Kasus: kebakaran

  • Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan bertambah. Kini jumlah korban tewas menjadi 62 orang, sedangkan 2 orang dilaporkan selamat.

    Dilansir kantor berita Yonhap, Minggu (29/12/2024), kecelakaan itu terjadi pada pukul 9:07 pagi, ketika pesawat Jeju Air keluar landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan dinding pagar di Bandara Internasional Muan di daerah Muan, Provinsi Jeolla Selatan.

    Pihak berwenang mengonfirmasi 62 orang tewas, dengan jumlah korban diperkirakan akan meningkat tajam. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya dilaporkan 29 orang tewas.

    Sementara itu, satu penumpang dan satu awak pesawat berhasil diselamatkan.

    Total ada 181 orang di dalam pesawat, diantaranya 6 awak pesawat dan 176 orang penumpang, berada di dalam pesawat yang kembali dari Bangkok.

    Sebagian besar penumpang adalah warga Korea, kecuali dua warga negara Thailand.

    Berdasarkan video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal menunjukkan pesawat itu berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang terpasang. Pesawat itu tergelincir di tanah, menabrak dinding beton sebelum meledak dan dilalap api.

    Pihak berwenang telah memadamkan api, dan operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan.

    Sekitar 80 petugas pemadam kebakaran telah dikirim ke lokasi kecelakaan.

    Para pejabat menduga kegagalan roda pendaratan, kemungkinan karena bertabrakan dengan burung sehingga menyebabkan kecelakaan itu. Mereka memulai penyelidikan di tempat kejadian untuk menentukan penyebab pastinya.

    Lihat video: Kecelakaan Jeju Air di Korsel: 80 Orang Tewas, 2 Luka, dan 99 Hilang

    (yld/knv)

  • Bertambah, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 47 Orang – Halaman all

    Bertambah, Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air Jadi 47 Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban tewas akibat insiden kecelakaan pesawat maskapai Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan pada Minggu (29/12/2024) mengalami lonjakan.

    Pada saat pertama kali dilaporkan, dikutip dari Yonhap, korban tewas berjumlah 29 orang pada Minggu pagi sekira pukul 09.04 waktu setempat.

    Namun, dikutip dari CNN berdasarkan laporan pihak berwenang pukul 11.30 waktu setempat, korban tewas akibat insiden tersebut kini berjumlah 47 orang.

    Di sisi lain, ada dua orang yang berhasil diselamatkan dari kecelakaan nahas tersebut.

    Adapun mereka diselamatkan dari bagian belakang pesawat, dikutip dari KBS World.

    Diperkirakan jumlah korban jiwa dan luka bakal terus bertambah, mengingat banyaknya penumpang yang duduk di bagian depan dan tengah pesawat.

    Pesawat jenis B737-800 ini mengangkut 181 orang dengan rincian 175 penumpang dan enam kru pesawat.

    Sementara, pesawat Jeju Air tersebut berangkat dari Bangkok, Thailand ke Muan, Korea Selatan.

    Detik-detik kecelakaan pun terekam dari kamera yang berada di pinggir bandara.

    Berdasarkan pantauan di YouTube MBC News, tampak, pesawat mendarat dengan kecepatan tinggi tanpa terbukanya roda dari pesawat tersebut.

    Pesawat itu pun langsung menabrak tembok dari bandara tersebut dan meledak dan mengeluarkan api besar.

    Pesawat pun tampak hancur berkeping-keping akibat tabrakan keras tersebut.

    Pihak berwenang menduga kecelakaan disebabkan karena menabrak burung. Namun, penyelidikan masih terus berlanjut.

    Di sisi lain, Pelaksana Tugas Presiden Korsel, Choi Sang-mok menginstruksikan para pihak untuk melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan para korban.

    Kini, Choi pun dikabarkan sedang dalam perjalanan menuju lokasi kecelakaan.

    Kantor kepresidenan mengatakan bakal menggelar rapat darurat dengan para pejabat terkait pada pukul 11.30 pagi untuk membahas tanggapan pemerintah terhadap kecelakaan pesawat tersebut.

    Rapat bakal dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan, Chung Jin-suk.

    Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepolisian Nasional, Komisaris Jenderal Lee Ho-young turut memerintahkan agar para pihak berwenang mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia dan bekerja sama dengan pemadam kebakaran dan lembaga-lembaga lain untuk membantu upaya penyelamatan.

    Sebagai informasi, tragedi ini terjadi hanya dua hari setelah Choi menjabat sebagai presiden sementara, yang merupakan babak terbaru dari kekacauan politik di Korea Selatan.

    Presiden Korea Selatan saat ini, Yoon Suk Yeol, dilucuti dari kekuasaannya oleh parlemen dua minggu yang lalu setelah perintah darurat militer yang hanya berlangsung singkat dan membuat negara ini mengalami kekacauan politik.

    Saat ini ia sedang ditangguhkan sementara pengadilan tinggi memutuskan nasibnya.

    Han Duck-soo, orang yang menggantikan Yoon sebagai pejabat presiden, dimakzulkan oleh parlemen pada Jumat (27/12/2024), yang berarti Choi – menteri keuangan dan wakil perdana menteri – menggantikannya.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

     

     

  • Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Kecelakaan Jeju Air, Presiden Sementara Korsel Perintahkan Evakuasi Maksimal

    Jakarta

    Pesawat mengangkut 181 orang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pagi ini. Presiden sementara Korea Selatan Choi Sang-mok yang menggantikan Presiden sementara Han Duck Soo yang juga dimakzulkan, memerintahkan otoritas pemerintah terkait untuk melakukan upaya maksimal untuk operasi penyelamatan korban.

    “Choi Sang-mok memerintahkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanahan, serta otoritas pemadam kebakaran dan kepolisian, serta meminta badan-badan terkait untuk mengerahkan semua peralatan dan personel yang tersedia untuk operasi penyelamatan,” berdasarkan pernyataan yang dirilis kantor Kementerian Ekonomi dan Keuangan, dilansir kantor berita Yonhap, Minggu (29/12/2024).

    Choi juga menekankan perlunya berhati-hati untuk memastikan keselamatan petugas pemadam kebakaran selama operasi penyelamatan.

    “Presiden sementara saat ini sedang dalam perjalanan ke lokasi kejadian,” tambah keterangan dari kantor Kementerian Keuangan.

    Diketahui sebuah pesawat Jeju Air dengan 181 penumpang jatuh pada pukul 9:07 pagi ini saat tiba di Bandara Internasional Muan di Muan, Korsel. Dilaporkan sebanyak 28 korban tewas sejauh ini.

    Lihat video: Kecelakaan Jeju Air di Korsel: 80 Orang Tewas, 2 Luka, dan 99 Hilang

    (yld/knv)

  • Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel yang Tewaskan 47 Orang

    Kronologi Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel yang Tewaskan 47 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pesawat Jeju Air jenis Boeing 737-800 mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, Minggu pagi (29/12). Pemicu kecelakaan diduga karena pesawat gagal saat pendaratan.

    Sementara ini, korban tewas dilaporkan mencapai 47 orang. Markas Besar Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi Jeolla Selatan memperkirakan jumlah korban jiwa akan lebih banyak.

    Kecelakaan terjadi sekitar pukul 9.07 pagi waktu setempat, setelah pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 kembali dari Bangkok, Thailand.

    Pesawat yang membawa 175 penumpang dan enam pramugari itu dilaporkan gagal mendarat. Laporan awal menunjukkan Boeing 737-800 mendarat dengan roda pendaratan depan terangkat, berarti terjadi pendaratan yang sangat buruk.

    Kemudian pesawat jet Boeing itu tergelincir mencapai ujung landasan tanpa bisa ke mana-mana selain menabrak dinding yang berada di landasan pacu.

    Laporan terkini menyebutkan kecelakaan disebabkan karena pesawat menabrak burung sehingga memicu kerusakan roda pendaratan.

    Berdasarkan data penerbangan radarbox, pesawat Jeju Air melakukan penerbangan dari Bangkok ke Bandara Internasional Muan sekitar 4 jam 30 menit.

    Media lokal Yonhap melaporkan rincian spesifik mengenai korban tewas dan korban selamat masih belum tersedia hingga saat ini karena pesawat hampir hancur akibat kebakaran.

