Kasus: kecelakaan

  • Wanita Tewas Gagal Organ gegara Nggak Sengaja Injak Botol Asam Fluorida

    Wanita Tewas Gagal Organ gegara Nggak Sengaja Injak Botol Asam Fluorida

    Jakarta

    Seorang wanita di China meninggal dunia setelah menginjak asam yang dikenal sebagai ‘bone-dissolving water’ atau ‘air pelarut tulang’. Hal ini memicu kekhawatiran publik atas pengelolaan limbah berbahaya.

    Insiden ini terjadi pada 9 September 2025. Seorang wanita berusia 52 tahun bermarga Tu dari Hangzhou, pingsan setelah tidak sengaja menginjak wadah asam fluorida bekas saat berjalan melintasi lereng bukit.

    Bahan kimia tersebut menyebabkan pembengkakan yang cepat dan dibawa ke rumah sakit. Dokter menemukan bahwa pasien mengalami gagal organ ganda dan ketidakseimbangan elektrolit yang parah.

    “Kemungkinan untuk menyelamatkannya sudah tipis,” kata dokter pada media, dikutip dari South China Morning Post.

    Dalam lima hari, Tu meninggal dunia akibat gagal jantung dan paru-paru. Anaknya, yang mengunggah postingan soal kondisi ibunya dengan nama ‘LIV Yuanbao’ merasa terpukul.

    “Ibu saya meninggalkan kami dengan cara yang tidak dapat kami pahami, dan begitu cepat. Saya harap tidak ada kecelakaan di surga,” tulis sang anak.

    Dalam postingan tersebut, wadah asam tersebut sudah sangat tua sehingga mudah pecah. Ternyata, paparan asam fluorida sekecil apapun dapat berakibat fatal, dan paparan yang terjadi pada Tu jauh lebih besar dari itu.

    Asam fluorida adalah larutan tak berwarna. Zat ini sangat korosif dan dapat melarutkan logam maupun kaca.

    Biasanya, asam ini digunakan dalam industri dan kedokteran gigi untuk tugas-tugas, seperti penghilangan karat, penggoresan kaca, dan perawatan permukaan.

    Para dokter memperingatkan bahwa paparan tersebut memerlukan tindakan segera dengan melepas pakaian yang terkontaminasi, membilasnya dengan air, dan segera mencari pertolongan.

    Diketahui, insiden itu terjadi di lereng bukit di belakang kompleks perumahan yang akan dihancurkan. Polisi menutup dan mendekontaminasi lokasi tersebut dan mengatakan keluarga Tu akan menerima dukungan.

    Penyelidik juga menemukan dua botol asam fluorida lagi, yang kini telah disingkirkan. Polisi mengatakan asam tersebut ditinggalkan oleh seorang petugas kebersihan bermarga Ai, yang pekerjaannya termasuk membersihkan dinding.

    Seorang pengacara mengatakan Ai dapat menghadapi hukuman penjara hingga tujuh tahun, karena secara lalai melepaskan zat berbahaya.

    Sebelumnya, pada bulan Januari 2025 seorang pria mengenakan dua pasang sarung tangan saat membersihkan keramik dengan bahan kimia tersebut. Tetapi, ia masih mengalami korosi pada tiga jarinya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • BPJS Ketenagakerjaan dan Perbarindo Perkuat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Pegawai dan Debitur – Page 3

    BPJS Ketenagakerjaan dan Perbarindo Perkuat Perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Pegawai dan Debitur – Page 3

    Liputan6.com, Makassar Dalam upaya memperluas cakupan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo).

    Nota kesepahaman (MoU) ini ditandatangani oleh Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Eko Nugriyanto dengan Ketua Umum Perbarindo, Tedy Alamsyah dan Sekretaris Jenderal Perbarindo, Riwandari Juniasti bertempat di Hotel Four Points Makassar, Sulawesi Selatan (25/9/2025).

    Melalui MoU ini kedua belah pihak berkomitmen untuk mendorong perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi manajemen dan pegawai Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS), serta mitra dan debitur BPR-BPRS.

    Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Eko Nugriyanto menyampaikan terima kasih atas dukungan Perbarindo dalam upaya perluasan cakupan kepesertaan.

