Kasus: kecelakaan

  • Mudik Gratis Kemenhub, 75 Bus Disiapkan untuk Layani 3.090 Penumpang

    Mudik Gratis Kemenhub, 75 Bus Disiapkan untuk Layani 3.090 Penumpang

    Untuk rute perjalanan, Mudik Gratis Kemenhub tahun ini melayani 10 kota tujuan, antara lain Solo, Wonosobo, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, D.I. Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Madiun.

    Aan menjelaskan, keberangkatan bus akan dilakukan dari Terminal Pulogebang, Jakarta, pada 23 Desember 2025. Sementara itu, pengangkutan sepeda motor menggunakan truk akan diberangkatkan lebih awal.

    “Untuk pengangkutan sepeda motor dengan truk dilakukan dari Terminal yang sama pada tanggal 22 Desember 2025 ke kota Solo dan Yogyakarta,” jelasnya.

    Ia juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program Mudik Gratis yang diselenggarakan pemerintah, khususnya bagi pemudik yang biasa menggunakan sepeda motor.

    “Kami berharap dengan adanya program mudik gratis ini dapat mencegah masyarakat untuk mudik dengan sepeda motor, terlebih dengan jarak yang cukup jauh. Mudik dengan sepeda motor tidak kami rekomendasikan karena lebih berisiko terjadi kecelakaan,” kata Aan.

  • Nestapa Sopir Truk Sampah Bertahan Belasan Jam, Terjebak Antrean Bantargebang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Desember 2025

    Nestapa Sopir Truk Sampah Bertahan Belasan Jam, Terjebak Antrean Bantargebang Megapolitan 15 Desember 2025

