Kasus: kecelakaan

  • Transjakarta akan lakukan asesmen psikologi mendalam untuk pramudi

    Transjakarta akan lakukan asesmen psikologi mendalam untuk pramudi

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menjalankan asesmen psikologi yang lebih mendalam kepada seluruh sopir atau pramudi bus Transjakarta demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.

    Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan keputusan tersebut diambil setelah pihaknya berdiskusi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai evaluasi layanan Transjakarta yang pada September 2025 beberapa kali mengalami kecelakaan.

    “Kemarin juga ada beberapa masukan dari psikolog yang ada di KNKT untuk kita bisa memperkuat mulai dari proses rekrutmennya,” kata Welfizon di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

    Dari hasil diskusi dengan KNKT, lanjut dia, pihaknya perlu menyusun standarisasi modul keselamatan pramudi yang tidak hanya meliputi aspek teknik, tetapi juga aspek mental kepada lebih dari 11 ribu pramudi Transjakarta.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, dua dari tiga kecelakaan Transjakarta yang menabrak bangunan serta kendaraan selama September 2025 disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error dan kondisi psikologis pramudi.

    “Kondisi yang terjadi dalam dua kecelakaan terakhir, di mana pada saat pramudi dihadapkan pada kondisi yang cukup genting dan itu menimbulkan kepanikan. Jadi, salah satu decision process (proses pengambilan keputusan) yang harus diperkuat, sehingga pada saat dihadapkan pada kondisi-kondisi yang kritis itu tetap bisa lebih tenang,” tutur Welfizon.

    Lebih jauh, pihaknya menargetkan dalam tiga bulan ke depan, Transjakarta harus memiliki satu acuan bagi seluruh pramudi, baik dari sisi keterampilan teknis maupun non-teknis.

    Sebelumnya, pada Sabtu, 6 September 2025, bus Transjakarta menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    Kemudian pada Kamis, 18 September, bus Transjakarta mengalami tabrakan dengan truk kuning di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

    Lalu pada Jumat, 19 September, bus Transjakarta menabrak kios, rumah, dan kendaraan milik warga di Jalan Raya Stasiun Cakung, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Transjakarta pun bekerja sama dengan KNKT untuk mengidentifikasi area-area yang perlu perbaikan sebagai tindak lanjut dari ketiga kecelakaan tersebut.

    Kerja sama dengan KNKT itu juga meliputi investigasi mendalam terhadap penyebab dari setiap kecelakaan, baik yang berhubungan dengan faktor manusia (SDM), prosedur operasional, maupun teknis armada.

    Hasil dari investigasi itu kemudian dijadikan sebagai dasar bagi perusahaan untuk merumuskan perbaikan sistem secara komprehensif.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dirut Transjakarta bantah kecelakaan bus di Setiabudi karena rem blong

    Dirut Transjakarta bantah kecelakaan bus di Setiabudi karena rem blong

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza membantah anggapan kecelakaan bus yang menabrak toko di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu disebabkan rem blong.

    “Informasi yang beredar ada rem blong dan segala macam, kami pastikan itu tidak terjadi. Jadi, kondisi armada itu layak operasi. Dan kemudian, kondisi pramudi pada saat pagi juga lulus fit to work,” kata Welfizon dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa.

    Dia menjelaskan bus yang mengalami kecelakaan di Jalan Minangkabau, Setiabudi, pada 6 September itu merupakan Damri 240177 yang merupakan jenis bus listrik.

    Sementara masa kerja pramudi yang mengendarai bus itu terbilang cukup lama, yakni sekitar 8 tahun 10 bulan.

    “Jadi, ini bukan pramudi baru dengan usia 44 tahun, dan kami pastikan bahwa kondisi armada layak operasi,” ujar Welfizon.

    Lebih lanjut, dia memaparkan berdasarkan rekaman kamera pengawas (CCTV) yang diambil dari dalam armada bus, kecelakaan itu terjadi saat bus melalui lintasan putar balik atau U-Turn.

