Kasus: kebakaran

  • Penyelidikan Kasus Kebakaran di SPBU Kemanggisan Dihentikan, Korban dan Pihak SPBU Damai

    Penyelidikan Kasus Kebakaran di SPBU Kemanggisan Dihentikan, Korban dan Pihak SPBU Damai

    JAKARTA – Kepolisian menghentikan penyelidikan kasus terbakarnya mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu, 11 Oktober, dini hari.

    “Si pelapor, pemilik mobilnya ini, tak melanjutkan laporan polisi karena akhirnya sudah mediasi dengan SPBU. Kami tak bisa meneruskan penyelidikan karena dia tak mau buat laporan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung, mengutip ANTARA, Senin, 13 Oktober.

    Selain karena pemilik mobil tidak membuat laporan polisi, penyelidikan juga dihentikan lantaran tidak ada korban dari masyarakat.

    “Kan itu tak ada korban, tak ada warga yang terdampak. Jadi, kami tak masuk ke sana. Urusan antara pemilik mobil dengan SPBU saja. Tak mungkin kami menyimpulkan sendiri (penyebab mobil terbakar),” kata Arfan.

    Arfan pun menegaskan bahwa mobil yang terbakar itu bukanlah milik Pertamina, melainkan milik pihak ketiga (penyedia).

    Sebelumnya, sebuah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) terbakar di SPBU Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu, 11 Oktober, dini hari.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi sekira pukul 03.58 WIB itu dipicu percikan api dari dinamo pengisian BBM.

    “Peristiwa tersebut bermula ketika mobil pengisian BBM (tanki BBM) mengalami percikan api dari dinamo pengisian ketika sedang melakukan pengisian (loading BBM ) dari tanki mobil ke tanki SPBU,” kata Syarifudin.

    Syarifudin menyebutkan, kebakaran diduga karena mobil tangki BBM berisi 24.000 liter itu terbakar. “Dinamo alat pengisian terjadi loncatan api,” katanya.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp2,5 miliar. “Ada korban luka ringan, satu orang yaitu Ramdani umur 40 tahun, jabatan pengawas,” katanya.

  • 20 Rumah Hangus Terbakar di Penjaringan Jakut, 5 Orang Terluka

    20 Rumah Hangus Terbakar di Penjaringan Jakut, 5 Orang Terluka

    Jakarta

    Kebakaran terjadi di kawasan permukiman penduduk di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) dini hari tadi. Sebanyak 20 rumah hangus terbakar.

    “Objek yang terbakar rumah. Jumlah yang terbakar 20 rumah dan lantai 2 musala,” kata Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakut, Gatot Sulaeman, Selasa (14/10/2025).

    Kebakaran terjadi di Jalan Sukarela, Penjaringan, Jakut pukul 01.32 WIB. Sebanyak 22 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 110 personel dikerahkan ke lokasi kebakaran.

    Proses pemadaman baru selesai pukul 07.17 WIB. Petugas damkar mendapatkan sejumlah kendala dalam proses pemadaman.

    “Proses pemadaman sempat terkendala karena akses jalan yang sempit serta sumber air yang jauh,” katanya.

    “Terdapat korban luka-luka dari pihak warga sebanyak 5 orang. Selanjutnya pemadaman telah berhasil dilaksanakan,” katanya.

    Luas area terbakar sekitar 400 meter persegi. Kerugian ditaksir sekitar Rp 1,2 miliar.

    (jbr/eva)

  • Lima orang terluka akibat kebakaran di Penjaringan

    Lima orang terluka akibat kebakaran di Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak lima orang terluka akibat kebakaran yang terjadi di Jalan Sukarela Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Selasa dinihari.

    “Terdapat korban luka-luka dari pihak warga sebanyak lima orang,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaiman di Jakarta.

    Ia mengatakan, korban seorang berinisial RN (70) mengalami patah tulang tangan sebelah kanan dan luka bakar kondisi 30 persen dan sudah mendapat perawatan medis di RSUD Koja.

    Kemudian korban kedua merupakan suami RN, pria berinisial MTN (73) mengalami luka bakar di seluruh badan dan sudah mendapat perawatan medis di RS Atmajaya Pluit.

    Korban ketiga pria berinisial ERL (24) mengalami luka sobek di tangan karena terkena pecahan kaca saat menolong temannya dan saat ini sudah mendapatkan perawatan di Puskesmas Teluk Gong.