    Nestapa Sopir Truk Sampah Bertahan Belasan Jam, Terjebak Antrean Bantargebang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Di tengah gunungan sampah Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, antrean truk berwarna oranye terlihat mengular panjang.
    Antrean truk
    itu terjadi di zona empat titik pembuangan sampah
    Bantargebang
    sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (12/12/2025).
    Jumlah truk yang mengantre terlihat terus bertambah setiap menitnya.
    Mereka membawa sampah dari Jakarta dengan kapasitas penuh yang ditutup terpal agar tidak beterbangan.
    Antrean truk terjadi karena para sopir mencari titik paling aman untuk menurunkan muatan sampahnya.
    Sebab, hampir semua lokasi di Bantargebang sudah dipenuhi sampah yang menggunung.
    Salah satu sopir, Hendra (bukan nama sebenarnya, 37) mengaku, dalam beberapa bulan terakhir antrean truk di Bantargebang memang selalu terjadi.
    “Iya, benar itu semenjak dari tiga bulan lalu, itu kita harus menunggu belasan jam atau lebih dari 10 jam ada,” kata Hendra ketika diwawancarai Kompas.com, Jumat.
    Mengantre hingga belasan jam untuk membuang muatan sampah, membuat para
    sopir truk
    kerap kali beroperasi melebihi jam kerja.
    Imbasnya, banyak sopir truk yang tak memiliki waktu untuk istirahat cukup sampai sakit bahkan meninggal dunia.
    Salah satunya Yudi (51),
    sopir truk sampah
    dari Jagakarsa, Jakarta Selatan, yang tumbang pada Jumat (5/12/2025).
    Kematian Yudi menuai sorotan banyak orang termasuk Gubernur Jakarta Pramono Anung.
    Ia bilang, penyebab meninggalnya sopir itu karena mengalami penyakit jantung.
    Kendati demikian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jakarta berjanji ke depannya akan mengevaluasi sistem pengangkutan sampah di Bantargebang.
    Mereka akan menata ulang pola dan jadwal pengangkutan sampah dari lima wilayah kota di Jakarta agar tidak terjadi antrean yang membuat sopir kelelahan.
    Namun, fakta di lapangan antrean truk di Bantargebang masih terjadi dan membuat sopir menunggu hingga belasan jam.
    “Masih antre, kemarin saya masuk jam 15.00 WIB sore, kebuang jam 03.00 WIB pagi, terus jam 08.30 WIB mulai muat lagi karena menunggu alat berat di lokasi, sekarang jam 15.00 WIB udah di Bantargebang lagi, ini juga belum sempat pulang,” jelas Hendra.
    Antrean belasan jam itu membuat para sopir truk kerja selama 24 jam non-setop dan tak sempat pulang ke rumah, bahkan untuk sekadar mandi.
    Hendra mau tidak mau bekerja dengan kondisi badan yang sudah semakin lengket dan baju kotor imbas terkena sampah.
    Selain bekerja dalam kondisi tidak mandi, antrean truk belasan jam itu membuat para sopir terpaksa mengisi perut di tengah gunungan sampah.
    Aroma bau busuk menyengat tak memengaruhi nafsu makan para sopir truk yang harus mengisi tenaga karena antrean truk masih panjang.
    Makanan-makanan itu mereka beli dari para pedagang yang berkeliling di sekitar area Bantargebang.
    Sementara Hendra memilih untuk menyantap masakan istrinya yang dibawa dari rumah.
    Menunggu belasan jam untuk sekadar membuang muatan sampah membuat para sopir sering terkurung di dalam truk.
    “Kalau itu tergantung cuaca, kalau misalkan lagi hujan kemungkinan sopir terpenjara dalam mobil, kalau samping ada warung tenda kecil kita ke sana,” ucap dia.
    Namun, tidak semua zona pembuangan sampah di Bantargebang terdapat warung tendaan untuk para sopir truk beristirahat.
    Jika tak ada warung, mereka terpaksa harus menunggu di dalam truk sampah yang dikendarainya.
    Sopir akan semakin tersiksa jika tak membawa bekal dan tidak memiliki uang.
    Sebab mereka terpaksa harus menahan rasa lapar selama belasan jam di dalam truk sampahnya itu.
    Mengingat dari pihak Bantargebang tak pernah menyediakan makanan atau minuman untuk para sopir yang harus antre belasan jam.
    Tak hanya lelah secara fisik, pengeluaran uang para sopir truk juga lebih ekstra ketika harus menunggu antrean belasan jam.
    Pasalnya, mereka harus membeli makanan dan minuman, karena perbekalannya dari rumah hanya cukup untuk makan satu kali.
    “Iya, pengeluaran jadi ekstra karena harus beli makan dan minum. Biasanya, uang bisa sampai Rp 100.000 ke atas, kalau makan Rp 15.000 tiga kali udah berapa itu kalau diirit-irit,” ujar Hendra.
    Di tengah pengeluaran yang ekstra, para sopir truk tak mendapat uang lembur, meski harus belasan jam mengantre di Bantargebang.
    Hal itu lah yang membuat mereka harus putar otak dalam mengelola gaji yang diterima per bulan.
    “Kalau soal gaji mau gimana lagi, kita pas-pasin aja buat di dapur. Abis gimana kita kan harus jalanin harus teriak ke mana, mau ngadu ke mana percuma,” kata Hendra.
    Sopir truk lain, Santo (bukan nama sebenarnya, 39) juga mengaku, pengeluaran uangnya lebih banyak karena antrean pembuangan sampah di Bantargebang mencapai belasan jam.
    Di tengah pengeluarannya yang meningkat, Santo mengeluhkan gajinya yang tak kunjung naik.
    “Untuk saat ini saya nerima di rekening itu Rp 7,5 juta. Jadi, enggak ada tunjangan-tunjangan lain, cuma itu doang,” ujar dia.
