Kasus: kecelakaan

  • Ojol, Opang, hingga Kurir Dapat Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 September 2025

    Ojol, Opang, hingga Kurir Dapat Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja Nasional 15 September 2025

    Ojol, Opang, hingga Kurir Dapat Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pengemudi ojek online (ojol), ojek pangkalan (opang), sopir, hingga kurir logistik akan mendapatkan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) sebesar 50 persen.
    Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengumumkan kebijakan tersebut mengatakan, mereka yang termasuk kelompok pekerja bukan penerima upah (PBPU) juga mendapatkan diskon iuran Jaminan Kematian (JM) sebesar 50 persen.
    “Bantuan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi pekerja bukan penerima upah. Jadi, ini bagi pekerja bukan penerima upah itu adalah pengemudi transportasi online atau ojol, ojek pangkalan, sopir, kurir, dan logistik,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Senin (15/9/2025).
    Airlangga menyampaikan, kebijakan ini merupakan salah satu paket stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah pada 2025.
    Sebanyak 731.361 orang ditargetkan menjadi penerima manfaat dan BPJS Ketenagakerjaan sudah menyiapkan total anggaran sebesar Rp 36 miliar.
    “Jadi, JKK dan JKM itu tentunya kita berharap bahwa ini bisa diterima oleh ojol, dan dana yang diperlukan adalah Rp 36 miliar dan disiapkan oleh BPJS,” ujar Airlangga.
    Bagi penerima manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja, mereka yang mengalami kecelakaan kerja akan mendapatkan santunan kematian sebanyak 48 kali upah, santunan cacat 56 kali upah, beasiswa Rp 174 juta untuk dua orang anak, dan jaminan kematian itu totalnya bisa menerima Rp 42 juta.
    Diskon iuran ini juga akan berlanjut hingga 2026, dengan menyasar kelompok lain seperti pedagang dan petani.
    Pada 2026, sebanyak 9,9 juta penerima ditargetkan pemerintah, dengan perkiraan anggaran mencapai Rp 753 miliar.
    “Ini bukan hanya untuk ojol dan juga pangkalan dan yang lain, tetapi juga pekerja bukan penerima upah lainnya seperti segmen petani, pedagang, nelayan, buruh bangunan, pekerja rumah tangga,” kata Airlangga.
    Dok. Sekretariat Presiden Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/9/2025).
    Diketahui, pemerintah mengumumkan 17 program paket stimulus ekonomi yang dinamakan “Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5, pada Senin (15/9/2025).
    Paket stimulus ekonomi 8+4+5 terbagi atas 8 program akselerasi program 2025, 4 program dilanjutkan di program 2026, dan 5 program penyerapan tenaga kerja.
    Berikut paket stimulus ekonomi 8+4+5 yang diumumkan pemerintah:
    8 program akselerasi program 2025
    4 program dilanjutkan di program 2026
    5 program penyerapan tenaga kerja
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ditanya Soal pita Hitam, Pemilik RS Bina Sehat Faida Teteskan Air Mata di Samping Khofifah

    Ditanya Soal pita Hitam, Pemilik RS Bina Sehat Faida Teteskan Air Mata di Samping Khofifah

    Jember (beritajatim.com) – Faida, pemilik Rumah Sakit Bina Sehat dan mantan Bupati Jember, mendadak meneteskan air mata di samping Gubernur Jawa Timur Khofifah, Senin (15/9/2025), saat memberikan keterangan pers tentang kondisi terbaru korban kecelakaan bus wisata di Probolinggo.

    Faida mendampingi Khofifah yang datang ke RS Bina Sehat di Kabupaten Jember untuk menjenguk sejumlah korban terluka yang tengah dirawat. Tokoh petani tebu Arum Sabil dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Babun Suharto juga hadir dalam kunjungan tersebut.

    Usai menjenguk, di hadapan wartawan, Khofifah mempersilakan Faida memberikan keterangan pers terlebih dulu. “Soal bagaimana, silakan ke komandan rumah sakit,” katanya.

    Faida mengapresiasi kedatangan Khofifah ke RS Bina Sehat untuk menjenguk para korban. “Meskipun mereka itu tenaga kesehatan rumah sakit, mereka itu warga yang sedang susah,” katanya.

    Dari 53 anggota rombongan wisata ke Gunung Bromo, delapan orang meninggal dunia. Tiga orang di antaranya karyawan Bina Sehat dan lima orang lainnya adalah anggota keluarga karyawan. “Dari delapan orang itu, tiga korban meninggal di antaranya adalah anak-anak,” kata Faida.

