Kasus: kebakaran

  • Kabar Baik Soal Tanda Kiamat Makin Dekat

    Kabar Baik Soal Tanda Kiamat Makin Dekat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jadwal “kiamat” perubahan iklim dunia bisa mundur. Prediksi ini datang dari laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    PBB memperkirakan emisi gas rumah kaca global dalam laju penurunan dalam beberapa dekade mendatang. Namun, penurunannya masih jauh dari cukup untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim.

    Dalam laporan yang dirilis Badan Iklim PBB (UNFCCC), emisi global diperkirakan turun sekitar 10% pada tahun 2035. Penurunan ini dihitung berdasarkan target iklim nasional (NDC) dari negara-negara yang menghasilkan hampir 60% emisi dunia.

    Namun, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menegaskan, dunia harus memangkas emisi hingga 60% dari level 2019 pada 2035 agar suhu global tidak melampaui ambang batas 1,5 derajat Celsius.

    “Sepuluh tahun setelah Perjanjian Paris diadopsi, kita bisa mengatakan bahwa perjanjian ini menghasilkan kemajuan nyata. Namun kemajuannya harus lebih cepat dan adil, dan percepatan itu harus dimulai sekarang,” ujar Sekretaris Eksekutif UNFCCC, Simon Stiell, dikutip dari Climate Change News, Kamis (30/10/2025)

    Peringatan itu datang setelah Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) melaporkan kadar karbon dioksida di atmosfer mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada 2024.

    Lonjakan ini dipicu oleh emisi besar dari kebakaran hutan di berbagai wilayah dunia, yang membuat pemanasan global akan terus meningkat untuk jangka panjang.

    Negara-negara akan membahas masalah lambatnya penurunan emisi ini pada KTT Iklim COP30 di Belém, Brasil, bulan depan. Namun hingga kini, sebagian besar negara, termasuk penghasil emisi terbesar, belum menyerahkan rencana iklim terbaru (NDC) meski sudah melewati tenggat terakhir pada September.

    UNFCCC mencatat, baru 64 negara yang menyumbang sekitar 30% dari total emisi global telah menyerahkan NDC secara resmi. Sisanya masih tertunda, termasuk Amerika Serikat, China, dan sejumlah negara lain.

    Sebagai pembanding, China sebelumnya berjanji menurunkan emisi 7-10% dari level puncaknya, sementara Uni Eropa menargetkan penurunan 66-72% dari level 1990.

    Simon Stiell menegaskan, negara yang lebih cepat mengambil aksi iklim akan mendapat keuntungan ekonomi besar dalam membentuk jutaan lapangan kerja baru dan triliunan investasi baru..

    “Kita masih dalam perlombaan,” kata Stiell. “Namun agar planet ini tetap layak huni bagi delapan miliar manusia, kita harus segera mempercepat langkah.”pungkasnya.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Warung Nasi di Gresik Dilalap Api, Rata dengan Tanah

    Warung Nasi di Gresik Dilalap Api, Rata dengan Tanah

    Gresik (beritajatim.com)- Sebuah warung nasi sederhana di Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo, Gresik,
    dilalap api hingga rata pada Kamis pagi. Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.34 WIB, dan membuat Atwi pemilik dan warga setempat panik.

    Api cepat membesar, dan menghanguskan bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu serta papan tripleks yang diduga akibat konsleting listrik. Sejumlah warga yang mencoba memadamkan api dengan alat seadanya tak mampu menghentikan kobaran sebelum petugas pemadam kebakaran tiba.

    “Saya lihat asap tebal dari jauh, lalu tiba-tiba api sudah tinggi. Warga mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya tapi api tetap berkobar,” ujar Halan warga Desa Tanjungan, Kamis (30/10/2025).

    Api yang tak kunjung padam membuat warga melaporkan kejadian ini ke Posko Damkarla Driyorejo Gresik. Sebanyak lima personel dikerahkan beserta satu unit mobil damkar dan satu unit mobil suplai air.

    Setelah berjibaku selama 1,5 jam, api yang menghanguskan bangunan warung berhasil dipadamkan. Tak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran ini.

    Petugas piket Damkarla Gresik, Sugiono mengatakan, penyebab kebakaran diduga konsleting listrik. Bermula ada percikan api lalu membesar.

    “Kerugian material diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Selain bangunan warung, seluruh peralatan masak, stok beras, dan bahan makanan dilaporkan hangus terbakar,” katanya.

    Pemilik warung, Atwi menuturkan, usaha yang dirintisnya selama bertahun-tahun kini luluh-lantak.