    Santo berharap, agar para sopir bisa mendapat pesangon ketika sudah tidak lagi dipekerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
    Pasalnya, meski pendapatannya sudah di atas UMR Jakarta, para sopir merasa gajinya tetap pas-pasan di tengah risiko pekerjaan yang tinggi dan jarang pulang ke rumah.
    Kemudian, Santo juga berharap jalan di Bantargebang segera diperbaiki agar aman dilintasi para sopir truk, sebab banyak akses yang rusak dan licin yang berpotensi membahayakan.
    “Emang semua harapan sopir truk itu. Pengin diperbaiki jalannya, karena menyiksa,” ujar dia.
    Lalu, ia juga meminta agar landfill atau zona untuk membuang sampah bisa dibuat rata dan tidak miring agar tak membahayakan sopir truk.
    Sebab, jika sopir truk membongkar muatan sampah di area landfill yang miring maka kendaraan mereka berpotensi terbalik.
    Pengamat perkotaan Universitas Indonesia (UI) Muh Aziz Muslim menilai, antrean truk menunjukkan bahwa kuantitas sampah Jakarta terus bertambah di tengah kapasitas TPST Bantargebang yang sudah melebihi batas.
    Di sisi lain, infrastruktur TPST yang kurang memadai, seperti jalan rusak, landfill yang sudah penuh juga jadi penyebab terjadinya antrean truk yang mau membuang sampah di Bantargebang mencapai belasan jam.
    “Kondisi ini tentu membutuhkan adanya skenario ya bagaimana kapasitas landfill yang terbatas ya dan infrastruktur yang juga mengalami kerusakan itu dapat diselesaikan,” ujar Aziz.
    Untuk mengatasi persoalan itu maka diperlukan perbaikan dari hulu ke hilir.
    Perbaikan di hulu bisa dimulai dari rumah dan kawasan industri dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) itu nanti akan meringankan beban TPA-nya.
    Dengan berkurangnya volume sampah yang masuk maka permasalahan landfill yang melebihi kapasitas di Bantargebang bisa teratasi.
    Kemudian, infrastruktur jalan di Bantargebang juga tidak akan mudah lagi rusak jika volume sampah yang masuk bisa berkurang secara signifikan.
    Aziz juga menyeroti perihal keselamatan kerja para sopir truk yang melakukan bongkar muat sampah di Bantargebang.
    “Kalau terkait dengan keselamatan kerja bagaimana pemerintah memperlakukan sopir truk sampah. Undang-undangnya jelas, terkait dengan masalah Undang-Undang Ketenagakerjaan kita,” jelas dia.
    Dalam Undang-undang itu, diatur bagaimana penetapan jam kerja, kewajiban, hingga hak-hak para pekerja atau sopir truk.
    “Ini mesti diperhatikan apakah hak-haknya sudah diperhatikan, standar keselamatan kerja sudah diperhatikan atau belum, dan kita melihat kondisi truk serta fasilitas kerja yang mereka miliki juga mesti menjadi perhatian,” kata Aziz.
    Selain itu, pemerintah juga diminta memperhatikan bagaimana mekanisme atau manajemen antrean truk sampah di Bantargebang agar bisa diperpendek dan diperbaiki.
    Jangan sampai, kata Aziz, mekanisme antrean yang buruk justru membuat sopir truk menjadi korban lagi karena tak memiliki waktu istirahat yang cukup.
    Dampak
    kesehatan
    Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia Prof. Dr Ari Fahrial Syam menilai, antrean pembuangan sampah di Bantargebang yang mencapai belasan jam tentu saja akan membuat para sopir truk kekurangan jam istirahat.
    Padahal, idealnya dalam satu hari seseorang harus tidur sekitar enam hingga delapan jam, delapan jam lainnya bisa digunakan untuk melakukan aktivitas berat dan delapan jam lagi untuk melakukan aktivitas ringan.
    “Nah, kalau kita lihat bahwa para sopir truk ini bekerja dengan jam sangat panjang, kurang tidur, nah ini tentu akan memengaruhi keadaan tubuhnya, kesehatannya secara keseluruhan,” ungkap Ari.
    Kondisi semakin buruk karena para sopir truk mengantre di tengah gunungan sampah sehingga tanpa sadar terpapar dengan polutan dan gas metana.
    Jadi, sudah seharusnya para sopir truk menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sehingga tidak terpapar polutan dan gas metana secara langsung.
    Pasalnya, paparan polutan dan gas metana dari tumpukan sampah berpotensi meningkatkan risiko sopir mengalami micro sleep.
    Jika micro sleep itu terjadi, maka akan berpotensi fatal untuk para sopir truk karena bisa menyebabkan kecelakaan.
    Kurang tidur dalam jangka waktu panjang juga membuat para sopir truk mudah mengalami infeksi dan meningkatkan stres.
    “Apalagi kalau dia punya bakat atau sudah ada faktor genetik untuk hipertensi, mungkin hipertensi orang-orang dengan tidur yang kurang, kecapekan, kelelahan tentu juga akan memengaruhi kalau dia punya penyakit kronis misalnya gula darah yang tidak terkontrol ya. Kalau hipertensi tadi mungkin bisa menjadi stroke misalnya seperti itu,” ucap dia.
    Sementara untuk paparan gas metana dan polutan dari sampah dalam jangka panjang bisa membuat paru-paru para sopir truk bermasalah.
    Misalnya, seperti penyakit paru obstruksi kronis, asma, dan lain sebagainya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Minimalisir Kecelakaan Lalu Lintas, Polisi Gresik Tandai Jalan Berlubang

