Kasus: kecelakaan

  • Menteri Lingkungan Jepang Ingin Negaranya Stop Energi Nuklir dalam Memori Hari Ini, 12 September 2019

    Menteri Lingkungan Jepang Ingin Negaranya Stop Energi Nuklir dalam Memori Hari Ini, 12 September 2019

    JAKARTA – Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 12 September 2019, Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Shinjiro Koizumi ingin negaranya berhenti gunakan pembangkit listrik tenaga nuklir. Energi itu dianggapnya memang hemat, tapi bahayanya juga luar biasa.

    Sebelumnya, gempa dan tsunami di Jepang mengubah segalanya pada 2011. Jepang yang telah berinvestasi besar dalam usaha mengurangi risiko dan dampak gempa kelimpungan. Reaktor nuklir di Fukushima jadi rusak.

    Tiada yang meragukan investasi Jepang dalam pencegahan gempa. Empunya negara memahami negara mereka kerap terancam gempa berkekuatan tinggi. Mereka pun segera berbenah. Mereka menggalakkan adaptasi bencana.

    Suatu proses penyesuaian diri supaya masyarakat Jepang bisa bertahan dan mandiri hadapi bencana. Dana yang dikeluarkan oleh Jepang tak sedikit. Namun, dana besar yang keluar sesuai dengan hasilnya. Masyarakat Jepang jadi banyak terhindar dari bancana gempa bumi.

    Masalahnya muncul. Jepang belum siap jika kekuatan gempanya terlampau tinggi. Ambil contoh gempa berkekuatan 9.0 SR pada 11 Maret 2011. Gempa besar itu membuat Jepang porak-poranda. Belum lagi gempa itu diikuti oleh gelombang tsunami.

    Kehancuran reaktor nuklir Fukushima dijadikan pelajaran berharga bagi negara yang ingin memanfaatkan energi nuklir. (Wikimedia Commons)

    Bencana itu membuat jatuhnya 15 ribu korban jiwa. Ada juga yang memprediksi angka sebenarnya mencapai 20 ribu korban jiwa. Bak jatuh tertimpa tangga. Gempa dan tsunami menghajar pembangkit listrik tenaga nuklir kebanggaan Jepang di Fukushima.

    Kondisi itu membuat keadaan rakyat Jepang kian darurat. Radiasi nuklir memperparah keadaan. Orang-orang yang berada di sekitar lokasi dievakuasi. Kondisi itu seraya mengulangi kembali sejarah yang pernah terjadi di Chernobyl, Ukraina.

    Kawasan sekitar lokasi bak berubah jadi Kota Hantu. Alias, tiada siapa-siapa yang hidup selain binatang yang sudah kena radiasi nuklir.

    “Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengumumkan jangkauan zona aman radiasi meluas dari 20 menjadi 40 kilometer dari pembangkit. Daerah Katsuraomura, Namiemachi, dan litatemura serta sebagian Kawamatamachi dan Minami-Soma menjadi zona merah. Sekitar 130 ribu jiwa yang tinggal dalam zona ini harus dievakuasi dalam waktu satu bulan.”

    “Pemerintah Jepang memang khawatir Fukushima akan menjadi kuburan massal seperti Chernobyl. Ketika itu 50 petugas penyelamat tewas terkena radiasi akut dan penyakit terkait. Empat ribu anak dan remaja terkena kanker tiroid, sembilan di antaranya meninggal. Lebih dari 100 ribu orang dievakuasi dan jumlah pengungsi dari daerah yang terkontaminasi akhirnya mencapai 300 ribu,” ungkap Ninin Damayanti dan Yomiuri Shimbun dalam tulisannya di majalah Tempo berjudul Hantu Chernobyl di Fukushima (2011).

    Belakangan kejadian di Fukushima seraya mulai dilupakan. Rakyat Jepang sudah kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Energi nuklir lagi-lagi jadi primadona. Kondisi itu membuat Menteri Lingkungan Jepang yang baru dilantik Shinjiro Koizumi prihatin pada 12 September 2019.

