Kasus: kebakaran

  • Jakarta Barat sediakan dua titik keramaian pada malam tahun baru

    Jakarta Barat sediakan dua titik keramaian pada malam tahun baru

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) menyediakan dua titik keramaian untuk malam tahun baru agar memecah konsentrasi kepadatan pengunjung pada pergantian tahun itu.

    “Dua titik itu adalah Kantor Wali Kota dan Kota Tua,” kata Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Ia menjelaskan, hal itu dalam rangka untuk memecah konsentrasi keramaian masyarakat sehingga warga dari Kembangan, Kebon Jeruk, Cengkareng atau Kalideres bisa ke kantor Wali Kota, sedangkan wilayah lain yang berdekatan dengan Kota Tua, bisa ke lokasi itu.

    Lebih lanjut, Uus juga mendukung kebijakan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua yang melarang kembang api di wilayah tersebut, utamanya terkait potensi kebakaran.

    Uus juga mengimbau warganya untuk menjaga kebersihan di titik-titik perayaan tahun baru di wilayah setempat.

    “Mari sama-sama menjaga ketertiban, terutama soal kebersihan. Walaupun pengunjung banyak tapi tetap menjaga lokasi, menjaga lingkungan di sekitar kawasan Kota Tua, baik kebersihannya maupun menjaga dari aktivitas kegiatan yang lain yang bisa merugikan,” ungkap Uus.

    Sebelumnya, Pemkot Jakbar menurunkan 350 personel untuk mengawal perayaan tahun baru di tiga titik daerah itu.

    Kepala Seksi (Kasi) Keamanan dan Ketertiban Umum (Kamtribum) Satpol PP Jakarta Barat Edison Butar Butar menyebut bahwa 200 personel secara khusus ditempatkan di Kawasan Kota Tua.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2024

  • Realisasi Belanja APBD Kabupaten Bogor 2024 capai Rp10,2 triliun

    Realisasi Belanja APBD Kabupaten Bogor 2024 capai Rp10,2 triliun

    realisasi ini masih terus berkembang karena masih dua hari kerja untuk merealisasikan target pendapatan maupun belanja

    Kabupaten Bogor (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mencatat realisasi belanja sebesar Rp10,2 triliun atau 89,80 persen dari total anggaran belanja Rp11,3 triliun dalam APBD Tahun 2024.

    “Realisasi APBD Kabupaten Bogor Tahun 2024 ini terhitung per 27 Desember 2024,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor Mely Kamelia di Cibinong, Senin.

    Ia menjelaskan angka realisasi anggaran belanja ini masih terus bertambah hingga 31 Desember 2024, karena Pemerintah Kabupaten Bogor masih terus melakukan pembayaran terhadap sejumlah kegiatan yang sudah dilaksanakan.

    Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), realisasi belanja APBD 2024 diperkirakan akan mencapai 95 persen.

    “Capaian realisasi ini masih terus berkembang karena masih dua hari kerja lagi untuk merealisasikan target pendapatan maupun rencana belanja,” ujar Mely.

    Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Bogor hampir mencapai target pendapatan daerah yang saat ini berada di angka Rp10,5 triliun atau 97,14 persen dari total Rp10,8 triliun.

    Pemerintah Kabupaten Bogor juga merilis 10 SKPD dan kecamatan dengan realisasi belanja daerah tertinggi. Untuk SKPD, paling tinggi dicapai oleh Dinas Ketahanan Pangan, kemudian Dinas Kesehatan (termasuk empat RSUD).

    Lalu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Arsip dan Perpustakaan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, Inspektorat, Satuan Polisi Pamong Praja, serta Dinas Pemadam Kebakaran.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pesawat Jeju Air Kembali Bermasalah, Batal Terbang imbas Roda Depan

    Pesawat Jeju Air Kembali Bermasalah, Batal Terbang imbas Roda Depan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebuah pesawat milik maskapai Jeju Air kembali bermasalah.

    Pesawat dengan nomor penerbangan 7C101 pada Senin (30/12) dilaporkan kembali ke bandara asal usai mengalami masalah pada roda pendaratan (landing gear).

    Yonhap melaporkan pesawat dengan nomor penerbangan 7C101 Jeju Air yang lepas landas pada Senin kembali ke bandara keberangkatan usai terdeteksi mengalami masalah pada landing gear.