    Jeju Air merupakan maskapai penerbangan murah Korea Selatan yang mengoperasikan beberapa penerbangan antara Korea Selatan dan Asia Tenggara menggunakan armada Boeing 737-800.

    Atas insiden tersebut, Bandara Internasional Muan yang berlokasi di Provinsi Jeolla Selatan telah menghentikan operasinya, sementara pihak berwenang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

    (can/pta)

  • Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Pesawat Angkut 181 Orang Jatuh di Muan Korsel Diduga gegara Burung

    Jakarta

    Pesawat mengangkut 181 orang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan pagi ini. Diduga kecelakaan ini akibat bertabrakan dengan burung.

    Hal itu berdasarkan laporan dari kantor berita Yonhap yang dikutip AFP, Minggu (29/12/2024).

    “Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh ‘kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik’ saat pesawat berusaha mendarat di bandara di barat daya negara itu,” bunyi laporan itu.

    Total ada 181 orang di dalam pesawat tersebut. Rinciannya 176 orang penumpang dan 6 orang awak pesawat.

    Sebuah foto menunjukkan bagian ekor jet dilalap api di sisi landasan pacu. Petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat berada di dekat pesawat tersebut.

    Sementara itu, Penjabat Presiden Choi Sang-mok meminta mobilisasi semua sumber daya untuk menyelamatkan penumpang.

    “Semua lembaga terkait… harus memobilisasi semua sumber daya yang tersedia untuk menyelamatkan personel,” kata Choi Sang-mok kepada para pejabat dalam sebuah pernyataan.

    Lihat video: Pesawat Tabrak Tembok di Bandara Korsel, Sedikitnya 28 Orang Tewas

    (yld/gbr)

  • Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Petugas Selamatkan 2 Orang dari Pesawat Jatuh di Bandara Muan Korsel

    Jakarta

    Sebanyak 29 orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan pesawat di Bandara Muan, Barat Daya, Korea Selatan (Korsel). Dua orang berhasil diselamatkan.

    “Saat ini dua orang telah diselamatkan, satu penumpang dan satu pramugari,” kata badan pemadam kebakaran nasional dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Minggu (29/12/2024).

    Dia menambahkan 32 truk pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan. Pesawat itu membawa 181 orang di dalamnya.

    Dilansir Reuters, pesawat keluar dari landasan pacu dan menabrak dinding di Bandara Internasional Muan Korea Selatan pada Mingu (29/12) waktu setempat.

    Kecelakaan itu terjadi ketika pesawat Jeju Air dalam penerbangan dari ibu kota Thailand, Bangkok.Kecelakaan terjadi ketika pesawat mendarat di bandara tersebut.

    Dalam video yang dibagikan oleh media lokal, menunjukkan pesawat bermesin ganda itu tergelincir di landasan pacu tanpa roda pendaratan yang jelas sebelum menghantam dinding lalu meledak mengeluarkan api dan puing-puing. Foto lainnya menunjukkan asap dan api menyelimuti bagian-bagian pesawat.

    (dek/gbr)

  • Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel Bertambah Jadi 62 Orang

    Pesawat Angkut 181 Orang Jatuh di Bandara Muan Korsel, 29 Tewas

    Jakarta

    Pesawat mengangkut 181 orang jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Sebanyak 29 orang dilaporkan tewas dari kejadian ini.

    “Sejauh ini kami telah mengonfrimasi 29 orang tewas dari kecelakaan,” kata petugas pemadam kebakaran lokal, Lee Hyeon-ji, kepada AFP seperti dikutip Minggu (29/12/2024).

    “Namun jumlah korban dapat bertambah karena korban yang terluka parah,” ujarnya.

    Petugas penyelamat sedang mengevakuasi penumpang dari bagian belakang jet. Penyebab kecelakaan itu diduga terjadi karena adanya kontak dengan burung sehingga mengakibatkan roda pendaratan terganggu.

