Kasus: kebakaran

  • Memanas! Houthi Kirim Rudal ke Pangkalan Militer Israel

    Memanas! Houthi Kirim Rudal ke Pangkalan Militer Israel

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman mengklaim pasukannya telah melancarkan serangan terhadap wilayah Israel bagian tengah pada Senin (11/11) waktu setempat. Klaim itu disampaikan Houthi setelah militer Tel Aviv sebelumnya melaporkan telah mencegat rudal yang ditembakkan dari Yaman.

    Houthi yang didukung Iran, seperti dilansir AFP, Senin (11/11/2024), mengatakan pasukannya melancarkan “operasi militer yang menargetkan pangkalan militer Nahal Sorek” di sebelah tenggara Jaffa — sebutan untuk Tel Aviv.

    “Serangan itu akurat dan menyebabkan kebakaran,” klaim Houthi dalam pernyataannya.

    Sebelumnya dilaporkan bahwa para petugas pemadam kebakaran Israel berusaha memadamkan kebakaran di wilayah Yerusalem bagian barat. Kebakaran itu diduga disebabkan oleh puing rudal yang ditembakkan dari wilayah Yaman.

    Kebakaran itu terjadi di area Beit Shemesh pada Senin (11/11) waktu setempat, dengan para petugas pemadam melakukan pemindaian tambahan di sekitar area tersebut untuk memastikan tidak ada kebakaran lainnya atau “kerusakan akibat serpihan rudal atau rudal pencegat”.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut puing-puing yang jatuh dari aktivitas pencegatan proyektil, yang ditembakkan dari Yaman, telah menyebabkan kebakaran di area Beit Shemesh.

    “Menyusul sirene yang berbunyi di area Shfelat Yehuda, Yehuda dan Lakhish di Israel bagian tengah, IAF (Angkatan Udara Israel) mencegat satu proyektil yang mendekati Israel dari arah Yaman,” demikian pernyataan militer Israel.

  • Puing Rudal Jatuh di Dekat Yerusalem, Picu Kebakaran

    Puing Rudal Jatuh di Dekat Yerusalem, Picu Kebakaran

    Yerusalem

    Para petugas pemadam kebakaran Israel sedang berusaha memadamkan kebakaran di wilayah Yerusalem bagian barat. Kebakaran itu diduga disebabkan oleh puing rudal atau aktivitas pencegatan rudal yang terdeteksi mengudara di wilayah tersebut.

    Kebakaran itu, seperti dilansir AFP dan The Times of Israel, Senin (11/11/2024), terjadi di area Beit Shemesh pada Senin (11/11) waktu setempat.

    “Bersamaan dengan operasi pemadaman, para petugas pemadam kebakaran melakukan pemindaian tambahan di area tersebut, untuk menyingkirkan kemungkinan kebakaran tambahan dan kerusakan akibat serpihan rudal atau pencegat rudal,” demikian pernyataan Dinas Pemadam Kebakaran Yerusalem.

    Angkatan Bersenjata Israel (IDF), dalam pernyataan terpisah, melaporkan pertahanan udaranya telah mencegat rudal yang ditembakkan dari wilayah Yaman pada Senin (11/11) pagi waktu setempat.

    IDF menyebut rudal itu berhasil ditembak jatuh di luar wilayah udara Israel. Tidak disebutkan lebih lanjut soal sumber atau kelompok di balik peluncuran rudal itu.

    Hanya disebutkan bahwa serpihan rudal yang ditembak jatuh itu sempat memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara di dekat Yerusalem.

    Laporan militer Israel menyebut pecahan logam dari rudal pencegat mendarat di area Beit Shemesh, kemudian memicu kebakaran kecil.

