Kasus: kebakaran

  • Detik-Detik Kebakaran di Kilang Minyak Dumai Milik Pertamina

    Detik-Detik Kebakaran di Kilang Minyak Dumai Milik Pertamina

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Ledakan Kilang Dumai Terdengar Sejauh 2 Km, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Oktober 2025

    Ledakan Kilang Dumai Terdengar Sejauh 2 Km, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah Regional 1 Oktober 2025

    Ledakan Kilang Dumai Terdengar Sejauh 2 Km, Warga Panik Berhamburan Keluar Rumah
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com –
     Ledakan kilang minyak Pertamina Refinery Unit (RU) II Kota Dumai, Riau, terdengar sejauh 2 km, Rabu (1/10/2025) malam.
    Kerasnya ledakan membuat warga terkejut.
    Salah seorang warga Dumai, Ami (34), mengaku mendengar suara ledakan yang cukup kuat.
    Padahal, rumahnya berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian.
    “Saya sedang menyuapi anak makan, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Rumah kami cukup jauh dari kilang, sekitar 2 kilometer,” kata Ami saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Rabu malam.
    Ami menyebut, kebakaran kilang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.
    Banyak warga yang keluar rumah karena khawatir akan dampak dari kebakaran tersebut.
    “Kami keluar rumah karena takut. Tapi, sekarang warga sudah kembali ke rumah masing-masing karena kebakaran sudah mulai bisa dikendalikan,” kata dia.
    Sementara, Kapolres Dumai AKBP Angga F Herlambang saat dikonfirmasi mengatakan, pemadaman masih dilakukan.
    “Tim pemadam di Kilang Dumai saat ini fokus pada penanganan kejadian di salah satu unit di kilang,” kata Angga kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp.
    Pertamina memastikan penanganan cepat atas kebakaran yang terjadi di salah satu unit Kilang RU II Dumai.
    Tim pemadam dari kilang saat ini fokus memadamkan api dan mengisolasi lokasi agar tidak meluas ke area lain.
    Agustiawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Dumai, menyampaikan permohonan maaf atas terganggunya kenyamanan masyarakat sekitar.
    “Mohon bantuan doa dari masyarakat, agar kejadian ini dapat segera kami tangani dengan baik,” ujarnya, melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu malam.
    Sebagai informasi, Kilang Dumai saat ini dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
    Kilang Dumai merupakan salah satu penghasil gasoil (solar) utama di Indonesia dengan kapasitas produksi bersama Kilang Sungai Pakning mencapai hingga 170.000 barrel per hari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Detik-Detik Kebakaran di Kilang Minyak Dumai Milik Pertamina

    Kilang Dumai Milik Pertamina Kebakaran, Mengolah 170.000 Barel Minyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kilang pengolahan Bahan Bakar Minyak (BBM) Dumai, Riau, yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengalami kebakaran pada Rabu (01/10/2025) sekitar pukul 21.00 WIB malam.

    Area Manager Communication Relation & CSR Kilang Dumai Agustiawan mengatakan, tim pemadam di Kilang Dumai saat ini fokus pada penanganan kejadian di salah satu unit di kilang.

    Petugas penanganan diturunkan untuk dapat segera melakukan pemadaman ke lokasi kejadian untuk mengisolasi agar tidak meluas ke area lain.

    Penyebab kejadian belum diketahui, dan tim masih fokus pada upaya penanganan kejadian.

    Agustiawan pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang membuat masyarakat sekitar terganggu kenyamanannya.

    “Mohon bantuan doa dari masyarakat, agar kejadian ini dapat segera kami tangani dengan baik,” ungkapnya, dalam keterangan resmi, Rabu (01/10/2025).

    Profil Kilang Dumai

    Berdasarkan data KPI, Refinery Unit II Dumai atau Kilang Dumai ini memiliki kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 170.000 barel per hari (bph). Adapun produk dari Kilang Dumai ini menghasilkan BBM Solar, avtur, Pertalite, Pertodex, MFO-LS, LSFO, UCO, NBF, Smooth Fluid, LPG, dan Green Coke.

