Kasus: kecelakaan

  • SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi “rest area darurat” imbas kemacetan

    SPBU Palmerah Jakarta Barat jadi “rest area darurat” imbas kemacetan

    Jakarta (ANTARA) – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina Palmerah, Jakarta Barat, menjadi “rest area darurat” imbas kemacetan yang terjadi di Jalan Gatot Subroto dan Jalan Letjen S. Parman pada Rabu malam.

    Sejumlah pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua pun memilih beristirahat di SPBU yang buka hingga 24 jam itu.

    Arif (39), seorang sopir agen perjalanan (travel) yang mengemudikan kendaraan baru saja selesai mengantar penumpang dari Tangerang, Banten, menuju Palmerah, Jakarta Barat.

    “Ini harusnya balik lagi ke Cawang. Tapi, enggak sanggup kalau harus melewati macet. Mending saya tunggu tengah malam aja, enggak dikejar apa-apa juga,” ucap Arif di lokasi kemacetan tersebut.

    Arif memilih tidur sejenak di SPBU itu usai berjam-jam berkendara mengantar penumpang.

    “Saya kan tadi dari sini (Palmerah), di belakang nge-‘drop’-nya. Itu aja udah terjebak macet, 5 jam perjalanan saya. Enggak kuat, mending tidur dulu,” kata dia.

    Aak dan istri Arif masih menunggunya pulang di rumah. Namun karena kelelahan, Arif khawatir akan kecelakaan apabila memaksa berkendara.

    “Saya ngeri kenapa-kenapa di jalan. Malah enggak bisa pulang. Apalagi macetnya kalau naik mobil kayaknya bisa 2 jam 3 jam sendiri kali saya ke sana, kan,” katanya.

    Senada, Egi (29) pengemudi ojek online asal Kemanggisan, Jakarta Barat, terlihat tengah terduduk di atas motornya.

    “Abis mengisi bensin, sekalian beli minum dan duduk sebentar. Saya dari sore bolak-balik nenerobos macet. Kasihan motor saya,” kata Egi.

    Dia pun mengaku sudah beberapa kali terpaksa menolak pesanan untuk mengantar penumpang ke kawasan Semanggi hingga Sudirman.

    Alasannya, dia khawatir motornya yang sudah tua akan mogok apabila dipaksa menerobos kemacetan.

    “Tadi dapat ke Sudirman, Rasuna Said, sempat dua kali saya tolak orderan. Soalnya saya pulang tinggal ke arah sini dekat. Mending lanjut besok aja. Saya istirahat, motor juga istirahat,” katanya.

    Adapun hingga pukul 20.30 WIB, kemacetan parah masih belum terurai total, terutama di Jalan Letjen S Parman dan Jalan Gatot Subroto dari arah Grogol menuju Semanggi.

    Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa arus lalu lintas dari arah Semanggi menuju Slipi (Jakarta Barat) dan arah sebaliknya macet parah karena Gerbang Tol Semanggi 1 ditutup untuk perbaikan.

    “Gerbang Tol Semanggi 1 lagi tahap perbaikan karena dampak dari yang dibakar kemarin (aksi unjuk rasa Agustus 2025),” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Arus kendaraan pun dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2, kendati hanya satu gerbang yang dapat digunakan.

    “Sehingga masyarakat yang akan masuk Gerbang Tol Semanggi 1, dialihkan ke Gerbang Tol Semanggi 2,” katanya.

    Gerbang Tol Semanggi 2 juga hanya satu gerbang yang bisa digunakan. “Satu gardunya juga perbaikan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jadi contoh nasional, Legislator minta Transjakarta terus berbenah

    Jadi contoh nasional, Legislator minta Transjakarta terus berbenah

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina mengungkapkan bahwa Transjakarta merupakan contoh transportasi publik nasional sehingga perlu terus berbenah setelah adanya kecelakaan beruntun.

    “Kecelakaan ini kan dampaknya sangat tidak bagus. Jadi betul-betul harus menjadi perhatian jajaran Direksi Transjakarta,” kata Wa Ode di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, kecelakaan beruntun yang terjadi pada transportasi umum tersebut perlu dicermati kembali karena Transjakarta merupakan barometer transportasi publik nasional.