    Koizumi beranggapan bahwa Jepang harusnya stop penggunaan energi nuklir. Kondisi itu karena ia tak ingin rakyat Jepang merasakan kembali derita sebagaimana kerusakan nuklir di Fukushima. Ia tak masalah keinginannya berseberangan dengan pejabat lain yang pro nuklir.

    “Saya ingin mempelajari bagaimana kita akan membuangnya, bukan bagaimana mempertahankannya. Kita akan hancur jika membiarkan kecelakaan nuklir terjadi lagi. Kita tidak pernah tahu kapan gempa bumi akan terjadi,” ujar Koizumi sebagaimana dikutip laman The Guardian, 12 September 2019.

    Keinginan Koizumi mendapatkan tentangan dari mana-mana. Kebanyakan tak meragukan pandangan Koizumi. Namun, Koizumi justru diminta berpikir bahwa tanpa nuklir, masa depan Jepang justru jadi pertanyaan besar, Jepang masih eksis atau tidaknya.

  • Kecelakaan Lalu Lintas di Jombang, Pelajar Tewas Setelah Tabrakan dengan Mobil

    Kecelakaan Lalu Lintas di Jombang, Pelajar Tewas Setelah Tabrakan dengan Mobil

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Raya Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 13.35 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan, sepeda motor Honda Vario dan mobil Daihatsu Granmax, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di tempat kejadian.

    Kendaraan yang terlibat adalah sepeda motor Honda Vario dengan nomor polisi S-6765-ON yang dikendarai oleh Muhammad Iskandar Dzulqornain, pelajar berusia 16 tahun yang beralamat di Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

    Ia mengalami kecelakaan fatal dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan kendaraan kedua, mobil Daihatsu Granmax dengan nomor polisi L-1159-ABY yang dikemudikan oleh Mubaidil Anwar, seorang pria berusia 32 tahun asal Desa Darungan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, tidak mengalami luka apapun.

    Kronologi kejadian bermula ketika sepeda motor Honda Vario yang dikendarai oleh Muhammad Iskandar melaju dari utara ke selatan. Setibanya di lokasi kejadian, pengendara motor diduga tidak memperhatikan kondisi lalu lintas di depannya saat berusaha mendahului kendaraan lain.

    Sehingga menabrak mobil Daihatsu Granmax yang melaju dari arah berlawanan, yakni selatan ke utara. Benturan keras ini menyebabkan pengendara motor langsung terjatuh dan mengalami luka berat hingga akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian.

    Saksi mata yang berada di lokasi kejadian, Diky Prasetya, seorang pria berusia 34 tahun, dan Bayu, seorang pria berusia 37 tahun, keduanya warga Kabupaten Jombang, menyatakan bahwa kejadian tersebut sangat cepat dan tidak bisa dihindari oleh pengendara motor yang mencoba mendahului.

    “Dalam kecelakaan ini, tercatat satu korban meninggal dunia (MD) dan tidak ada korban luka ringan maupun luka berat lainnya. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto. [suf]

  • Airlangga Umumkan Paket Stimulus Ekonomi, dari Pembebasan Pajak hingga BPJS TK Ojol

    Airlangga Umumkan Paket Stimulus Ekonomi, dari Pembebasan Pajak hingga BPJS TK Ojol

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan sejumlah paket stimulus ekonomi yang akan dikeluarkan pemerintah.

    Pengumuman itu Airlangga sampaikan usai melakukan rapat dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat pada Jumat (12/9/2025) siang.

    Setidaknya, ada tujuh program yang disampaikan Airlangga. Pertama, insentif untuk meningkatkan produktivitas dan untuk meningkatkan keterimaan atau magang bagi mahasiswa yang baru lulus (fresh graduate). “Nanti di link and match kan. Nanti [program magang] dapat pendapatan,” ujar Airlangga.

    Kedua, perluasan pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21) ditanggung pemerintah (DTP). Saat ini, insentif pembebasan pajak itu hanya berlaku untuk buruh di sektor padat karya dengan gaji di bawah Rp10 juta per bulan sehingga akan diperluas untuk pekerja di sektor Hoteca (Hotel, Restaurant, dan Cafe/Catering) atau pariwisata.

