Kasus: kecelakaan

  • Waduh! 2 Mobil Terbang China Tabrakan saat Latihan

    Waduh! 2 Mobil Terbang China Tabrakan saat Latihan

    Jakarta

    Dua mobil terbang China dari Xpeng AeroHT bertabrakan saat latihan terbang. Seorang penumpang mobil terbang itu dilarikan ke rumah sakit.

    Dikutip dari media lokal China, Carnewschina dan CNEV, dua eVTOL (kendaraan elektrik lepas landas dan mendarat vertikal) dari Xpeng AeroHT bertabrakan di udara saat latihan terbang kemarin sore. Menurut laporan media lokal Guancha, dua eVTOL Xpeng AeroHT bertabrakan dan jatuh di Changchun Airshow di Jilin, China.

    Mobil terbang eVTOL ini dapat beroperasi dalam mode otonom dan manual. Insiden ini bisa saja disebabkan oleh kegagalan peralatan atau kesalahan perencanaan rute. Namun, bisa juga karena kesalahan manusia. Meski begitu, belum ada informasi soal penyebab pasti kecelakaan itu.

    Tabrakan ini terjadi saat latihan terbang, sehingga tidak ada penumpang yang terluka serius. Dilaporkan, satu orang dirawat di rumah sakit tanpa cedera yang mengancam jiwa.

    Mobil terbang eVTOL Xpeng AeroHT dapat digunakan untuk 5-6 penerbangan dengan daya penuh. Mobil terbang ini memiliki kokpit panorama 270 derajat. eVTOL dapat dikendalikan dengan satu tuas. Pesawat ini beroperasi pada ketinggian 300-500 meter.

    Mobil Terbang Xpeng tabrakan di udara Foto: CNEV

    Dikutip CNEV, Xpeng AeroHT menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi setelah gladi resik pra-pertunjukan Changchun Air Show.

    Perusahaan tersebut menyatakan bahwa dua mobil terbang yang berpartisipasi dalam latihan formasi bertabrakan karena jarak pemisah yang tidak memadai. Satu mobil terbang mendarat dengan normal, sementara satu lagi mengalami kerusakan struktural dan terbakar saat mendarat.

    “Personel di lokasi kejadian selamat, dan pihak berwenang telah menyelesaikan operasi tanggap darurat di lokasi,” kata Xpeng AeroHT. Xpeng AeroHT menambahkan bahwa penyebab spesifiknya sedang diselidiki lebih lanjut.

    Mobil terbang Xpeng AeroHT kabarnya akan dijual tahun depan. Xpeng AeroHT sudah menerima pemesanan dari mobil terbang tersebut. Di China, dijual di bawah 300.000 dolar Amerika Serikat atau di bawah Rp 5 miliaran.

    (rgr/din)

  • Hasil Olah TKP Polda Jatim Tak Ditemukan Jejak Rem Bus Maut di Bromo

    Hasil Olah TKP Polda Jatim Tak Ditemukan Jejak Rem Bus Maut di Bromo

    SURABAYA – Hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim Traffic Accident Analysis (TAA) Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebut tidak ditemukan jejak pengereman bus pariwisata P 7221 UGI yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9).

    “Di lokasi tidak ditemukan jejak pengereman. Bus menabrak dinding tebing sisi kanan jalan dengan benturan cukup keras. Korban meninggal umumnya duduk di sisi kanan bus,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi dilansir ANTARA, Selasa, 16 September.

    Benturan panjang pada badan bus pada sisi kanan mengakibatkan kerusakan parah, kaca pecah, hingga bodi bus mengalami deformasi.

    Hasil keterangan sejumlah saksi dari penumpang bus yang selamat menyebutkan korban meninggal kebanyakan duduk di kursi baris keempat hingga ke belakang sisi kanan.

    Kecelakaan bus di jalur Bromo tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, sembilan orang luka berat, dan 35 orang lainnya luka ringan.

    Sebagian korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang, sementara korban luka berat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bina Sehat, Jember.