    Wa Ode menyarankan agar pimpinan perusahaan daerah itu turun ke lapangan dan mengecek kondisi armada, baik yang dimiliki secara langsung maupun milik operator.

    “Soal pemeliharaannya harus mumpuni. Transjakarta benar-benar harus turun ke operator,” ujarnya.

    Selain itu, kesehatan atau keadaan para pengemudi juga perlu diperhatikan karena kecelakaan itu banyak faktor yang melatarbelakanginya. “Harus benar-benar diperhatikan kesehatan dan kebugaran pramudi,” katanya.

    Sebelumnya, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan menjalankan asesmen psikologi yang lebih mendalam kepada seluruh sopir atau pramudi bus Transjakarta demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna.

    Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengatakan keputusan tersebut diambil setelah pihaknya berdiskusi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebagai evaluasi layanan Transjakarta yang pada September 2025 beberapa kali mengalami kecelakaan.

    “Kemarin juga ada beberapa masukan dari psikolog yang ada di KNKT untuk kita bisa memperkuat mulai dari proses rekrutmennya,” kata Welfizon di Jakarta, Selasa (23/9).

    Dari hasil diskusi dengan KNKT, pihaknya perlu menyusun standarisasi modul keselamatan pramudi yang tidak hanya meliputi aspek teknik, tetapi juga aspek mental kepada lebih dari 11 ribu pramudi Transjakarta.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, dua dari tiga kecelakaan Transjakarta yang menabrak bangunan serta kendaraan selama September 2025 disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) dan kondisi psikologis pramudi.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Geger Mobil China Tabrakan di Udara, Asap Hitam Mengepul

    Geger Mobil China Tabrakan di Udara, Asap Hitam Mengepul

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua mobil terbang yang dikembangkan Xpeng Aeroht tabrakan di udara. Kecelakaan sepekan lalu melukai salah satu pilot dan satu kendaraan jatuh.

    Mobil milik anak perusahaan raksasa kendaraan listrik China, Xpeng itu berada dalam pertunjukan udara lima hari di Changchun, Provinsi Jilin. Menurut perusahaan, tabrakan terjadi karena jarak tidak memadai dan satu kendaraan rusak pada badan pesawat serta terbakar saat mendarat.

    “Seluruh personel di lokasi selamat dan otoritas setempat melaksanakan tindakan tanggap darurat di lokasi kejadian dengan tertib,” kata pihak Xpeng, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (24/9/2025).

    Berdasarkan video yang beredar, CNN Internasional mengatakan terdapat kepulan asap dari salah satu kendaraan. Mobil pemadam kebakaran dan ambulans juga terlihat langsung menuju tempat kejadian.

    Seorang karyawan yang enggan disebut namanya mengatakan kedua kendaraan tengah melakukan aksi akrobatik tingkat tinggi dengan formasi rapat.

    China memang tengah serius menggarap potensi industri kendaraan eVTOL atau electric vertical take-off and landing. Mobil terbang jadi inti rencana negara itu untuk membangun ekonomi dataran rendah.

    Sektor itu mencakup taksi terbang, pengiriman barang dengan drone, dan aplikasi yang melalui udara di bawah 3.000 meter.

    Sejak tahun lalu, geliat pengembangannya juga sudah mulai terlihat. Saat itu Partai Komunis China memasukkan ekonomi dataran rendah dalam laporan kerja tahunan pemerintah, dan melihat sektor itu sebagai mesin pertumbuhan baru.

    Setidaknya diperkirakan nilai pasar ekonomi dataran rendah China bisa mencapai US$206 miliar tahun ini, demikian dilaporkan regulator penerbangan sipil setempat. Dalam 10 tahun, ekonomi tersebut akan tumbuh lebih dari dua kali lipat mencapai US$482 miliar pada 2035.

