Kasus: kebakaran

  • Gulkarmat evakuasi korban tertimpa bangunan dalam kondisi luka-luka

    Gulkarmat evakuasi korban tertimpa bangunan dalam kondisi luka-luka

    Jakarta (ANTARA) –

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) mengevakuasi korban terakhir akibat tertimpa bangunan runtuh di Jalan Budi Mulia, Kecamatan Pademangan, Kota Jakarta Utara dalam kondisi luka-luka, pada Rabu sore.

    “Korban kedua berhasil dievakuasi berinisial NH (62) dalam kondisi luka-luka,” kata Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan total dua orang yang menjadi korban dalam kejadian tersebut. Kedua korban ini merupakan pekerja bangunan yang bekerja merenovasi rumah tersebut.

    Mereka menjadi korban bangunan runtuh dan telah berhasil dievakuasi petugas.

    Sebelumnya ada korban berinisial AD (55) yang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

    “Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Pademangan untuk mendapatkan perawatan medis,” kata dia.

    Gatot menjelaskan kedua korban ini tertimpa bangunan karena pemilik bangunan tersebut sedang melakukan renovasi dan terjadi pergeseran.

    “Kedua orang ini pekerja yang sedang merenovasi rumah dua lantai seluas 12 meter persegi dan tertimpa bangunan yang runtuh ,” kata dia

    Mendapati kondisi dua pekerja yang tertimbun, warga sekitar segera melaporkan ke tim damkar untuk meminta bantuan penanganan.

    Petugas mendapatkan informasi pukul 17.20 WIB dan langsung mengerahkan personel ke lokasi untuk evakuasi korban dari bangunan tersebut.

    “Kami mengerahkan 10 personel dan pukul 18.16 WIB evakuasi dihentikan karena dua korban sudah ditemukan,” kata dia

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gulkarmat cari korban tertimpa bangunan runtuh di Jakarta Utara

    Gulkarmat cari korban tertimpa bangunan runtuh di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) –

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mencari korban hilang karena tertimpa bangunan runtuh di Jalan Budi Mulia Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Kota Jakarta Utara pada Rabu sore.

    “Ada dua orang yang tertimpa bangunan dan satu orang berinisial AD (55) berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat,” kata Kasiops Gulkarmat Gatot Sulaeman di Jakarta, Rabu.

    Sementara itu, petugas masih melakukan pencarian terhadap korban lain berinisial NH (62) yang masih tertimpa bangunan tersebut.

    “Saat ini sedang dalam penanganan petugas,” katanya.

    Ia mengatakan Gulkarrmat mendapatkan informasi bangunan runtuh di kawasan Pademangan pada Rabu sore sekitar pukul 17.20 WIB dan petugas langsung menuju lokasi melakukan evakuasi,

    Pihaknya mengerahkan tiga unit mobil penyelamat dengan 15 personel Gulkarmat untuk menyelamatkan korban yang tertimpa bangunan.

    “Petugas sampai di lokasi pukul 17.26 WIB dan mulai melakukan evakuasi pukul 17.28 WIB. Saat ini evakuasi masih berlangsung,” kata dia saat dihubungi sekitar pukul 18.00 WIB.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gub DKI minta maaf soal kemungkinan tak ada lowongan PJLP tahun depan

    Gub DKI minta maaf soal kemungkinan tak ada lowongan PJLP tahun depan

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo minta maaf soal kemungkinan tak dibukanya peluang lowongan kerja bagi Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) untuk tahun depan karena adanya pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah ini sehingga mempengaruhi jumlah anggaran.

    “Kita lihat, tentunya nanti ruang fiskal kita pasti akan semakin berkurang. Kalau ruang fiskalnya nggak ada, mohon maaf, pasti juga nggak bisa membuka untuk PJLP yang baru. Ya, itu kondisi yang harus ditanggung,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

    Sekarang ini, lanjutnya, pihaknya sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan perekrutan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pemadam Kebakaran (Damkar).