    Lihat juga Video ‘Rekaman Dashcam Detik-detik Rudal Hizbullah Mendarat di Rumah Warga Israel’:

  • Mobil Listrik Neta V Terbakar di Jalan Tol Malaysia, Begini Kronologinya

    Mobil Listrik Neta V Terbakar di Jalan Tol Malaysia, Begini Kronologinya

    Jakarta

    Sebuah mobil listrik Neta V mengalami kecelakaan di jalan tol PLUS, KM 277,6 arah utara, Malaysia, pada Sabtu (9/11) pagi. Kecelakaan tersebut mengakibatkan bodi mobil Neta V terbakar habis, sementara seorang pengemudi dan dua penumpang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut. Begini kronologi kecelakaan itu.

    Dikutip dari laman Paultan, pengemudi mobil itu menulis di akun facebook pribadinya soal kronologi kecelakaan tersebut. Awalnya, Neta V yang dikendarainya menabrak ban yang terlepas dari truk yang mogok di bahu jalan.

    Akibat menabrak ban itu, airbag Neta V mengembang dan pengemudi berhasil mengarahkan mobil ke jalur darurat dan berhenti. Dia juga menjelaskan bahwa mobil tersebut masih berfungsi normal, termasuk layar kontrol dan pintu bagasi elektriknya sehingga penumpang bisa mengambil semua barang bawaan mereka.

    Tapi sayangnya, lima menit kemudian mobil listrik Neta V itu mengeluarkan percikan api, hingga sekujur bodinya terbakar hebat. Pengemudi kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk meminta pertolongan sekitar pukul 03.31 waktu setempat.

    Stasiun Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Seremban 2 mengirimkan satu mobil pemadam kebakaran, satu truk tangki, dua sepeda motor dan sembilan anggota tim ke lokasi kejadian. Setelah menemukan mobil listrik itu terbakar habis, tim memadamkan api menggunakan semprotan air portabel dan selang. Proses ini berakhir jam 06.10.

    Tanggapan Neta Auto Malaysia

    Neta Auto Malaysia selaku agen pemegang merek Neta di Malaysia langsung merespons kejadian tersebut melalui pernyataan tertulis. Pernyataan itu ditulis oleh CEO dari Neta Auto Malaysia, Farok Maasom. Farok menegaskan kebakaran tersebut terjadi bukan karena cacat atau malfungsi di Neta V.

    “Laporan awal menunjukkan kendaraan tersebut menabrak puing-puing di jalan, khususnya pecahan ban truk. Setelah berhenti di pinggir jalan, sayangnya kendaraan tersebut terbakar. Pada tahap ini, tidak ada indikasi adanya cacat atau malfungsi produk,” terang Farok.

    Menurut analisis awal Neta, kebakaran Neta V lebih diakibatkan karena faktor kecelakaan eksternal. Meski begitu, Neta Auto Malaysia tetap menyelidiki peristiwa kecelakaan ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang.

    “Keamanan pelanggan dan masyarakat tetap jadi prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut. Kami telah mengerahkan tim teknis kami dan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas terkait untuk menilai situasi secara rinci. Kami akan memberikan pembaruan lebih lanjut segera setelah informasi lebih lanjut tersedia,” tambah Farok.

    “Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang dan petugas pertolongan pertama atas tindakan cepat dan dukungan mereka. NETA tetap berkomitmen untuk menjaga standar keselamatan tertinggi dan memastikan kepercayaan dan keyakinan pelanggan kami terus berlanjut,” tukas dia.

    (lua/rgr)

  • Anomali Cuaca di Berbagai Negara, Bagaimana Indonesia di 2025?

    Anomali Cuaca di Berbagai Negara, Bagaimana Indonesia di 2025?

    Jakarta

    Berbagai anomali cuaca di berbagai negara sedang terjadi. Mulai dari Gunung Fuji yang ‘telat’bersalju di bulan Oktober hingga terjadi hujan salju pertama kalinya di Gurun Al Jawf di Arab Saudi.

    Di Indonesia, sepanjang 2024, suhu panas yang membara memecahkan rekor. Suhu harian di Indonesia menembus 38,4 derajat Celcius. Sepanjang tahun ini, suhu bulanan di Indonesia rata-rata lebih panas hampiur satu derajat Celcius dibandingkan 30 tahun terakhir. Bagaimana di tahun depan?