    Masalah ini serupa dengan insiden kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu (29/12) yang menewaskan 179 dari 181 penumpang.

    Penerbangan 7C101 berangkat dari Bandara Internasional Gimpo ke Jeju pada pukul 06.37 pagi. Namun, pesawat terdeteksi mengalami masalah pada roda pendaratan tak lama usai lepas landas sehingga kembali ke bandara semula.

    Pihak maskapai memberi tahu seluruh penumpang mengenai masalah mekanis tersebut. Seiring dengan itu, pesawat diputuskan kembali ke Gimpo pada pukul 07.25 pagi.

    “Ketika roda pendaratan dikonfirmasi berfungsi normal setelah tindakan tambahan, pilot memutuskan untuk kembali ke bandara guna melakukan pemeriksaan keselamatan,” kata kepala kantor dukungan manajemen Jeju Air, Song Kyung Hoon.

    Pesawat 7C101 berjenis sama dengan pesawat Jeju Air yang kecelakaan sebelumnya, yakni Boeing 737-800. Jeju Air sempat menawarkan alternatif kepada para penumpangnya untuk terbang dengan pesawat Boeing 737-800 lainnya ke Jeju pada pukul 08.30.

    Namun, 21 penumpang memilih tidak melanjutkan perjalanan karena khawatir.

    Insiden ini terjadi sehari setelah pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 kecelakaan di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Insiden itu menewaskan 179 orang yang terdiri dari 175 penumpang dan empat awak kabin.

    Hanya dua awak kabin yang selamat dalam insiden tersebut.

    Pesawat itu mengalami kecelakaan usai mendarat tanpa roda pendaratan dan menabrak beton di dekat pagar bandara.

    Sejumlah pengamat dan laporan aviasi sejauh ini menduga kecelakaan itu akibat pesawat bertabrakan dengan kawanan burung (birdstrike) dan cuaca buruk.

    Pemadam kebakaran Korea Selatan menyebut dua hal itu memantik kerusakan mesin. Namun, penjelasan rinci terkait penyebab akan diumumkan setelah investigasi gabungan selesai.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Prabowo Minta Kepala Daerah dan TNI-Polri Jaga Lahan Sawit: Itu Aset Bangsa

    Prabowo Minta Kepala Daerah dan TNI-Polri Jaga Lahan Sawit: Itu Aset Bangsa

    Prabowo Minta Kepala Daerah dan TNI-Polri Jaga Lahan Sawit: Itu Aset Bangsa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden
    Prabowo Subianto
    meminta gubernur, bupati, hingga TNI/Polri menjaga kebun
    kelapa sawit
    di Indonesia.
    Prabowo mengatakan, kebun sawit di Indonesia merupakan aset bangsa karena banyak negara membutuhkan kelapa sawit sebagai komoditas strategis, meski Indonesia digugat ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
    “Jadi jagalah para bupati, gubernur, tentara, polisi jagalah kebun kelapa sawit kita. Itu aset negara,” kata Prabowo saat memberikan pengarahan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).
    Prabowo menuturkan, banyak negara yang berharap dari Indonesia dan bergantung kepada negeri yang kaya sumber daya ini, termasuk soal sawit.
    Bahkan, ia tidak memungkiri bahwa fenomena itu sempat ia rasakan saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
    “Banyak negara terlalu berharap ke Indonesia, saya sampai ngeri sendiri. Terutama mereka sangat membutuhkan kelapa sawit kita. Ternyata kelapa sawit jadi bahan strategis, banyak negara itu takut tidak dapat kelapa sawit,” kata Prabowo.
    Prabowo juga berpandangan, Indonesia perlu menambah penanaman kelapa sawit tanpa takut dinilai membahayakan dan menyebabkan
    deforestasi
    .
    Diketahui, kelapa sawit dituduh sebagai penyebab utama deforestasi dan kebakaran hutan yang berdampak pada hilangnya biodiversitas.
    “Enggak usah takut apa itu katanya membahayakan, apa itu deforestasi namanya.
    Kelapa sawit
    ya pohon. ya kan. Kepala sawit itu pohon ada daunnya kan, ya dia menyerap karbon dioksida,” ujar Prabowo.
    “Bahkan mereka bingung waktu mau batasi kita tidak boleh, eropa kan mau batasi sekarang bingung sekali, oh tidak, terima kasih, kita tidak jual ke Anda. Terima kasih saya bilang. Mereka panik sendiri, nanti semua industri cokelat mereka kacau itu, bikin cokelat itu dari kelapa sawit,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran rumah di Senen tewaskan dua orang