    Perlu diketahui, Pertamina memiliki 6 unit kilang minyak dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta bph.

    Berikut adalah enam kilang yang dikelola oleh KPI:

    1. Refinery Unit II – Dumai

    Kapasitas Pengolahan: 170 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 7,6
    Produk: Pertalite, Pertamax, Solar, Pertadex, Avtur, MFO LS, Green Coke

    2. Refinery Unit III – Plaju

    Kapasitas Pengolahan: 120 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 3,0
    Produk: Pertalite, Solar, Dexlite, LPG, MFO LS, Polytam

    3. Refinery Unit IV – Cilacap

    Kapasitas Pengolahan: 348 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 7,4
    Produk: Pertalite, Pertamax, Solar, Pertadex, Avtur, LPG, Paraxylene, Benzene, Lube Base Oil, Asphalt

    4. Refinery Unit V – Balikpapan

    Kapasitas Pengolahan: 260 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 4,2
    Produk: Pertalite, Pertamax, Solar, Pertadex, Avtur, Kerosene, MFO LS

    5. Refinery Unit VI – Balongan

    Kapasitas Pengolahan: 150 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 11,9
    Produk: Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Pertadex, LPG, Avtur

    6. Refinery Unit VII – Kasim

    Kapasitas Pengolahan: 10 ribu bph
    Nelson Complexity Index: 2,4
    Produk: Pertalite, Solar.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Detik-Detik Kebakaran di Kilang Minyak Dumai Milik Pertamina

    Breaking! Kilang Minyak di Dumai Kebakaran, Ini Kata Pertamina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kilang pengolahan Bahan Bakar Minyak (BBM) Dumai, Riau, yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional mengalami kebakaran pada Rabu (01/10/2025) sekitar pukul 21.00 WIB malam.

    Area Manager Communication Relation & CSR Kilang Dumai Agustiawan mengatakan, tim pemadam di Kilang Dumai saat ini fokus pada penanganan kejadian di salah satu unit di kilang.

    Petugas penanganan diturunkan untuk dapat segera melakukan pemadaman ke lokasi kejadian untuk mengisolasi agar tidak meluas ke area lain.

    Penyebab kejadian belum diketahui, dan tim masih fokus pada upaya penanganan kejadian.

    Agustiawan pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang membuat masyarakat sekitar terganggu kenyamannya.

    “Mohon bantuan doa dari masyarakat, agar kejadian ini dapat segera kami tangani dengan baik,” pungkasnya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kisah Haru Haical, Santri Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diselamatkan Tim SAR dari Reruntuhan

    Kisah Haru Haical, Santri Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diselamatkan Tim SAR dari Reruntuhan

    Bisnis.com, SURABAYA – Seorang santri yang menjadi korban peristiwa ambruknya bangunan empat lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi selamat dan telah berhasil dievakuasi petugas SAR gabungan, Rabu (1/10/2025) pada sekitar pukul 15.10 WIB.

    Santri yang berhasil dievakuasi tersebut dikabarkan bernama Syehlendra Haical R. A. (13). Sebelumnya, Haical beserta seorang korban lainnya, Yusuf (16) sempat terekam kamera Tim Rescue dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, yang sedang melakukan proses evakuasi.

    Berdasarkan rekaman video yang kemudian diunggah di media sosial hingga menjadi perbincangan warganet, terlihat tangan dan tubuh salah seorang korban tersebut tertimpa di antara reruntuhan bangunan.

    Terdengar pula seorang petugas Rescue DPKP Kota Surabaya yang tengah berkomunikasi dengan dua orang korban tersebut. Petugas itu pun tak lupa memberi semangat agar anak-anak itu dapat bersabar untuk menunggu proses evakuasi hingga selesai.

    Berdasarkan data yang diterima hingga Selasa (30/9/2025) kemarin, Yusuf telah berhasil dievakuasi terlebih dahulu oleh petugas pada Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 01.58 WIB.