    “Semua habis, saya tidak menyangka terjadi secepat itu,” tuturnya. [dny/aje]

  • Pemkab Pasuruan Rencanakan Shelter Damkar untuk Percepat Penanganan Kebakaran

    Pemkab Pasuruan Rencanakan Shelter Damkar untuk Percepat Penanganan Kebakaran

    Pasuruan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan mulai menyiapkan strategi baru dalam layanan kebakaran. Setelah peremajaan armada damkar selesai, kini direncanakan pembangunan shelter untuk mempercepat respon darurat.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, mengatakan keberadaan shelter sangat dibutuhkan. “Kemarin saat ada kebakaran di Pasar Pandaan, dari Bangil ke lokasi butuh waktu 30 menit,” jelasnya.

    Menurutnya, keberadaan shelter bisa memangkas waktu tempuh sekitar 15 menit. Hal ini akan membuat penanganan kebakaran di wilayah barat menjadi lebih cepat.

    “Kalau shelter sudah ada, kita tidak perlu lagi mengandalkan armada dari pihak swasta,” imbuh Mas Rusdi, sapaan akrabnya. Ia menilai percepatan layanan akan sangat membantu melindungi warga dan aset ekonomi.

    Saat ini, Pemkab Pasuruan memiliki delapan unit armada damkar. Dari jumlah itu, dua merupakan mobil besar dan enam lainnya berukuran lebih kecil.

    Rusdi menjelaskan, perhitungan lokasi shelter masih dilakukan. Pertimbangan utamanya adalah kepadatan penduduk dan potensi risiko kebakaran.

    “Daerah seperti Gempol, Beji, Bangil, dan Pandaan berpotensi punya armada sendiri-sendiri,” tegasnya. Dengan begitu, distribusi layanan bisa lebih merata.

    Shelter damkar akan menjadi pos siaga yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung. Tujuannya agar petugas bisa segera bergerak ketika terjadi musibah.

    “Kalau semua sudah terencana, kita ingin masyarakat merasa lebih aman karena respon darurat lebih cepat,” pungkas Rusdi. Pemkab optimistis keberadaan shelter akan meningkatkan kualitas penanganan kebakaran di Pasuruan. [ada/aje]

  • Waspada Bencana Hidrometeorologi! Ini Jenis dan Dampaknya

    Waspada Bencana Hidrometeorologi! Ini Jenis dan Dampaknya

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana hidrometeorologi belakangan ini diklaim akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Jenis bencana ini dipicu oleh faktor cuaca, iklim, dan air, sehingga sangat erat kaitannya dengan kondisi alam Indonesia yang beriklim tropis dan memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun.

    Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bencana hidrometeorologi termasuk jenis bencana alam yang disebabkan oleh unsur-unsur atmosfer, seperti angin, curah hujan, suhu udara, dan kelembapan.

    Dampak dari bencana ini bisa sangat luas, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga ancaman terhadap keselamatan manusia.

    Apa Itu Bencana Hidrometeorologi?

    Secara umum, bencana hidrometeorologi adalah fenomena alam atau proses perusak yang berkaitan dengan unsur cuaca (meteorologi), air (hidrologi), dan laut (oseanografi).

    Karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kondisi geografis yang kompleks, risiko terjadinya bencana jenis ini sangat tinggi, terutama saat musim hujan.

    Berikut ini beberapa contoh bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

    1. Kekeringan

    Kekeringan terjadi ketika curah hujan berada di bawah normal untuk jangka waktu tertentu. BMKG memantau potensi kekeringan melalui indikator, seperti penurunan curah hujan, peningkatan suhu udara, dan meningkatnya evapotranspirasi. Dampaknya bisa menyebabkan berkurangnya pasokan air bersih dan gagal panen.

    2. Badai petir

    Badai petir terbentuk akibat munculnya awan cumulonimbus (Cb) yang memunculkan kilat dan suara petir. Fenomena ini terjadi karena adanya uap air, ketidakstabilan udara, dan pengangkatan massa udara ke lapisan atmosfer.

    Petir merupakan pelepasan muatan listrik bertegangan tinggi di atmosfer, baik antarawan maupun antara awan dan permukaan bumi.

    3. Puting beliung

    Puting beliung adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan mencapai 120 km/jam atau lebih. Fenomena ini sering muncul di wilayah tropis akibat perbedaan tekanan udara ekstrem.

    Jika terbentuk di laut, puting beliung dapat menimbulkan gelombang tinggi dan banjir pesisir saat angin kuat mendorong air ke daratan.