    “Dan saya sudah memutuskan. Untuk PPSU saya sudah meminta tanggal 10 Oktober ini untuk ditandatangani. Kemudian yang nanti untuk Damkar, segera ditandatangani. Sehingga semuanya harus selesai di tahun ini, termasuk pasukan putih dan sebagainya,” kata Pramono.

    Dengan demikian, Pramono menjelaskan perekrutan PJLP tahun 2025 dipastikan akan segera diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Namun untuk tahun depan, Pramono menekankan Jakarta belum bisa memastikan apakah akan kembali dibuka lowongan atau tidak.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berjanji akan melakukan evaluasi dana transfer dari pemerintah pusat ke Jakarta jika perekonomian sudah membaik pada triwulan kedua 2026.

    “Ke depan ketika ekonomi sudah berbalik, ketika pendapatan saya dari pajak dan kegiatan yang lain meningkat, menjelang pertengahan triwulan kedua tahun 2026, saya akan evaluasi pendapatan saya seperti apa. Nanti kalau perkiraannya lebih, saya akan balikkan lagi ke daerah,” kata Purbaya di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10).

    Purbaya menjelaskan, pengurangan dana bagi hasil (DBH) ke Jakarta itu dilakukan karena adanya keterbatasan dari sisi fiskal.

    Sehingga dengan adanya pengurangan ini, anggaran DKI Jakarta yang sebelumnya sebesar Rp95,3 triliun akan menurun hingga sekitar Rp79 triliun.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kondisi Pengemudi yang Mobilnya Kecelakaan hingga Terbakar di Tol Jagorawi

    Kondisi Pengemudi yang Mobilnya Kecelakaan hingga Terbakar di Tol Jagorawi

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi mengungkap dugaan penyebab kecelakaan hingga sebuah mobil terbakar di Gerbang Tol Ciawi KM 41, Kota Bogor, Rabu (8/10/2025) siang.

    Peristiwa tersebut mengakibatkan FA (40) pengemudi mobil Toyota Rush bernomor polisi B 2589 BRP terluka.

    Menurut penyelidikan awal, kecelakaan disebabkan pengemudi mengalami microsleep saat memasuki gerbang Tol Ciawi di KM 41 arah Jakarta.

    “Saat mengemudikan kendaraannya pengemudi diduga mengalami microsleep sehingga kehilangan konsentrasi,” ucap Kanit Gakkum Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bogor Kota, AKP Santi Marintan.

    Santi mengungkapkan, kendaraan sempat oleng ke arah kanan dan menabrak median concrete barrier atau pembatas jalan terbuat dari beton. Akibat benturan keras, pada bagian depan mobil warna putih itu mengalami kerusakan cukup parah.

    “Setelah mengalami kecelakaan, pengemudi keluar dari kendaraan,” terangnya.

    Tidak lama berselang, kendaraan tersebut terbakar hebat dan baru berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran. Akibat insiden kecelakaan ini, warga Tangerang Selatan tersebut mengalami luka patah kaki sebelah kanan.

    “Korban langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan,” ungkapnya.

     

     

  • Kawanan Monyet Liar Gegerkan Warga Tangsel, Bergelantungan di Kabel hingga Loncat ke Atap Rumah – Page 3

    Kawanan Monyet Liar Gegerkan Warga Tangsel, Bergelantungan di Kabel hingga Loncat ke Atap Rumah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Belasan ekor monyet liar membuat warga di Perumahan Villa Dago Tol Serua, Tangerang Selatan, geger. Pasalnya, kawanan ini meloncati atap-atap rumah yang diduga tengah mencari makan.

    Ketua RT 03/02, Lily membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, kawanan monyet itu sempat bergelantungan dari kabel listrik, yang kemudian loncat ke atap rumah warga.

    “Jadi mungkin monyet itu keluaran dari Puspitek, karena Puspitek itu tempat dia, kampung dia, ibaratnya sering orang kasih makan, tapi sekarang terusik karena ada pembangunan stadion bola di Puspitek, di lokasi BRIN,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).

    Lily mengaku warga masyarakat resah, takut menyerang anak kecil di wilayahnya.