    “Penandatangan MoU ini merupakan langkah penting untuk memastikan pegawai BPR-BPRS maupun debitur terlindungi dari risiko kerja. Melalui 5 program BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) diharapkan semakin banyak pihak yang terlindungi dan merasakan langsung manfaat program BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Eko.

  • Rektor Unesa Kehilangan Mahasiswa Sekaligus Atlet Terbaik Gimnastik

    Rektor Unesa Kehilangan Mahasiswa Sekaligus Atlet Terbaik Gimnastik

    Surabaya (beritajatim.com) – Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof Dr Nurhasan M.Kes, menyampaikan kabar duka atas wafatnya Naufal Takdir Al Bari Bin Hasyim, atlet gimnastik terbaik Jawa Timur yang juga mahasiswa Unesa.

    Diusianya yang masih sangat muda, Naufal menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan medis di Rusia selama 12 hari akibat cedera yang dialaminya saat latihan.

    Naufal diketahui merupakan mahasiswa S1 PJKR angkatan 2021 Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Unesa. Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, ia dikenal penuh semangat dan memiliki dedikasi besar baik dalam pendidikan maupun karier olahraga.

    “Almarhum merupakan sosok inspiratif dan menjadi kebanggaan keluarga dan kampus serta masyarakat Indonesia. Kepergiannya tidak hanya menjadi kehilangan sekaligus duka bagi Unesa tapi juga olahraga tanah air,” ungkap Nurhasan, Jumat (26/9/2025) di Surabaya.

    Sebelumnya, pesenam artistik putra Indonesia itu mengalami kecelakaan saat menjalani latihan di Rusia. Naufal yang baru berusia 22 tahun sebenarnya diproyeksikan tampil di 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025.

    Ia juga dipersiapkan untuk SEA Games 2025 di Bangkok serta menjadi salah satu harapan Indonesia menuju Olimpiade 2028 Los Angeles. [way/ian]

  • Proyek Gayungsari Barat Makan Korban: Bos Proyek Bungkam, Polisi Periksa 4 Saksi

    Proyek Gayungsari Barat Makan Korban: Bos Proyek Bungkam, Polisi Periksa 4 Saksi

    Surabaya (beritajatim.com) – Polemik kasus kecelakaan kerja yang menewaskan Sutrisno, warga Bojonegoro yang bekerja di Proyek Box Culvert Gayungsari Barat, Gayungan, Surabaya, terus berlanjut. Dari informasi yang dihimpun, penanggung jawab proyek yang dimenangkan PT Bumindo Sakti itu berinisial HE, sementara mandor proyek berinisial KA.

    Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Edy Herwiyanto saat dikonfirmasi menjelaskan kasus kecelakaan kerja di proyek Gayungsari Barat itu telah ditangani Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor). Sampai saat ini, pihak penyidik sudah memeriksa 4 saksi.

    “Sudah 4 saksi mas yang diperiksa,” kata Edy.

    Namun, Edy tidak menjelaskan lebih rinci siapa saja 4 orang yang sudah diperiksa atas tewasnya Sutrisno lantaran tertimpa unit U-Ditch seberat 2 ton.

    “Nanti yang lain-lain akan kami sampaikan,” tambahnya.

    Sementara itu, HE yang dihubungi via pesan singkat tidak memberikan balasan. Kepala Dinas PU Bina Marga Pemkot Surabaya juga belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut.

    Sebelumnya, Praktisi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) umum Surabaya, Widodo (48), menemukan banyak pelanggaran pada proyek saluran air di Gayungsari Barat yang dimenangkan PT Bumindo Sakti dan dikerjakan CV Samoka.

    Widodo yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun meninjau lokasi proyek tersebut bersama tim Beritajatim. Ia menemukan material U-Ditch dengan dimensi 150 cm × 150 cm ditumpuk di bidang tanah yang sedikit miring.

    “U-Ditch itu tidak boleh ditaruh menumpuk seperti itu mas. Apalagi, tanahnya kalau dilihat itu kan sedikit miring. Ini membahayakan sekali. Material itu beratnya kan 2 ton lebih mas. Kalau jatuh ya bisa dibayangkan,” ujar Widodo.

    Di lokasi kecelakaan, tepat di depan Restoran Ruas Rasa, Widodo juga menemukan sejumlah tali webbing yang terikat di tiang listrik. Unit U-Ditch yang terjatuh terlihat menghimpit tiang listrik, sementara bucket excavator menghadap ke atas.

