Kasus: kebakaran

  • Polandia Tetapkan Musim Berburu Mata-mata Rusia

    Polandia Tetapkan Musim Berburu Mata-mata Rusia

    Warsawa

    Invasi di Ukraina pada Februari 2022 menempatkan Polandia di garis terluar pertahanan Uni Eropa. Namun baru sekarang masyarakat menyadari betapa besar ancaman agresi Rusia.

    Penyebabnya, antara lain, adalah sejumlah kebakaran besar yang belakangan marak melanda. Meski belum terbukti, banyak warga yang meyakini agen asing sebagai dalang sabotase.

    “Kami tidak meragukan lagi bahwa dinas rahasia Rusia dan Belarusia sangat aktif di Polandia,” kata Perdana Menteri Donald Tusk, dalam rapat kabinet pada Selasa (21/5).

    Menurutnya, pemerintah saat ini menahan dua belas individu terkait dugaan sabotase atas perintah Rusia. Tusk mengatakan, dinas rahasia Rusia kemungkinan besar juga “ikut andil” dalam peristiwa kebakaran di sebuah pusat perbelanjaan di utara ibu kota Warsawa.

    Insiden kebakaran pada 12 Mei lalu itu menghancurkan 1.400 gerai dan toko yang kebanyakan dimiliki oleh pendatang Vietnam. Api yang tersulut di beberapa tempat sekaligus semakin memperkuat dugaan kesengajaan. “Kami akan periksa,” tandas Tusk.

    Sejumlah peristiwa serupa terjadi berulang kali dalam beberapa pekan silam, entah itu kebakaran di tempat sampah atau di sekolah di tengah ujian nasional. Kegentingan semakin dirasakan ketika hakim Polandia Tomasz Schmydt membelot ke Belarus pada Mei silam dan rajin menyuarakan propaganda melawan pemerintahan demokratis di Warsawa.

    Schmydt diyakini turut membocorkan beragam informasi kepada musuh di timur.

    Tusk canangkan “perisai timur”

    Sebagai reaksi, PM Tusk pekan lalu mengumumkan proyek raksasa mengamankan perbatasan sepanjang 600 kilometer dengan Rusia dan Belarus. Selain rintangan alam seperti sungai, danau atau hutan dan rawa, wilayah perbatasan di Polandia akan diperkuat dengan fortifikasi anti-tank dan beragam teknologi pengawasan. Dia berharap, Uni Eropa akan mengambil alih separuh ongkos pengerjaan.

    Pada Selasa (21/5), dia mengumumkan pembentukan sebuah komisi yang bertugas menyelidiki pengaruh dinas rahasia Rusia dan Belarus di dalam politik Polandia. Komisi tersebut akan dipimpin oleh kepada dinas rahasia SKW, Jaroslav Strozyk, yang banyak dikenal di Eropa.

    Membongkar koneksi Moskow

    Komisi baru di Polandia bertugas membuntuti jejak Rusia dan Belarus pada semua aktivitas pemerintah sejak 2004, termasuk masa pemerintahan bentukan PM Tusk dan antara 2007 dan 2015.

    Namun, meski sang perdana menteri berusaha menampilkan kesan netral, pakar meyakini adalah Partai Hukum dan Keadilan, PiS, pimpinan Jaroslav Kaczynski yang berada dalam bidikan.

    Sorotan terbesar diarahkan kepada Antoni Macierewicz, bekas menteri pertahanan di era PiS, yang melakukan pembersihan di dinas rahasia militer sejak 2006. Aksinya itu dikritik justru melumpuhkan angkatan bersenjata.

    Sebagai Menhan, dia juga dituduh berusaha memperlambat modernisasi militer Polandia dengan membatalkan kontrak pembelian senjata, seperti rudal pertahanan dari Prancis pada tahun 2015.

    Kejanggalan di Kementerian Pertahanan

    “Informasi yang kami kumpulkan semakin mengarah ke sekitar Antoni Macierewicz,” kata Tusk. Hal senada diungkapkan Marek Biernacki, ketua komisi pengawasan dinas rahasia di parlemen Polandia.

    “Banyak keputusannya yang menguntungkan Rusia,” kata dia, Rabu (22/5) kepada stasiun televisi TVN.

    Menurutnya, PiS bukan lagi “partai yang pro-Rusia, melainkan sebuah partai yang sudah disusupi Rusia.”