    Kemudian pria berinisial PN (27) mengalami luka sobek di bagian leher terkena pecahan kaca dan telah mendapat perawatan medis di Puskesmas Teluk Gong.

    Korban terakhir pria EG (20) mengalami luka sobek kaki kiri dan sudah mendapat penanganan di tempat oleh tim pemadam kebakaran (damkar).

    Sebelumnya, puluhan rumah petak dan sebuah mushala di Jalan Sukarela Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ludes terbakar pada Selasa dinihari.

    “Objek yang terbakar sebanyak 20 rumah dan lantai dua musala di kawasan tersebut dengan total luas objek terbakar 400 meter persegi,” kata Gatot Sulaeman.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puluhan rumah petak di Jakarta Utara terbakar

    Puluhan rumah petak di Jakarta Utara terbakar

    Jakarta (ANTARA) – Puluhan rumah petak di Jalan Sukarela Kelurahan Penjaringan,Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, ludes terbakar pada Selasa dinihari.

    “Objek yang terbakar sebanyak 20 rumah dan lantai dua mushala di kawasan tersebut dengan total luas objek terbakar 400 meter persegi,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman di Jakarta.

    Ia mengatakan, petugas mendapatkan informasi kebakaran pukul 01.32 WIB dan langsung mengerahkan personel ke lokasi untuk melakukan pemadaman di kawasan padat penduduk tersebut.

    Petugas sampai di lokasi dan melakukan pemadaman pukul 01.39 WIB sampai tahap lokalisir serta pendinginan pukul 03.28 WIB. “Api benar-benar dipadamkan pukul 07.17 WIB,” kata dia.

    Menurut dia, total ada 110 personel dan 22 unit mobil pemadam yang dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi tersebut.

    Proses pemadaman sempat terkendala karena akses jalan yang sempit serta sumber air yang jauh. “Untuk dugaan sementara penyebab kebakaran akibat korsleting listrik,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Amankan Kambing, Bapak dan Anak di Jember Tewas Tertimpa Rumpun Bambu

    Amankan Kambing, Bapak dan Anak di Jember Tewas Tertimpa Rumpun Bambu

    Jember (beritajatim.com) – Bapak dan anak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, meninggal dunia karena tertimpa rumpun bambu, pada saat hujan deraa, Senin (13/10/2025) sore.

    Korban yang meninggal dunia adalah Siaman (64) dan Saiful Rohman (29). Mereka warga Jalan Jawa VII, Lingkungan Tegalbpto Lor, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari.

    Informasi yang diperoleh dari sejumlah tetangga, Siaman dan Saiful sedang mengamankan 13 ekor kambing yang di kandang yang berjarak kurang lebih 50 meter dari rumah mereka.

    Saat itu hujan deras dan berangin. “Pak Umar (sapaan akrab Siaman) sudah diminta tidak keluar rumah,” kata salah satu tetangga.

    Tiba-tiba rumpun bambu dekat kandang itu ambruk menimpa Siaman dan Saiful. Keduanya meninggal di tempat bersama tiga ekor kambing yang hendak mereka amankan.

    Para tetangga memanggil petugas pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember. Butuh wakru lama untuk mengevakuai dua jenazah karena petugas harus memotong rumpun bambu agar bisa diangkat.

    Jenazah Saiful bisa dievakuasi pukul 16.00 WIB. Sementara jenazah Siaman baru bisa dievakuasi pukul 17.30 WIB.

    Siaman selama ini dikenal sebagai petugas kebersihan. “Pagi harinya sebelum meninggal, beliau sempat membersihkan rumput di sini” kata Muhammad Iqbal, warga Perumahan Jawa Asri.