    Kebakaran rumah di Senen tewaskan dua orang

    Ilustrasi – Kebakaran. (ANTARA/HO)

    Kebakaran rumah di Senen tewaskan dua orang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 30 Desember 2024 – 08:32 WIB

    Elshinta.com – Kebakaran melanda rumah di Jalan Letjen Suprapto, Bungur, Senen, Jakarta Pusat, Senin pagi ini yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

    “Dua orang terjebak di dalam Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban terjebak telah ditemukan petugas pemadam kebakaran (damkar) dalam kondisi meninggal dunia,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Informasi kebakaran diterima dari personel damkar pukul 04.23 WIB. Belum ada informasi detail penyebab dari kebakaran dan data dua korban.

    Pihaknya mengerahkan 20 unit pemadam kebakaran dengan 100 personel untuk memadamkan api. Para petugas pemadam yang dikerahkan mulai tiba di lokasi pukul 04.28 WIB.

    “Petugas tiba pukul 04.28 WIB, lalu mulai beroperasi 04.29 WIB. Api dilokalisir pukul 05.04 WIB dan sekarang dalam proses pendinginan sejak 05.19 WIB,” ujar Asril.

    Sumber : Antara

  • CEO Jeju Air Membungkuk Minta Maaf usai Kecelakaan Tewaskan 179 Orang

    CEO Jeju Air Membungkuk Minta Maaf usai Kecelakaan Tewaskan 179 Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    CEO maskapai Korea Selatan Jeju Air Kim E Bae membungkuk meminta maaf atas kecelakaan pesawat pada Minggu (29/12) yang menewaskan 179 orang.

    Dalam konferensi pers pada Minggu, Kim menyampaikan duka mendalam atas tewasnya seluruh penumpang dan empat awak kabin dalam kecelakaan di Bandara Internasional Muan tersebut.

    “Kami menyampaikan belasungkawa dan permintaan maaf yang paling dalam kepada para korban dan keluarga korban,” kata Kim, seperti dikutip Yonhap.

    Kim berujar saat ini penyebab kecelakaan pesawat Boeing 737-800 tersebut belum bisa ditentukan. Ia meminta agar masyarakat menunggu hasil investigasi yang dilakukan pemerintah.

    “Apa pun penyebabnya, saya bertanggung jawab penuh sebagai CEO,” ucapnya.

    Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korsel, pada Minggu. Insiden itu menewaskan 179 orang yang terdiri dari 175 penumpang dan empat awak kabin.

    Hanya dua orang pramugari dilaporkan selamat dari kecelakaan maut itu.

    Pesawat ini membawa 181 orang dari ibu kota Thailand, Bangkok. Sebuah video menampilkan detik-detik ketika pesawat mendarat tanpa roda pendaratan hingga kemudian meledak hebat setelah menabrak beton di dekat pagar bandara.

    Sejumlah pengamat dan laporan aviasi sejauh ini menduga kecelakaan itu akibat pesawat bertabrakan dengan kawanan burung (bird strike) dan cuaca buruk.

    Pemadam kebakaran Korea Selatan menyebut dua hal itu memantik kerusakan mesin. Namun, penjelasan rinci terkait penyebab akan diumumkan setelah investigasi gabungan selesai.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Inilah Tempat Duduk Paling Aman di Pesawat Menurut Studi dan Alasannya

    Inilah Tempat Duduk Paling Aman di Pesawat Menurut Studi dan Alasannya

    Pendapat peneliti

    Meski studi berkata demikian, peneliti keselamatan penerbangan dari University of North Dakota Daniel Kwasi Adjekum tidak begitu sepakat. Menurutnya, data yang diambil dari Popular Mechanics atau Time, dengan analisis data 35 tahun kecelakaan pesawat hingga 2015, dapat dikatakan incomplete (kurang lengkap).

    “Bagian depan, tentu saja, nyaman karena jauh dari mesin dan kebisingan,” kata Adjekum. Namun, ia menegaskan, biasanya itu adalah titik benturan pertama. Jadi, itu adalah area yang sangat rentan.

    Bagian belakang, meskipun rentan terpisah dari pesawat dalam kecelakaan dahsyat, lebih mungkin tetap ‘utuh’ daripada bagian depan dan tengah yang masih terhubung ke mesin.