    Ketiga, program bantuan pangan yang akan berlanjut hingga akhir 2025. Keempat, berbagai program BPJS Ketenagakerjaan (Naker) seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kehilangan pekerjaan, dan jaminan kematian untuk kepada pekerja lepas atau pekerja mitra ojek online atau ojol.

    “Nah, ini [berbagai jaminan kerja untuk pengemudi Ojol] kita akan dorong juga, yang pemerintah kemarin memberikan bantuan untuk 50% bayarnya. Ini nanti teknisnya kita sedang siapkan,” jelasnya.

    Kelima, fasilitasi BPJS Naker untuk fasilitas perumahan, renovasi, dan kepemilikan rumah. Keenam, program percepatan pencairan anggaran padat karya di sektor perhubungan dan sektor perumahan.

    Kendati demikian, dia mengaku belum mau mengungkapkan besaran anggaran untuk berbagai program tersebut. Airlangga meminta setiap pihak bersabar sebelum ada keputusan resmi. “Kita akan rapatkan hari Senin [15/9/2025] dan total nilainya akan kita fix-kan. Sudah ada semua tapi nanti kita lihat,” katanya.

    Selain itu, dia menjelaskan ada beberapa program lain untuk stimulus ekonomi seperti implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) 28/2025 terkait deregulasi dan debirokraksi yang mulai efektif 5 Oktober 2025.

    Dalam beleid itu, ada aturan fiktif positif OSS (Online Single Submission) yaitu izin usaha akan terbit otomatis apabila instansi tidak memberikan keputusan dalam batas waktu service level agreement yang telah ditetapkan. “Sehingga diharapkan dengan demikian kepastian bagi usaha semakin meningkat,” jelas Airlangga.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan bahwa pihaknya akan menyiapkan anggaran untuk mendanai berbagai program tersebut. Kementerian Keuangan, sambungnya, ingin agar setiap anggaran pemerintah bisa dimanfaatkan.

    “Pos anggaran kan bisa digeser-geser ya. Kan kita bisa prediksi mana yang enggak terserap sampai akhir tahun. Itu akan kita geser ke tempat yang lebih siap,” ungkap Purbaya dalam kesempatan yang sama.

  • Pria di Bojonegoro Ditemukan Meninggal Tengkurap di Selokan, Diduga Terpeleset Saat Cari Ikan

    Pria di Bojonegoro Ditemukan Meninggal Tengkurap di Selokan, Diduga Terpeleset Saat Cari Ikan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria di saluran air pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Korban diketahui bernama Iswari (45), warga setempat yang tinggal di RT 003 RW 001. Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi tengkurap di selokan dan sudah tidak bernyawa.

    Kapolsek Sukosewu, AKP Samsul Alim, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika seorang saksi bernama Mattarmuji sedang membersihkan halaman rumah. Dari depan gerbang, saksi melihat seseorang tengkurap di selokan.

    “Awalnya saksi memanggil korban, tapi tidak ada jawaban. Setelah itu, bersama saksi lain bernama Nurhamid, mereka melaporkan temuan itu ke polisi,” terang AKP Samsul Alim.

    Petugas Polsek Sukosewu bersama tim medis Puskesmas segera datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Dari hasil pengecekan, korban sudah meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke rumah untuk dibersihkan dan diperiksa oleh tenaga medis.

    Hasil pemeriksaan medis menyebutkan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan. Hanya terdapat bekas benturan di bagian kening korban. Dugaan sementara, korban meninggal akibat terpeleset dan jatuh ke selokan saat mencari ikan.

    “Kesimpulan sementara, korban meninggal dunia akibat kecelakaan sendiri, diduga terpeleset saat mencari ikan,” jelas Kapolsek Sukosewu.

    Lebih lanjut, AKP Samsul Alim mengungkapkan pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Jenazah korban telah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. [lus/beq]

  • Maut di Kuningan Jaksel, Pemotor Wanita Tewas Usai ‘Adu Banteng’ – Page 3

    Maut di Kuningan Jaksel, Pemotor Wanita Tewas Usai ‘Adu Banteng’ – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dua pemotor terlibat adu banteng di Jalan Jend Sudirman Kav 45-46, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025). Seorang wanita dilaporkan meninggal dunia, sedangkan satu orang pria alami luka parah di wajah.

    Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani menerangkan, kecelakaan maut itu melibatkan Honda Vario yang dikendarai R (45), dengan Honda Vario yang dikendarai seorang perempuan belum diketahui identitasnya.

    Awalnya, sepeda motor yang dikemudikan R melaju dari arah Karet menuju barat.

    “Ketika sedang berjalan tanpa disadari tiba-tiba dari arah berlawanan datang Kendaraan Sepeda Motor Honda Vario yang dikemudikan wanita loncat melewati trotoar pembatas jalan sehingga menabrak Kendaraan Sepeda Motor Honda Vario yang dikemudikan R,” kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (12/9/2025).

    Benturan keras membuat dua sepeda motor terpelanting. R tersungkur dengan luka terbuka di wajah. Sementara si pengendara perempuan yang belum diketahui identitas tewas seketika.

     

  • Mobil Box Bermuatan Frozen Food Terbakar di Tol Dupak Surabaya

    Mobil Box Bermuatan Frozen Food Terbakar di Tol Dupak Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah mobil box bermuatan frozen food dengan nomor polisi S 9589 WE mengalami kecelakaan tunggal hingga terbakar di ruas Jalan Tol KM 04+800 Dupak arah Banyu Urip, Surabaya.

    Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.25 WIB dan langsung mendapat penanganan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya.

    Kabid Pemadam Kebakaran Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan bahwa kebakaran dipicu oleh mobil box yang terguling usai pengemudi berusaha menghindari kendaraan lain.

    “Menurut informasi dari pengemudi, mobil box didahului oleh kendaraan lain. Diduga sopir terkejut hingga membuat kendaraan terguling,” ungkap Wasis, Jumat (12/9/2025).

    Proses pemadaman berlangsung sekitar 30 menit hingga api berhasil dipadamkan. “Untuk mobil box yang terbakar bermuatan frozen food dan buah-buahan. Tidak ada korban jiwa, pembasahan selesai dan dinyatakan kondusif pukul 13.01 WIB,” tambahnya.

    Sementara itu, sopir mobil bernama Mohammad Nur (25), warga Jombang, dilaporkan dalam kondisi sadar dan selamat. Situasi lalu lintas di lokasi kejadian pun kembali normal setelah api berhasil dikuasai. (ted)

     

  • Ternyata Gagang Pintu Mobil Model Begini Kurang Aman!

    Ternyata Gagang Pintu Mobil Model Begini Kurang Aman!

    Jakarta

    Otoritas regulator di China dilaporkan akan melarang penggunaan gagang pintu yang desainnya tersembunyi rata dengan bodi mobil. Sebab, gagang pintu yang tersembunyi itu dinilai kurang aman.

    Diketahui, saat ini sudah banyak mobil yang desain gagang pintunya tersembunyi, rata dengan bodi mobil ketika terkunci. Desain gagang pintu seperti itu jamak digunakan di mobil listrik terkini. Hal itu membuat desain mobil jadi lebih keren. Namun di sisi lain, gagang pintu jenis itu disebut kurang aman.

    Gagang pintu yang tersembunyi itu biasanya dikontrol secara elektronik. Gagang pintu akan tertanam di bodi mobil ketika pintu terkunci. Sebaliknya, jika kunci terbuka, maka gagang pintu itu akan nongol.

    Desain itu tak cuma terlihat cantik. Seperti dikutip Carnewschina, perhitungan para insinyur menunjukkan bahwa ada pengurangan koefisien hambatan sebesar 0,01 Cd yang dikaitkan dengan gagang pintu tersembunyi. Hal itu turut menghasilkan penghematan energi minimal sekitar 0,6 kWh per 100 km.

    Di sisi lain, gagang pintu tersembunyi memiliki kelemahan substansial. Pertama soal biaya dan keandalannya. Gagang pintu yang dioperasikan secara elektronik dilaporkan tiga kali lebih mahal daripada gagang pintu mekanis, namun memiliki tingkat kegagalan delapan kali lipat lebih tinggi. Hal ini berkontribusi pada peningkatan biaya perbaikan. Salah satu merek kendaraan listrik melaporkan bahwa kegagalan gagang pintu mencapai 12% dari semua kasus perbaikan kendaraan. Sering kali kerusakan di gagang pintu harus mengganti satu set gagang pintu yang menelan biaya mahal.