    4. Banjir

    Banjir terjadi ketika air meluap dan menenggelamkan wilayah daratan yang seharusnya kering. Penyebabnya bisa karena meluapnya sungai, danau, atau laut, serta hujan lebat yang membuat tanah tak lagi mampu menyerap air. Banjir merupakan bencana hidrometeorologi paling umum di Indonesia.

    5. Tanah longsor

    Longsor terjadi di daerah berkontur miring seperti pegunungan atau tebing pantai. Penyebabnya antara lain curah hujan tinggi, gempa bumi, atau aktivitas manusia yang mengubah kemiringan lereng. Longsor sering disertai banjir bandang dan bisa menyebabkan korban jiwa.

    6. Angin kencang

    Angin kencang adalah pergerakan udara dengan kecepatan di atas 27,8 km/jam, bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Jika terjadi secara mendadak dan singkat, fenomena ini disebut gusty, biasanya disertai hujan deras dan muncul bersamaan dengan pembentukan awan cumulonimbus.

    Dampak Bencana Hidrometeorologi

    Bencana hidrometeorologi membawa berbagai dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Berikut beberapa dampak utamanya:

    Angin kencang dan banjir dapat merusak rumah, jalan, jembatan, serta jaringan listrik dan komunikasi. Pemulihan pascabencana sering kali membutuhkan waktu dan biaya besar.

    Kekeringan yang berkepanjangan dapat menimbulkan kekurangan air bersih, gagal panen, hingga meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    Sektor pertanian, perikanan, dan industri bisa berhenti beroperasi akibat dampak bencana, menimbulkan kerugian finansial besar bagi masyarakat dan pemerintah.

    Banjir, longsor, dan kebakaran hutan menyebabkan degradasi tanah, berkurangnya keanekaragaman hayati, serta pencemaran udara dan air.

    Korban jiwa dan kesehatan

    Bencana hidrometeorologi juga dapat menimbulkan korban jiwa dan gangguan kesehatan, terutama di wilayah padat penduduk yang minim fasilitas medis dan sanitasi.

    Bencana hidrometeorologi adalah ancaman nyata yang perlu diwaspadai, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Dengan memahami penyebab, jenis, dan dampaknya, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.

  • Puslabfor selidiki kebakaran rumah di Papanggo Tanjung Priok

    Puslabfor selidiki kebakaran rumah di Papanggo Tanjung Priok

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran rumah di Jalan Papanggo, Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (29/10) sore.

    “Tim Labfor melakukan penyelidikan terjadinya peristiwa kebakaran atas permintaan bantuan dari Polsek Tanjung Priok,” kata Kapolsek Tanjung Priok Kompol R Sigit Kumolo didampingi Kanit Reskrim AKP Handam Samudro di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap area yang terbakar, termasuk pengambilan sampel material yang diduga sebagai sumber api.

    Selain itu, tim juga mengambil foto dan video di seluruh area yang terbakar serta mengamankan sejumlah barang bukti berupa potongan kabel dan material padat dan cair dari TKP.

    “Selanjutnya, dilakukan pemasangan kembali garis polisi di area tempat kejadian perkara,” ujar Sigit.

    Kemudian, sambung dia, Tim Labfor Polri melakukan koordinasi dengan penyidik Polsek Tanjung Priok dan mendengarkan keterangan saksi-saksi terkait hasil olah tempat kejadian sementara.

    Dari hasil pemeriksaan awal, menurut dia, Tim Puslabfor Polri masih perlu melakukan proses analisis terhadap sampel yang diambil di lokasi. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembuatan berita acara dan hasil olah TKP.

    Dugaan sementara, sumber api berasal dari area tengah bangunan.

    “Penyebab pasti menunggu hasil laboratorium forensik dan sinkronisasi hasil pengambilan keterangan saksi-saksi oleh penyidik,” tutur Sigit.

    Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 80 personel untuk memadamkan api yang membakar dua unit rumah di Jalan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, pada Sabtu (11/10) dini hari.

    “Total ada 17 unit mobil pemadam dengan 80 personel yang dikerahkan memadamkan api,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman.

    Petugas mendapatkan informasi kebakaran dari masyarakat sekitar pukul 02.13 WIB dan langsung mengirimkan personel ke lokasi kejadian.

    Pemadaman dimulai pukul 02.19 WIB dan proses pendinginan dilakukan pada pukul 02.58 WIB.

    “Proses pemadaman dinyatakan berakhir pada pukul 03.37 WIB,” ungkap Gatot.

    Dia mengatakan kebakaran itu diduga terjadi akibat arus pendek listrik (korsleting) dari kipas angin yang berada di salah satu kamar di dalam rumah.