    “Bagian belakang sering kali patah,” kata Adjekum, yang berarti bagian terakhir pesawat dari balik sayap, “banyak energi kinetik itu mengalir bersama bagian depan pesawat dan membiarkan bagian belakang tetap utuh,” tambahnya.

    Bagian tengah pesawat memiliki banyak hal yang menguntungkan jika terjadi penerbangan yang penuh turbulensi. Titik pertemuan sayap di bagian tengah membuat dasar yang lebih stabil, berfungsi sebagai pusat gravitasi pesawat, sehingga tidak mudah terguncang.

    “Banyak gaya osilasi dari turbulensi lebih baik saat Anda berada di bagian tengah daripada bagian ekor,” kata Adjekum.

    Bagaimanapun, bagian tengah biasanya merupakan tempat bahan bakar diposisikan. Artinya jika terjadi kebakaran, Anda berada tepat di atas tangki bensin.

    Tetapi, bagian tengah memiliki kelebihan yaitu akses yang lebih mudah ke pintu darurat di bagian tengah pesawat. Semakin dekat Anda dengan pintu darurat, semakin besar peluang Anda untuk selamat setelah kecelakaan.

    Sekali lagi, ada kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan. Duduk di lorong membuat Anda lebih dekat ke pintu keluar mana pun yang mungkin perlu Anda tuju dalam keadaan darurat, tetapi juga membuat Anda lebih rentan terbentur oleh barang bawaan yang jatuh atau puing-puing lepas yang meluncur di lorong. Duduk di dekat jendela memungkinkan Anda melihat apa yang terjadi di luar, memberi Anda keuntungan situasional, tetapi membuat Anda terjepit dan menunggu hingga orang lain di baris Anda keluar terlebih dahulu.

    Menempati bagian tengah memberi Anda beberapa ‘perisai manusia’ di kedua sisi Anda untuk meredam potensi pukulan, tetapi kursi tengah tidak nyaman dan merupakan pilihan yang tidak disenangi (biasanya).

    Tapi, ada satu hal yang paling penting menurut Adjekum…

  • Menara Pengawas Peringatkan Bird Strike Sebelum Jeju Air Kecelakaan

    Menara Pengawas Peringatkan Bird Strike Sebelum Jeju Air Kecelakaan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menara pengawas sempat mengeluarkan peringatan soal ancaman serangan kawanan burung (bird strike) beberapa menit sebelum pesawat maskapai Korea Selatan Jeju Air kecelakaan pada Minggu (29/12).

    Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan melaporkan peringatan itu dirilis pada pukul 08.57 pagi waktu setempat.

    “Ketika pesawat berupaya mendarat di landasan pacu nomor 1, menara pengawas mengeluarkan peringatan bird strike dan pilot mendeklarasikan mayday tak lama setelahnya,” demikian pernyataan kementerian, seperti dikutip Yonhap, Minggu (29/12).

    Kementerian menyebut pilot sempat mengirim panggilan darurat atau mayday dua menit setelah peringatan bird strike dikeluarkan.

    Menara pengawas lantas memberikan izin kepada pilot untuk mendarat ke arah yang berlawanan di landasan pacu.

    Pilot Jeju Air kemudian mendaratkan pesawat pada pukul 09.00. Namun, upaya pendaratan itu tak berjalan mulus karena roda depan pendaratan (landing gear) tak terbuka.

    Pesawat akhirnya melewati landasan pacu dan menabrak beton di dekat pagar bandara hingga meledak hebat.

    Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional Muan, Korsel, pada Minggu. Insiden itu menewaskan 179 orang yang terdiri dari 175 penumpang dan empat awak kabin.

    Hanya dua pramugari yang dilaporkan selamat dari kecelakaan maut itu.

    Pesawat ini membawa 181 orang dari ibu kota Thailand, Bangkok. Sebuah video menampilkan detik-detik ketika pesawat mendarat tanpa roda pendaratan hingga kemudian meledak hebat setelah menabrak beton di dekat pagar bandara.

    Sejumlah pengamat dan laporan aviasi sejauh ini menduga kecelakaan itu akibat pesawat bertabrakan dengan kawanan burung dan cuaca buruk.