    Selain kejadian di Jalan Jawa VII yang tak jauh dari kampus Universitas Jember, dua pohon tumbang pada saat yang sama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Satu pohon merusak pagar dan sebatang lagi menimpa mobil pegawai FISIP. [wir/ian]

  • Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Truk BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan, Ini Alasannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Oktober 2025

    Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Truk BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan, Ini Alasannya Megapolitan 13 Oktober 2025

    Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Truk BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan, Ini Alasannya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi menghentikan proses penyelidikan terkait kebakaran truk pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina di Jalan Kemanggisan Raya, Palmerah, Jakarta Barat.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung mengatakan, kasus tersebut telah diselesaikan melalui mediasi.
    “Bukan ledakan ya kasusnya, itu terbakar mobilnya. Nah itu sudah mediasi antara pemilik mobil dengan SPBU-nya,” jelas Arfan saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Senin.
    Menurut Arfan, proses mediasi dilakukan antara pihak SPBU Pertamina dan pihak yang mengoperasikan truk tangki BBM tersebut.
    Ia menjelaskan, mobil tangki yang terbakar merupakan milik pihak ketiga yang bertugas mengirimkan stok BBM.
    “Jadi mobil itu, si pengantar pengisi tangki BBM itu kan ada pihak ketiganya. Nah, itu bukan dari pihak Pertamina, tapi dari pihak ketiga (yang punya mobil),” ucap Arfan.
    Arfan menambahkan, penyelidikan tidak dilanjutkan karena kedua belah pihak sepakat berdamai.
    Terlebih, insiden tersebut hanya melibatkan pihak Pertamina dan pemilik truk tangki BBM serta tak ada korban dari masyarakat yang terdampak.
    “Polisi enggak bisa meneruskan karena dia enggak mau buat laporan, karena sudah mediasi. Kan itu enggak ada korban, enggak ada masyarakat yang terdampak. Jadi kami juga enggak masuk ke sana,” kata Arfan.
    Dengan begitu, penyelesaian kasus sepenuhnya menjadi urusan antara pihak Pertamina dan pemilik truk, tanpa campur tangan lebih lanjut dari kepolisian.
    Hal ini juga berlaku untuk pendalaman penyebab kebakaran yang tidak dilanjutkan penyelidikannya.
    “Kalau itu (penyebab kebakaran) dari mereka aja. Kami kan awalnya penyelidikan, tapi karena itu (kedua pihak sepakat damai) kan kami juga enggak bisa melanjutkan. Kan enggak mungkin kami menyimpulkan sendiri,” ujar Arfan.
    Sebelumnya diberitakan, sebuah truk tangki BBM terbakar di sebuah SPBU Pertamina di Jalan Kemanggisan Raya, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu (11/10/2025) dini hari.
    Insiden yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu sempat diwarnai ledakan saat api yang membakar mobil semakin membesar.
    Sudin Gulkarmat Jakarta Barat menyebut dugaan awal kebakaran dipicu karena percikan api dari dinamo kendaraan ketika sedang melakukan pengisian dari tangki mobil ke tangki SPBU.
    Data Sudin Gulkarmat Jakarta Barat juga menyebut diperkirakan sekitar 24.000 liter bahan bakar yang berada di dalam tangki mobil ikut terbakar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyelidikan kasus truk tangki terbakar di SPBU Palmerah dihentikan

    Penyelidikan kasus truk tangki terbakar di SPBU Palmerah dihentikan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menghentikan penyelidikan kasus terbakarnya mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu (11/10) dini hari.

    “Si pelapor, pemilik mobilnya ini, tak melanjutkan laporan polisi karena akhirnya sudah mediasi dengan SPBU. Kami tak bisa meneruskan penyelidikan karena dia tak mau buat laporan,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Sipayung saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Selain karena pemilik mobil tidak membuat laporan polisi, penyelidikan juga dihentikan lantaran tidak korban dari masyarakat.

    “Kan itu tak ada korban, tak ada warga yang terdampak. Jadi, kami tak masuk ke sana. Urusan antara pemilik mobil dengan SPBU saja. Tak mungkin kami menyimpulkan sendiri (penyebab mobil terbakar),” kata Arfan.

    Arfan pun menegaskan bahwa mobil yang terbakar itu bukanlah milik Pertamina, melainkan milik pihak ketiga (penyedia).

    Sebelumnya, sebuah mobil tangki bahan bakar minyak (BBM) terbakar di SPBU Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Sabtu (11/10) dini hari.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi sekira pukul 03.58 WIB itu dipicu percikan api dari dinamo pengisian BBM.

    “Peristiwa tersebut bermula ketika mobil pengisian BBM (tanki BBM) mengalami percikan api dari dinamo pengisian ketika sedang melakukan pengisian (loading BBM ) dari tanki mobil ke tanki SPBU,” kata Syarifudin.

