Akhir Pilu Pencarian Alvaro: 8 Bulan Menghilang, Ditemukan dalam Kondisi Tinggal Kerangka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Alvaro Kiano Nugroho, bocah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang hilang sejak delapan bulan lalu, akhirnya ditemukan.
Namun, bocah berusia enam tahun itu ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.
“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Seala mengatakan, pihaknya telah menangkap seorang yang diduga menjadi dalang di balik hilangnya Alvaro.
“Tersangka sudah diamankan,” kata dia.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan, penyidik menemukan kerangka manusia yang diduga Alvaro di sekitar kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
“Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” kata Nicolas kepada wartawan, Minggu.
Namun, Nicolas menegaskan bahwa pihaknya harus memastikan identitas kerangka tersebut melalui pemeriksaan DNA.
“Tapi kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor ya,” sambung dia.
Setelah menerima kabar penemuan Alvaro, kakek dan nenek korban langsung menangis. Tugimin, kakek Alvaro, hanya bisa terdiam. Air matanya mengalir tanpa ia mampu mengucapkan sepatah kata.
Sang nenek pun langsung jatuh lemas. Ia berteriak histeris saat polisi menyampaikan kabar penemuan Alvaro yang sudah meninggal di depan rumah mereka, Minggu sore.
“Saya enggak bisa ngomong, air mata keluar. Ibu langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama polisi dan warga untuk mereda nangisnya, karena langsung jerit-jeritan,” jelas Tugimin saat ditemui di kediamannya, Minggu.
Tugimin dan istrinya sangat terpukul atas kabar kematian Alvaro. Sebab, bocah malang itu mereka rawat sejak kecil karena orangtuanya berpisah dan sang ibu bekerja di luar negeri.
“Bagaimana kami tidak
shock
, (dia diurus dari kecil sama neneknya. Ke mana pun, Alvaro ikut dengan saya, enggak mau ketinggalan, undangan ke Solo, ke Demak, dia ikut,” ungkap dia.
Rasa kaget dan kecewa Tugimin bertambah ketika polisi menginformasikan bahwa
ayah tiri Alvaro
, AI, diduga terlibat dalam kasus hilangnya dan tewasnya Alvaro.
Tugimin tak menyangka ayah tiri Alvaro bisa melakukan hal tersebut.
“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? itu yang sangat disesalkan,” ucap dia.
Ironisnya, AI sempat ikut membantu Tugimin mencari Alvaro. Ia bahkan menemani Tugimin menelusuri wilayah Bogor berdasarkan informasi yang mereka terima.
“Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).
Ia semakin terpukul setelah mengetahui bahwa bantuan AI selama ini ternyata hanya kedok.
“Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.
Penemuan kerangka Alvaro akhirnya terjadi berdasarkan pengakuan AI saat dimintai keterangan oleh penyidik. AI mengarahkan polisi ke lokasi di sekitar sungai tempat kerangka Alvaro berada.
Sebagai informasi,
Alvaro Kiano Nugroho
terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
“Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
“Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-
/data/photo/2025/04/22/680749ee9bfd5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Bocah Alvaro Hilang 8 Bulan Ditemukan Tewas, Polisi Tangkap Satu Tersangka Megapolitan
Bocah Alvaro Hilang 8 Bulan Ditemukan Tewas, Polisi Tangkap Satu Tersangka
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi menangkap satu tersangka usai Alvaro Kiano Nugroho, bocah di Pesanggarahan, Jakarta Selatan yang hilang sejak Maret ditemukan tewas.
“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata
Kapolsek Pesanggrahan
, AKP Seala Syah Alam kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Saat ditanya identitas siapa tersangka yang ditangkap, Seala enggan memberikan jawaban.
“Saya belum bisa banyak statement,” kata dia.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilypaly, mengungkapkan, penyidik yang bertugas mencari Alvaro menemukan kerangka yang diduga milik Alvaro.
Saat ini polisi sedang menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri.
“Tunggu penyelidik dan penyidik bekerja dulu,” kata dia.
Sementara itu, kakek Alvaro,
Tugimin
, mengatakan baru mendapatkan kabar cucunya ditemukan tewas, Minggu sore ini.
Padahal, sejak kemarin, Tugimin sudah ke Mapolres Jakarta Selatan untuk melengkapi dokumen yang diperlukan dalam pencarian.
“Saya nyampe langsung salaman Bu Kapolsek, terus diberikan kabar bahwa Alvaro sudah ditemukan namun sudah almarhum, diketemukan di Kali Cilalay daerah Tenjo,” ungkap Tugimin saat ditemui di Tanah Kusir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Sebelumnya,
Alvaro Kiano Nugroho
terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
“Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut.
Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
“Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
“Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
“Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
Keluarga juga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi. Adapun ciri-ciri Alvaro adalah berkulit sawo matang dengan potongan rambut cepak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/21/68f7927709b33.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Polisi Temukan Kerangka Manusia, Diduga Alvaro Bocah Pesanggrahan yang Hilang Megapolitan
Polisi Temukan Kerangka Manusia, Diduga Alvaro Bocah Pesanggrahan yang Hilang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Alvaro Kiano Nugroho, bocah yang hilang 8 bulan yang lalu di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kapolres
Jakarta Selatan
, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengungkapkan bahwa penyidik yang bertugas mencari Alvaro telah menemukan kerangka manusia yang diduga milik Alvaro.
“Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,” kata Nicolas kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Saat ditanya bukti kerangka manusia itu diduga Alvaro, ia belum menjelaskan lebih detail.
Penyidik masih akan memeriksa kecocokan kerangka dengan DNA keluarga Alvaro.
“Tapi kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor ya,” ucap dia.
Nicolas mengatakan, hasil tes DNA akan diumumkan Kamis (27/11/2025) mendatang.
Sebelumnya,
Alvaro Kiano Nugroho
terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
“Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut.
Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
“Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
“Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
“Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
Keluarga akhirnya telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi. Adapun ciri-ciri Alvaro adalah berkulit sawo matang dengan potongan rambut cepak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/22/68075217151b9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Alvaro, Bocah Pesanggrahan yang Hilang 8 Bulan Ditemukan Meninggal Megapolitan
Alvaro, Bocah Pesanggrahan yang Hilang 8 Bulan Ditemukan Meninggal
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Alvaro Kiano Nugroho, bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam mengatakan, pihaknya sudah menangkap orang yang menyebabkan Alvaro tewas.
“Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).
Terkait tempat dan waktu penemuan Alvaro, Seala belum bisa memberikan banyak informasi.
“Sementara itu dulu ya. Saya belum bisa banyak statement,” katanya.
Sebelumnya, Alvaro Kiano Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
“Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut. Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
“Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
Tugimin, yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat. Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya.
Namun, upayanya tak membuahkan hasil. Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
“Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
“Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
Keluarga juga telah melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
Adapun ciri-ciri Alvaro adalah berkulit sawo matang dengan potongan rambut cepak. Bagi siapa saja yang melihat atau menemukan Alvaro, dapat menghubungi nomor 0812-1923-0694.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3017476/original/007049000_1578564284-20200109-Waspadai-Gelombang-Tinggi-dan-Banjir-Rob-IMAM-3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kepulauan Seribu Dilanda Banjir Rob, 5 RT Terdampak
Liputan6.com, Jakarta – Banjir rob masih menggenangi wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Minggu (23/11/2025) siang. Sebanyak lima Rukun Tetangga (RT) dilaporkan terdampak.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kelima RT tersebut tersebar di dua kecamatan.
“Lima RT tersebut ada di dua kecamatan yang ada di daerah setempat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, dikutip dari Antara, Minggu (23/11/2025).
Ia mengatakan, satu RT terendam banjir rob setinggi 15 sentimeter di Kelurahan Pulau Harapan dan saat ini masih dalam status penanganan petugas.
Kemudian tiga RT di Kelurahan Pulau Pari dan satu RT di Kelurahan Pulau Pari yang terletak di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
“Adapun ketinggian air mencapai 10 sentimeter dan saat ini masih dalam penanganan petugas,” kata dia.
Merespons hal ini, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Pihaknya juga telah mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi baik.
Koordinasi penanganan juga dilakukan bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.
-

Banjir rob landa Kepulauan Seribu
Jakarta (ANTARA) – Lima wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, terendam banjir rob hingga Ahad siang.
“Lima RT tersebut ada di dua kecamatan yang ada di daerah setempat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta.
Ia mengatakan,satu RT terendam banjir rob setinggi 15 sentimeter di Kelurahan Pulau Harapan dan saat ini masih dalam status penanganan petugas.
Kemudian tiga RT di Kelurahan Pulau Pari dan satu RT di Kelurahan Pulau Tidung yang terletak di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
“Adapun ketinggian air mencapai 10 sentimeter dan saat ini masih dalam penanganan petugas,” kata dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Pihaknya juga telah mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi baik.
Koordinasi penanganan juga dilakukan bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
“Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” katanya.
Sebelumnya, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah menyampaikan peringatan dini banjir pesisir (rob) yang diprediksi terjadi pada 18 November hingga 26 November 2025.
Kondisi ini terjadi karena adanya fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase bulan baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.
“Hal tersebut menyebabkan kenaikan Pintu Air Pasar Ikan Siaga/Siaga 1 pada Hari Minggu (23/11) pukul 10.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Gudang kardus di Ciracas Jaktim terbakar
Jakarta (ANTARA) – Kebakaran melanda sebuah gudang kardus di Jalan H Marjuki RT 05/RW 01, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, pada Ahad siang.
“Objek yang terbakar gudang kardus di Jalan H Marjuki RT 05/RW 01, Kelurahan Ciracas, siang,” kata Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta.
Peristiwa tersebut dilaporkan pertama kali oleh warga sekitar yang datang langsung ke kantor Gulkarmat Sektor Ciracas pukul 12.25 WIB.
Petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.