    “Lintasan ini sifatnya sementara. Karena ada dampak beberapa pembangunan infrastruktur di sini, rutenya mengalami peralihan. Kemudian, ada U-Turn yang cukup tajam dan penyebabnya pada saat melalui U-Turn, pramudi mengalami micro sleep (tertidur singkat),” jelas Welfizon.

    Setelah itu, sambung dia, bagian kiri bus menyerempet trotoar, sehingga pramudi kaget dan banting setir ke kanan.

    Saat pramudi bermaksud menginjak rem, karena panik dan kaget, bus justru menabrak pertokoan.

    “Dampak dari kejadian ini ada satu korban luka-luka, dua bangunan toko yang terdampak dan juga satu unit mobil yang diparkir,” tutur Welfizon.

    Dia mengatakan pihaknya bersama operator, yakni Damri, memastikan korban memperoleh penanganan yang tepat dan kondisi korban terus membaik.

    “Kemudian juga penyelesaian dan kompensasi terkait dengan bangunan yang terdampak, dapat kami laporkan terkait kejadian ini, ini sudah selesai ditangani dan ini adalah bagian dari respon yang disampaikan oleh korban bahwa semuanya sudah kami selesaikan bersama operator,” tegas Welfizon.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bermitra dengan Telkomsel, Igloo Integrasikan Paket Asuransi di Aplikasi MyTelkomsel

    Bermitra dengan Telkomsel, Igloo Integrasikan Paket Asuransi di Aplikasi MyTelkomsel

    JAKARTA – Igloo, perusahaan insurtech regional, bekerja sama dengan Telkomsel, penyedia layanan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, untuk menghadirkan rangkaian layanan asuransi inovatif.

    Kemitraan ini menghadirkan berbagai produk asuransi inovatif bagi lebih dari 150 juta pelanggan Telkomsel, termasuk asuransi perlindungan siber, asuransi gadget, asuransi perjalanan, dan asuransi pelindung layar ponsel. 

    “Integrasi proteksi asuransi di aplikasi MyTelkomsel bersama Igloo mencerminkan komitmen kami untuk meningkatkan gaya hidup digital masyarakat Indonesia dengan menghadirkan solusi perlindungan yang dapat memberikan rasa aman,” ujar VP Data Solutions & Digital Financial Services Telkomsel, Alfian Manullang. 

    Pada fase pertama kolaborasi ini, beberapa produk asuransi sudah resmi diluncurkan bagi pelanggan prabayar Telkomsel, dan akan disusul dengan produk lainnya dalam waktu dekat. 

    Asuransi Perlindungan Siber: mulai dari Rp500, memberikan perlindungan untuk pencurian identitas hingga Rp1.000.000 dan penipuan transfer dana elektronik hingga Rp1.000.000.Asuransi Gadget: mulai dari Rp1.000, memberikan perlindungan terhadap pencurian dan perlindungan perangkat hingga Rp500.000.Asuransi Pelindung Layar Ponsel: mulai dari Rp200, memberikan perlindungan untuk kerusakan layar ponsel hingga Rp200.000.Asuransi Perjalanan: mulai dari Rp500 per hari untuk pembelian paket roaming, memberikan perlindungan untuk biaya medis, kecelakaan diri, dan ketidaknyamanan penerbangan.

    Pelanggan yang membeli produk asuransi dapat menikmati proses pengajuan dan pengelolaan klaim yang mudah melalui fitur Insurance Hub di aplikasi MyTelkomsel.

    “Kesempatan untuk menghadirkan solusi ini bagi lebih dari 150 juta pelanggan Telkomsel merupakan bukti nyata atas keahlian dan komitmen kami di bidang ini,” pungkas Raunak Mehta, CEO dan Co-founder Igloo.

  • BRI Insurance jajaki pengembangan asuransi pertanian

    BRI Insurance jajaki pengembangan asuransi pertanian

    Kami percaya bahwa inovasi harus dimulai dari pemahaman di lapangan,

    Jakarta (ANTARA) – PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) atau BRI Insurance menjajaki pengembangan asuransi pertanian untuk memberikan perlindungan kepada petani.