    Minimalisir Kecelakaan Lalu Lintas, Polisi Gresik Tandai Jalan Berlubang

    Gresik (beritajatim.com)– Aksi polisi lalu lintas yang bertugas di Gresik patut diacungi jempol. Aparat penegak hukum jalan raya tersebut, menandai jalan berlubang guna meminimalisir kecelakaan khususnya bagi pengendara roda dua menjelang libur panjang natal dan tahun baru (Nataru) 2025.

    Kegiatan itu menyasar di sepanjang Jalan Raya Pantura Daendels Gresik.
    Patroli dipimpin langsung oleh Ipda Andreas Dwi A, selaku Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Gresik, bersama personel Unit Kamsel.

    Dalam pelaksanaannya, petugas menemukan sejumlah titik jalan berlubang yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Untuk meminimalkan risiko, Satlantas Polres Gresik segera melakukan tindakan cepat dengan memberi tanda berupa lingkaran menggunakan cat semprot (pylox) pada lubang-lubang jalan tersebut.

    Penandaan itu berfungsi sebagai peringatan visual agar pengendara lebih waspada saat melintas. Selain penanganan awal di lapangan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari koordinasi aktif antara Polres Gresik dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).

    Kasatlantas Polres Gresik, AKP Nur Arifin mengatakan, langkah ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap keselamatan masyarakat.

    “Kami telah melakukan survei jalur dan berkoordinasi dengan BBPJN agar perbaikan segera dilakukan. Penandaan jalan berlubang ini adalah langkah cepat untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas, khususnya menjelang arus mudik dan balik Nataru yang diperkirakan meningkat,” katanya, Senin (15/12/2025).

    Pama Polres Gresik ini menambahkan, dirinya mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu berhati-hati, mematuhi rambu lalu lintas, serta menyesuaikan kecepatan kendaraan, terutama saat melintasi jalur rawan.

    “Kondisi jalan yang belum sepenuhnya diperbaiki. Dengan sinergi semua pihak, diharapkan pengguna jalan tanpa ada kendala menjelang libur Nataru,” imbuhnya. [dny/aje]

  • Ini Identitas 3 Korban Tewas Adu Banteng Ninja vs Satria di Mojokerto

    Ini Identitas 3 Korban Tewas Adu Banteng Ninja vs Satria di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pihak kepolisian akhirnya merilis identitas lengkap para korban kecelakaan lalu lintas maut yang terjadi di Jalan Raya Desa Padi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, pada Senin (15/12/2025) dini hari. Insiden “adu banteng” antar dua sepeda motor ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.

    Berdasarkan data yang dihimpun dari Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor Kawasaki Ninja tanpa nomor polisi dan Suzuki Satria bernomor polisi L-5397-MZ.

    Berikut adalah rincian identitas korban berdasarkan kendaraan yang ditumpangi:

    1. Pengendara Kawasaki Ninja (Tanpa Nopol). Motor ini dikendarai oleh Mochammad Yanuar Prayoga (22), warga Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Ia membonceng Yodis Arya Dwi Cahyono (24), warga Dusun Sumbersari, Desa Sumberkarang, Kecamatan Dlanggu.

    Dalam insiden ini, penumpang atas nama Yodis Arya Dwi Cahyono dinyatakan meninggal dunia akibat luka berat di kepala. Sementara pengemudi, Mochammad Yanuar Prayoga, menjadi satu-satunya korban selamat meski mengalami luka di bagian kepala.

    2. Pengendara Suzuki Satria (L-5397-MZ). Sepeda motor ini dikendarai oleh Riyadi, warga Dusun Merase, Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Saat kejadian, ia membonceng seorang lansia bernama Sampe (66), warga Dusun Karangan, Desa Kesiman Tengah, Kecamatan Pacet.

    Nahas, benturan keras membuat kedua orang di motor ini, yakni Riyadi dan Sampe, meninggal dunia di lokasi kejadian akibat cedera parah di kepala.

    Seluruh korban tewas maupun selamat langsung dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan medis dan visum.

    “Seluruh korban baik yang meninggal maupun yang luka ringan dievakuasi ke Rumah Sakit Sumberglagah,” ungkap salah satu relawan yang turut membantu proses evakuasi di lokasi kejadian.

    Hingga saat ini, Mochammad Yanuar Prayoga (korban selamat) masih menjalani perawatan intensif di RSUD Sumberglagah. Sementara itu, polisi terus melakukan penyelidikan mendalam dan telah mengamankan barang bukti kedua kendaraan untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 00.15 WIB tersebut. [tin/beq]

  • Profil dan Prestasi Awhin Sanjaya, Talenta Balap Indonesia yang Gugur di Lintasan

    Profil dan Prestasi Awhin Sanjaya, Talenta Balap Indonesia yang Gugur di Lintasan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dunia balap motor Indonesia kehilangan salah satu talenta terbaiknya. Awhin Sanjaya, pembalap asal Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, meninggal dunia usai mengalami kecelakaan fatal saat tampil di Grand Final Sumatra Cup Prix (SCP) 2025, Minggu (15/12/2025).

    Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga dan tim, tetapi juga bagi komunitas balap nasional yang mengenalnya sebagai sosok pekerja keras dan berprestasi.

    Insiden tragis itu terjadi ketika Awhin turun di kelas Bebek 2 Tak Standar 125 cc Open. Pembalap berusia 27 tahun tersebut mengalami benturan keras di lintasan saat membela tim SWR Tuan Muda Catam Solid R22 Racetech BKRT Chans Racing.

    Upaya penyelamatan tak mampu menghindarkan Awhin dari takdirnya, dan ia mengembuskan napas terakhir setelah kecelakaan tersebut.

    Awhin Sanjaya lahir di Masamba pada 22 Februari 1998. Sejak usia muda, ia telah menapaki dunia balap dengan disiplin tinggi dan semangat kompetitif yang kuat.