    Berdasarkan Climate Outlook 2025 atau Pandangan Iklim 2025 yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan ini, sepanjang 2025 diprediksi tidak akan terjadi anomali iklim.

    Hal ini dikarenakan ENSO (El Nino-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole) berada dalam kondisi netral sepanjang tahun 2025. Adapun kondisi La Nina lemah diprediksi akan terus terjadi hingga awal 2025.

    Suhu Panas dan Curah Hujan

    Meski demikian, suhu udara permukaan rata-rata bulanan di wilayah Indonesia mulai Januari sampai dengan Desember 2025 diprediksi akan mengalami anomali berkisar antara +0,3 sampai dengan +0,6 °C pada Mei hingga Juli 2025 (dengan rata-rata sebesar 0,4°C) lebih hangat dibanding dengan normalnya. Wilayah yang perlu diwaspadai mengalami anomali suhu tinggi antara lain daerah-daerah yang terletak di Sumatera Bagian Selatan, Jawa, NTB dan NTT

    “Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer dan laut tersebut, BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2025 akan mengalami curah hujan tahunan pada kategori Normal dengan jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1000 – 5000 mm/tahun,” ungkap Dwikorita di Jakarta, Senin (4/11).

    Dwikorita memaparkan, dari angka tersebut, sebanyak 67% wilayah Indonesia akan berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan lebih dari 2.500 mm/tahun (kategori tinggi), yaitu meliputi sebagian besar Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian besar Sumatra Barat, sebagian Riau bagian barat, sebagian Jambi, sebagian besar Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, sebagian besar Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Lampung bagian utara, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi bagian tengah dan selatan, sebagian Bali, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua.

    Sementara itu, sebanyak 15% wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan ‘Atas Normal’ yaitu yang meliputi sebagian kecil Pulau Sumatera, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian timur, sebagian Sulawesi bagian tengah dan utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Kepulauan Maluku, dan sebagian Papua bagian tengah.

    “Terdapat pula 1 % wilayah Indonesia yang diprediksi mengalami hujan tahunan di bawah normal yaitu meliputi sebagian kecil Sumatera Selatan bagian barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, sebagian kecil Maluku Utara, sebagian Papua Barat bagian utara,” imbuhnya.

    “Namun juga perlu diwaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami kondisi hari tanpa hujan yang berkepanjangan terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur,” tambah Dwikorita.

    Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan dalam pandangan iklim tersebut BMKG juga menyertakan sejumlah rekomendasi umum untuk sektor-sektor terkait atau terdampak oleh fenomena iklim tersebut. Diantaranya terkait curah hujan tahun 2025 yang mayoritas diprediksi mengalami kondisi curah hujan normal hingga atas normal, sangat cocok untuk mendukung upaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan di wilayah-wilayah sentra pangan.

    Untuk perkecualian daerah sentra produksi pangan yang diprediksi mengalami hujan bawah normal, kata Ardhasena, masih dapat melakukan tindakan antisipasi penyesuaian pengelolaan aktivitas pertanian dengan penyesuaian pola tanam dan ketersediaan air, serta disarankan untuk melakukan pemilihan bibit komoditas yang lebih sesuai dengan kondisi tersebut.

    “Dengan upaya dukungan intensifikasi seperti irigasi dan upaya pendukung lainnya, wilayah sentra produksi pangan tersebut masih berpotensi menghasilkan produktivitas tanaman pangan yang baik,” tuturnya.

    Waspada Bencana Hidrometeorologi

    Sedangkan untuk wilayah yang terdapat potensi jumlah curah hujan tahunan 2025 melebihi rata-ratanya atau di atas kondisi normalnya, lanjut Ardhasena, maka perlu diantisipasi potensi kejadian hidrometeorologi ekstrem basah dan dampak turunannya seperti banjir dan tanah longsor, khususnya pada puncak musim hujan.