    Pengembangan itu dimulai dengan meninjau langsung kawasan pertanian bersama para petani anggota Koperasi Bagja di Kecamatan Wetan, Karawang, Jawa Barat.

    “Kami percaya bahwa inovasi harus dimulai dari pemahaman di lapangan,” kata Direktur Utama BRI Insurance (BRINS) Budi Legowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

    Menurut Budi, survei lapangan ini merupakan langkah penting agar produk asuransi yang ditawarkan benar-benar dapat memberikan perlindungan kepada petani.

    Langkah ini diyakini selaras dengan program pemerintah dalam upaya penguatan di sektor pangan.

    Dengan turun langsung, kata Budi, BRINS ingin memastikan perlindungan untuk pertanian tidak hanya menjadi produk finansial tetapi juga solusi nyata yang mendukung keberlangsungan hidup petani.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa BRINS berkomitmen menjadikan petani sebagai mitra dalam perjalanan menuju pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

    “Petani adalah garda terdepan ketahanan pangan. BRINS hadir untuk mendampingi mereka menghadapi risiko pertanian, sehingga mereka dapat lebih fokus meningkatkan produktivitas tanpa khawatir kehilangan segalanya akibat gagal panen,” ujar Budi.

    Sementara itu, Ketua Koperasi Bagja Tony menyampaikan kehadiran produk asuransi pertanian bisa memberikan perlindungan nyata bagi petani dari berbagai risiko gagal panen dalam upaya menjaga ketahanan pangan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

    Dia berharap kehadiran produksi asuransi ini nantinya dapat berpihak kepada petani.

    Sebagai bagian dari kegiatan ini, BRINS juga memberikan bantuan kepada para petani yang hadir berupa paket sembako dan asuransi kecelakaan diri Proteksiku sebagai bentuk kepedulian serta dukungan terhadap komunitas lokal.

    Dengan berbagai upaya itu, perusahaan berharap produk asuransi pertanian yang dikembangkan dapat menjadi inovasi yang mampu memberikan perlindungan berkelanjutan sekaligus mendukung transformasi sektor pertanian Indonesia menuju ketahanan pangan nasional.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tak Kuat Nanjak, Truk Bermuatan Pasir di Bangkalan Timpa Rumah Warga dan Tewaskan Dua Balita

    Tak Kuat Nanjak, Truk Bermuatan Pasir di Bangkalan Timpa Rumah Warga dan Tewaskan Dua Balita

    Bangkalan (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di Dusun Kramat, Desa Bunajih, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Senin (22/09/2025).

    Sebuah dump truk Colt Diesel bermuatan pasir dengan nomor polisi M-8620-UH hilang kendali saat melewati tanjakan dan akhirnya mundur menabrak rumah warga.

    Akibat kejadian itu, dua penghuni rumah yang masih anak-anak meninggal dunia. Mereka adalah DNA (10) dan KAA (5), keduanya warga Kecamatan Labang. Keduanya meninggal dunia setelah tertimpa truk yang menabrak ruang kamar tidur rumah korban.

    Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama membenarkan insiden tersebut. Truk yang dikemudikan AA (50), warga Kecamatan Socah, diduga tidak kuat menanjak sehingga mundur dan menabrak rumah.

    “Jalan di tempat kejadian menanjak dan menikung, sementara posisi rumah di sekitar berada di bawah jalan,” ungkapnya, Selasa (23/09/2025).

    Dia juga mengungkapkan, selain menelan korban jiwa, kecelakaan itu juga mengakibatkan kerusakan pada rumah serta kendaraan dengan estimasi kerugian materi mencapai Rp11 juta.

    Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban. Kedua korban sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat, namun nyawa keduanya tidak tertolong.