    Berdasarkan keterangan saksi, terdapat orang sakit yang terkunci dan meminta tolong. Warga yang mendengar teriakan di salah satu kamar di ruang tengah itu langsung mendobrak kamar dan mengamankan korban.

    Kemudian, warga menelepon petugas pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan memadamkan api yang semakin membesar.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korsleting Picu Kebakaran Mobil di Mojoagung Jombang, Kerugian Rp20 Juta

    Korsleting Picu Kebakaran Mobil di Mojoagung Jombang, Kerugian Rp20 Juta

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah kebakaran melanda mobil mini bus Suzuki Extra Carry Nopol W 1914 YT yang terparkir di depan rumah seorang warga, Amanu (60), Kamis dini hari (30/10/2025).

    Kejadian ini berlangsung di Dusun Karangmenjangan, Desa Karangwinogan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB tersebut memicu kerugian material sekitar Rp20 juta.

    Kronologi kejadian bermula ketika pada pukul 01.00 WIB, warga setempat pertama kali melihat asap dan kobaran api yang muncul dari mobil milik Amanu. Warga yang melihat kejadian ini berusaha untuk memadamkan api dengan peralatan sederhana, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

    Pada pukul 01.05 WIB, api semakin membesar, sehingga akhirnya seorang warga melaporkan kebakaran tersebut ke Pos Damkar Mojoagung Jombang.

    Tak lama setelah laporan diterima, petugas Pos Damkar Mojoagung langsung mengirimkan dua unit kendaraan pemadam kebakaran, yakni satu unit fire supply truck dan satu unit fire pumper truck beserta tim petugas.

    Tim Damkar tiba di lokasi pada pukul 01.24 WIB dan segera melakukan pemadaman api serta pembasahan. Selama proses pemadaman, petugas bekerja keras untuk mengendalikan api yang sempat melalap sebagian mobil dan teras rumah. Pada pukul 02.20 WIB, api akhirnya berhasil dipadamkan, dan tim petugas kembali ke markas.

    Menurut petugas Pos Damkar Mojoagung, Abu Yazid Al Basthomi, kebakaran ini diduga berasal dari konsleting kabel kelistrikan pada mobil yang terparkir di depan rumah. “Beruntung, kami bisa segera sampai di lokasi dan melakukan pemadaman dengan cepat, sehingga kebakaran tidak meluas,” kata Abu Yazid.

    Ia juga menambahkan bahwa proses pemadaman ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pusdalops BPBD Jombang, PLN, dan warga setempat. [suf]

  • Edukasi Jadi Fondasi OJK Wujudkan Pelindungan Menyeluruh

    Edukasi Jadi Fondasi OJK Wujudkan Pelindungan Menyeluruh

    Jakarta, Beritasatu.com – Nurlaili baru saja turun dari ojek online di depan rumah kontrakannya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, setelah seharian bekerja di toko pakaian. Saat ingin membuka pintu, ponselnya tiba-tiba berdering nyaring. Ia pikir itu panggilan dari temannya, jadi tanpa pikir panjang langsung diangkatnya. Ternyata panggilan itu dari seorang debt collector.

    “Bayar utang lu sekarang. Kalau kagak, data lu gua sebar,” kata Nurlaili menirukan suara debt collector yang meneleponnya, Selasa (28/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi persis setahun yang lalu. Nurlaili bercerita, dalam kondisi ekonomi yang terdesak karena sudah berbulan-bulan menganggur, ketika itu ia menerima pesan WhatsApp yang menawarkan pinjaman online. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengajukan pinjaman. Belakangan baru diketahui kalau aplikasi pinjaman online (pinjol) yang menawarkan pinjaman itu statusnya ilegal.

    Tidak sampai sehari, uang pinjaman itu langsung masuk ke rekeningnya. Nurlaili sempat merasa lega karena kebutuhannya terpenuhi, tetapi ternyata itu menjadi awal dari kesulitan besar dalam hidupnya. Bunga pinjaman yang sangat tinggi membuatnya kesulitan untuk melunasi. Saat jatuh tempo tiba dan ia belum mampu membayar, dendannya juga mencekik. Berbagai cacian dan ancaman juga datang dari pihak penagih.

    “Saya enggak tahu kalau pinjolnya ilegal. Bukannya enggak mau bayar, tapi memang waktu itu belum ada uang. Bunga sama dendanya juga tinggi banget sampai susah buat dilunasin. Saya malu, semua orang jadi tahu karena ikutan diteror,” cerita Nurlaili.