    “Cuma ini kan termasuk binatang buas juga, takutnya menyerang anak-anak. (Kawanan monyet) sampai turun ke seng (atap warung) tapi setelahnya kabur lagi,” cerita dia.

    Lily juga menuturkan, pihaknya sempat melaporkan kejadian ini ke Pemadam Kebakaran kota Tangsel, berharap bisa segera ditangani.

    Namun, saat petugas Damkar datang, gerombol monyet tersebut berada di atas pohon permukiman warga.

    “Tapi pada saat damkar pulang, mereka turun lagi,” kata Lily.

    “Kayaknya tahu mau ditangkap,” selorohnya.

     

     

  • Kondisi Pengemudi yang Mobilnya Kecelakaan hingga Terbakar di Tol Jagorawi

    Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi, Mobil Hangus Terbakar usai Tabrak Pembatas Jalan

    Api yang membakar mobil tersebut sudah berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran. Tak hanya hangus, mobil tampak rusak bagian depan dan belakang diduga akibat benturan keras.

    Akibat kejadian tersebut, arus lalu lintas di Tol Jagorawi mengarah Jakarta mengalami kemacetan total.

  • Kronologi Lengkap Ambruknya Gedung Pesantren Al Khoziny hingga Operasi Pencarian Korban Ditutup

    Kronologi Lengkap Ambruknya Gedung Pesantren Al Khoziny hingga Operasi Pencarian Korban Ditutup

    Tim rescue Kota Surabaya terus berupaya melakukan penyelamatan para santri korban reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo. Bersama tim gabungan, proses evakuasi yang penuh tantangan di tengah medan sulit tersebut berhasil menyelamatkan sejumlah santri.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Laksita Rini Sevriani, menjelaskan betapa sulitnya kondisi di lokasi. Tim harus menghadapi medan reruntuhan yang sempit dan berbahaya.

    “Memang situasinya, kondisinya, sangat sulit. Dengan alat yang kita miliki, seperti kamera dan live detector memungkinkan teman-teman bisa memantau posisi dan kondisi para korban,” kata Laksita Rini, Rabu (1/10).

    Laksita Rini menjelaskan proses evakuasi dramatis beberapa santri yang berhasil diselamatkan, termasuk Yusuf, Haikal, dan Deni. Meskipun celah reruntuhan sangat kecil, jeritan anak-anak berhasil terpantau oleh tim.

    “Alhamdulillah tim rescue bisa menyelamatkan. Kemarin yang awalnya kan ada Yusuf sama Haikal,” jelasnya.

    Ia menerangkan, Yusuf berhasil dievakuasi terlebih dahulu. Namun, evakuasi Haikal menghadapi kesulitan ekstrem karena posisi tubuhnya terjepit, tertutup oleh bordes atau material reruntuhan lain. Santri Deni juga berhasil diselamatkan.

    Laksita Rini menambahkan bahwa proses evakuasi Haikal memakan waktu lama, meskipun tim sudah berupaya sejak hari sebelumnya.

    Kondisinya yang terjepit dan terhalang jenazah temannya di depan memaksa tim gabungan, termasuk Basarnas, untuk memutar otak mencari cara aman untuk mengeluarkannya.

    “Kondisi Haikal sangat sulit karena punggungnya terjepit dan tertutup bordes atau material reruntuhan lain. Namun, ia akhirnya berhasil diselamatkan. Saat dievakuasi, Haikal berada dalam status kuning, yang berarti masih memerlukan perawatan intensif di rumah sakit,” terangnya.

    Selain mengatasi bahaya reruntuhan, tim rescue juga berupaya keras menjaga kondisi psikologis korban. Komunikasi berkelanjutan dilakukan untuk memastikan korban tetap sadar dan membantu menentukan posisi mereka.

    “Anak-anak (santri) banyak, dan masih ada teriak-teriakan. Tim mengajak santri berkomunikasi untuk memberikan dukungan moral, seperti sabar ya nak, serta memberikan semangat kepada anak-anak bahwa tim akan menolong,” ungkapnya.