    “Kalau dilihat dari posisinya, kemungkinan pengangkatan unit U-Ditch menggunakan tali webbing. Itu sangat dilarang. Standarnya bisa pakai kabel sling. Tapi memang memakan waktu kalau pakai kabel sling,” imbuhnya. [ang/ian]

  • Strobo-Sirene ‘Tot Tot Wuk Wuk’ Dibekukan, Pengawalan Masih Tetap Ada

    Strobo-Sirene ‘Tot Tot Wuk Wuk’ Dibekukan, Pengawalan Masih Tetap Ada

    Jakarta

    Pihak kepolisian membekukan sementara penggunaan strobo dan sirene. Meski begitu, pengawalan tetap berjalan seperti biasa.

    Penggunaan strobo dan sirene yang dianggap mengganggu masyarakat untuk sementara waktu dibekukan. Kendati demikian, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal menegaskan kebijakan Kakorlantas terkait pembekuan sementara penggunaan sirine dan rotator, bukan penghentian pengawalan. Menurutnya, pengawalan tetap dilakukan pada situasi mendesak dan kegiatan resmi yang diatur undang-undang.

    “Pak Kakorlantas sudah mengambil kebijakan ada pembekuan sementara untuk penggunaan sirine dan rotator. Jadi bukan pembekuan untuk pengawalan, karena bagaimanapun juga pengawalan itu harus tetap dilaksanakan pada saat situasi yang urgent,” elas Faizal dilansir laman Korlantas Polri.

    Dia mencontohkan pengawalan yang dimaksud seperti saat KTT Internasional atau tamu negara asing. Namun demikian saat pengawalan sebisa mungkin tidak menyalakan strobo dan sirene.

    “Misalnya KTT internasional di Bali atau tamu negara asing di Jakarta, itu harus tetap dilakukan karena diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 134. Hanya saja kita batasi, kita kurangi, bahkan kalau perlu tanpa menggunakan sirine atau rotator,” lanjut Faizal.

    Dia juga menegaskan pengawalan terhadap kendaraan pribadi juga makin selektif. Faizal juga meminta anggotanya agar tidak menggunakan lampu sirene atau strobo ketika melintas di jam salat, acara kedukaan, atau kegiatan keagamaan.

    “Semaksimal mungkin gunakan public address di mobil atau motor untuk meminta jalan dengan sopan. Mohon maaf, kami minta waktu, kami minta jalan, itu lebih baik. Ini masukan yang bagus karena masyarakat masih sangat peduli dan cinta kepada kepolisian,” terangnya.

    Sekadar mengingatkan Penggunaan sirene dan rotator terkait dengan proses pengawalan kendaraan prioritas di jalan tertuang dalam pasal 134 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kendaraan yang wajib didahulukan sesuai urutan adalah:

    (a) Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
    (b) Ambulans yang mengangkut orang sakit;
    (c) Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas;
    (d) Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
    (e) Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
    (f) Iring-iringan pengantar jenazah; dan
    (g) Konvoi dan/atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    (dry/din)

  • Belajar dari Gerakan Stop de Kindermoord Belanda atas Keracunan MBG

    Belajar dari Gerakan Stop de Kindermoord Belanda atas Keracunan MBG

    Dr. Dono Baswardono Harap ada Langkah Tegas yang Diambil Pemerintah Soal Ramainya Kasus Keracunan karena MBG

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Psychoanalyst , graphologist, sexologist, serta marriage & family therapist, Dr. Dono Baswardono memberi respon soal program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Respon ini diberikannya ditengah ramainya temuan kasus siswa-siswi yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi makan program tersebut.

    Lewat salah satu unggahan di akun Threads pribadinya, Dr. Dono Baswardono memberi perumpamaan.

    Contoh kasus yang dibeberkannya persoalan angka kecelakaan anak di Belanda pada tahun 1970.

    Dimana, sang itu angka kecelakaan anak lumayan tinggi dan dapat sorotan tajam.

    Warga Belanda yang merasa khawatir soal ini pun memberikan respon dengan menggelar kampanye yang berbuah dan mendapatkan hasil.

    “Gegara melihat angka kecelakaan anak-anak, orang Belanda berkampanye ‘Stop de Kindermoord,’ tulisnya dikutip Jumat (26/9/2025).