    Syarifudin menyebutkan, kebakaran diduga karena mobil tangki BBM berisi 24.000 liter itu terbakar. “Dinamo alat pengisian terjadi loncatan api,” katanya.

    Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp2,5 miliar. “Ada korban luka ringan, satu orang yaitu Ramdani umur 40 tahun, jabatan pengawas,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cek Aturan Baru Bawa Powerbank di Pesawat Oktober 2025, Jangan Salah

    Cek Aturan Baru Bawa Powerbank di Pesawat Oktober 2025, Jangan Salah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penumpang pesawat perlu mengetahui aturan terkait barang bawaan. Salah satu maskapai penerbangan kawakan, Emirates, memberlakukan aturan yang melarang penggunaan power bank.

    Aturan tersebut berlaku efektif mulai 1 Oktober 2025. Dalam pengumumannya di laman resmi, Emirates mengatakan power bank masih bisa dibawa ke dalam kabin.

    Namun ditekankan bahwa powerbank yang dibawa tidak untuk digunakan, baik mengisi daya perangkat lain ataupun mengisi baterai power bank dengan sumber daya pesawat.

    Selain itu, penumpang hanya diperbolehkan membawa satu power bank saja selama penerbangan. Besaran dayanya juga terbatas di bawah 100 watt jam.

    Emirates menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan insiden karena baterai litium dalam pesawat di seluruh industri penerbangan.

    Power bank khususnya menggunakan baterai litium-ion atau litium-polimer. Baterainya mengandung ion-litium yang tersuspensi dalam larutan elektrolit dan ion-ion mengalir serya bergerak antara dua elektroda saat mengisi baterai dan dikosongkan.

    Saat baterai terisi daya berlebih atau rusak bisa menyebabkan thermal runaway, yakni proses percepatan otomatis yang menyebabkan panas dalam sel baterai untuk menghilangkannya. Pada akhirnya membuat perangkat panas dan tidak terkendali.

    “Ini bisa mengakibatkan konsekuensi berbahaya seperti kebakaran, ledakan dan pelepasan gas beracun,” jelas Emirates.

    Emirates juga menambahkan banyak power bank tidak memiliki standar perlindungan untuk mencegah baterai mengisi daya berlebihan. Jadi semkain meningkatkan risiko bahaya.

    Salah satu aturan terbaru Emirates juga meminta powerbank diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau. Saat terjadi kejadian tak terduga seperti kebakaran, awak kabin bisa merespon dan memadamkan api dengan cepat.

    Berikut peraturan lengkap terbaru dari maskapai UEA itu, dikutip dari laman resminya, Senin (13/10/2025):

    – Boleh membawa satu power bank dengan daya di bawah 100 watt jam.

    – Powerbank tidak boleh digunakan untuk mengisi daya perangkat pribadi apapun dalam pesawat.

    – Tidak diperbolehkan mengisi daya powerbank dengan catu daya pesawat.

    – Semua powerbank harus memiliki informasi peringkat kapasitas yang tersedia.

    – Powerbank tidak boleh diletakkan di tempat penyimpanan atas kepala dalam pesawat.

    – Powerbank harus diletakkan di saku kursi atau dalam tas di bawah kursi depan penumpang.

    – Power bank tidak diizinkan masuk dalam bagasi terdaftar.

    Perlu dicatat, Emirates bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang menetapkan aturan terkait powerbank. Simak beberapa maskapai lain yang memiliki aturan serupa:

    1. AirAsia
    Penumpang AirAsia hanya diizinkan membawa power bank dengan kapasitas maksimal 100 watt-jam (Wh) atau 20.000 miliampere-jam (mAh). Hal ini untuk meningkatkan keamanan penerbangan serta meminimalkan risiko insiden yang berkaitan dengan baterai selama penerbangan.

    2. Thai Airways
    Thai Airways resmi melarang penggunaan dan pengisian daya power bank di dalam pesawat mulai 15 Maret. Langkah ini diambil setelah adanya sejumlah insiden kebakaran di maskapai internasional yang diduga berasal dari power bank.

    3. Maskapai Korea Selatan
    Korea Selatan resmi melarang penumpang menyimpan power bank di kabin pesawat. Aturannya, perangkat ini hanya boleh disimpan di saku kursi atau di bawah kursi penumpang. Pengisian daya power bank melalui colokan USB di kursi juga dilarang.