    Langkah antisipatif juga diperlukan untuk wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan, khususnya pada puncak musim kemarau.

    “Perlu meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air pada wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir, seperti penyiapan kapasitas pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air, agar secara optimal dapat mencegah terjadinya banjir. Selain itu juga perlu dipastikan kehandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan dan penggunaannya sumber daya air di saat musim kemarau,” paparnya.

    Terkait antisipasi potensi dampak La Nina lemah pada awal 2025, Ardhasena mengatakan bahwa terdapat potensi penambahan curah hujan hingga 20% di atas normalnya yang dapat menyebabkan peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi. Dengan demikian, Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan menghadapi potensi bencana tersebut.

    Sementara itu, tambah Ardhasena, risiko kekeringan dan kebakaran hutan tetap harus diperhatikan pada musim kemarau, meskipun prediksi curah hujan cenderung di atas normal pada Juli-September 2025.

    “Kewaspadaan ini tetap diperlukan mengingat data catatan bencana menunjukkan bahwa setiap tahun selalu terdapat kejadian kebakaran hutan dan lahan. Kewaspadaan juga diperlukan untuk antisipasi suhu udara yang mengalami kenaikan pada Mei-Juli 2025,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • Gudang BBM di Lampung Tengah Terbakar, Satu Orang Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 November 2024

    Gudang BBM di Lampung Tengah Terbakar, Satu Orang Tewas Regional 11 November 2024

    Gudang BBM di Lampung Tengah Terbakar, Satu Orang Tewas
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Satu orang tewas setelah gudang penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) di sebuah rumah di Kabupaten
    Lampung Tengah
    terbakar.
    Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadillah mengatakan, peristiwa itu terjadi di Kampung Bumi Kencana, Lampung Tengah, pada Minggu (10/11/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
    “Benar, ada peristiwa kebakaran sebuah rumah di Kabupaten Lampung Tengah kemarin pagi, satu orang meninggal dunia,” kata Umi di Mapolda Lampung, Senin (11/11/2024) pagi.
    Dari hasil olah TKP Polres Lampung Tengah, diketahui rumah tersebut milik Samsudin.
    Sedangkan korban meninggal dunia adalah Ridho Feriandy, yang merupakan anak pemilik rumah.
    Umi menjelaskan, peristiwa kebakaran ini diduga disebabkan oleh
    ledakan kompor
    yang berada di dapur yang saat itu sedang dipakai memasak oleh ibu korban.
    Dapur tersebut bersebelahan dengan ruangan atau gudang yang digunakan untuk menyimpan BBM.
    Menurut Umi, hal itu diketahui dari keterangan pemilik rumah.
    “Saat ledakan terjadi, di salah satu ruangan yang memang dekat dengan dapur terdapat puluhan jeriken berisikan BBM dan api langsung menyambar,” kata Umi.
    Korban yang saat itu sedang berada di gudang tersebut diduga terjebak api dan tidak sempat menyelamatkan diri.
    “Korban meninggal dunia akibat terbakar. Namun, keluarga sudah mengikhlaskan dan telah membuat pernyataan untuk tidak dilakukan proses otopsi,” katanya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lagi-lagi Damkar Depok Jadi Sorotan karena Viral Keluhan Petugas

    Lagi-lagi Damkar Depok Jadi Sorotan karena Viral Keluhan Petugas

    Jakarta

    Pemadam kebakaran (damkar) Kota Depok, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan. Lagi-lagi petugas Damkar Depok, Sandi Butar Butar, viral mengeluhkan alat pemadam kebakaran di tempatnya bertugas.

    Dirangkum detikcom, Senin (11/11/2024), Sandi dulu memviralkan ‘room tour’ alat operasional yang dianggap tidak berfungsi dengan baik. Terbaru, Sandi kembali viral karena mengeluhkan mobil damkar bermasalah hingga menyebabkan empat orang terkena luka bakar.