    “Pengemudi bus bernama Al Bahri saat ini juga masih dirawat karena mengalami retak pada tangan sebelah kiri, sedangkan kernet bus, Mergi, selamat dari insiden tersebut,” ujarnya.

    Tim TAA Polda Jatim memperkirakan kecepatan bus sebelum kecelakaan berkisar 64 hingga 80 kilometer per jam dengan jarak sekitar 60 meter antara titik tabrak pertama dan posisi akhir bus.

    Dari sisi administrasi, bus dinyatakan lengkap, mulai uji kir, surat tanda nomor kendaraan (STNK), izin trayek, hingga surat izin mengemudi (SIM) pengemudi. Hasil pemeriksaan juga memastikan sopir sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.

    “Perawatan bus sesuai ramp check juga dinyatakan layak jalan. Namun, untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” kata Iwan.

    Hasil sementara, transmisi bus ditemukan berada di posisi gigi tiga saat kendaraan berhenti setelah kecelakaan. Investigasi itu melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TAA Mabes Polri.

    “Potensi penetapan tersangka akan kami konstruksikan setelah seluruh hasil olah TKP dan pemeriksaan ahli dikumpulkan. Saat ini kami sudah memeriksa sembilan saksi, terdiri dari penumpang dan warga sekitar lokasi kejadian,” kata Iwan.

  • Betty Meninggal, Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Bertambah

    Betty Meninggal, Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Bertambah

    Jember (beritajatim.com) – Jumlah korban meninggal dalam kecelakaan bus wisata di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bertambah menjadi sembilan orang.

    “Betty meninggal dunia pada pukul 17.58 WIB, saat mau dibawa ke kamar operasi,” kata Faida, pemilik dan pemimpin Rumah Sakit Bina Sehat, Selasa (16/9/2025).

    Menurut Faida, tim operasi sudah siap. “Tapi kondisi Betty menurun. Jadi ditunda dibawa ke ruang operasi,” katanya.

    Betty baru dipindahkan dari RS Mohamad Saleh di Kota Probolinggo ke Bina Sehat dengan bantuan ambulance plus ventilator milik RS Al Huda Banyuwangi, Senin (15/9/2025) malam.

    Rumah Sakit Bina Sehat saat ini masih merawat 19 orang korban. Sementara itu enam orang korban diperbolehkan pulang. Mereka adalah Tri Apri Widodo, Dwi Puji Lestari, Titik Irma, Rima Ulfa, Diana Azizah (perawat), dan Mia Komariah (istri perawat).

    “Dua orang yang semula dirawat di ruang intensive care unit sudah pindah ke ruang rawat biasa,” kata Faida.

    Rombongan keluarga karyawan RS Bina Sehat yang terdiri atas 53 orang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo.

    Menddak bus yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-ana, saat itu.

    Klarifikasi:
    Kepala Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bina Sehat Jember dr. Tontowi Jauhari mengatakan, ada informasi bahwa Betty dalam keadaan hamil. “Info yang beredar memang beliau hamil. Akhirnya di Rumah Sakit (Mohamad Saleh) Probolinggo sampai di-USG ulang. Ternyata memang tidak ada. Informasi dari USG yang saya lihat, beliau tidak ada kehamilannya,” katanya. [wir]

  • Korban Tabrak Lari di Sukaraja Bogor Meninggal Usai Sempat Dirawat di RS PMI
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 September 2025

    Korban Tabrak Lari di Sukaraja Bogor Meninggal Usai Sempat Dirawat di RS PMI Bandung 16 September 2025