    “Saat ini, sopir truk berinisial AA telah diamankan dan diproses lebih lanjut oleh Unit Gakkum Laka Lantas Polres Bangkalan,” tandasnya.[sar/aje]

  • RSBS Jember Apresiasi Polisi Tersangkakan Sopir Bus Kecelakaan Bromo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 September 2025

    RSBS Jember Apresiasi Polisi Tersangkakan Sopir Bus Kecelakaan Bromo Regional 23 September 2025

    RSBS Jember Apresiasi Polisi Tersangkakan Sopir Bus Kecelakaan Bromo
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – CEO Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember dr Faida menyampaikan apresiasi kepada tim kepolisian dengan menjadikan sopir bus Hino milik PO Inds’88 sebagai tersangka kecelakaan di jalur Gunung Bromo, Jawa Timur.
    Kecelakaan itu menewaskan 9 orang dari rombongan RSBS Jember.
    “Setiap pekerjaan ada risiko termasuk risiko hukumnya. Keadilan hukum memang harus ditegakkan, meski tidak akan menjadikan yang telah pergi bisa kembali,” kata Faida, Selasa (23/9/2025).
    Untuk korban yang masih dirawat di RSBS Jember menunjukkan kondisi kesehatan mulai membaik.
    Faida menyampaikan, ada dua korban yang dirawat, satu di antaranya masih di ruang ICU.
    “Riyanti masih di ICU. Riyanti sudah diberitahu bahwa anaknya meninggal dunia,” ujarnya.
    Riyanti, kata dia, terus menanyakan anaknya dan memaksa suaminya untuk video call ingin melihat kondisi putrinya yang sebenarnya tewas dalam kecelakaan maut pada Minggu (14/9/2025) lalu.
    “Akhirnya suaminya memberitahukan bahwa anaknya termasuk korban yang meninggal di tempat,” tuturnya.
    Sebelumnya, kabar tewasnya anak Riyanti ditutup oleh keluarga dan pihak RSBS karena mempertimbangkan kondisi kesehatan Riyanti yang saat itu sangat buruk.
    Meski berat bagi korban yang juga merupakan perawat RSBS itu, namun Faida melaporkan bahwa Riyanti sudah meluai legawa dan bisa kembali tersenyum.
    Menurutnya, Riyanti yang mengalami patah tulang di kedua tangan dan rusuknya kini sudah mulai berlatih bergerak, selang-selang bantuan pun mulai dilepas.
    “Sudah mulai berkurang rasa sakit sekujur tubuh yang dikeluhkannya,” ungkap pemilik .RSBS itu.
    Sementara korban lainnya bernama Trikokoh sudah pindah dari ICU ke ruang rawat inap biasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Makanan MBG Berjatuhan di Jalanan Mesuji Gara-Gara Bak Mobil Terbuka, Ompreng sampai Berserakan

    Makanan MBG Berjatuhan di Jalanan Mesuji Gara-Gara Bak Mobil Terbuka, Ompreng sampai Berserakan

    Narasi dalam video bahkan menyebut peristiwa itu sebagai kecelakaan lalu lintas mobil pengangkut MBG. Namun, pihak kepolisian memastikan kejadian tersebut bukan kecelakaan.

    “Benar video itu berlokasi di Mesuji, tapi bukan insiden kecelakaan lalu lintas. Kejadiannya tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB,” ujar Kasat Lantas Polres Mesuji, AKP Yurike Ade Purwanti saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (23/9/2025).

    Yurike menjelaskan, makanan MBG jatuh karena pintu bak mobil tidak terkunci sempurna sehingga sejumlah ompreng terlepas ke jalan.

    “Mobil itu sedang membawa makanan menuju sekolah. Sampai di Jalan Simpang Mangga, box bagian kanan terbuka hingga ompreng jatuh. Tidak ada pecahan kaca atau tanda-tanda kecelakaan di lokasi,” tegasnya.

  • Marak Balap Liar di Bekasi, Warga: Bahaya, Dulu Pernah Kecelakaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 September 2025

    Marak Balap Liar di Bekasi, Warga: Bahaya, Dulu Pernah Kecelakaan Megapolitan 23 September 2025