    Dalam video viral, Minggu (10/11), Sandi awalnya mengungkit mobil damkar yang digunakan belum diperbaiki. Dia menyebut-nyebut nama Kadis Damkar Depok Adnan Mahyudin dalam protesnya tersebut.

    “Assalamualaikum. Untuk Bapak Kadis Adnan Mahyudin ya, ini kita baru balik TKP Kebakaran di Tirta Mandala Sukmajaya, Pak. Ada empat orang. Luka bakar, Pak. Luka bakar. Siapa yang tanggung jawab, Pak? Bapak bilang, nih, unit ini ya di Kejaksaan bilang kemarin sudah dibenerin. Di Ombudsman ngomong sudah dibenerin. Faktanya apa? Warga masyarakat melihat. Ini operator, Pak. Ini operator,” kata Sandi dalam video yang dilihat detikcom.

    “Lu dikasih tahu nggak?” tanya Sandi.

    “Nggak,” ujar rekan Sandi.

    Dia menyebutkan ada empat orang yang mengalami luka bakar. Sandi meminta Kadis Damkar Depok memperhatikan keselamatan petugas.

    “Empat orang, Pak, kena luka bakar. Tadi warga nilai, Pak. Kita masuk, Pak. Kita masuk, Pak. Gas bocor. Bapak Adnan Mahyudin, ya, Kepala Dinas Damkar. Otak, Pak, dipakai, Pak. Untuk keselamatan anggota Bapak, Pak,” ujar Sandi.

    Kadis Damkar Depok Buka Suara

    “Betul, ada empat karyawan luka bakar. Jadi bukan petugas pemadam kebakaran pemadam kena luka bakar, tapi karyawan luka bakar sebelum petugas kami hadir dalam penanggungan atau pemadam kebakaran,” kata Adnan.

    Dia mengatakan empat orang itu diduga mengalami luka bakar saat berupaya menyelamatkan barang-barang di lokasi. Dia juga menyebutkan mobil damkar yang digunakan dalam kondisi baik.

    “Kalau menurut laporan dari bidang operasional dan kepala UPT di lapangan bahwa kemungkinan, saya juga kurang tahu. Kemungkinan mereka ingin menyelamatkan barang pribadi atau barang toko yang ada di toko,” ucapnya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

  • Strategi Amsakar Achmad Membangun Batam, Apa Fokusnya?

    Strategi Amsakar Achmad Membangun Batam, Apa Fokusnya?

    Liputan6.com, Batam – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Li Claudia Chandra (ASLI) nomor urut 2, menegaskan komitmen akan menyelesaikan permasalahan mendasar yang dihadapi Batam. Salah satu strateginya adalah membangun sistem pemerintahan kota dengan Sumber Daya Manusia yang mumpuni.

    Amsakar Achmad mengaku paham betul situasi dan kondisi di dalam pemerintahan kota Batam selama menjalani sebagai wakil Wali Kota.

    “Pembangunan infrastruktur yang kuat tanpa didukung oleh SDM berkualitas hanya akan menghasilkan pertumbuhan yang tidak maksimal,” katanya.

    Amsakar telah bertugas selama 27 tahun di Pemerintah Kota Batam dan Li Claudia sebagai calon wakilnya memiliki pengalaman di legislatif legislatif. Sinergi keduanya diharapkan mampu mengimplementasikan program-program untuk memajukan Batam dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat.

    “Kami menempatkan peningkatan kualitas SDM sebagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan mendasar Batam, termasuk kemiskinan dan pengangguran,” katanya.

    Amsakar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor industri untuk membuka lebih banyak peluang kerja bagi warga Batam. 

    Bersama Li Claudia, mereka sepakat melanjutkan program yang telah dimulai dan menyelesaikan permasalahan yang ada.

    “Batam masih menghadapi berbagai tantangan, misalnya ada 21 titik banjir, kesulitan air bersih, dan ketimpangan penerimaan siswa baru. Tingginya pengangguran dan kemiskinan juga menjadi masalah utama,” katanya.