    Pesan serupa digaungkan partai pemerintah dalam kampanye pemilu legislatif Eropa pada 9 Juni mendatang. “Rusia sudah tiba di sini,” demikian bunyi salah satu iklan kampanye Partai Mimbar Kewarganegaraan, PO.

    Pariwara politik itu ikut mengutip pidato Tusk di parlemen, di mana dia menuduh PiS sebagai “pengkhianat berbayar, budak Rusia.”

    “Tusk membutuhkan kemenangan, untuk mempercepat pengambilalihan kontrol terhadap negara,” tulis Michal Szuldrzynsk, di surat kabar Rzeczpospolita.

    Meski terungkap banyak skandal dan kasus korupsi pada pemerintahan sebelumnya, dukungan terhadap partai Kaczynski tetap tinggi. Jajak pendapat memperkirakan persaingan ketat antara PO dan PiS. Kemenangan PiS yang kesepuluh berturut-turut dalam pemilu akan menjadi tamparan prestise bagi Tusk.

    rzn/yf

    (nvc/nvc)

  • Rumah di Bangsal Mojokerto Terbakar

    Rumah di Bangsal Mojokerto Terbakar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah rumah di Dusun Sawahan, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jumat (24/5/2024), terbakar.

    Sebanyak empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar) diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 17.30 WIB. Saat kejadian pemilik rumah, pasangan suami-istri (pasurtri) Hendra Timur dan Muji Utaminingsih sedang keluar rumah. Sebelum terbakar, dari dalam rumah berukuran 4×24 meter tersebut tercium aroma gosong.

    Tiba-tiba muncul kobaran api di sisi belakang yang difungsikan sebagai dapur dan kamar tidur. Kobaran api semakin tak terkendali dan menjalar hingga di bagian depan rumah. Kebakaran pun dilaporkan ke pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.

    Ini lantaran upaya pemadaman yang sempat dilakukan oleh warga setempat dengan alat seadanya tak membuahkan hasil. Hingga akhirnya empat unit damkar, termasuk tiga dari BPBD Kabupaten Mojokerto dan satu dari PMK Dragon datang ke lokasi kejadian.

    Sejumlah petugas damkar langsung berjibaku menyemprotkan air ke dalam rumah bergaya lama tersebut. Api akhirnya bisa dijinakkan selang satu setengah jam kemudian atau sekira pukul 18.15 WIB. Belum diketahui penyebab pasti kebakaran, diduga kebakaran akibat konsleting listrik.

    Salah satu tetangga, Purwaningsih mengatakan, ia mencium aroma gosong sekitar pukul 17.00 WIB saat menyapu depan rumahnya.

    “Setelah maghrib, api muncul dan membakar rumah tersebut. Saat terbakar, terjadi ledakan keras sebanyak tiga kali di atap rumah,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kapolsek Bangsal, AKP M Khusen menjelaskan, saat kejadian pemilik rumah sedang berkunjung ke rumah kerabatnya. “Area yang terbakar di tengah dan depan. Yang paling parah berada di tengah dan telah ambruk. Sekitar pukul 18.15 WIB api berhasil dipadamkan,” katanya.

    Kapolsek menjelaskan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, lantaran rumah dalam keadaan kosong saat terjadi kebakaran. Untuk penyebab masih dalam penyelidikan termasuk kerugian pemilik rumah akibat kebakaran tersebut masih dalam penghitungan. [tin/ted]

  • Ular Cobra di Almari Pakaian Warga Morowudi Gresik Bikin Panik

    Ular Cobra di Almari Pakaian Warga Morowudi Gresik Bikin Panik

    Gresik (beritajatim.com)– Warga Desa Morowudi, Kecamatan Cerme, Zein (45) dikagetkan ada ular cobra yang bersembunyi di almari. Tidak ingin mengambil resiko karena ular tersebut berbisa. Zein akhirnya melaporkan kejadian ini ke kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik.

    Dirinya menceritakan adanya ular cobra ini bermula baru bangun tidur. Tiba-tiba mendengar ada keributan di belakang lemari baju. Saat dicek ternyata ada ulasan cobra yang sedang bersembunyi.

    Kemudian warga Desa Morowudi ini segera menghubungi call center kantor Damkarla Gresik. Petugas piket yang menerima laporan segera menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

    “Ada 4 personel yang kami kerahkan mengevakuasi ular cobra yang bersembunyi di lemari,” ujar petugas piket Damkarla Gresik, Sugiono, Jumat (24/5/2024).