    “Pada tahun 1970-an, lalu terjadilah perubahan besar infrastruktur yang membuat orang Belanda bersepeda ke mana-mana,” tuturnya.

    Contoh kasus inilah yang diharapnya bisa menjadi pelajaran di tengah ramai polemik siswa keracunan karena program MBG itu.

    Ia berharap ada langkah tegas uang diambil oleh Pemerintah menyikapi kasus yang terjadi ini.

    “Sudah ribuan anak keracunan MBG, dan pemerintah malah keukeuh mempertahankan programnya,” jelasnya.

    “Apa pelajaran yang kalian dapat?,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Krisis Tambang Freeport Guncang Pasar Tembaga Global

    Krisis Tambang Freeport Guncang Pasar Tembaga Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave berimplikasi besar terhadap kinerja operasi PT Freeport Indonesia dan membuat pasar tembaga global mengetat.

    Freeport-McMoRan Inc (FCX), induk PT Freeport Indonesia (PTFI), mengumumkan kondisi force majeure kepada mitra komersialnya atas pasokan tembaga dari tambang Grasberg, yang merupakan tambang tembaga terbesar kedua di dunia.

    Produksi dari tambang PTFI telah dihentikan sementara sejak insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mine (GBC) pada 8 September 2025.

    Adapun, cebakan bijih GBC mewakili 50% dari estimasi cadangan terbukti dan terkira PTFI per 31 Desember 2024, serta sekitar 70% dari proyeksi produksi tembaga dan emas PTFI hingga 2029.

    Berdasarkan analisis awal, dampak dari insiden tersebut akan menunda produksi secara signifikan dalam jangka pendek atau pada kuartal IV/2025 dan sepanjang 2026. Hal ini seiring penyelesaian perbaikan dan dimulainya pemulihan operasi secara bertahap.

    Freeport bahkan memperkirakan operasi tambang GBC baru dapat pulih sepenuhnya pada 2027.

    “Pemulihan ke tingkat produksi sebelum insiden berpotensi tercapai pada 2027,” jelas manajemen FCX melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (26/9/2025).

    PTFI memperkirakan bahwa tambang Big Gossan dan Deep MLZ yang tidak terdampak dapat memulai kembali operasinya pada pertengahan kuartal IV/2025. Alhasil, penjualan tembaga dan emas PTFI diperkirakan akan turun pada kuartal IV/2025. Padahal, perusahaan sebelumnya memperkirakan penjualan tembaga dan emas masing-masing bisa mencapai 445 juta pound dan 345.000 ounce pada kuartal IV/2025.

    Sementara itu, restart dan peningkatan bertahap tambang GBC diperkirakan akan dimulai pada semester I/2026.

    Pada paruh pertama 2026, pemulihan bertahap GBC diperkirakan dapat dimulai di tiga blok produksi. Tiga blok itu yakni PB2 dan PB3, disusul blok ketiga PB1S pada paruh kedua 2026, serta sisanya dari PB1C pada 2027.

    Menurut FCX, jadwal ini ditargetkan untuk mengembalikan produksi ke estimasi sebelum insiden pada 2027.

    Dalam skenario pemulihan bertahap ini, yang masih bergantung pada banyak faktor dan dapat berubah, produksi PTFI pada 2026 berpotensi sekitar 35% lebih rendah dibandingkan estimasi sebelum insiden. Adapun, estimasi sebelumnya sekitar adalah 1,7 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.

    “PTFI akan mengoptimalkan rencana produksi seiring evaluasi lanjutan. Proyek-proyek investasi akan ditinjau dan dikelola untuk memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan dalam pemulihan produksi yang aman,” kata FCX.

    Selain itu, PTFI berencana mengamankan pemulihan kerugian melalui polis asuransi properti dan gangguan bisnis senilai hingga US$1 miliar (dengan batas US$700 juta khusus untuk insiden bawah tanah), setelah potongan US$500 juta.

    “Akibat insiden dan dampaknya terhadap operasi, PTFI memberi tahu mitra komersial mengenai kondisi force majeure sesuai dengan ketentuan kontraknya,” jelas FCX.

    Harga Tembaga Terbang

    Insiden tambang Freeport mengetatkan pasokan tembaga global di tengah meningkatnya kebutuhan logam tersebut seiring tren transisi energi dan berkembangnya kecerdasan buatan (AI).