    Marak Balap Liar di Bekasi, Warga: Bahaya, Dulu Pernah Kecelakaan
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Warga resah lantaran adanya aksi balap liar yang digelar di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.
    Salah seorang warga, Asep (56) mengatakan, setiap malam Minggu sekitar pukul 23.00 WIB ke atas seringkali jalan tersebut dijadikan tempat kumpul anak muda untuk menggelar balap liar.
    “Ya sekitaran jam 23.00 WIB ke atas lah mereka ada tuh, katanya uji coba settingan motor, tapi bahaya juga kan ya ngebut begitu. Dulunya pernah kecelakaan juga di sini,” uajr Asep ketika ditemui di Jalan Ahmad Yani, Selasa (23/9/2025).
    Selain karena bahaya, warga juga terganggu dengan bisingnya knalpot para remaja yang menggelar balap liar di Jalan Ahmad Yani.
    “Kalau kecepatannya paling 80 kilometer kali ya tapi suaranya itu bikin berisik knalpotnya sember,” kata dia.
    Balap liar di Jalan Ahmad Yani digelar dari sekitaran Kantor Pemkot Bekasi sampai simpang Bekasi Cyber Park (BCP)
    Asep berharap ada petugas yang rutin patroli di sana, agar tidak ada lagi aksi balap liar yang membahayakan warga.
    Warga lainnya, Safi (45), juga mengakui kalau di Jalan Ahmad Yani menjadi tempat balap liar.
    “Ya di situ emang banyak kalau Sabtu-Minggu, ngumpul banyak sekitaran jam 1 jam 2, pada motoran ya,” ucap dia.
    Dia pun berharap agar petugas bisa membubarkan kumpulan pemuda tersebut karena khawatir mengganggu pengguna jalan lain.
    “Kalau bisa dibubarin aja lah takut ngeganggu pengguna jalan lain, kalau didiemin aja malah jadi tempat nongkrong mereka,” ujar dia.
    Sebelumnya, aksi balap liar kembali terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi.
    Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram @lbj_jakarta yang menampilkan pemotor yang melakukan drag race di Jalan Ahmad Yani, sekitaran Kantor Pemkot Bekasi.
    “Aksi balap liar kembali meresahkan warga dan pengguna jalan yang melintas di Jalan Ahmad Yani, Bekasi, Minggu dini hari (21/9) sekira pukul 03.10 WIB,” bunyi keterangan dalam video yang diunggah @lbj_jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sering Kecelakaan, Manajemen Transjakarta Diminta Evaluasi Menyeluruh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 September 2025

    Sering Kecelakaan, Manajemen Transjakarta Diminta Evaluasi Menyeluruh Megapolitan 23 September 2025