    Bqakatnya ditempa melalui pembinaan Astra Honda Racing, yang menjadi fondasi penting perjalanan kariernya hingga ke level nasional dan internasional.

    Namanya mulai dikenal luas ketika tampil konsisten di berbagai kejuaraan nasional. Salah satu prestasi awal yang menonjol adalah gelar Juara Nasional Motorprix 2016 kelas MP2 125 cc.

    Ia kemudian tampil kompetitif di Honda Dream Cup 2017 bersama Honda Trijaya dan mencatat kemenangan di race kedua Kejuaraan Nasional Sport 250 cc IRS 2018 di Sirkuit Sentul dengan tunggangan Honda CBR250RR.

  • Kemenhub Prediksi 20,23 Juta Orang Padati Jawa Tengah saat Nataru

    Kemenhub Prediksi 20,23 Juta Orang Padati Jawa Tengah saat Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan memproyeksikan ada 16,93% atau sekitar 20,23 juta orang yang berkunjung ke Jawa Tengah selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026. 

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, menurut survei tersebut, Provinsi Jawa Tengah menempati peringkat pertama sebagai tujuan favorit nasional pada masa libur Nataru. 

    Begitu pula dengan sejumlah simpul transportasi di Jawa Tengah juga diprediksi jadi yang terpadat, mulai dari stasiun, terminal, maupun bandara. 

    “Karena itu, saya ingin memastikan sarana dan prasarana transportasi di wilayah ini dalam kondisi baik dan siap melayani masyarakat selama periode tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Senin (15/12/2025). 

    Dudy menjelaskan, secara umum Stasiun Tawang menempati peringkat empat sebagai stasiun tujuan terpadat dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 4,55% atau sekitar 284.000 orang. Sementara itu, Stasiun Solo Balapan menduduki peringkat enam dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 3,20% atau sekitar 200.000 orang. 

    Selanjutnya, peringkat tujuh Stasiun Purwokerto dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 3,03% atau sekitar 188.000 orang dan peringkat sepuluh Stasiun Kutoarjo dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 2,64% atau sekitar 165.000 orang.

    Untuk angkutan bus, Terminal Tirtonadi menempati peringkat tujuh sebagai terminal tujuan terpadat dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 2,85% atau sekitar 205.000 orang. 

    Adapun, Bandara Internasional Ahmad Yani menempati peringkat tujuh sebagai bandara tujuan terpadat dengan prediksi jumlah penumpang sebesar 3,23% atau sekitar 138.000 orang. 

    Sebelumnya, BKT memproyeksikan pergerakan masyarakat akan mencapai 42,01% dari total penduduk atau sekitar 119,50 juta orang selama libur Nataru 2025/2026. 

    BKT juga mencatat Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta masuk ke dalam lima besar provinsi tujuan pergerakan masyarakat. Masing-masing diperkirakan jumlah pergerakan mencapai 20,23 juta orang, 16,83 juta orang, dan 9,38 juta orang akan memadati tiga provinsi tersebut. 

    Melihat dari sisi kabupaten/kota, Yogyakarta menjadi destinasi urutan pertama para pelancong. Pada libur Nataru mendatang, BKT memprediksi akan ada 5,15 juta orang memadati Yogyakarta. 

    Dalam kunjungan Dudy ke Semarang, Minggu (14/12/2025), dirinya meninjau Stasiun Tawang dan Stasiun Weleri beserta fasilitasnya, kemudian mengunjungi sejumlah titik yang rawan bencana, seperti banjir dan tanah longsor di lintas Semarang-Gambringan.

    Dudy meminta Ditjen Perkeretaaapian untuk melakukan mitigasi risiko pada aspek tersebut, termasuk mengecek secara rutin sejumlah jembatan yang berusia tua serta mengantisipasi dampak penurunan tanah yang menyebabkan genangan air rob pada jalur kereta di wilayah Pekalongan. 

    Di sektor laut, Dudy memerintahkan jajaran Ditjen Perhubungan Laut untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk memastikan keamanan dan keselamatan pelayaran selama masa angkutan Nataru 2025/2026 benar-benar diprioritaskan. 

    “Kesiapan dan mitigasi risiko di Pelabuhan Tanjung Emas sudah baik, khususnya terhadap risiko cuaca ekstrem, kemacetan di pelabuhan, banjir rob, serta keterlambatan hingga kecelakaan kapal,” tegas Dudy. 

    Dudy menilai bahwa seluruh stakeholder transportasi di Jawa Tengah sudah siap untuk menyambut libur Nataru 2025/2026. Dirinya pun optimistis pergerakan masyarakat selama periode ini dapat terkendali dengan baik, melalui koordinasi dan kolaborasi yang intensif dari seluruh stakeholder.