     

    Detik-Detik CPP Gundih Blora Kebakaran

  • Kebakaran di Gedung Kopegmar diduga akibat arus pendek

    Kebakaran di Gedung Kopegmar diduga akibat arus pendek

    Petugas Gulkarmat melakukan pemadaman api yang membakar Gedung Kopegmar di Jakarta Utara pada Minggu dinihari (10/11/2024). (ANTARA/HO-Gulkarmat)

    Kebakaran di Gedung Kopegmar diduga akibat arus pendek
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Minggu, 10 November 2024 – 09:42 WIB

    Elshinta.com – Kebakaran di Gedung Kopegmar di Jalan Kramat Jaya Raya, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Minggu dinihari diduga akibat arus pendek listrik (korsleting).

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 80 personel untuk memadamkan api yang membakar gedung tersebut.

    “Kami turunkan 80 personel dengan 16 unit mobil pemadam untuk memadamkan api tersebut,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasiop) Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan, Gatot Sulaeman di Jakarta.

    Ia mengatakan awal kebakaran ini diketahui saksi yang berada di dalam gedung tersebut sekitar pukul 02.30 WIB.

    “Saksi yang merupakan karyawan sedang tidur dan terbangun karena suhu yang panas,” kata dia.

    Selanjutnya, korban keluar bangunan dan berteriak kebakaran untuk meminta pertolongan. Lalu petugas keamanan menghubungi Gulkarmat.

    Awalnya enam unit mobil pemadam berangkat ke lokasi pukul 02.37 WIB dan awal pemadaman dimulai 02.43 WIB. “Api berhasil dipadamkan setelah hampir tiga jam penanganan, yakni pukul 05.50 WIB,” kata dia.

    Ia mengatakan luas objek yang terbakar 140 meter persegi (m2) Gedung Kopegmar dan 110 m2 gedung kantin. “Untuk dugaan kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp340 juta,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Kondisi RS Pelabuhan Jakarta Terkait Insiden Kebakaran di Kopegmar

    Kondisi RS Pelabuhan Jakarta Terkait Insiden Kebakaran di Kopegmar

    Jakarta

    Kebakaran terjadi di area dekat Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Utara pada Minggu (10/11/2024) pukul 02.17 WIB. Diketahui, kebakaran berasal dari kantin luar area Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.

    Objek yang terbakar merupakan gedung milik Koperasi Pegawai Maritim (Kopegmar) yang letaknya berdekatan dengan pagar rumah sakit.

    “Objek gedung Kopegmar (arsip & logistik) dan gedung kantin,” demikian laporan yang disampaikan oleh Command Center Damkar DKI Jakarta, Minggu (10/11/2024).

    Manajemen Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta memastikan kebakaran tersebut terjadi di luar area pelayanan rumah sakit. Penjalaran api pun berhasil dicegah karena situasi ditangani dengan cepat.

    Diketahui, mobil pemadam kebakaran Jakarta Utara yang dikerahkan ke lokasi total berjumlah 16 unit dengan 80 personel. Insiden kebakaran tersebut berhasil dipadamkan pada pukul 05.00 WIB.

    “Aksi cepat tanggap tidak lepas dari kesigapan tim K3 RS Pelabuhan Jakarta melalui prosedur awal tanggap darurat kebakaran serta kesiapan fasilitas pemadaman api (hydrant) rumah sakit, yang kemudian segera menghubungi unit pemadam kebakaran Jakarta Utara,” kata Direktur Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta dalam pernyataan yang diterima detikcom, Minggu (10/11).

    “Kesigapan para petugas RS Pelabuhan Jakarta ini dikarenakan lokasi kebakaran berdekatan dengan pagar rumah sakit,” sambungnya.

    Pihak manajemen mengungkapkan insiden tersebut tidak menyebabkan kerusakan pada gedung rumah sakit. Mereka memastikan seluruh aktivitas dan layanan di RS masih beroperasi dengan normal.