    Mengutip Bloomberg, pernyataan force majeure FCX pun mengejutkan banyak pelaku pasar dan membuat harga tembaga di London Metal Exchange melonjak, dengan penutupan harga naik sebesar 3,6%.

    Harga kontrak berjangka tembaga melanjutkan kenaikan ke level US$10.400 per ton pada perdagangan Kamis (26/9/2025), mendekati rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$11.104,50 pada Mei 2024.

    “Skala ini sangat signifikan. Kejadian ini terjadi saat pasokan tembaga sudah cukup ketat. Dengan kondisi lain yang sama, hal ini membawa kita ke rezim harga yang baru dan lebih tinggi daripada yang sebelumnya diperkirakan,” ujar Helen Amos, analis di BMO Capital Markets.

    Gangguan terhadap pasokan tembaga global telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Pada Mei, aktivitas seismik menyebabkan banjir di sebuah tambang milik Ivanhoe Mines Ltd. di Republik Demokratik Kongo. Pada Juni, gangguan di pelabuhan dan pabrik yang tidak terkait terjadi pada dua operasi Teck Resources Ltd. di Chile. Sebuah kecelakaan fatal pada Juli di tambang Codelco di Chile menghentikan aktivitas di sana selama lebih dari 1 pekan.

    Bersamaan dengan meningkatnya permintaan, kendala-kendala tersebut membuat bank-bank Wall Street seperti Goldman Sachs Group Inc. dan Citigroup Inc. memperkirakan harga tembaga akan melonjak hingga US$15.000 dan US$13.000 per ton, secara berturut-turut.

    Gangguan pasokan bukan hal yang asing di pasar tembaga. Ketika First Quantum Minerals Ltd. menutup tambang Cobre Panama pada akhir 2023 akibat protes dan perselisihan dengan pemerintah, penutupan tersebut menurunkan sekitar 1,5% dari pasokan tembaga global. Namun tahun ini, kondisi pasar jauh lebih ketat.

    “Pada akhir 2023, semua orang melihat pasar tembaga cukup terpasok dengan baik memasuki 2024, sementara sekarang kita jelas sudah mengalami defisit,” kata Amos.

    Dia memperkirakan pasar tembaga rafinasi dunia kemungkinan akan mengalami defisit sekitar 300.000 ton tahun ini.

    “Tergantung berapa lama kondisi ini berlangsung, defisit akan semakin besar,” ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities. Ia menambahkan, stok tembaga yang tersimpan harus diambil untuk memenuhi permintaan.

    Gangguan pasokan tahun ini dan dampaknya terhadap harga menyoroti kurangnya investasi di sektor pertambangan tembaga selama 1 dekade terakhir. Para penambang tetap disiplin secara finansial setelah periode agresif dalam penggabungan usaha yang menyebabkan miliaran dolar kerugian dan membuat investor frustrasi.

    Jika masalah di Grasberg terus berlanjut, hal ini akan semakin memperketat pasokan tembaga semi-proses untuk pabrik peleburan yang memproduksi tembaga rafinasi — serta memberikan kekuatan harga lebih besar kepada pesaing Freeport. Pabrik peleburan saat ini kesulitan mendapatkan bahan baku dan sudah membayar lebih mahal, dan harga tersebut bisa berimbas pada rantai pasokan global untuk produk-produk yang menggunakan logam ini.

    Proses Evakuasi Pekerja Freeport

    Sementara itu, PTFI masih melakukan upaya pencarian terhadap lima pekerja yang masih dinyatakan hilang akibat insiden luncuran material basah, sedangkan dua orang telah ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada 20 September 2025.

    “Kami berduka atas rekan-rekan kerja kami yang menjadi korban dalam insiden tragis ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta dan yang masih dalam pencarian. Kami baru-baru ini mengunjungi lokasi kejadian untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban serta menyampaikan apresiasi atas upaya luar biasa dari organisasi PTFI dan tim tanggap darurat,” ujar Chairman of the Board FCX Richard C. Adkerson dan Presiden dan Chief Executive Officer FCX Kathleen Quirk.

    Dalam insiden tersebut, sekitar 800.000 metrik ton material basah tiba-tiba masuk ke dalam area tambang dan bergerak cepat ke beberapa level tambang, termasuk level servis di mana para anggota tim yang hilang sedang melakukan kegiatan pengembangan.