    Selanjutnya masalah yang dialami gagang pintu elektrik saat terjadi kecelakaan. Dalam kecelakaan yang melibatkan kehilangan daya atau kebakaran, gagang pintu elektrik (baik eksterior maupun interior) bisa saja tidak berfungsi. Hal itu akan sangat menghambat upaya penyelamatan penumpang.

    Masalah lainnya adalah risiko korsleting. Pernah ada kasus di China ketika musim hujan lebat beberapa kendaraan dengan gagang pintu elektrik mengalami korsleting. Hal itu membuat pintu tidak dapat dibuka dan penumpang terpaksa memecahkan jendela untuk menyelamatkan diri.

    Uji tabrak Indeks Keselamatan Otomotif Asuransi China (C-IASI) juga mengungkapkan bahwa kendaraan dengan gagang pintu elektrik hanya mencapai tingkat keberhasilan pintu terbuka sebesar 67 persen dalam tabrakan samping. Itu berbanding terbalik dengan tingkat keberhasilan gagang pintu mekanis yang mencapai 98 persen.

    Tak cuma itu, Sistem Investigasi Mendalam Kecelakaan Nasional China (NAIS) melaporkan adanya peningkatan kecelakaan sebesar 47 persen yang disebabkan oleh kegagalan gagang pintu pada tahun 2024. Dalam hal itu, gagang pintu tersembunyi menyumbang 82 persen dari insiden tersebut. Asosiasi Konsumen mencatat terdapat peningkatan 132 persen dalam keluhan mengenai jari anak-anak yang terjepit gagang pintu tersembunyi pada tahun 2024, termasuk kasus patah tulang ekstrem.

    Tantangan berikutnya adalah suhu beku. Pengguna sering merasa tidak nyaman dan rentan mengalami malfungsi dalam kondisi cuaca ekstrem seperti suhu beku.

    (rgr/dry)

  • Pecco Bagnaia Curhat ke Marc Marquez: Percaya Diri Mulai Hilang

    Pecco Bagnaia Curhat ke Marc Marquez: Percaya Diri Mulai Hilang

    Jakarta

    Francesco Bagnaia tertangkap kamera mengungkapkan dirinya kehilangan kepercayaan diri ke Marc Marquez. Performa Bagnaia begitu jeblok saat menjalani MotoGP Catalunya 2025.

    Bagnaia finis di luar 10 besar saat sprint race MotoGP Catalunya 2025. Awal yang berat bagi Bagnaia, sebab dia perlu memulai urutan ke 21.

    Tahun lalu, Bagnaia selalu tampil gemilang dan Márquez lebih kesulitan, Itulah sebabnya, pada hari Sabtu setelah Sprint, ketika Ducati memastikan gelar konstruktornya, keduanya membahas situasi tersebut.

    “Motornya terkunci dan tidak bisa berbelok. Sulit dipercaya betapa cepatnya saya melaju tahun lalu dan betapa lambatnya saya melaju sekarang. Dan saya kehilangan kepercayaan diri, kepercayaan diri, dan semakin kehilangan percaya diri,” kata Pecco kepada Marc dalam percakapan yang diungkap dalam film dokumenter Ducati Inside dalam perjalanan kembali ke paddock.

    Marquez mendengar curhatan Bagnaia. Dia memberikan sedikit petuah supaya pebalap itu bisa tokcer lagi.

    “Kamu harus kembali ke trek dan mengatur ulang… Misano itu bagus. Ketika para jurnalis berhenti bertanya (tentang situasi kritis), semuanya akan lebih baik. Lihat saja nanti,” jawab Marc.

    “Masalahnya, ini terus-menerus terjadi; Kamis, Jumat, Sabtu… Selangkah demi selangkah, semuanya akan membaik,” pungkas pria kelahiran Cervera itu.

    Marc Márquez sedang menjalani tahun bersejarah dengan 14 kemenangan Sprint dari 16kemenangan yang mungkin diraih, dan 10 kemenangan lainnya di balapan hari Minggu.