    Uji coba menggunakan drone tanpa awak juga telah dilakukan untuk pengiriman paket, makanan dan pasokan medis di sejumlah kota. Jumlah pemainnya telah mencapai ribuan, People’s Daily mencatat terdapat 2.000 produsen dan lebih dari 20 ribu perusahaan mengoperasikan kendaraan terbang tanpa awak pada 2023 lalu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengusaha Tol Respons Rencana Pemerintah Atur Sanksi BUJT di Bawah Standar

    Pengusaha Tol Respons Rencana Pemerintah Atur Sanksi BUJT di Bawah Standar

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Tol Indonesia (ATI) memberikan tanggapan mengenai rencana pemerintah yang hendak menerapkan sanksi administratif bagi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang tidak memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).

    Adapun, pengenaan sanksi administratif tersebut akan diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) yang dibidik mulai diundangkan pada Desember 2025.

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) ATI, Kris Ade Sudiyono menjelaskan bahwa pada dasarnya seluruh Badan Usaha Jalan Tol yang tergabung dalam ATI menghormati putusan pemerintah. Khususnya, untuk meningkatkan pelayanan fasilitas tol bagi masyarakat.

    “Seluruh BUJT anggota ATI sangat mendukung upaya peningkatan layanan jalan tol termasuk pembaruan SPM jalan tol yang akan mengatur secara komprehensif performansi kondisi jalan, prasarana keselamatan dan keamanan jalan tol, serta kesiapan prasarana pendukung layanan pengguna jalan tol,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (24/9/2025).

    Kris juga menyebut, pemerintah telah melakukan koordinasi lanjutan mengenai pembentukan Permen PU tersebut dengan BUJT. 

    Dia juga memastikan pihaknya telah terlibat secara aktif memberikan pandangan, kajian, dan usulan terhadap draf Rancangan Peraturan Menteri (Rapermen).

    Meski demikian, ATI menekankan performa kelayakan jalan tol sangat dipengaruhi oleh fenomena kendaraan berdimensi dan bermuatan lebih atau Overload-over dimension (ODOL).

    Untuk itu, Kris menjelaskan bahwa peningkatan layanan jalan tol yang termuat dalam SPM harus diletakkan dalam perspektif upaya integral mengatasi fenomena kendaraan ODOL di sistem penataan lalu lintas dan logistik nasional.

    “ATI tidak sependapat dengan berbagai narasi yang mengusulkan pembatasan secara parsial dan protektif kendaraan ODOL dengan pemasangan weight in motion (WIM) di jalan tol. Kebijakan ini selain tidak efektif, juga hanya mengalihkan permasalahan keselamatan dan kerusakan jalan akibat ODOL ke jaringan jalan di luar jalan tol,” tambahnya.

    ATI menyebut, peningkatan kualitas dan kondisi jalan tol baik melalui proses rekonstruksi, preservasi dan pemeliharaan jalan akibat fenomena kendaraan ODOL semestinya berada di luar kontrol Badan Usaha Jalan Tol. 

    Ilustrasi jalan tol

    “ATI mengusulkan berbagai deregulasi terkait industri infrastruktur jalan tol, termasuk pengaturan SPM jalan tol, senantiasa diletakkan dalam prespektif upaya bersama untuk menjaga iklim dan kepastian usaha, serta keberlanjutan model pengusahaan jalan tol di Indonesia,” imbuhnya.

    ODOL Bikin Umur Pakai Jalan Menyusut 30%

    Berdasarkan catatan Bisnis, Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan truk dengan muatan berlebih atau ODOL menjadi biang kerok bengkaknya anggaran preservasi jalan. 

    Dalam laporan AHY, truk ODOL menimbulkan inefisiensi anggaran pemerintah hingga Rp41 triliun per tahun yang digelontorkan untuk biaya perbaikan perkerasan baik untuk jalan nasional maupun jalan tol.

    “Dihitung oleh Kementerian PU ketika itu, kerusakan jalan akibat itu semua [truk ODOL], kurang lebih negara atau pemerintah harus menggelontorkan Rp41 triliun setiap tahunnya untuk perbaikan,” kata AHY di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Kamis (17/7/2025). 