    Sembilan korban luka sudah menjalani dioperasi. Delapan korban menjalani operasi ortopedi atau patah tulang dan satu korban menjalani operasi bor kepala ileh dokter spesialis bedah syaraf karena mengalami cedera otak berat.

    “Hari ini alhamdulillah ada berita yang bisa kita harapkan lebih baik. Korban yang kita tinggal di Probolinggo hari ini kesadarannya lebih baik setelah dipasang ventilator,” kata Faida.

    RS Bina Sehat mengirimkan satu unit ambulans yang terdiri atas seorang dokter dan dua perawat intensive care unit dengan membawa mesin ventilator untuk menggantikan mesin ventilator yang dipasang di Rumah Sakit Mohamad Saleh.

    Keluarga, menurut Faida, menghendaki korban dibawa ke Jember jika kondisi memungkinkan. “Mudah-mudahan diberi kekuatan bisa bertahan sampai di Rumah Sakit Bina Sehat,” katanya.

    Wajah Faida mendadak muram, saat wartawan bertanya soal pita hitam yang dikenakannya di lengan kanan. Pita hitam ini juga dikenakan seluruh karyawan RS Bina Sehat.

    “Andaikan bisa mewakilkan dengan kata-kata, pasti kami sampaikan dengan kata-kata. Tapi kesedihan ini tidak semua bisa diungkap, dan kita menunjukkan bahwa kami sedang berduka,” kata Faida dengan suara tersendat. Seorang stafnya menyodorkan kotak berisi tisyu.

    Sebelumnya kepada Beritajatim.com, Faida mengungkapkan beratnya duka yang harus ditanggungnya karena kecelakaan yang dialami keluarga besar karyawan RS Bina Sehat. “Mereka ada yang bekerja 10 tahun, 12 tahun. Jadi kami dekat,” katanya.

    Arti Wibowati, salah satu perempuan korban meninggal, adalah anggota tim media sosial RS Bina Sehat. Dia selalu mengikuti Faida berkegiatan. “Sebelum meninggal, dia sudah dilarang berangkat. Tapi dia tetap ingin berangkat,” kata Faida.

    Hal terberat bagi Faida adalah menyaksikan orang-orang yang dikenalnya terbujur kaku dalam kondisi mengenaskan. “Saya hampir pingsan. Akhirnya saya putuskan semua jenazah korban disucikan di RS Mohamad Saleh Probolinggo, karena susah menyucikan mereka di Bina Sehat kendati kami punya karyawan yang berpengalaman,” katanya.

    Sebanyak 53 orang (bukan 52 orang, red) yang terdiri atas karyawan RS Bina Sehat dan kerabat mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025), dengan naik bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember.

    Bus mendadak hilang kendali di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, diduga akibat rem blong pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-anak. [wir]

  • Polisi Lakukan Olah TKP Bus Maut di Probolinggo

    Polisi Lakukan Olah TKP Bus Maut di Probolinggo

    Polisi melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan bus pariwisata di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Tujuannya untuk mencari penyebab kecelakaan.

    Diketahui, polisi telah memeriksa 8 saksi terkait kecelakaan ini. Hingga kini sopir bus masih dirawat intensif di rumah sakit Dr Saleh.

  • Seskab: Pemerintah rilis paket stimulus ekonomi 8+4+5, ini rinciannya

    Seskab: Pemerintah rilis paket stimulus ekonomi 8+4+5, ini rinciannya

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad beserta sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang menghasilkan kebijakan paket stimulus ekonomi dengan 8+4+5 program.

    Seskab Teddy menjelaskan bahwa pertemuan itu diselenggarakan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin guna membahas program prioritas dan memastikan stimulus ekonomi.

    “Pemerintah merilis paket stimulus ekonomi 2025 yang terdiri dari 8+4+5 program. Paket ekonomi itu terdiri dari 8 program akselerasi pada 2025, 4 program dilanjutkan di program 2026, dan 5 program penyerapan tenaga kerja,” kata Seskab Teddy saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Teddy mengatakan stimulus ekonomi dan pelaksanaan program kerakyatan harus berjalan cepat dan memenuhi target yang direncanakan Pemerintah.