    Pecco justru mengalami tahun yang buruk, hanya meraih satu kemenangan, dan itu karena Marc mengalami kecelakaan di Austin saat memimpin. Selisih poin antara keduanya adalah 250. Angka yang sangat sulit dikejar Bagnaia.

    (riar/dry)

  • Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Surabaya (beritajatim.com) – Suwanto pengemudi truk sampah menjalani sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Surabaya.

    Saat diminta keterangan sebagai Terdakwa, Suwanto tampak berbelit dengan dalih tidak mengetahui kalau korban ada disamping truknya.

    Dalam sidang yang digelar di ruang Sari 2 tersebut, majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengkonfirmasi terkait kecelakaan yang terjadi di simpang Jalan Kranggan – Jalan Bubutan, Kota Surabaya yang berakibat korban Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia.

    Terdakwa Suwanto mengakui bahwa tabrakan terjadi saat truk sampah yang ia kemudikan melintas dari arah Pasar Tembok menuju Tugu Pahlawan dan menabrak sepeda motor.

    “Waktu itu tidak kelihatan, iba-tiba ada suara brak. Lalu saya turun dan melihat ada korban yang terlindas di roda belakang sebelah kiri,” kata terdakwa Suwanto berbelit-belit.

    Suwanto juga menyebut, saat kejadian tersebut ia mengemudikan truk sampah dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah sebab ada lampu merah.

    “Di lampu merah saya mau belok kiri. Posisi motor korban berada di sebelah kiri. Waktu itu saya tidak melihat ada sepeda motor baik dari depan maupun dari samping,” sebut terdakwa Suwanto mencoba mengelak dari dakwaan Jaksa..

    Namun, saat Jaksa mengkonfrontasi jawaban Suwanto dengan memutar rekaman video milik dinas perhubungan dihadapan majelis Hakim, Suwanto terlihat kelimpungan. Sebab dari video terlihat dengan jelas, korban terlindas dari posisi depan.

    Kamu melihat atau tidak ada sepeda motor disebelah kiri kamu? Tanya ketua majelis hakim kepada terdakwa Suwanto.

    “Tidak melihat,” jawab Suwanto.

    Sebelumnya, Jaksa Kejari Tanjung dalam surat dakwaan menyatakan, kecelakaan tragis terjadi di simpang Jalan Kranggan Jalan Bubutan, Kota Surabaya, pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Seorang pengendara sepeda motor, Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia di tempat setelah terlindas truk sampah yang dikemudikan oleh Suwanto bin Mrakih. Kasus ini kini tengah disidangkan, dengan Suwanto dijerat Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Peristiwa bermula saat terdakwa Suwanto mengemudikan truk sampah bernomor polisi L-8841-UT dari arah barat ke timur, hendak menuju Mall BG Junction.

    Ketika sampai di lampu lalu lintas simpang Kranggan-Bubutan, truk sempat berhenti karena lampu merah. Namun saat lampu hijau menyala, Suwanto mengemudikan kembali truknya dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah, meskipun seharusnya menggunakan lajur kiri untuk berbelok.

    Tanpa menyadari adanya kendaraan lain di sisi kiri, terdakwa memutar haluan ke arah kiri. Ia lalai memperhatikan kaca spion bawah kiri, sehingga tidak melihat sepeda motor Yamaha Mio bernomor L-6349-JT yang dikendarai korban Tjan Melani Tjandra, yang melaju sejajar di sebelah kiri truk.

    Akibatnya, bagian bemper depan kiri truk menyenggol motor korban, menyebabkan kendaraan terseret dan korban terjatuh hingga terlindas ban belakang kiri truk.

    Korban tewas seketika di tempat kejadian. Dua anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, yakni Eko Prasetyo dan Frederika Setyawan, yang tengah bertugas di Pos Lalu Lintas depan BG Junction langsung menghampiri lokasi dan melakukan olah TKP serta memeriksa sopir truk.

    Hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo mengungkap luka parah yang diderita korban. Di antaranya luka robek pada kepala sisi kanan belakang dan lengan kiri, patah tulang terbuka di kepala dan lengan, serta sejumlah luka memar dan lecet di hampir seluruh tubuh. Diketahui, korban mengalami mati lemas akibat kekerasan tumpul.