    Korban Tabrak Lari di Sukaraja Bogor Meninggal Usai Sempat Dirawat di RS PMI
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Perkembangan terbaru dari kecelakaan tabrak lari di Jalan Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, satu korban dilaporkan meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit PMI Kota Bogor.
    Korban diketahui bernama Eni Nuraeni (45), seorang penumpang sepeda motor Honda Beat yang berboncengan dengan anaknya.
    Almarhumah adalah warga Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, yang sebelumnya mengalami luka berat di bagian kepala.
    “Iya Bu Eni meninggal tadi pagi, setelah kecelakaan dan mengalami luka berat, sempat dilarikan ke RS PMI,” kata S, tetangga korban di Babakan Madang, Selasa (16/9/2025).
    Menurut S, jenazah korban sudah dimakamkan siang tadi.
    “Dimakamkan jam 12 siang, beres jam 2 siang,” ujarnya.
    Adapun Asep Herman, adik ipar korban, juga membenarkan kabar duka tersebut.
    “Kakak saya meninggalnya sekitar pukul 06.30 pagi,” kata adik ipar korban, Asep Hermawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
    Asep menuturkan, saat kejadian, Eni sedang pulang ke rumah dengan menumpang motor yang dikendarai anaknya. Di motor itu juga terdapat cucu korban yang berusia dua tahun.
    “Beliau boncengan sama anaknya dan cucunya. Awalnya ditabrak mobil dari samping, lalu mental dan kembali tertabrak. Jad, bukan murni kecelakaan, tetapi seperti disengaja karena pelaku ini panik dan berusaha kabur,” ujar Asep.
    Sebelumnya diberitakan, kecelakaan yang melibatkan mobil Alya yang dikemudikan pria berinisial RZ (28) itu menyebabkan tujuh orang luka-luka.
    RZ sempat berusaha kabur setelah menyerempet warga, tetapi justru menabrak pengendara lain di sepanjang jalan hingga akhirnya diamankan polisi.
    Kecelakaan akibat tabrak lari terjadi di Jalan Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (15/9/2025) petang.
    Akibat peristiwa itu, tujuh orang mengalami luka-luka serius.
    Kapolsek Sukaraja Kompol Wagiman mengatakan, kecelakaan bermula saat mobil jenis Alya dengan nomor polisi F 1814 JK yang dikemudikan seorang pria berinisial RZ (28) menyerempet seorang warga.
    Sopir kemudian panik dan berusaha kabur, tetapi justru menabrak pengendara lain di sepanjang jalan tersebut.
    “Jadi, keterangan dari sopir itu bahwa dia sedang dalam perjalanan
    nyerempet
    orang. Begitu
    nyerempet
    , dia takut, kemudian lari. Saat lari itu justru
    nyerempet
    pengendara-pengendara lain,” kata Wagiman saat dihubungi Kompas.com, Senin malam.
    Sopir berhasil diamankan polisi tanpa mengalami luka setelah hendak diamuk massa di lokasi.
    “Pelaku tidak ada luka karena dia tidak berani keluar dari mobilnya. Begitu polisi datang ke lokasi, baru dibawa keluar dan diamankan,” ucap Wagiman.
    Kini, kasus tersebut ditangani oleh Polres Bogor.
    Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa RZ untuk memastikan adanya kemungkinan pelanggaran lain.
    “Pelaku sudah diamankan, diserahkan ke Polres. Nanti diperiksa di sana, termasuk kemungkinan pelanggaran SIM atau ada pengaruh alkohol atau tidak,” kata Wagiman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat yang Kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo Bebas Narkoba
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 September 2025

    Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat yang Kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo Bebas Narkoba Surabaya 16 September 2025

    Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat yang Kecelakaan di Jalur Bromo Probolinggo Bebas Narkoba
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Polda Jatim mengonfirmasi bahwa pengemudi bus yang terlibat dalam kecelakaan rombongan tenaga kesehatan (nakes) dari RS Bina Sehat Jember di Jalur Bromo dinyatakan bebas narkoba.
    Kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo.
    Bus yang membawa 52 penumpang mengalami kecelakaan yang menyebabkan delapan orang meninggal dunia, sementara 44 lainnya mengalami luka ringan hingga berat.
    Sopir bus, Al-Bahri (60), selamat namun mengalami cedera.
    “Mengalami luka retak pada tangan sebelah kiri,” ungkap Direktur Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, saat memberikan keterangan di Mapolda Jatim pada Selasa (16/9/2025).
    Menurut Iwan, sopir bus memiliki surat izin mengemudi yang sesuai dengan jenis kendaraan dan hasil tes narkoba menunjukkan bahwa ia dalam kondisi sadar dan sehat.
    “Hasilnya tidak didapati bahwa pengemudi dalam pengaruh obat-obatan apapun. Artinya, pengemudi dalam kondisi sadar dan sehat,” terangnya.
    Kecelakaan terjadi ketika bus menabrak pembatas jalan di sisi kanan dan meluncur ke jalan menurun sejauh 60 meter.
    Berdasarkan perhitungan tim Traffic Accident Analysis (TAA), kecepatan bus sebelum menabrak diperkirakan antara 64-80 km per jam, dan posisi akhir kendaraan berada di gigi 3.
    Insiden ini diduga bermula dari gagal fungsi rem saat bus IND’S 88 Trans dengan nomor polisi P 7221 UG melaju di jalan menurun dan menikung kiri di Desa Boto, Lumbang, Probolinggo.
    Bus tersebut juga sempat menabrak sepeda motor milik Abdul Malik dengan nomor polisi N 2856 OE.
    Beruntung, Abdul Malik selamat dan tidak mengalami luka serius.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Kritis Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Dirawat RS Bina Sehat

    Korban Kritis Kecelakaan Bus Wisata di Probolinggo Dirawat RS Bina Sehat

    Jember (beritajatim.com) – Beredar informasi bahwa Betty, seorang korban kecelakaan bus wisata di Probolinggo, Jawa Timur, tengah hamil tiga bulan. Kini kondisinya dalam keadaan kritis dan dirawat di Rumah Sakit Bina Sehat di Kabupaten Jember.

    Betty adalah perawat Bina Sehat. “Semoga ibu dan bayinya selamat. Namun kami kini memfokuskan pada penyelamatan jiwa Betty,” kata Faida, pemilik Rumah Sakit Bina Sehat, Selasa (16/9/2025).

    Betty baru dipindahkan dari RS Mohamad Saleh di Kota Probolinggo ke Bina Sehat dengan bantuan ambulance plus ventilator milik RS Al Huda Banyuwangi, Senin (15/9/2025) malam. “Saat ini dia sedang distabilkan di ICU RS Bina Sehat, dan dia masih dibantu mesin ventilator,” kata Faida.

    Rumah Sakit Bina Sehat saat ini masih merawat 19 orang korban. Sementara itu enam orang korban diperbolehkan pulang. Mereka adalah Tri Apri Widodo, Dwi Puji Lestari, Titik Irma, Rima Ulfa, Diana Azizah (perawat), dan Mia Komariah (istri perawat).

    “Dua orang yang semula dirawat di ruang intensive care unit sudah pindah ke ruang rawat biasa,” kata Faida.

    Rombongan keluarga karyawan RS Bina Sehat yang terdiri atas 53 orang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo.

    Menddak bus yang dikemudikan Albahri, warga Kabupaten Jember, mendadak hilang kendali, diduga akibat rem blong, pada pukul 11.45 WIB. Bus menghantam pagar rumah warga. Benturan keras itu tak hanya membuat badan bus ringsek parah, namun juga menewaskan delapan orang penumpang, tiga orang di antaranya anak-anak. [wir]

    Klarifikasi:
    Kepala Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bina Sehat Jember dr. Tontowi Jauhari mengatakan, ada informasi bahwa Betty dalam keadaan hamil. “Info yang beredar memang beliau hamil. Akhirnya di Rumah Sakit (Mohamad Saleh) Probolinggo sampai di-USG ulang. Ternyata memang tidak ada. Informasi dari USG yang saya lihat, beliau tidak ada kehamilannya,” katanya.

  • Pengendara Motor Terjun ke Sungai Bangsal Mojokerto, Beruntung Korban Selamat 

    Pengendara Motor Terjun ke Sungai Bangsal Mojokerto, Beruntung Korban Selamat 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang pengendara sepeda motor terjun bebas ke sungai usai mengalami kecelakaan tunggal di Jembatan Sungai Bangsal, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Selasa (16/9/2025) dini hari. Beruntung korban selamat dan hanya mengalami luka ringan.