    Karena tak tahan dengan tekanan dan rasa malu, akhirnya Nurlaili memutuskan untuk menjual sepeda motornya demi melunasi semua utangnya. “Saya kapok,” ucapnya.

    Kisah Nurlaili hanyalah satu dari banyak cerita serupa di berbagai daerah. Di balik kemudahan teknologi digital, banyak masyarakat terjebak dalam jerat pinjaman online ilegal yang menawarkan kemudahan dan kecepatan. Bahayanya, pinjol ilegal menerapkan bunga tinggi dan denda keterlambatan yang tidak wajar. Pinjol ilegal juga bisa mengakses kontak dan data pribadi untuk melakukan tindak pidana.

    Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak 1 Januari hingga 30 September 2025, OJK telah menerima 17.531 pengaduan terkait entitas ilegal. Dari total pengaduan itu, sebanyak 13.999 pengaduan terkait pinjaman online ilegal, dan 3.532 pengaduan terkait investasi ilegal.

    Selain pinjol dan investasi ilegal, penipuan atau scam online juga marak terjadi. Pelaku kerap menyamar sebagai kerabat, teman dekat, bahkan tokoh publik. Dengan bantuan teknologi deepfake berbasis artificial intelligence (AI), tak sedikit korban yang akhirnya tertipu.

    Seperti yang dikisahkan Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono. Namanya pernah disalahgunakan oleh pelaku scam online untuk meminta uang kepada korban. Pelaku mengaku sebagai Sadewo yang ingin menjual mobil dan meminta down payment (DP) kepada korban.

    “Ada yang pakai nama saya via WhatsApp, saya butuh duit mau jual mobil dan minta DP, dan ada yang kena Rp 5 juta,” ujar Sadewo dalam acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Rita Mall Purwokerto, Sabtu (18/10/2025).

    Pelindungan Konsumen Jasa Keuangan

    Dalam kegiatan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi pengurus pusat dan anggota Dharma Pertiwi yang digelar secara hybrid, Rabu (22/10/2025), Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyampaikan, dampak kemajuan teknologi memberikan kemudahan di hampir semua aspek, baik dalam pendidikan, komunikasi, hingga layanan keuangan.

    Namun, di balik kemudahan tersebut, ada bahaya yang mengintai. Mulai dari penyalahgunaan data pribadi, penipuan atau scam, serangan siber, hingga aktivitas keuangan ilegal. Karenanya, kegiatan meningkatkan literasi keuangan menjadi bagian yang penting. Tidak hanya untuk menghindari risiko kejahatan keuangan digital, tetapi juga meningkatkan daya tahan finansial.

    “Kenapa belajar literasi keuangan itu penting? Ada satu studi yang dilakukan Organisation for Economic Co-operation and Development (EOCD), literasi keuangan itu bisa memperkuat financial resilience atau daya tahan finansial keluarga,” kata Friderica.

    Dalam melindungi masyarakat dari risiko di sektor keuangan, OJK memiliki peranan yang sangat penting. Dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, lembaga ini bertugas mengatur, mengawasi seluruh sektor jasa keuangan mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi, hingga fintech dan industri keuangan non-bank (IKNB), serta melindungi konsumen dan masyarakat.

    OJK juga memperkuat upaya pelindungan melalui penerbitan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.

    Friderica menyampaikan, penerbitan POJK tersebut merupakan respons cepat OJK selaku regulator atas amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) untuk memperkuat pelindungan konsumen dan masyarakat.

    Ditegaskan Friderica, pelindungan konsumen dan masyarakat bukan hanya soal menangani pengaduan. Konsep pelindungan konsumen dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang dimulai dari edukasi kepada konsumen dan masyarakat, pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan (market conduct), dan penanganan pengaduan konsumen.

    “Pelindungan konsumen itu bukan pemadam kebakaran, bukan di akhir, tetapi kita mulai dari awal, dari edukasi, pengawasan market conduct, kemudian penanganan pengaduan,” kata Friderica.

    Edukasi, lanjut Friderica, adalah fondasi utama agar masyarakat memahami produk dan layanan keuangan yang mereka gunakan. Untuk itu, OJK secara rutin menyelenggarakan program edukasi bersama stakeholder dan pelaku usaha jasa keuangan (PUJK). Program ini dilakukan baik secara online maupun offline.

    Infografis program literasi dan inklusi keuangan OJK 2025 – (Beritasatu.com/-)

    Selama periode Januari-September 2025, OJK telah menyelenggarakan 4.736 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 7.094.592 peserta. Melalui platform digital Sikapi Uangmu, saluran komunikasi khusus edukasi keuangan, OJK telah menerbitkan 252 konten edukasi yang berhasil menarik 2.071.316 viewers.