    Sering Kecelakaan, Manajemen Transjakarta Diminta Evaluasi Menyeluruh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI-Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak manajemen TransJakarta untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh pasca tiga kecelakaan bus terjadi sepanjang September 2025.
    Kenneth menilai evaluasi perlu dilakukan mulai dari kualitas armada, sistem perekrutan dan pelatihan pengemudi, hingga pengawasan operasional di lapangan.
    “Saya sangat prihatin dengan maraknya kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta belakangan ini. Transportasi massal seharusnya memberikan rasa aman bagi warga, bukan malah menambah kekhawatiran,” ujar Kenneth dalam keterangan resminya, Selasa (23/9/2025).
    Kenneth menilai evaluasi menyeluruh penting agar TransJakarta mampu memberikan pelayanan optimal, mengingat transportasi ini menjadi andalan banyak warga untuk bepergian setiap hari.
    “Evaluasi itu sangat penting agar kejadian serupa tidak terus berulang,” kata dia.
    Selain peremajaan armada, Kenneth mendorong TransJakarta menjalin kerja sama lebih erat dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk memperkuat standar keselamatan.
    Ia juga menilai pentingnya penerapan teknologi pendukung seperti sensor keselamatan dan kamera pengawas guna meminimalisasi risiko kecelakaan.
    “Dalam hal ini DPRD DKI Jakarta siap mendukung kebijakan maupun penganggaran yang diarahkan untuk meningkatkan keselamatan publik,” tambah dia.
    Kenneth juga menyoroti jam kerja sopir TransJakarta yang dinilai sering melebihi ketentuan. Padahal Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan membatasi maksimal delapan jam mengemudi per hari dengan istirahat setiap empat jam.
    “Ada keluhannya terkait waktu bekerja dengan standar shift ini, jumping shift (misalnya selesai shift malam lalu harus pagi hari bekerja kembali) yang membuat sopir merasa waktu kerjanya menjadi tidak ideal,” kata dia.
    Kenneth menekankan, audit armada, pengawasan sopir, perbaikan infrastruktur, dan transparansi data menjadi kunci untuk menekan angka kecelakaan serta mengembalikan kepercayaan warga terhadap layanan TransJakarta.
    “Bisa dilakukan audit keselamatan armada secara berkala dan transparan. Pengemudi juga dilakukan pengawasan ketat melalui pelatihan, sertifikasi, dan evaluasi berkala, disertai sanksi bagi kelalaian,” ujar dia.
    Dalam catatan Kompas.com, sepanjang September 2025, tercatat tiga kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta terjadi di Jakarta.
    Sejumlah orang, baik penumpang, pengemudi, maupun warga sekitar, mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
    Kecelakaan pertama terjadi pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Bus Transjakarta menabrak sebuah toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Akiba kejadian itu, seorang penjaga toko berinisial S mengalami luka di kaki dan sempat dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo.
    Insiden berikutnya terjadi pada Kamis (18/9/2025) sekitar pukul 04.45 WIB. Bus Transjakarta bertabrakan dengan truk di Jalan Cideng Timur arah Harmoni, tepat di perempatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.
    Keesokan harinya, Jumat (19/9/2025) pagi, sebuah bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan di kawasan Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Bus menabrak motor, mobil, hingga deretan ruko.
    Enam orang mengalami luka-luka, terdiri dari empat penumpang, satu pramudi, dan satu warga yang berada di dalam ruko. Seluruh korban langsung dirawat di RS Islam Jakarta Pondok Kopi.
    Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani, mengatakan dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah rem blong.
    “Mohon maaf atas kejadian ini, melibatkan bus operator Steady Safe – SAF 045. Korban seluruhnya telah mendapat perawatan di RS Pondok Kopi, dalam pendampingan tim Steady Safe dan Transjakarta,” ungkap Ayu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk Berakar dari Rasa Ketidakadilan di Jalan

    Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk Berakar dari Rasa Ketidakadilan di Jalan

    JAKARTA – Munculnya gerakan stop tot tot wuk wuk belakangan ini adalah bentuk kegeraman masyarakat atas praktik penyalahgunaan atribut kendaraan tersebut.

    Belakangan ini media sosial tengah ramai dengan gerakan stop tot tot wuk wuk, yang menggambarkan bunyi sirene dan strobo yang kerap digunakan pejabat di Indonesia di jalan raya maupun jalan tol.

    Penggunaan aksesoris kendaraan itu dinilai menyalahi aturan dan menganggu kenyamanan berkendara. Bentuk protes ini muncul dalam berbagai cara, mulai dari poster digital yang tersebar di media sosial, hingga stiker sindiran yang ditempel pada kendaraan pribadi.

    Salah satu stiker yang ramai beredar berbunyi, “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!”

    Artis Bertrand Antolin termasuk yang vokal menyuarakan kegeramannya atas penggunaan sirene dan strobo secara ilegal. Ia bahkan sering disebut mewakili suara rakyat yang muak dengan penggunaan sirene dan strobo tersebut.

    Sejumlah anggota kepolisian patwal di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Oktober 2018. (ANTARA /FIKRI YUSUF)

    Menciptakan Ketidakadilan

    Keluhan masyarakat utamanya diarahkan kepada kendaraan pejabat yang menggunakan pengawalan, meski tidak dalam situasi darurat. Bahkan, tidak sedikit juga kendaraan berpelat sipil yang memakai strobo maupun sirene.

    “Kalau lagi panas-panas, macet, terus bunyi-bunyian itu kedengarannya puyeng banget, bikin emosi aja. Kita sama-sama bayar pajak, masa iya harus minggur buat pejabat yang cuma mau rapat atau urusan biasa,” kata seorang pengendara asal Jakarta, yang mengaku kesal setiap mendengar suara sirene di jalan.