    Di samping itu, AHY juga menegaskan bahwa truk Odol membuat kelayakan usia jalan berkurang. Di mana, apabila umumnya usia jalan dapat digunakan untuk 10 tahun, maka saat ini kelayakan usia jalan berkurang menjadi 30%.

    Tidak hanya itu, AHY juga menyebut Odol menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan dengan tingkatkan keparahan atau fatality rate yang tinggi. 

    “Odol, kendaraan besar ini berkontribusi 10,5% terhadap jumlah kecelakaan. Nomor dua, setelah motor. Korban jiwa juga berjatuhan, bukan hanya pengemudi, tetapi juga masyarakat pengguna jalan lainnya yang tidak tahu-menahu menjadi korban terdampak langsung dan fatal,” ujarnya.

    Sementara sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan implementasi aturan zero overdimension and overloading (zero odol) perlu untuk segera dijalankan. 

    Jafung PKJJ Ahli Utama Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU Herry Trisaputra Zuna menjelaskan bahwa porsi angkutan odol di lapangan saat ini mencapai 63%. 

    Mayoritas kendaraan odol itu terkonsentrasi di Jaringan Jalan Tol Trans Sumatra mencapai 50%, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Trans Jawa. 

    Dia juga menjelaskan, kendaraan odol tersebut dilaporkan berkontribusi 17% terhadap kecelakaan. Tak hanya itu, truk muatan berlebih juga meningkatkan waktu tempuh hingga meningkatkan potensi fatality rate pada kecelakaan.

    “Dampaknya sendiri ke waktu tempuh kemacetan, kemudian biaya logistik, dan yang paling mahal tentunya adalah pengaruhnya ke fatality rate karena nyawa itu priceless seharusnya. Apapun dan berapapun harganya ini harus kita perjuangkan,” pungkasnya.

  • Akibat ngantuk, sopir truk barang alami kecelakaan di Duren Sawit

    Akibat ngantuk, sopir truk barang alami kecelakaan di Duren Sawit

    Jakarta (ANTARA) – Seorang sopir truk pengiriman barang bernama Anang mengalami kecelakaan tunggal akibat mengantuk saat melintas di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

    “Pokoknya ini ngantuk, sudah tidur saya, karena kan kalau ini jalan sempit, tidak mungkin saya langsung berhenti di pinggir. Pikir mau nyari tempat aman, maju pelan-pelan, tidak taunya bangun-bangun udah kayak gini,” kata Anang di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.

    Anang menceritakan peristiwa itu terjadi ketika ia baru saja menurunkan barang kiriman dari Pasar Kemis, Tangerang, ke sebuah toko roti di kawasan Duren Sawit.

    “Saya dari Lampung, ini mobil sendiri. Barangnya dari Pasar Kemis, saya mau balik ke gudang habis nganter ke toko roti di Duren Sawit, mau balik ke Pasar Kemis,” ucap Anang.

    Saat hendak kembali ke gudang, Anang tak kuasa menahan rasa kantuk sehingga mobil yang ia kendarai masuk ke selokan di pinggir jalan.

    Menurut dia, truk tersebut dalam keadaan kosong karena barang sudah diturunkan di tempat tujuan. Ia juga memastikan tidak mengalami luka apapun.

    “Saya sendiri, Alhamdulillah, tidak ada luka, aman. Mobil aja yang kena,” ujar Anang.

    Kecelakaan itu sekaligus menjadi peringatan bagi para pengemudi kendaraan besar agar lebih berhati-hati dan tidak memaksakan diri mengemudi dalam kondisi mengantuk.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Masih Banyak Truk ODOL Keliaran di Tol, Jalan Jadi Cepat Rusak!

    Masih Banyak Truk ODOL Keliaran di Tol, Jalan Jadi Cepat Rusak!

    Jakarta

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan masih banyak truk over dimension over load (ODOL) yang beredar di jalan tol. Dampak beredarnya truk ODOL di jalan tol tak main-main.