Total sebanyak delapan unit pemadam kebakaran dengan 40 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) dikerahkan untuk memadamkan api.
“Kami terima kabar pukul 12.25 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB. Awal pemadaman kami lakukan pukul 12.32 WIB,” ujar Abdul.
Abdul menyebutkan, upaya pemadaman difokuskan agar api tak semakin merambat ke bangunan lainnya, sekaligus meminimalkan kerugian.
Berdasarkan laporan sementara, status kebakaran berada pada kategori merah atau masih dalam proses pemadaman intensif. “Situasi atau status kebakaran saat ini proses pemadaman atau masih merah,” katanya.
Hingga kini proses lokalisasi dan pendinginan masih berlangsung. Belum ada informasi mengenai penyebab kebakaran maupun adanya korban dalam peristiwa tersebut.
“Dugaan penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Tidak ada laporan korban sampai saat ini,” katanya
Warga diimbau untuk tetap waspada dan segera menghubungi layanan darurat apabila menemukan tanda-tanda kebakaran melalui nomor 112 atau layanan pesan WhatsApp (WA) di 08990997113.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/11/23/692291064aebd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Bangkai Buaya 585 Kg Dikirim dari Riau ke Jakarta, Isi Perutnya Mengejutkan Regional
Bangkai Buaya 585 Kg Dikirim dari Riau ke Jakarta, Isi Perutnya Mengejutkan
Editor
RIAU, KOMPAS.com
– Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Inderagiri Hilir, Provinsi Riau mengirim bangkai buaya besar dengan berat 585 kilogram dan panjang 5,7 meter ke lembaga konservasi di Jakarta untuk diawetkan.
Kepala DPKP Inhil, Junaidi mengatakan, lembaga tersebut berada di bawah binaan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
“Pengiriman bangkai
buaya
itu atas permintaan lembaga tersebut untuk preparasi dan diawetkan,” katanya di Tembilahan, Minggu (23/11/2025).
Bangkai
buaya besar
tersebut, kata dia, dibawa menggunakan mobil boks pendingin agar tidak membusuk.
Bangkai buaya yang sudah dibungkus plastik tersebut dibawa pada Jumat (21/11/2025) pukul 21.00 WIB.
Junaidi mengatakan, sebelum bangkai buaya yang diberi nama “si undan” itu dibawa ke Jakarta, personel DPKP Inhil terlebih dahulu mengeluarkan isi perutnya.
“Ternyata isinya mengejutkan, mulai dari plastik, elektronik, dan benda tajam,” ujarnya.
Menurut dia, isinya ada 20 kantong plastik, karung goni, tutup minuman kemasan, pisau kecil lengkap dengan gagangnya, dan mata tombak. Bahkan, ada juga pecahan tabung televisi lama.
Semua benda yang ditemukan di perut buaya tersebut masih utuh. Namun, tidak ada satu pun tulang belulang hewan atau manusia.
“Kemungkinan benda-benda yang tidak bisa dicerna itu penyebab buaya tersebut mati. Bayangkan saja plastik ada 20 kantong, serta karung goni, pisau, mata tombak, dan tabung televisi,” kata Junaidi.
Sebelumnya, buaya dari Sungai Undan, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ditangkap warga beramai-ramai pada 1 November 2025 lalu.
Setelah itu, buaya yang dievakuasi oleh DPKP Inhil dan dirawat ini akhirnya mati pada Kamis (20/11).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420774/original/043912600_1763806820-Kebakaran_Rumah.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gegara Kompor Ditinggal saat Masak Mi, Rumah di Koja Jakut Ludes Terbakar
Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran melanda rumah tinggal di Jalan Bendungan Melayu Nomor 11, RT 04/RW 05, Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (22/11/2025). Insiden ini bermula dari aktivitas memasak seorang bocah berusia sembilan tahun yang kemudian ditinggal sehingga memicu api besar di dapur.
“Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah kompor yang ditinggal saat memasak,” kata Gatot dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/11/2025).
Gatot menyampaikan, bocah tersebut diketahui sedang memasak mi instan tanpa pengawasan orang dewasa. Berdasarkan keterangan petugas di lapangan, anak itu sempat meninggalkan dapur setelah menyalakan kompor.
Kemudian, saat kembali, ia melihat api muncul dari kamar yang letaknya berdekatan dengan dapur. Panik, ia langsung membangunkan kakaknya namun api sudah membesar dan membakar kamar serta dapur rumah secara bersamaan.
Melihat kobaran api yang semakin meluas, warga yang tinggal di sekitar lingkungan tersebut segera menghubungi Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara.
Adapun laporan diterima petugas pada pukul 12.15 WIB dari seorang warga bernama Daeng Syakuur Syakir. Segera, petugas langsung mengirim sebanyak 11 unit mobil pemadam dengan 60 personel langsung dikerahkan.
“Saat petugas tiba, api sudah membesar, namun bisa segera kami lokalisir untuk mencegah merembet ke bangunan lain,”terang Gatot.
/data/photo/2025/11/23/692318e4bdcee.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)