    Sewaktu hendak dievakuasi lanjut dia, petugas sangat berhati-hati mengingat ular yang akan diambil sangat berbisa. Jika salah perhitungan petugas sendiri yang menjadi korbannya.

    “Beruntung petugas kami menjalankan protap bagaimana mengevakuasi ular berbisa. Setelah berhasil dipindahkan petugas kembali ke pos,” ungkapnya.

    Berdasarkan data Damkarla Gresik, selama bulan Mei 2024. Ada 40 kejadian binatang melata ular dan lain-lain yang berhasil dievakuasi. [dny/aje]

  • Eksekusi Gudang Penggilingan Padi dan Rumah di Mojokerto Diwarnai Perlawanan

    Eksekusi Gudang Penggilingan Padi dan Rumah di Mojokerto Diwarnai Perlawanan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Eksekusi gudang penggilingan padi dan rumah di Desa Gebang Malang, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu (22/5/2024) diwarnai perlawanan oleh pihak termohon. Pihak termohon, Untung Subagio berusaha menghalangi dan menutup pintu gerbang penggilingan padi.

    Akibatnya, Tim Sita Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto dan pihak pemohon pemenang lelang terpaksa membuka paksa pintu gerbang dengan menggunakan las karbit. Las karbit terpaksa digunakan untuk membuka pintu pagar penggilingan padi yang ditutup oleh pihak termohon.

    Ini karena pihak termohon menolak dan berusaha menghalangi proses eksekusi yang dimenangkan oleh pihak pemohon, Leo Sunadi Margo dan Yulianto Margo. Kakak-beradik warga Sidoarjo ini memenangkan dalam perkara lelang beberapa tahun lalu.

    Meski sempat dihalangi oleh keluarga termohon, Tim Juru Sita PN Mojokerto berhasil masuk. Tim Juru Sita PN Mojokerto langsung meminta pekerja dari pihak pemohon untuk mengeluarkan seluruh barang dari dalam dalam gudang penggilingan dan rumah termohon.

    Proses pengosongan gudang penggilingan dan rumah termohon membutuhkan banyak waktu dan puluhan pekerja. Lantaran dari dalam gudang penggilingan banyak terdapat sekam, sisa hasil penggilingan padi. Sehingga para pekerja memasukkan sekam ke dalam glansing untuk selanjutnya diangkut ke dalam truk.

    Sementara tampak ratusan petugas gabungan dari TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Mojokerto tampak berjaga. Selain itu, tampak sejumlah relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto serta petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) turut disiagakan.

    Panitera PN Mojokerto, Anak Agung Nyoman Diksa mengatakan, dalam perkara eksekusi delapan bidang tanah, gudang dan rumah tersebut, pihak pemohon Leo Sunadi Margo dan Yulianto Margo memenangkan perkara lelang dari salah satu bank dengan nilai lelang Rp2,9 miliar.

    “Kami laksanakan eksekusi berdasarkan putusan risalah lelang KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Sidoarjo maka Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto memerintahkan eksekusi secara paksa. Walaupun termohon eksekusi telah melakukan gugatan dalam perkara Nomor 4 dan 5 Tahun 2022,” ungkapnya.

    Namun gugatan termohon eksekusi tidak diterima sehingga pihak ketiga melakukan perlawanan untuk menangguhkan eksekusi. Berdasarkan Putusan PN Mojokerto ditolak dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Saat ini perkara tersebut dalam tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA).

    Kuasa Hukum Pemohon, Sony Hermawan mengatakan, pemohon memenangkan obyek lelang namun pihak termohon tidak bersedia mengosongkan secara sukarela. “Makanya kami mengajukan permohonan eksekusi ke pengadilan, kurang lebih 2 tahun lebih (perlawanan),” katanya.

    Meski sempat melakukan perlawanan dan penolakan, pihak keluarga termohon tidak bisa berbuat banyak melihat seluruh barang dan mesin penggilingan dikeluarkan oleh pihak pemohon. Atas eksekusi ini, pihak termohon menilai jika eksekusi cacat hukum karena proses negosiasi masih berjalan. [tin/ian]

  • Kronologi Nenek di Madiun Meninggal dalam Sumur 30 Meter

    Kronologi Nenek di Madiun Meninggal dalam Sumur 30 Meter

    Madiun (beritajatim.com) – Seorang nenek berusia 80 tahun bernama Sisum ditemukan meninggal dunia dalam sumur sedalam 30 meter di samping rumahnya di Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, pada Selasa pagi (21/5/2024).