    “Kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh ‘kontak dengan burung, yang mengakibatkan roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik’ saat pesawat berusaha mendarat di bandara di barat daya negara itu,” dikutip berdasarkan laporan dari kantor berita Yonhap,

    (yld/gbr)

  • Demi Ambisi Ini, China Pangkas Tarif Impor Tembaga & Alumunium

    Demi Ambisi Ini, China Pangkas Tarif Impor Tembaga & Alumunium

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China akan mengurangi tarif impor untuk etana dan tembaga daur ulang dan bahan baku aluminium tertentu mulai tahun depan.

    Kementerian Keuangan mengumumkan penyesuaian untuk berbagai kategori tarif impor, yang berlaku mulai 1 Januari, yang ditujukan untuk meningkatkan impor produk berkualitas tinggi, memperluas permintaan domestik, dan mendorong keterbukaan tingkat tinggi. Hal ini diungkap dalam sebuah pernyataan minggu ini, dikutip dari Reuters, Minggu (28/12/2024).

    Kebijakan tarif impor sementara ini diberikan kepada mitra dagang terbaik dan akan diterapkan pada 935 barang, kata kementerian tersebut. Tarif impor akan dikurangi untuk etana dan tembaga daur ulang dan bahan baku aluminium tertentu untuk memajukan pembangunan hijau dan rendah karbon di China.

    Tarif akan naik untuk komoditas termasuk molase dan bubuk pracampur yang mengandung gula, tetapi tarif impor akan dikurangi untuk barang-barang seperti polimer olefin siklik, kopolimer etilena-vinil alkohol, dan transmisi otomatis untuk kendaraan tujuan khusus seperti truk pemadam kebakaran dan kendaraan perbaikan.

    Tarif impor juga akan dipangkas untuk barang-barang seperti natrium zirkonium siklosilikat, vektor virus untuk terapi tumor CAR-T, dan kawat paduan nikel-titanium untuk implan bedah.

    Sebagai tahap awal, kebijakan ini akan diimplementasikan dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Maladewa yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

    (haa/haa)

  • Cara ke Museum Nasional Indonesia Naik Bus Transjakarta dari Blok M, Turun di Halte Ini

    Cara ke Museum Nasional Indonesia Naik Bus Transjakarta dari Blok M, Turun di Halte Ini

    loading…

    Museum Nasional Indonesia. Foto/Dok SINDOnews/Aldhi Chandra Setiawan

    JAKARTA – Cara ke Museum Nasional Indonesia naik bus Transjakarta dari Terminal Blok M akan diulas di artikel. Lokasi museum ini berseberangan dengan Monumen Nasional (Monas).

    Diketahui, Museum Nasional Indonesia merupakan institusi penting dalam pelestarian dan edukasi kebudayaan Nusantara. Awal mula sebagai lembaga penelitian dan pengetahuan alam, sejarah, dan sosial budaya yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) pada 24 April 1778.

    Kini, Museum Nasional Indonesia berkembang menjadi museum terbesar di Indonesia. Museum Nasional Indonesia memiliki empat gedung utama sebagai perlindungan dan pemanfaatan koleksi yang mencapai lebih dari 196.000 benda budaya.

    Museum Nasional Indonesia menyajikan representasi dari keberagaman budaya Indonesia mulai dari masa prasejarah hingga masa kini. Beragamnya jenis koleksi tersebut menjadikan Museum Nasional Indonesia sebagai destinasi utama masyarakat hingga sebagai pusat kajian budaya Nusantara bagi peneliti yang ingin lebih memahami Indonesia.

    Dikutip dari laman museumnasional.or.id, Museum Nasional Indonesia buka pada Selasa-Minggu. Pada hari Senin dan hari besar nasional, museum ini tutup.

    Museum Nasional Indonesia. Foto/Dzikry Subhanie

    Saat ini, di Museum Nasional Indonesia sedang berlangsung pameran bertajuk “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus erectus”. Di pameran ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung koleksi bersejarah, termasuk tengkorak Homo erectus S-17, yang untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik.

    Menurut Kepala Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi, pameran ini dirancang untuk mengedukasi sekaligus menginspirasi. “Kami ingin pengunjung tidak hanya menikmati koleksi, tetapi juga memahami bagaimana peran Nusantara dalam sejarah evolusi manusia telah membentuk narasi besar peradaban dunia,” jelasnya.