    Korban diketahui bernama Muhammad Andrean warga Desa Kebondalem, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

    Saat kejadian sekitar pukul 04.30 WIB, ia mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z nopol L 2560 BE tiba-tiba terjun ke sungai. Beruntung, korban masih dalam kondisi sadar.

    Usai terjatuh, ia bahkan sempat berdiri, meminta pertolongan warga, lalu berjalan sendiri menuju Klinik Pratama SPN Polda Jatim yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian.

    Dari klinik tersebut, korban kemudian dirujuk ke RS Sidowaras Kecamatan Bangsal untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    Salah satu saksi mata, Rubiah, mengatakan dirinya baru mengetahui ada motor di sungai ketika hendak berangkat ke pasar.

    “Saya lihat motor langsung masuk sungai pas mau ke pasar. Karena buru-buru, saya nggak berhenti. Pulangnya saya cek, ternyata benar ada motor,” ungkapnya.

    Sementara itu, warga bersama relawan dan tim Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto melakukan evakuasi terhadap motor korban dari dasar sungai.

    Proses berlangsung cukup sulit karena kendaraan tersangkut batu serta tangki bensin mengeluarkan cairan.

    “Dengan gotong-royong serta bantuan bambu, motor korban akhirnya berhasil diangkat dari sungai sedalam lebih dari 10 meter,” jelas Komandan Regu Pos 1 Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto. [tin/ted]

  • Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 September 2025

    Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino Surabaya 16 September 2025

    Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat di Jalur Bromo, Polda Jatim Panggil Teknisi Ahli Bus Hino
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim memanggil teknisi ahli dari produsen bus Hino untuk memperkuat penyelidikan terkait kecelakaan bus rombongan tenaga kesehatan dari RS Bina Sehat Jember.
    Kecelakaan tersebut terjadi di Jalur Bromo, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
    Bus yang mengangkut 52 penumpang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Bromo, Desa Boto, Kecamatan Lumbang.
    Tim Traffic Accident Analysis (TAA) yang terdiri dari Ditlantas Polda Jatim, Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi sedang melakukan serangkaian penyelidikan.
    Namun, tim TAA tidak menemukan jejak pengereman di lokasi kejadian, meskipun dugaan awal mengenai gagal fungsi rem atau rem blong belum dapat dipastikan.
    Semua dokumen administrasi kendaraan dinyatakan lengkap dan bus tersebut laik jalan.
    Kombes Pol Iwan Saktiadi, Dirlantas Polda Jatim, menjelaskan, “Kemudian langkah kami berikutnya adalah kami akan menghadirkan ahli secara teknis kendaraan, yaitu dari pabrikan Hino.”
    Ia menambahkan bahwa pemanggilan teknisi ahli bertujuan memastikan seluruh sistem kendaraan, termasuk kelistrikan, sistem kemudi, dan pengereman, berfungsi dengan baik.
    “Kami akan memastikan bahwa seluruh sistem bus tersebut, apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Sistem kelistrikan, sistem kemudi, sistem pengereman, di mana tiga sistem ini yang mendukung bagaimana operasi bus itu berjalan,” tuturnya.
    Ahli tersebut diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab kecelakaan dengan memahami seluk-beluk kendaraan yang terlibat.
    Kecelakaan ini bermula ketika bus IND’S 88 Trans dengan nomor polisi P 7221 UG diduga mengalami gagal fungsi rem di jalan menurun dan menikung kiri di Desa Boto, Lumbang.
    Bus menabrak pembatas jalan sebelah kanan dan meluncur sejauh 60 meter.
    Berdasarkan perhitungan TAA, kecepatan bus sebelum menabrak diperkirakan antara 64-80 km per jam.
    Posisi akhir kendaraan diketahui berada di gigi 3.
    Dalam insiden tersebut, delapan dari 52 penumpang dilaporkan meninggal dunia, sementara 44 lainnya mengalami luka ringan hingga berat.
    Bus juga sempat menabrak sepeda motor yang dikendarai Abdul Malik, namun ia selamat tanpa luka serius.
    Hingga saat ini, belum ada penetapan tersangka terkait insiden tersebut.
    Kondisi pengemudi bus, Al Bahri, dilaporkan mengalami luka-luka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Bus di Probolinggo, Polda Jatim: Tak Ada Upaya Pengereman