    Pemadam kebakaran Korea Selatan menyebut dua hal itu memantik kerusakan mesin. Namun, penjelasan rinci terkait penyebab akan diumumkan setelah investigasi gabungan selesai.

    Publik sempat menduga ukuran landasan pacu di Muan yang relatif pendek sebagai penyebab kecelakaan. Mengenai hal ini, kementerian menegaskan ukuran landasan pacu tidak ada hubungannya dengan kecelakaan pesawat.

    Bandara Internasional Muan memiliki landasan pacu sepanjang 2.800 meter, namun karena konstruksi yang sedang berlangsung ukurannya kini sekitar 2.500 meter.

    “Pesawat Boeing 737-800 yang kecelakaan hari ini dapat mendarat di landasan pacu yang panjangnya 1.500 meter sampai 1.600 meter. Sulit untuk mengaitkan kecelakaan itu dengan panjang landasan pacu karena pesawat-pesawat lain telah mendarat tanpa masalah,” demikian pernyataan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan.

    (blq/bac)

  • Antisipasi banjir, Jakpus gerebek lumpur di kawasan Sawah Besar

    Antisipasi banjir, Jakpus gerebek lumpur di kawasan Sawah Besar

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat (Jakpus) melakukan kerja bakti gerebek lumpur di Jalan Gunung Sahari Utara XII, RT 16/ RW 03, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (29/12/2024). ANTARA/HO-Pemerintah Kota Jakarta Pusat.

    Antisipasi banjir, Jakpus gerebek lumpur di kawasan Sawah Besar
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 30 Desember 2024 – 09:15 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Pusat kembali melakukan kerja bakti gerebek lumpur di Jalan Gunung Sahari Utara XII, RT 16/ RW 03, Sawah Besar, untuk mengantisipasi banjir di musim hujan ini.

    Pelaksanaan kerja bakti ini merupakan kegiatan rutin yang terus dilakukan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat.

    “Kemarin kita sudah kembali menggelar gryebek lumpur di RW 03, Kelurahan Gunung Sahari Utara,” kata Kepala Bagian Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabag PLH) Setko Jakarta Pusat, Martua Sitorus di Jakarta, Senin.

    Kerja bakti dilakukan oleh 250 personel yang terdiri dari jajaran Bina Marga, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Sudin Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup (LH).

    Lalu, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut), Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Sudin Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) dan perangkat lainnya. 

    Martua mengimbau, kepada seluruh jajaran dan warga untuk selalu mengecek kebersihan saluran dan sampah di lingkungan untuk mengantisipasi banjir di musim hujan ini.

    Hal ini untuk menindaklanjuti prakiraan BMKG bahwa curah hujan dengan intensitas tinggi akan turun pada Desember 2024 sampai Februari 2025.

    “Melihat imbauan dari BMKG yang akan turun hujan sangat ekstrem sehingga kita harus siap sedia terutama dalam membersihkan saluran serta sampah-sampah yang ada di lingkungan,” katanya.

    Selain itu, Martua juga menyoroti pohon tumbang di wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) pada beberapa minggu lalu sehingga perlu adanya pemangkasan atau penopingan bagi pohon rawan tumbang.

    “Angin disertai hujan juga sering terjadi mengakibatkan banyak pohon yang tumbang sehingga kita perlu mendeteksi secara dini sekiranya pohon rawan tumbang kita lakukan penopingan,” katanya.

    Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pengerukan saluran sekitar 360 saluran, normalisasi saluran sebanyak 285 dan perbaikan turap serta tutup saluran sebanyak 357 saluran.

    Sumber : Antara

  • RESMI! Penyidik Korsel Minta Surat Perintah Penangkapan Yoon Suk Yeol Terkait Darurat Militer – Halaman all

    RESMI! Penyidik Korsel Minta Surat Perintah Penangkapan Yoon Suk Yeol Terkait Darurat Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tim penyidik Korea Selatan secara resmi telah mengajukan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol terkait kasus darurat militer.

    Permintaan tim penyidik ini menjadikan Yoon Suk Yeol sebagai presiden pertama Korea Selatan yang menghadapi penangkapan.

    Tim tersebut mengatakan pihaknya mengajukan surat perintah penangkapan atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan.

    Permintaan tersebut diajukan setelah Yoon Suk Yeol mangkir dari tiga panggilan untuk diinterogasi.

    Mengutip Yonhap, tim penyidik meminta surat perintah penangkapan ke Pengadilan Distrik Barat Seoul pada Minggu (29/12/2024) tengah malam.