    Sebagai langkah prioritas pencarian, operasi penambangan di distrik mineral Grasberg telah ditangguhkan sementara sejak 8 September 2025.

    PTFI telah memulai investigasi untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini, yang bersifat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah panjang operasi block caving PTFI. Tim investigasi ini melibatkan para ahli eksternal dan akan melakukan analisis akar penyebab serta memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. PTFI menargetkan investigasi ini akan selesai pada akhir 2025.

    PTFI juga bekerja sama secara erat dengan otoritas pemerintah Indonesia, yang saat ini sedang melakukan peninjauan atas insiden ini dan memantau jalannya operasi pencarian.

    Secara paralel, PTFI juga akan menyelesaikan penilaian terhadap kerusakan pada peralatan bergerak, infrastruktur rel, saluran bijih, sistem kelistrikan, sistem komunikasi, dan infrastruktur pendukung lainnya.

  • Warga Brebes Perbaiki Jalan yang 18 Tahun Rusak, Pemkab Baru Turunkan Material
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 September 2025

    Warga Brebes Perbaiki Jalan yang 18 Tahun Rusak, Pemkab Baru Turunkan Material Regional 25 September 2025

    Warga Brebes Perbaiki Jalan yang 18 Tahun Rusak, Pemkab Baru Turunkan Material
    Tim Redaksi
     
    BREBES, KOMPAS.com
    – Hingga hari keempat, warga Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, masih melanjutkan aksi gotong royong memperbaiki jalan rusak yang sudah 18 tahun tak tersentuh perbaikan.
    Dengan dana hasil swadaya, termasuk ada warga yang sampai menjual ternak, mereka mengaspal jalan sepanjang sekitar 240 meter dengan lebar 4 meter.
    “Sudah hampir rampung ini untuk pengaspalan. Dua harian lagi rampung. Kalau material dari Pemkab Brebes ini baru datang kemarin (Rabu), memang telat,” kata Kepala Desa Tembongraja, Abdul Kholik, Kamis (25/9/2025).
    Perbaikan swadaya ini dilakukan setelah kekecewaan warga yang merasa diabaikan.
    Eko Sucarko, salah seorang warga, mengaku sudah sering menyampaikan keluhan melalui DPRD maupun pemerintah daerah, tetapi hasilnya hanya janji.
    “Hampir 18 tahun jalan ini tidak tersentuh pemerintah. Kami patuh bayar pajak, tapi tidak ada perhatian. Banyak pengendara sering kecelakaan di sini,” ujar Eko.
    Hal senada disampaikan Farida, warga lainnya. “Dari saya kecil sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah. Kami bergotong royong sebisa kami,” katanya.
    Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Brebes sebenarnya telah mengalokasikan Rp 700 juta untuk memperbaiki ruas jalan Salem–Tembongraja.
    Namun, karena titik awal sudah lebih dulu digarap warga, pengerjaan dari pemerintah dialihkan ke titik rusak lainnya.
    Pelaksana tugas Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Brebes, Agus Pramono, mengakui material baru dikirim Rabu (24/9/2025).
    “Sebagian material sudah datang. Tapi karena warga masih bekerja melakukan perbaikan, kita berhenti dulu untuk mobilisasi material. Kita menunggu swadaya selesai,” ujarnya.
    Sementara itu, Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma memastikan pengerjaan jalan dengan anggaran Rp 500 juta untuk peningkatan jalan dan Rp 200 juta untuk pemeliharaan akan segera direalisasikan setelah proses lelang rampung.
    “Insya Allah akan dikerjakan di akhir bulan ini. Mohon warga bersabar,” kata Paramitha, Senin (22/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sopir Truk Ekspedisi Meninggal Terjepit usai Tabrak Wing Box di Tol Ngawi KM 589

    Sopir Truk Ekspedisi Meninggal Terjepit usai Tabrak Wing Box di Tol Ngawi KM 589

    Ngawi (beritajatim.com) – Kecelakaan maut terjadi di ruas Jalan Tol Ngawi, Jawa Timur, tepatnya di Kilometer 589 Desa Klampisan, Kecamatan Geneng, Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 11.15 WIB. Seorang sopir truk ekspedisi bernama Habib Syah Friyansyah (26), warga Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, meninggal dunia setelah truk yang dikemudikannya menabrak bagian belakang truk wing box.