    Kecelakaan Bus di Probolinggo, Polda Jatim: Tak Ada Upaya Pengereman

    Surabaya (beritajatim.com) – Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim tak menemukan upaya pengeraman dalam kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Probolinggo dan menewaskan delapan korban. Hal itu terungkap dari hasil pemeriksaan awal Traffic Accident Analysis (TAA).

    Berdasarkan hasil olah TKP TAA, diketahui bus kehilangan kendali saat melaju di jalan menurun. Bus meluncur sejauh kurang lebih 60 meter hingga menghantam bagian bawah jalan. Polisi tidak menemukan adanya jejak pengereman di lokasi kejadian.

    “Korban meninggal sebagian besar duduk di sisi kanan bus mulai dari baris keempat hingga ke belakang. Hal ini sesuai dengan keterangan sejumlah saksi penumpang yang duduk di baris depan,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi.

    Dirlantas menambahkan, selain mengakibatkan korban meninggal dunia. Dalam insiden ini juga menyebabkan korban luka sebanyak 35 orang.

    ” Sebagian korban sudah diperbolehkan pulang, sementara korban luka berat masih menjalani perawatan di RS Bina Sehat, Jember,” ujar Dirlantas, Selasa (16/9/2025).

    Lebih lanjut Dirlantas mengatakan, pengemudi bus bernama Albahri kehilangan kendali saat meluncur di jalan yang menurun.

    Bagian kemudi bus hingga belakang mengalami kerusakan parah akibat benturan keras. Hasil analisis kecepatan bus sebelum kecelakaan diperkirakan antara 64 hingga 80 kilometer per jam.

    “Ini masih pemeriksaan sementara untuk kecepatan mencapai 60 hingga 80 kilometer per jam,” tegasnya.

    Dari sisi kelayakan kendaraan, kata Iwan, administrasi bus dinyatakan lengkap, mulai dari uji kir, kelengkapan surat kendaraan, hingga dokumen pengemudi. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan sopir dalam kondisi sehat dan tidak terpengaruh obat-obatan terlarang.

    “Perawatan bus sesuai ramp check juga dinyatakan layak jalan. Namun untuk memastikan kondisi teknis, kami masih menunggu keterangan ahli dari pabrikan Hino selaku produsen bus. Kami ingin memastikan apakah sistem pengereman berfungsi normal atau terjadi gangguan,” ujarnya.

    Hasil sementara, transmisi bus ditemukan berada di posisi gigi 3 saat kendaraan berhenti pasca kecelakaan. “Ini ditemukan saat pemeriksaan kondisi bus jika dalam kecelakaan itu bus masih berada di transmisi gigi 3,” ungkapnya.

    Polda Jatim bersama tim TAA Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi lebih lanjut. Dugaan awal adanya rem blong belum bisa dipastikan sebelum ada hasil pemeriksaan teknisi pabrikan.

    “Potensi penetapan tersangka akan kami konstruksikan setelah seluruh hasil olah TKP dan pemeriksaan ahli dikumpulkan. Saat ini kami sudah memeriksa sembilan saksi, terdiri dari penumpang dan warga sekitar lokasi kejadian,” kata Kombes Pol Iwan.

    Ia menambahkan, kepolisian terus mengawal proses perawatan korban dan mendampingi keluarga besar penumpang bus yang masih dirawat. [uci/ted]

  • Prabowo Kasih Diskon JKK-JKM Buat Ojol, Ini Kata Grab dan InDrive

    Prabowo Kasih Diskon JKK-JKM Buat Ojol, Ini Kata Grab dan InDrive

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah berencana memberikan diskon jaminan sosial sebesar 50% untuk pekerja gig, termasuk driver ojol, lewat paket stimulus 8+4+5. Grab Indonesia dan InDrive buka suara soal hal tersebut.