    “Harapannya, zero accident dan zero fatality dapat terwujud pada penyelenggaraan Nataru 2025/2026,” tutup Dudy. 

  • Kabar Duka, Pebalap Ahwin Sanjaya Meninggal Dunia usai Insiden di Sirkuit

    Kabar Duka, Pebalap Ahwin Sanjaya Meninggal Dunia usai Insiden di Sirkuit

    Jakarta

    Kabar duka datang dari dunia balap Indonesia. Pebalap asal Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel), Awhin Sanjaya, meninggal dunia usai mengalami insiden kecelakaan dalam ajang Sumatera Cup Prix (SCP) 2025 di Jambi.

    Mengutip detikSulsel, Awhin meninggal ketika mengikuti final SCP 2025 di Zabaq National Circuit, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Minggu (14/12). Awhin diduga dilindas usai terjatuh di lintasan. Ahwin sendiri turun di kelas Bebek 2T Standar 125 cc Open bersama tim SWR Tuan Muda Catam Solid R22 Racetech BKRT Chans Racing.

    “Dia jatuh saat balapan di Sumatera, kemudian ada beberapa pebalap lainnya dari yang ikut melindas,” kata keluarga almarhum, Muhaemina kepada detikSulsel (14/12).

    Sebagai informasi, Ahwin Sanjaya merupakan pebalap nasional hasil binaan Astra Honda Racing Team (AHRT). pebalap kelahiran 1998 itu juga mencicipi level balapan internasional melalui ajang Asian Road Racing Championship (ARRC) sejak 2017. Ahwin juga jadi runner-up AP250 2019 dan musim ini dia berlaga di ARRC kelas UB150.

    Meninggalnya Ahwin pun turut mendapat perhatian ARRC. Melalui media sosial Instagram resminya, ARRC mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Ahwin Sanjaya.

    “Seluruh keluarga Asia Road Racing Championship (ARRC) sangat sedih atas meninggalnya pebalap tercinta kami, Awhin Sanjaya”.

    “Awhin tak hanya pesaing sengit di trek, tetapi juga sosok yang dihormati di paddock. Keterampilan, passion, dan sikap positifnya meninggalkan banyak kesan pada semua orang yang mengenalnya”.

    “Belasungkawa tulus kami ucapkan kepada keluarga Awhin, teman-temannya, timnya, dan seluruh komunitas olahraga motor Indonesia selama masa yang sulit ini. Dia akan dikenang sebagai juara sejati dan inspirasi bagi banyak orang”.

    “Beristirahatlah dalam damai, Awhin. Kamu akan sangat dirindukan”.

    (lua/dry)

  • Korlantas Polri Gandeng Ojol Jadi Duta Keselamatan Lalu Lintas

    Korlantas Polri Gandeng Ojol Jadi Duta Keselamatan Lalu Lintas

    Jakarta

    Korlantas Polri menggagas langkah inovatif dengan melibatkan komunitas ojek online (ojol) sebagai mitra strategis dalam menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas. Inisiatif pembentukan Duta Komunitas Ojol sebagai pelopor keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) ini merupakan penjabaran langsung dari perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang pentingnya pendekatan kolaboratif dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan keselamatan di jalan raya.

    Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menegaskan bahwa pengemudi ojol adalah “raja jalanan” yang beraktivitas hampir 24 jam. Mereka memahami secara riil dinamika lalu lintas, mulai dari kepadatan hingga titik-titik rawan kecelakaan.

    “Pengemudi ojek online adalah pihak yang paling sering berada di jalan. Mereka tahu betul kondisi lalu lintas di lapangan. Karena itu, kami menggandeng komunitas ojol sebagai mitra strategis untuk bersama-sama mencari solusi dan membangun budaya tertib berlalu lintas,” kata Irjen Agus dalam keterangannya, Senin (15/12/2025).

    Menurut Kakorlantas, gagasan Duta Komunitas Ojol ini lahir sebagai implementasi konkret arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menekankan bahwa keselamatan lalu lintas tidak cukup hanya dengan penegakan hukum, tetapi harus diperkuat melalui edukasi, keteladanan, dan keterlibatan aktif masyarakat.

    “Ini menjabarkan perintah Kapolri agar Polri hadir secara humanis, mengajak masyarakat menjadi bagian dari solusi. Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama,” ujar Irjen Agus.

    Duta Komunitas Ojol merupakan pengemudi ojol yang ditunjuk atau menjadi sukarelawan untuk mewakili komunitasnya dan masyarakat luas dalam isu lalu lintas. Peran mereka meliputi menjadi pelopor keselamatan dengan memberi teladan mematuhi aturan berlalu lintas, melakukan edukasi dan sosialisasi, serta menjadi mitra strategis Polri dalam mengidentifikasi potensi gangguan kamtibmas dan pelanggaran lalu lintas.