    Dikonfirmasi selesai sidang, Kakak korban Stefani Margareta mengaku kecewa dengan sikap terdakwa Suwanto berkelit dalam persidangan dengan mengatakan korban berada di sisi kirinya.

    “Tapi tadi majelis hakim sudah membenarkan bahwa korban terlindas tepat didepan Truk yang terdakwa kemudikan,” keluhnya.

    Stephani Juga menjelaskan hal-hal yang belum terungkap di persidangan bahwa si sopir truk tersebut melanggar marka jalan.

    “Posisi truk berada di marka jalan yang lurus, bukan yang putus-putus. Artinya sebenarnya dia tidak boleh berbelok ke kiri, tapi dia seharusnya lurus ke jalan Praban,” ungkapnya.

    Yang juga belum terungkap dalam persidangan lainnya adalah urusan dari CV tempat terdakwa bekerja dengan membawa bakingan, dengan itikad baik untuk meminta maaf.

    “Waktu itu pihak keluarga korban tidak mau menemuinya sebab waktunya berdekatan dengan kejadian tabrakan. Saat itu pihak Keluarga korban masih dalam suasana duka. Ketika dimediasi, terdakwa juga tidak meminta maaf, bahkan mengaku tidak melindas. Katanya dijalan itu ada gundukan dan ada lubang,” lanjut Stephani.

    Kepada media Stephani berharap agar terdakwa dihukum seberat-beratnya karena dia melanggar, dia tidak ada itikad baik meminta maaf dan dia tidak punya empati ketika dia menabrak, dia tidak langsung berhenti,

    “Seandainya dia setelah menabrak langsung berhenti, mungkin adik saya tidak sampai meninggal dunia. Yang saya sesalkan dia sudah menabrak dan orang-orang sekitar sudah meneriaki dia dan alarhum adik saya juga sempat meminta tolong. Tapi terdakwa tidak berhenti dengan terus melajukan truknya,” pungkas Stephani didampingi pengacaranya Renada Cipta Dewa. [uci/ted]

  • Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Sidang di PN Surabaya, Pengemudi Truk Tabrak Korban Hingga Tewas Berbelit

    Surabaya (beritajatim.com) – Suwanto pengemudi truk sampah menjalani sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Surabaya.

    Saat diminta keterangan sebagai Terdakwa, Suwanto tampak berbelit dengan dalih tidak mengetahui kalau korban ada disamping truknya.

    Dalam sidang yang digelar di ruang Sari 2 tersebut, majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengkonfirmasi terkait kecelakaan yang terjadi di simpang Jalan Kranggan – Jalan Bubutan, Kota Surabaya yang berakibat korban Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia.

    Terdakwa Suwanto mengakui bahwa tabrakan terjadi saat truk sampah yang ia kemudikan melintas dari arah Pasar Tembok menuju Tugu Pahlawan dan menabrak sepeda motor.

    “Waktu itu tidak kelihatan, iba-tiba ada suara brak. Lalu saya turun dan melihat ada korban yang terlindas di roda belakang sebelah kiri,” kata terdakwa Suwanto berbelit-belit.

    Suwanto juga menyebut, saat kejadian tersebut ia mengemudikan truk sampah dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah sebab ada lampu merah.

    “Di lampu merah saya mau belok kiri. Posisi motor korban berada di sebelah kiri. Waktu itu saya tidak melihat ada sepeda motor baik dari depan maupun dari samping,” sebut terdakwa Suwanto mencoba mengelak dari dakwaan Jaksa..

    Namun, saat Jaksa mengkonfrontasi jawaban Suwanto dengan memutar rekaman video milik dinas perhubungan dihadapan majelis Hakim, Suwanto terlihat kelimpungan. Sebab dari video terlihat dengan jelas, korban terlindas dari posisi depan.

    Kamu melihat atau tidak ada sepeda motor disebelah kiri kamu? Tanya ketua majelis hakim kepada terdakwa Suwanto.

    “Tidak melihat,” jawab Suwanto.