    Menurut Kepala Desa Kradinan, Supriono, korban keluar dari rumah menjelang Subuh. Namun, pada pukul 05.00 WIB, pihak keluarga memutuskan untuk mencari Sisum karena tidak kunjung kembali.

    “Korban dicari tak kunjung ketemu. Setelah itu, hanya melihat pakaian korban tergeletak di sekitar sumur,” ujar Supriono.

    Setelah melihat ke dalam sumur dengan cermat, pihak keluarga memastikan bahwa Sisum terjatuh ke dalam sumur.

    “Keluarga korban akhirnya melaporkan hal ini kepada pemerintah desa, lalu kemudian diteruskan ke Polsek Dolopo,” tuturnya.

    Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Kabupaten Madiun dikerahkan untuk mengevakuasi jasad korban.

    Petugas menggunakan alat bantu pernapasan berupa tabung gas dan dibantu personil lainnya untuk perlahan-lahan mengendorkan tali agar bisa menyelami sumur.

    “Meski memakan waktu yang cukup lama, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi jasad korban sampai ke atas permukaan sumur,” jelas Koordinator Damkar Kabupaten Madiun, Anton Ali Wardana.

    Anton menambahkan bahwa korban terjatuh di kedalaman sumur yang mencapai 30 meter, hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

    Dari hasil visum sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jasad korban langsung dimandikan dan dimakamkan ke pemakaman umum desa setempat. [fiq/but]

     

     

     

     

     

  • Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Buaya Muara

    Petugas Damkarla Gresik Evakuasi Buaya Muara

    Gresik (beritajatim.com) – Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik melakukan evakuasi buaya muara peliharaan di salah satu pondok pesantren, Sahabat Karomah Alquran (Sakur) Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah.

    Evakuasi ini dilakukan karena pengasuh pondok pesantren mau melaksanakan ibadah haji. Sehingga, dikuatirkan menganggu keselamatan para santri.

    Pemilik rumah Soleh warga Desa Banyuurip mengatakan, karena dirinya kuatir. Selanjutnya melaporkan ke pos Damkarla Kecamatan Dukun untuk segera dievakuasi.

    “Daripada mengganggu santri dan warga meski berasa di kurungan. Lebih baik dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” katanya, Senin (20/5/2024).

    Petugas piket Damkarla Pos Dukun, M.Nurul Haqqi menuturkan, setelah pihaknya mendapat laporan untuk mengevakuasi buaya muara. Pihaknya menerjunkan 6 personel serta satu unit mobil rescue. “Tim kami langsung menuju ke lokasi melakukan proses evakuasi buaya. Selanjutnya dibawa ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.

    Saat melakukan evakuasi kata dia, petugas yang diterjunkan sempat kewalahan karena buaya yang didalam kurungan sempat berontak. Namun, setelah butuh waktu beberapa menit. Buaya tersebut berhasil dievakuasi.

    “Agar lebih mudah dievakuasi dari kurungan petugas kami terlebih dulu menggiring buaya ke pojok jeruji kurungan. Kemudian mulutnya dijepit lalu dilakban guna menghindari gigitan,” katanya.

    Setelah bersusah payah, akhirnya buaya muara tersebut dikeluarkan dan kurungan lalu dimasukkan ke kotak selanjutnya dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). [dny/kun]

  • Kandang Ayam di Tuban Ludes Terbakar, Pemilik Rugi Ratusan Juta

    Kandang Ayam di Tuban Ludes Terbakar, Pemilik Rugi Ratusan Juta

    Tuban (beritajatim.com) – Sebuah kandang ayam di Dusun Dorogayung, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ludes terbakar. Senin (20/05/2024).

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran Tuban, Gunadi menyampaikan bahwa sekitar pukul 03.44 Wib pihaknya mendapat laporan dari ibu Kunipah bahwa ada kebakaran kandang ayam di Desa setempat.

    Usai menerima laporan tersebut, bergegas petugas Damkar Tuban langsung mendatangi lokasi tersebut, tak membutuhkan waktu lama baru 12 menit sekitar pukul 03.56 Wib petugas sudah datang di lokasi dengan membawa 2 unit fire truck.