    Tim juga sempat memberikan makanan dan minuman kepada korban, meskipun prosesnya sangat sulit karena kondisi korban yang hanya bisa menggerakkan tangan, seperti yang dialami Haikal.

    Upaya ini dilakukan agar kesadaran para santri tetap terjaga. “Meskipun dengan tertatih-tatih, karena kalau bergeser korban sangat susah,” ujarnya.

    Laksita Rini mengakui bahwa perjuangan tim rescue ini adalah tantangan yang luar biasa. “Medannya cukup sulit dan ini memang tantangan yang sangat luar biasa bagi tim rescue. Mereka menyusup dengan cuma ketinggian berapa senti dengan satu kepala, sampai mepet-mepet dengan material,” imbuhnya.

    Meskipun demikian, tim harus bekerja ekstra hati-hati. Gempa yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) malam, dikhawatirkan dapat menyebabkan pergerakan bangunan, membahayakan baik korban maupun jiwa para penyelamat.

    “Dalam operasi gabungan ini, DPKP Surabaya mengerahkan dua tim rescue, yang masing-masing terdiri dari 6 hingga 8 personel, bekerja sama dengan Basarnas dan tim lainnya di berbagai sisi reruntuhan,” pungkasnya.

  • Mobil Kecelakaan hingga Terbakar di Km 41 Jagorawi Akibat Sopir Ngantuk

    Mobil Kecelakaan hingga Terbakar di Km 41 Jagorawi Akibat Sopir Ngantuk

    Jakarta

    Satu unit mobil mengalami kecelakaan tunggal dan berujung terbakar di Km 41 Tol Jagorawi arah Jakarta atau menjelang GT Ciawi 2, Kota Bogor. Kecelakaan diduga akibat sopir mengantuk.

    “Faktor yang mempengaruhi (kecelakaan), mengantuk. Pengemudi mengantuk, KR (kendaraan) oleng ke kiri,” kata Kepala Induk PJR Jagorawi Kompol Akhmad Jazuli, Rabu (8/10/2025).

    Jazuli mengatakan kecelakaan terjadi ketika Toyota Rush bernopol B-2589-BRP melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta. Menjelang GT Ciawi 2, tepatnya di lajur exit GT Bogor, kendaraan oleng hingga menabrak beton pembatas jalan.

    “KR (kendaraan,red) datang dari arah Ciawi mengarah Jakarta. Setiba di TKP, pengemudi mengantuk. KR oleng ke kiri, ke lajur exit Bogor lanjut oleng ke kanan dan menabrak MCB beton pembatas jalan,” kata Jazuli.

    Diberitakan sebelumnya, satu unit minibus terbakar di Km 41 Tol Jagorawi menjelang Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 Kota Bogor. Mobil itu terbakar usai diduga terlibat kecelakaan.

    Ade menyebutkan kebakaran mobil dilaporkan terjadi sekitar pukul 11.05 WIB. Mobil Toyota Rush bernopol B-2589-BRT diduga terbakar akibat kecelakaan tunggal.

    (sol/azh)

  • Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

    Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan warga korban kebakaran rumah di Jalan Kebon Kelapa, RT 08/09, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, masih mengungsi di tenda darurat milik Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.

    “Warga korban kebakaran di RW 09, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, kini mengungsi di posko pengungsian berupa tenda darurat,” kata Camat Matraman Bambang Pangestu di Jakarta Timur, Rabu.

    Dia menyebutkan sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 30 jiwa mengungsi di tenda tersebut.

    Selama berada di posko pengungsian, warga mendapatkan makanan siap saji dan air minum kemasan yang didistribusikan dari dapur umum Suku Dinas Sosial Jakarta Timur.

    “Posko untuk tahap satu kita siagakan sampai tiga hari ke depan. Setelah itu kita adakan monitoring dan evaluasi,” ujar Bambang.

    Menurut dia, jika hasil monitoring dan evaluasi tersebut menunjukkan warga masih membutuhkan posko pengungsian, maka tenda darurat itu tetap didirikan.

    Namun, jika hasilnya menunjukkan warga korban kebakaran lebih memilih mengungsi ke rumah kerabatnya, maka posko pengungsian dihentikan.