    Paket stimulus ekonomi yang terdiri dari 8+4+5, terdiri dari 8 program akselerasi tahun 2025; 4 program pemerintah yang dilanjutkan pada 2026 dan 5 program penyerapan tenaga kerja.

    Delapan program akselerasi tahun 2025, terdiri dari
    1. Program magang lulusan perguruan tinggi (maksimal fresh graduated 1 tahun)
    2. Perluasan PPh pasal 21 DTP untuk pekerja di sektor terkait pariwisata, termasuk hotel, restoran dan kafe.
    3. Bantuan pangan periode Oktober-November 2025
    4. Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi pekerja bukan penerima upah (BPU) transportasi online/ojol (termasuk ojek pangkalan, sopir, kurir, dan logistik) selama 6 tahun
    5. Program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Perumahan BPJS Ketenagakerjaan
    6. Program Padat Karya Tunai (cash for work) yang dianggarkan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum
    7. Program Deregulasi Implementasi PP28/2025
    8. Program Perkotaan (Pilot Project DKI Jakarta) perbaikan kualitas pemukiman, penyediaan tempat pemasaran dan Gig UMKM.

    Kemudian, empat program paket ekonomi yang dilanjutkan tahun 2026, yakni:
    1. Perpanjangan jangka waktu pemanfaatan PPh Final 0,5 persen bagi Wajib Pajak UMKM Tahun 2026 serta Penyesuaian Penerima PPh Final 0,5 persen bagi Wajib Pajak UMKM
    2. Perpanjangan PPh 21 DTP untuk pekerja di sektor terkait pariwisata
    3. PPh Pasal 21 DTP untuk Pekerja di industri padat karya
    4. Program Diskon luran JKK dan JKM untuk penerima Bukan Penerima Upah (BPU), termasuk ojol, ojek pangkalan, petani, pedagang, nelayan, buruh bangunan dan pekerja rumah tangga.

    Terakhir, pemerintah juga merilis lima program penyerapan tenaga kerja, yakni:
    1. Operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
    2. Replanting di Perkebunan Rakyat
    3. Kampung Nelayan Merah Putih
    4. Revitalisasi Tambak Pantura
    5. Modernisasi Kapal Nelayan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Khofifah Disambut Peluk Tangis Saat Jenguk Korban Kecelakaan Bus Wisata di RS Bina Sehat Jember

    Khofifah Disambut Peluk Tangis Saat Jenguk Korban Kecelakaan Bus Wisata di RS Bina Sehat Jember

    Jember (beritajatim.com) – Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjenguk sejumlah korban kecelakaan maut bus wisata, di Rumah Sakit Bina Sehat, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (15/9/2025).

    Khofifah disambut pemilik RS Bina Sehat yang juga mantan Bupati Jember Faida bersama sang suami Abdul Rohim. Tokoh petani tebu Arum Sabil dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Babun Suharto juga hadir dalam kunjungan tersebut.

    Khofifah menyemangati para korban luka yang dirawat di sana. “Apa yang dirasakan, Nak?” tanyanya kepada Rahmaya, gadis berusia 15 tahun, yang selamat dalam kecelakaan tersebut.

    “Umur berapa, ya?” tanya Khofifah.

    “Lima belas,” kata Rahmaya.

    “Oh, SMP,” sahut Khofifah.

    Faida menjelaskan kepada Khofifah, bahwa para korban tersebut pergi bertamasya ke Gunung Bromo untuk tasyakuran. “Mereka acara sendiri, Bu, untuk syukuran, karyawan yang baru lulus S1,” katanya.

    “Oh, masyaallah,” sahut Khofifah.

    Khofifah juga menjenguk Tri Apri Widodo, suami almarhumah Hesti Purba Wredhamaya (39), ahli gizi RS Bina Sehat.

    Faida menceritakan perjuangan Tri Apri untuk membantu sang istri, kendati kondisi tangan Tri Apri patah. Khofifah terenyuh mendengar penuturan tersebut.

    Khofifah sempat disambut peluk tangis, saat menyapa keluarga korban yang tengah menanti di luar ruang perawatan. Tak banyak yang dikatakan kecuali air mata yang menetes.

    Sebelum mengunjungi korban yang dirawat di RS Bina Sehat, Khofifah sempat bertakziah ke rumah almarhum Hendra Pratama di Jalan A. Yani, Krajan, Serut, Kecamatan Panti, bersama Bupati Muhammad Fawait.