    Dalam Rapat Panja Pengawasan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol bersama Komisi V DPR RI, Dody membeberkan tantangan penyelenggaraan jalan tol di Indonesia. Salah satunya adalah masih maraknya truk ODOL di jalan tol.

    “Kita tidak dapat mungkiri bahwa masih banyak kendaraan yang over load dan over dimension yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan pemenuhan jalan tol,” kata Dodi dalam rapat tersebut, Rabu (24/9/2025).

    Lebih lanjut, Dodi membeberkan, dari data pemantauan weight in motion (WIM) Jasa Marga, pada tahun 2024 sebanyak 3.074 kendaraan non-golongan I terdeteksi overload. Itu berarti sekitar 19,72 persen dari total 15.951 kendaraan non-golongan I per hari.

    “Sedangkan Hutama Karya melaporkan, untuk tahun 2023-2024 kendaraan yang terdeteksi over load mencapai 5,5 persen untuk golongan II, 41,8 persen untuk golongan III, 28,5 persen untuk golongan IV, dan 26,1 persen untuk golongan V,” ujar Dodi.

    Dampaknya, menurut Dodi, nggak main-main. Truk ODOL berdampak pada kerusakan jalan hingga risiko kecelakaan dengan korban kematian.

    “Dampak utama dari kendaraan ODOL di jalan tol di antaranya: mempercepat kerusakan dini perkerasan jalan, waktu tempuh yang meningkat (antrean dan kemacetan), menaikkan biaya pemeliharaan bidang jalan, meningkatkan risiko kecelakaan dan juga memperburuk polusi udara,” sebut Dodi.

    Untuk mengatasi truk ODOL yang masih beredar di jalan tol pemerintah telah menyiapkan strateginya. Salah satunya adalah pengawasan dan penindakan terhadap truk ODOL di jalan tol.

    “Untuk menghadapi tantangan kendaraan ODOL, kami telah memasang alat timbang kendaraan weight in motion di beberapa ruas tol. Di Sumatera terpasang 26 titik, di mana 14 titik di antaranya terintegrasi dengan sistem ETLE dari kepolisian dan sistem BLUe dari Kementerian Perhubungan. Sedangkan untuk ruas-ruas jalan tol yang beroperasi di Pulau Jawa, telah dilakukan pemasangan weight in motion dengan total 14 titik, di mana 5 titik telah terintegrasi dengan ETLE dan BLUe,” beber Dodi.

    (rgr/dry)

  • Gocap Aja Nggak Nyampe, Kecuali…

    Gocap Aja Nggak Nyampe, Kecuali…

    Jakarta

    Salah satu keunggulan motor listrik ialah pajaknya yang murah meriah. Jauh banget ketimbang motor bensin baru. Bahkan pajak motor listrik nggak sampai Rp 50 ribu, kecuali pas bayar 5 tahunan.

    Alva N3 menjadi motor listrik yang kompetitif harganya, pun demikian dengan pajak. Dalam lembar Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) tertera Alva N3 cukup membayar Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) untuk kendaraan roda dua, sebesar Rp 35 ribu.

    Bagi yang belum tahu, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) masih dinolkan, alias gratis. Pun untuk Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tidak dikenakan biaya.

    Aturan ini berlaku sejak diundangkan pada 11 Mei 2023 yang tercantum Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama, dan Pajak Alat Berat Tahun 2023. Berikut ini bunyi pasal 10:

    1. Pengenaan PKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan PKB
    2. Pengenaan BBNKB KBL Berbasis Baterai untuk orang atau barang ditetapkan sebesar 0 persen dari dasar pengenaan BBNKB

    Beda untuk 5 tahun, harus ganti pelat dan penerbitan STNK

    Buat pemilik kendaraan bermotor listrik, jangan lupa kalau pajak tidak hanya dibayar tiap tahun. Ada satu lagi kewajiban penting yang datang setiap lima tahun sekali.

    Dalam aturan, pembayaran pajak lima tahunan bukan sekadar memperpanjang masa berlaku. Pemilik kendaraan wajib melakukan penerbitan STNK baru sekaligus penggantian TNKB atau pelat nomor kendaraan.