    Selain itu, manajemen RS memastikan tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut. Pihaknya sangat berterima kasih atas aksi cepat dari seluruh pihak terkait dalam menangani insiden kebakaran tersebut.

    “RS Pelabuhan tetap memberikan layanan kesehatan optimal seperti hari biasa kepada seluruh pasien dan masyarakat. Kami sampaikan pula bahwa pada insiden kebakaran ini tidak terdapat korban jiwa dan RS Pelabuhan Jakarta tidak mengalami kerugian material sebagaimana termuat pada pemberitaan online,” pungkasnya.

    (sao/kna)

  • 2024 Bakal Jadi Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

    2024 Bakal Jadi Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

    Jakarta

    Badan pemantau perubahan Iklim Uni Eropa atau Copernicus Climate Change Service (C3S) menyatakan tahun ini akan melampaui tahun 2023 sebagai tahun terpanas di dunia sejak pencatatan dimulai.

    Data tersebut dirilis menjelang pertemuan perubahan iklim PBB COP29 di Baku, Azerbaijan, pekan depan. Dalam pertemuan itu, delegasi dari hampir 200 negara akan berusaha menyepakati peningkatan dana iklim untuk mengatasi perubahan iklim. Namun, kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) meredam harapan tersebut.

    C3S mengatakan rata-rata suhu bumi dari Januari sampai Oktober 2024 sangat tinggi hingga dipastikan tahun ini menjadi tahun terpanas. Kecuali, adanya anomali suhu yang menyebabkan suhu mendekati nol.

    “Penyebab mendasar dari rekor tahun ini adalah perubahan iklim, secara keseluruhan iklim menghangat, pemanasan terjadi di semua benua, di semua cekungan samudra. Jadi, kita pasti akan melihat rekor-rekor itu dipecahkan,” kata Direktur C3S Carlo Buontempo, Sabtu (9/11/2024), dikutip Reuters.

    Ilmuwan mengatakan 2024 juga tahun pertama suhu bumi di atas 1,5 derajat Celsius di atas masa pra-industri dari 1850 sampai 1900, ketika manusia mulai membakar bahan bakar fosil dalam skala industri. Karbon dioksida dari pembakaran batu bara, minyak dan gas penyebab utama pemanasan global.

    Ilmuwan dari universitas negeri Swiss ETH Zurich, Sonia Seneviratne mengatakan ia tidak terkejut dengan data ini. Ia mendesak para delegasi negara-negara untuk mengambil tindakan lebih tegas untuk menghentikan ketergantungan ekonomi mereka pada bahan bakar fosil penghasil emisi.

    “Batasan yang ditetapkan di Perjanjian Paris mulai ambruk mengingat terlalu lambatnya aksi iklim di seluruh dunia,” kata Seneviratne.

    Pada Perjanjian Paris 2015, negara-negara sepakat menahan suhu bumi agar tidak melampaui 1,5 derajat Celsius dari masa pra-industri. Dunia belum mencapai target itu karena rata-rata suhu bumi sepanjang dekade ini di atas 1,5 derajat Celsius.

    Namun, kini C3S memperkirakan suhu bumi akan di atas target Perjanjian Paris pada 2030. “Pada dasarnya ini sudah dekat,” kata Buontempo.

    Setiap peningkatan suhu bumi memicu peristiwa cuaca ekstrem. Pada Oktober lalu ratusan orang tewas dalam banjir bandang dahsyat di Spanyol, rekor kebakaran hutan melanda Peru, dan banjir di Bangladesh menghancurkan lebih dari 1 juta ton beras, membuat harga pangan meroket.

    Di Amerika Serikat, Badai Milton juga diperparah perubahan iklim yang disebabkan aktivitas manusia. C3S mulai melakukan pencatatan pada tahun 1940, kemudian diperiksa ulang dengan catatan suhu global sejak tahun 1850.

    (suc/suc)