    “Kemudian, pukul 04.40 Wib api yang menyebar di seluruh bangunan kandang berhasil dipadamkan,” ujar Gunadi.

    Lalu, sekitar pukul 07.40 Wib petugas melakukan pembasahan di kandang yang luasnya 10 x 36 meter itu.

    Menurut Gunadi, bahwa kandang ayam itu dalam keadaan kosong, atau belum diisi ayam, bahkan pemilik mengetahui insiden kebakaran saat kobaran api sudah membesar dan membakar seluruh bangunan kandang.

    Sehingga, tidak diketahui penyebab kebakaran tersebut. Namun, kata Gunadi akibat peristiwa itu, kandang ayam milik ditafsir mencapai kurang lebih sekitar Rp 500 juta. [ayu/ian]

  • Ini Penyebab Espass Terbakar di SPBU Takeran Magetan 

    Ini Penyebab Espass Terbakar di SPBU Takeran Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Sebuah mobil Daihatsu Espass AE 1731 BO yang dikendarai oleh Nur Budiono (53) warga Desa Gorang Gareng Taji Kecamatan Nguntoronadi Magetan terbakar di SPBU Jomblang, Kecamatan Takeran, Magetan, pada Senin (20/5/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. 

    ‘’Kebakaran diduga berawal dari percikan api pada mesin mobil yang menyambar BBM di lantai SPBU akibat kebocoran pada tangki kendaraan. Sudah diingatkan, namun setelah diisi langsung dinyalakan sehingga terjadi percikan api,” jelas  Kapolsek Takeran, AKP Rohmadi. 

    ‘’Tetesan BBM dari nozzle ke tangki mobil ini bocor dan tidak diketahui pemiliknya. Murni karena kebocoran dan tersulut api,’’ tambahnya. 

    Petugas SPBU, dibantu anggota Polsek Takeran dan 2 unit Damkar dari Magetan  memadamkan api. Petugas SPBU menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk memadamkan api awal, sedangkan Damkar dikerahkan untuk memastikan api padam sepenuhnya. ‘’Kerugian diperkirakan Rp15 juta,’’ katanya. 

    Tim Inafis Sat Reskrim Polres Magetan telah melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. Barang bukti yang diamankan berupa kerangka mobil Daihatsu Espass AE 1731 BO dan surat-surat penting milik korban yang ikut terbakar.

    Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Takeran menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat berada di SPBU. Pastikan mesin dan handphone dimatikan saat mengisi BBM dan hindari merokok di sekitar SPBU.

    “Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengutamakan keselamatan diri dan orang lain,” ujar AKP Rohmadi.

    Diketahui, Minibus Daihatsu Espass AE 1731 BO terbakar di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Takeran, masuk Desa Jomblang Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (20/5/2024) pagi. Pihak Pertamina beserta Polres Magetan langsung menuju ke lokasi kejadian. 

    Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Magetan-Ngawi, Hamdan Abdurrahman mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan operator SPBU saat kebakaran terjadi. 

    “Mesin kendaraan dipastikan sudah mati saat mengisi BBM. Nah, ketika hendak dinyalakan, diduga ada yang konslet di bagian kelistrikannya. Akhirnya menyambar bagian mobil dan akhirnya terbakar,” terang Hamdan di lokasi kejadian. 

    Saat api muncul, operator SPBU sudah mencoba memadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan sejumlah peralatan lain. Sayangnya, api tak terkendalikan dan kemudian semakin besar. 

    “Operator SPBU kemudian mendorong mobil agar bisa menjauh dari mesin pompa SPBU. Hingga akhirnya memanggil Damkar untuk melakukan pemadaman,” kata Hamdan. 

    Dia memastikan jika mobil Espass tersebut tidak melangsir BBM. Saat dia mengecek bersama pihak kepolisian, tak ada drum maupun tangki modifikasi di dalam mobil. Dipastikan jika mobil tersebut mobil biasa. “Mobil biasa ya ini. Saya cek tadi tidak ada drumnya,” terang Hamdan. [fiq/beq]

  • Petani Ngawi Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Meninggal

    Petani Ngawi Tenggelam di Waduk Kedung Bendo Meninggal

    Ngawi (beritajatim.com) – Harto Sudiro (36), petani jagung asal Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal dunia pada Senin (20/5/2024). Harto sempat dilaporkan tenggelam di Waduk Kedung Bendo pada Minggu (19/5/2024) siang.