    Kepala Sub Bagian Humas RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Perdigsa Cahya pun membenarkan bahwa Haical langsung menjalani perawatan medis oleh tim dokter di ruang IGD rumah sakit tersebut. 

    “Betul, [Haical] masih dalam penanganan,” ucap Cahya kepada awak medua, Rabu (1/10/2025). 

    Saat ini, Cahya pun membeberkan bahwa Haical sedang menjalani pemeriksaan rontgen untuk melihat kondisi terkini dari organ-organ tubuhnya. 

    “Sedang di-rontgen sekarang untuk dicek,” sebut Cahya. 

    Salah seorang santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Syehlendra Haical (13 tahun) yang berhasil selamat dan telah dievakuasi petugas dari reruntuhan bangunan yang ambruk. (Dok. Command Center 112 Surabaya)

    Diberitakan sebelumnya, Petugas SAR gabungan dikabarkan berhasil mengevakuasi dua korban dari reruntuhan bangunan empat lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025) siang.

    Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas),  Marsda TNI Mohammad Syafii.

    “Saya sampaikan berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia hari ini, sesuai yang saya sampaikan ada 15 titik yang bisa kita deteksi dan alhamdulillah dua korban telah terevakuasi. Mohon dukungan dari semuanya tadi secara teknis kita sudah sampaikan bagaimana proses evakuasi dan mudah-mudahan cuaca bagus kita tetap bisa melanjutkan dari titik-titik yang sudah kita berikan tanda,” ungkap Syafii kepada awak media di lokasi, Rabu (1/9/2025).

    Syafii menjelaskan, dari dua korban yang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan hari ini, sebanyak satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara, satu orang lainnya dikabarkan dalam kondisi selamat. Keduanya dievakuasi petugas dari sektor satu atau A1, yang terletak di sisi depan bangunan yang ambruk.

    “Satu kondisi sudah meninggal dunia dan satu alhamdulillah [selamat], mudah-mudahan pada saat tadi kita serah terimakan dengan tim medis. Mudah-mudahan yang bersangkutan cepat pulih dan sembuh sehat kembali karena, seperti yang kita sampaikan bahwa satu nyawa sebenarnya merupakan aset bangsa yang tidak bisa dinilai,” paparnya.

    Syafii juga menyebutkan seorang korban yang selamat dan berhasil dievakuasi dari zona A1 bangunan ambruk tersebut terdeteksi sebelumnya dalam kondisi kesadaran berwarna merah dan masih bisa berinteraksi. 

    “Iya, jadi yang kita temukan dari kondisi zona merah, tapi kita masih bisa berinteraksi,” pungkasnya.

    Berdasarkan data yang dihimpun, hingga Rabu (1/10/2025) pukul 16.20 WIB, total sebanyak 104 korban berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk. Sebanyak 91 orang menjalani evakuasi mandiri, sedangkan 13 korban dievakuasi oleh petugas SAR gabungan. Dari 13 korban yang dievakuasi itu, sebanyak empat orang dinyatakan meninggal dunia.

  • Lansia korban kebakaran Tamansari dapat layanan trauma healing

    Lansia korban kebakaran Tamansari dapat layanan trauma healing

    Jakarta (ANTARA) – Belasan lanjut usia (lansia) yang menjadi korban kebakaran di Gang Langgar, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, mendapatkan layanan trauma healing atau penyembuhan trauma dari Puskesmas Kecamatan Tamansari di Masjid Al Muhajirin. Rabu.

    Kepala Puskesmas Kecamatan Taman Sari, Irma Sufriani menyebut, layanan bertajuk “Pengembangan Layanan Kesehatan Mental Opa-Oma” itu merupakan inovasi puskesmas untuk membantu memulihkan keseimbangan emosional dan mengurangi dampak trauma pasca peristiwa kebakaran.

    “Jadi inovasi ini kita lakukan untuk melepaskan rasa trauma, khususnya pada lansia penyintas kebakaran,” kata Irma di Jakarta, Rabu.