    Gubernur Khofifah menyerahkan santunan duka cita masing-masing sebesar Rp10 juta kepada lima ahli waris korban, yakni keluarga almarhumah Bela Puteri Kayila Nurjati (10), Hendra Pratama (37), Wardatus Soleha (35), Aiza Farhani Agustin (7), dan Arti Wibowati (34). Sementara itu, santunan bagi tiga ahli waris lainnya diserahkan di RS Bina Sehat Jember.

    Sebanyak 53 orang (bukan 52 orang, red) yang terdiri atas karyawan RS Bina Sehat dan kerabat mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025), dengan naik bus pariwisata bernopol P 7221 UG yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember.

    Bus mendadak hilang kendali di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, diduga akibat rem blong pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-anak. [wir]

  • Khofifah Sebut Perlu Jalur Penyelamatan di Akses Menuju Bromo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 September 2025

    Khofifah Sebut Perlu Jalur Penyelamatan di Akses Menuju Bromo Surabaya 15 September 2025

    Khofifah Sebut Perlu Jalur Penyelamatan di Akses Menuju Bromo
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, akses ke Gunung Bromo perlu dibuat jalur penyelamatan.
    Hal ini disampaikan Khofifah merespons kecelakaan bus di akses menuju Bromo yang menewaskan delapan orang.
    Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) menanyakan kemungkinan pemberian jalur penyelamatan di jalan menuju tempat wisata Gunung Bromo.
    Biasanya, kata dia, tanjakan atau turunan terdapat opsi jalur penyelamatan ketika ada hal yang tak dinginkan terjadi, seperti rem blong.
    “Maka mobil diarahkan ke jalur penyelamatan itu,” kata Khofifah saat menjenguk para korban kecelakaan di Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, Senin (15/9/2025).
    Jalan yang menjadi TKP kecelakaan itu adalah jalur umum yang biasa dilalui wisatawan dan untuk mobilitas warga setempat.
    Namun, kata dia, semuanya masih menunggu hasil investigasi tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
    Ia memastikan tim KNKT segera memeriksa kondisi bus yang kecelakaan di lereng Bromo.
    “Kami menunggu hasil KNKT besok atau lusa yang akan turun,” katanya.
    Menurutnya, hasil investigasi KNKT juga akan menjadi dasar untuk mengungkap penyebab kecelakaan maut itu.
    Kecelakaan lalu lintas bus pariwisata itu terjadi di jalan turunan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (14/9/2025) siang.
    Rombongan bus tersebut pulang rekreasi dari Taman Nasional Gunung Bromo dalam rangka tasyakuran kelulusan S1 Keperawatan.
    Dari 53 korban dalam peristiwa nahas tersebut, 29 orang adalah karyawan RSBS.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tragedi Bus Maut di Bromo, Senator Lia Istifhama Ingatkan Keselamatan Penumpang dan Disiplin Ramp Check

    Tragedi Bus Maut di Bromo, Senator Lia Istifhama Ingatkan Keselamatan Penumpang dan Disiplin Ramp Check

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan bus pariwisata di jalur Gunung Bromo, Minggu (14/9/2025), yang menewaskan delapan orang penumpang. Korban termasuk tenaga kesehatan RS Bina Sehat (RSBS) Jember.

    “Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk para korban, khususnya keluarga besar RS Bina Sehat Jember,” ujar Ning Lia, sapaannya, Senin (15/9/2025).

    Dia pun menegaskan, pentingnya pengawasan ketat terhadap operasional bus pariwisata. Menurutnya, tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan wisata.

    “Keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. Tragedi di Bromo harus menjadi momentum untuk memperkuat langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.

    Ning Lia juga mendorong, pengelola transportasi wajib disiplin. Selain itu, Pemerintah daerah, pemilik bus, hingga masyarakat harus bekerja sama memastikan angkutan umum, terutama bus pariwisata, dalam kondisi layak jalan.

    Doktoral Ekonomi Islam UINSA Surabaya juga mengungkap langkah Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur yang telah mengeluarkan imbauan ramp check bus pariwisata. Namun ia menekankan, aturan tersebut harus benar-benar dipatuhi.

    “Dishub Jatim sebenarnya sudah proaktif dengan imbauan ramp check. Tapi pemilik bus dan pengelola wisata harus disiplin memeriksakan kendaraan, terutama sistem rem, sebelum beroperasi. Jangan sampai ada bus yang berangkat tanpa jaminan keamanan,” jelas putri KH Maskur Hasyim itu.