    Prosesnya berbeda dengan pajak tahunan biasa. Selain bayar pajak, kendaraan harus melakukan cek fisik dengan cara gesek nomor rangka dan mesin. Setelah dinyatakan sesuai data, barulah STNK baru diterbitkan dan pelat nomor diganti.

    Berdasarkan aturan PP No. 76 Tahun 2020 mengatur jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di Polri, ada dana yang perlu dikeluarkan, antara lain:

    Penerbitan / perpanjangan STNK (5 tahunan): Rp 100.000Penerbitan TNKB (pelat nomor): Rp 60.000

    Total biaya STNK dan TNKB: Rp 160.000

    Sementara itu, jika PKB dalam 5 tahun ke depan masih nol. Maka tinggal menambahkan SWDKLLJ sebesar Rp 35 ribu. Jadi totalnya Rp 195 ribu.

    Well, kalau dibandingkan motor bensin, perpanjangan pajak 5 tahun masih jauh lebih hemat ya?

    (riar/dry)

  • Ada pengendara tewas, pemotor diimbau tak lintasi “flyover” Pesing

    Ada pengendara tewas, pemotor diimbau tak lintasi “flyover” Pesing

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Barat mengimbau pemotor agar tidak melintasi jalan layang (flyover) Pesing menyusul kecelakaan yang menewaskan seorang pengendara akibat terlindas truk di lokasi tersebut pada Selasa (23/9).

    Selain kecelakaan tersebut, jalan layang itu juga termasuk dalam kategori Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda dua.

    Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudarmo menyebutkan jalur flyover Pesing itu tergolong sempit, memiliki hembusan angin cukup kencang, dan sudah menelan banyak korban akibat kecelakaan lalu lintas.

    “Sudah ada rambu yang terpasang jelas, motor dilarang melintas di jalur ini. Imbauan ini demi keselamatan bersama, karena jalur tersebut rawan kecelakaan bahkan sampai menimbulkan korban jiwa,” ucap Sudarmo saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Selama ini, pihaknya rutin melakukan sosialisasi melalui spanduk, flyer, hingga pengeras suara mobil mengenai larangan tersebut.

    “Selain itu, pihak kepolisian juga telah melakukan sejumlah operasi keselamatan hingga menempatkan mobil ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di lokasi untuk menindak pengendara yang masih nekat melintas,” kata Sudarmo.

    Melalui upaya tersebut, diharapkan masyarakat lebih disiplin dalam berlalu lintas, mematuhi aturan, serta menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.

    “Keselamatan adalah hal paling berharga. Mari bersama-sama menjaga diri, keluarga, dan pengguna jalan lain dengan menaati aturan yang ada,” imbau Sudarmo.

    Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di atas flyover Pesing, Jakarta Barat, pada Selasa (23/9) siang, yang mengakibatkan seorang pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Akibat peristiwa tersebut, kemacetan panjang terjadi hingga membuat sejumlah penumpang Transjakarta turun dari bus.

    Kepala Unit Penagakan Hukum Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto menerangkan korban yang meninggal dunia itu bernama Kasiran (49), mengendarai motor berpelat nomor R 4571 XD.

    Korban tewas terlindas truk yang datang dari arah berlawanan setelah dia menabrak pembatas jalan flyover tersebut.

    Menurut Joko, selain sepeda motor dan truk, kecelakaan maut itu juga melibatkan sebuah mobil pribadi.

    Dia menjelaskan korban yang merupakan warga Kebumen, Jawa Tengah, itu sedang melajukan motornya dari arah timur menuju barat.

    “Sesampainya di dekat tanjakan flyover, korban kehilangan kendali hingga menabrak pembatas jalan,” jelas Joko.

    Akibatnya, motor terpental ke arah berlawanan, sedangkan korban terjatuh dan terlindas oleh truk Hino bak terbuka.

    Tak berhenti sampai di situ, sepeda motor yang terlepas dari kendali itu juga terus melaju dan menabrak mobil Daihatsu boks bernomor polisi B 9970 KCA yang dikemudikan oleh Arif Setiantoko (36), seorang warga Jakarta Selatan.