    Dalam kegiatan edukasi keuangan, OJK memaparkan berbagai modus kejahatan keuangan digital dan tips menghindarinya, hingga langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum memilih produk atau jasa keuangan.

    Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) juga mencatat 34.597 pengguna dengan total akses modul sebanyak 22.531 kali, serta penerbitan 14.570 sertifikat kelulusan modul. Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) juga dijalankan secara masif dengan 38.396 kegiatan yang menjangkau 206.072.665 peserta atau viewers.

    Sementara itu dalam aspek layanan konsumen, sejak Januari hingga 22 September 2025, OJK mencatat 372.958 permintaan layanan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), termasuk 37.295 pengaduan.

    Sinergi Satgas PASTI

    Friderica menambahkan, melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal atau Satgas PASTI, hingga akhir September 2025, OJK telah berhasil menghentikan 1.556 entitas pinjaman online ilegal dan 284 penawaran investasi ilegal. Satgas juga mengajukan pemblokiran 2.422 nomor kontak debt collector pinjaman ilegal kepada Kementerian Komunikasi dan Digital, serta memonitor 22.993 nomor telepon yang dilaporkan korban penipuan, yang ditindaklanjuti dengan pemblokiran.

    Sejak peluncuran pada November 2024 sampai 30 September 2025, Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) atau Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan menerima 274.772 laporan penipuan, terdiri dari 163.945 laporan yang disampaikan korban melalui pelaku usaha sektor keuangan, dan 110.827 laporan langsung dari korban. Total rekening yang dilaporkan mencapai 443.235, dan 87.819 rekening diblokir. Total kerugian yang dilaporkan senilai Rp 6,1 triliun, sementara dana yang sudah diblokir sebesar Rp 374,2 miliar.

    Salah satu kasus terbaru terungkap di Sumatera Utara (Sumut). Satgas PASTI bekerja sama dengan Polda Sumut berhasil menangkap pelaku kasus penipuan keuangan yang dilaporkan melalui IASC. Korban berinisial RS menderita kerugian mencapai Rp 254 juta. Modus yang digunakan pelaku adalah melalui panggilan telepon dengan taktik rekayasa sosial dengan mengaku sebagai kerabat korban.

    Ketua Satgas PASTI, Rizal Ramadhani dalam konferensi pers di Mapolda Sumut, Rabu (15/10/2025) menyampaikan, keberhasilan penanganan kasus ini menunjukkan kuatnya sinergi antaranggota Satgas PASTI yang terdiri dari regulator, kementerian, lembaga negara, aparat penegak hukum, dan pelaku industri jasa keuangan. Ia menekankan, sinergi tersebut menjadi faktor penting dalam menghadapi penipuan yang semakin kompleks dan merugikan masyarakat.

    “Sebagai upaya perlindungan konsumen dan masyarakat, Satgas PASTI akan terus memperkuat kolaborasi serupa untuk menindak aktivitas keuangan ilegal dan penipuan transaksi keuangan yang merugikan publik,” kata Rizal.

    Sementara itu, dalam rangka pengawasan perilaku PUJK (market conduct), sejak 1 Januari hingga 30 September 2025, OJK telah mengenakan sembilan sanksi administratif berupa peringatan tertulis dan 15 sanksi administratif berupa denda sebesar Rp 394 juta atas pelanggaran ketentuan pelindungan konsumen dalam penyediaan informasi dalam iklan.

    Perkuat Peran TPAKD

    OJK juga terus mendorong program penguatan inklusi keuangan melalui kolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

    Dalam Rapat Koordinasi Nasional TPAKD 2025 pada Jumat (10/10/2025), Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menegaskan, OJK akan terus memperkuat peran TPAKD sebagai katalis pemerataan ekonomi nasional.

    Disampaikan Mahendra, TPAKD perlu melakukan langkah strategis untuk mencapai target inklusi keuangan nasional. Pertama, penguatan infrastruktur dan ekosistem keuangan digital serta perluasan titik akses keuangan di daerah, agar seluruh masyarakat dapat menggunakan layanan keuangan yang mudah, aman, dan terjangkau.

    Kedua, peningkatan literasi dan inklusi keuangan harus terus dioptimalkan, seiring dengan pendalaman sektor keuangan dan penguatan perlindungan konsumen. Ketiga, TPAKD diharapkan menjaga keberlanjutan kegiatan agar konsisten dan memberikan manfaat nyata bagi perekonomian daerah. Keempat, TPAKD perlu meningkatkan kemampuan anggota dalam beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan inovasi keuangan.