    Menanggapi keresahan warganet di media sosia. Istana angkat bicara. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan, pejabat publik harus menjaga kepatutan dan tidak menggunakan fasilitas sirene dan strobo secara berlebihan. Aturan memang membolehkannya pada kondisi tertentu, tetapi penerapannya harus menghargai ketertiban umum.

    ”Jangan digunakan untuk sesuatu yang melampaui batas-batas wajar dan tetap kita harus memperhatikan dan menghormati pengguna jasa yang lain,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Politisi Partai Gerindra ini juga mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang tidak selalu memakai sirene saat berkendara. “Bapak presiden sering ikut bermacet-macet, kalau pun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu,” ucap Prasetyo.

    Pengamat transportasi Djoko Setijoworno menuturkan, alasan paling mendasar dari penolakan masyarakat adalah adanya penyalahgunaan sirene dan rotator atau yang dikenal sebagai strobo di jalanan. Masyarakat sering melihat kendaraan pribadi atau pejabat yang bukan dalam keadaan darurat menggunakan stroboe untuk menembus kemacetan.

    Hal ini, kata Djoko, menimbulkan persepsi bahwa strobo adalah simbol hak istimewa, bukan lagi sebagai alat untuk keselamatan publik.

    “Penggunaan yang tidak pada tempatnya ini menciptakan rasa tidak adil dan memicu kemarahan,” tutur Djoko dalam keterangan yang diterima VOI.

    Menurunkan Kepercayaan Masyarakat

    Tak hanya menimbulkan kecemburuan sosial, penggunaan rotator ternyata juga berdampak langsung pada kenyamanan warga, menurut Djoko. Suara sirene yang nyaring, terutama pada malam hari atau di lingkungan padat penduduk, kerap mengganggu waktu istirahat masyarakat.

    Lebih jauh, penggunaan sirene dan strobo secara sembarangan juga berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem darurat.  

    “Saat mendengar sirene, masyarakat tidak lagi yakin apakah itu benar-benar situasi darurat atau hanya kendaraan yang ingin mencari jalan pintas. Akibatnya, ketika ada situasi darurat yang nyata, respons masyarakat untuk memberikan jalan mungkin tidak secepat atau setanggap seharusnya,” imbuhnya.

    Mengacu pada Pasal 134 dan 135 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan, sirene dan lampu isyarat (strobo) merah atau biru dperbolehkan untuk kendaraan yang mendapat hak utama, yaitu kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, ambulans yang mengangkut orang sakit, dan kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.

    Selain itu, penggunaannya diperbolehkan pula untuk pengawalan kendaraan pimpinan lembaga negara serta kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri.

    Pendistribusian logistik Pilkada Serentak 2024 dari Gudang Logistik KPU Situbondo, jawa Timur, dikawal mobil patwal Polres Situbondo. Sabtu (23/11/2024). (ANTARA/HO-Humas Polres Situbondo)

    Gerakan anti sirene dan strobo ilegal muncul tak lama setelah aksi protes besar-besaran rakyat Indonesia atas adanya berbagai tunjangan, termasuk tunjangan rumah Rp50 juta per bulan, untuk anggota DPR. Jika dihitung-hitung, total pendapatan anggota dewan mencapat Rpp200-an juta per bulan.

    Angka ini dinilai terlalu fantastis, memunculkan ketimpangan yang cukup lebar dengan rakyat, yang mayoritas tengah mengalami kesulitan finansial.

    Perasaan ketidakadilan juga kemudian ditumpahkan kepada para pejabat yang memanfaatkan penggunaan sirene dan strobo ilegal yang sering digunakan untuk membelah kemacetan, bahkan tak jarang menerobos lampu merah, sehingga menciptakan ketidakadilan di jalan raya.

    “Penolakan ini tidak hanya sekadar ketidaknyamanan, tetapi memiliki dampak serius,” tutur Djoko.

    “Intinya, penggunaan sirene dan rotator yang tidak sesuai aturan menciptakan ketidakadilan, mengganggu ketenangan, dan pada akhirnya merusak esensi dari tujuannya sebagai alat keselamatan,” kata dia menambahkan.