    Layanan itu, kata dia, melibatkan tim dari Puskesmas Kecamatan Taman Sari, seperti psikolog, dokter, perawat ahli gizi dan promosi kesehatan (promkes) yang berperan sesuai keahliannya.

    Ada tiga sub layanan yang diberikan, yakni menggambar untuk melihat perasaan terkini para korban lansia. “Kemudian, relaksasi agar para lansia nyaman, tenang dan lupa dengan kejadian sebelumnya,” kata dia.

    Pihaknya juga mengajak lansia untuk berolahraga sambil bernyanyi supaya mereka tetap bugar dan ceria seperti sebelumnya.

    “Tentu harapan kami dengan kegiatan ini, setidaknya bisa membuat pikiran, kesehatan dan lainnya pada lansia itu normal kembali. Sehingga mereka bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik,” imbuhnya.

    Sebelumnya, kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk di Gang Langgar, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat membuat 1.256 jiwa dari 317 kepala keluarga (KK) harus mengungsi.

    Lurah Tangki, Iqbal Rahmat Thahir menyebut api menghanguskan ratusan rumah warga di area permukiman padat seluas 10.406 meter persegi.

    Sebanyak 175 warga pun kini mengungsi di Kantor Kelurahan Tangki dan 50 lainnya di Masjid Al-Muhajirin.

    “Memang mayoritas banyakan warga di sini mengungsinya ke rumah kerabatnya, keluarganya, jadi tidak di posko di sini,” ucap Iqbal kepada wartawan, Senin (29/9).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penanganan korban kebakaran Tamansari diupayakan selesai dalam 7 hari

    Penanganan korban kebakaran Tamansari diupayakan selesai dalam 7 hari

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengupayakan penanganan korban kebakaran di Gang Langgar, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, selesai dalam tujuh hari masa tanggap darurat.

    “Standar Operasional Prosedur (SOP) itu dalam tujuh hari ya. Kalau memang perlu diperpanjang, akan diperpanjang. Karena ini menyangkut masalah kebutuhan dasar, makanan dan lain-lain,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Hingga kini, pihaknya terus memenuhi kebutuhan dasar para penyintas kebakaran yang tengah mengungsi.

    “Kebutuhan dasar seperti makan, kesehatan, toilet dan air bersih tidak terabaikan,” kata Uus.

    Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jakbar juga telah dikerahkan untuk membantu warga terdampak, baik dalam penyediaan kebutuhan sehari-hari maupun penanganan pascakebakaran.

    “Jangan sampai ada warga yang tidak mendapatkan makan, jangan sampai air bersih terabaikan. Termasuk juga merapikan puing-puing agar tidak menimbulkan masalah kesehatan maupun keamanan,” jelasnya.

    Sejauh ini, warga terdampak telah ditampung di sejumlah titik pengungsian, di antaranya Kantor Kelurahan, Masjid Al-Muhajirin, dan tenda darurat.

    Uus mengatakan, tenda-tenda Dinsos itu digunakan sebagai tempat transit bagi warga yang masih ingin memantau kondisi rumah atau barang-barang yang tersisa.

    “Alhamdulillah, kebutuhan makan dan kesehatan warga sudah terpenuhi. Tenda ini sementara bisa digunakan sebagai tempat singgah agar warga merasa nyaman,” katanya.

    Sebelumnya, kebakaran hebat yang melanda permukiman padat penduduk di Gang Langgar, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat membuat 1.256 jiwa dari 317 kepala keluarga (KK) harus mengungsi.

    Lurah Tangki, Iqbal Rahmat Thahir menyebut api menghanguskan ratusan rumah warga di area permukiman padat seluas 10.406 meter persegi.

    Sebanyak 175 warga pun kini mengungsi di Kantor Kelurahan Tangki dan 50 lainnya di Masjid Al-Muhajirin.