    (yld/hri)

  • Film Horor Malaysia yang Direkomendasikan, Catat Judulnya!

    Film Horor Malaysia yang Direkomendasikan, Catat Judulnya!

    YOGYAKARTA – Film horor Asia, Indonesia, Jepang atau Thailand umumnya sering dijadikan bahan obrolan. Namun, tahukah Anda, ternyata Malaysia juga punya banyak film horor yang tidak kalah mencekam. Terlebih banyak ceritanya yang berkaitan dengan kepercayaan di Indonesia, mulai dari santet hingga pengobatan melalui ruqyah. Ini dia beberapa film horor Malaysia yang dapat dijadikan referensi tontonan Anda.

    Film Horor Malaysia

    Roh (2019)

    Film horor ini membawa penonton ke dalam sebuah cerita tentang kehidupan keluarga miskin yang tinggal di pinggir hutan. Pemerannya antara lain Farah Ahmad, Mhia Farhana, dan Harith Haziq. Semua berjalan biasa saja hingga mereka bertemu dengan seorang gadis misterius yang tersesat.

    Awalnya gadis ini terlihat polos, tapi kehadirannya perlahan membawa teror psikologis yang membuat suasana semakin mencekam.

    Dengan sentuhan genre horor yang kental, alur lambat yang menegangkan, dan plot twist yang membuat penonton terkejut di akhir, film Roh berhasil meraih rating 6.7/10 di IMDb. Bagi yang penasaran, tonton film ini di Netflix.

    Munafik (2016)

    Disutradarai dan dibintangi oleh Syamsul Yusof, Munafik berkisah tentang Ustaz Adam, seorang pengamal pengobatan Islam yang masih berduka karena kehilangan istrinya setelah kecelakaan tragis.

    Dalam upayanya membantu seorang wanita bernama Maria yang diperankan Nabila Huda, karena dirasuki iblis, ia malah terseret ke dalam kasus ilmu hitam dan santet yang jauh lebih gelap. Film ini berhasil mendapatkan rating 6.3/10 di IMDb. Anda dapat langsung nonton Munafik di Netflix jika ingin merasakan ketegangannya.

    Munafik 2 (2018)

    Setelah film pertamanya sukses, Munafik 2 kembali mengajak penonton kembali mengikuti perjalanan Ustaz Adam, yang lagi-lagi diperankan Syamsul Yusof. Kali ini, ia harus menghadapi Sakinah, sosok wanita misterius yang diperankan Maya Karin, dan memiliki kekuatan jahat yang terasa lebih berbahaya dari sebelumnya.

    Dengan genre horor yang lebih intens, adegan seram yang membuat detak jantung kerja keras, serta efek visual yang jauh lebih meyakinkan karena memiliki budget yang lebih besar, sekuel ini berhasil mempertahankan posisi di hati penonton.

    Tidak heran jika film yang tayang di Netflix ini meraih rating 6.2/10 di IMDb.

    Pontianak Harum Sundal Malam (2004)

    Film horor legendaris ini menampilkan Maya Karin sebagai Meriam, seorang perempuan yang menjadi pontianak (kuntilanak) setelah dibunuh dengan sadis. Kisah balas dendamnya kepada para pembunuhnya, yang dipimpin oleh Marsani (M. Nasir), bernuansakan budaya Melayu yang kental.

    Dengan genre horor dan atmosfer klasik, ditambah akting Maya Karin yang memukau sebagai pontianak misterius, Pontianak Harum Sundal Malam berhasil menduduki rating 6.1/10 di IMDb. Bagi siapa pun yang ingin nostalgia horor tahun 2000-an awal, film ini dapat disaksikan di YouTube.

    Dendam Pontianak (2019)

    Perpaduan antara romance dan horor ini berkisah tentang Mina (Nur Fazura), wanita cantik yang memendam misteri kelam, dan hubungannya dengan Khalid (Remy Ishak). Chemistry keduanya membuat kisah cintanya terbangun cukup kuat, tapi unsur horor supranaturalnya juga tidak kalah kuat.

    Ditampilkan dengan gaya elegan, film ini termasuk kategori horor supranatural yang melankolis sekaligus menyeramkan. Dendam Pontianak dapat Anda tonton di Netflix, dengan rating 5.9/10 di IMDb.

    Highland Tower (2013)

    Dengan genre horor thriller, latar tempat yang real, dan suasana mencekam, Highland Tower berhasil menduduki rating 5.8/10 di IMDb.