    Akibat kecelakaan tersebut, motor korban mengalami kerusakan cukup parah, terutama pada bagian depan dan samping kanan.

    “Saat ini, jenazah pemotor sudah dievakuasi ke RSUD Tangerang,” tegas Joko.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator minta TranJakarta evaluasi operator terkait kecelakaan

    Legislator minta TranJakarta evaluasi operator terkait kecelakaan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota komisi B DPRD DKI Jakarta Bebizie Sri Mulyati meminta agar PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap operator terkait sejumlah kecelakaan yang terjadi sepanjang September 2025.

    “Tercatat dalam bulan September 2025 ini saja terjadi tiga kali kecelakaan yang melibatkan armada TransJakarta,” kata Bebizie di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, evaluasi dan pengawasan terhadap operator yang bekerja sama dengan PT TransJakarta harus segera dilaksanakan.

    Dia pun mengingatkan agar TransJakarta tidak selalu mengarahkan kesalahan kepada pramudi armada saat terjadinya kecelakaan.

    “Jadi, mana yang memang operator itu yang menyebabkan kecelakaan di situ, adakah sanksi. Ini bukan semata-mata selalu sopir yang disalahkan,” ujar Bebizie.

    Lebih lanjut, dia juga meminta agar operator turut diberikan sanksi jika terjadi kecelakaan.

    “Operatornya ini siapa, bekukan sementara sampai investigasi selesai,” tambah Bebizie.

    Dia menilai PT TransJakarta seharusnya bersikap transparan terkait santunan bagi korban kecelakaan yang melibatkan armada TransJakarta.

    Selain itu, dia menekankan TransJakarta harus memberikan santunan sesuai dengan luka atau kerugian yang dialami korban, bukan hanya sekedar seremonial.

    “Jika korban tabrakan ini kehilangan mata pencarian akibat cacat, bagaimana tanggung jawabnya, ini harus spesifik dan transparan,” tegas Bebizie.

    Sebelumnya, Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan pihaknya bertanggung jawab kepada korban kecelakaan yang melibatkan armadanya dan terkait dengan brand equity TransJakarta.

    “Sebagai tanggung jawab karena brand equity-nya itu ada di TransJakarta, mau operatornya siapapun, orang tau logonya TransJakarta, sehingga kita yang maju di depan untuk memastikan operator memberikan santunan yang memadai,” ucap Welfizon.

    Sepanjang September 2025, tercatat tiga kasus kecelakaan yang melibatkan armada bus Transjakarta. Pertama, pada Sabtu, 6 September, ketika bus menabrak toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan.

    Selanjutnya, pada Kamis, 18 September, satu unit bus Transjakarta bertabrakan dengan truk kuning di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

    Kecelakaan ketiga terjadi sehari kemudian, pada Jumat, 19 September, yaitu bus Transjakarta menabrak kios, rumah, dan kendaraan warga di Jalan Raya Stasiun Cakung, Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Praktisi Ahli K3 Umum Surabaya Temukan Banyak Pelanggaran di Proyek Saluran Air Gayungsari Barat

    Praktisi Ahli K3 Umum Surabaya Temukan Banyak Pelanggaran di Proyek Saluran Air Gayungsari Barat

    Surabaya (beritajatim.com) – Praktisi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) umum Surabaya menemukan banyak pelanggaran pada proyek saluran air di Gayungsari Barat yang dimenangkan PT Bumindo Sakti dan dikerjakan CV Samoka. Diketahui, dalam proyek tersebut seorang pekerja bernama Sutrisno mengalami kecelakaan kerja hingga meninggal dunia.

    Beritajatim bersama Widodo (48) seorang Praktisi Ahli K3 umum yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun meninjau lokasi proyek saluran air yang dikerjakan CV Samoka itu. Saat masuk portal perumahan, Widodo sudah menemukan ada pelanggaran standar K3 yang diterapkan oleh para pekerja. Yaitu, material U-Ditch dengan dimensi 150cm×150cm yang diletakan dengan cara ditumpuk di bidang tanah yang sedikit miring.