    “Memang mayoritas banyakan warga di sini mengungsinya ke rumah kerabatnya, keluarganya, jadi tidak di posko di sini,” ucap Iqbal kepada wartawan, Senin (29/9).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Tewas Gempa Filipina Bertambah Jadi 19 Orang

    Korban Tewas Gempa Filipina Bertambah Jadi 19 Orang

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 6,9 mengguncang Filipina tengah meruntuhkan bangunan-bangunan dan menewaskan sedikitnya 19 orang di Pulau Cebu. Diprediksi jumlah korban jiwa dapat bertambah sementara di tengah tim penyelamat masih mencari korban selamat.

    Dilansir AFP, Rabu (1/10/2025), gempa dangkal tersebut terjadi pada pukul 21.50 waktu setempat, Selasa (30/9), di lepas pantai utara pulau itu dekat Bogo, sebuah kota berpenduduk 90.000 jiwa, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    Sembilan orang dewasa dan 4 anak-anak tewas di Bogo, termasuk 3 orang yang rumahnya tertimbun tanah longsor, kata tim penyelamat setempat. Lima kematian lainnya dikonfirmasi oleh polisi setempat di kotamadya terdekat, San Remigio, bersama dengan satu orang di Tabuelan.

    Empat jenazah dievakuasi dari sebuah pusat olahraga di San Remigio, termasuk tiga anggota penjaga pantai yang sedang bermain di turnamen bola basket lokal ketika atapnya runtuh, kata tim penyelamat setempat. Seorang anak tertimpa puing-puing di area lain di San Remigio, tambah mereka.

    Pemerintah Provinsi Cebu telah meminta bantuan relawan medis di laman Facebook resminya untuk membantu pascagempa. Upaya pemulihan semalam terhambat oleh kegelapan dan gempa susulan.

    “Mungkin ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan,” kata pejabat penyelamat provinsi Wilson Ramos, merujuk pada upaya penyelamatan yang sedang berlangsung di San Remigio dan Bogo. Ia mengatakan tidak tahu berapa banyak orang yang hilang.

    Upaya penyelamatan berlangsung sepanjang malam meskipun Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan wilayah tersebut diguncang oleh 379 gempa susulan. Sejumlah jalan desa juga mengalami kerusakan.

    Gempa tersebut menyebabkan kabel listrik putus, mengakibatkan pemadaman listrik di seluruh Cebu dan pulau-pulau di sekitarnya di wilayah tengah, meskipun listrik telah pulih tak lama setelah tengah malam di Cebu dan empat pulau utama lainnya di wilayah tengah, menurut National Grid Corp. Filipina dalam sebuah imbauan terbaru.

    Petugas pemadam kebakaran Cebu, Joey Leeguid, mengatakan dari kota San Fernando: “Kami merasakan guncangan di pos kami, sangat kuat. Kami melihat loker kami bergerak dari kiri ke kanan, kami merasa sedikit pusing untuk sementara waktu, tetapi sekarang kami semua baik-baik saja.”

    Tonton juga video “Kondisi Kerusakan Sejumlah Bangunan di Sumenep Usai Gempa M 6,5” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/zap)

  • Korban Tewas Gempa Filipina Bertambah Jadi 19 Orang

    Gempa M 6,9 Guncang Filipina, 5 Orang Tewas

    Jakarta

    Gempa magnitudo (M) 6,9 mengguncang melanda lepas pantai Filipina tengah berdampak menewaskan sedikitnya lima orang. Gempa juga berdampak pada kerusakan jalan dan bangunan serta memutus aliran listrik di beberapa wilayah.

    Dilansir AFP, Rabu (1/10/2025), kelima korban tewas tersebut tercatat di Kotamadya San Remigio, di utara pulau besar Cebu yang padat penduduk, kata polisi setempat.

    Empat jenazah dievakuasi dari sebuah pusat olahraga di San Remigio, sementara seorang anak tertimpa puing-puing di area lain kota tersebut, jaringan televisi Manila ABS-CBN melaporkan dari lokasi kejadian.

    Gempa tersebut terjadi di laut lepas kota Bogo, Cebu, pada Selasa (30/9), pukul 21.59 waktu setempat, merusak bangunan dan jalan serta memicu upaya penyelamatan di wilayah utara pulau tersebut, kata pejabat penyelamat provinsi Wilson Ramos.