    Cara ke Museum Nasional Indonesia Naik Bus Transjakarta dari Blok M
    Untuk bisa menuju Museum Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12, Jakarta Pusat, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau naik bus Transjakarta. Jika naik bus Transjakarta, kamu antara lain bisa naik bus Koridor 1 Blok M-Kota.

    Lihat Juga: Museum Nasional Kembali Dibuka Pasca Kebakaran

  • Kaleidoskop 2024: Deretan Peristiwa di Kalteng, dari Misteri Hilangnya Mahasiswa hingga Penampakan ‘Awan Kinton’

    Kaleidoskop 2024: Deretan Peristiwa di Kalteng, dari Misteri Hilangnya Mahasiswa hingga Penampakan ‘Awan Kinton’

    Liputan6.com, Jakarta – Tahun 2024 merupakan tahun yang penuh warna bagi masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng). Provinsi yang dikenal dengan kekayaan alam dan budaya ini, menjadi saksi berbagai peristiwa penting yang mengguncang masyarakat Tanah Air dalam setahun.

    Berbagai peristiwa yang terjadi selama setahun, telah menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat untuk menata lebih baik lagi pada tahun yang akan datang. Berikut ini merupakan rangkuman peristiwa yang terjadi dalam setahun di Kalteng:

    24 Ribu Jiwa Terdampak Banjir di Palangka Raya, 4 di Antaranya Meninggal

    Sebanyak 4 warga Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) meninggal dunia akibat tenggelam dan terseret arus saat banjir pada Maret 2024. Empat korban meninggal itu, terdiri atas 3 dewasa dan 1 anak-anak.

    Banjir diperparah karena luapan air Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang membuat sebanyak 18 kelurahan di Palangka Raya teredam. Akibatnya, korban terdampak banjir Palangka Raya mencapai 2.470 Kepala Keluarga (KK) atau 5.773 jiwa.

    Bencana banjir juga menerjang sebanyak 1.558 unit rumah, 17 fasilitas tempat ibadah, 10 fasilitas pendidikan, dan 1 kantor kelurahan. Untuk menghadapi situasi tersebut, pemerintah Kota Palangka Raya menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.

    Misteri Hilangnya Mahasiswa di Hutan

    Kasus hilangnya Aditya Dharma Santoso, mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di hutan Desa Sungai Ahas, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menyisakan misteri. Pada mulanya, korban bersama 15 orang temannya sedang melakukan penelitian Geotagging.

    Dalam penelitian tersebut, para mahasiswa berpencar untuk melakukan Geotagging atau proses penambahan informasi geografis ke dalam peta digital di petak 6. Namun hingga sore, Aditya tidak kunjung kembali dan dinyatakan hilang sejak 2 Mei 2024.

    Proses pencarian Aditya melibatkan petugas gabungan dari Tim SAR, TNI, Mapala Sylva hingga para alumni ULM namun tidak membuahkan hasil. Hingga pada hari ke-10 pencarian, Aditya tidak ditemukan dan petugas memutuskan untuk menghentikan pencarian.

    Misteri hilangnya Aditya mulai terkuak setelah 5 bulan kemudian. Pada saat itu, masyarakat dihebohkan dengan temuan tengkorak, hingga akhirnya polisi melakukan tes DNA guna mengungkapnya. Saat ditemukan, tengkorak tersebut mengenakan pakaian kaus warna merah dan celana jeans yang mirip dikenakan oleh korban Aditya.

    32 Titik Api Muncul dalam Sehari saat Karhutla

    Cuaca kemarau yang melanda Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat sejumlah wilayah mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Puncaknya, pada Minggu (22/7/2024), tidak kurang dari 24 jam pada terdapat 32 titik panas atau api yang terdeteksi di Kalteng.

    Temuan ini api ini, menambah daftar panjang penanganana karhutla di Kalteng dalam sehari. Titik tersebut tersebar di 5 wilayah yakni Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Kotawaringin Barat, Sukamara, dan Palangka Raya.

    Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Palangka Raya mencatat ada 182 kejadian karhutla di sepanjang 2024. Data tersebut dihimpun dari 1 Januari hingga 17 Desember 2024. Dampak yang ditimbulkan berjumlah 77,46 hektare lahan terbakar.