    “U-Ditch itu tidak boleh ditaruh menumpuk seperti itu. Apalagi, tanahnya kalau dilihat itu kan sedikit miring. Ini membahayakan sekali. Material itu beratnya kan 2 ton lebih. Kalau jatuh ya bisa dibayangkan,” kata Widodo.

    Rangkaian tali webbing yang ada di lokasi tewasnya Sutrisno

    Setelah masuk lebih dalam. Tepatnya ke lokasi kecelakaan kerja yang menimpa Sutrisno di depan Restoran Ruas Rasa, Widodo langsung tertegun melihat sejumlah tali webbing yang terikat di tiang listrik. Di lokasi tersebut juga ada unit U-ditch yang terjatuh di menghimpit tiang listrik. Disisi yang lain, bucket excavator menghadap ke atas. Widodo memprediksi, kecelakaan yang menimpa Sutrisno diakibatkan oleh pelanggaran dalam pengangkatan unit U-Ditch yang hendak dipasang.

    “Kalau dilihat dari posisinya, kemungkinan pengangkatan unit U-Ditch menggunakan tali webbing. Itu sangat dilarang. Standarnya bisa pakai kabel sling. Tapi memang memakan waktu kalau pakai kabel sling,” imbuh Widodo.

    Di sepanjang penggalian, Widodo juga tidak menemukan adanya pemasangan sheet pile atau turap yang berfungsi mencegah tanah disekitar penggalian longsor. Sheet pile atau turap biasanya berupa kayu jati atau besi yang dipasang di tanah galian. Widodo menjelaskan, tidak dipasangnya sheet pile atau turap membuat tiang listrik di sekitar proyek miring.

    “Tanah bisa turun (longsor) membuat kerusakan lain di sekitar lokasi penggalian. Seperti itu tiang listriknya kan miring walaupun unit (U-ditch) sudah terpasang,” jelasnya.

    Unit U-Ditch yang diletakan menumpuk di bidang tanah miring.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim di sekitar lokasi, akibat proyek saluran yang dikerjakan PT Bumindo Sakti, PDAM di Gayungsari Barat mati lebih dari dua minggu. Di tempat penggalian depan restoran Ruas Rasa tampak aliran air bersih mengalir deras.

    “Dilihat tidak ada pembatas antara lokasi proyek dengan jalan yang masih bisa dilalui. Kalau dari perspektif saya banyak yang tidak sesuai standar K3 yang sudah diatur di UU dan Peraturan yang berlaku,” pungkasnya.

    Sementara itu, Beritajatim sudah menghubungi nomor telepon PT Bumindo Sakti yang tertera di website untuk mengkonfirmasi temuan beritajatim bersama dengan praktisi ahli K3 umum di lokasi proyek. Namun, pesan yang dikirimkan belum mendapatkan balasan.

    Beritajatim juga sudah menghubungi Kepala Dinas PU Bina Marga Kota Surabaya Syamsul Hariadi untuk mengkonfirmasi pengawasan dan penerapan K3 di lokasi proyek tersebut. Namun, sampai berita ini ditulis Syamsul belum memberikan tanggapan.

    Sementara itu, dalam kasus ini pihak kepolisian sudah memeriksa 4 saksi. Namun, belum dijelaskan secara rinci siapa saja 4 saksi yang sudah diperiksa oleh pihak Polrestabes Surabaya.

    “Sudah ada 4 saksi yang kami periksa,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Edy Herwiyanto.

    Diketahui sebelumnya, Sutrisno warga Bojonegoro merupakan pekerja yang tewas dalam pengerjaan proyek saluran air di Jalan Gayungsari Barat, Gayungan, Selasa (16/9/2025) lalu. Proyek ini sempat tercatat di pengadaan elektronik Surabaya dengan nama pembangunan saluran U-Ditch 150/150 dengan cover gandar 15 ton. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Bumindo Sakti dan dikerjakan oleh CV Samoka. [ang/beq]