    Kasi Penyelamatan Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Ngawi Purwanto mengatakan, pihaknya beserta petugas gabungan telah mengevakuasi jenazah Harto Sudiro.

    “Korban ditemukan di lokasi tenggelam pada Senin (20/5/2024) pagi. Kami langsung melakukan evakuasi dan jenazah dibawa ke rumah duka,” kata Purwanto.

    Menurut Purwanto, pencarian dilakukan sejak Minggu siang dan melakukan pemantauan mulai Minggu malam sampai Senin dini hari. Total sekitar 18 jam Harto berada di waduk dengan kedalaman delapan meter itu.

    “Pencarian dilakukan sejak Minggu sore. Kami gunakan dua perahu karet. Operasi pencarian sudah kami hentikan siring ditemukannya korban,” pungkasnya.

    Diketahui, pria 36 tahun di Desa Gunungsari Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tenggelam di Waduk Kedung Bendo pada Minggu (19/5/2024) pukul 14.00 WIB.

    Pria bernama Harto Sudiro itu menyeberangi waduk dengan berenang sebelum dikabarkan tenggelam. Kejadian itu pertama diketahui oleh sejumlah pemancing di sekitar waduk. Warga kemudian melapor ke kepala desa dan dilanjutkan melapor ke polisi.

    Petugas kemudian meminta tolong Damkar Ngawi dan BPBD Ngawi untuk upaya pencarian dengan menggunakan stau unit perahu landing craft rubber (LCR). Namun, sampai pukul 16.00 WIB korban belum ditemukan.

    Kades Gunungsari Minto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan bahwa Harto tenggelam. Dari keterangan sejumlah warganya, Harto diketahui memanen jagung di lahan seberang waduk. Harto mengajak kedua anaknya ke lahan dan berangkat menyeberang menggunakan perahu getek.

    “Nah, ternyata air yang dibawa ketinggalan. Nah, korban ini kemudian berenang menyeberang. Namun, diduga korban ini kelelahan sebelum kembali mengambil minum. Sampai akhirnya tenggelam di tengah waduk,” kata Minto di lokasi kejadian.

    Minto mengatakan, jarak lokasi air minum milik korban sampai lahan di seberang waduk kurang lebih 50 meter. [fiq/beq]

  • Minibus Espass Terbakar di SPBU Takeran Magetan, Begini Respons Pertamina

    Minibus Espass Terbakar di SPBU Takeran Magetan, Begini Respons Pertamina

    Magetan (beritajatim.com) – Minibus Daihatsu Espass AE 1731 BO terbakar di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Takeran, masuk Desa Jomblang Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Senin (20/05/2024) pagi. Pihak Pertamina beserta Polres Magetan langsung menuju ke lokasi kejadian.

    Sales Branch Manager Pertamina Wilayah Magetan-Ngawi, Hamdan Abdurrahman mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan operator SPBU saat kebakaran terjadi.

    “Mesin kendaraan dipastikan sudah mati saat mengisi BBM. Nah, ketika hendak dinyalakan, diduga ada yang konslet di bagian kelistrikannya. Akhirnya menyambar bagian mobil dan akhirnya terbakar,” terang Hamdan di lokasi kejadian.

    Saat api muncul, operator SPBU sudah mencoba memadamkan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) dan sejumlah peralatan lain. Sayangnya, api tak terkendalikan dan kemudian semakin besar.

    “Operator SPBU kemudian mendorong mobil agar bisa menjauh dari mesin pompa SPBU. Hingga akhirnya memanggil Damkar untuk melakukan pemadaman,” kata Hamdan.

    Dia memastikan jika mobil Espass tersebut tidak melangsir BBM. Saat dia mengecek bersama pihak kepolisian, tak ada drum maupun tangki modifikasi di dalam mobil. Dipastikan jika mobil tersebut mobil biasa. “Mobil biasa ya ini. Saya cek tadi tidak ada drumnya,” terang Hamdan.

    Pihaknya memastikan jika SPBU tidak mengalami kerusakan akibat kebakaran tersebut. Kemudian, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dari kejadian itu. Saat ini kejadian itu masih dalam penyelidikan Polres Magetan. [fiq/aje]