    Terinspirasi dari tragedi runtuhnya apartemen Highland Tower pada 1993, film ini menampilkan Kamal Adli dan Betty Banafe sebagai pasangan yang terjebak di lokasi bekas tragedi yang konon masih terkenal angker. Anda dapat menontonnya lewat iflix jika penasaran dengan film ini.

    Malay Regiment (2011)

    Keunikan dari film ini adalah perpaduan sejarah dan horor. Berkisah tentang pasukan Malay Regiment yang masih berjaga bahkan setelah kematian mereka.

    Dibintangi Aman Shah dan Azhari Zain, film dengan horor sejarah ini menghadirkan detail historis yang kental, dibalut suasana mencekam yang membuat bulu kuduk penonton merinding. Dengan rating 5.7/10 di IMDb, film ini cocok bagi Anda yang gemar horor dengan sentuhan patriotisme.

    Jangan Pandang Belakang (2007)

    Afdlin Shauki dan Nasha Aziz berhasil membawakan peran mereka sehingga alurnya tidak terasa klise. Film horor ini memiliki rating 5.6/10 di IMDb dan dapat Anda tonton gratis di YouTube.

    Bercerita tentang sebuah keluarga yang pindah ke rumah baru dan mengalami peristiwa supranatural mengerikan, Jangan Pandang Belakang tetap terasa asyik untuk ditonton meski mengangkat tema klasik rumah berhantu.

    Demikianlah ulasan mengenai beberapa film horor Malaysia yang dapat dijadikan referensi. Selamat menonton. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Mobil Yaris Masuk ke Jurang 20 Meter di Puncak, Ini Sebabnya

    Mobil Yaris Masuk ke Jurang 20 Meter di Puncak, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Mobil Yaris putih yang ditumpangi satu keluarga asal Bekasi terjun ke jurang 20 meter. Mobil itu menuju perjalanan ke vila di Puncak, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Apa sebabnya?

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya menjelaskan akses yang dilalui korban merupakan jalur alternatif dengan kondisi jalan menikung tajam dan memiliki tanjakan curam. Ketika tiba di Simpang atau Pertigaan Babakan, mobil gagal menanjak hingga akhirnya mundur dan terperosok ke jurang.

    “Kronologi kejadian sebelum terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal, minibus Toyota Yaris B-2331-POK, yang dikemudikan oleh AR, berpenumpang 3 (tiga) orang, yaitu RBS, SH, dan ATL bergerak dari arah (Desa) Kuta menuju arah (Kampung) Babakan, Megamendung,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor Ipda Ferdhyan Mulya, Minggu (15/12/2025).

    “Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), pengemudi diduga tidak menguasai medan jalan dan tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya dengan baik, saat melintasi jalan menanjak. Geografis jalan menikung ke kiri dan menanjak tajam, kondisi cuaca cerah sore hari,” kata Ferdhyan.

    “Kemudian minibus Toyota Yaris warna putih B-2331-POK bergerak mundur, lalu terjatuh ke jurang. Kurang lebih dengan kedalaman 20 meter, sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas tunggal,” sambungnya.

    Kapolsek Megamendung AKP Yulita Heriyanti menyebut empat orang dalam mobil terjun ke jurang merupakan satu keluarga. Empat orang tersebut terdiri dari pasutri dan dua anaknya.

    “Masih (satu keluarga). Iya (empat korban) itu pasangan suami-istri, sama anaknya 2 sudah dewasa,” kata Yulita

    Pelajaran saat nyetir dengan kondisi jalan berbukit dan menanjak

    Praktisi Berkendara, Sonny Susmana mengatakan medan jalan yang menanjak-menurun memiliki potensi bahaya tersendiri yang dapat disebabkan oleh 2 faktor internal dan eksternal.

    Penyebab kecelakaan pada jalanan naik dan menurun faktor internal disebabkan pengemudi (driver) tidak percaya diri atau yakin, kurangnya kemampuan mengemudi, hingga kurang pahamnya kondisi medan jalan.

    Selain itu, faktor eksternal juga mempengaruhi keselamatan berkendara, seperti kendaraan besar yang melaju di sekitar kita, kondisi permukaan jalan yang licin dan jalan rusak, hingga kondisi area pegunungan lebih sering hujan dan berkabut.

    “Dalam menghadapi kedua faktor tersebut, tipsnya yang dapat diterapkan saat jalan menanjak-menurun, di antaranya dengan selalu mempertimbangkan ketinggian, panjang, dan Tabletop/ujung tanjakan-turunan,” kata Sonny.

    “Kenali kemampuan dalam berkendara, dan juga kemampuan kendaraan yang digunakan, selalu jaga jarak (jangan di belakang kendaraan besar saat menanjak dan jangan di depan kendaraan besar saat di turunan),” Sonny menambahkan.

    (riar/lua)