    “Grab Indonesia menyambut baik kebijakan Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengenai paket stimulus ekonomi 8+4, yang salah satunya mencakup rencana pemberian jaminan sosial bagi mereka yang mendapat penghasilan melalui industri gig termasuk kepada pengemudi ojek online,” kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).

    Lebih lanjut, Tirza mengatakan Grab juga menjalankan sejumlah program mendukung kesejahteraan mitra pengemudi. Salah satunya, bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk mendorong program sosialisasi berkala untuk kepesertaan kepada mitra pengemudi.

    Selain itu, memberikan kemudahan pendaftaran dan pembayaran perlindungan tambahan Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) untuk para mitra pengemudi.

    Ada juga asuransi kecelakaan pada pengemudi yang tengah menjalankan pesanan. Cakupannya dari biaya perawatan medis karena kecelakaan bekerja dan santunan jika cacat atau meninggal dunia.

    Grab juga menyediakan kanal darurat tambahan Grab Respon Cepat atau GERCEP.  Terakhir adalah peringatan lokasi rawan yang dikirimkan langsung ke dalam aplikasi. Misalnnya titik rawan massa saat ada aksi penyampaian pendapat.

    “Ke depannya Grab akan terus menghadirkan program-program strategis untuk kesejahteraan Mitra, termasuk program pemberdayaan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi para Mitra Pengemudi,” ujarnya.

    Tanggapan inDrive

    Sementara itu, Country Manager inDrive Indonesia Rio Aristo mengatakan pihaknya selalu berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pada driver termasuk untuk jaminan sosial. Hal ini juga jadi prioritas inDrive Indonesia dan memahami pentingnya perlindungan untuk para pengemudi.

    “Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kami sampaikan bahwa saat ini kami masih terus melakukan audiensi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak terkait atau

    stakeholders, termasuk pemerintah dan perwakilan komunitas pengemudi,” jelasnya dalam keterangan yang diterima Jumat (12/9/2025).

    “Kami percaya, solusi terbaik haruslah dirumuskan secara komprehensif dengan melibatkan semua pihak agar dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh pengemudi,” dia menambahkan.

    Menurutnya perumusan skema jaminan sosial masih dalam tahap pembahasan. Penerapan skema itu dipastikan akan memberikan manfaat nyata dan tepat sasaran.

    “Adapun mengenai perumusan skema jaminan sosial yang akan diberikan, saat ini masih dalam tahap pembahasan dan kajian mendalam. Kami akan memastikan skema yang nantinya diterapkan dapat memberikan manfaat yang nyata dan tepat sasaran, serta mendukung keberlangsungan ekosistem industri ini,” kata Rio.

    Diskon JKK dan JKM untuk Pekerja Lepas

    Jumat (12/9) lalu, pemerintah mengumumkan soal program insentif ekonomi dengan total 8+4. Salah satunya menyasar gig workers termasuk driver ojol.

    Lebih spesifik, pemerintah memberikan bantuan iuran JKK dan JKM untuk 6 bulan sebesar 50% bagi pekerja bukan penerima upah. Selain driver ojol, termasuk juga ojek pangkalan, sopir, kurir, dan logistik. Nilai anggaran yang disiapkan Rp 36 miliar ditanggung BPJS Ketenagakerjaan untuk 731.361 orang.

    Stimulus itu berbentuk jaminan kecelakaan kerja, kehilangan pekerjaan dan jaminan kematian. Selain pekerja gig, skema ini juga berlaku untuk pekerja lepas.

    “Nah ini kita akan dorong juga. Yang pemerintah kemarin memberikan bantuan untuk 50% bayarnya. Nah ini nanti teknisnya kita sedang siapkan,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Pemerintah juga mengatakan program bantuan iuran JKK dan JKM untuk bukan penerima upah (BPU) akan dilanjutkan pada 2026 mendatang, bersamaan dengan 4 program lainnya yang ada di 8+4.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]