    Sebelumnya, Jaksa Kejari Tanjung dalam surat dakwaan menyatakan, kecelakaan tragis terjadi di simpang Jalan Kranggan Jalan Bubutan, Kota Surabaya, pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.

    Seorang pengendara sepeda motor, Tjan Melani Tjandra, meninggal dunia di tempat setelah terlindas truk sampah yang dikemudikan oleh Suwanto bin Mrakih. Kasus ini kini tengah disidangkan, dengan Suwanto dijerat Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Peristiwa bermula saat terdakwa Suwanto mengemudikan truk sampah bernomor polisi L-8841-UT dari arah barat ke timur, hendak menuju Mall BG Junction.

    Ketika sampai di lampu lalu lintas simpang Kranggan-Bubutan, truk sempat berhenti karena lampu merah. Namun saat lampu hijau menyala, Suwanto mengemudikan kembali truknya dengan kecepatan rendah sekitar 15 km/jam di lajur tengah, meskipun seharusnya menggunakan lajur kiri untuk berbelok.

    Tanpa menyadari adanya kendaraan lain di sisi kiri, terdakwa memutar haluan ke arah kiri. Ia lalai memperhatikan kaca spion bawah kiri, sehingga tidak melihat sepeda motor Yamaha Mio bernomor L-6349-JT yang dikendarai korban Tjan Melani Tjandra, yang melaju sejajar di sebelah kiri truk.

    Akibatnya, bagian bemper depan kiri truk menyenggol motor korban, menyebabkan kendaraan terseret dan korban terjatuh hingga terlindas ban belakang kiri truk.

    Korban tewas seketika di tempat kejadian. Dua anggota Satlantas Polrestabes Surabaya, yakni Eko Prasetyo dan Frederika Setyawan, yang tengah bertugas di Pos Lalu Lintas depan BG Junction langsung menghampiri lokasi dan melakukan olah TKP serta memeriksa sopir truk.

    Hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo mengungkap luka parah yang diderita korban. Di antaranya luka robek pada kepala sisi kanan belakang dan lengan kiri, patah tulang terbuka di kepala dan lengan, serta sejumlah luka memar dan lecet di hampir seluruh tubuh. Diketahui, korban mengalami mati lemas akibat kekerasan tumpul.

    Dikonfirmasi selesai sidang, Kakak korban Stefani Margareta mengaku kecewa dengan sikap terdakwa Suwanto berkelit dalam persidangan dengan mengatakan korban berada di sisi kirinya.

    “Tapi tadi majelis hakim sudah membenarkan bahwa korban terlindas tepat didepan Truk yang terdakwa kemudikan,” keluhnya.

    Stephani Juga menjelaskan hal-hal yang belum terungkap di persidangan bahwa si sopir truk tersebut melanggar marka jalan.

    “Posisi truk berada di marka jalan yang lurus, bukan yang putus-putus. Artinya sebenarnya dia tidak boleh berbelok ke kiri, tapi dia seharusnya lurus ke jalan Praban,” ungkapnya.

    Yang juga belum terungkap dalam persidangan lainnya adalah urusan dari CV tempat terdakwa bekerja dengan membawa bakingan, dengan itikad baik untuk meminta maaf.

    “Waktu itu pihak keluarga korban tidak mau menemuinya sebab waktunya berdekatan dengan kejadian tabrakan. Saat itu pihak Keluarga korban masih dalam suasana duka. Ketika dimediasi, terdakwa juga tidak meminta maaf, bahkan mengaku tidak melindas. Katanya dijalan itu ada gundukan dan ada lubang,” lanjut Stephani.

    Kepada media Stephani berharap agar terdakwa dihukum seberat-beratnya karena dia melanggar, dia tidak ada itikad baik meminta maaf dan dia tidak punya empati ketika dia menabrak, dia tidak langsung berhenti,

    “Seandainya dia setelah menabrak langsung berhenti, mungkin adik saya tidak sampai meninggal dunia. Yang saya sesalkan dia sudah menabrak dan orang-orang sekitar sudah meneriaki dia dan alarhum adik saya juga sempat meminta tolong. Tapi terdakwa tidak berhenti dengan terus melajukan truknya,” pungkas Stephani didampingi pengacaranya Renada Cipta Dewa. [uci/ted]