    “Mungkin ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan,” katanya, merujuk pada upaya penyelamatan yang sedang berlangsung di kota San Remigio dan Bogo, kota berpenduduk 90.000 jiwa. Ia mengatakan tidak tahu berapa banyak orang yang hilang.

    Upaya pemulihan terhambat oleh kegelapan dan gempa susulan, tambahnya. Badan Geologi AS telah mencatat empat gempa berkekuatan 5,0 atau lebih tinggi di wilayah tersebut setelah gempa pertama.

    Badan seismologi setempat memperingatkan kemungkinan gangguan permukaan laut kecil dan mendesak penduduk pulau-pulau di bagian tengah, Leyte, Cebu, dan Biliran, untuk menjauh dari pantai dan tidak pergi ke pesisir.

    Petugas pemadam kebakaran Cebu, Joey Leeguid, mengatakan dari kota San Fernando: “Kami merasakan guncangan di pos kami, sangat kuat. Kami melihat loker kami bergerak dari kiri ke kanan, kami merasa sedikit pusing untuk sementara waktu, tetapi kami semua baik-baik saja sekarang.”

    Martham Pacilan, warga kota resor Bantayan berusia 25 tahun, yang juga dekat dengan episentrum, mengatakan ia berada di alun-alun kota dekat sebuah gereja yang rusak akibat gempa.

    “Saya mendengar suara dentuman keras dari arah gereja, lalu saya melihat batu-batu berjatuhan dari bangunan gereja. Untungnya tidak ada yang terluka,” ujarnya.

    “Saya terkejut sekaligus panik, tetapi tubuh saya tidak bisa bergerak. Saya hanya di sana menunggu guncangan berhenti.”

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/rfs)

  • Kebakaran hebat di Tangki kasus ketiga sepanjang 2025

    Kebakaran hebat di Tangki kasus ketiga sepanjang 2025

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran hebat yang melanda ratusan rumah di permukiman padat penduduk di Gang Langgar, lingkungan RW 06 Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, merupakan kasus ketiga sepanjang 2025.

    “Kalau kebakaran itu selama saya di Tangki saja sudah dua-tiga kali. Ini yang ketiga, tapi memang yang terbesar,” kata Lurah Tangki, Iqbal Rahmat Thahir di Jakarta, Senin.

    Yang pertama satu rumah dan bisa dipadamkan. “Kemudian tiga rumah bisa dipadamkan,” katanya.

    Iqbal berharap kasus kebakaran ini menjadi yang terakhir di ujung tahun 2025 di wilayahnya.

    Pihak kelurahan sudah mulai menggencarkan sosialisasi agar warga lebih waspada dengan barang-barang yang mudah terbakar di rumah dan sekitarnya.

    “Sosialisasi terkait antisipasi dan pencegahan kepada warga akan terus dilakukan,” katanya.

    Iqbal menambahkan, pihaknya juga mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat agar selalu waspada dan hati-hati terkait pemicu kebakaran.

    “Ya seperti yang terakhir dia goreng lupa, namanya minyak goreng, kalau panas terus akhirnya jadi api kan. Nah itu yang terjadi di tiga rumah,” katanya.

    Kemudian ada juga yang sama kejadian di kos-kosan seperti itu. “Kalau yang ini memang ‘korsleting’ listrik,” katanya.

    Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Gang Langgar, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, menyebabkan 1.256 jiwa dari 317 kepala keluarga (KK) harus mengungsi.

    Api menghanguskan ratusan rumah warga di area permukiman padat seluas 10.406 meter persegi (m2).

    Sebanyak 175 warga kini mengungsi di Kantor Kelurahan Tangki dan 50 lainnya di Masjid Al-Muhajirin.

    “Memang mayoritas banyakan warga di sini mengungsinya ke rumah kerabatnya, keluarganya, jadi tidak di posko di sini,” katanya.

    Kendati besarnya peristiwa kebakaran, tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran ini.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.