    Menurut penyidik, Yoon telah memimpin pemberontakan dan menyalahgunakan kekuasaannya ketika ia mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember 2024 lalu.

    Ia juga diduga memerintahkan pasukan ke Majelis Nasional untuk menghentikan para anggota parlemen memberikan suara menentang dekrit tersebut.

    Yoon membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa deklarasi darurat militer yang diberlakukannya merupakan “tindakan pemerintahan” untuk memperingatkan partai oposisi terhadap apa yang ia gambarkan sebagai penyalahgunaan kekuasaan legislatif.

    Kemudian pada hari itu, tim pembela hukum Yoon menyampaikan pendapat tentang permintaan surat perintah penangkapan ke pengadilan, dengan mengklaim bahwa permintaan tersebut harus ditolak karena Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) tidak berwenang untuk menyelidiki tuduhan pemberontakan.

    Salah satu perwakilan hukum Yoon, Yun Gap-geun mengatakan, secara hukum salah jika berpendapat bahwa hanya karena CIO dapat menyelidiki tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, maka ia juga dapat menyelidiki tuduhan pemberontakan melalui asosiasi.

    Yun menyerahkan pemberitahuan pengangkatan pengacara ke pengadilan bersama pengacara Kim Hong-il.

    Yoon Kembali Muncul

    Sebelum surat perintah penangkapan diajukan, Yoon Suk Yeol sempat muncul dalam sebuah postingan Facebook pada Minggu sore.

    Dalam postingan tersebut, Yoon menyampaikan duka yang mendalam terkait kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan.

    “Saya sangat sedih dan terpukul oleh tragedi ini,” tulis Yoon, dikutip dari The Korea Herald.

    “Saya menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dan kepada keluarga yang ditinggalkan,” lanjutnya.

    Pesan Yoon disampaikan setelah keheningan panjang menyusul disahkannya mosi pemakzulan oleh Majelis Nasional pada 14 Desember, yang menyebabkan penangguhan jabatannya.

    Ini adalah pernyataan resmi pertama Yoon mengenai masalah negara sejak penangguhan jabatan tersebut.

    “Saya percaya bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik dalam menangani dampak kecelakaan dan memberikan dukungan kepada para korban,” lanjut Yoon.

    Ia juga menekankan pentingnya memastikan keselamatan petugas pemadam kebakaran dan semua personel penyelamat yang bekerja dalam situasi yang sulit.

    “Saya akan mendukung rakyat untuk mengatasi situasi yang sulit ini secepat mungkin,” tambahnya.

    Ponsel Mantan Menhan Disita

    Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun memberikan kesaksian kepada anggota parlemen selama sesi parlemen di Majelis Nasional di Seoul, 28 November. (Yonhap)

    Sebelumnya jaksa telah menyita ponsel milik mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan, Kim Yong-hyun.

    Dikutip dari The Korea Times, penyitaan tersebut dilakukan guna mengakses panggilan telepon yang dilakukannya selama pemberlakuan darurat militer singkat oleh Yoon Suk Yeol.

    Kim didakwa pada hari Jumat atas tuduhan memainkan peran kunci dalam pemberontakan di tengah tuduhan bahwa ia mengusulkan untuk mengumumkan darurat militer kepada Yoon, dan memerintahkan pejabat militer untuk mengirim pasukan untuk menutup Majelis Nasional.

    Markas besar investigasi khusus kejaksaan yang menangani kasus darurat militer menyita telepon tersebut pada hari Kamis dengan surat perintah yang dikeluarkan pengadilan.

    Tim investigasi telah memberi tahu pihak Kim untuk menghadiri survei forensik telepon tersebut yang dijadwalkan pada Senin (30/12/2024), menurut sumber tersebut.

    Jaksa sebelumnya mengamankan ponsel tersebut saat Kim secara sukarela muncul untuk diinterogasi, tetapi pihak Kim memprotes apa yang mereka katakan sebagai pengumpulan bukti yang ilegal.

    Alih-alih mengembalikan telepon tersebut, jaksa mengajukan surat perintah dan berhasil mengamankan telepon tersebut lagi.

    Namun, pengacara Kim mengajukan banding ke pengadilan pada hari Jumat untuk membatalkan penyitaan tersebut.

    (Tribunnews.com/Whiesa)