    4. Singapore Airlines
    Singapore Airlines melarang penumpang mengisi daya perangkat menggunakan power bank saat penerbangan. Pengisian daya melalui port USB pesawat juga tidak diperbolehkan.

    5. EVA Air
    Maskapai asal Jepang tersebut juga telah melarang penggunaan charger portable di udara demi memastikan keselamatan penerbangan. Power bank dan baterai lithium cadangan dilarang dibawa dalam bagasi terdaftar. Baterai tersebut harus dibawa dalam bagasi kabin dan disimpan dengan benar untuk mencegah kompresi atau kerusakan.

    6. Hong Kong Airlines
    Otoritas penerbangan Hong Kong melarang penggunaan power bank selama penerbangan mulai 7 April, setelah insiden kebakaran di pesawat Hong Kong Airlines yang sedang terbang dari Hangzhou.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Room VIP Tempat Hiburan Malam di Lampung Kebakaran, Diduga Karena Rokok Elektrik

    Room VIP Tempat Hiburan Malam di Lampung Kebakaran, Diduga Karena Rokok Elektrik

    Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hebat melanda sebuah tempat hiburan malam Radar Space Kitchen Bar & Lounge di Jalan Yos Sudarso, Garuntang, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung, Senin (13/10/2025) dini hari.

    Api diduga berasal dari korsleting listrik saat karyawan tengah mengecas rokok elektrik di ruang VIP. Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial, tampak asap hitam pekat mengepul dari area VIP lounge.

    Sejumlah pengunjung panik berhamburan keluar gedung sementara petugas pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api.

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kota Bandar Lampung, Irman Saputra mengonfirmasi peristiwa tersebut.

    “Kami menerima laporan sekitar pukul 02.25 WIB dari pihak karyawan Radar Space. Setelah itu, tim langsung menuju lokasi,” ujarnya, Senin (13/10).

    Sebanyak lima unit mobil pemadam dan 48 personel dikerahkan ke lokasi. Api baru berhasil dijinakkan sekitar pukul 07.10 WIB setelah petugas menghabiskan 15 tangki air.

    “Kami juga menggunakan tiga unit SCBA dan dua blower untuk membantu proses pemadaman,” terang dia.

  • Ketua MPR: Mess MPR Bandung segera direnovasi karena historis

    Ketua MPR: Mess MPR Bandung segera direnovasi karena historis

    bangunan ini adalah bangunan cagar budaya, memiliki nilai historis tinggi, salah satu heritage yang dimiliki Kota Bandung Jawa Barat

    Jakarta (ANTARA) – Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Mess MPR RI di Bandung, Jawa Barat, yang mengalami kebakaran akibat aksi unjuk rasa pada Agustus 2025 akan segera direnovasi karena memiliki nilai historis yang tinggi.

    Dia menjelaskan Mess MPR yang terbakar merupakan bangunan cagar budaya Kota Bandung. Dia pun sudah meninjau kondisi terkini bangunan itu bersama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    “Kita melihat bagaimana proses revitalisasi dilakukan, sebab bangunan ini adalah bangunan cagar budaya, memiliki nilai historis tinggi, salah satu heritage yang dimiliki Kota Bandung Jawa Barat,” kata Muzani dalam keterangannya yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Dia mengungkapkan bahwa total biaya yang dianggarkan untuk kepentingan perbaikan gedung Mess MPR oleh Kementerian Pekerjaan Umum mencapai Rp11 miliar. Menurut dia, renovasi bangunan itu pun akan didukung oleh pemerintah setempat.

    “Mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu dekat sehingga fungsinya bisa kembali digunakan untuk kepentingan MPR dan Pemda Jabar dan juga warga Jabar khususnya,” katanya.

    Sebelumnya, diwartakan sebuah bangunan aset milik Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI yang berada di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, dibakar massa saat aksi unjuk rasa gabungan pengemudi ojek daring dan mahasiswa pada Jumat (29/8).

    Berdasarkan pantauan di lokasi, massa aksi awalnya melempari Gedung DPRD Jabar dengan batu, petasan, hingga bom molotov. Lemparan juga diarahkan ke sebuah rumah yang berada di seberang gedung dewan, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, yang merupakan Mess MPR RI.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.