam posisi miring, menghadap pembatas jalan tol.
    Kepala Induk Polisi Jalan Raya (PJR) BSD Korlantas Polri AKP Giyarto mengatakan, peristiwa itu terjadi di KM 15.200 menuju Serpong pada pukul 10.15 WIB.
    Insiden bermula saat pengemudi Lamborghini berinisial ES (37) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Benda menuju Serpong.
    Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), kondisi ruas jalan sedikit menikung. Sedangkan sopir disebut tidak bisa mengendalikan kendaraan.
    “Karena jalannya menikung, agak menikung, terkena
    guardrail
    bahu jalan sehingga sulit dikendalikan,” kata Giyarto dikutip Senin (18/8/2025).
    “Tol situ kan sepi, cenderung sepi. Ya namanya tol baru, belum ada lubang-lubang, mungkin mengebut, enggak bisa mengendalikan,” tambah dia.
    Saat kehilangan kendali, mobil Lamborghini menabrak
    guardrail
    di sisi kiri. Pengemudi kemudian membanting setir ke arah kanan hingga akhirnya menabrak pembatas jalan.
    “Untungnya, tidak ada kendaraan lain dari belakang karena situasi jalan saat itu cukup sepi,” ujarnya.
    Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa.
    Atas perbuatannya, ES mendapatkan sanksi administrasi berupa kewajiban membayar ganti rugi atas kerusakan fasilitas terhadap pengelola tol.
    “Sanksi membayar sarana jalan yang rusak ke pengelola tol, akan dihitung oleh pengelola tol,” kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani. 
    Ojo menjelaskan, sanksi berupa tilang akan diterapkan kepada ES jika tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM).
    Hanya saja, hal tersebut harus melalui proses klarifikasi terlebih dahulu.
    “Besok Selasa (atau) Rabu akan dipanggil klarifikasi oleh (unit) Laka Tangerang Kota,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Tewas Banjir Pakistan Capai 670 Jiwa, Operasi SAR Masih Berlanjut

    Korban Tewas Banjir Pakistan Capai 670 Jiwa, Operasi SAR Masih Berlanjut

    JAKARTA – Banjir besar yang melanda provinsi Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan barat laut telah mengakibatkan lonjakan jumlah korban tewas yang secara keseluruhan mencapai 670 orang, sementara operasi penyelamatan masih terus berlanjut.

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NDMA), Letjen Inam Haider, dalam konferensi pers di Islamabad pada Senin, mengatakan bahwa sekitar 1.000 orang terluka dalam kecelakaan yang berkaitan dengan hujan dan banjir di seluruh negeri sejak 26 Juni.

    Inam mengatakan pihak berwenang terus berupaya membersihkan jalan dan memulihkan listrik di distrik-distrik yang dilanda banjir dengan mengerahkan tentara dibantu relawan sekitar.

    Sementara itu, hujan deras sejak Jumat (15/8) terus mengguyur Peshawar, ibu kota provinsi, dan distrik Swabi serta Noshehra yang bersebelahan, sementara musim hujan baru mengintai di distrik Buner, Swat, Shangla, dan Mansehra yang dilanda banjir. Di distrik Harnai, provinsi Balochistan, hujan deras merenggut nyawa dua anak perempuan.

    Faraz Mughal, juru bicara pemerintah Khyber Pakhtunkhwa, mengatakan kepada wartawan bahwa setidaknya 200 orang dinyatakan hilang, dan dikhawatirkan korban meninggal akan bertambah.

    Sebagian besar dari mereka yang hilang berasal dari distrik Buner yang paling parah terdampak, dengan 220 kematian telah dikonfirmasi sejak Jumat.

    “Situasi di sini sangat menakutkan. Tidak ada yang tersisa kecuali tumpukan puing dan batu-batu raksasa yang terbuang oleh banjir,” ujar Fazal Maabood, seorang pejabat Yayasan Al-Khidmat, salah satu lembaga bantuan dan penyelamatan terbesar di negara itu, kepada Anadolu dari distrik Buner.

    Dia mengatakan bahwa tim penyelamat dan relawan sedang berupaya menemukan orang-orang yang hilang, yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan, karena hujan dan medan pegunungan menghambat upaya penyelamatan.

    Bersama dengan NDMA dan Yayasan Al-Khidmat, beberapa lembaga bantuan telah mengirimkan bantuan ke daerah-daerah terdampak.

  • Pabrik Mesiu Meledak, 20 Tewas & 134 Orang Terluka

    Pabrik Mesiu Meledak, 20 Tewas & 134 Orang Terluka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejadian memilukan terjadi dekat ibu kota Rusia yakni Moskow, di mana ada ledakan di di pabrik mesiu dekat Moskow. Jumlah korban tewas akibat ledakan ini pun bertambah menjadi 20 orang.

    Sebanyak 100 orang lebih juga dilaporkan terluka. Penyelidikan menyatakan kemungkinan ada pelanggaran keselamatan industri di kejadian itu.

    Mengutip AFP, sebelumnya 11 orang awalnya dilaporkan tewas setelah ledakan terjadi Jumat lalu di Ryazan, sekitar 200 kilometer tenggara Moskow. “Dua puluh orang telah meninggal akibat kecelakaan tersebut, 134 orang terluka, 31 di antaranya dirawat di rumah sakit,” kata administrasi lokal pada pembaruan Senin (18/8/2025).

    Namun, pihak berwenang tidak secara resmi menyebutkan nama pabrik itu, meskipun menetapkan Senin sebagai hari berkabung di wilayah tersebut. Menurut kanal Telegram 112, yang memiliki banyak sumber di penegak hukum, ledakan itu diduga dipicu oleh detonasi peluru yang bermasalah karena pabrik tersebut sebelumnya telah menerima beberapa peringatan dari pihak berwenang terkait keselamatan kerja.