    Sebelumnya, tragedi ini bermula saat Bus Hino IND’S 88 bernopol P-7221-UG yang mengangkut 52 penumpang karyawan RSBS Jember mengalami gagal rem di jalan menurun Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

    Bus oleng menabrak pembatas jalan dan sebuah sepeda motor. Akibatnya, delapan orang meninggal dunia, termasuk satu keluarga, yakni Hendra Pratama bersama istri dan anaknya. Puluhan penumpang lainnya luka berat dan ringan, kini dirawat di beberapa rumah sakit Probolinggo.

    Beberapa waktu lalu, Kepala Dishub Jatim, Nyono, menjelaskan pengawasan bus pariwisata non-trayek menjadi tantangan tersendiri karena banyak tidak berangkat dari terminal resmi. Karena itu, pihaknya mendorong agar pemilik bus melakukan pemeriksaan kendaraan di Dishub Kabupaten/Kota sebelum keberangkatan.

    Berdasarkan data Dishub Jatim, sepanjang Januari–Agustus 2024 terjadi 14.530 kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur. Dari jumlah itu, 1.097 orang meninggal dunia, 762 luka berat, dan 20.812 luka ringan. Jawa Timur menjadi provinsi dengan angka kecelakaan tertinggi kedua setelah Jawa Tengah. [hen/suf]

  • Kendaraan Berat Diperketat, Wali Kota Palembang: Truk Tak Boleh Sembarangan Masuk Kota
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 September 2025

    Kendaraan Berat Diperketat, Wali Kota Palembang: Truk Tak Boleh Sembarangan Masuk Kota Regional 15 September 2025

    Kendaraan Berat Diperketat, Wali Kota Palembang: Truk Tak Boleh Sembarangan Masuk Kota
    Tim Redaksi
    PALEMBANG, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang memperketat aturan lalu lintas kendaraan berat di jalan protokol.
    Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan, Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 20 Tahun 2019 tentang operasional kendaraan berat akan direvisi.
    Dengan demikian, kendaraan berat yang melintas di jalan protokol akan lebih tertib dan meminimalkan angka kecelakaan.
    “Kami bentuk tim kecil untuk merumuskan poin-poin penting agar truk dan kontainer tidak lagi sembarangan masuk ke jalan protokol. Penindakan di lapangan harus tegas dan terukur,” kata Ratu Dewa saat menggelar rapat koordinasi bersama
    stakeholder
    , Senin (15/9/2025).
    Menurut Ratu Dewa, sering terjadinya kecelakaan di Palembang akibat kendaraan yang parkir di bahu jalan atau masuk ke dalam kota sebelum waktunya.
    Padahal, perwali sebelumnya telah mengatur kendaraan berat hanya diperbolehkan melintas di dalam kota pukul 21.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB.
    “Untuk itu, Pemkot bersama kepolisian akan menyiapkan kantong parkir khusus kendaraan berat, salah satunya di kawasan Karya Jaya,” ujarnya.
    Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono menambahkan, kendaraan berat seharusnya masuk kota setelah pukul 21.00 hingga 06.00 WIB.
    Namun, kenyataannya, banyak yang sudah antre sejak sore.
    Mereka pun menyiapkan tiga pos pengamanan agar tidak kecolongan truk melintas di jalanan protokol di Palembang.
    “Kami siapkan pos pengawasan di Kebun Sayur, Kramat Jaya, dan akses Tanjung Api-api. Jangka pendeknya, penyekatan akan dilakukan lebih ketat,” jelasnya.
    Harryo juga menyampaikan bahwa angka kecelakaan lalu lintas pada Agustus sempat menurun berkat operasi patuh.
    “Ke depan, kolaborasi antar-instansi akan diperkuat melalui pembentukan satgas gabungan, evaluasi per tiga bulan, serta penerapan tilang elektronik (ETLE),” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Identitas Dua Pelajar Korban Laka Lantas di Kentangan Magetan Akhirnya Terungkap

    Identitas Dua Pelajar Korban Laka Lantas di Kentangan Magetan Akhirnya Terungkap

    Magetan (beritajatim.com) – Satlantas Polres Magetan berhasil mengungkap identitas dua pelajar korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Raya Milangasri–Sukomoro, tepatnya depan rumah warga di Desa Kentangan, Kecamatan Sukomoro, Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.