    Untuk memperkuat ekosistem akses keuangan di daerah, OJK telah meluncurkan Roadmap TPAKD 2026–2030, yang menjadi panduan pengembangan layanan keuangan di seluruh wilayah Indonesia.

    “Roadmap ini menjadi acuan arah kebijakan TPAKD dan langkah-langkah transformatif ke depan. Roadmap ini dirancang untuk memperkuat ekosistem akses keuangan di daerah secara terarah, khususnya untuk pembiayaan UMKM,” kata Mahendra.

    Infografis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 – (Beritasatu.com/-)

    Melalui berbagai inisiatif yang telah dijalankan, tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia telah meningkat. Dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan mencapai 66,46% dan indeks inklusi keuangan 80,51%. Hasil SNLIK 2025 ini meningkat dibanding SNLIK 2024 yang menunjukkan indeks literasi keuangan 65,43% dan indeks inklusi keuangan 75,02%.

    Tantangan Perlindungan Konsumen

    Program perlindungan konsumen dan masyarakat yang dijalankan OJK terus menghadapi tantangan baru seiring pesatnya perkembangan industri keuangan digital. Modus kejahatan finansial kini semakin canggih, sehingga masyarakat yang belum memiliki literasi keuangan memadai membutuhkan perlindungan ekstra.

    Berdasarkan hasil SNLIK 2025, masih ada sejumlah kelompok masyarakat dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan yang lebih rendah dari rata-rata nasional. Mereka adalah penduduk perempuan, penduduk yang tinggal di perdesaan, penduduk umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun, penduduk dengan pendidikan rendah (tamat SMP/sederajat ke bawah), serta penduduk yang bekerja sebagai petani, peternak, pekebun, nelayan, pelajar atau mahasiswa, ibu rumah tangga, dan belum bekerja.

    Oleh karena itu, Friderica menegaskan OJK akan terus memperkuat program literasi dan inklusi keuangan bagi kelompok rentan tersebut. Kolaborasi lintas sektor juga akan ditingkatkan untuk membangun kepercayaan publik terhadap industri keuangan.

    Friderica juga berpesan agar masyarakat selalu mempelajari dengan cermat setiap tawaran produk dan jasa keuangan sebelum mengambil keputusan. Pastikan produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko diri, serta pahami seluruh isi kontrak sebelum menandatangani kesepakatan.

    Friderica mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan penawaran yang terdengar tidak masuk akal. Banyak kasus penipuan berasal dari produk keuangan ilegal yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko.

    “Supaya terhindar dari skema penipuan, selalu ingat prinsip 2L, legal dan logis. Legal artinya pastikan produk atau layanan yang ditawarkan sudah memiliki izin dari otoritas atau lembaga terkait yang mengawasi. Logis artinya selalu memperhatikan hasil atau keuntungan yang ditawarkan, apakah logis atau tidak,” pesan Friderica.

    OJK juga meminta pelaku usaha jasa keuangan untuk memperkuat tata kelola internal, mulai dari desain produk, pemasaran, penjualan, hingga layanan purnajual. Diyakini Friderica, sinergi antara konsumen yang melek finansial dan industri yang bertanggung jawab pada akhirnya akan menciptakan ekosistem keuangan yang sehat.

  • DLH Telusuri Asal-usul Awan Hitam Melayang di Langit Subang, Ini Hasilnya

    DLH Telusuri Asal-usul Awan Hitam Melayang di Langit Subang, Ini Hasilnya

    Jakarta

    Warga Kampung Kondang, Tanjungrasa, Patokbeusi, Subang, Jawa Barat (Jabar), dihebohkan penemuan awan berwarna hitam. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang turun tangan melakukan pengecekan.

    “Kami dari DLH mendapatkan pengaduan melalui media sosial Pak Bupati. Hari Senin, PPLH langsung turun ke lapangan dan menemui warga di Desa Tanjungrasa,” ujar Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda DLH Subang, Cece Rahman, dilansir detikJabar, Rabu (29/10/2025).

    Cece mengatakan, saat pihaknya datang ke lokasi, awan itu sudah tidak ada. Berdasarkan keterangan warga, awan itu memiliki sedikit bau.

    “Busa itu karakteristiknya seperti ada minyaknya. Warga juga sempat menyiram dengan air dan langsung hilang, yang viral kan di sawah karena jumlahnya lebih banyak. Tapi karakteristiknya sama,” ujarnya.