    Gambar yang dibagikan oleh kementerian darurat menunjukkan salah satu aula pabrik hancur menjadi puing-puing. Pejabat menyatakan operasi pencarian serta penyelamatan masih berlangsung.

    Badan investigasi utama Rusia telah membuka kasus pidana terkait pelanggaran aturan keselamatan industri. Ini mengindikasikan bahwa ledakan itu kecil kemungkinan disebabkan oleh serangan Ukraina.

    Sejak Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 2022, Kyiv telah melakukan serangkaian serangan sabotase terhadap industri dan infrastruktur Rusia. Namun kecelakaan fatal di pabrik bukanlah hal yang jarang terjadi di Rusia, karena pelanggaran keselamatan kronis akibat tidak dijalankannya standar operasional dengan benar.

    Pada 2021, ledakan mematikan lainnya menewaskan 17 orang di pabrik yang sama. Itu menyebabkan beberapa manajemennya dijatuhi hukuman penjara.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sanksi Pengemudi Lamborghini yang Tabrak Pembatas Tol

    Pelajaran dari Kecelakaan yang Bikin Lamborghini Ringsek di Tol Kunciran

    Jakarta

    Lamborghini mengalami kecelakaan di Km 15+200 Tol Kunciran arah Serpong, Tangerang, Minggu (17/8) pukul 10.00 WIB. Pengemudi diduga hilang kendali hingga menabrak pembatas jalan.

    Dikutip dari detikNews, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menjelaskan kecelakaan bermula saat Lamborghini berkelir putih yang dikemudikan pria inisial ES (37) melaju dari arah Benda menuju Serpong.

    “Sesampainya di Jalan Tol Jakarta Kunciran tepatnya Km 15+200 arah Serpong, pada saat melaju di lajur paling kanan hilang kendali,” ujar AKBP Ojo Ruslani, dalam keterangannya, Senin (18/8/2025).

    Lamborghini kemudian terpelanting ke kiri dan menabrak guardrail di kiri jalan. Setelah itu pengemudi banting setir ke kanan dan menabrak pembatas di kanan jalan.

    “Maka terjadilah kecelakaan lalu lintas yang berakibat kendaraan Lamborghini tersebut mengalami rusak,” imbuhnya.

    Ojo Ruslani mengatakan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, tapi mobil Lamborghini yang terlibat kecelakaan hancur akibat kejadian itu.

    “Tidak ada, pengemudinya selamat. Hanya kerugian materi saja,” imbuhnya.

    Polisi menyebutkan kecelakaan itu terjadi saat Lamborghini berkelir putih itu konvoi dengan supercar lainnya. Dari video yang beredar di media sosial, tercatat setidaknya ada 6 supercar yang berjalan beriringan.

    “Yang jelas dia sedang mengemudikan kendaraan di jalan secara berkelompok, mungkin ada acara,” lanjut Ojo.

    Mengemudikan supercar sekelas Lamborghini memang berbeda dengan mobil biasa. Senior instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, beberapa waktu lalu mengatakan, ketika mengemudi mobil berkecepatan tinggi pengemudi akan mudah tergoda untuk berpacu, bahkan secara tidak sadar sudah dalam kecepatan tinggi.

    “Mengemudi sportcar lebih susah utamanya menjaga mental atau adrenalin supaya tidak mudah terpancing. Suara mesin, knalpot, posisi duduk yang steady dan lain-lain,” ungkap Sony kepada detikOto beberapa waktu lalu.

    “Sportcar dirancang dengan tingkat kestabilan yang tinggi, saat Anda melaju dengan kecepatan 150 km/jam mobil ini terasa sangat stabil, sehingga seakan-akan Anda sedang mengendarai mobil biasa di kecepatan 80 km/jam,” tambahnya.

    Dia bilang, mengendarai sebuah mobil berkecepatan tinggi yang punya tenaga lebih dari 500 daya kuda dibutuhkan keahlian dalam mengendarainya. Sehingga, mengendarai supercar yang buas memerlukan tanggung jawab dari pengemudinya.

    “Salah dalam mengambil keputusan akan berakibat kecelakaan, bijaksanalah dalam menentukan kecepatan kendaraan,” imbau Sony.

    Karakter supercar

    Instruktur Keselamatan Berkendara Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan godaan memacu supercar memang tinggi dan biasa terjadi. Hal itu justru yang harus diwaspadai oleh pengemudinya.

    “Karakter supercar itu berbeda dengan kendaraan lain, dan nuansa membawa supercar itu berbeda dari melihat, mendengar itu degup jantung luar biasa.” kata Jusri saat dihubungi detikcom, beberapa waktu lalu.

    “Ada faktor psikis, baunya, dentuman suara knalpot ini akan memunculkan hormon endorfin, begitu kita di dalam sensasi yang namanya adrenalin naik. Ketika endorfin dibarengi adrenalin, maka logika sudah tidak main.” jelasnya.

    Jusri mengatakan bekal dasar yang harus dimiliki pengemudi supercar ada tiga hal yakni mengetahui semburan tenaga, pengereman, dan performa handling.

    “Dari nama saja supercar kita sudah mengidentikan dengan power yang buas. Kalau power buas ini akan agresif dan sensitif lalai dalam pengoperasiannya.”

    “Mobil-mobil ini handling-nya beda dengan mobil biasa, input kita sedikit, outputnya besar. Tapi konyol, mobil-mobil ini tidak selincah mobil-mobil biasa saat kita u-turn, steering input sedikit saja butuh beberapa kali putaran. Artinya kita tidak bisa fleksibel.”

    (riar/dry)