    Kasus ini melibatkan dua sepeda motor, yakni Honda Vario bernomor polisi S 5451 EAG yang dikendarai M.S berboncengan dengan T.N.A, serta Honda Scoopy AE 6782 QT yang dikendarai A.A.N.A berboncengan dengan A.P.S.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Magetan, Iptu Sulanjar, kecelakaan diduga terjadi karena Honda Scoopy yang melaju dari arah barat ke timur terlalu ke kanan saat berpapasan dengan Honda Vario dari arah timur ke barat. Jarak yang terlalu dekat membuat kedua pengendara tak sempat menghindar hingga terjadi tabrakan.

    Dua korban yang sebelumnya sulit diidentifikasi karena tidak membawa kartu identitas maupun ponsel dalam keadaan aktif akhirnya berhasil diketahui. Foto kedua korban juga disebar agar orang yang mengenali korban bisa mengabari pihak keluarga.

    Hingga akhirnya, sekitar 24 jam kemudian ditemukan bahwa ada seseorang yang mengenali korban. Mereka adalah: A.A.N.A (14), pelajar asal Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Magetan, pengemudi Honda Scoopy. Kemudian, A.P.S (14), pelajar asal Desa Randusongo, Kecamatan Gerih, Ngawi, yang berboncengan dengan Scoopy.

    “Kedua korban saat ini sudah dipertemukan dengan keluarganya dan sedang menjalani perawatan di RSUD dr. Sayidiman Magetan,” jelas Iptu Sulanjar.

    Polisi telah melakukan sejumlah langkah, mulai dari mendatangi dan mengamankan lokasi kejadian, mengevakuasi korban, melaksanakan olah TKP bersama tim Inafis dan Satreskrim Polres Magetan, hingga berkoordinasi dengan pihak keluarga serta tokoh masyarakat.

    Kasus kecelakaan ini masih dalam penanganan Satlantas Polres Magetan untuk penyelidikan lebih lanjut. [fiq/suf]

  • 29 Karyawan RSBS Jadi Korban Kecelakaan di Bromo, Para Pegawai Pakai Pita Hitam
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 September 2025

    29 Karyawan RSBS Jadi Korban Kecelakaan di Bromo, Para Pegawai Pakai Pita Hitam Surabaya 15 September 2025

    29 Karyawan RSBS Jadi Korban Kecelakaan di Bromo, Para Pegawai Pakai Pita Hitam
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Karyawan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember memasang pita hitam di lengan baju, simbol duka mendalam akibat kehilangan rekan kerjanya.
    Pantauan
    Kompas.com
    , raut wajah para tenaga kesehatan (nakes) masih sangat bersedih di tengah menjalankan tugas pada Senin (15/9/2025).
    “Andaikan bisa mewakilkan dengan kata-kata, pasti kami sampaikan dengan kata-kata. Tapi kesediahan ini tidak semua bisa diungkap dan pita ini menunjukkan bahwa kami sedang berduka,” ungkap dr Faida, Direktur Utama RSBS dengan isak tangis.
    Ia menyatakan rasa dukacita yang mendalam setelah kehilangan 3 karyawannya dalam kecelakaan bus pariwisata di Lereng Bromo pada Minggu (14/9/2025).
    Kesedihan juga terasa ketika melihat puluhan karyawan dan keluarganya mengalami luka-luka.
    “Dari 21 orang luka sedang dan berat yang dirawat inap 9 orang memerlukan operasi,” bebernya.
    Delapan orang di antaranya melakukan operasi patah tulang dan satu orang operasi bedah saraf akibat cedera kepala berat.
    Ada 24 korban yang cukup mendapatkan rawat jalan, sebagian karyawan RSBS.
    Satu dari dua korban selamat yang sempat ditinggal di RS M Saleh Probolinggo telah dievakuasi ke RSBS Jember seiring kondisinya yang mulai stabil.
    Mantan Bupati Jember itu melaporkan, data terbaru jumlah orang yang ada di dalam bus pariwisata milik PO Inds’88 itu berjumlah 53 orang.
    Sebanyak 29 korban di antaranya karyawan RSBS dan 12 anak-anak.
    “Dari 29 itu 27 yang merayakan kelulusan S1 Keperawatan, 1
    cleaning service
    dan 1 istri perawat yang juga karyawan RSBS,” papar Faida.
    Insiden nahas itu menewaskan 8 orang dan 3 di antaranya adalah karyawan RSBS.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.