    Dari hasil pemeriksaannya, DLH Subang menduga awan hitam itu berasal dari pabrik di wilayah Karawang. Sehari sebelumnya, terdapat kebakaran hebat melanda pabrik oli di wilayah Karawang.

    (wnv/ygs)

  • Pelaku Lemas Takut Dihajar Massa

    Pelaku Lemas Takut Dihajar Massa

    Liputan6.com, Jakarta Aksi dramatis terjadi di Desa Canggung, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Rabu pagi (29/10/2025). Seorang pemuda terduga pelaku pencurian kabel tembaga menara telekomunikasi (BTS) bertahan 1,5 jam di atas tower setinggi puluhan meter karena takut dihajar massa saat turun.

    Kejadian bermula sekitar pukul 04.00 WIB, ketika tiga orang diduga mencuri kabel di menara tersebut. Dua pelaku memilih turun dan diamankan warga bersama polisi. Sementara satu pelaku lainnya memilih bertahan di atas tower karena takut diserang massa yang sudah berkumpul di bawah. 

    Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lampung Selatan, Rully Fikriansyah mengaku mendapat laporan dari Kapolsek Kalianda, AKP Suliyadi, untuk membantu proses evakuasi.

    “Sekitar pukul 07.00 WIB kami menerima laporan dari Polsek Kalianda. Kami langsung menurunkan lima personel dengan perlengkapan tali dan body harness ke lokasi untuk membantu polisi dan TNI melakukan evakuasi,” ujar Rully, Rabu (29/10).

    Dia bilang, proses membujuk pelaku agar mau turun berlangsung cukup lama karena pelaku terlihat ketakutan dan kelelahan.

    “Pelaku ini sudah lemas. Kami bersama dua personel polisi naik ke atas untuk merayu dan meyakinkan dia agar turun. Setelah hampir satu jam negosiasi, akhirnya berhasil kami evakuasi dengan selamat,” ungkap dia.

  • Polisi Brasil Gerebek Pengedar Narkoba, Mayat-mayat Bergelimpangan

    Polisi Brasil Gerebek Pengedar Narkoba, Mayat-mayat Bergelimpangan

    Jakarta

    Mengerikan! Mayat-mayat bergelimpangan di dua kawasan permukiman kumuh di kota Rio de Janeiro, Brasil pada hari Selasa (28/10) waktu setempat. Pemandangan mengerikan ini terlihat setelah polisi melancarkan penggerebekan terbesar mereka terhadap para pengedar narkoba di kota itu, menewaskan sedikitnya 64 orang. Suasana pun seperti perang.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/10/2025), sebanyak 2.500 petugas bersenjata lengkap, didukung oleh kendaraan lapis baja, helikopter, dan drone, turut serta dalam operasi yang menyasar geng pengedar narkoba utama Brasil di dua permukiman kumuh, atau favela, di Rio de Janeiro bagian utara.

    Tembakan terdengar di area dekat bandara internasional Rio, dan asap mengepul dari beberapa titik kebakaran pada Selasa sore waktu setempat, beberapa jam setelah penggerebekan dimulai.

    Warga berlarian mencari perlindungan dan toko-toko tutup di tengah klaim polisi bahwa geng-geng tersebut menggunakan drone untuk melawan.

    Gubernur Negara Bagian Claudio Castro menggambarkan operasi di favela Complexo da Penha dan Complexo do Alemao sebagai yang terbesar dalam sejarah negara bagian tersebut.

    Pemerintah pusat mengatakan penggerebekan tersebut bertujuan untuk menghentikan ekspansi geng bernama Comando Vermelho (Komando Merah).

    Castro melaporkan korban tewas sebanyak 60 orang yang diduga anggota geng.

    Sumber dari pemerintahannya mengatakan kepada AFP, bahwa empat petugas polisi juga tewas.

    Hingga Selasa sore waktu setempat, operasi ini masih berlangsung.

    Penggerebekan di favela memang umum terjadi, tetapi ini adalah yang paling mematikan sejauh ini. Sebelum ini, jumlah korban tewas tertinggi terjadi dalam penggerebekan pada tahun 2021 yang menewaskan 28 orang.

    Dalam operasi ini, polisi mengerahkan dua helikopter, 32 kendaraan lapis baja, dan 12 kendaraan pembongkar yang digunakan untuk menghancurkan barikade yang didirikan oleh para pengedar narkoba untuk mencegah polisi memasuki jalan-jalan sempit favela.

    Operasi polisi besar-besaran sering dilakukan di Rio, tujuan wisata utama Brasil, terutama di favela, lingkungan miskin dan padat penduduk yang sering dikuasai geng kriminal.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)