    Truk ekspedisi bermuatan kacang edamame yang dikendarai korban mengalami kerusakan parah di bagian depan. Habib sempat terjepit di kabin selama hampir setengah jam sebelum akhirnya berhasil dievakuasi oleh petugas. Namun nahas, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Widodo Ngawi.

    Berdasarkan keterangan kepolisian, kecelakaan bermula ketika truk wing box bernomor polisi yang dikemudikan M. Rifqy Rizqullah (28), warga Bogor, Jawa Barat, melaju di lajur kiri dari arah Surabaya menuju Bogor. Tiba-tiba, kendaraan tersebut ditabrak dari belakang oleh truk ekspedisi yang dikemudikan korban.

    Benturan keras membuat kabin truk ekspedisi ringsek. Rifqy mengaku terkejut saat merasakan benturan keras. “Saya sedang berjalan di lajur kiri, tiba-tiba terasa benturan keras dari belakang. Saat menepi, saya melihat sopir truk ekspedisi sudah dalam kondisi terjepit,” ungkapnya.

    Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum. Sedangkan kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan langsung diamankan pihak kepolisian sebagai barang bukti.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Ipda Agus Harianto, menyebut dugaan awal penyebab kecelakaan adalah kurangnya kewaspadaan dari sopir truk ekspedisi.

    “Karena kurang hati-hatinya sopir truk, kendaraan menabrak bagian belakang truk besar di depannya. Korban sempat terjepit dan akhirnya meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit,” jelasnya.

    Saat ini, sopir truk wing box masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satlantas Polres Ngawi. Kepolisian juga mengimbau agar seluruh pengendara tetap menjaga jarak aman dan konsentrasi penuh saat melintas di jalan tol. Meski kondisi lalu lintas terlihat lengang, risiko kecelakaan tetap tinggi jika pengemudi lalai. [fiq/beq]

  • Tambang Emas Runtuh, 23 Orang Terjebak-Begini Nasibnya Sekarang

    Tambang Emas Runtuh, 23 Orang Terjebak-Begini Nasibnya Sekarang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 23 penambang berhasil diselamatkan setelah terjebak selama hampir dua hari di tambang emas bawah tanah La Reliquia, Kolombia. Insiden ini menyoroti kembali tingginya risiko di sektor pertambangan emas negara tersebut.

    Badan Pertambangan Nasional Kolombia mengonfirmasi bahwa para penambang keluar dengan selamat pada Rabu (24/9/2025) setelah 43 jam terperangkap akibat runtuhnya pintu masuk utama tambang di wilayah Antioquia.

    “Penyebab runtuhnya tambang adalah kegagalan geomekanik,” jelas lembaga tersebut dalam keterangan resmi, seperti dikutip The Associated Press.

    Momen penyelamatan disambut haru keluarga yang telah menunggu berjam-jam di lokasi. Video yang dirilis otoritas memperlihatkan para pekerja menggunakan tali untuk memanjat pintu masuk tambang yang curam. Kondisi kesehatan mereka belum diumumkan secara detail.

    Tambang La Reliquia dimiliki Aris Mining Corp asal Kanada, namun dioperasikan oleh koperasi lokal. Aris Mining menyatakan pihaknya telah menyediakan makanan, air, dan ventilasi selama proses penyelamatan.

    “Keselamatan pekerja adalah prioritas utama kami. Kami bekerja sama dengan otoritas untuk memastikan operasi berjalan sesuai standar,” kata perwakilan Aris Mining.

    Perusahaan itu mengelola dua konsesi di Kolombia dengan produksi emas mencapai 6,6 ton pada 2024. Secara nasional, produksi emas Kolombia meningkat menjadi 67 ton, terdorong oleh harga logam mulia yang melonjak.

    Namun, industri emas di Kolombia masih menghadapi tantangan besar. Ombudsman Hak Asasi Manusia Kolombia pada 2023 melaporkan bahwa lebih dari 80% emas di negara tersebut ditambang secara ilegal, sering kali melibatkan penambang rakyat maupun kelompok bersenjata.

    Kecelakaan tambang kerap terjadi akibat kondisi kerja yang buruk. Pada Sabtu lalu, jenazah tujuh penambang ditemukan setelah sembilan hari upaya evakuasi di tambang ilegal di Provinsi Cauca.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]