    “Kan terkadang kalau jumlah warga tidak terlalu banyak itu mengungsi ke rumah kerabatnya. Tapi kalau nanti dari hasil evaluasi masih dibutuhkan posko, kita perpanjang,” jelas Bambang.

    Lebih lanjut, dia mengatakan adanya kemungkinan bantuan bagi warga untuk membangun ulang tempat tinggal mereka lewat program bedah rumah dengan memenuhi syarat-syarat tertentu.

    Permohonan bantuan itu dapat diajukan melalui program bedah rumah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), maupun program lainnya.

    “Tidak harus melalui Baznas juga, bisa bantuan dari Pemprov DKI. Ada prosesnya untuk pemberian bantuan, seperti tanah tempat tinggal warga itu milik sendiri atau bagaimana,” ucap Bambang.

    Sebelumnya, sebanyak 55 personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang melanda lima rumah di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jaktim, pada Senin (6/10).

    Kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik, dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

    Suku Dinas Sosial Jakarta Timur bersama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan bantuan kebutuhan dasar kepada sejumlah warga penyintas kebakaran tersebut.

    Bantuan itu berupa natura, kebutuhan sandang, dan makanan siap santap, di antaranya 10 dus air mineral, 10 dus mi instan, 10 botol kecap manis, dan 20 kantong minyak goreng kemasan 2 liter.

    Kemudian, 20 pack biskuit, 50 kaleng ikan sarden, 10 karung beras kemasan lima kilogram, 10 tas barang (goodie bag), dan 10 kantong kecap manis tambahan.

    Selain itu, ada pula bantuan berupa 10 paket sembako, satu dus popok ukuran M, satu dus popok ukuran L, 10 lembar tikar, dan lima paket perlengkapan sekolah (school kit).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

    Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

    Jakarta (ANTARA) – Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membersihkan sisa puing dari peristiwa kebakaran yang melanda lima rumah di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, pada Senin (6/10).

    “Dalam pembersihan material sisa kebakaran ini, pasukan oranye turut dibantu personel dari Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Matraman,” kata Lurah Utan Kayu Selatan Rusli Abidin di Jakarta, Rabu.

    Pembersihan puing sisa kebakaran itu sudah dilakukan sejak Selasa (7/10) dan dilanjutkan pada Rabu dengan mengerahkan 15 petugas PPSU.

    Rusli menjelaskan kendala selama proses pembersihan material sisa kebakaran tersebut, yakni sempitnya akses jalan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama.

    “Untuk pengangkutan menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dikerahkan satu unit truk sampah,” ujar Rusli.

    Di sisi lain, dia mengimbau warga agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran yang dapat terjadi kapan dan di mana saja, terutama akibat kelalaian.

    “Saya berharap masyarakat mendukung Gerakan Masyarakat Punya APAR (Alat Pemadam Api Ringan) sebagai langkah pencegahan dini,” ucap Rusli.

    Sementara itu, Ketua RW 09 Kelurahan Utan Kayu Selatan Adang Rahmat Permana menilai jajaran Pemerintah Kota Jakarta Timur memiliki respons cepat dalam memberikan bantuan kepada warga penyintas kebakaran.

    Menurut dia, bantuan yang diberikan lintas instansi juga sangat membantu warga, mulai dari tenda pengungsian, makanan siap santap, hingga kebutuhan sandang.

    “Luar biasa, semua instansi bergerak cepat dalam penanganan, baik saat kejadian maupun pascakebakaran. Seperti hari ini, petugas PPSU dan personel dari Satpel LH juga sudah turun langsung membersihkan material sisa kebakaran,” ungkap Adang.

    Sebelumnya, sebanyak 55 personel Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang melanda lima rumah di Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jaktim, pada Senin (6/10).

    Kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik, dan dipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) Dinas Gulkarmat DKI Jakarta pada pukul 14.04 WIB.

    Api dapat dilokalisir pukul 14.24 WIB, kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan pada pukul 14.33 WIB, dan pemadaman berakhir pukul 14.57 WIB.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.