    Perompak di Perairan Laut Kalteng

    Aksi pembajakan kapal Tugboat Royal 17, oleh sekelompok perompak di perairan Tanjung Malatayur, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) terjadi pada Jumat (20/9/2024). Kapal yang mengangkut minyak Fame ini, berlayar dari Pelabuhan Bagendang, Sampit, Kalteng menuju Stagen, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

    Namun, saat kapal yang dinakhodai Ibrahim melintas di Tanjung Malatayur, tiba-tiba dihampiri perahu kecil yang berisi para perompak. Hingga akhirnya, peristiwa pembajakan tersebut terjadi dan membuat seluruh anak buah kapal (ABK) tak berdaya.

    Dalam menjalankan aksinya, kawanan perompak menggunakan menggunakan penutup wajah, senjata api dan senjata tajam. Mereka juga sempat menyekap 14 ABK, hingga akhirnya dibebaskan setelah berhasil mengasak barang berharga yang ada di dalam kapal.

    Merespon laporan tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah (Kalteng) menangkap 14 tersangka dalam kasus ini. Belasan tersangka itu memainkan peran masing-masing saat melancarkan aksinya. Ada yang berperan sebagai koordinator para pelaku, pembajak kapal, dan penadah hasil curian.

    Viral di Medsos, Fenomena Uap Dikira Awan Kinton Jatuh ke Bumi

    Viral di media sosial sebuah video bernarasi awan kinton jatuh di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Awan kinton sendiri merupakan awan terbang yang muncul dalam animasi Jepang, Dragon Ball. Selain awan kinton, warganet menyebut ini sebagai fenomena awan jatuh.

    Menanggapi hal itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) angkat bicara. Mereka memastikan gumpalan putih yang tampak mengambang dari langit hingga turun perlahan ke permukaan tanah bukan awan jatuh melainkan gumpalan uap.

    Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan. Uap atau gas ini sering kali lebih padat daripada awan alami, sehingga tampak seperti bisa disentuh atau dipegang.

    Petugas KPPS Meninggal

    Sepanjang tahun 2024, ada 2 kejadian meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pertama, Ahmad Zaen (53) yang merupakan anggota KPPS TPS 62 Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya.

    Ahmad Zaen meninggal pada 17 Februari 2024 usai menjalankan tugasnya untuk mangawal proses pemungutan suara dalam Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024. Dari hasil laboratorium, anggota KPPS tersebut meninggal dunia karena ada indikasi menderita penyakit paru-paru dan kelelehan saat melaksanakan tugas.

    Kemudian kedua, Aron Arnold yang berusia 54 tahun. Ia dipercaya sebagai Ketua KPPS 66 Kelurahan Menteng, Kota Palangka Raya, untuk mengawal proses pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Aron meninggal pada Selasa 26 November 2024 malam, lantaran kelelahan dan serangan jantung.

    Oknum Polisi Positif Sabu Tembak Warga

    Seorang oknum anggota kepolisian Polresta Palangka Raya, Brigadir Anton Kurniawan Stiyanto, menembak mati Budiman Arisandi, seorang warga yang berprofesi sebagai kurir ekspedisi. Berdasarkan hasil tes urine, Brigadir Anton Kurniawan disebut positif sabu.

    Hal tersebut diungkapkan Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Djoko Poerwanto dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, pada Selasa (17/12/2024). Pihaknya juga telah memberikan sanksi kepada Brigadir Anton Kurniawan dengan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) usai sidang komisi kode etik Polri (KKEP).

    Selain Brigadir Anton Kurniawan, petugas juga menetapkan tersangka lainnya yaitu Muhammad Haryono yang merupakan pengemudi taksi online yang disewa oleh Brigadir Anton Kurniawan. Pada mulanya, Muhammad Haryono merupakan saksi yang pertama kali melaporkan kasus tersebut ke kepolisian.

    Meskipun penetepan Haryono menuai pro dan kontra, namun pihak kepolisian menilai penetapan Haryono sebagai tersangka telah sesuai dengan keterangan dan alat bukti yang didapatkan saat proses penyelidikan. Kini para tersangka dikenakan Pasal 365 ayat 4 dan atau Pasal 338 juncto Pasal 55 KUHP dengan ancaman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.